Jurnal Poster Pirata Syandana
Jurnal Poster Pirata Syandana (ISSN : 2715-6397)is an architecture poster journal publication in colaboration of Department of Architecture in Engineering Faculty at Diponegoro University with TA committee. Jurnal Poster Pirata Syandana is a scientific publication and communication media of design methods architecture design, human settlement, building construction, history of architecture, environmental design and building sciences. architecture education material and behaviour in architecture
Articles
170 Documents
Search results for
, issue
"PERIODE 160"
:
170 Documents
clear
Ruang Biodiversitas Flora: Arsitektur Sebagai Medium Untuk Mengomunikasikan Pengetahuan
Obita Karyadi, Raissa
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Arsitektur sebagai medium memiliki kemampuan untuk menghadirkan sebuah kondisi tertentu yang berpotensi dilihat sebagai salah satu pendekatan dalam desain, dengan tujuan menghadirkan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan dalam konteks spesifik. Dalam konteks ini, kehadiran flora sebagai bagian dari arsitektur memungkinkan hadirnya arsitektur sebagai medium yang lebih luas. Indonesia, dengan keragaman flora yang mencakup 25% dari total spesies flora berbunga di dunia, menjadikannya sebagai negara dengan jumlah spesies terbesar ketujuh di dunia. Dari total sekitar 20.000 spesies, 40% diantaranya adalah flora endemik yang hanya dapat ditemukan di Indonesia (Kusmana & Hikmat, 2015). Sebagai cabang keilmuan yang berkaitan dengan lingkungan binaan, arsitektur dapat mengambil peran dalam keberlanjutan lingkungan dengan mengonstruksi ruang yang secara spesifik berfokus pada kebutuhan dan informasi flora endemik. Sehingga, arsitektur dapat diadaptasi menjadi medium untuk menghadirkan kondisi tertentu yang mendukung keberlanjutan flora Perancangan dengan judul “A Flora Biodiversity Space: Architecture as A Medium for Communicating Knowledge” ini membahas kehadiran arsitektur sebagai medium untuk menghadirkan kondisi tertentu melalui integrasi flora, dengan fokus pada tiga fungsi utama yaitu konservasi, rekreasi, dan edukasi. Arsitektur yang berfokus pada flora mengikuti berbagai persyaratan spesifik dari tiap jenis tanaman tersebut. Material dan perlakuan pada dinding, serta elemen-elemen lain dalam arsitektur, dapat disesuaikan untuk mendukung adaptasi flora di lingkungan ex-situ, menciptakan interaksi yang tidak hanya mendukung pertumbuhan tanaman, tetapi juga menyampaikan pesan akan pentingnya pelestarian dan keberlanjutan lingkungan melalui arsitektur sebagai medium.
LABORATORIUM KELAUTAN SEBAGAI TEMPAT RISET FPIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jamaludin, Muhammad Lutfi
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro memiliki kebutuhan strategis untuk menghadirkan fasilitas laboratorium kelautan yang berlokasi dekat dengan ekosistem laut guna menunjang pembelajaran dan penelitian secara langsung (in situ). Saat ini, lokasi kampus utama di Tembalang yang jauh dari pesisir menjadi tantangan bagi efektivitas kegiatan akademik kelautan. Oleh karena itu, kawasan Teluk Awur di Jepara, yang berada dekat dengan laut, menjadi lokasi potensial untuk pengembangan laboratorium terpadu. Laboratorium ini dirancang tidak hanya sebagai pusat riset dan pendidikan, tetapi juga sebagai sarana konservasi dan edukasi publik yang dilengkapi fasilitas seperti oceanarium interaktif, ruang seminar, serta area konservasi mangrove. Dengan pendekatan Universal Design, laboratorium ini diharapkan mampu mengakomodasi seluruh pengguna, termasuk penyandang disabilitas, serta menjadi model pengembangan berkelanjutan di bidang kelautan.
Bengawan Solo Green Facilities For Healthier Citizens
Oviano, Ardito
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Permasalahan pencemaran air sudah bukan rahasia umum lagi. lebih dari 50 % pencemaran yang terjadi berasal dari air. Di Indonesia sendiri pencemaran air sudah sangat banyak parah, khususnya pada daerah kota yang memiliki sungai yang besar. Berbagai macam penyakit telah tersebar yang diakibatkan oleh pencemaran air. Upaya pemerintah juga terbatas dikarenakan banyaknya komoditas yang harus dijaga sehingga memberikan kesan yang membingungkan untuk memprioritaskannya. diperlukannya ruang budaya gaya hidup sehat perlu dikenalkan dan dikembangkan untuk menjaga keberlangsungan generasi berikutnya serta menjaga sungai Bengawan Solo. Green Lifestyle merupakan salah satu gaya hidup sehat yang menekankan pada pemanfaatan limbah organik dan non organik menjadi suatu hal yang lebih bermanfaat. Sehingga jumlah sampah yang ada dapat berkurang serta mengecilkan kemungkinan masyarakat membuang sampah di Sungai Bengawan Solo. Ruang yang ada perlu dimanfaatkan dari hal kecil yang dapat membentuk perilaku dan budaya yang ada disekitarnya.
