cover
Contact Name
Didik Harnowo
Contact Email
bpalawija@gmail.com
Phone
+62341-801468
Journal Mail Official
bpalawija@gmail.com
Editorial Address
Balitkabi. Jalan Raya Kendalpayak No 8, Malang.
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Buletin Palawija
Core Subject : Agriculture,
Buletin Palawija merupakan wadah bagi para peneliti aneka kacang dan umbi untuk mendiseminasikan hasil penelitiannya dalam bentuk naskah review (tinjauan), primer dan komunikasi pendek. Naskah review dan primer mencakup berbagai disiplin ilmu, yaitu pemuliaan tanaman dan plasma nutfah, fisiologi/budidaya, perlindungan, pascapanen, dan sosial-ekonomi termasuk kebijakan pengembangan tanaman palawija. Buletin Palawija bertujuan menyajikan karya penelitian yang dapat memberikan wawasan pada dunia ilmu pengetahuan secara nasional atau international, sehinga naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Artikel yang dimuat diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap literatur teoritis, metodologis, dan/atau inovatif dalam penelitian aneka kacang dan umbi.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 2 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 2, 2020" : 8 Documents clear
Karakteristik Fisiko-Kimia dan Sensoris Susu Kecambah Beberapa Varietas Unggul Kedelai Rahmi Yulifianti; Erliana Ginting; Joko Susilo Utomo
Buletin Palawija Vol 18, No 2 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 2, 2020
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v18n2.2020.p83-93

Abstract

Susu kedelai saat ini menjadi alternatif minuman sehat untuk semua kalangan. Selama ini susu kedelai diolah dari biji. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik fisiko-kimia dan sensoris susu kedelai dari kecambah dan biji (non kecambah) lima varietas unggul kedelai, yakni Anjasmoro, Burangrang, Devon 1, Demas 1, dan Gema. Perkecambahan dilakukan selama 48 jam pada kondisi lembab dan gelap. Susu kedelai dibuat dengan cara basah dengan perbandingan bahan terhadap air 1:8 (b/v). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dua faktor dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan kandungan protein dan vitamin C kecambah meningkat signifikan dibandingkan dengan bijinya. Susu dari kecambah kedelai memiliki warna (L*) lebih cerah, serta rendemen, kadar protein dan kadar vitamin C lebih tinggi dibandingkan susu yang diolah dari biji kedelai. Kadar protein susu dari kecambah kedelai berkisar 2,99 – 3,31% bb dan telah memenuhi persyaratan SNI. Di antara lima varietas yang diuji, varietas Gema, Demas 1 dan Devon 1 berpeluang digunakan sebagai bahan baku susu kecambah kedelai dengan keunggulan rendemen, kandungan protein dan vitamin C-nya. Rasa susu kedelai kecambah dari varietas Gema cukup disukai sementara varietas Demas 1 dan Devon 1 agak disukai.
Back matter Buletin Palawija Volume 18 No 2 Abi Supiyandi
Buletin Palawija Vol 18, No 2 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 2, 2020
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v18n2.2020.p123

Abstract

Kesesuaian Varietas, Jenis Pupuk Organik dan Pupuk Hayati untuk Peningkatan Produktivitas Kedelai di Lahan Pasang Surut Afandi Kristiono; Runik Dyah Purwaningrahayu; Dian Adi Anggraeni Elisabeth; Andy Wijanarko; Abdullah Taufiq
Buletin Palawija Vol 18, No 2 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 2, 2020
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v18n2.2020.p94-104

