cover
Contact Name
Cecep Aminudin
Contact Email
cecep.aminudin@ecotas.org
Phone
+622220-453602
Journal Mail Official
ecotas@ecotas.org
Editorial Address
Cigadung Green Land A9 Bandung 40191 INDONESIA
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains
Published by ECOTAS
ISSN : -     EISSN : 27209717     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains (EMS) adalah inisiatif ECOTAS untuk diseminasi artikel ilmiah secara elektronik. Jurnal diharapkan dapat menjadi sarana penyebarluasan pengetahuan, gagasan, pemikiran dan hasil penelitian mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan upaya untuk menciptakan hubungan dan saling keberadaan yang harmonis antara manusia dengan alam lingkungan hidupnya. Jurnal memfasilitasi diskusi mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia di dalamnya secara multidisiplin dan terbuka untuk memperoleh pengetahuan mengenai hubungan dan interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya termasuk lingkungan buatan manusia sendiri serta bagaimana selayaknya manusia berperilaku dalam kedudukannya. Jurnal menerima naskah yang ditulis dalam Bahasa Indonesia yang dapat dipahami oleh pembaca yang luas dari berbagai disiplin ilmu baik ilmu alam, ilmu sosial dan humaniora yang bertalian dengan hubungan manusia dengan ekosistemnya yang berkaitan erat dengan kesejahteraan dan keberlanjutan kehidupan di bumi. Jurnal diupayakan terbit secara rutin dalam periode dua kali setahun untuk mempublikasikan artikel yang ditelaah oleh rekan sejawat (peer review). Jurnal menerapkan kebijakan akses terbuka dengan lisensi Creative Commons Atribusi-Non Komersial 4.0 Internasional di mana isi jurnal yang diterbitkan secara elektronik bebas untuk diakses tanpa biaya segera setelah jurnal atau artikel diterbitkan. Pengguna berhak untuk membaca, mengunduh, menggandakan, mendistribusikan, mencetak, mencari atau membuat tautan terhadap naskah lengkap dan menggunakannya untuk tujuan yang tidak melanggar hukum.
Articles 101 Documents
Etika Lingkungan dalam Tradisi Berladang Suku Dayak Meratus Gumelar, Fajar
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/nqap2r14

Abstract

Upaya penanganan dan pencegahan dampak destruktif aktivitas ekonomi manusia terhadap ekologi harus berakar pada kesadaran moral-etis yang berorientasi pada keseimbangan lingkungan. Etika lingkungan sebagai sebuah refleksi kritis tentang norma, nilai atau prinsip moral dalam kaitannya dengan lingkungan hidup dapat digagas dari perspektif budaya lokal. Melalui penelitian ini, penulis hendak menggali serta mengeksplorasi etika lingkungan yang secara potensial termuat dalam tradisi berladang masyarakat suku Dayak Meratus di pedalaman Kalimantan Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui wawancara dan studi literatur. Penulis menyimpulkan bahwa tradisi berladang masyarakat suku Dayak Meratus memuat prinsip-prinsip etika lingkungan khas lokal, yaitu (1) alam sebagai ibu: prinsip rasa hormat terhadap alam, (2) alam sebagai saudara: prinsip solidaritas terhadap alam, dan (3) alam sebagai tempat kudus: prinsip submisif terhadap alam.
Budaya Teras Hijau: Solusi Krisis Pangan di Desa Tanjungwangi Edi Setiawan
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/skp8er31