Perancangan Ijen Resort Berbasis Arsitektur Organik
Aisyah, Saiyidarhul
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Peningkatan jumlah kunjungan baik wisatawan mancanegara dan lokal menjadi sinyal positif bagi perkembangan pariwisata Indonesia. Keragaman alam dan kekayaan budaya Indonesia menjadi poin daya tarik utama dalam pengembangan bisnis industri pariwisata. Potensi wisata alam dunia Kawah Ijen di Banyuwanngi mampu menarik wisatawan mancanegara dan lokal dalam jumlah yang besar. Saat ini, belum adanya akomodasi menginap yang lengkap dengan fasilitas khusus untuk mewadahi kegiatan bersantai, relaksasi di kawasan Ijen. Ijen Resort Berbasis Arsitektur Organik merupakan konsep fasilitas akomodasi penginapan di kawasan Ijen Banyuwangi sebagai fasilitas pendukung kegiatan pariwisata yang sesuai dengan aspek panduan perancangan serta penekanan desain arsitektur organik. Sasaran yang dituju adalah menyusun dan merumuskan perancangan yang mengacu pada konsep desain wellness experience, terintegrasi melalui sirkulasi antar ruang utama, penunjang serta pelayanan sebuah resort. Memanfaatkan potensi tapak secara optimal, terutama bagi unit-unit fasilitas akomodasi tersebut serta pemilihan sistem konstruksi material yang memadai.
Perancangan Semarang Zoo Dengan Pendekatan Perilaku Satwa
Alya Maharani, Annisa
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Semarang Zoo merupakan salah satu taman satwa yang memiliki potensi dalam konservasi dan sarana edukasi dan rekreasi di Kota Semarang. Namun, Semarang Zoo masih memiliki tantangan dalam menciptakan habitat dan lingkungan yang sesuai untuk satwa yang dapat mendukung perilaku alami mereka karena perilaku alami satwa merupakan salah satu aspek penting bagi kesejahteraan satwa dan pengalaman pengunjung. Perancangan Semarang Zoo ini menerapkan pendekatan perilaku satwa agar dapat menciptakan habitat dan lingkungan yang lebih sesuai dengan kebutuhan alami satwa sehingga satwa yang berada dalam Semarang Zoo merasa nyaman dan tidak terancam. Perancangan Semarang Zoo dilakukan dengan mengobservasi dan menganalisis perilaku satwa, studi literatur mengenai desain taman satwa, dan melakukan studi preseden sehingga data yang diperoleh dapat diterapkan pada desain guna meningkatkan kenyamanan dan kesehatan satwa. Terdapat dua zona kawasan pada Semarang Zoo, yaitu zona rekreasi dan zona konservasi dimana zona rekreasi merupakan zona yang memperkenankan adanya pengunjung dan zona konservasi merupakan zona yang tidak memperkenankan adanya pengunjung.
Taman Wisata Bahari Marina Semarang Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
Ardhika Wijaya, Muhammad Helmi
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kota Semarang terletak di utara Pulau Jawa, posisi strategis yang mendorong pesatnya perkembangan ekonomi dan pariwisata. Sebagai "Venetie van Java," Semarang memanfaatkan potensi kawasan pantai untuk mendukung visi sebagai Kota Pantai Metropolitan. Namun, pengelolaan pantai belum optimal, menyebabkan minimnya daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Sementara itu, pengunjung wisatawan domestik terus meningkat, khususnya di Pantai Marina. Kehadiran taman rekreasi berbasis air, dengan fasilitas seperti kolam renang, jet ski, dan restoran terbuka, dapat menjadi solusi inovatif untuk memperkuat identitas kota sebagai destinasi wisata unggulan. Kawasan Tambakharjo yang dekat dengan Pantai Marina dan POJ City menawarkan potensi pengembangan terintegrasi yang mendukung visi kota. Dengan penataan yang baik, taman air/taman bahari dapat menjadi ikon baru dan mengembalikan citra Semarang sebagai kota pantai yang dinamis dan berkelas internasional.
