cover
Contact Name
Farikha Maharani
Contact Email
farikhamaharani@unwahas.ac.id
Phone
+6281325449347
Journal Mail Official
inovasitekim@unwahas.ac.id
Editorial Address
JL. Menoreh Tengah X / 22, Sampangan, Gajahmungkur, Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50232
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Inovasi Teknik Kimia
ISSN : 2527614X     EISSN : 25415891     DOI : http://dx.doi.org/10.31942/inteka
Core Subject : Engineering,
The Inovasi Teknik Kimia (INTEKA) journal focuses upon aspects of chemical engineering: chemical reaction engineering, environmental chemical engineering, material and food engineering . The INTEKA is an research journal and invites contributions of original and novel fundamental research. The journal aims to provide a forum for the presentation of original fundamental research, interpretative reviews and discussion of new developments in chemical engineering. Papers which describe novel theory and its application to practice are welcome, as are those which illustrate the transfer of techniques from other disciplines. Reports of carefully executed experimental work, which is soundly interpreted are also welcome. The overall focus is on original and rigorous research results which have generic significance.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2020)" : 20 Documents clear
MIKROENKAPSULASI OLEORESIN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) METODE SPRAY DRYING DENGAN PENYALUT MALTODEXTRIN – SUSU SKIM Mira Nurhayani; Alfi Rohmawati; Laeli Kurniasari
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v5i1.3395

Abstract

Oleoresin (Cinnamomum burmannii) merupakan senyawa hasil ekstraksi antara rempah – rempah yang di ekstrak dengan pelarutnya. Salah satu rempah yang dapat diekstrak adalah kayu manis.. Namun demikian, oleoresin rentan terhadap sinar UV, oksidasi, temperature yang tinggi dan humidity. Sehingga diperlukan proses mikroenkapsulasi agar senyawa oleoresin tidak mudah rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil rendemen dan morfologi dari emulsi dan mikrokapsul oleoresin kayu manis. Mikroenkapuslasi oleoresin dilakukan dengan metode spray drying dengan penyalut maltodextrin – susu skim. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari empat rasio maltodextrin-susu skim dari % volume (20% : 0%, 19,2% : 0,8%, 18,4% : 1,6% dan 17,6% : 2,4%.) dengan oleoresin 5% dari total bahan penyalut. Hasil rendemen terbaik pada penelitian ini adalah perbandingan campuran maltodextrin-susu skim 19,2%:0,8% dengan daya tahan emulsi 70 menit, kadar air 3,5%, surface oil 5,65%, dan efisiensi mikrokapsul 44,51%. Sedangkan morfologi emulsi dan mikrokapsul cenderung berbentuk bulat dan teratur Kata kunci: Kayu manis, Oleoresin, Mikroenkapsulasi, Spray drying
MIKROENKAPSULASI OLEORESIN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) METODE SPRAY DRYING DENGAN PENYALUT MALTODEXTRIN – SUSU SKIM Nurhayani, Mira; Rohmawati, Alfi; Kurniasari, Laeli
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v5i1.3395

Abstract

Oleoresin (Cinnamomum burmannii) merupakan senyawa hasil ekstraksi antara rempah – rempah yang di ekstrak dengan pelarutnya. Salah satu rempah yang dapat diekstrak adalah kayu manis.. Namun demikian, oleoresin rentan terhadap sinar UV, oksidasi, temperature yang tinggi dan humidity. Sehingga diperlukan proses mikroenkapsulasi agar senyawa oleoresin tidak mudah rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil rendemen dan morfologi dari emulsi dan mikrokapsul oleoresin kayu manis. Mikroenkapuslasi oleoresin dilakukan dengan metode spray drying dengan penyalut maltodextrin – susu skim. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari empat rasio maltodextrin-susu skim dari % volume (20% : 0%, 19,2% : 0,8%, 18,4% : 1,6% dan 17,6% : 2,4%.) dengan oleoresin 5% dari total bahan penyalut. Hasil rendemen terbaik pada penelitian ini adalah perbandingan campuran maltodextrin-susu skim 19,2%:0,8% dengan daya tahan emulsi 70 menit, kadar air 3,5%, surface oil 5,65%, dan efisiensi mikrokapsul 44,51%. Sedangkan morfologi emulsi dan mikrokapsul cenderung berbentuk bulat dan teratur Kata kunci: Kayu manis, Oleoresin, Mikroenkapsulasi, Spray drying
EKTRAKSI FLAVONOID PADA DAUN BELUNTAS (PLUCHEA INDICA LESS) MENGGUNAKAN PELARUT AIR BERBANTU GELOMBANG MIKRO Inggil Anggita Kambali Putri; Indah Riwayati; Farikha Maharani
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v5i1.3400