Abstract

Lahan pekarangan memiliki banyak fungsi yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik rumah. Bukan hanya untuk mempercantik rumah dengan aneka tanaman bunga ataupun tanaman peneduh, tetapi bisa juga dimanfaatkan dengan cara menanam tanaman yang bisa dijadikan bahan untuk bumbu masakan. Penduduk seringkali membeli banyak bumbu yang cukup menguras kondisi keuangan, sementara peluang untuk mendapatkan bumbu secara gratis terbuka lebar. Isu krisis pangan mengharuskan seluruh sektor berupaya untuk mengantisipasinya. Desa Tanjungwangi Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang adalah suatu wilayah yang subur yang memiliki udara cukup sejuk. Penduduknya kebanyakan sebagai petani dan hampir setiap rumah memiliki pekarangan yang cukup luas. Kondisi seperti itu menarik untuk diteliti yang bertujuan agar diketahui sejauhmana kebiasaan masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan sehingga bisa membantu mengurangi anggaran kebutuhan dapur. Kualitatif adalah metode yang tepat mengingat data yang akan diperoleh yaitu melalui proses studi lapangan, wawancara, dan kepustakaan yang bisa meminimalisir tingkat kebohongan informasi yang disampaikan. Harapan besar dari penelitian ini adalah mampu membangun motivasi penduduk untuk menerapkan budaya teras hijau.
Sumber Daya Kearifan Lokal untuk Konservasi Lingkungan Hidup Yudha Ahmada Arif Fakhruddin
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/xg63eb94

Abstract

Makalah ini bertujuan untuk menjembatani ekologi tradisional dengan pengetahuan konservasi kontemporer, bahwa klaim eksklusif terhadap kebenaran dalam sistem pengetahuan lokal tidak dapat sepenuhnya digunakan untuk membenarkan upaya pelestarian ekosistem. Oleh karena itu, perlu adanya bentuk afiliasi bersama pengetahuan ilmiah untuk menjamin keberhasilan dalam upaya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sains dan pengetahuan lokal saling melengkapi. Bersama-sama, dua pengetahuan ini mencari landasan ilmu baik secara konservasi lintas budaya, agama, dan disiplin ilmu lainnya. Integrasi ini memungkinkan terjadinya solusi holistik yang berkelanjutan, dalam membangun fondasi kokoh untuk upaya melestarikan keanekaragaman hayati bagi generasi mendatang. Sehingga integrasi pengetahuan ekologi tradisional dan konservasi kontemporer akan membawa harapan baru dalam menjaga keberlanjutan ekosistem.
Penerapan Aerasi Intermittent Pada Proses Biofilter Aerob Untuk Mendegradasi COD dan Total Nitrogen Limbah Cair Domestik Erwin Kurniawati; Tuhu Agung Rachmanto
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/9b9ez822

Abstract

Limbah cair domestik merupakan sumber pencemar bagi perairan. Limbah ini mengandung bahan organik dan ammonia. Pengolahan biologis seperti biofilter aerob dapat digunakan untuk mendegradasi bahan organik dan amonia. Biofilter aerob akan dikombinasikan dengan aerasi intermittent untuk memaksimalkan proses nitrifikasi dan denitrifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas proses pengolahan air limbah domestik menggunakan biofilter aerob yang dipadukan dengan aerasi intermittent untuk menurunkan parameter COD dan total nitrogen. Variasi yang digunakan ada dua yaitu jenis media dan rasio waktu aerasi intermittent.  Media yang digunakan berupa bioball dan bioring. Sedangkan rasio waktu aerasi intermittent yang digunakan yaitu 6,5:1,5 jam (6,5 jam oxic-1,5 jam anoxic); 6:2 jam (6 jam oxic-2 jam anoxic); 5,5:2,5 jam (5,5 jam oxic-2,5 jam anoxic); dan 5:3 jam (5 jam oxic-3 jam anoxic). Persentase penurunan COD dan total nitrogen paling optimum yaitu 83,3% dan 97,5% pada rasio waktu 6,5:1,5 jam dan 6:2 jam di dalam reaktor dengan media bioball.
Analisis Pengendalian Kualitas Air Sungai Dengan Penerapan Metode Six Sigma (DMAIC): Studi Sungai Wonokromo Segmen Jl. Nginden Intan – Jl. Wonorejo Bella Meitha Wulandari; Naniek Ratni J.A.R
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/8va15m80

