cover
Contact Name
Dede Hidayatullah
Contact Email
dayatdh@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.undas@kemdikbud.go.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra
ISSN : 18584470     EISSN : 26856107     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Undas is a journal of language and literature research. First published by Balai Bahasa South Kalimantan since 2006. This journal is a research journal that publishes various research reports, both literature studies and field studies, linguistics and literature include structural linguistics, applied linguistics, interdisciplinary linguistics, oral literature (folklore), philology, pure literature, applied literature, and interdisciplinary literature. Publish regularly twice a year in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 1 (2023): Vol 19, No 1 (2023): UNDAS" : 8 Documents clear
Penggunaan Disfemisme dalam Tuturan Anak-Anak di Desa Bangka Jaya Kecamatan Dewantara-Aceh Utara Emilda Emilda; Rifka Khairuna; Ririn Rahayu
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1 (2023): Vol 19, No 1 (2023): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/und.v19i1.5270

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk serta makna disfemisme pada tuturan anak-anak di Desa Bangka Jaya Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Pendekatan yang digunakan berupa pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskripstif kualitatif. Data penelitian adalah kata dan frasa yang mengandung tuturan disfemisme. Sumber dari data penelitian adalah tuturan anak-anak di Desa Bangka Jaya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan catat. Teknik analisis data, yaitu dengan 3 tahap yang telah dijabarkan; reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebanyak 23 data dalam penggunaan tuturan yang bermakna disfemisme. Bentuk disfemisme berupa kata dijabarkan dengan rincian sebagai berikut:  a) kata dasar sebanyak 14, b) kata ulang sebanyak 3 data, c) kata majemuk sebanyak 4 data, sedangkan bentuk disfemisme berupa frasa sebanyak 3 dataKata kunci: disfemisme, tuturan, frasa, kata dasar, kata ulang Abstract: The study objective is to describe the forms and meanings of dysphemism in children's speech in Bangka Jaya Village, Dewantara District, North Aceh Regency. This research applies a qualitative approach. This type of research is descriptive qualitative. The research data are words and phrases that contain dysphemism. The research data source is the children's speech in Bangka Jaya Village. The data collection technique is observing and noting. Data analysis techniques include the three stages such as data reduction, data presentation, and conclusions. Based on the results, 23 data relating to the use of speech that contains dysphemism meaning. The dysphemism description in the word form is in the following details: a. fourteen are base words, b. three are in reduplication words, c. four are compound words, and three data are dysphemism in the form of phrases.Key words; dysphemism, speech, phrase, base word, reduplication
Fenomena Alih Kode dan Campur Kode Berdasarkan Penggunaan Tingkat Tutur Bahasa Jawa Perajin Batik Kota Pekalongan Vamelia Aurina Pramandhani; Trismanto Trismanto
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1 (2023): Vol 19, No 1 (2023): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/und.v19i1.5411

Abstract

Abstrak: Batik Pekalongan adalah batik yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Batik Pekalongan memiliki ciri khas yang unik dengan motif pesisir karena wilayah Pekalongan terletak di bagian utara pulau Jawa yang dekat dengan lautan. Dalam proses pembuatan batik pekalongan terdapat berbagai istilah dalam dunia batik. Pada saat peneliti melakukan wawancara dengan pemilik usaha batik, tanpa sengaja perajin memotong pembicaraan karena ingin menanyakan sesuatu tentang proses membatik. Karena tidak mengerti, pemilik usaha menerjemahkan kepada peneliti. Hal seperti inilah yang diteliti oleh penulis mengenai alih kode (code switching) dan campur kode (code mixing) pada perajin batik di Kampung Batik Pekalongan. Penulis menggunakan teori alih kode dan campur kode dari Haugen (1968). Penelitian kali ini menunjukkan hasil yaitu adanya pemakaian alih kode dan campur kode dalam komunikasi yang dilakukan oleh perajin dan pemilik. Penggunaan alih kode dan campur kode dimaksudkan agar peminat seni batik dapat memberi pemahaman istilah-istilah yang kerap muncul dalam proses pembuatan batik.Kata-kata kunci: Batik, code switching dan code mixing, bahasa Jawa Pekalongan Abstract: Pekalongan batik is one of batik type that is in high demand by the Indonesian people. Pekalongan batik has unique characteristic with a coastal pattern because the Pekalongan region is located in the northern part of Java island close to the ocean. In the process of making Pekalongan batik, there are various terms in the world of batik. When the researcher was conducting an interview with the batik business owner, the craftsman accidentally interrupted the conversation because he wanted to ask something about the batik process. Because they did not understand, the business owner translated to the researcher. Things like this that are being researched by the author are regarding code switching and code mixing of batik craftsmen in Pekalongan Batik Village. The author uses the theory of code switching and code mixing from Haugen (1968). The result shows that there was the use of code switching and code mixing in communications carried out by craftsmen and owners. The use of code switching and code mixing is intended so that batik art enthusiasts can understand the terms used in the batik making process.Keywords: Batik, code switching and code mixing, Javanese language Pekalongan 
Cover UNDAS Vol 19 No. 1 2023 Suyatno Suyatno
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1 (2023): Vol 19, No 1 (2023): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/und.v19i1.6566

