cover
Contact Name
Meiana Maulida Hikmawati
Contact Email
lppm@stipram.ac.id
Phone
+62274-485650
Journal Mail Official
jurnalkepariwisataan@stipram.ac.id
Editorial Address
Jalan Ahmad Yani No. 52B, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kode Pos 55198
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
ISSN : 19079389     EISSN : 27162664     DOI : -
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah merupakan jurnal ilmiah yang memuat artikel atau naskah yang berorientasi pada bidang kepariwisataan, dimana naskah atau artikel tersebut belum pernah dipublikasikan di media lain atau sedang dikirim ke penerbit lain. Artikel atau naskah yang dipublikasikan adalah hasil penelitian atau pendampingan/ konseptual atau studi pustaka namun bersifat obyektif dan sistematis yang ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang standar dan baku (bisa dipahami). Artikel atau naskah diterbitkan dalam bentuk cetak dan online. Untuk versi online, Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah sudah terindeks Google Schoolar dan Garuda. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah pertama kali terbit pada bulan Januari 2007 dan diterbitkan dalam 3 (tiga) edisi setiap tahunnya, yaitu diterbitkan setiap bulan Januari, Mei dan September.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah" : 10 Documents clear
ANALISIS DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PANTAI TELUK NIPAH TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Novalia, Novalia; Yusup, Muhammad; Roni, Iwan Abdul; Febriansyah, Febriansyah; Saleh, Khairul; Pradana, Kenny Candra
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47256/kji.v18i2.511

Abstract

AbstractTeluk Nipah Beach, located in Bulok Village, Kalianda District, South Lampung, Indonesia, is an attractive tourist destination with stunning natural charm, including stretches of soft white sand and clear sea water. Although it offers stunning sea views and a calm atmosphere, Teluk Nipah Beach faces obstacles in infrastructure development. This study aims to explore the impact of tourism development in Teluk Nipah Beach on the economic and socio-cultural aspects of the people of South Lampung Regency. The study was conducted using a qualitative approach through questionnaires, in-depth interviews, observation, and documentation. The subjects of this study were representatives of Bulok Village residents totaling 41 people consisting of Village Apparatus and representatives of Bulok Village residents. The analysis in this view uses the Miles and Huberman model which includes three activity flows, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the results of the study, it was found that Teluk Nipah Beach has a positive impact on the economy of Bulok Village, such as creating jobs, benefiting local businesses, generating taxes for highway repairs, and improving the economic conditions of the population. However, the community does not agree with the negative impacts such as increasing prices of goods and services, as well as the cost of living. Socio-culturally, tourism development maintains public services and cultural activities, but also brings negative impacts such as increased crime, changes in traditional arts, and cultural exchange between residents and tourists.Keywords: Impact of Development; Economy; Socio-Culture; Teluk Nipah BeachAbstrakPantai Teluk Nipah, berlokasi di Desa Bulok, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Indonesia, merupakan destinasi pariwisata menarik dengan pesona alam yang memukau, termasuk hamparan pasir putih lembut dan air laut jernih. Meskipun menawarkan pemandangan laut yang menakjubkan dan suasana yang tenang, Pantai Teluk Nipah menghadapi kendala pembangunan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dampak pembangunan pariwisata di Pantai Teluk Nipah terhadap aspek ekonomi dan sosial budaya masyarakat Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui kuesioner, wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini merupakan perwakilan warga Desa Bulok yang berjumlah 41 orang yang terdiri dari Aparatur Desa dan perwakilan dari warga Desa Bulok. Analisis dalam pandangan ini menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa Pantai Teluk Nipah memberikan dampak positif bagi perekonomian Desa Bulok, seperti menciptakan pekerjaan, menguntungkan bisnis lokal, menghasilkan pajak untuk perbaikan jalan raya, dan meningkatkan kondisi ekonomi penduduk. Namun, masyarakat tidak setuju dengan dampak negatif seperti peningkatan harga barang dan jasa, serta biaya hidup. Secara sosial budaya, pengembangan pariwisata memelihara layanan publik dan kegiatan budaya, tetapi juga membawa dampak negatif seperti peningkatan kriminalitas, perubahan dalam seni tradisional, dan pertukaran budaya antara penduduk dan wisatawan.Kata Kunci: Dampak Pembangunan; Ekonomi; Sosial Budaya; Pantai Teluk Nipah
EKOLOGI DAN BUDAYA: MENGINTEGRASIKAN KEBERLANJUTAN PARIWISATA BERBENTUK FESTIVAL Aulia, Bayu; Suharto, Bambang; Isnaini, Santi; Agustina, Tri Siwi
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47256/kji.v18i2.387