Abstract

Lahan pasang surut merupakan kawasan potensial untuk perluasan areal tanam kedelai namun kemasaman dan kejenuhan Al tanah yang tinggi, serta ketersediaan unsur hara yang rendah merupakan masalah yang harus dihadapi. Oleh karena itu perlu pengelolaan kesuburan tanah yang memadukan ameliorasi, pemupukan, pemanfaatan mikroorganisme, dan varietas yang adaptif. Tujuan penelitian adalah menguji kesesuaian varietas, pupuk organik, dan pupuk hayati untuk peningkatan produktivitas kedelai di lahan pasang surut. Penelitian dilaksanakan di lahan pasang surut tipe C di Jambi pada musim kemarau (Juni-Oktober) 2017 seluas 5 ha. Penelitian menggunakan rancangan percobaan petak terbagi, empat ulangan (petani kooperator sebagai ulangan). Petak utama adalah empat varietas kedelai  (Anjasmoro, Dena 1, Deja 2, dan Devon 1), dan anak petak adalah tiga kombinasi pupuk organik dengan pupuk hayati Agrisoy (1.500 kg/ha pupuk kandang, 1.500 kg/ha pupuk kandang + Agrisoy, dan  1.500 kg/ha pupuk organik Santap M + Agrisoy). Pupuk dasar 200 kg/ha Phonska dan 100 kg/ha SP36 diaplikasikan pada semua perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa kedelai varietas Anjasmoro, Dena 1, Deja 2, dan Devon 1 dapat dikembangkan dengan baik pada lahan pasang surut tipe C dengan pH tanah 4,5 dan kejenuhan Al  32,35%, dengan menggunakan amelioran dolomit 1,5 t/ha dan pupuk kandang 1,5 t/ha. Empat varietas tersebut mampu menghasilkan biji kedelai >2 t/ha dengan penambahan  200 kg Phonska + 100 kg SP36/ha. Pada lahan pasang surut yang sudah biasa ditanami kedelai, tidak diperlukan tambahan pupuk hayati berbahan baku rhizobium.  Penggunaan pupuk kandang untuk budi daya kedelai di lahan pasang surut, dari aspek ekonomi dan teknis (kemudahan mendapatkannya) lebih layak daripada penggunaan pupuk organik Santap M.
Respons Varietas Kedelai Unggul terhadap Cucumber mosaic virus Strain Soybean (CMV-S) Yunita Fauziah Rahim; Tri Asmira Damayanti; Munif Ghulamahdi
Buletin Palawija Vol 18, No 2 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 2, 2020
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v18n2.2020.p105-112

Abstract

ABSTRAK Cucumber mosaic virus strain Soybean (CMV-S) merupakan salah satu jenis virus terbawa benih yang menyebabkan penurunan produksi kedelai dan dominan menginfeksi kedelai di Jawa. Penggunaan varietas kedelai unggul tahan merupakan cara terbaik mengendalikan infeksi virus. Namun, varietas kedelai unggul hasil pemuliaan yang ada saat ini umumnya untuk peningkatan produksi dan belum memprioritaskan  ketahanan terhadap penyakit virus, sehingga diperlukan pengujian respons ketahanan varietas terhadap CMV-S. Varietas unggul yang diuji ketahanannya dalam percobaan di rumah kaca yaitu Argomulyo, Anjasmoro, Burangrang, Cikuray, Detam 1, Detam 2, Grobogan, Sinabung, dan Wilis. Respons ketahanan terhadap CMV-S diukur berdasarkan parameter penyakit (periode inkubasi, tipe gejala, indeks keparahan penyakit, titer virus) dan parameter pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah bunga, indeks sensitivitas cekaman). Data percobaan dianalisis secara deskriptif untuk parameter penyakit dan pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode inkubasi, ekspresi gejala, keparahan dan titer virus CMV-S bervariasi antarvarietas. Infeksi CMV-S dapat menghambat pertumbuhan tanaman pada semua varietas dan jumlah bunga yang lebih sedikit pada varietas Argomulyo, Anjasmoro, Grobogan, Sinabung, dan Wilis. Varietas Grobogan dikategorikan rentan, varietas Argomulyo, Anjasmoro, Cikuray, Sinabung, dan Wilis termasuk toleran, dan varietas Burangrang, Detam 1, dan Detam 2 termasuk tahan terhadap infeksi CMV-S. Indeks sensitivitas cekaman dari varietas kedelai yang diuji beragam, yang menunjukkan perbedaan genetik antarvarietas dalam merespons infeksi CMV-S. Tiga varietas unggul tahan (Burangrang, Detam 1, dan Detam 2) dapat digunakan sebagai tetua pada perakitan varietas tahan terhadap CMV-S.
Paket Teknologi Budi Daya Kedelai pada Kebun Sawit Muda di Lahan Pasang Surut Arief Harsono; Didik Sucahyono; Dian Adi Anggraeni Elisabeth
Buletin Palawija Vol 18, No 2 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 2, 2020
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v18n2.2020.p62-73