Abstract

Cover UNDAS Vol 19 No. 1 2023
Pengembangan Modul Elektronik Keterampilan Berbicara Bipa 1 dengan Pendekatan Komunikatif bagi Pemelajar Diaspora Anak-Anak Choirul As'ari
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1 (2023): Vol 19, No 1 (2023): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/und.v19i1.5668

Abstract

Pembelajaran BIPA, baik di luar negeri maupun di Indonesia memiliki beragam tujuan dan level. Oleh karena itu, kebutuhan bahan ajar dalam pembelajaran BIPA semakin meningkat. Namun, ketersediaan bahan ajar dengan tujuan khusus berbanding terbalik dengan jumlah bahan ajar yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menghasilkan modul elektronik keterampilan berbicara BIPA 1 menggunakan pendekatan komunikatif untuk pemelajar diaspora anak. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan ADDIE (analysis, design, development and production, implementation, and evaluation) yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Produk hasil pengembangan dalam penelitian ini berupa modul elektronik dengan pendekatan komunikatif untuk meningkatkan kemampuan berbicara pemelajar diaspora anak tingkat BIPA 1. Modul dalam penelitian ini disesuaikan dengan bahan ajar yang sudah ada dan ditambah beberapa topik agar lebih komunikatif. Pengembangan modul dalam penelitian ini memperhatikan 3 hal dalam prosesnya, yaitu tujuan modul, karakteristik modul, dan sistematika modul. Selain itu, masukan, komentar, dan saran dari para ahli juga sangat dipertimbangkan sehingga dapat menghasilkan modul elektronik yang layak untuk diimplementasikan.
Revitalisasi dan Konservasi Sastra Lisan Berbasis Destinasi Wisata Nur Seha Seha
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1 (2023): Vol 19, No 1 (2023): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/und.v19i1.5923

Abstract

AbstrakLae Mbilulu adalah destinasi wisata di Pakpak Bharat yang cukup populer dan menyimpan sastra lisan berupa cerita rakyat yang belum banyak diketahui oleh masyarakat terutama generasi  muda. Tulisan ini bertujuan mengungkap revitalisasi dan konservasi sastra berbasis destinasi wisata yang dapat dilakukan Pemerintah daerah dan berkolaborasi dengan beberapa pihak terkait. Metode yang digunakan adalah dekriptif kualitatif dengan teori folklor Dananjadja dan juknis revitalisasi dan konservasi sastra lisan yang ditawarkan Badan Pengembangan dan Pambinaan Bahasa. Hasil kajian yang didapat adalah revitalisasi dan konservasi sastra lisan pada legenda, mitos, dan dongeng Pakpak berbasis destinasi wisata dapat dilakukan dengan tiga langkah yakni sosialisasi, pengembangan, dan pemodernan sastra lisan. Sosialisasi dengan pembuatan dan penyebarluasan leaflet serta penampilan pendongeng bertema cerita rakyat Lae Mbilulu di area wisata tersebut. Pengembangan sastra lisan dilakukan dengan lomba bercerita dan dramatisasi legenda, mitos, dan dongeng Lae Mbilulu bagi siswa, sedangan pemodernan dilakukan dengan pengalihwahanaan ke dalam bentuk digital berupa video pendek dan buku elektronik serta sastra cetak berupa buku pengayaan. Peran serta Pemerintah daerah, sekolah, kampus, komunitas, masyarakat, dan media massa lokal sangat dibutuhkan untuk keberlangsungaan dan pemertahanan sastra lisan Pakpak. Selain sastra lisan Pakpak, promosi destinasi wisata Lae Mbilulu dapat lebih mudah dilakukan dengan media hasil revitalisasi dan konservasi. AbstractLae Mbilulu is a tourist destination in Pakpak Bharat which is quite popular and has oral literature in the form of folk tales that are not widely known by the public, especially the younger generation. This paper aims to reveal the revitalization and conservation of literature based on tourist destinations that can be carried out by local governments and in collaboration with several related parties. The method used is descriptive qualitative with Dananjadja's folklore theory and technical guidelines for the revitalization and conservation of oral literature offered by The Agency for Language Development and Cultivition. The results of the study obtained are that the revitalization and conservation of oral literature on Pakpak legends, myths, and fairy tales based on tourist destinations can be carried out in three steps, namely socialization, development and modernization of oral literature. Socialization by making and distributing leaflets and the appearance of storytellers with the theme of Lae Mbilulu folklore in the tourist area. Development of oral literature is carried out through storytelling contests and dramatization of legends, myths and fairy tales of Lae Mbilulu for students, while modernization is carried out by transferring them into digital form in the form of short videos and electronic books as well as printed literature in the form of enrichment books. The participation of local governments, schools, campuses, communities, communities, and local mass media is urgently needed for the continuity and maintenance of Pakpak's oral literature. In addition to Pakpak's oral literature, promotion of the Lae Mbilulu tourist destination can be more easily carried out with media resulting from revitalization and conservation.
Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Meratus: Nyanyian Rindu Anak Banua NFN Saefuddin
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1 (2023): Vol 19, No 1 (2023): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/und.v19i1.5810