Abstract

AbstractSustainable development is a key principle in the current era, covering ecological, socio-cultural and economic aspects. This article reviews the integration of sustainability in festivals, particularly in Indonesia. Festivals are an important part of Indonesia's rich culture and attract tourism, but often have negative impacts on the environment and cultural aspects. This article provides a literature review that describes festivals and their impact on sustainability, and examines the role of identity in festivals. The research method used is qualitative. The discussion highlights the importance of respecting cultural heritage, integrating sustainability concepts, reducing waste, wise site selection, education and awareness, and collaboration with local communities in sustainable festivals. In conclusion, sustainable festivals not only safeguard the natural environment, but also promote and preserve valuable cultural heritage. With the right approach, festivals can be a powerful tool to support ecological and cultural sustainability simultaneously. future research can use a broader method so that the discussion becomes more structured and systematic, then further data and explanations can be more detailed so that the discussion of ecology and socio-culture on the sustainability of this festival becomes a fresh topic and is easily understood by the general public.Keywords: Ecology; Social; Socio-Culture; Festival SustainabilityAbstrakPembangunan berkelanjutan merupakan prinsip utama dalam era saat ini, mencakup aspek ekologi, sosial-budaya, dan ekonomi. Artikel ini mengulas integrasi keberlanjutan dalam festival, khususnya di Indonesia. Festival merupakan bagian penting dari budaya Indonesia yang kaya dan menjadi daya tarik pariwisata, namun seringkali memiliki dampak negatif pada lingkungan dan aspek budaya. Artikel ini memberikan tinjauan literatur yang menggambarkan festival dan dampaknya terhadap keberlanjutan, serta mengkaji peran identitas dalam festival. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil pembahasan menyoroti pentingnya menghormati warisan budaya, mengintegrasikan konsep keberlanjutan, mengurangi limbah, pemilihan lokasi yang bijak, pendidikan dan kesadaran, serta kolaborasi dengan komunitas lokal dalam festival berkelanjutan. Kesimpulannya, festival yang berkelanjutan tidak hanya menjaga lingkungan alam, tetapi juga mempromosikan dan melestarikan warisan budaya yang berharga. Dengan pendekatan yang tepat, festival dapat menjadi alat yang kuat untuk mendukung keberlanjutan ekologi dan budaya secara bersamaan. untuk penelitian yang akan datang bisa menggunakan metode yang lebih luas sehingga pembahasan menjadi lebih terstruktur dab sistematis, kemudian data dan penjelasan lebih lanjut dapat lebih rinci sehingga pembahasan tentang ekologi dan sosial budaya terhadap keberlanjutan festival ini menjadi topik yang segar dan mudah dipahami oleh khalayak ramai.Kata Kunci: Ekologi; Sosiologi; Sosial-Budaya; Keberlanjutan Festival
PERAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA INTERAKSI DAN PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA LOKANANTA DI KOTA SURAKARTA Novilia, Birgita Lintang; Gustaman, Fulia Aji
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47256/kji.v18i2.533

