Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PENDAMPINGAN DESA WISATA DI DESA BEJIJONG KABUPATEN MOJOKERTO M Nilzam Aly; Bambang Suharto; Sri Endah Nurhidayati; Nuruddin Nuruddin; Ria Triwastuti
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 4 No. 2 (2020): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jlm.v4i2.2020.390-399

Abstract

Ideally, community empowerment programs in rural areas should not be implemented once in a while. This is very important to maintain the aspect of sustainability and achieve the goals maximally. People in rural areas are the target of empowerment programs considering the many problems that exist there. Statistical data shows that the distribution of the majority of the national poor is in rural areas. One method of reducing poverty is through the development of tourist villages. The purpose of this community service program is to increase the understanding and skills of the community in Bejijong Tourism Village, especially in the field of homestay management and online marketing of citizen handicraft products. The stages in this empowerment program through three methods, namely preparation, implementation, and evaluation. The preparation method was carried out with focus group discussions with residents and field observations. The method of implementation is carried out by the methods of socialization, training and mentoring. Meanwhile, the evaluation method is carried out through discussions with partners. The results of this activity indicate that the understanding and competence of citizens has increased for the better. The results of this activity were measured using a questionnaire (pre-test and post-test) and calculated using a Likert scale.abstrakProgram pemberdayaan masyarakat di wilayah pedesaan idealnya dilaksanakan tidak dengan sekali waktu. Hal ini menjadi sangat penting untuk menjaga aspek keberlanjutan dan mencapai tujuan secara maksimal. Masyarakat di perdesaan menjadi sasaran program pemberdayaan mengingat banyak sekali permasalahan yang ada di sana. Data statistik menunjukkan sebaran penduduk miskin nasional mayoritas berada di wilayah perdesaan. Salah satu metode untuk mengurangi angka kemiskinan adalah melalui pengembangan desa wisata. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat di Desa Wisata Bejijong khususnya dalam bidang pengelolaan homestay dan pemasaran daring produk kerajinan warga. Tahapan dalam program pemberdayaan ini melalui tiga metode yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.  Metode persiapan dilakukan dengan metode focus group discussion bersama  warga dan observasi lapangan. Metode pelaksanaan dilakukan dengan metode sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Sedangkan metode evaluasi dilaksanakan dengan metode diskusi dengan mitra. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pemahaman dan kompetensi warga  mengalami peningkatan kea rah yang lebih baik. Hasil kegiatan ini diukur dilakukan dengan menggunakan kuesioner (pre tes dan pos tes) dan dihitung dengan skala likert.
EFEKTIFITAS PROGRAM PENDAMPINGAN DESA WISATA DI DESA BEJIJONG KABUPATEN MOJOKERTO Novianto Edi Suharno; M. Nilzam Aly; Bambang Suharto; Sri Endah Nurhidayati
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/jpar.v19i1.412

Abstract

Ideally, community empowerment programs in rural areas should not be implemented once in a while. This is very important to maintain the aspect of sustainability and achieve the goals maximally. People in rural areas are the target of empowerment programs considering the many problems that exist there. Statistical data shows that the distribution of the majority of the national poor is in rural areas. One method of reducing poverty is through the development of tourist villages. The purpose of the tourism village assistances are to increase the understanding and skills of the community in Bejijong Tourism Village, especially in the field of homestay management and online marketing of citizen handicraft products. The stages in this empowerment program through three methods, namely preparation, implementation, and evaluation. The research method used is qualitative with data collection methods through observation, interviews, focus group discussions, and filling out questionnaires. The results of this activity indicate that the understanding and competence of citizens has increased for the better. The results of this activity were measured using a questionnaire (pre-test and post-test) and calculated using a Likert scale.
PENGARUH KEMAMPUAN LITERASI MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA DI BERBAGAI BIDANG KEILMUAN Bambang Suharto; Aji Akbar Firdaus; Damar Kristanto; Novianto Edi Suharno; Dimas Fajar Uman Putra; Vicky Andria Kusuma
Jurnal Layanan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jlm.v6i2.2022.325-333

