cover
Contact Name
Andi Farid Hidayanto
Contact Email
kreatifjurnal@gmail.com
Phone
+6281346201488
Journal Mail Official
kreatifjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Desain, Politeknik Negeri Samarinda Jl. Ciptomangunkusumo, Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur
ISSN : 23031662     EISSN : 27472582     DOI : 10.46964
Core Subject : Art, Engineering,
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu desain produk industri, arsitektur dan ilmu ilmu umum yang mendukung disiplin tersebut. Diterbitkan secara berkala 6 bulanan, tiap bulan April dan Oktober
Articles 262 Documents
MEJA SETRIKA ERGONOMIS UNTUK PENJAHIT Roni H; Siti Norjanah
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 5 No. No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v5iNo. 1.60

Abstract

Penjahit merupakan profesi yang memiliki keahlian terlatih dengan proses pekerjaannya dilakukan dengan rutin mulai dari mengukur hingga menyetrika. Aktivitas menjahit dilakukan dengan posisi duduk dan ketika menyetrika dilakukan dengan posisi berdiri. Namun jika aktivitas keduanya itu dilakukan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Oleh karena itu, untuk melakukan setiap pekerjaan dengan tetap mementingkan kesehatan tubuh. Tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan meja setrika ergonomis untuk penjahit ini adalah membuat produk yang dapat memberikan fasilitas tambahan pada sebuah meja setrika, seperti tambahan kenyamanan dudukan apabila lelah berdiri saat menyetrika dan tersedia ruang untuk meletakkan pakaian. Dalam prosesnya dengan adanya metode perancangan dan perancangan yang sudah dilakukan antaranya adalah pengumpulan data, analisis data, konsep desain, alternatif desain, pengembangan desain dari alternatif desain terpilih, serta desain akhir. Didapatlah hasil akhir meja setrika yaitu berupa meja dan kursi serta keranjang kemudian ditambah fasilitas untuk menyimpan pakaian dan peralatan setrika pada meja, sehingga mudah untuk mengambil.
DESAIN PAPAN VISI MISI DIREKTORAT POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Dita Andansari; Yesi Novita Sari
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 5 No. No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v5iNo. 1.61

Abstract

Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, suatu pendidikan tinggi harus menjalankan perannya dengan baik. Komponen dalam perencanaan yang strategis paling tidak terdiri dari visi misi. Pada institusi pendidikan sering kita dapati papan visi misi dengan bentuk standar persegi panjang sehingga hal ini kurang mengundang perhatian orang untuk membaca visi misi pada suatu intitusi pendidikan tersebut. Politeknik Negeri Samarinda sebagai institusi pendidikan mempunyai gedung Direktorat sebagai tempat untuk melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan yang tentunya memiliki papan visi misi sebagai media informasi mengenai visi dan misi dari Politeknik Negeri Samarinda yang dapat dibaca oleh civitas akademika Politeknik Negeri Samarinda. Papan visi misi yang ada di Direktorat masih terdapat kekurangan. Hal itu dapat terlihat dari bentuk desain yang standar persegi panjang. Bentuknya yang menyerupai banner memiliki kekurangan yaitu seringkali terjatuh karena terlalu ringan sehingga mudah rusak dan tidak dapat bertahan lama. Selain itu, selama ini papan visi misi yang ada di Direktorat Politeknik Negeri Samarinda tidak memiliki fungsi lain. Dari latar belakang tersebut, maka diperlukan perancangan papan visi misi yang didesain sesuai kebutuhan dan mempunyai fungsi tambahan sebagai tempat brosur maupun majalah sehingga lebih efektif digunakan karena lebih fungsional, lebih tahan lama dan dapat menarik minat pembaca
DESAIN SARANA PERMAINAN EDUKASI UNTUK ANAK TUNA NETRA Etwin Fibrianie Suprapto; Yuridha Eliyana
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 5 No. No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v5iNo. 1.62