Abstract

AbstractThis research examines the role of social media in promoting and developing Lokananta cultural tourism in Surakarta City. By using qualitative method and descriptive approach, this research reveals how social media, especially Instagram, is used as an effective communication and promotion tool. Lokananta, which has been revitalized and managed by M Bloc Group, seeks to attract the attention of the wider community through creative content on social media. The research shows that social media not only serves as a promotional tool but also as an educational medium about the history of Indonesian music. Interactions between social media managers and audiences through comments and direct messages help increase Lokananta's appeal as a cultural tourism destination, especially among the younger generation. The results of data analysis show that social media plays a very important role and has a significant impact in increasing the number of visitors and strengthening Lokananta's image as a cultural heritage of Indonesian music.Keywords: Social Interaction; Social Media; Cultural TourismAbstrakPenelitian ini mengkaji peran media sosial dalam mempromosikan dan mengembangkan wisata budaya Lokananta di Kota Surakarta. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif, penelitian ini mengungkap bagaimana media sosial, khususnya Instagram, digunakan sebagai media interaksi dan pengembangan yang efektif. Lokananta, yang telah direvitalisasi dan dikelola oleh M Bloc Group, berupaya menarik perhatian masyarakat luas melalui konten kreatif di media sosial. Penelitian menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya berfungsi sebagai alat promosi tetapi juga sebagai media edukasi tentang sejarah musik Indonesia. Interaksi antara pengelola media sosial dan audiens melalui komentar dan pesan langsung membantu meningkatkan daya tarik Lokananta sebagai destinasi wisata budaya, terutama di kalangan generasi muda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa media sosial berperan sangat penting dan memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan jumlah pengunjung dan memperkuat citra Lokananta sebagai cagar budaya musik Indonesia.Kata Kunci: Interaksi Sosial; Media Sosial; Wisata Budaya
DAMPAK KOMERSIALISASI BUDAYA TERHADAP BUDAYA ASLI DI DESA SADE DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH Claudea, Noralia; Karjaya, Lalu Puttrawandi; Safitri, Ratu Shila; Rahma, Yasmin Maulida; Muharni, Zamiza; Aulia, Nada; Ashry, Baiq Fatma Ainun; Zalfa, Muhammad Alif Risnanda; Fadillah, Abramo
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47256/kji.v18i2.371

Abstract

AbstractSade Village is a village that is famous for its original and traditional culture in massive modernization in various parts of the world. The authenticity of the culture that the residents of Sade Village still maintain attracts the attention of various tourists, both local and foreign tourists to visit. In the midst of tourist interest, Sade Village then turned into an independent tourist village that relied on its culture as a livelihood or what is called cultural commercialization. Through this paper, researchers will discuss how the commercialization of culture in Sade Village affects the indigenous culture in Sade Village itself using the perspective of modernization and cultural commodification with data collected through qualitative research methods through primary and secondary data collection techniques. The result of this study is that the commercialization of culture in Sade Village does not eliminate their original culture. Still, there are slight cultural modifications made to meet the demands of tourists.Keywords: Commercialization; Culture; TourismAbstrakDesa Sade merupakan sebuah desa yang terkenal akan budayanya yang masih asli dan tradisional di tengah modernisasi yang telah terjadi secara masif di berbagai penjuru dunia. Keaslian budaya yang masih dijaga oleh penduduk Desa Sade ini menarik perhatian berbagai wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung. Di tengah ketertarikan wisatawan, Desa Sade kemudian berubah menjadi desa wisata mandiri yang mengandalkan budaya mereka sebagai mata pencaharian atau yang disebut dengan komersialisasi budaya. Melalui tulisan ini peneliti akan membahas mengenai bagaimana komersialisasi budaya di Desa Sade mempengaruhi budaya asli yang ada di Desa Sade itu sendiri menggunakan perspektif modernisasi dan komodifikasi budaya dengan data yang dikumpulkan melalui metode penelitian kualitatif melalui teknik pengumpulan data secara primer maupun sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa komersialisasi budaya di Desa Sade tidak menghilangkan budaya asli mereka namun terdapat sedikit modifikasi budaya yang dilakukan untuk memenuhi tuntutan wisatawan.Kata Kunci: Budaya; Komersialisasi; Pariwisata
MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DESTINASI ALAM DAN BUDAYA DALAM MENARIK KUNJUNGAN WISATAWAN PADA DESA WISATA HEGARMUKTI BEKASI Fadliyah, Syafa Hanna; Imaddudin, Imaddudin
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47256/kji.v18i2.425