Abstract

Beluntas (Pluchea Indica Less) merupakan tanaman liar yang ditanam sebagai tanaman pagar. Berdasarkan hasil dari penelitian sebelumnya ekstrak tumbuhan ini mengandung senyawa yang berfungsi sebagai obat karena mempunyai sifat-sifat antivirus, antikanker,antijamur dan antibakteri. Sifat antibakteri dan antijamur ini berasal dari kandungan senyawa Flavonoid. Ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro merupakan proses yang relatif lebih unggul jika dibandingkan dengan metode konversional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variabel rasio umpan-pelarut, daya dan waktu proses ekstraksi flavonoid dari daun beluntas dengan bantuan gelombang mikro. Percobaan dilakukan dengan variabel rasio-pelarut 1:10, 1:15, 1:20, variabel daya 30%, 50%, 70% daya maksimum alat (399 watt), dan variabel waktu 4 menit, 6 menit, 8 menit. Hasil percobaan menunjukan bahwa ketiga variabel berpengaruh terhadap konsentrasi flavonoid hasil ekstraksi. Secara umum meningkat seiring kenaikan ketiga variabel sampai maksimum di titik tertentu, kemudian turun. Konsentrasi maksimum diperoleh pada variabel umpan-pelarut, daya, waktu berturut-turut sebesar 1:15, 50% dan 6 menit dengan hasil flavonoid sebesar 11,907 mg/ml. Kata kunci: flavonoid, ekstrak beluntas, Gelombang mikro
EKTRAKSI FLAVONOID PADA DAUN BELUNTAS (PLUCHEA INDICA LESS) MENGGUNAKAN PELARUT AIR BERBANTU GELOMBANG MIKRO Putri, Inggil Anggita Kambali; Riwayati, Indah; Maharani, Farikha
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v5i1.3400

Abstract

Beluntas (Pluchea Indica Less) merupakan tanaman liar yang ditanam sebagai tanaman pagar. Berdasarkan hasil dari penelitian sebelumnya ekstrak tumbuhan ini mengandung senyawa yang berfungsi sebagai obat karena mempunyai sifat-sifat antivirus, antikanker,antijamur dan antibakteri. Sifat antibakteri dan antijamur ini berasal dari kandungan senyawa Flavonoid. Ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro merupakan proses yang relatif lebih unggul jika dibandingkan dengan metode konversional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variabel rasio umpan-pelarut, daya dan waktu proses ekstraksi flavonoid dari daun beluntas dengan bantuan gelombang mikro. Percobaan dilakukan dengan variabel rasio-pelarut 1:10, 1:15, 1:20, variabel daya 30%, 50%, 70% daya maksimum alat (399 watt), dan variabel waktu 4 menit, 6 menit, 8 menit. Hasil percobaan menunjukan bahwa ketiga variabel berpengaruh terhadap konsentrasi flavonoid hasil ekstraksi. Secara umum meningkat seiring kenaikan ketiga variabel sampai maksimum di titik tertentu, kemudian turun. Konsentrasi maksimum diperoleh pada variabel umpan-pelarut, daya, waktu berturut-turut sebesar 1:15, 50% dan 6 menit dengan hasil flavonoid sebesar 11,907 mg/ml. Kata kunci: flavonoid, ekstrak beluntas, Gelombang mikro
PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN BATU BARA LOKAL DAN IMPOR TERHADAP KUALITAS KOKAS PT ABC Safril Kartika Wardana; Babay Bayquni; M. Guntur Perkasa; Zikri A. Wafi
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v5i1.3396

