cover
Contact Name
Toni Markos
Contact Email
markos_wita@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Ulunnuha
ISSN : 20863721     EISSN : 26856050     DOI : https://doi.org/10.15548
Core Subject : Religion,
Jurnal Ulunnuha adalah jurnal yang diterbitkan oleh Prodi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang. Jurnal ini fokus memuat tulisan yang diangkatkan dari hasil penelitian, pemikiran, gagasan konseptual atau kajian analitis kritis yang berkaitan dengan al-Qur`an dan Hadis atau kajian al-Qur’an dan Hadis yang bersifat interdisipliner dengan ilmu-ilmu lain.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 129 Documents
FAKTOR-FAKTOR SOSIAL PERKEMBANGAN BAHASA ARAB Najmah Sayuti
Jurnal Ulunnuha Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v6i1.583

Abstract

The development of a language cannot be separated from social factors existing within the users or their speakers. One factor that makes a language survive from the extinction and continue to grow is the ability of the language to accommodate the needs of the users in communicating new expressions in accordance with the user community cultural development. In the case of Arabic, social factors such as war, religion, politics and economics as well as education also play important roles in the spread and the development of the Arabic language.  They make Arabic which was just dialects of the tribes become one unified language; a language of the Bedouin became a powerful language that affects the languages around it; the Arabian Peninsula finite language became the language of the Middle East area with a significant role in the development of science and politics even today. Moreover, the revelation of Islam among the Arabs has made them and their language entities that cannot be ignored in the constellation of the international community.
METODE PEMAHAMAN HADIS MODERNIS Mhd. Idris
Jurnal Ulunnuha Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v7i1.235

Abstract

Hadis merupakan sumber pokok ajaran Islam yang kedua setelah al-Qur`an. Untuk memahaminya secara mendalam dibutuhkan kajian secara komprehensif dengan metode dan pendekatan  tertentu agar mampu menangkap maksud sebuah hadis. Sesuai dengan perkembangan zaman, para ulama kontemporer mencoba memahami sebuah hadis dengan metode dan pendekatan modern pula di antaranya adalah memahami hadis dengan pendekatan ilmiah dan pendekatan filosofis. Memahami hadis dengan pendekatan ilmiah adalah  pemahaman hadis dengan menilai istilah ilmiah yang terdapat dalam hadis dan mengeksplorasi berbagai ilmu dan pandangan filosofis yang dikandungnya. Pendekatan filosofis hadis merupakan pendekatan yang mencoba menyingkap tujuan dan hikmah di balik segenap aturan formal dalam hadis. Kata Kunci:  Modernis, llmiah, Filosofis
STUDI HADIS MUSLIM (KASUS HADIS MAUQUF TENTANG PRAKTIK NIKAH MUT’AH PADA MASA SAHABAT) Muhammad Fauzhan 'Azima
Jurnal Ulunnuha Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v8i1.289

Abstract

Sebagai hadis yang bersumber dari sahabat, hadis mauquf tidak selalu seirama dengan hadis Nabi (hadis marfu’). Terkadang muatan hadis mauquf terlihat bertentangan dengan matan hadis marfu’. Pada bab nikah mut’ah misalnya, ditemukan hadis mauqufyang menginformasikan terjadinya praktik nikah mut’ah pada masa sahabat (pasca wafatnya Rasulullah). Informasi ini terlihat tidak sejalan dengan hadis marfu’ yang justru memuat pengharaman abadi nikah mut’ah oleh Rasulullah. Dua hadis ini sama-sama termaktub dalam Sahih Muslim(salah satu kitab kompilasi hadis yang diklaim penyusunnya hanya memuat hadis sahih), sehingga penelitian terhadap hadis tersebut sekaligus menjadi batu ujian bagi konsistensi Imam Muslim (penyusun Sahih Muslim) dalam menerapkan kriteria kesahihan hadisnya. Berangkat dari latar belakang masalah ini, penulis tertarik meneliti kualitas hadis mauquftentang praktik nikah mut’ah pada masa sahabat serta konsistensi Imam Muslim dalam menerapkan kriteria kesahihan hadisnya terhadap hadis mauquf yang secara lahir terlihat menyalahi hadis marfu’ tersebut. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hadis mauquf tentang praktik nikah mut’ah pada masa sahabat dalam Sahih Muslimberkualitas maqbul (sanadnya berstatus hasan li gairih dan matannya bernilai sahih). Kualitas maqbul hadis mauquf tentang praktik nikah mut’ah pada masa sahabat ini menjadi indikasi konsistensi Imam Muslim dalam menerapkan kriteria kesahihan hadisnya terhadap hadis mauquf tersebut.
ISBÂL DALAM PRESPEKTIF VARIASI HADIS Muhamad Rezi
Jurnal Ulunnuha Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v5i1.558