Abstract

Literasi merupakan seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu. Terdapat enam literasi yang harus dikuasai peserta didik, orang tua, dan seluruh warga masyarakat menurut World Economic Forum yaitu baca tulis, literasi numerasi, literasi finansial, literasi sains, literasi budaya dan kewarganegaraan, serta literasi teknologi informasi dan komunikasi atau digital. Namun kemampuan ini tidak hanya berupa literasi secara umum, tetapi juga literasi dalam berbagai bidang keilmuan seperti literasi keuangan, literasi kesehatan, literasi sosial, dan literasi saintifik serta pengaruh antar bidang ilmu pengetahuan yang lain. Oleh karena itu, kuisioner tentang pengaruh literasi diberbagai bidang ilmu pengetahuan diperlukan. Berdasarkan hasil kuisioner yang telah dilakukan, dapat disimpulkan mahasiswa UNAIR semester 2 tahun angkatan 2021 sudah memiliki pemahaman mengenai kemampuan literasi dan pentingnya peran membaca dalam kemampuan literasi. Namun, kemampuan literasi mahasiswa semester 2 Universitas Airlangga terbilang masih kurang karena 62% responden masih melakukan kegiatan literasi hanya tergantung dari bacaannya saja, serta 86% responden masih mengalami kesulitan dalam memahami informasi yang dibaca.
Eksplorasi Festival Jaranan Yang Berkelanjutan: Studi Tentang Jaranan Sebagai Warisan Budaya Takbenda Di Jawa Tengah Dan Jawa Timur Hana Angriyani Mardika; Bambang Suharto; Santi Isnaini; Tri Siwi Agustina
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 4 No. 4 (2023): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v4i4.2020

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai budaya dari festival Jaranan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan tradisi pertunjukan Jaranan yang merupakan Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang tak ternilai harganya. Metode Systemic Literature Review digunakan untuk mendapatkan informasi dan temuan-temuan sebelumnya terkait dengan keberlangsungan festival Jaranan Warisan Budaya Takbenda di Indonesia, khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Peneliti memilih beberapa jurnal berdasarkan empat kata kunci yang teridentifikasi terpilih, kemudian menyusun 27 sumber relevan yang memenuhi kriteria untuk direview. Isi teks lengkap dari beberapa jurnal dianalisis dan ditafsirkan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa festival Jaranan yang berkelanjutan harus memenuhi unsur-unsur berikut: memiliki kualitas otentik; mempertahankan nilai-nilai agama, budaya, dan sosial sejarah daerah dalam pelaksanaannya; dan partisipasi masyarakat yang tinggi, karena Jaranan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat itu sendiri. Selain ketiga unsur tersebut, dukungan dari seluruh pelaku dalam ekosistem Industri Kreatif seperti pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, dan media juga diperlukan agar pagelaran Jaranan menjadi festival yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk memberikan masukan bagi pengambilan kebijakan dalam upaya pelestarian tradisi Jaranan melalui penyelenggaraan festival yang berkelanjutan di Indonesia.
The Role of Psychological Capital and Readiness for Change in Rural Tourism: A Phenomenological Study Hana Angriyani Mardika; Bambang Suharto; Dimas Novian Syahputra
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 13 No 1 March 2024
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v13i1.27467

Abstract

Many villages aspire to boost their tourism industry, but numerous ones face challenges due to limited ownership of three key elements: economic assets, intellectual capital, and social capital. However, a more critical factor contributing to the development of rural tourism is Psychological Capital (PsyCap). This research aims to assess the implementation of PsyCap and the readiness for change among small and medium-sized enterprise (SME) actors, serving as the primary driving force behind rural tourism. The study employs a qualitative approach, utilizing data collection techniques such as documentary studies, observation, focus group discussions (FGDs), and interviews. The participants include five MSME actors and three coordinators of the Tourism Awareness Association (Pokdarwis) in Durensari village, Trenggalek. The data were analyzed using NVivo 12. The findings reveal that human resources, including local tourism associations and a strong sense of community unity, demonstrate positive psychological capital, contributing to the outstanding success of their tourism village despite starting with very limited financial, intellectual, and social resources. The adaptive attitudes of these participants reflect their readiness for change. Further discussion is explained in the article.
EKOLOGI DAN BUDAYA: MENGINTEGRASIKAN KEBERLANJUTAN PARIWISATA BERBENTUK FESTIVAL Aulia, Bayu; Suharto, Bambang; Isnaini, Santi; Agustina, Tri Siwi
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47256/kji.v18i2.387

