cover
Contact Name
Andi Farid Hidayanto
Contact Email
kreatifjurnal@gmail.com
Phone
+6281346201488
Journal Mail Official
kreatifjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Desain, Politeknik Negeri Samarinda Jl. Ciptomangunkusumo, Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur
ISSN : 23031662     EISSN : 27472582     DOI : 10.46964
Core Subject : Art, Engineering,
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu desain produk industri, arsitektur dan ilmu ilmu umum yang mendukung disiplin tersebut. Diterbitkan secara berkala 6 bulanan, tiap bulan April dan Oktober
Articles 262 Documents
PENGARUH KELERENGAN MENDAKI (+ < 40%) DAN KELERENGAN MENURUN (- < 40%) PADA WAKTU KERJA DENGAN MENGGUNAKAN MESIN PANCANG TARIK (MONOCABLE WINCH) 20 PK DI PT. RATAH TIMBER COMPANY Ruspita Sihombing; Anni Fatmawati
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i1.83

Abstract

Pemanenan kayu ramah lingkungan (Reduced Impact Timber Harvesting/RITH) menjadi indikator yang paling penting dalam pengelolaan hutan Metode pemanenan kayu yang berdampak rendah mampu mengurangi kerusakan ekosistem hutan alam produksi. Salah satu alat kerja pemindah (penarik) kayu hutan yang lebih ramah lingkungan adalah menggunakan Mesin Pancang Tarik. Prinsip kerja mesin ini tetap berada pada tempat tertentu, sedangkan kayu ditarik menggunakan sling atau kabel . Penelitian tentang Pengaruh Kelerengan Mendaki (+ < 40%) dan Menurun (- < 40%) pada Waktu Kerja pada Waktu Kerja dengan Menggunakan Mesin Pancang Tarik (Monocable Winch) 20 PK di PT Ratah Timber Company.” Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini, meliptui: kayu, mesin Pancang Tarik, stopwatch, kompas, clinometer, meteran, kamera dan tally sheet. Untuk mendapatkan waktu kerja digunakan metode Non Stop (persiapan alat, pembuatan jalan setapak untuk kayu, pengikatan mesin pancang pada tunggul kayu atau pohon berdiri, penarikan sling menuju kayu, pengikatan sling pada kayu yang akan disarad dengan menggunakan hook, penarikan kayu, pelepasan hook, penyusunan log dan penggulungan sling). Selain itu, dilakukanpengukuran jarak sarad, pengukuran panjang dan diameter pangkal dan ujung kayu yang disarad. Data pendukung lainnya adalah peta penyebaran pohon, spesifikasi peralatan penyaradan menggunakan mesin Pancang Tarik. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif, yangdilakukan pada proses penyaradan kayu dengan menggunakan Mesin Pancang Tarik 20 PK, berfokus pada: (1) Tofografi areal hutan, dimaksudkan untuk melihat fenomena penyaradan; (2) Waktu penyaradan, dimaksukan untuk melihat fenomena waktu kerja murni dan waktu umum. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa, waktu kerja pada kelerengan mendaki (+ < 40%) sebesar 0,82 dan menurun (- < 40%) sebesar 0,75.
PERSEPSI SENIMAN KRIYA YOGYAKARTA TERHADAP KARYA MEBEL GAYA VINTAGE (STUDI KASUS: JAKARTA VINTAGE) Rio Raharjo
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 4 No. 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v4i1.84

Abstract

AbstrakPersepsi merupakan istilah yang erat kaitannya dengan psikologi dan neurologi, yang pada hakikatnya mencoba untuk mengetahui penerimaan informasi melalui otak dan memahami bentuk dan makna pada apa yang diinderai, salah satunya karya seni. Namun, dalam pendekatan sosiologi, pemahaman sesorang terhadap bentuk dan makna tersebut, dapat dibentuk melalui pembatinan atas nilai-nilai sosial-budaya di mana seseorang itu berasal (habitus). Melalui konsep habitus ini untuk mengetahui apa makna yang muncul pada karya mebel tersebut dan bagaimana makna tersebut dapat muncul dengan studi kasus pada beberapa karya dari Jakarta Vintage. Karya Jakarta vintage yang hadir dengan konsep nostalgia dianggap sebagai pembeda di antara konsep-konsep pada arus utama.Sebagai temuannya, para seniman kriya memahami bahwa makna yang muncul pada tidaklah murni sebagai makna yang utuh. AbstrakPerception is a term close to relation with psychology and neurology, which in naturally try to acceptance know information through the brain and understanding form and meaning what on sensed, one of them is art. But, In the sociology approachment, someone understanding of the forms and meanings, can be formed through pembatinan on social values and culture where someone is coming (habitus). Through this concept to know what is appearing on the furniture works and how that meaning can arise with case studies on some of the works of Jakarta Vintage. The work Jakarta vintage that comes with the concept of nostalgia is considered as a differentiator between the concepts in the mainstream. As findings, craft artists understand that the meaning appears on it is not pure as meaningintact
DESAIN CASING SARANA ABSENSI KHUSUS MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Royke Vincentius; Muhammad Ariyandi
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 3 No. 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v3i2.85