Abstract

Selama ini anak tuna netra hanya difokuskan untuk belajar membaca lewat braille. Selain itu kebanyakan permainan anak tuna netra lebih difokuskan pada indra perabaan dan masih jarang permainan anak tuna netra yang menggunakan pendekatan suara seperti bunyi pada mainannya saat dimainkan, selain itu masih jarang sarana bermain olahraga untuk anak tuna netra. Bagaimana merancang permainan edukasi bagi anak penyandang tuna netra yang dapat meningkatkan interaksi sosial bagi anak tuna netra dan non difabel. Bagaimana merancang permainan edukasi yang tidak hanya dengandengan pendekatan indra perabaan namun juga ada pendekatan indra pendengaran melalui suara pada permainan olahraga bowling untuk melatih motorik kasar pada anak tuna netra. Yang ingin dicapai dari ini adalah menghasilkan produk mainan edukasi yang dapat untuk meningkatkan interaksi sosial antara anak tuna netra dan non difabel melalui permainan dengan pendekatan suara pada permainan olahraga bowling untuk melatih motorik kasar pada anak tuna netra. Metode perancangan yang digunakan adalah Preliminary Design, Design Developm.ent dan Final Design. Hasil dari perancanganini adalah sebuah sarana permainan bowling untuk anak tuna netra yang bisa menciptakan suasana bersosialisasi antar permain. Diharapkan anak tuna netra yang bermain mendapatkan pengalaman bersosialisasi.
KAJIAN PENGGUNAAN ELEMEN ARSITEKTUR LOKALITAS KALTIM PADA GEDUNG PEMERINTAH DI KOTA SAMARINDA Hatta Musthafa Adham Putra; Nur Husniah Thamrin
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 5 No. No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v5iNo. 1.63

Abstract

Sebagai ibukota dari Kalimantan Timur, Kota Samarinda kaya akan budaya khas yang diambil dari kebudayaan Kutai dan Dayak. Pengaruh budaya tersebut melekat pada bangunan gedung pemerintah dalam bentuk elemen arsitektur. Dari berbagai elemen arsitektural lokalitas Kalimantan Timur yang digunakan, terdapat diantaranya berupa ornamen, motif ukiran, hingga motif pola cetakan yang terlihat dalam bentuk cat dinding ataupun hasil cetak pada material lain. Masing-masing kantor mengadopsi elemen tersebut tanpa adanya aturan, kaidah, ataupun pola yang jelas dari pemerintah kota Samarinda itu sendiri. Dari penelitian ini dapat disimpulkan tidak banyak bangunan pemerintah yang menerapkan penggunaan elemen arsitektur lokalitas Kalimantan Timur, serta belum adanya keseragaman bentuk maupun motif yang digunakan.
PENGARUH PENINGKATAN KAPASITAS MESIN TERHADAP WAKTU KERJA PENYARADAN KAYU HUTAN ALAM DENGAN SISTEM MESIN PANCANG TARIK DI PT RATAH TIMBER Ruspita Sihombing
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.64

Abstract

menjadi indikator yang paling penting dalam pengelolaan hutan. Metode pemanenan kayu yang berdampak rendah mampu mengurangi kerusakan ekosistem hutan alam produksi. Salah satu alat kerja pemindah (penarik) kayu hutan yang lebih ramah lingkungan adalah menggunakan Mesin Pancang Tarik. Prinsip kerja mesin ini tetap berada pada tempat tertentu, sedangkan kayu ditarik menggunakan sling atau kabel.Penelitian tentang Pengaruh Peningkatan Kapasitas Mesin Terhadap Waktu Kerja Penyaradan Kayu Hutan Alam dengan Sistem Mesin Pancang Tarik (Monocable Winch) di PT. Ratah Timber ini dikaji dari, (1) Aspek waktu kerja, yaitu seberapa besar pengaruh peningkatan kapasitas mesin dari 20PK menjadi 26PK terhadap lamanya penyaradan. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif, yang dilakukan pada proses penyaradan kayu dengan menggunakan Mesin Pancang Tarik 20PK dan 26 PK, berfokus pada: (1) Tofografi areal hutan, dimaksudkan untuk melihat fenomena penyaradan; (2) Mencatat waktu kerja murni dan waktu umum dengan menggunakan mesin 20PK dan 26PK pada proses penyaradan kayu pada kelerengan < 40%.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan, bahwa pengaruh peningkatan kapasitas mesin terhadap waktu kerja Penyaradan Kayu Hutan Alam dengan Sistem Mesin Pancang Tarik (Monocable Winch) di PT. Ratah Timber pada kelerengan < 40% tidak significan.
PEMANFAATAN HUTAN KOTA SEBAGAI BENTUK RUANG TERBUKA HIJAU DALAM MENDUKUNG FUNGSI PERLINDUNGAN LINGKUNGAN Sujoko Hastanto
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 1 No. 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v1i1.66

