cover
Contact Name
Noviani Achmad Putri
Contact Email
noviani.ips@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sosiolium@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS
ISSN : -     EISSN : 26854929     DOI : https://doi.org/10.15294/sosiolium
Core Subject : Social,
This journal provides space for academic and critical thinking to explore social studies learning (Pendidikan IPS--Junior high school course). Subjects suitable for publication include but not limited to; - Social studies Education (Pendidikan IPS--Junior high school course) - Learning media issues in Social studies - Learning model issues in Social studies - Innovation in social studies learning.
Articles 160 Documents
PENGUATAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA MAHASISWA GUGUS LATIH ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2020-2021
Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS Vol 4 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sosiolium.v4i2.53958

Abstract

Students are expected to be able to develop social skills as a provision for the next world of work. Students can develop social skills through campus organizations. The Social Sciences Training Group is an organization that is developing in the field of scouting education at the Faculty of Social Sciences level. The research method used is qualitative. The results showed (1) Strengthening social skills in the Social Sciences Training Group students could be improved through the implementation of the vision, mission, and organizational structure as well as the implementation of work programs and coaching patterns in the Social Sciences Training Group (2) Social skills that grew in the Social Sciences Training Group, namely competence religious, organizational, social, and personality. Activities to develop social skills are carried out by increasing the tri Bina. Strengthening social skills in students must be supported by the activeness and potential development of members in the Social Sciences Training Group. Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan keterampilan sosial sebagai bekal untuk dunia kerja selanjutnya. Gugus Latih Ilmu Sosial merupakan organisasi yang di bidang pendidikan kepramukaan yang ada di tingkat Fakultas Ilmu Sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1)Penguatan keterampilan sosial pada mahasiswa Gugus Latih Ilmu Sosial dapat ditingkatkan melalui penerapan visi misi, struktur organisasi, pelaksanaan program kerja dan pola pembinaan di Gugus Latih Ilmu Sosial (2)Keterampilan sosial yang tumbuh di Gugus Latih Ilmu Sosial yaitu kompetensi religius, keorganisasian, sosial, dan kepribadian. Kegiatan mengembangkan keterampilan sosial dilakukan dengan meningkatkan tri bina. Penguatan keterampilan sosial pada mahasiswa harus didukung dengan keaktifan dan pengembangan potensi anggota di Gugus Latih Ilmu Sosial.
REGENERASI PENGUKIR MUDA DALAM KEBERLANJUTAN INDUSTRI SENI UKIR DI DESA MULYOHARJO, KECAMATAN JEPARA, KABUPATEN JEPARA
Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS Vol 4 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sosiolium.v4i2.54105

Abstract

In order to maintain the existence of the carving art industry, it is necessary to regenerate young carvers for the sustainability of the Jepara carving industry. The aims of this research are to find out the factors that hinder the regeneration process of young carvers and find out solutions to overcome the problems that arise in the sustainability of the carving art industry.This research used a qualitative-descriptive research method. Data collection techniques in this research are observation, interviews and documentation. Based on the results of the research conducted, it is known that: Factors that hinder the regeneration process of young carvers are family factors, educational factors, economic factors and social factors.The solution to overcome the problems that arise is to increase the introduction of carving through the realm of education and improve the marketing strategy of carving. Demi mempertahankan eksistensi industri seni ukir, maka perlu dilakukan regenerasi pengukir muda dalam keberlanjutan industri seni ukir Jepara. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang menghambat proses regenerasi pengukir muda dan mengetahui solusi untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam keberlanjutan industri seni ukir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa: Faktor-faktor yang menghambat proses regenerasi pengukir muda adalah faktor keluarga, faktor pendidikan, faktor ekonomi dan faktor sosial. Solusi mengatasi permasalahan yang muncul yaitu meningkatkan pengenalan ukir melalui ranah pendidikan dan meningkatkan strategi pemasaran ukiran.
STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 2 KEMUSU BOYOLALI
Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS Vol 4 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sosiolium.v4i2.54163