Abstract

Absensi merupakan proses kegiatan pendataan yang ada pada sekolah, kampus, kantor, tempat instansi atau yang berhubungan dengan sesuatu kegiatan lainnya. Kegiatan absensi sudah mudah dilakukan dimana sebelumnya menggunakan media kertas sekarang menggunakan sistem komputer, yaitu dilakukan dengan pemindaian sidik jari atau kartu mahasiswa yang terintegrasi di pusat data. Politeknik Negeri Samarinda kini sudah menggunakan sistem absensi ini untuk mendata seluruh mahasiswa dengan memfasilitasi perangkat absensi elektronik yang tersedia di setiap jurusan. Permasalahan yang ditemui yaitu penempatan mesin absensi ini umumnya ditempatkan di dinding sehingga instalasi kabel-kabel terlihat dan bagian komponen elektronik gampang mengalami kerusakan. Melalui metode dengan perancangan desain produk yang meliputi identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, sehingga didapat spesifikasi desain maka dibuat beberapa alternatif dan ditentukan final desain serta dibuat prototipe desain casing sarana absensi elektronik. Dari hasil proses perancangan maka desain casing sarana absensi elektronik ini dibuat untuk memudahkan pengguna dan melindungi peralatan elektronik dari kerusakan, serta menggunakan gaya desain modern yang sesuai visi dan misi Politeknik Negeri Samarinda. Dengan adanya pembuatan sarana ini diharapkan kegiatan absensi berjalan dengan baik dan juga memberikan dampak positif bagi kegiatan aktivitas akademik di Politeknik Negeri Samarinda
DESAIN MEJA KERJA SULAM TUMPAR Dwi Cahyadi; Dian Asdar Nursafitri Dewi
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 3 No. 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v3i2.86

Abstract

Aktivitas menyulam sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, terutama kaum wanita sebagai aktivitas mengisi waktu senggang. Kegiatan menyulam juga merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi kaum wanita dan juga sebagai aktualisasi seni. Lewat menyulam, mereka bisa meluangkan beragam imajinasi yang ada. Hasil-hasil menyulam yang telah mereka buat juga dapat menunjukkan tingkat kreativitas membuat pola untuk menyulam (sulam tumpar) kegiatan menyulam selama ini dilakukan dengan cara duduk lesehan. Meja yang kurang ergonomis mengakibatkan rasa nyeri ketika melakukan aktivitas menyulam tumpar yang cukup lama.Melalui metode perencanaan dan perancangan desain produk yang sudah dilakukan antaranya pengumpulan data, analisis data, konsep desain, alternatif desain, pengembangan desain dari alternatif desain terpilih, serta desain akhir. Dengan metode tersebut ditemukan hasil akhir perancangan media kerja sulam tumpar untuk wanita yaitu berupa meja yang memiliki bentuk melengkung di bagian depan dan belakang meja sehingga membuat produk ergonomis, terdapat juga tempat atau space untuk meletakkan peralatan menyulam. Serta warna yang menarik dari warna asli kayu ulin dan terdapat ukiran Dayak Benuaq yang membuat meja terlihat khas sesuai ciri khas asli sulam tumpar dari Dayak Benuaq, sehingga dapat meningkatkan jual beli pada produk ini.
DESAIN SARANA BAWA SKATEBOARD Darius Shyafary; Aish Achyard Rahman
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 3 No. 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v3i2.87