Abstract

As the area of the city that became the capital of a province, the province of East Kalimantan,and the natural resources abundant enough, the investment climate in the city of Samarindashow progress very quickly, and became one of the main targets for investors to develop thebusiness. Some sectors of life are rising because of increasing population is transportationand recreation needs. Transport in a fairly densely populated cities, where the populationis about 726 233 Samarinda souls (2010 census results), will certainly have an impact oncongestion and pollution. With the solution propagate green open space (in the form ofForest City), where the latter planted trees are trees that can absorb chemicals and toxinsthat are produced from such pollution. Besides urban forests can also serve as a recreationalarea for the community, and as an area to perform other activities that positively. Generalconclusion is that the government of Samarinda should provide more open areas of greenopen space in the form (Forest City) in each sub-region, so that the activity is notconcentrated only in the Mahakam River Edge only, but can be broken down into severalareas, which of course will also reduce the risk of congestion in the city.Sebagai daerah kota yang menjadi ibukota dari sebuah propinsi, yaitu Propinsi KalimantanTimur, dan dengan sumberdaya alam yang cukup berlimpah, maka iklim investasi di KotaSamarinda menunjukkan kemajuan yang sangat cepat, dan menjadi salah satu target utamabagi investor untuk mengembangkan usaha. Beberapa sektor kehidupan yang meningkatkarena jumlah penduduk meningkat adalah transportasi dan kebutuhan rekreasi.Transportasi di kota yang cukup padat penduduknya, dimana penduduk Kota Samarindaadalah sekitar 726.233 jiwa (hasil sensus 2010), tentunya akan berdampak pada kemacetandan polusi. Dengan adanya solusi memperbanyak Ruang Terbuka Hijau (dalam bentukHutan Kota), dimana nantinya pohon-pohon yang ditanam adalah pohon yang dapatmenyerap unsur-unsur kimia yang bersifat racun yang dihasilkan dari polusi tersebut.Selain itu hutan kota dapat juga berfungsi sebagai area untuk rekreasi masyarakat, dansebagai area untuk melakukan aktivitas-aktivitas lain yang positif. Kesimpulan secaraumum adalah pemerintah Kota Samarinda harus menyediakan lebih banyak lagi areaareaterbuka berbentuk Ruang Terbuka Hijau (Hutan Kota) di setiap wilayah kecamatan,sehingga aktivitas masyarakat tidak terpusat hanya di Tepian Sungai Mahakam saja, tetapidapat dipecah ke beberapa wilayah, yang tentunya juga akan mengurangi resiko kemacetandi dalam kota.
DESAIN SARANA BAWA PERALATAN PANAHAN UNTUK KEPERLUAN LATIHAN RUTIN Royke Vincentius; Cicik Okta P
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.68

Abstract

Panahan telah berkembang dari fungsinya sebagai keahlian untuk bertahan hidup (berburu), menjadi sarana berperang, menjadi seni, menjadi bentuk olahraga dan kini telah berkembang lebih jauh menjadi sebuah identitas gaya hidup. Di Samarinda panahan yang tadinya hanya merupakan salah satu bentuk olahraga yang dikembangkan untuk tujuan kompetisi, kini berkembang menjadi sebuah bagian gaya hidup dan hoby sebagaimana beberapa olahraga lain seperti renang dan basket. Perubahan fungsi panahan tersebut berpengaruh pula pada perubahan jenis kebutuhan sarana bawa. Saat ini belum terdapat sarana bawa peralatan olahraga panahan untuk keperluan latihan rutin.Untuk keperluan latihan rutin dengan studi kasus penggemar olahraga panahan di Samarinda, dibuatlah desain sarana bawa peralatan panahan berbentuk softcase. Dengan sarana bawa ini, peralatan panahan dapat dibawa dalam bentuk terurai untuk kemudian dirakit saat sampai di tempat latihan. Sarana bawa semacam ini sesuai untuk digunakan untuk keperluan latihan yang lebih membutuhkan sarana bawa yang nyaman digunakan.
REDESAIN MEJA GAMBAR ANIMASI UNTUK PELAJAR JURUSAN MULTIMEDIA DI SMKN 2 TENGGARONG Darius Shyafary; Ayu Puspa Anggraini
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.69