Abstract

This study aims to determine the teacher's strategy in overcoming student learning difficulties in social studies subjects at SMP N 2 Kemusu Boyolali. The results showed that the learning difficulties experienced by students were difficulties in understanding the material, difficulties in memorizing the material, and boring learning. Factors that affect student learning difficulties are internal factors, including (1) health, (2) interest in learning, (3) lack of motivation to learn, (4) the number of subject matter. External factors include (1) lack of motivation from parents, (2) student environment that is less supportive in learning, (3) underutilized school infrastructure and (4) teachers are less precise in choosing methods and media in the teaching and learning process. While the results of the analysis of the teacher's strategy in overcoming student learning difficulties indicate that the teacher seeks to motivate, guide, and evaluate learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Kemusu Boyolali. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesulitan belajar yang dialami peserta didik adalah kesulitan dalam memahami materi, kesulitan dalam menghafal materi, pembelajaran yang membosankan. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar peserta didik yaitu faktor internal meliputi (1) kesehatan, (2) minat belajar, (3) kurangnya motivasi belajar, (4) banyaknya materi pelajaran. Faktor eksternal meliputi (1) kurangnya motivasi dari orangtua, (2) lingkungan peserta didik yang kurang mendukung dalam belajar, (3) sarana prasarana di sekolahan yang kurang dimanfaatkan (4) guru kurang tepat dalam memilih metode serta media dalam proses belajar mengajar. Sedangkan hasil analisis strategi guru dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik menunjukan bahwa guru berupaya dalam memberi motivasi, membimbing, dan evaluasi pembelajaran.
KESIAPAN GURU IPS MENGHADAPI PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS DI MTs. MADARIJUL HUDA KEMBANG, KABUPATEN PATI)
Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS Vol 4 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sosiolium.v4i2.54244

Abstract

Blended learning is a form of learning in schools that is carried out by mixing face-to-face learning and online learning. This type of learning is one solution to the unstable environmental conditions in Indonesia due to outbreak of the corona virus. This study aims to determine the readiness of social studies teachers with blended learning. The research method used is qualitative. Data collection techniques using interview techniques, observation, and documentation. Based on the research results, the readiness of social studies teachers in dealing with blended learning is quite good. The results showed that: (1) social studies teachers in MTs. Madarijul Huda has carried out the process of learning planning stages which are summarized in the learning lesson plans. (2) there are obstacles in planning the implementation of distance learning, namely facilities and infrastructure constraints, as well as time constraints. (3) the implementation of distance learning based on blended learning combines face-to-face learning and online learning. Blended learning merupakan salah satu bentuk pembelajaran di sekolah yang dilakukan dengan mencampurkan antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran dalam jaringan. Pembelajaran jenis ini menjadi salah satu solusi dari kondisi lingkungan di Negara Indonesia yang sedang tidak stabil karena mewabahnya virus corona. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan yang dilakukan oleh guru IPS dalam menghadapi pembelajaran berbasis blended learning. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, kesiapan guru IPS dalam menghadapi pembelajaran blended learning sudah cukup baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) guru IPS di MTs. Madarijul Huda telah melakukan proses tahapan perencanaan pembelajaran yang terangkum dalam RPP pembelajaran. (2) terdapat kendala dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, yakni kendala sarana dan prasarana, serta keterbatasan waktu. (3) implementasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh berbasis blended learning memadukan antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran dalam jaringan.
KEMAMPUAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN DARING MATA PELAJARAN IPS PADA TINGKAT SMP DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG
Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS Vol 4 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sosiolium.v4i2.54736