Abstract

Skateboard adalah olahraga yang banyak diminati di luar negeri maupun Indonesia. Perkembangan olahraga skateboard di Indonesia masih tergolong sangat baru, Pada tahun 1980. beberapa orang sudah menekuni olahraga ini. Olahraga skateboard memerlukan papan skate yang memiliki roda dan truck pada bagian bawah papan. skateboarder memerlukan tools, baju ganti, dan air mineral pada saat bermain. Dan semua itu dibawa menggunakan sarana bawa khusus untuk perlengkapan skateboard. Sarana bawa skateboard pada umumnya memiliki tempat menyimpan air mineral, baju ganti dan tools. Namun, nilai estetika pada sarana bawa tersebut kurang terlihat. Masih banyak sarana bawa skateboard yang memiliki grafis sangat sederhana, dan tidak memiliki unsur lokal Indonesia. Sarana bawa skateboard yang memiliki unsur lokal Indonesia diperlukan karena banyak nya komunitas skateboard di Indonesia yang memiliki ciri khas masing-masing. Sarana bawa ini ditujukan untuk komunitas skateboard di Indonesia. Dengan adanya ciri khas, para skateboarder sangat mudah dikenali dilihat dari style mereka. Gerakan kembali mencintai produk Indonesia juga sudah dilakukan para anak muda Indonesia agar bangga dengan produk buatan negeri sendiri. Skateboard is a sports are much in demand abroad as well as Indonesia. The development of the sport of skateboarding in Indonesia is newest, In 1980. some people already pursue this sport. Skateboard sports requires that had wheels and a truck at the bottom of the board. skateboarder require tools, a change of clothes, and mineral water at the time of play. And all of that was taken using a special tool to bring skateboarding equipment. Bag of skateboarding in general have a place to save mineral water, a change of clothes and tools of skateboard. But, The aesthetic value on the means that take less visible. There are still many bag of skateboard that has a very simple graphic, and does not have a local culture of Indonesia. Bag of skateboard that has elements of Indonesian local because of its many skateboard community in Indonesia which has the characteristic of each. This bag is intended for the skateboard community in Indonesia. With the characteristic, the skateboarder very easily recognizable views of their style. “support your local product” has also been done by young people in Indonesia to be proud of the product of their own country
PENGEMBANGAN DESAIN SARANA MEMASAK MAKANAN RINGAN PORTABEL Dita Andansari; Hayde Starizky Dirgatama Girsang
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 3 No. 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v3i2.88

Abstract

Piknik adalah salah satu bentuk refresing yang murah meriah yang bisa dikerjakan bersamasama keluarga atau bersama teman-teman untuk berlibur maupun bersantai. Kita bisa beristirahat sejenak dari sibuknya rutinitas sehari-hari yang menjenuhkan otak. Kegiatan piknik identik dengan acara makan-makan atau sekedar ngemil sambil mengobrol dengan keluarga atau teman-teman yang lain. Makanan yang sering dipilih seperti kentang goreng, nugget, popcorn untuk sekedar ngemil. Biasanya lebih mudah untuk membeli namun kita tidak mengetahui kebersihan makanan yang kita beli ataupun apa saja zat yang terkandung di makanan tersebut selain itu ketika makanan tersebut habis namun kegiatan masih berlangsung, terkadang malas untuk membelinya lagi. Berdasarkan fakta diatas maka diperlukan sebuah rancangan Sarana Memasak Makanan Ringan yang bersifat ringkas yang bisa memenuhi kebutuhan memasak saat bertamasya. Diharapkan desain sarana memasak ini dapat menjadi solusi akan kebutuhan memasak pada saat berlibur dan bertamasya Picnic is one refresing a cheap form that can be shared and loved ones or with friends for a vacation and relax. We can take a break from the busy daily routine that saturate the brain. Picnic activities synonymous with the feast or just snacking and chatting with family or friends to another. Food was often chosen as fries, nuggets, popcorn for a snack. Usually it is easier to buy, but we do not know the cleanliness of the food we buy or what the substances contained in these foods than that when the food runs out, but activity is still ongoing, sometimes lazy to buy it again. , Based on the above it would require a draft Means of Cooking Light that is compact that can meet the needs of cooking time sightseeing. This cooking tool design is expected to be a solution would need to cook in while on vacationand sightseeing
DESAIN MEJA MAKAN LIPAT UNTUK APARTEMEN PANDAN WANGI TIPE 21 Roni H; Ismail .
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 3 No. 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v3i2.89