Abstract

Kokas merupakan hasil karbonisasi batu bara tanpa kontak udara yang menyebabkan berkurangnya kandungan zat terbang pada batu bara sehingga nilai karbon tertambatnya menjadi meningkat. Kokas digunakan sebagai bahan bakar dan bahan pereduksi besi dalam proses pembuatan baja dalam teknologi blast furnace. Kokas yang digunakan harus memenuhi parameter kimia dan fisik yang dipersyaratkan karena memiliki peranan penting dalam meningkatkan produktifitas pembuatan baja. Parameter kimia yang dibutuhkan pada kokas yaitu nilai kadar air, kadar zat terbang, kadar abu, kadar karbon tertambat, sedangkan untuk pengujian kualitas kokas didasarkan pada dua indek degradasi yaitu CRI (coke reaction index) dan CSR (coke strength after reaction). Tidak semua batu bara lokal memiliki kualitas yang memenuhi parameter yang dipersyaratkan, seperti batu bara Adaro dan Marunda Graha Mineral (MGM) dari Kalimantan yang memiliki kualitas dibawah standar yang dipersyaratkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan batu bara sesuai dengan standar yang dipersyaratkan PT ABC melalui pencampuran atau blending batu bara lokal dengan batu bara impor German Creek 8 (GC-8) dan Moranbah North (MN) yang memiliki kualitas yang lebih bagus. Proses karbonisasi dilakukan pada suhu 1000ºC selama 1 jam dalam suatu tungku. Variasi komposisi yang dilakukan sebanyak tiga variasi. Selanjutnya kokas hasil karbonisasi dilakukan pengujian. Dari beberapa parameter kualitas kokas yang dipersyaratkan oleh PT ABC didapat hasil kadar air ketiga variasi sampel masih memiliki kadar air yang dipersyaratkan yaitu dibawah 4%, Kadar zat terbang ketiga variasi sampel masih memenuhi nilai yang dipersyaratkan yaitu
PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN BATU BARA LOKAL DAN IMPOR TERHADAP KUALITAS KOKAS PT ABC Wardana, Safril Kartika; Bayquni, Babay; Perkasa, M. Guntur; Wafi, Zikri A.
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v5i1.3396

Abstract

Kokas merupakan hasil karbonisasi batu bara tanpa kontak udara yang menyebabkan berkurangnya kandungan zat terbang pada batu bara sehingga nilai karbon tertambatnya menjadi meningkat. Kokas digunakan sebagai bahan bakar dan bahan pereduksi besi dalam proses pembuatan baja dalam teknologi blast furnace. Kokas yang digunakan harus memenuhi parameter kimia dan fisik yang dipersyaratkan karena memiliki peranan penting dalam meningkatkan produktifitas pembuatan baja. Parameter kimia yang dibutuhkan pada kokas yaitu nilai kadar air, kadar zat terbang, kadar abu, kadar karbon tertambat, sedangkan untuk pengujian kualitas kokas didasarkan pada dua indek degradasi yaitu CRI (coke reaction index) dan CSR (coke strength after reaction). Tidak semua batu bara lokal memiliki kualitas yang memenuhi parameter yang dipersyaratkan, seperti batu bara Adaro dan Marunda Graha Mineral (MGM) dari Kalimantan yang memiliki kualitas dibawah standar yang dipersyaratkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan batu bara sesuai dengan standar yang dipersyaratkan PT ABC melalui pencampuran atau blending batu bara lokal dengan batu bara impor German Creek 8 (GC-8) dan Moranbah North (MN) yang memiliki kualitas yang lebih bagus. Proses karbonisasi dilakukan pada suhu 1000ºC selama 1 jam dalam suatu tungku. Variasi komposisi yang dilakukan sebanyak tiga variasi. Selanjutnya kokas hasil karbonisasi dilakukan pengujian. Dari beberapa parameter kualitas kokas yang dipersyaratkan oleh PT ABC didapat hasil kadar air ketiga variasi sampel masih memiliki kadar air yang dipersyaratkan yaitu dibawah 4%, Kadar zat terbang ketiga variasi sampel masih memenuhi nilai yang dipersyaratkan yaitu
ANALISA BIBLIOMETRIK PUBLIKASI ILMIAH BERTEMA BIOREFINERI BIOMASSA BERLIGNOSELULOSA Indah Hartati; Sinta Ariyani; Hani Haswati; Habib Abdun Nafik; Dyah Yuliana Zulfa
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v5i1.3401

