cover
Contact Name
Yulian Firmana Arifin
Contact Email
jurnal.bpi@ulm.ac.id
Phone
+6281251160862
Journal Mail Official
jurnal.bpi@ulm.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani km 35,5 Banjarbaru
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Articles 137 Documents
Analisis Kelayakan Desain Material Recovery Facility (Mrf) Dalam Pengelolaan Sampah Di Tpa Hutan Panjang Kota Banjarbaru Candra Yuliana
Buletin Profesi Insinyur Vol 1, No 1 (2018): Buletin Profesi Insinyur (Januari-Juni)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v1i1.5

Abstract

Pengelolaan sampah di Kota Banjarbaru masih belum maksimal. Hal ini terlihat dari sampah yang dikumpulkan di TPS kemudian diangkut dan ditimbun begitu saja di landfill TPA tanpa pengolahan. Perencanaan Material Recovery Facility (MRF) di TPA Hutan Panjang Gunung Kupang Kota Banjarbaru dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Hutan Panjang, menghemat kebutuhan lahan landfill, dan memperpanjang umur lahan TPA. Pengelolaan yang dilakukan adalah komposting sampah organik dengan sistem open windrow dan pemanfaatan kembali sampah anorganik yang mempunyai nilai jual. Komponen MRF yang dibutuhkan adalah lahan pemilahan, lahan penempungan sampah organik, lahan pencampuran sampah organik dengan EM4 (biostater), lahan pengomposan, tempat penyimpanan sampah kering (barang sortir), tempat penyimpanan kompos serta kantor administrasi. Lahan yang dibutuhkan untuk bangunan pengolahan sampah (MRF) adalah 12031,5 m2 dan rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk biaya pembangunan dan penyediaan peralatan MRF sebesar Rp 10.563.047.380,00. Berdasarkan analisis kelayakan ekonomi dengan berbagai alternatif pembiayaan baik itu dengan pembiayaan dari pemerintah ataupun dengan pinjaman lunak menunjukkan pembangunan MRF ini layak untuk direalisasikan. Kata kunci: Analisa Ekonomi, Banjarbaru, Komposting, Material Recovery Facility
Giratori Lalu Lintas Sebagai Usaha Peningkatan Kinerja Jaringan Jalan (Studi Kasus Kawasan Duta Mall Banjarmasin) Zainal Ibnu Pamungkas
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 1 (2019): Buletin Profesi Insinyur (Januari-Juni)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kinerja jaringan jalan dilakukan melalui usaha mengurangi hambatan samping dan/atau pelebaran jalan di ruas-ruas jalan pada sistem jaringan jalan tersebut. Kendala yang sering dihadapi adalah kondisi tata guna lahan yang tidak mendukung untuk pelebaran jalan. Giratori lalu lintas menjadi alternatif usaha peningkatan kinerja jaringan jalan. Giratori lalu lintas adalah suatu kawasan pusat kegiatan yang dikelilingi oleh ruas-ruas jalan dengan pengaturan rekayasa lalu lintas Sistem Satu Arah (SSA) sehingga kawasan tersebut berfungsi layaknya bundaran besar. Penerapan kebijakan Giratori lalu lintas pada kawasan Duta Mall mampu meningkatkan kinerja jaringan jalan dengan indikasi penurunan waktu perjalanan dari 9.412 smp-jam menjadi 161 smp-jam; panjang perjalanan dari 396.353 smp-km menjadi 6.395 smp-km serta peningkatan kecepatan jaringan dari 38 km/Jam menjadi 40 km/Jam.Kata kunci: giratori, sistem satu arah, kinerja, sistem jaringan jalan
Evaluasi Sifat Mekanis Beton di Lapangan dengan Penerapan Metode Core Drilled Test dan Schmidt Hammer Test Nursiah Chairunisa
Buletin Profesi Insinyur Vol 3, No 2 (2020): Buletin Profesi Insinyur (Juli-Desember)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v3i2.79