Abstract

AbstractThis research aims to find out the tourism development communication management carried out by the Hegarmukti Tourism Village in developing this Tourism Village and to find out the factors that are obstacles in the process of developing the Hegarmukti Tourism Village. The concept used in this research is the concept of communication management, which consists of, 1) Planning, 2) Organizing, 3) actuating, and 4) controlling, and there is also the concept of cultural tourism destinations, which is the basis for researching this research. The research method used is a qualitative method with a descriptive approach, the selection of informants was determined using purposive sampling techniques, data analysis techniques using Miles and Huberman and researchers using source triangulation. This research proves that the communication management stages of tourism development in the Hegarmukti tourist village have been carried out by the tourist village manager, and involve the surrounding community to empower the community. Hegarmukti Tourism Village is rich in natural and cultural tourist destinations. With full support from Pokdarwis and BUMDes, we are now implementing tourism development communication management to redevelop the Hegarmukti Tourism Village, so that it can attract tourist visits to the Hegarmukti Tourism Village. There are also several obstacles or obstacles in developing the Hegarmukti Tourism Village, so effective and appropriate solutions are needed to overcome these factors.Keywords: Communication Management; Development; Tourism; Tourism VillageAbstrakPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui manajemen komunikasi pembangunan pariwisata yang dilakukan oleh Desa Wisata Hegarmukti dalam mengembangkan Desa Wisata ini dan mengetahui faktor yang menjadi penghambat dalam proses pengembangan Desa Wisata Hegarmukti. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep manajemen komunikasi yaitu terdiri dari, 1) Perencanaan, 2) Pengorganisasian, 3) Penggerakan, dan 4) Pengawasan, serta terdapat juga konsep destinasi wisata budaya, yang menjadi dasar dalam meneliti penelitian ini. adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, pemilihan informan ditentukan dengan teknik purposive sampling, teknik analisis data menggunakan dari Miles dan Huberman dan peneliti menggunakan triangulasi sumber. Peelitian ini membuktikan bahwa tahapan manajemen komunikasi pembangunan pariwisata di desa wisata hegarmukti sudah dilakukan oleh pengelola desa wisata, dan melibatkan masyarakat sekitar untuk perdayaan masyarakat. Desa Wisata Hegarmukti kaya akan destinasi wisata alam dan budayanya. Dengan dukungan penuh dari pokdarwis, dan BUMDes, kini melaksanakan sebuah manajemen komunikasi pembangunan pariwisata guna mengembangkan kembali Desa Wisata Hegarmukti, sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Hegarmukti. Terdapat juga beberapa faktor hambatan atau kendala-kendala dalam pengembangan Desa Wisata Hegarmukti, sehingga diperlukan solusi yang efektif dan tepat guna mengatasi faktor tersebut.Kata Kunci: Manajemen Komunikasi; Pengembangan; Wisata; Desa Wisata
EKSISTENSI MODEL PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI OBJEK WISATA GIRPASANG, KLATEN, JAWA TENGAH Octaviari, Kezia Friska; Gustaman, Fulia Aji
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47256/kji.v18i2.501

Abstract

AbstractThe community-based tourism development model emphasizes the active participation of the community as owner of tourist destinations and emphasizes the distribution of tourism benefits to local communities. The community has full constraints on the management and development of tourism in its area. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) is a forum for people who want to be actively involved in tourism development. The implementation of the community-based tourism development model is expected to be able to realize sustainable tourism that pays attention to environmental, socio-cultural and economic sustainability. This research aims to examine how the existence of a community-based tourism mode; is applied at The Girpasang tourist attraction to move towards sustainable tourism. This research approach uses qualitative research methods to describe the application of the community-based tourism development model at the Girpasang tourist attraction. The result of this research revealed that the community has implemented the principles of community-based tourism development, but further strategies are still needed to realize sustainable tourism.  Then the researcher provides recommendations for further research, namely regarding strategies to increase the number of tourist visits and optimize community capacity to develop tourism in their area.Keywords: Community-Based Tourism; Community Participation; Sustainable Tourism AbstrakModel pengembangan pariwisata berbasis masyarakat menekankan kepada partisipasi aktif dari masyarakat sebagai pemilik destinasi wisata untuk mengelola dan mengembangkan pariwisata yang ada di daerahnya. Masyarakat juga harus menerima pembagian manfaat yang adil dari kegiatan pariwisata. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin terlibat aktif dalam pengembangan pariwisata. Penerapan model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat diharapkan mampu mewujudkan adanya keberlanjutan pariwisata yang memperhatikan kelestarian lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana eksistensi model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang diterapkan di objek wisata Girpasang untuk menuju pariwisata yang berkelanjutan. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menggambarkan penerapan model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di objek wisata Girpasang. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa masyarakat sudah menerapkan prinsip-prinsip pengembangan pariwisata berbasis masyarakat namun masih diperlukan strategi lebih lanjut untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Kemudian, peneliti memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yaitu mengenai strategi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan pengoptimalan kapasitas masyarakat untuk mengembangkan pariwisata di daerahnya.Kata Kunci: Pariwisata Berbasis Masyarakat; Partisipasi Masyarakat; Pariwisata Berkelanjutan 
THE USE OF AIRASIA INDONESIA'S AIRCRAFT LIVERY DESIGNS TO PROMOTE TOURISM DIPLOMACY Listianto, Karunya Saka
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47256/kji.v18i2.418