Abstract

Keluasan spectrum potensi produk yang dapat dihasilkan dari proses biorefineri biomassa berlignoselulosa telah merupakan unsur pendorong utama berkembangnya penelitian serta publikasi ilmiah dengan topik biorefineri lignoselulosa. Artikel ini disusun dengan tujuan menganalisa bibliometri publikasi ilmiah dengan topik biorefineri biomassa berlignoselulosa yang diterbitkan pada berbagai jurnal yang terindeks scopus pada tahun 2000-2019. Analisa bibliometrik dilakukan menggunakan VOSviewer untuk menganalisa co-authorship berdasarkan nama penulis dan afiliasi penulis, serta analisa co-occurrence berdasar kata kunci. Hasil analisa bibliometrik ditampilkan menggunakan visualisasi jaringan, hamparan dan kerapatan. Hasil analisa bibliometrik terkait kekuatan tautan kolaborasi penulis berdasarkan afiliasinya, berdasar nama penulisnya serta kekuatan tautan kemunculan kata kunci pada publikasi publikasi ilmiah dengan topik biorefineri biomassa berlignoselulosa yang diterbitkan pada berbagai jurnal yang terindeks scopus pada tahun 2000-2019 disajikan dalam artikel ini. Hasil kajian menunjukkan jika kekuatan tautan kolaborasi penulis didominasi oleh kolaborasi antara penulis yang berafiliasi dari negara China dan Amerika. Hasil analisa bibliometri menggunakan VOSviewer juga mampu menampilkan kekuatan tautan kolaborasi penulisan artikel yang memiliki lebih dari 15 dokumen publikasi ilmiah adalah Bao, J dan Zhang, J. Visualisasi kerapatan serta visualisasi hamparan kekuatan tautan kata kunci mampu memberikan gambaran kecenderungan fokus penelitian bertema biorefineri biomassa berlignoselulosa yang telah dilakukan dari tahun 2000-2019. Kata kunci: bibliometrik, biorefineri, lignoselulosa, VOSviewer, Scopus
ANALISA BIBLIOMETRIK PUBLIKASI ILMIAH BERTEMA BIOREFINERI BIOMASSA BERLIGNOSELULOSA Hartati, Indah; Ariyani, Sinta; Haswati, Hani; Nafik, Habib Abdun; Zulfa, Dyah Yuliana
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v5i1.3401

Abstract

Keluasan spectrum potensi produk yang dapat dihasilkan dari proses biorefineri biomassa berlignoselulosa telah merupakan unsur pendorong utama berkembangnya penelitian serta publikasi ilmiah dengan topik biorefineri lignoselulosa. Artikel ini disusun dengan tujuan menganalisa bibliometri publikasi ilmiah dengan topik biorefineri biomassa berlignoselulosa yang diterbitkan pada berbagai jurnal yang terindeks scopus pada tahun 2000-2019. Analisa bibliometrik dilakukan menggunakan VOSviewer untuk menganalisa co-authorship berdasarkan nama penulis dan afiliasi penulis, serta analisa co-occurrence berdasar kata kunci. Hasil analisa bibliometrik ditampilkan menggunakan visualisasi jaringan, hamparan dan kerapatan. Hasil analisa bibliometrik terkait kekuatan tautan kolaborasi penulis berdasarkan afiliasinya, berdasar nama penulisnya serta kekuatan tautan kemunculan kata kunci pada publikasi publikasi ilmiah dengan topik biorefineri biomassa berlignoselulosa yang diterbitkan pada berbagai jurnal yang terindeks scopus pada tahun 2000-2019 disajikan dalam artikel ini. Hasil kajian menunjukkan jika kekuatan tautan kolaborasi penulis didominasi oleh kolaborasi antara penulis yang berafiliasi dari negara China dan Amerika. Hasil analisa bibliometri menggunakan VOSviewer juga mampu menampilkan kekuatan tautan kolaborasi penulisan artikel yang memiliki lebih dari 15 dokumen publikasi ilmiah adalah Bao, J dan Zhang, J. Visualisasi kerapatan serta visualisasi hamparan kekuatan tautan kata kunci mampu memberikan gambaran kecenderungan fokus penelitian bertema biorefineri biomassa berlignoselulosa yang telah dilakukan dari tahun 2000-2019. Kata kunci: bibliometrik, biorefineri, lignoselulosa, VOSviewer, Scopus
KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI BAMBU ORI (BAMBUSA ARUNDINACEA) YANG DI AKTIVASI MENGGUNAKAN ASAM KLORIDA (HCl) Saiful Huda; Rita Dwi Ratnani; Laeli Kurniasari
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v5i1.3397