Abstract

Evaluation is an important part of the education system because evaluation can find out how far the progress and development of educational outcomes, especially in current conditions. The evaluation tool used must cover three aspects, namely aspects of knowledge, attitudes, and skills. The purpose of this study was to determine the ability of teachers to develop evaluation tools during online learning (on a network) related to three aspects, namely knowledge, attitudes, and skills in Gunungpati District. The method used in this research is descriptive qualitative research. The location of this research is SMP Negeri 24 Semarang and MTs Al-Asror. The results of the study indicate that for the online learning evaluation tool the knowledge aspect, namely the teacher has not shown any development, seen from the results of the lesson plans that have been made which will affect the learning objectives and the objectives of the assessment. In the attitude aspect, it is carried out using observation during learning in a way to determine student discipline in participating in learning and collecting assignments in a timely manner as well as student activity when participating in online learning. On the skill aspect, the teacher still has difficulties in developing instruments for online learning. Evaluasi merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan karena evaluasi dapat mengetahui kemajuan dan perkembangan hasil siswa. Alat evaluasi yang digunakan harus mencakup pada tiga aspek yaitu aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengembangkan alat evaluasi pada saat pembelajaran daring (dalam jaringan) terkait tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan di Kecamatan Gunungpati. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 24 Semarang dan MTs Al-Asror. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk alat evaluasi pembelajaran daring aspek pengetahuan yaitu guru belum menunjukkan adanya pengembangan dilihat dari hasil RPP yang telah dibuat dimana akan berpengaruh pada tujuan pembelajaran serta tujuan penilaiannya. Pada aspek sikap dilakukan dengan menggunakan observasi saat pembelajaran berlangsung dengan cara untuk mengetahui kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan mengumpulkan tugas secara tepat waktu serta keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran daring. Pada aspek keterampilan yaitu guru masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan instrumen pada pembelajaran daring.
EKSISTENSI MODAL SOSIAL SEBAGAI WUJUD KONSERVASI BUDAYA PADA MASYARAKAT DESA CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS Vol 4 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sosiolium.v4i2.55342

Abstract

Social capital that develops in society is able to provide power or strength in several social conditions that exist in society. The existence of Gedong Songo Temple as a leading tourism icon belonging to Semarang Regency provides its own style for social capital for the people of Candi Village, Bandungan District, Semarang Regency. This study uses a qualitative method. Data collection techniques are observation, interviews, and documentation. The sources of data obtained from primary and secondary data sources. The data analysis technique uses data analysis developed by Creswell. The findings of this study include two things. First, the social capital that exists in the people of Candi Village, Bandungan District, Semarang Regency is strong enough to be manifested in well-established public relations through social capital parameters. Second, cohesiveness can be maintained by the Candi Village community through aspects of cohesiveness, namely unity in society, cooperation in society, and interpersonal attraction. Modal sosial yang berkembang dalam masyarakat mampu memberikan daya atau kekuatan dalam beberapa kondisi sosial yang ada dalam masyarakat. Keberadaan Candi Gedong Songo sebagai ikon unggulan pariwisata milik Kabupaten Semarang memberikan corak tersendiri bagi modal sosial pada masyarakat Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang diperoleh dari sumber data primer dan sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis data yang dikembangkan oleh Creswell. Hasil penelitian ini meliputi dua hal. Pertama, modal sosial yang ada pada masyarakat Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang cukup kuat diwujudkan dalam hubungan-hubungan masyarakat yang terjalin dengan baik melalui parameter modal sosial. Kedua, kohesivitas masyarakat Desa Candi dalam menjaga eksistensi modal sosial melalui aspek-aspek kohesivitas yaitu kesatuan dalam masyarakat, kerja sama dalam masyarakat, dan interpersonal attraction (daya tarik).
RELIGIOSITAS ORANG KALANG SEBAGAI WUJUD KONSERVASI BUDAYA DI DESA TRATEMULYO KABUPATEN KENDAL
Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS Vol 4 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sosiolium.v4i2.55993