Abstract

Di antara permasalahan etika berpakaian dalam Islam adalah Isbâl, yaitu memanjangkan pakaian sampai ke bawah mata kaki bahkan hingga menyapu jalan. Dalam Islam, Isbâl diperbolehkan secara mutlak bagi wanita. Namun bagi laki-laki masih diperdebatkan karena bisa saja disertai dengan kesombongan. Ada banyak hadis yang menjelaskan tentang perkara Isbâl dengan berbagai bentuk penjelasan. Sebagian ulama menilai bahwa Isbâl secara mutlak dilarang bagi laki-laki tetapi sebagian ulama lain menilai bahwa permasalahan mendasar dalam etika berpakaian adalah kesombongan.
اختلاف مترجمى القرآن الكريم في مقابلة أحرف مصدرية Yulius Mas'ud
Jurnal Ulunnuha Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v6i2.586

Abstract

قد قام بترجمة القرآن الكريم كثير من العلماء و كانت ترجمتهم منتشرة وسط المجتمع. ونحن قد وجدنا اختلافهم في مقابلة الأحرف المصدرية إلى اللغة الإندونيسية، وكثيرا ما يختلفون في مقابلة إنّ و أن. قد تكون بمعنىbahwa  و bahwasanya و sesungguhnya  و bahwa sesungguhnya. ويبدو أنهم يختلفون فيها خوفا لزوال معنى إن او أن للتوكد التى يؤدى فساد روح ما يراد به الله في كتابه الكريم. وفي الحقيقة، كانت المعانى الثلاثة الأخيرة شاذة بالنسبة لقواعد اللغة الأندونسية.
LGBT DALAM PERSPEKTIF HADIS Sarmida Hanum
Jurnal Ulunnuha Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v7i2.261

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwasanya di dalam Islam LGBT itu dilarang. Meski di dalam hukuman pelaku LGBT  ulama berbeda pendapat, tetapi masih saja pelaku LGBT dalam komunitas muslim ditemukan. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian dalam perspektif hadis dalam upaya menghadirkan ulasan dan tuntunan Nabi Muhammad untuk dapat menjadi referensi dalam memahami hukuman bagi pelaku LGBT. Asumsi-asumsi akan bolehnya LGBT bisa terbantahkan dengan adanya kekuatan yang mendasar keyakinan agama di dalam diri sesorang. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan agar dapat menghasilkan sebuah acuan ilmiah agar hukuman bagi pelaku LGBT bukan hanya sebatas wacana belaka tetapi harus bisa dilakukan. Di samping itu, melalui penelitian juga memberikan kesadaran bahwa stigma, diskriminasi ataupun prasangka bagi kaum LGBT adalah suatu hal yang bisa saja terjadi dikarenakan adama melarang pelaku LGBT ini. Karenanya perlu dilakukan langkah preventive agar LGBT ini tidak ada disekitar kita
HADIS-HADIS BALÂGHÂT MARFU’ DALAM KITAB MUWATHTHA’ IMAM MALIK Hafizullah Hafizullah
Jurnal Ulunnuha Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v5i1.553

Abstract

استعمل العلماء طريقة خاصة في رواية الحديث ما لم توجد في كتاب غيره. فالإمام مالك بن أنس مثلا ففي في كتابه الموطاء قد توجد الأحاديث من البلاغات (فهي الأحاديث التي تكون التحمل فيه بصيغة "بلغني" أو "أنه بلغه"). فالحديث من حيث المصدر قد يكون مرفوعا إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم وقد يكون موقوفا على الصحابة رضوان الله عليهم، وقد يكون معلقا أو معضلا أو مرسلا من حيث اتصال السند. فهذه كلها تؤثر على صحة الحديث وموقف الكتاب بين كتب الحديث. ولذلك استعملت طريقة الإعتبار في هذه البحث من المتابعة والمشاهدة لمعرفة حجية هذه الأحاديث ليكون صالحة لأدلة الحكم لأن الحديث قد يكون مرسلا في رواية مالك وهو متصلا في كتاب آخر و قد يكون منقطعا في رواية مالك وهو متصلا في كتاب آخر وغير ذلك.
PENETAPAN SUSUNAN AYAT, SURAT DAN RASM AL-QUR’AN Yulia Rahmi
Jurnal Ulunnuha Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v6i2.600