Abstract

Penilaian dari beton dalam suatu konstruksi memegang peranan penting untuk mengetahui kekuatan, durabilitas dan kondisi suatu struktur yang  sedang dan atau telah di bangun. Evaluasi pengujian sifat beton dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode destruktif dan non destruktif. Dalam artikel ini, pengujian tidak merusak dengan menggunakan Schmidt hammer test bertujuan untuk indikasi awal penentuan keseragaman beton dan sebagai tolak ukur untuk melakukan pengujian merusak dengan core drilled test yang dilakukan untuk mengevaluasi sifat mekanis beton di Lapangan. Hasil evaluasi pada studi kasus dengan pengujian tidak merusak menunjukkan koefisien variasi beton melebihi angka 6% maka beton diindikasi memiliki tingkat keseragaman yang kurang baik sehingga diperlukan assessment pengujian merusak. Hasil evaluasi pengujian merusak dengan alat core-drilled menunjukkan bahwa kuat tekan beton inti yang diperoleh dari sampel beton inti (core drilled samples) untuk elemen struktur pile cap adalah rata-rata sebesar 21 MPa. Hasil pengujian merusak dengan core drill test untuk sampel beton inti tidak memenuhi persyaratan penerimaan sampel berdasarkan SNI 6680:2016 untuk target mutu 25 MPa.Kata kunci: beton, kuat tekan beton, koefisien variasi  pengujian merusak (destructive test) pengujian tidak merusak (non-destructive test)
Penguatan Kelembagaan Dalam Implementasi Program Sanitasi Berbasis Masyarakat Aulia Noorjenah
Buletin Profesi Insinyur Vol 1, No 2 (2018): Buletin Profesi Insinyur (Juli-Desember)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v1i2.18

Abstract

Sanitasi yang sehat adalah sebuah kebutuhan pokok bagi manusia dan lingkungan, sebab kondisi sanitasi mencerminkan baik atau buruknya kesehatan manusia dan lingkungan setempat.Program SANIMAS adalah program perbaikan sanitasi masyarakat dari Kementerian PUPR yang dikendalikan oleh Satuan Kerja PSPLP dan Fasilitator Provinsidi Provinsi seluruh Indonesia.Pelaksanaan Program SANIMAS ini direncanakan, dilaksanakan, dimanfaatkan, dan dipelihara oleh Masyarakat dengan didampingi oleh Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Teknik dan Pemberdayaan dalam satu tim. Program ini dilaksanakan setiap tahun selama 10 (sepuluh) bulan secara swakelola oleh Satuan Kerja PSPLP dengan dibantu oleh Fasilitator Provinsi.
Optimalisasi Potongan Plat Besi dengan Mesin Las Otomatis Dimas Fredy Arisandy; Rasional Sitepu; Andrew Joewono
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 3 (2019): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i3.53

Abstract

Dalam bidang manufaktur banyak digunakan material plat besi. Pada PT. Dwi Gading Wijaya Mandiri plat besi sebagai bahan baku utama dalam pembuatan produk, seperti bakrak sorong, tutup diesel untuk molen, tabung molen semen dan cover perontok padi. Dalam proses pemotongan plat digunakan mesin CNC plasma untuk mendapatkan hasil yang presisi dan juga cepat. Setiap pemotongan plat terdapat plat sisa yang tidak dapat digunakan kembali dengan mesin plasma karena ukuran terlalu kecil, sehingga plat besisisa tersebut tidak dapat digunakan kembali dalam proses produksi. Banyaknya material sisa menyebabkan kurang efisiensi penggunaan material, sehingga menimbulkan kerugian produksi. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dibuatlah mesin penyambung plat dengan pengelesan otomatis. Pada mesinpenyambung plat otomatis ini memiliki beberapa komponen penting, yaitu panel kontrol untuk melakukan proses pengambilan data input dari tombol dan sensor serta melakukan pengaktifan aktuator. Solenoid valve dan pneumatic silinder sebagai penahan plat saat dilakukan pengelasan yang bertujuan untuk menghindari pemuaian plat saat dilakukan pengelasan. Motor dc 24 volt sebagai penggerak torch las saat melakukan pengelasan pada plat. Rangkaian PWM yang berfungsi untuk melakukan pengaturan kecepatan motor torch saat melakukan pengelasan. Sensor proximity induktif memberikan inputan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan mesin las dan Mesin las Mig Techweld 500W. Pembuatan mesin las penyambung plat otomatis terbukti dapat mengolah kembali plat sisa pemotongan, sehingga mengurangi kerugian   akibat sisa material yang tidak terpakai. Kata kunci: pemuaian, mesin las, kerugian produksi
Sintesis Media Tanam dari Kulit Singkong dengan Penambahan Abu Bagasse sebagai Porogen Nanik Astuti Rahman; Iryanti Fatyasari Nata; A. Anis Artiyani; M. Masrurotul Ajiza; L. Lalu Mustiadi; Aladin Eko Purkuncoro
Buletin Profesi Insinyur Vol 4, No 1 (2021): Buletin Profesi Insinyur (Januari-Juni)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v4i1.95