Abstract

Abstrak: Penelitian ini membahas bagaimana wujud kritik sosial dalam kumpulam puisi Meratus: Nyanyian Rindu Anak Banua. Tujuan penelitian ini menganalisis teks puisi yang mengandung kritik sosial. Puisi ini menyajikan bentuk kritik sosial yang dapat dijadikan catatan oleh pengusaha dan penguasa, termasuk pembaca. Ketiga puisi tersebut, isinya membahas, yaitu; 1) ajakan untuk masyarakat sekitar Gunung Meratus, 2) imbauan untuk masyarakat agar menjaga Gunung Meratus dan sekitarnya, 3) ajakan untuk masyarakat adat agar tetap semangat dan terus berdoa, 4) permohonan kepada Allah agar Gunung Meratus senantiasa terlindungi dari segala bentuk pengrusakan yang dilakukan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab, 5) ajakan agar masyarakat memiliki keseriusan untuk merawat Gunung Meratus dari keserakahan atas kerusakan hutan, 6) ajakan agar masyarakat sekitar Gunung Meratus terhindar dari  bencana alam,  7) ajakan agar masyarakat tidak tinggal diam atas rusaknya Gunung Meratus akibat perusakan terhadap alam secara terus menerus, 8) ajakan untuk melawan pengrusak dengan segala kemampuan, dan 9) ajakan untuk menjadi penguasa dan pengusaha yang bijak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Metode deskriptif-kualitatif ialah suatu metode untuk memperoleh informasi tentang isi teks puisi yang mengandung kritik sosial.Kata kunci:  Kritik sosial, puisi Meratus Abstract: This study discusses how social criticism manifests in the poetry collection Meratus: Nyanyian Rindu Anak Banua. The purpose of this study is to analyze poetry texts that contain social criticism. This poem presents a form of social criticism that can be a reminder for businessmen and rulers, including readers. Those three poems discuss about 1) urging people around Mount Meratus, 2) encouraging people to protect Mount Meratus and its surroundings, 3) leading people to pray and never give up, 4) praying to the God so that Mount Meratus is always protected from all kinds of destruction done by irresponsible human, 5) urging people to care of Mount Meratus seriously from the greediness of forest destruction, 6) urging people to avoid Mount Meratus from natural disasters, 7) urging people to preserve Mount Meratus from all damages continously, 8) urging people to fight against destroyer the hardest way they could, and 9) urging people to be a wise ruler and businessman. This study uses descriptive-qualitative method. It is a method to obtain information about the content of the poetry that contains social criticism.Key words: Social criticism, Meratus poetry
COVER DAFISI UNDAS Suyatno Suyatno
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1 (2023): Vol 19, No 1 (2023): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

dafisi
Cover UNDAS Vol 19 No 1 2023 Suyatno Suyatno
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1 (2023): Vol 19, No 1 (2023): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cover

Page 1 of 1 | Total Record : 8