Abstract

Sungai Wonokromo merupakan salah satu cabang Sungai Surabaya bagian DAS Brantas. Keberadaan Sungai Wonokromo yang melintasi kawasan padat penduduk dapat meningkatkan risioko tinggi terhadap pencemaran lingkungan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Tahun 2014-2034, Sungai Wonokromo akan dikembangkan menjadi destinasi wisata dan pusat pelayanan angkutan sungai. Sehingga diperlukan penelitian yang berfokus pada permasalahan terjadinya kegagalan pada air sungai yang tidak memenuhi baku mutu sesuai peruntukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengendalian kualitas air Sungai Wonokro untuk mengidentifikasi level sigma yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan mengusulkan perbaikan dalam mengurangai kegagalan. Analisis data menggunakan metode Six Sigma dengan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Hasil penelitian ini memperoleh nilai DPMO (Defect Per Million Opportunity) sebesar 130.300 dengan nilai level sigma 2,625. Kegagalan dalam kualitas air Sungai Wonokromo dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kegiatan industri, kegiatan domestik, kurangnya partisipasi masyarakat, dan strategi pengelolaan sungai. Untuk memaksimalkan pengurangan kegagalan, diperlukan upaya perbaikan yang dapat dilakukan disekitar Sungai, seperti melakukan integrasi perencanaan, penegakan hukum yang berlaku, dan memanfaatkan teknologi sensor untuk memantau aktivitas disepanjang tepian sungai.
Peran Kader Konservasi Sebagai Mitra Taman Nasional Alas Purwo Dalam Upaya Pelestarian Alam Eko Setiawan; Ismi Lufina
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/8ryfca50

Abstract

Kawasan konservasi Taman Nasional Alas Purwo berfungsi secara ekologis maupun ekonomis bagi masyarakat sekitar desa penyangga. Mampu memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga keseimbangan penyangga kehidupan tetap terjaga. Namun sekarang potensi sumber daya alam sudah mengalami penurunan kualitas dan kuantitas disebabkan adanya deforestasi. Kerusakan sumber daya alam hayati dan ekosistem tentu akan berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan. Jenis penelitian ini kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi. Analisa data menggunakan model interaktif, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kader konservasi sebagai garda terdepan sebagai pelopor kegiatan pelestarian dan pengawetan sumber daya alam hayati dan ekosistem di Taman Nasional Alas Purwo. Peran kader konservasi sebagai inisiator, motivator, fasilitator, sekaligus mitra pembangunan yang diharapkan mampu berperan serta dalam upaya mewujudkan masyarakat yang mencintai alam dan lingkungan.
Analisis Dampak Tambak Udang pada Ekosistem Laut di Kebumen Dwy Sintawati; Hilwa Zuhairo; Nisrina Nabila Latifah; Rina Rahayu
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/cqjbhv46

Abstract

Peningkatan usaha tambak udang memiliki sisi negatif yaitu menimbulkan pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai sejauh mana dampak adanya tambak udang terhadap ekosistem laut utamanya di Kabupaten Kebumen. Selain itu, juga untuk memprediksi aspek-aspek yang seharusnya diperbaiki dari pengelolaan tambak udang yang dekat dengan pesisir pantai agar limbahnya tidak mencemari ekosistem laut. Metode penelitian ini menggunakan studi pustaka dari berbagai sumber jurnal nasional.  Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif ini mengutamakan kecukupan serta kevaliditasan data serta bertujuan untuk memahami suatu fenomena yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti. Dari adanya tambak udang tersebut, limbah yang tidak diolah secara baik dan benar kemudian dibuang ke laut, dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut yang berimbas ke beberapa faktor seperti mempengaruhi pH, salinitas, perubahan gumuk pasir, TSS, BOD, nitrit, dan ammonia. Hasil studi literatur ini juga menyoroti mengenai pentingnya mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan dari adanya tambak udang. Khususnya pengaruh pada ekosistem laut.     
Kajian Ekologi Sastra: Animal Plascticum Karya M. Faizi Dalam Buku Merusak Bumi Dari Meja Makan Firdaus, Ikrom
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/4fjeya11