Abstract

Penggunaan serbuk kulit singkong, selain menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, pengalihan bentuk kulit singkong menjadi serbuk dimaksudkan untuk memperbesar porinya sehingga air akan terperangkap didalamnya. Pembuatan media tanam ini dilakukan dengan cara membersihkan kulit singkong dari kotoran menempel, mengeringkan dan mengecilkan ukurannya dengan blender. Serbuk kulit singkong dicampurkan dengan arang bagasse dan tanah dengan ratio (%w/w) 50%, 45% dan 5%. Campuran yang sudah dicampur homogen didiamkan selama 10 menit, setelah itu media tanam siap diaplikasikan.  Kegiatan ini dilakukan di Desa Ngenep, Karangploso Kabupaten Malang. Untuk mendapatkan media tanam yang baik, campuran antara serbuk kulit singkong, sekam padi dan tanah berturut-turut adalah 55%; 45%; 5%. Kandungan unsur hara yang terdapat dalam media tanam dari kulit singkong ini adalah 2,9% N, 3,0% P dan 3,5% K.Kata kunci: kulit singkong, media tanam, arang bagasse, porogen
Studi Kemampuan Spray Tower untuk Penyisihan Polutan Gas Sulfur Dioksida dari Pembakaran Bahan Bakar Industri Martheana Kencanawati
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 1 (2019): Buletin Profesi Insinyur (Januari-Juni)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i1.39

Abstract

Sebagian sumber pencemaran sulfur dioksida adalah dari aktivitas manusia seperti gas buangan pabrik maupun kendaraan bermotor. Oleh karena itu, pencegahannya dapat dilakukan oleh manusia sendiri dengan berbagai usaha. Paper ini membahas mengenai upaya pencegahan polusi dari sulfur dioksida dengan menggunakan wet scrubber. Wet scrubber didesain dengan menggunakan mist eliminator tanpa media dan menggunakan air. Variabel dalam penelitian ini adalah debit air, ketinggian sprayer dan susun vertikal sprayer. Gas  dianalisis dengan menggunakan metode konduktivitimetri manual. Pengukuran dengan metode ini dapat diaplikasikan pada  yang memiliki range ≥0.05 ppm. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah persentase penyisihan untuk satu tingkat sprayer dengan debit terbesar 0,14 Liter/s adalah 74.15%. Satu tingkat sprayer menggunakan ketinggian kolom pada sprayer berjarak 110 cm. Sedangkan untuk dua tingkat prayer dengan ketinggian kolom 110 cm dan 41 cm menghasilkan penyisihan  sebesar 97.74%Kata kunci: sulfur dioksida, spray tower, absorbsi, conductivitymetri
Investigasi kerusakan turbocharge pada unit dump truck Wahyu Anhar; Iskandar Zulkarnain Kamal; Dhandi Wahyu Wiranata
Buletin Profesi Insinyur Vol 3, No 1 (2020): Buletin Profesi Insinyur (Januari-Juni)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v3i1.76