Abstract

Tratemulyo Village is one of the villages in Weleri District, there is a community or group of people called Orang Kalang. The Kalang people are a Javanese sub-ethnic who have a tradition with Kejawen beliefs, a tradition carried out by the Kalang people, namely Kalang Obong and Ewuh, this tradition is a ceremony of respect for the deceased family and as a form of devotion of a child to his parents. This type of research is qualitative, with in-depth and interactive interview methods with the presence of researchers in the research setting. The results of this thesis produced a description of the history of the Kalang people in Tratemulyo Village, the beliefs of the Kalang people towards ancestral traditions, and a series of events in the Kalang traditional ceremonies that have local wisdom values ​​to preserve the identity of the Kalang people. The conclusion in the study is that beliefs about the Kalang tradition are still preserved, and raise public views so that there is a high sense of tolerance between ordinary people towards the Kalang people. Desa Tratemulyo adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Weleri, terdapat komunitas atau sekelompok masyarakat yang disebut dengan Orang Kalang. Orang Kalang adalah sub-etnis Jawa yang mempunyai tradisi dengan kepercayaan Kejawen, tradisi yang dilakukan oleh Orang Kalang yaitu Kalang Obong dan Ewuh, tradisi tersebut merupakan upacara penghormatan terhadap keluarga yang sudah meninggal dan sebagai wujud bakti seorang anak terhadap orang tua. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode wawancara mendalam dan interaktif dengan kehadiran peneliti di latar penelitian. Hasil skripsi yang dilakukan menghasilkan deskripsi tentang sejarah Orang Kalang di Desa Tratemulyo, kepercayaan Orang Kalang terhadap tradisi nenek moyang, dan rangkaian acara dalam upacara tradisi kalang yang mempunyai nilai-nilai kearifan lokal untuk dilestarikan identitas Orang Kalang. Kesimpulan dalam penelitian yaitu bahwa kepercayaan tentang tradisi Kalang masih dilestarikan, dan menimbulkan bpandangan masyarakat sehingga muncul rasa toleransi yang tinggi antara masyarakat biasa terhadap Orang Kalang.
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN IPS PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMP NEGERI 24 SEMARANG
Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS Vol 4 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sosiolium.v4i2.57030

Abstract

The Covid-19 pandemic has transformeted the learning practices that take place in schools into learning based on the independence of learning of learners with the use of information technology. The purpose of this study is to analyze IPS learning problems and solving IPS learning problems during the Covid-19 pandemic in Semarang State Junior High School. This research uses qualitative methods. The location of this research is in SMP Negeri 24 Semarang. Data collection techniques in the form of observations, interviews, documentation. Test the validity of data using data triangulation. The results of this study are (1) the problems faced by during distance learning, among others, learners do not have mobile phones, internet signal interference, do not have quotas, full HP memory, and feel bored. Teachers have difficulty in instilling character in students so the direction not optimal; (2) problem solving carried out by teachers preparing social studies online materials, making innovations in presenting distance learning effectively, actively monitoring learners, communicating with parents of learners, providing motivational support for learners the spirit of following online learning. The advice in this study is the need for monitoring and evaluation related to all distance learning and provides assistance in the face of obstacles. Masa pandemi Covid-19 telah mengubah praktek pembelajaran yang berlangsung di sekolah menjadi pembelajaran berbasis kepada kemandirian belajar peserta didik dengan pemanfaatan teknologi informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis problematika pembelajaran IPS dan pemecahan problematika pembelajaran IPS pada masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 24 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian ini di SMP Negeri 24 Semarang. Teknik pengumpulan data dalam bentuk observasi, wawancara, dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian ini adalah (1) problematika yang dihadapi peserta didik selama pembelajaran jarak jauh antara lain, peserta didik tidak mempunyai Handphone (HP), gangguan sinyal internet, tidak mempunyai kuota, memori HP penuh, dan merasa bosan. Guru kesulitan dalam menanamkan karakter terhadap peserta didik sehingga pengarahan tidak maksimal; (2) pemecahan problematika yang dilakukan yaitu guru mempersiapakan materi IPS online, melakukan inovasi dalam menghadirkan pembelajaran daring secara efektif, aktif memantau peserta didik, komunikasi dengan orang tua peserta didik, memberikan dukungan motivasi agar peserta didik semangat mengikuti pembelajaran daring. Saran dalam penelitian ini adalah perlu adanya monitoring dan evaluasi terkait segala pembelajaran jarak jauh dan memberikan bantuan dalam menghadapi hambatan.
PENGARUH METODE TOKEN EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS VIII MTS NU 01 TARUB TEGAL TAHUN AJARAN 2021/2022
Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS Vol 4 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sosiolium.v4i2.57525