Abstract

AbstractTourism plays a significant role in a nation's development, serving as a means of fostering connections and sharing information among diverse communities across borders. Moreover, it allows countries to exert their influence on a global scale through the promotion of tourism. In Indonesia, the presence of low-cost carriers such as AirAsia Indonesia has facilitated the promotion of tourism destinations and the showcasing of local cultures through innovative aircraft livery designs. This research paper adopts a qualitative case study approach to analyze the utilization of aircraft livery by AirAsia Indonesia as a form of tourism diplomacy. The data for this study was collected from the AirAsia website, focusing on four distinct liveries applied to their aircraft fleet. Through a descriptive analysis, the liveries are examined in terms of their ability to effectively communicate Indonesian destinations, cultures, and people to international audiences, thereby serving as a form of tourism diplomacy. The findings of this study suggest that AirAsia Indonesia's aircraft liveries can be regarded as an exemplary tool for tourism diplomacy, as they successfully convey Indonesia's unique tourism offerings and identities on the global stage.Keywords: Aircraft Livery; AirAsia Indonesia; Tourism DiplomacyAbstrakPeran pariwisata bagi suatu negara sangatlah penting dalam hal pembangunan, karena melalui pariwisata dapat memfasilitasi terbentuknya hubungan dan pertukaran informasi antar berbagai komunitas lintas batas negara. Lebih lanjut, pariwisata memberikan kesempatan bagi negara untuk mempengaruhi skala global melalui promosi destinasi pariwisata. Di Indonesia, kehadiran maskapai penerbangan berbiaya rendah seperti AirAsia Indonesia telah memudahkan promosi destinasi wisata dan pengenalan budaya lokal melalui rancangan livery pesawat yang inovatif. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus kualitatif untuk menganalisis pemanfaatan livery pesawat oleh AirAsia Indonesia sebagai bagian dari diplomasi pariwisata. Data penelitian diperoleh dari situs web AirAsia Indonesia, dengan fokus pada empat livery pesawat yang berbeda. Melalui analisis deskriptif, keempat livery tersebut dievaluasi dari kemampuannya untuk mengkomunikasikan destinasi, budaya, dan masyarakat Indonesia kepada audiens internasional, yang merupakan bentuk diplomasi pariwisata. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa livery pesawat AirAsia Indonesia dapat disebut sebagai alat diplomasi pariwisata yang efektif, karena berhasil memperkenalkan daya tarik pariwisata unik Indonesia ke kancah global.Kata Kunci: Livery Pesawat; AirAsia Indonesia; Diplomasi Pariwisata
PERANAN AEROTRAVEL DALAM MENDUKUNG KEBERLANJUTAN PARIWISATA SEBAGAI BIRO PERJALANAN WISATA Veronica, Veronica; Rivabelle, Eren
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47256/kji.v18i2.513