Abstract

AbstractSustainable development is a key principle in the current era, covering ecological, socio-cultural and economic aspects. This article reviews the integration of sustainability in festivals, particularly in Indonesia. Festivals are an important part of Indonesia's rich culture and attract tourism, but often have negative impacts on the environment and cultural aspects. This article provides a literature review that describes festivals and their impact on sustainability, and examines the role of identity in festivals. The research method used is qualitative. The discussion highlights the importance of respecting cultural heritage, integrating sustainability concepts, reducing waste, wise site selection, education and awareness, and collaboration with local communities in sustainable festivals. In conclusion, sustainable festivals not only safeguard the natural environment, but also promote and preserve valuable cultural heritage. With the right approach, festivals can be a powerful tool to support ecological and cultural sustainability simultaneously. future research can use a broader method so that the discussion becomes more structured and systematic, then further data and explanations can be more detailed so that the discussion of ecology and socio-culture on the sustainability of this festival becomes a fresh topic and is easily understood by the general public.Keywords: Ecology; Social; Socio-Culture; Festival SustainabilityAbstrakPembangunan berkelanjutan merupakan prinsip utama dalam era saat ini, mencakup aspek ekologi, sosial-budaya, dan ekonomi. Artikel ini mengulas integrasi keberlanjutan dalam festival, khususnya di Indonesia. Festival merupakan bagian penting dari budaya Indonesia yang kaya dan menjadi daya tarik pariwisata, namun seringkali memiliki dampak negatif pada lingkungan dan aspek budaya. Artikel ini memberikan tinjauan literatur yang menggambarkan festival dan dampaknya terhadap keberlanjutan, serta mengkaji peran identitas dalam festival. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil pembahasan menyoroti pentingnya menghormati warisan budaya, mengintegrasikan konsep keberlanjutan, mengurangi limbah, pemilihan lokasi yang bijak, pendidikan dan kesadaran, serta kolaborasi dengan komunitas lokal dalam festival berkelanjutan. Kesimpulannya, festival yang berkelanjutan tidak hanya menjaga lingkungan alam, tetapi juga mempromosikan dan melestarikan warisan budaya yang berharga. Dengan pendekatan yang tepat, festival dapat menjadi alat yang kuat untuk mendukung keberlanjutan ekologi dan budaya secara bersamaan. untuk penelitian yang akan datang bisa menggunakan metode yang lebih luas sehingga pembahasan menjadi lebih terstruktur dab sistematis, kemudian data dan penjelasan lebih lanjut dapat lebih rinci sehingga pembahasan tentang ekologi dan sosial budaya terhadap keberlanjutan festival ini menjadi topik yang segar dan mudah dipahami oleh khalayak ramai.Kata Kunci: Ekologi; Sosiologi; Sosial-Budaya; Keberlanjutan Festival
BERKARYA DI PANGGUNG DUNIA: PERAN SOLO INTERNATIONAL PERFORMING ARTS (SIPA) DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATA KE SURAKARTA: SEBUAH TELAAH LITERATUR Wingga Walenta; Bambang Suharto
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 6 (2024): COSTING : Journal of Economic, Bussines and Accounting
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i6.12233

Abstract

Solo International Performing Arts (SIPA) telah menjadi sorotan utama dalam kalender seni pertunjukan global sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009. Dengan menghadirkan seni pertunjukan dari berbagai belahan dunia dan menggandeng seniman-seniman terkemuka, SIPA tidak hanya menjadi tempat hiburan, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran, interaksi budaya, dan penemuan kreativitas bagi semua pengunjungnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi minat pengunjung terhadap acara seni pertunjukan seperti SIPA, serta implikasi dari peran SIPA dalam pengembangan sektor pariwisata Kota Solo. Melalui studi literatur dan analisis konten, penelitian ini menemukan bahwa media promosi, tempat penyelenggaraan acara, fasilitas, dan pelayanan panitia adalah faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap minat pengunjung. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa peran SIPA dalam mempromosikan kekayaan seni dan budaya lokal memiliki dampak positif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dan memperkuat citra Kota Solo sebagai destinasi wisata seni dan budaya yang unggul. Implikasi dari penelitian ini memberikan landasan bagi pihak terkait untuk terus mendukung dan mengembangkan acara seni pertunjukan sebagai salah satu strategi dalam memajukan sektor pariwisata.
EKSPLORASI PENGELOLAAN RUANG PUBLIK GALERI INDONESIA KAYA SEBAGAI PUSAT EDUKASI-HIBURAN DAN DAYA TARIK WISATA Hanorsian, Anastasia Enike; Suharto, Bambang; Isnaini, Santi
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 18, No 3 (2024): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47256/kji.v18i3.612

