cover
Contact Name
Cucuk Evi Lusiani
Contact Email
lusiani1891@polinema.ac.id
Phone
+6282140565353
Journal Mail Official
lusiani1891@polinema.ac.id
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No. 9, Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang 65141
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Distilat: Jurnal Teknologi Separasi
ISSN : 19788789     EISSN : 27147649     DOI : http://dx.doi.org/10.33795/distilat
Core Subject : Engineering,
Distilat: Jurnal Teknologi Separasi is an Open Access Journal with manuscripts in the form of research articles, literature review, or case reports that have not been accepted for publication or even published in other scientific journals.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019" : 13 Documents clear
PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER TERSIER BUTANOL + ISOAMIL ALKOHOL MENGGUNAKAN HUKUM RAOULT Fannania S. Erdiyanti; Asalil Mustain
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.24

Abstract

Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair bertujuan untuk mengetahui kesetimbangan uap-cair sistem biner TersierButanol + Isoamil Alkohol pada tekanan 101,3 kPa dan mengkorelasikan sistem biner tersebut dengan model Universal Quasi-Chemical (UNIQUAC). Prediksi diawali dengan menentukan fraksi mol campuran biner tersier butanol + isoamil alkohol dengan menggunakan persamaan Hukum Raoult pada tekanan 101,3 kPa, dimana tekanan uap total campuran cairan biner tergantung pada tekanan uap komponen murni dan fraksi molnya dalam campuran. Kemudian, data kesetimbangan yang didapat dikorelasikan dengan perhitungan model Universal Quasi-Chemical (UNIQUAC). Hasil prediksi dan korelasi menunjukkan hasil yang baik dikarenakan root mean square deviation (RMSD) dari hasil prediksi dan korelasi UNIQUAC diperoleh hasil yang relatif kecil. Parameter interaksi biner yang diperoleh dari hasil korelasi sangat berguna untuk optimasi kolom distilasi dalam proses pemurnian bioetanol.
PENGARUH SUHU PEMANASAN DAN PENAMBAHAN AMONIA TERHADAP PENURUNAN KADAR KLOR Adias Faniansyah; Priskila O. Putri; Prayitno Prayitno
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.41

Abstract

Pada industri pengolahan rumput laut digunakan kaporit untuk penghilangan bakteri pada proses perendaman, sehingga limbah yang dihasilkan mengandung klor dengan kadar tinggi yang apabila dibuang akan mencemari lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan kadar klor dalam limbah cair industri pengolahan rumput laut melalui proses pemanasan dan penambahan amonia ke dalam limbah cair industri pengolahan rumput laut. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu mula-mula air limbah dipanaskan dengan variabel suhu yaitu 28°C, 30°C, 35°C dan 40°C kemudian air limbah diberi penambahan amonia dengan variabel % penambahan sebesar 1%, 2%, 3 % dan 4%. Pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan semakin tinggi suhu dan semakin besar penambahan % amonia maka semakin besar % penurunan kadar klor aktif dimana % penurunan klor aktif maksimal sebesar 98,6% yang dicapai pada suhu 40°C dengan % penambahan amonia sebesar 4%. Pada penelitian ini diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi suhu dan semakin besar konsentrasi amonia yang ditambahkan maka semakin sedikit klor yang tersisa dalam limbah.
PENGARUH KOTORAN SAPI DAN UKURAN PARTIKEL TERHADAP PEMBENTUKAN BIOGAS Rahajeng Arum Mayang; Olivia Izzati Atiqa; Eko Naryono
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.18

Abstract

Energi alternatif yang berpeluang untuk dikembangkan adalah energi biogas karena dapat diolah dari berbagai macam sumber bahan organik dan ramah lingkungan. Salah satu tempat pembuangan sampah yang berpotensi sebagai tempat penyedia sampah organik adalah Rumah Pilah Kompos Daur ulang (PKD) Tlogomas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel dan jumlah kotoran sapi terhadap produksi biogas. Penelitian dilakukan melalui proses fermentasi selama 24 hari dalam alat digester tipe batch dengan volume 6 L pada variasi pencacahan ±2 cm, ±4 cm, dan ±6 cm serta rasio limbah sayuran dan kotoran sapi yaitu 1:0,1; 1:0,3, dan 1:0,5. Hasil menunjukkan peningkatan jumlah kotoran sapi dapat meningkatkan produksi biogas. Pada pencacahan ±2 cm, ±4 cm, ±6 cm, produksi biogas tertinggi ditunjukkan pada rasio 1:0,5 berturut-turut sebesar 1,1 L, 1,2815 L, dan 0,4091 L. Selain itu, diketahui bahwa volume biogas tertinggi dihasilkan pada limbah sayuran dengan pencacahan ±4 cm. Kata kunci: biogas, kotoran sapi, ukuran partikel
PENINGKATAN NILAI YIELD PADA PROSES LEACHING JAHE DENGAN PELARUT ETANOL Farid Yudha Nugraha; Abdul Chalim
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.36