Abstract

AbstractSustainable tourism has become a primary focus in the global tourism industry, with the understanding that unchecked tourism growth can have negative impacts on the environment, culture, and local communities. In this regard, the role of travel agencies becomes crucial in promoting and realizing sustainable practices throughout the tourism value chain. This research employs a qualitative approach with data collection through in-depth interviews with Aerotravel managers, as well as analysis of documents related to their activities and policies supporting sustainable tourism. This approach enables a deep understanding of the sustainable practices adopted by Aerotravel and the barriers faced in their implementation. Data analysis indicates that Aerotravel has taken tangible steps to support sustainable tourism, including developing sustainable travel packages, collaborating with responsible local tour operators, and reducing single-use plastic waste. However, there are several challenges, such as customer awareness of the importance of sustainability, balancing the growth in tourist demand with environmental and cultural preservation at destinations, waste management in crowded tourist areas, potential social and cultural impacts of unchecked tourism growth, and intense competition among travel agencies. Recommendations for further research could focus on evaluating the integration of sustainability principles by travel agencies such as Aerotravel in their operations in tourist destinations in Indonesia, exploring the challenges faced by travel agencies in implementing sustainable practices, strategies used to overcome these challenges, and evaluating customer perceptions and responses to these sustainability efforts.Keywords: Sustainable Tourism; SDGs; Travel Agencies; Sustainable Practices; AerotravelAbstrakPariwisata berkelanjutan telah menjadi fokus utama dalam industri pariwisata global, dengan pemahaman bahwa pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, budaya, dan komunitas lokal. Dalam hal ini, peran biro perjalanan wisata menjadi penting dalam mempromosikan dan mewujudkan praktik berkelanjutan di seluruh rantai nilai pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada pengelola Aerotravel, serta analisis dokumen terkait aktivitas dan kebijakan Aerotravel dalam mendukung keberlanjutan pariwisata. Pendekatan ini memungkinkan pemahaman mendalam tentang praktik keberlanjutan yang diadopsi oleh Aerotravel dan hambatan yang dihadapi dalam penerapannya. Analisis data menunjukkan bahwa Aerotravel telah mengambil langkah-langkah nyata untuk mendukung keberlanjutan pariwisata, termasuk pengembangan paket perjalanan yang berkelanjutan, kolaborasi dengan operator tur lokal yang bertanggung jawab terhadap keberlanjutan, dan pengurangan sampah plastik sekali pakai. Namun, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, seperti kurangnya kesadaran pelanggan akan pentingnya keberlanjutan, menjaga keseimbangan antara pertumbuhan permintaan wisatawan dengan pelestarian lingkungan dan budaya di destinasi, pengelolaan limbah dan sampah di destinasi padat pengunjung, dampak sosial dan budaya yang mungkin timbul akibat pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali, serta persaingan bisnis yang ketat antar biro perjalanan wisata. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat fokus pada evaluasi integrasi prinsip keberlanjutan oleh biro perjalanan seperti Aerotravel dalam operasional mereka di destinasi pariwisata di Indonesia, mengeksplorasi tantangan yang dihadapi biro perjalanan wisata dalam menerapkan praktik berkelanjutan, strategi yang digunakan untuk mengatasinya, serta evaluasi persepsi dan respons pelanggan terhadap upaya keberlanjutan tersebut.Kata Kunci: Pariwisata Berkelanjutan; SDGs; Biro Perjalanan Wisata; Praktik Keberlanjutan; Aerotravel
PENGARUH VENUE PADA EVENT SAWAHLUNTO INTERNATIONAL SONGKET SILUNGKANG CARNAVAL TERHADAP MEMORABLE TOURISM MELALUI REVISIT INTENTION Afrilian, Pepy; Veronika, Widya; Silvandi, Givara Oksafa
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47256/kji.v18i2.373

Abstract

AbstractThe city of Sawahlunto, West Sumatra actively promotes its cultural, artistic, and local heritage through the Sawahlunto International Songket Silungkang Event. This event is intriguing to study as it utilizes public streets, which also serve as a cultural heritage site reflecting the historical legacy of Minangkabau. The selection of an appropriate venue in implementing an event plays a significant role in creating memorable tourism experiences. This research incorporates the variable of revisit intention, representing the desire to witness an event repeatedly, as a mediator between the influence of the venue and memorable tourism. Employing a quantitative method with path analysis, the study aims to explore the direct and indirect effects of the venue on memorability through revisit intention. Questionnaires were distributed to 99 respondents using probability sampling, and data were processed using the IBM SPSS version 22 programming system. After data analysis, the research findings indicate no direct influence among the variables studied. Consequently, the indirect impact of the venue on memorable tourism through revisit intention also suggests no significant effect. This implies that the revisit intention variable does not act as a mediator in connecting the relationship between the venue and memorable tourism.Keywords: Revisit Intention; Memorable Tourism; Tourist Experiences; Event Venue; Cultural EventAbstrakKota Sawahlunto mendorong promosi budaya, kesenian, dan warisan lokal menggunakan Event Sawahlunto Internasional Songket Silungkang. Event ini menarik dibahas karena vanue yang digubakan adalah jalanan umum yang juga cagar budaya peninggalan sejarah/kota tua nya Minangkabau untuk itu, pemilihan venue (lokasi atau tempat) yang tepat dalam pelaksanaan sebuah event berperan menciptakan sebuah kenangan atau memorable tourism oleh wisatawan. Penelitian ini juga menggunakan variable revisit intention atau keinginan menyaksikan event secara berulang sebagai perantaara antara pengaruh vanue dengan memorable tourism. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis jalur untuk mengetahu pengaruh langsung dan tidak langsung venue terhadap memorable melalui revisit intention. Dengan menyebarkan kuisioner kepada 99 responden dengan teknik probability sampling dan pengolahan data yang menggunakan system pemograman IBM SPSS versi 22, setelah melalui tahap pengolahan data maka didapati hasil penelitian tidak adanya pengaruh secara langsung antarvariable penelitian. Sehingga pengaruh secara tidak langsung venue terhadap memorable tourism melalui revisit intentionjuga mendapati hasil tidak adanya pengaruh atau dapat dikatalan variabel revisit intention tidak memiliki peran sebagai penghubung antara hubungan venue dengan memorable tourism.Kata Kunci: Revisit Intention; Memorable Tourism; Tourist Experiences; Event Venue; Event Budaya
PERAN KEPERCAYAAN DALAM MEMEDIASI KEAMANAN DAN MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG Salsabila, Afifah Zhafira; Sayuti, A Jalaludin; Setiawan, Heri
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47256/kji.v18i2.516