Abstract

Meja tracing adalah suatu komponen yang digunakan untuk mempermudah pelajar SMK jurusan Multimedia di SMKN 2 Tenggarong dalam membuat karya. Menggambar adalah tahap awal dari proses atau produksi animasi. Alat ini dibutuhkan untuk menghasilkan gambar yang lebih bersih. Dalam membuat animasi 2D, terutama secara manual dibutuhkan alat yang dinamakan meja lampu atau meja kaca, sebagai alat pendukung agar lebih mudah menggambar dalam jumlah banyak. Kemunculan meja tersebut membantu mempercepat percontohan gambar. Karena aktivitas yang dilakukan pelajar SMK jurusan Multimedia ini tidak hanya menggambar animasi, tetapi juga menggunakan komputer, yang mana dilengkapi dengan laci keyboard dan area untuk meletakkan CPU. Dengan metode perancangan yang sudah dilakukan antaranya, pengumpulan data, analisa data, konsep desain, alternatif desain, pengembangan alternatif terpilih, serta desain akhir, maka didapatka hasil akhir perancangan meja gambar dengan desain futuristik sesuai dengan karakteristik pengguna. Dengan dibuatnya meja kerja yang sesuai fungsi dan estetis diharapkan dapat membantu aktivitas harian untuk pelajar jurusan Multimedia di SMKN 2 Tenggarong, sehingga tercipta desain yang lebih baik.
EKSPLORASI PEWARNAAN BEBERAPA JENIS KAIN MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI JOLAWE DAN SECANG DENGAN FIKSASI TAWAS, BAKING SODA DAN JERUK NIPIS Dita Andansari; Mardhiyah Nadir
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.70

Abstract

Industri kreatif di Indonesia rata-rata memberikan kontribusi PDB sebesar 6,3 persen dari total PDB Nasional dengan nilai Rp. 104,6 triliun pada tahun 2002-2006. PDB industri kreatif saat ini masih didominasi oleh kelompok fesyen, kerajinan, periklanan dan desain. Menurut Menperin MS Hidayat, dari tujuh sektor industri kreatif yang ada, sektor andalan yang bisa terus tumbuh dan meningkatkan ekspor adalah industri fashion dan kerajinan serta komputer dan piranti lunak. Lebih jauh, ekspor industri fashion dan kerajinan mencapai 13 miliar dolar AS per tahun. Dengan peluang ekspor yang besar, maka kerajinan di bidang fashion di Kalimantan Timur seharusnya lebih dikembangkan. Kerajinan khas di Kalimantan Timur terdiri dari berbagai macam produk, baik batik, tenun, kerajinan kayu dan kerajinan lainnya. Di bidang fashion khususnya busana dan pelengkap busana yang banyak dibuat oleh UKM di Kalimantan Timur diantaranya adalah dari bahan batik dan tenun. Belum ada usaha untuk mengembangkan jenis bahan dan teknik yang lain yang bisa dijadikan sebagai diversifikasi produk kerajinan. Salah satu teknik yang bisa dikembangkan di Kalimantan Timur adalah teknik pewarnaan jumputan atau tie dye. Selain kurangnya diversifikasi dari sudut teknik pewarnaan, penggunaan jenis bahan, penggunaan pewarna alami belum banyak digunakan. Sehingga dilakukan penelitian Eksplorasi Pewarnaan Beberap Jenis Kain Menggunakan Pewarna Alami Jolawe dan Secang dengan Fiksasi Tawas, jeruk nipis dan baking soda. Metode yang dilakukan adalah eksperimen dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil yang didapat adalah pewarnaan pada jenis kain katun prima, hero/eru, mori, katun primis, mori (hulala), titoron, katun Jepang halus (Roberto) dan katun Jepang sedang (Kenter), penggunaan fiksator tawas adalah yang paling menghasilkan penyerapan warna yang baik, untuk pewarna alami secang, penggunaan fiksator jeruk nipis dan baking soda kurang direkomendasikan kecuali memerlukan tampilan merah muda ke arah kecoklatan untuk fiksator jeruk nipis dan merah muda dengan value rendah untuk fiksator baking soda dan penggunaan pewarna alami jolawe, untuk penggunaan fiksator jeruk nipis dan baking soda tidak disarankan.
DESAIN SARANA BAWA PERLENGKAPAN PISAU UNTUK DISCOVERER Andi Farid Hidayanto; Endah Retno Asih
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i2.71