Abstract

The problem of low student learning outcomes in Social Science subjects at MTS NU 01 Tarub Tegal. This happens because the learning method used is still using conventional learning methods, so the learning atmosphere often makes students bored, tends to be passive and difficult to invite to be more active, creative, and confident. The purpose of the study was to determine the effect of the Token Economy method on learning outcomes and the The problem of low student learning outcomes in Social Science subjects at MTS NU 01 Tarub Tegal. This happens because the learning method used is still using conventional learning methods, so the learning atmosphere often makes students bored, tends to be passive and difficult to invite to be more active, creative, and confident. The purpose of the study was to determine the effect of the Token Economy method on learning outcomes and the application of the Token Economy method in learning Social Sciences for class VIII E MTS NU 01 Tarub Tegal students. The type used in this research is quasi-experimental with purposive sampling technique Data collection techniques include using a test (multiple choice and essay) a total of 10 questions, observation, documentation. The data analysis technique used SPSS 25. The results of the on thethe two-sample test uses the T-test if tcount ttable. Then it can be seen that tcount ttable (0.476 > 0.000) at a significance of 0.05. This indicates that there is a significant difference between the control class and the experimental class so that the results of H0 are rejected and Ha is accepted. So there is an effect of using the Token Economy learning method on the social studies learning outcomes of class VIII E MTS NU 01 Tarub Tegal students. Permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di MTS NU 01 Tarub Tegal. Metode pembelajaran yang digunakan masih menggunakan metode pembelajaran konvensional, sehingga suasana belajar sering membuat siswa jenuh, cenderung pasif dan sulit diajak untuk lebih aktif, kreatif, dan percaya diri. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode Token Ekonomi terhadap hasil belajar serta penerapan metode Token Ekonomi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas VIII E MTS NU 01 Tarub Tegal. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik pengumpulan data antara lain dengan menggunakan test (pilihan ganda dan essay) sejumlah 10 soal, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan SPSS 25. Hasil dari penelitian pengujian dua sampel menggunakan uji-T jika thitung ≥ ttable. Maka dapat diketahui bahwa thitung ≥ ttable (0.476> 0.000) pada signifikasi 0, 05 menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikasi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga didapat hasil H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran Token Ekonomi terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII E MTS NU 01 Tarub Tegal.
IMPLEMENTASI HUMANISM LEARNING THEORY DALAM PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KEARIFAL LOKAL SUMBANG SI SIWAH
Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS Vol 4 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sosiolium.v4i2.62652

Abstract

Humanistic learning is one of the methods in the classroom process for the purpose of learning about humans in the scope of everyday life (education) in the learning and teaching process. IPS learning has very dense and complex material, because it studies human dynamics from time to time and space to space. Learning resources in IPS are not only in the form of books, but also the behavior of the surrounding community and the local wisdom around them. Values ​​in local wisdom can be used in social studies learning, both learning related to affective and cognitive aspects. Culture is the basis of life for a traditional society that has not yet developed, and then with that culture the community changes to a new social life system or turns into a civilized society. Humans and culture are two things that cannot be separated. The process of social change becomes a necessity in social and cultural development, this is in line with the implementation of the practice of giving siwah and in line with the goals of humanistic-based social studies education. Pembelajaran Humanistik merupakan salah satu metode dalam proses dikelas untuk tujuan mempelajari tentang manusia dalam cangkupan kehidupan sehari-hari (pendidikan) dalam proses belajar dan mengajar. Pembelajaran IPS memiliki materi yang sangat padat dan kompleks, sebab mempelajari kedinamisan manusia dari masa ke masa dan ruang ke ruang. Sumber belajar dalam IPS tidak hanya berupa buku, tetapi perilaku masyarakat sekitar dan kearifan lokal yang ada di sekitarnya. Nilai-nilai dalam kearifan lokal dapat digunakan dalam pembelajaran IPS, baik itu pembelajaran yang berkaitan aspek afektif maupun dengan aspek kognitif. Kebudayaan merupakan dasar kehidupan dari masyarakat tradisional yang belum berkembang yang kemudian dengan kebudayaan itu pula masyarakat mengalami perubahan sistem kehidupan sosial yang baru atau berubah menjadi masyarakat yang beradab. Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang tidak dapat terpisahkan. Proses perubahan sosial menjadi suatu keharusan dalam perkembangan sosial dan budaya hal ini sejalan dengan implementasi dari praktek sumbang si siwah dan sejalan dengan tujuan dari pendidikan IPS berbasis humanistik.