Abstract

Berkembangnya industri sering memunculkan permasalahan yang berkaitan limbah yang dihasilkan. Limbah yang dihasilkan akan menimbulkan bau, warna dan rasa. Salah satu cara untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan metode adsorpsi. Metode adsorpsi yang sering digunakan adalah mrnggunakan karbon aktif sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik karbon aktif dari bambu Ori yang diaktivasi menggunakan asam klorida (HCl). Karbon aktif merupakan karbon amorf yang luas permukannya sangat besar, yaitu 200 hingga 2000 m2/g. Bahan dasar dari karbon aktif adalah Lignoselulosa. Bambu Ori sendiri mengandung Selulosa, berkisar 42,4% - 53,6% dan Lignin, berkisar 19,8% - 26,6%. Asam klorida (HCl) yang berperan sebagai aktivator bersifat higroskopis, sehingga dapat mengurangi kadar air pada arang aktif yang dihasilkan. Pengujian dilakukan sesuai dengan SNI dan SII, meliputi uji fisik dan daya serap terhadai Iodium. Variabel suhu karbonisasi menggunakan tiga variabel suhu : 300, 400, dan 500 °C, serta konsentrasi HCl: 1, 2, 3, dan 4 N. Hasil terbaik pada variabel suhu karbonisasi 300 °C dengan konsentrasi HCl 1 N. Karakteristiknya berupa 5,9 % kadar air, 4,463 % kadar zat mudah menguap, 9,3 % kadar abu, 80,337 % karbon terikat, dan 698,12 mg/g daya serap terhadap Iodium. Karbon aktif dari bambu Ori ini sudah layak digunakan sebagai adsorben, karena secara garis besar sudah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan SII No. 0258-79. Baku mutu yang ditetapkan SII diantaranya, maksimal 15% bagian yang hilang saat pemanasan, kadar air maksimal 10%, kadar abu maksimal 2,5%, dan daya serap terhadap I2minimal 200 mg/g. Tetapi masih sangat dibutuhkan penelitian lebih lanjut, agar dapat memenuhi standar baku mutu SNI No. 06-3730-1995, terutama daya serap terhadap Iodium. Kata kunci: bambu Ori, karbon aktif, aktivasi HCl
KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI BAMBU ORI (BAMBUSA ARUNDINACEA) YANG DI AKTIVASI MENGGUNAKAN ASAM KLORIDA (HCl) Huda, Saiful; Ratnani, Rita Dwi; Kurniasari, Laeli
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v5i1.3397

Abstract

Berkembangnya industri sering memunculkan permasalahan yang berkaitan limbah yang dihasilkan. Limbah yang dihasilkan akan menimbulkan bau, warna dan rasa. Salah satu cara untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan metode adsorpsi. Metode adsorpsi yang sering digunakan adalah mrnggunakan karbon aktif sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik karbon aktif dari bambu Ori yang diaktivasi menggunakan asam klorida (HCl). Karbon aktif merupakan karbon amorf yang luas permukannya sangat besar, yaitu 200 hingga 2000 m2/g. Bahan dasar dari karbon aktif adalah Lignoselulosa. Bambu Ori sendiri mengandung Selulosa, berkisar 42,4% - 53,6% dan Lignin, berkisar 19,8% - 26,6%. Asam klorida (HCl) yang berperan sebagai aktivator bersifat higroskopis, sehingga dapat mengurangi kadar air pada arang aktif yang dihasilkan. Pengujian dilakukan sesuai dengan SNI dan SII, meliputi uji fisik dan daya serap terhadai Iodium. Variabel suhu karbonisasi menggunakan tiga variabel suhu : 300, 400, dan 500 °C, serta konsentrasi HCl: 1, 2, 3, dan 4 N. Hasil terbaik pada variabel suhu karbonisasi 300 °C dengan konsentrasi HCl 1 N. Karakteristiknya berupa 5,9 % kadar air, 4,463 % kadar zat mudah menguap, 9,3 % kadar abu, 80,337 % karbon terikat, dan 698,12 mg/g daya serap terhadap Iodium. Karbon aktif dari bambu Ori ini sudah layak digunakan sebagai adsorben, karena secara garis besar sudah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan SII No. 0258-79. Baku mutu yang ditetapkan SII diantaranya, maksimal 15% bagian yang hilang saat pemanasan, kadar air maksimal 10%, kadar abu maksimal 2,5%, dan daya serap terhadap I2minimal 200 mg/g. Tetapi masih sangat dibutuhkan penelitian lebih lanjut, agar dapat memenuhi standar baku mutu SNI No. 06-3730-1995, terutama daya serap terhadap Iodium. Kata kunci: bambu Ori, karbon aktif, aktivasi HCl

Page 2 of 2 | Total Record : 20