Abstract

Di Indonesia, kebun sawit muda di lahan pasang surut mempunyai potensi besar untuk pengembangan kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk merakit dan mengevaluasi paket teknologi budi daya kedelai pada lahan pasang surut di perkebunan sawit muda. Penelitian dilaksanakan di lahan pasang surut tipe C di antara tegakan kelapa sawit umur 2-3 tahun di Kecamatan Wanaraya, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Penelitian terdiri atas dua tahap: 1) penelitian skala plot untuk mengetahui respons beberapa varietas kedelai terhadap tingkat kejenuhan Al tanah, dan 2) evaluasi kelayakan paket teknologi yang dirakit dari hasil penelitian pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Tanggamus lebih adaptif dan mampu memberikan hasil lebih tinggi pada lahan pasang surut hingga kejenuhan Al 30% dibanding varietas Anjasmoro dan Panderman. Varietas Anjasmoro memiliki ukuran biji lebih besar dan pada kejenuhan Al 30% mampu memberikan hasil tidak berbeda dengan hasil pada kejenuhan Al 20%, yaitu 1,68 t/ha. Pada kebun sawit umur <3 tahun di lahan pasang surut dengan pH tanah <4,8 dan kejenuhan Al >38%, paket teknologi alternatif perbaikan Balitkabi dapat meningkatkan hasil kedelai menjadi 1,64 t/ha biji kering bila dibandingkan dengan paket teknologi eksisting petani (0,96 t/ha) dan paket rekomendasi Dinas Pertanian (0,92 t/ha). Dengan nilai MBCR 1,70 dan 3,44 masing-masing terhadap paket teknologi eksisting petani dan paket teknologi rekomendasi Dinas Pertanian, maka paket teknologi alternatif perbaikan Balitkabi ini layak diadopsi dan diterapkan oleh petani.
Analisis Keragaman Genetik dan Kekerabatan Genotipe Ubi Jalar Berdasarkan Karakter Morfologi Sri Umi Lestari; Reza Prakoso Dwi Julianto
Buletin Palawija Vol 18, No 2 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 2, 2020
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v18n2.2020.p113-122

Abstract

Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam.) merupakan komoditas sumber karbohidrat setelah padi, jagung dan ubi kayu. Saat ini produktivitas ubi jalar nasional hanya sebesar 13,51 t/ha, lebih rendah dibandingkan  hasil penelitian yang mencapai 35 t/ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter morfologi beberapa genotipe ubi jalar dan menganalisis jarak genetik genotipe-genotipe berdasarkan karakter kuantitatif. Hasil analisis kekerabatan dari 13 genotipe ubi jalar berkelompok pada 2 klaster (A dan B). Kemiripan antargenotipe didasarkan pada jarak Euclidean; terdapat dua kelompok genotipe yang memiliki nilai kemiripan tertinggi yaitu Beta 2--22 dengan Jago-OP-28, dan Beta 2--12 dengan Beta 2--15. Sepuluh variabel pengamatan yang mempengaruhi keragaman 13 genotipe tereduksi ke dalam empat komponen utama dengan nilai keragaman kumulatif sebesar 91,1%. Hasil analisis biplot dari 10 variabel pengamatan dengan menghilangkan empat variabel yang mempunyai vektor pendek mampu meningkatkan keragaman dari 59,7% menjadi 92,1%.
Ketahanan Beberapa Genotipe Kacang Tanah terhadap Penyakit Karat (Puccinia arachidis) dan Bercak Daun (Cercosporidium personatum) Uge, Emerensiana; Purnomo, Joko; Yusnawan, Eriyanto
Buletin Palawija Vol 18, No 2 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 2, 2020
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v18n2.2020.p74-82