Abstract

The Galeri Indonesia Kaya in Jakarta is a unique public space that uses digital technology to blend cultural education and interactive entertainment. This study investigates the management of this gallery as an urban tourist attraction with a focus on its educational and entertaining approach. The research aims to explore the management model of the Galeri Indonesia Kaya, assess the effectiveness of integrating education and entertainment concepts, and analyze its impact on urban tourism. Through a qualitative case study methodology, data was gathered using observation, interviews, and document analysis. The analysis revealed six main elements of management: regulation, maintenance, investment, coordination, social participation, and preservation of local culture and identity. Despite challenges in maintaining technology, the findings demonstrate that the gallery successfully balances educational and entertainment aspects through seven digital art attractions. The gallery serves as a vital public education platform and promotes positive social interaction in Jakarta. This study contributes to developing a model for managing cultural public spaces in the digital age, emphasizing the gallery's potential as an innovative example in preserving and promoting Indonesian culture. The research provides valuable insights for policymakers and cultural managers on integrating technology into cultural preservation and urban tourism development.
Festival Berkelanjutan Berasal dari Ekspresi Rasa Syukur (Studi Tradisi Nyadran di Desa Sonoageng) Qatrunnada Lestari; Bambang Suharto; Luh Putu Gita Laksmi; Moh Ali; Ahmad Masrur Maulidy
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol. 7 No. 2 (2024): Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v7i2.10169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan keuangan, pendapatan, sikap keuangan, dan kepribadian terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Tawang dengan fokus produksi kain lurik tenun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu seluruh pemilik UMKM kain lurik tenun di Desa Tawang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada pemilik UMKM kain lurik tenun di Desa Tawang. Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada pemilik UMKM kain lurik tenun di Desa Tawang. Sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada pemilik UMKM kain lurik tenun di Desa Tawang. Kepribadian mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada pemilik UMKM bidang kain tenun lurik di Desa Tawang. Simpulan penelitian ini bahwa Nyadran di Desa Sonoageng memiliki dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi masyarakat. Kata Kunci: Festival Berkelanjutan, Festival Budaya Lokal, Nyadran, Tradisi.
Daya Tarik Festival Buku di Beberapa Kota di Indonesia (The Big Bad Wolf Books): Analisis Studi Literasi Durroh Nafisah; Bambang Suharto
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol. 7 No. 2 (2024): Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v7i2.10170

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk meninjau literatur tentang praktik festival berkelanjutan dan mendiskusikan daya tarik sebuah festival literasi, yang dalam bab ini membahas festival Big Bad Wolf Books yang sering diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia, juga menganalisis dampak dari festival literasi, khususnya festival BBW. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa festival literasi Big Bad Wolf (BBW) yang diselenggarakan di Indonesia memiliki daya tarik dalam hal apa yang bisa dilihat, apa yang bisa dilakukan, apa yang bisa dibeli, bagaimana cara datang, dan cara menginap. Festival BBW juga memiliki dampak terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi di setiap daerah. Ini membuktikan bahwa festival BBW diklasifikasikan sebagai festival yang berkelanjutan karena memenuhi tiga aspek dari festival yang berkelanjutan. Interpretasi terpilih tentang keberlanjutan dalam konteks ini dikutip, dan arahan untuk penelitian masa depan juga direkomendasikan. Kesimpulan menunjukkan peningkatan kualitas layanan yang signifikan melalui konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Hasil uji servqual menunjukkan keberhasilan penerapan ini, meskipun pengurangan penggunaan listrik di lobi masih perlu ditingkatkan menurut analisis IPA. Responsivitas staf dalam menangani keluhan tamu dinilai sangat baik dan perlu dipertahankan. Beberapa praktik, seperti penggunaan sedotan stainless steel dan iPad untuk mengurangi kertas, dinilai baik namun dianggap berlebihan oleh responden. Secara keseluruhan, penerapan praktik ramah lingkungan memberikan dampak positif terhadap kualitas layanan. Kata Kunci: Atraksi Festival, Festival Lestari, Festival Literasi.