Abstract

Discovery adalah aktivitas yang penting untuk dilakukan, karena discovery mampu membuat pikiran menjadi rileks dan kembali fresh. Bagi para discoverer, pisau merupakan benda wajib yang perlu dibawa, karena pisau berperan penting. Selain pisau, banyaknya perlengkapan survival yang wajib dibawa ketika melakukan discovery, seperti perlengkapan navigasi, P3K, pembuat api, tali serbaguna, peniti, jarum, benang, perlengkapan memancing, dan cutter menuntut discoverer membawa tas khusus untuk mempermudah membawa perlengkapan tersebut. Karena sebelumnya perlengkapan tersebut hanya diletakkan di dalam carrier bersama perlengkapan lainnya, sehingga harus membongkar carrier saat perlengkapan tersebut akan digunakan. Tujuan dari perancangan ini adalahmembuat sarana bawa yang dapat mengorganisir perlengkapan survival, khususnya pisau, sehingga saat membawa perlengkapan tersebut discoverer merasa aman dan nyaman. Dalam proses perancangan ini menggunakan metode perancangan model French yang meliputi analisis data, desain konseptual, desain awal, alternatif, pengembangan, desain terpilih, model, desain prototype, poster dan portofolio. Perancangan ini menghasilkan sebuah sarana bawa berupa tas khusus untuk membawa perlengkapan survival. Dengan inovasi baru yang lebih mengutamakan segi fungsi, tas ini diharapkan dapat menjadi sarana bawa yang praktis dan efisien untuk mempermudah discoverer membawa perlengkapan survivalnya.

Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 01 (2025): Vol. 13, No. 01, April 2025 Vol. 12 No. 02 (2024): Vol.12, No. 02, Oktober 2024 Vol. 12 No. 1 (2024): Vol.12, No. 1, April 2024 Vol. 11 No. 2 (2023): Vol.11, No. 2, Oktober 2023 Vol. 11 No. 1 (2023): Vol.11, No. 1, April 2023 Vol. 10 No. 2 (2022): Vol. 10, No. 2, Oktober 2022 Vol. 10 No. 1 (2022): Vol.10, No. 1, April 2022 Vol. 9 No. 2 (2021): Vol. 9, No. 2, Oktober 2021 Vol. 9 No. 1 (2021): Vol. 9, No. 1, April 2021 Vol 8 No 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020 Vol. 8 No. 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020 Vol. 7 No. 2 (2020): Vol. 7, No. 2, April 2020 Vol 7 No 2 (2020) Vol. 7 No. 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019 Vol 7 No 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019 Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019 Vol. 6 No. 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019 Vol 6 No 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018 Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018 Vol. 5 No. 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018 Vol 5 No 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018 Vol 5 No No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017 Vol. 5 No. No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017 Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017 Vol 4 No 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017 Vol. 4 No. 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016 Vol 4 No 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016 Vol 3 No 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016 Vol. 3 No. 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016 Vol 3 No 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015 Vol. 3 No. 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015 Vol. 2 No. 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015 Vol 2 No 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015 Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014 Vol. 2 No. 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014 Vol. 1 No. 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014 Vol 1 No 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014 Vol 1 No 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013 Vol. 1 No. 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013 More Issue