Abstract

AbstractSecurity problems often arise for visitors to Kuto Besak Fortress. This problem seems to reappear every year, damaging the region's reputation as a desirable tourist destination. Therefore, more comprehensive and detailed action is needed to overcome this problem. These steps include increasing security and surveillance at Kuto Besak Fortress as well as improving city infrastructure and services for visitors, both domestic and foreign. Based on the research above, the author is interested in analyzing the role of tourist trust in mediating security and interest in returning to Kuto Besak Fort. In this research, it is research using a quantitative approach. This study's method of gathering data included using Google Forms questionnaires and library research.. A sample of 180 people used was taken with purposive sampling. The findings of this research show that security has no partially negative and significant influence on trusts, security does not have a partially and significant negative impact on returning visit interests, interest in returning visit is significantly and partially influenced by trust and through trust, security has nothing to do with return visit interest.Keyword: Security; Return Visit Interest; Trust; Benteng Kuto BesakAbstrakMasalah keamanan kerap muncul pada pengunjung di Benteng Kuto Besak ini. Masalah ini nampaknya muncul kembali setiap tahun, sehingga merusak reputasi wilayah tersebut sebagai tujuan wisata yang diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang lebih komprehensif dan rinci untuk mengatasi masalah ini. Langkah-langkah tersebut antara lain peningkatan keamanan dan pengawasan di Benteng Kuto Besak serta peningkatan infrastruktur kota dan layanan bagi pengunjung, baik domestik maupun mancanegara. Berdasarkan penelitian diatas, penulis tertarik untuk menganalisis peran kepercayaan wisatawan dalam memediasi keamanan dan minat kunjung kembali pada Benteng Kuto Besak. Penelitian ini dilakukan dengan metodologi kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan kuesioner melalui google form. Sampel yang digunakan berjumlah 180 orang, dengan cara purposive sampling. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa keamanan tidak mempunyai pengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap kepercayaan, keamanan tidak mempunyai pengaruh negatif secara parsial dan signifikan terhadap minat kunjung kembali, kepercayaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap minat kunjung kembali dan keamanan tidak mempunyai pengaruh terhadap minat kunjung kembali melalui kepercayaan.Kata Kunci: Keamanan; Minat Kunjung Kembali; Kepercayaan; Benteng Kuto Besak

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 19, No 3 (2025): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 19, No 2 (2025): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 19, No 1 (2025): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 3 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 1 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 17, No 3 (2023): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 17, No 2 (2023): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 17, No 1 (2023): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 16, No 3 (2022): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 16, No 2 (2022): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 16, No 1 (2022): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 15 No. 01 (2021): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 3 (2021): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 2 (2021): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 1 (2021): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 14 No. 03 (2020): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 14 No. 02 (2020): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 14 No. 01 (2020): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 14, No 3 (2020): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 14, No 2 (2020): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 14, No 1 (2020): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 13 No. 03 (2019): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 13 No. 02 (2019): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 13 No. 01 (2019): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 13, No 3 (2019): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 13, No 2 (2019): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 13, No 1 (2019): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 12 No. 03 (2018): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 12 No. 02 (2018): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 12 No. 01 (2018): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 12, No 3 (2018): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 12, No 2 (2018): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 12, No 1 (2018): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 11 No. 03 (2017): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 11 No. 02 (2017): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 11 No. 01 (2017): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 11, No 3 (2017): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 10 No. 03 (2016): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 10 No. 02 (2016): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 10 No. 01 (2016): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol. 9 No. 03 (2015): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 9, No 3 (2015): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah More Issue