Abstract

Pengamatan visual unit kerusakan HD 785-7 Komatsu (pengamatan pola kerusakan), pengujian kekerasan, dan pengamatan mikro serta makro dilakukan untuk menemukan penyebab utama kerusakan turbocharge. Berdasarkan hasil pengamataan visual pada sisi intake turbocharge, pola kerusakan yang terjadi disebabkan keausan pada shaft turbocharge, dan masuknya partikel keras (asing). Hasil pengamatan visual sisi exhaust turbocharge menunjukkan bahwa terjadi kenaikan temperatur di atas standar. Bersesuaian dengan hasil pengamatan mikro bahwa sekitar retakan housing turbin menunjukkan oksidasi akibat temperatur tinggi. Temperatur yang terjadi pada sisi exhaust turbocharge berkisar di atas 700 °C. Selain itu, hasil pengamatan makro menunjukkan bahwa terdapat pola crazed di sekitar permukaan luar retakan housing turbine, yang disebabkan kenaikan temperatur kerja. Hasil pengujian kekerasan potongan melintang housing turbine menunjukkan bahwa komponen memiliki kehomogenitasan kekerasan (tidak cacat produksi) dengan angka kekerasan 7,3 HRC. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengujian tersebut, maka keausan shaft turbocharge dan masuknya partikel keras (asing) pada sisi intake berdampak terhadap retakan housing turbine dan kerusakan turbine pada sisi exhaust. Selain itu, tidak ditemukan adanya cacat bahan pada komponen yang menyebabkan kerusakan. Faktor pemeliharaan dan perawatan sangat berperan terhadap kerusakan yang terjadi pada komponen turbocharge.Kata kunci: turbocharge, keausan, partikel keras, temperatur tinggi
Teknik Sipil Untuk Masyarakat Akhmad Wahyudi Zaidan Noor
Buletin Profesi Insinyur Vol 1, No 2 (2018): Buletin Profesi Insinyur (Juli-Desember)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v1i2.12

Abstract

Sanitasi yang sehat adalah sebuah kebutuhan pokok bagi manusia dan lingkungan, sebab kondisi sanitasi mencerminkan baik atau buruknya kesehatan manusia dan lingkungan setempat. Program SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat) adalah Program perbaikan sanitasi masyarakat dari Kementerian PUPR yang dikendalikan oleh Satker PSPLP dan FasProv di Provinsi seluruh Indonesia. Pelaksanaan Program SANIMAS ini direncanakan, dilaksanakan, dimanfaatkan, dan dipelihara oleh Masyarakat dengan didampingi oleh Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Teknik dan Pemberdayaan dalam satu tim.
Aplikasi Algoritma Data Mining pada Bidang Teknik Sipil Bambang Lareno
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 2 (2019): Buletin Profesi Insinyur (Juli-Desember)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i2.47

Abstract

Teknik Data Mining dan juga dalam hal ini soft computing, semakin terkenal dalam beberapa tahun terakhir karena potensinya dalam memecahkan masalah-masalah perencanaan dalam keseharian seorang insinyur.  Hal itu membawa kepada perlu adanya perubahan budaya dalam cara bekerja dan berpikir. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan studi terhadap literatur yang berkaitan dengan teknik sipil, dan kemudian mengelompokkannya ke dalam bidang-bidang kerja teknik sipil. Dari analisis dapat disimpulkan pemimpin organisasi akan memainkan peran penting. Pendorong utama dalam menggunakan data mining dalam keteknikan adalah terkait dengan keberlanjutan, peningkatan proses, peningkatan mutu, penyelidikan persaingan pasar, kepastian biaya dan pengurangan biaya, kepastian kinerja dan sistem pendukung keputusan yang efektif dan efisien.Kata kunci: klasifikasi, prediksi, optimasi, estimasi.

Page 3 of 14 | Total Record : 137