Abstract

Dapur biasanya menjadi ruangan yang kurang diperhatikan tata letak dan estetikanya, padahal dapur merupakan bagian penting dalam rumah tangga. Tidak semua rumah maupun apartemen memiliki area dapur yang cukup luas. Kondisi dapur seperti ini tidak akan menjadi masalah jika pemilik rumah mampu menyiasatinya dengan baik. Perabotan yang ada di dapur seperti meja makan dapat tertata rapi dan berfungsi ganda untuk mengatasi keterbatasan lahan. Pada meja makan yang sudah ada khususnya di Apartemen Pandan Wangi untuk type 21 belum memilki meja makan dan sebagian besar untuk pengguna apartemen maupun rumah minimalis masih menggunakan meja dengan dimensi yang cukup besar. Meja makan ini tentu sangat menyita ruangan dengan keterbatasan lahan bagi pemilikrumah maupun apartemen. Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan sebuah rancangan Meja Makan Lipat Minimalis dengan fungsi utama sebagai meja makan dan dapat dilipat untuk mengatasi keterbatasan lahan pada ruangan sempit atau minimalis. Diharapkan desain meja ini dapat menjadi solusi akan kebutuhan furnitur rumah tangga dengan ruangan yang sempit atau minimalis The kitchen is usually a room that overlooked the layout and aesthetics, but the kitchen is an important part. Not all the houses and apartments have a kitchen area is quite extensive. Conditions in the kitchen like this will not be a problem if the homeowner is able to work around this well. The furniture in the kitchen as a dining table can be neat and doubles to overcome land constraints. At the dinner table that already exists, especially in Apartment Pandan Wangi to type 21 do not have the dining table and most of the apartments and minimalist still use a desk with a large dimension. The dining table is certainly very confiscate the room with limited land for homeowners and apartment. Based on the above it is necessary a Folding Dining Table Minimalist design with a primary function as a dining table and can be folded to overcome the limitations of land in a small room or minimalist. This table design is expected to be a solution to the needs of household furniture with narrow room or minimalist
DESAIN PERANCANGAN AREAL KERJA DAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PRODUKSI PRODUK MAKANAN LEMPOK DURIAN SEBAGAI MAKANAN KHAS DAERAH KOTA SAMARINDA Dwi Cahyadi; Suparno .
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 3 No. 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v3i1.90

Abstract

Lempok durian adalah makanan sejenis dodol dengan bahan utama dari buah durian yang merupakan makanan olahan tradisional andalan masyarakat kota Samarinda. Pembuatan lempok ini dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat dengan teknologi sederhana. Dari observasi di areal kerja, proses produksi lempok masih kurang dari standar ergonomi dilihat dari sudut lingkungan fisik kerja seperti tingkat pencahayaan dan tingkat kebisingannya serta layout ruangnya. Permasalahan lainnya adalah belum adanya standar waktu baku bagi seorang pekerja untuk memproduksi lempok durian. Penelitian ini ditujukan untuk merancang areal kerja yang ergonomis dengan mengukur tingkat kebisingan, intensitas pencahayaan dan merancang layout ruangan yang ergonomis serta mengukurwaktu baku dalam proses produksi pembuatan lempok durian. Metode yang digunakan adalah analisis lingkungan fisk kerja, analisis layout ruangan dan pengukuran serta perhitungan waktu baku. Dari hasil penelitian diperoleh hasil tingkat pencahayaan 90 – 110 lux dan tingkat kebisingan 55 – 66 db serta usulan perubahan layout ruangan. Sedangkan untuk waktu baku dari hasil pengukuran dan perhitungan adalah 62 menit.
ELEMEN-ELEMEN ARSITEKTUR JENGKI PADA EKSTERIOR BANGUNAN INDIS WISMA KILANG BALIKPAPAN Hatta Musthafa Adham Putra
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 3 No. 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v3i1.92