Pusat Terapeutik Bipolar dengan Pendekatan Person-Centered Design
Jasmine, Zanabil Thypiana
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kesehatan mental, khususnya gangguan bipolar, menjadi isu yang semakin diperhatikan di Indonesia seiring meningkatnya kesadaran masyarakat. Gangguan bipolar sering kali disalahpahami dan mendapat stigma sosial yang kuat, sehingga menyulitkan penyintas mendapatkan dukungan yang diperlukan. Studi ini mengusulkan perancangan Pusat Terapeutik Bipolar dengan pendekatan Person-Centered Design, yang bertujuan menciptakan lingkungan terapeutik yang mendukung pemulihan emosional, fisik, dan sosial penyintas bipolar. Perancangan ini mengintegrasikan elemen-elemen arsitektur terapeutik, seperti ruang katarsis dan ruang interaksi, yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan khusus berbagai episode gangguan bipolar (mania, hipomania, dan depresi). Lokasi di Jakarta Selatan dipilih berdasarkan analisis kebutuhan dan aksesibilitas yang optimal. Metode penelitian melibatkan kajian literatur, analisis kontekstual, dan pendekatan desain berbasis perilaku pengguna. Hasilnya diharapkan mampu memberikan solusi desain yang inklusif, mendukung proses terapi, serta mengurangi stigma terhadap penyintas gangguan bipolar.
Rusunawa Pekerja Industri Di Kawasan Industri Terboyo Semarang Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologia
Mubarok, Zaky
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pertumbuhan sektor industri di Kota Semarang, khususnya di Kawasan Industri Terboyo, meningkat pesat seiring dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja. Namun, peningkatan ini menghadirkan risiko lingkungan, terutama munculnya permukiman kumuh akibat tingginya kepadatan penduduk. Masalah ini semakin diperburuk oleh banjir rob yang kerap melanda kawasan tersebut. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan perancangan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang efektif dan berkelanjutan sebagai solusi untuk mengurangi perkembangan permukiman kumuh. Pembahasan ini bertujuan merumuskan landasan konseptual perancangan rusunawa di Kawasan Industri Terboyo. Metode yang digunakan mencakup pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi lapangan, serta dokumentasi berupa gambar dan foto dari lokasi. Pendekatan arsitektur ekologi dipilih karena mampu merespons tantangan lingkungan sekaligus memanfaatkan potensi alam secara optimal. Konsep ini menekankan pada penggunaan elemen alam dalam desain hunian, seperti pencahayaan alami, ventilasi yang baik, serta ruang hijau. Elemen-elemen ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan penghuni tetapi juga berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup pekerja. Desain rusunawa harus mencerminkan biaya sewa yang terjangkau bagi pekerja industri sekaligus responsif terhadap potensi dan permasalahan lingkungan, seperti banjir rob. Selain itu, penting untuk menyediakan ruang komunal yang memadai sebagai tempat interaksi sosial, mengingat mayoritas pekerja di kawasan ini berstatus lajang. Dengan pendekatan ini, rusunawa tidak hanya menjadi solusi permasalahan permukiman kumuh tetapi juga mendukung kehidupan yang lebih baik bagi para pekerja industri.
Tea Edu-Tourism Industry
Andini, Aulia
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Integrasi antara pariwisata berbasis edukasi dalam konteks industri teh dalam perencanaan dan perancangan arsitektur untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terharap pentingnya keberlanjutan industri teh yang mengalami penurunan dalam beberapa dekade terakhir, khususnya di Indonesia. Bagaimana arsitektur dapat menjadi sebuah solusi dalam menjawab tantangan industri teh melalui pendekatan desain yang mempertimbangkan lokalitas dan keberlanjutan, tetapi juga mendukung pelestarian budaya the sekaligus mendorong revitalisasi ekonomi lokal melalui pengalaman wisata edukasi. Pemanfaatan elemen kontekstual kawasan, seperti lanskap perkebunan teh dan praktik pengolahan teh, menjadi dasar dalam menciptakan ruang yang relevan. Pendekatan atmosphere oleh Peter Zumthor, yang menekankan pengalaman multisensori dan penciptaan suasana untuk membangun konektivitas antara manusia dan ruang menjadi pertimbangan untuk menghasilkan arsitektur yang tidak hanya berfungsi sebagai ruang fisik tetapi juga bermakna secara pengalaman. Kata Kunci: Wisata Edukasi, Teh, Industri, Atmosphere.
Probolinggo Mango Community Hall dengan Pendekatan Regionalism Architecture dan Walkability
Yusuf Nugraha, Andy
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Mangga manalagi merupakan komoditas unggulan Kota Probolinggo yang semakin berkurang akibat alih fungsi lahan, minimnya edukasi, dan kurangnya promosi. Probolinggo Mango Community Hall dirancang sebagai pusat komunitas untuk melestarikan, mempromosikan, dan mengembangkan mangga manalagi dengan pendekatan regionalism architecture yang menyesuaikan desain dengan karakter lokal serta konsep walkability yang menciptakan lingkungan nyaman dan mudah diakses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain berbasis regionalism architecture memperkuat identitas budaya lokal, sedangkan walkability meningkatkan aksesibilitas dan interaksi sosial. Dengan adanya community hall ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian mangga manalagi meningkat serta membuka peluang ekonomi baru bagi petani, UMKM, dan investor. Kata Kunci: Mangga Manalagi, Community Hall, Regionalism Architecture, Walkability, Kota Probolinggo