Abstract

Lingkungan adalah tempat lika-liku perbuatan manusia. Di sini, manusia bisa bebas berekspresi sesuai kehendaknya: merawat dan merusak. Dua perilaku ini sama-sama dipercaya dapat merubah situasi serta kondisi. Alam yang mempunyai ekosistemnya sendiri, dari dulu hingga kini, selalu berjibaku dengan manusia. Produk sastra setidaknya menjadi salah satu bentuk kebudayaan sebagai tujuan utama. Sebagaimana kajian sastra yang lebih dulu mengarah kapada lingkungan, hal ini menjadi tanda bahwa produk ini bisa mempengaruhi secara langsung sebagai media sikap, tanggapan dan representasi pandangan masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, potensi sastra tidak hanya mengungkapkan sisi soal lingkungan saja, tetapi termasuk di dalamnya terdapat nilai-nilai kearifan luhur. Buku Merusak Bumi Dari Meja Makan karangan M. Faizi termasuk esai-esai lingkungan, lebih spesifik terhadap persoalan sampah yang menjadi bagian penting dalam bentuk narasi. Ulah manusia, bisa dikatakan, merupakan salah satu kunci masa depan semesta.
Implementasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan: Studi Kasus Bank Sampah di Kelurahan Kotabaru, Kota Yogyakarta Eyda Firdausi
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/jp07jg04

Abstract

Kota Yogyakarta merupakan kawasan padat penduduk yang menghasilkan timbunan sampah setiap harinya. Sampah perlu dikelola untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pengelolaan sampah berkelanjutan melalui program bank sampah. Lokasi penelitian ini meliputi 4 bank sampah aktif di Kelurahan Kotabaru, Kota Yogyakarta. Pengumpulan data dilaksanakan selama bulan September – Okober 2023 melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang didapat akan diolah dengan cara reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan.  Pengelolaan sampah adalah elemen penting dalam upaya menciptakan kota berkelanjutan sesuai dengan SDGs 11, “Kota dan Permukiman Berkelanjutan” dan SDGs 12, “Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan”. Menurut hasil penelitian, terdapat 3 faktor utama yang menjadi hambatan pengelolaan bank sampah, yaitu kesadaran masyarakat, sumber daya pengelola yang terbatas, dan sistem administrasi yang buruk. Implementasi pengelolaan sampah berkelanjutan melalui program bank sampah di Kelurahan Kotabaru sudah dilaksanakan dengan baik namun perlu dioptimalkan agar efektif dalam menangani sampah masyarakat.
Analisis Masalah Sampah Penyebab Kebakaran di Gunung Andong Alya Rana Zulfa; Kiki Damayanti Mulyono; Rina Rahayu
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Jan-Jun 2024
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/1pphrd67

Abstract

Gunung Andong merupakan destinasi wisata alam di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Gunung Andong menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah dan risiko kebakaran hutan. Penelitian ini memberikan gambaran tentang kondisi Gunung Andong terhadap peningkatan penumpukan sampah, terutama sampah plastik yang merugikan ekosistem dan kelestarian alam. Selain masalah sampah, Gunung Andong mengalami ancaman kebakaran hutan, baik karena faktor alam seperti cuaca ekstrem dan suhu tinggi, maupun kelalaian manusia seperti pembakaran lahan pertanian dan pembuangan puntung rokok sembarangan. Kebakaran pada tanggal 10 Agustus 2023 sebagai contoh penyebab kerusakan hutan yang signifikan. Penelitian ini memfokuskan pada mitigasi dan manajemen kebakaran hutan sebagai upaya mencapai keberlanjutan Gunung Andong. Diperlukan langkah-langkah terpadu termasuk perbaikan infrastruktur pengelolaan sampah, kampanye edukasi, dan penegakan hukum ketat terkait pembuangan sampah ilegal. Penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait guna mengelola Gunung Andong secara berkelanjutan, melindungi ekosistemnya, dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

Page 6 of 11 | Total Record : 101