Abstract

Produksi rempah-rempah di Indonesia sangat melimpah. Berdasarkan data ekspor negara Indonesia termasuk salah satu pengekspor rempah-rempah terbesar di Asia. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu rempah-rempah yang memiliki banyak manfaat sebagai bahan pembuatan obat tradisional maupun modern. Leaching merupakan metode ekstraksi padat-cair dengan menggunakan pelarut organik. Penelitian dilakukan secara eksperimental untuk mengetahuipengaruh waktu ekstraksi, dan suhu, terhadap nilai yield. Digunakan pelarut etanol dengan perbandingan berat partikel jahe dan berat pelarut sebesar 1:9. Variabel yang digunakan adalah suhu dan waktu. Variasi waktu yang digunakan sebesar 3 jam, 4 jam, 5 jam, 6 jam dengan Suhu 30, 40, 50, dan 60˚C. Proses dengan leaching kondisi terbaik didapatkan pada suhu 50˚C dengan nilai yield yangdidapat sebesar 78.4%.
STUDI AWAL PENGARUH SUHU DAN KONSENTRASI PADA PROSES AKTIVASI KARBON DARI KAYU HALABAN MENGGUNAKAN ZnCl2 DAN KOH Amanah Nur Permata; R.R. Adinda Putri Permatasari; Anang Takwanto
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.13

Abstract

Arang kayu halaban sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif mengandung 85-90% karbon. Karbon aktif arang kayu serbuk berkemampuan sebagai adsorben yang digunakan dalam fase cair dan berfungsi untuk memindahkan zat pengotor. Aktivasi karbon aktif arang kayu dilakukan secara fisika dan kimia. Aktivasi secara fisika dilakukan dengan memvariabelkan suhu pemanasan, yaitu 500, 550, dan 600 °C. Aktivasi kimia dilakukan dengan menggunakan aktivator ZnCl2 dan KOH dengan konsentrasi 0.03%, 0.05%, 0.07%, 0.09% (b/v). Suhu aktivasi mampu meningkatkan efisiensi penyerapan karbon aktif terhadap metilen biru. Kondisi optimum karbon aktif arang kayu dihasilkan pada pemanasan suhu 600°C dengan konsentrasi ZnCl2 0.05% (b/v) dan KOH 0.09% (b/v). Hasil efisiensi penyerapan dari kedua aktivator yang terbesar adalah ZnCl2 dengan nilai 95,1% dan luas permukaan 350.8 m2/g. Sedangkan pada aktivator KOH, memiliki efisiensi penyerapan 93.3% dengan luas permukaan sebesar 344.1 m2/g.
PENGARUH PENAMBAHAN NUTRISI UREA DALAM PEMBUATAN BIOETANOL DARI KULIT PISANG KEPOK DENGAN PROSES FERMENTASI Illiya N. Gafiera; Fara P. Swetachattra; Hardjono Hardjono
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.31

Abstract

Kulit pisang merupakan limbah yang mengandung monosakarida terutama glukosa sebesar 8,16% yang berpotensi untuk bahan bakar berupa bioetanol. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh massa nutrisi urea terhadap yield dan konversi bioetanol yang dihasilkan. Massa nutrisi yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4%, 0,5%. Pembuatan bioetanoldilakukan dengan 3 tahapan: pretreatment, hidrolisis dan fermentasi. Pretreatment kulit pisang dengan melakukan pengecilan ukuran kulit pisang hingga menjadi tepung. Selanjutnya dihidrolisis dengan menggunakan H2SO4 5% selama 1,5 jam pada suhu 100°C. Hasil hidrolisis disaring dan difermentasi secara anaerob sesuai waktu yang ditentukan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa semakin banyak massa nutrisi yang digunakan maka semakin besar yield dan konversi yangdihasilkan. Nilai yield dan konversi tertinggi yang dihasilkan sebesar 16,43% dan 3,38% diperoleh pada massa nutrisi sebesar 0,4% dan waktu fermentasi 4 hari.
PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK DAN KERTAS DI JURUSAN TEKNIK KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI TERMAL SISTEM INDIRECT Shelly D.P Agustin; Fina Rasyada; Eko Naryono
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.48