Abstract

Pertumbuhan tanaman kacang tanah seringkali menghadapi kendala  biotik antara lain infeksi karat dan bercak daun akhir yang disebabkan oleh jamur Puccinia arachidis dan Cercosporidium personatum. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi ketahanan 24 genotipe kacang tanah terhadap penyakit karat dan bercak daun dengan cara inokulasi kedua patogen tersebut. Penelitian disusun berdasar rancangan acak kelompok, tiga ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman, perkembangan penyakit, jumlah pustul, jumlah dan diameter uredospora. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala penyakit karat ditemukan pada minggu pertama setelah inokulasi, sedangkan gejala bercak daun pada minggu ke enam setelah inokulasi. Satu genotipe bereaksi agak tahan dan genotipe lainnya agak rentan hingga rentan terhadap karat daun, sedangkan terhadap bercak daun, semua genotipe bereaksi agak tahan dan tahan pada 10 minggu setelah inokulasi (MSI). Jumlah pustul dan bercak tertinggi terdapat pada kelompok genotipe agak rentan hingga rentan dan jumlah daun berkurang sejalan dengan peningkatan intensitas penyakit. Genotipe LG5/BK10)-89-68 memiliki respons agak tahan terhadap infeksi karat dan bercak daun, sedangkan varietas Takar 1 dan Hypoma 3 memiliki respons agak rentan, dan agak tahan terhadap karat daun pada 10 MSI. Oleh karena itu, genotipe LG5/BK10)-89-68, varietas Takar 1 dan Hypoma 3 dapat digunakan menjadi tetua untuk perakitan varietas tahan karat dan bercak daun.
Cover dan Daftar isi Buletin Palawija Volume 18 No 2 Supiyandi, Abi
Buletin Palawija Vol 18, No 2 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 2, 2020
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v18n2.2020.pi-iii

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 1 (2022): Buletin Palawija Vol 20 No 1, 2022 Vol 19, No 2 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 2, 2021 Vol 19, No 1 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 1, 2021 Vol 18, No 2 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 2, 2020 Vol 18, No 1 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 1, 2020 Vol 17, No 2 (2019): Buletin Palawija Vol 17 no 2, 2019 Vol 17, No 1 (2019): Buletin Palawija Vol 17 no 1, 2019 Vol 16, No 2 (2018): Buletin Palawija Vol 16 no 2, 2018 Vol 16, No 1 (2018): Buletin Palawija Vol 16 No 1, 2018 Vol 15, No 2 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 2, 2017 Vol 15, No 1 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 1, 2017 Vol 14, No 2 (2016): Buletin Palawija Vol 14 No 2, 2016 Vol 14, No 1 (2016): Buletin Palawija Vol 14 No 1, 2016 Vol 13, No 1 (2015): Buletin Palawija Vol 13 No 1, 2015 No 29 (2015): Buletin Palawija No 29, 2015 No 28 (2014): Buletin Palawija No 28, 2014 No 27 (2014): Buletin Palawija No 27, 2014 No 26 (2013): Buletin Palawija No 26, 2013 No 25 (2013): Buletin Palawija No 25, 2012 No 24 (2012): Buletin Palawija No 24, 2012 No 23 (2012): Buletin Palawija No 23, 2012 No 22 (2011): Buletin Palawija No 22, 2011 No 21 (2011): Buletin Palawija No 21, 2011 No 20 (2010): Buletin Palawija No 20, 2010 No 19 (2010): Buletin Palawija No 19, 2010 No 18 (2009): Buletin Palawija No 18, 2010 No 17 (2009): Buletin Palawija No 17, 2009 No 16 (2008): Buletin Palawija No 16, 2008 No 15 (2008): Buletin Palawija No 15, 2008 No 14 (2007): Buletin Palawija No 14, 2007 No 13 (2007): Buletin Palawija No 13, 2007 No 12 (2006): Buletin Palawija No 12, 2006 No 11 (2006): Buletin Palawija No 11, 2006 No 10 (2005): Buletin Palawija No 10, 2005 No 9 (2005): Buletin Palawija No 9, 2005 No 7-8 (2004): Buletin Palawija No 7-8, 2004 No 5-6 (2003): Buletin Palawija No 5 & 6, 2003 No 4 (2002): Buletin Palawija No 4, 2002 No 3 (2002): Buletin Palawija No 3, 2002 No 2 (2001): Buletin Palawija No 2, 2001 No 1 (2001): Buletin Palawija No 1, 2001 More Issue