Abstract

Jengki’s architecture has become part of the architectural history in indonesia. Not much an area that has a relic langgam this building. Balikpapan bombed by allies in 1945 , so not much dutch heritage that can still be seen now. One complex building with a style of jengki’s architecture were still standing in the region complex wisma the refinery in land ofpertamina. Kilang’s guesthouse, now a day , better known as Kilang’s Cafe .This building consisted of six unit building that consist of 2 ( two ) the floor which lined with the face toward the south. Distinctness of the exterior part kilang’s guesthouse is the interface of jengki‘s architecture. Unique elements is evident from the form of a roof , the form of a wall, there is a porch / are permitted , the form of the sills of being modified, using of rooster , as well as decorative elements advocates building. As a building unique and stylized typical indis - jengki, then that is worth creation kilang’s guesthouse cared for and preserved. Arsitektur jengki telah menjadi bagian dari sejarah perkembangan arsitektural di Indonesia. Tidak banyak daerah yang memiliki peninggalan langgam bangunan ini. Balikpapan dibom oleh sekutu pada tahun 1945, sehingga tidak banyak peninggalan Belanda yang masih dapat dilihat saat ini. Salah satu komplek bangunan dengan gaya arsitektur Jengki masih berdiri di kawasan komplek wismakilang di lahan Pertamina. Wisma kilang, saat penelitian ini ditulis, lebih dikenal dengan sebutan wisma kilang. Bangunan ini terdiri dari 6 (enam) buah rumah 2 (dua) lantai yang berjejer dengan menghadap ke arah selatan. Keunikan dari bagian eksterior wisma kilang ini adalah tampilan arsitektur jengki. Elemen unik tersebut terlihat dari bentuk atap, bentuk dinding, ada/tidaknya beranda, bentuk kusen yang dimodifikasi, penggunaan rooster, serta elemen dekoratif pendukung bangunan. Sebagai bangunan unik dan bergaya khas indis – Jengki, maka sudah sepantasnya wisma kilang ini dirawat dan dilestarikan.
EVALUASI KENYAMANAN TERMAL RUANG PERKULIAHAN GEDUNG ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Mafazah Noviana; Zakiah Hidayati
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 3 No. 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v3i1.93

Abstract

Menciptakan lingkungan termal yang nyaman bagi manusia yang berada di dalamnya merupakan hal yang penting, karena dapat mempengaruhi sikap dan kinerja dari individu bahkan keselaman individu tersebut. Oleh karena itu studi terhadap kenyamanan termal dengan objek ruang perkuliahan dan penggunanya ini sangat penting dilakukan, untuk mengetahui tingkat kenyamanan sebagian besar pengguna dalam hal ini mahasiswa yang berada dalam ruangan, sehingga dapat diperoleh rekomendasi perbaikan ruang perkuliahan yang nyaman dalam mendukung proses belajar yang lebih baik. Program Studi Arsitektur merupakan salah satu program studi yang ada di Jurusan Desain Politeknik Negeri Samarinda. Sejak tahun 2014 Program Studi Arsitektur telah melaksanakan kegiatan belajarmengajar di gedung sendiri, yang terdiri dari 3 lantai. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode penelitian deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif. Metode kualitatif yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek sesuai dengan kenyataan melalui pengamatan (observasi). Metode kuantitatif yang digunakan berupa pendekatan dengan menggunakan alatukur dan mengolah hasil pengukuran tersebut ke dalam grafik untuk mengetahui kenyamanan termal ruang. Lokasi penelitian yaitu 6 ruang perkuliahan di Gedung Arsitektur POLNES. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kondisi termal di beberapa ruang kuliah belum memenuhi standar kenyamanan sehingga perlu dilakukan upaya pengkondisian udara.

Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 01 (2025): Vol. 13, No. 01, April 2025 Vol. 12 No. 02 (2024): Vol.12, No. 02, Oktober 2024 Vol. 12 No. 1 (2024): Vol.12, No. 1, April 2024 Vol. 11 No. 2 (2023): Vol.11, No. 2, Oktober 2023 Vol. 11 No. 1 (2023): Vol.11, No. 1, April 2023 Vol. 10 No. 2 (2022): Vol. 10, No. 2, Oktober 2022 Vol. 10 No. 1 (2022): Vol.10, No. 1, April 2022 Vol. 9 No. 2 (2021): Vol. 9, No. 2, Oktober 2021 Vol. 9 No. 1 (2021): Vol. 9, No. 1, April 2021 Vol 8 No 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020 Vol. 8 No. 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020 Vol. 7 No. 2 (2020): Vol. 7, No. 2, April 2020 Vol 7 No 2 (2020) Vol 7 No 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019 Vol. 7 No. 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019 Vol. 6 No. 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019 Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019 Vol 6 No 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018 Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018 Vol 5 No 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018 Vol. 5 No. 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018 Vol. 5 No. No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017 Vol 5 No No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017 Vol 4 No 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017 Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017 Vol 4 No 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016 Vol. 4 No. 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016 Vol. 3 No. 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016 Vol 3 No 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016 Vol 3 No 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015 Vol. 3 No. 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015 Vol 2 No 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015 Vol. 2 No. 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015 Vol. 2 No. 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014 Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014 Vol 1 No 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014 Vol. 1 No. 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014 Vol. 1 No. 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013 Vol 1 No 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013 More Issue