Abstract

Sampah merupakan permasalahan global yang dapat mencemari lingkungan. Indonesia memproduksi sebanyak 65 juta ton sampah pada tahun 2017, di Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang memproduksi campuran sampah plastik dan kertas sebanyak ±30 kg per hari. Sampah plastik dan kertas dapat diolah dengan metode dekomposisi termal. Dekomposisi termal adalah proses perubahan senyawa kimia kompleks menjadi senyawa kimia yang lebih sederhana yang disebabkan adanya panas. Tahapan proses dalam degradasi termal adalah drying, pirolisis, gasifikasi dan pembakaran. Penelitian ini menghasilkan energi panas yang dapat digunakan untuk memanaskan air dengan tujuan mengetahui pengaruh laju alir udara dan pengaruh perbandingan rasio kertas plastik terhadap energi panas yang dihasilkan. Variabel yang digunakan adalah rasio massa kertas : plastik yaitu 1:4, 1:3, 1:2, 1:1 dengan variabel 2 L/Min, 3 L/Min, 4 L/Min, 5 L/Min, 6 L/Min. Laju alir udara yang  terbaik dalam proses dekomposisi termal adalah 2 L/min dengan rasio 1:3 yang dapat memanaskan air hingga suhu 75
KARAKTERISASI PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI JAGUNG (ZEA MAYS) DENGAN PENAMBAHAN FILLER KALSIUM SILIKAT DAN KALSIUM KARBONAT Rizky Zanuar Tristanti; Juwita Puspa Sari; S. Sigit Udjiana
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.40

Abstract

Indonesia memiliki permasalahan lingkungan yaitu tentang sampah plastik sintetis. Sampah plastik ini dapat mengganggu kestabilan ekosistem lingkungan karena tidak dapat didaur ulang dan diurai oleh mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu inovasi yang dilakukan untuk menangani permasalahan ini adalah dengan plastik biodegradable. Dalam penelitian ini plastik biodegradable dengan pati jagung sebagai bahan utama, plasticizer berupa sorbitol serta filler berupa kalsium karbonat dan kalsium silikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jenis dan jumlah filler terhadap uji water absorption dan uji tarik. Hasil percobaan menunjukkan bahwa hasil uji water absorption menunjukkan nilai terendah 27,04% dengan filler kalsium silikat 4% dan uji tarik diperoleh nilai paling besar 3,08 MPa pada filler kalsium karbonat 8%.
PENGARUH JUMLAH KAPUR DAN PAC TERHADAP PENURUNAN KADAR Cu, TSS, TURBIDITY DAN pH PADA AIR ASAM TAMBANG Maudy M. E. Jadid; Ummatrasa R. S. Arifin; Bambang Widiono
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.30

Abstract

Kegiatan penambangan merupakian suatu komoditas devisa Negara. Namun dampak negative dari kegiatan penambangan sendiri diantaranya adalah sebagai penghasil air limbah yang mengandung bahan-bahan berbahaya, terlebih jika kegiatan penambangan tersebut dekat dengan pemukiman penduduk serta ekosistem lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak lingkungan yang disebabkan kegiatan penambangan khususnya dampak dari air limbah yang dihasilkan dari proses penambangan serta pengolahan limbahnya. Analisis data yang dilakukan terdiri atas analisis pH, Total Suspended Solid (TSS), kandungan Cu, dan Turbidity yang merujuk pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 202 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Bijih Emas dan Tembaga untuk keluaran pengolahan limbah cair air asam tambang. Berdasarkan hasil analisis laboratorium didapatkan  hasil uji kualitas air kondisi terbaik untuk pH limbah 8,57 (kenaikan pH sebesar 62,54%)  dengan  TSS sebesar 7 mg/l (penurunn TSS sebesar 70,46%) , Turbidity sebesar 2.45 mg/l (penurunan Turbidity sebesar 31,02%) dan kadar  Cu sebesar 0,37 mg/l (penurunan Cu sebesar 91,2%).
PENINGKATAN NILAI KALOR PRODUK PADA LIMBAH KULIT PISANG MENGGUNAKAN PROSES BIODRYING Widianti Densiana; Vionadhiah R. Putri; Sandra Santosa
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.47

Abstract

Biodrying adalah proses penguapan konvektif dengan memanfaatkan panas yang dihasilkan dari reaksi aerobik komponen biologis dan dibantu dengan aerasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh laju alir aerasi pada reaktor tertutup terhadap nilai kalor, kadar air, dan temperatur. Laju alir aerasi yang digunakan sebesar 0,7 L/min, dan 3 L/min. Penelitian dilakukan hingga lindi tidak terbentuk kembali. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar debit aerasi maka suhu semakin rendah, kandungan air semakin rendah, dan nilai kalor semakin besar. Temperatur tertinggi dimiliki oleh debit aerasi 0,7 L/min sebesar 45°C. Penurunan kadar air tertinggi dan kalor tertinggi dimiliki oleh debit aerasi 3 L/min masing-masing sebesar 81,83 %, dan 2423,98 cal/gr.

Page 1 of 2 | Total Record : 13