Abstract

Kodifikasi al-Qur’an pada masa Usman bin Affan melahirkan Mushaf Usmani sebagai hasilnya. Setelah berlalunya masa kodifikasi, muncul perbincangan hangat tentang susunan atau tertib ayat dan surat yang ada dalam al-Qur’an karena pada mushaf yang disusun oleh Usman dan timnya ditemukan perbedaan dengan susunan ayat dan surat yang ada pada mushaf-mushaf para shahabat lainnya. Para ulama sepakat tentang tauqifiynya susunan ayat-ayat al-Qur’an (sesuai dengan yang ditetapkan oleh Nabi). Begitu pula halnya dengan susunan surat-surat dalam al-Qur’an dipahami sebagai sesuatu yang bersifat tauqifiy dari nabi, walaupun para ulama terdapat perbedaan pendapat namun argumen atau dalil tauqifiynya susunan surat lebih kuat dibandingkan 2 argumen lainnya yang berpendapat bahwa susunan surat-surat adalah ijtihadiy seluruhnya atau pun pendapat yang menyatakan sebagiannya ijtihadiy dan sebagiannya tauqifiy. Pembicaraan lain yang muncul adalah tentang rasmi al-Qur’an pada mushaf Usman. Argumen dan dalil yang dikemukakan menunjukkan bahwa rasm al-Qur’an adalah istilah untuk pola penulisan al-Qur’an yang disepakati oleh Usman bukan  tauqifiy daru Nabi, mengikutinya tidak wajib namun demikian rasm Usman tetap harus dijadikan standarisai pola penulisan al-Qur’an.
SIFAT INDIVIDUALISTIS MENURUT AL-QUR’AN Rusydi AM
Jurnal Ulunnuha Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v7i1.241

Abstract

القرأن كتاب الهداية ينير الناس في حياتهم ظاهرا و باطنا افراديا ومجتمعيا . وهذا ما اشار اليه القرأن  بالكلمة هدي للناس وبينات من الهدي والفرقان.  والله يرشده ولو كان الناس مخلوق افرادي و مجتماعي الا أنه لا ينبغ له ان يتصف بالأنانية بل لا بد له ان يتصل بالآخرين. والناس لا يهتمون بأنفسهم فحسب ولكنهم لا بد أن  ينظروا الي زملائهم . بناء علي ذلك فالقرأن يشجع بعضهم بعضا ويحثهم للتعاون بينهم ويحذرهم بصفة أنانية لأنهم لا يعيشون بدون أخرين .و بعبارة أخري نستطيع أن نقول أن الأنانية لا توافق بتعاليم  الأسلام  
AGAMA DALAM PERSFEKTIF AL-QUR’AN Rahmat Hidayat
Jurnal Ulunnuha Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v8i1.296

Abstract

الدين هو تيقن شخص على ذات قدير الذي يحيط كل عالم, والمكلمون يقسم الأديان على قسمين دين سموي و دين أرضي. فإن الدين السموي هو دين الوحي و الدين الأرضي هو عادة الناس التى تكون تيقنا أو دينا فكان يقع على فعل الشرك. فإن المتكلمون فى الإندونسي يقسم الدين السموي على ثلاثة أقسام يهودي و نصراني و إسلامي خلافا على الكتب التي تنتشر فى شرق الأوسط فإن الدين السموي واحد تعنى الإسلام دين الأنبياء و الرسل من أدم إلى محمد صلى الله عليه و سلم. فهذه الرسالة أنا أريد أنظر إلى القرأن عن الدين و موقف القرأن عن دين الأنبياء و الرسل و موقفه عن دين السموي هل يدخل اليهودي والنصراني فى الدين السموي.

Page 3 of 13 | Total Record : 129