cover
Contact Name
Bangun I R Harsritanto
Contact Email
bangunirh@arsitektur.undip.ac.id
Phone
+6281229999446
Journal Mail Official
jpps@arsitektur.undip.ac.id
Editorial Address
architecture campuss, faculty of engineering, Universitas Diponegoro, Jl Prof Soedarto SH, Tembalang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Poster Pirata Syandana
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27156397     DOI : -
Jurnal Poster Pirata Syandana (ISSN : 2715-6397)is an architecture poster journal publication in colaboration of Department of Architecture in Engineering Faculty at Diponegoro University with TA committee. Jurnal Poster Pirata Syandana is a scientific publication and communication media of design methods architecture design, human settlement, building construction, history of architecture, environmental design and building sciences. architecture education material and behaviour in architecture
Articles 170 Documents
Search results for , issue "PERIODE 160" : 170 Documents clear
Konsep Arsitektur Sebagai Media Penyimpanan Memori Pada Desain Bangunan Apartemen Pekerja di Nusantara Dewi, Audy Charisma
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempat tinggal berperan penting dalam membentuk identitas manusia. Lebih dari sekadar struktur fisik, rumah menjadi ruang akumulasi pengalaman, memori, dan emosi. Memori yang terhubung dengan tempat tinggal baik itu rumah masa kecil atau lingkungan baru menciptakan rasa keterikatan yang mendalam. Perpindahan dan kehilangan tidak menghapus memori ini melainkan memperkaya identitas individu. Sedangkan lingkungan yang baru menawarkan kesempatan untuk menciptakan memori baru. Dalam konteks ini arsitektur berperan sebagai penyimpan memori dengan memberikan batasan teritori yang menciptakan rasa nyaman melalui proses manusia bertempat tinggal dimana makna dan rasa tempat dihasilkan. Melalui eksplorasi hubungan antara konteks bangunan dan memori pengguna, perancangan apartemen untuk pekerja dirancang untuk menciptakan lingkungan yang tidak hanya menyediakan kenyamanan tetapi juga mengingatkan mereka pada memori dan identitas yang membawa mereka ke tempat baru. Perancangan kali ini akan mengangkat isu memori bagi para pekerja ekspatriat di kawasan Ibu Kota Nusantara. Hal ini akan memberikan pengalaman baru bagi pengguna sekaligus dapat mendukung proses integrasi memori dan pengalaman hidup mereka sehingga membantu para pekerja untuk merasa lebih baik selama transisi kehidupannya dari tempat yang lama ke tempat yang baru.   
Mountain Resort Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis Di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta Reinaldi, Reinaldi
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Gunungkidul, Yogyakarta, merupakan wilayah dengan potensi wisata alam yang besar, seperti pantai, gua, dan pegunungan. Namun, kawasan ini masih kekurangan fasilitas penginapan yang memadai bagi wisatawan. Sebagian besar wisatawan hanya melakukan kunjungan singkat karena terbatasnya pilihan akomodasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas penginapan yang dapat mendukung pertumbuhan sektor pariwisata yang ada di kawasan ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah Mountain Resort dengan pendekatan desain arsitektur tropis yang sesuai dengan kondisi iklim dan topografi Gunungkidul. Mengingat karakteristik tanah yang tidak mendukung pembangunan bangunan bertingkat tinggi, resort ini dirancang dengan konsep bangunan rendah (low-rise) yang mengutamakan keberlanjutan dan efisiensi energi. Desain resort ini juga menggunakan material lokal untuk mendukung kelestarian lingkungan sekaligus menciptakan kenyamanan bagi pengunjung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan resort dengan pendekatan desain tropis dapat menjadi solusi untuk menyediakan akomodasi yang nyaman dan ramah lingkungan di kawasan Gunungkidul. Resort ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan fasilitas wisata lainnya yang mengedepankan keberlanjutan, serta meningkatkan daya tarik wisatawan untuk menginap lebih lama di kawasan gunungkidul.
Perancangan Peternakan Sapi Berbasis Sistem Integrated Farming di Kabupaten Semarang Semesta Madani, Aura Putri
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketahanan pangan menjadi isu krusial di Indonesia, terutama di tengah pertumbuhan populasi, perubahan iklim, dan keterbatasan sumber daya alam. Kabupaten Semarang sebagai salah satu wilayah agraris menghadapi tantangan dalam menyediakan sumber pangan yang berkelanjutan, khususnya protein hewani yang esensial bagi kebutuhan gizi masyarakat. Sistem integrated farming menawarkan solusi inovatif melalui integrasi antara peternakan dan pertanian yang saling mendukung dalam siklus produksi berkelanjutan. Limbah peternakan, seperti kotoran sapi, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga menciptakan efisiensi penggunaan sumber daya dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti emisi gas rumah kaca. Perancangan peternakan berbasis integrated farming di Kabupaten Semarang dirancang untuk menjawab kebutuhan ketahanan pangan sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan. Pendekatan ini menggabungkan pengelolaan lahan yang efisien, pengolahan limbah terintegrasi, dan inovasi teknologi untuk meningkatkan hasil produksi dengan dampak lingkungan yang minimal. Selain itu, sistem ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui optimalisasi potensi lokal dan peningkatan hasil produksi agrikultur. Perancangan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi peternakan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung kualitas hidup masyarakat. 
Pusat Olahraga Akuatik Dengan Pendekatan Arsitektur Biomimikri Di Kota Serang Pratama, Davi Aulia
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat Indonesia terhadap olahraga akuatik, terutama renang, mengalami perkembangan yang pesat. Namun, Kota Serang sebagai ibu kota Provinsi Banten masih menghadapi kekurangan fasilitas olahraga akuatik yang memadai, yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan olahraga ini baik di tingkat nasional maupun internasional. Oleh karena itu, perancangan Pusat Olahraga Akuatik berbasis desain arsitektur biomimikri di Kota Serang bertujuan untuk menyediakan fasilitas yang dapat mendorong peningkatan minat masyarakat terhadap olahraga akuatik. Pendekatan biomimikri dipilih karena prinsip-prinsip yang berakar pada alam dapat menciptakan desain bangunan yang harmonis dengan lingkungan. Perancangan ini bertujuan untuk menghasilkan fasilitas yang tidak hanya fungsional dan estetis, tetapi juga selaras dengan alam sekitar, mendukung berbagai kegiatan olahraga akuatik, dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Diharapkan, perancangan ini dapat memenuhi kebutuhan fasilitas olahraga akuatik yang layak di Serang dan menjadi acuan untuk pengembangan fasilitas serupa di daerah lainnya. Kata kunci: Pusat Olahraga Akuatik, Biomimikri, Kota Serang.
Yogyakarta Art Space Center Dengan Pendekatan Arsitektur Simbiosis Pratama, Nathan
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang dikenal sebagai kota seni dan budaya. Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Kebudayaan ASEAN (ASEAN City of Culture) ke-5, periode 2018 hingga 2020 oleh menteri ASEAN bidang kebudayaan dan kesenian. Selain itu, Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai banyak event dan fasilitas yang mendukung aktivitas kesenian di Yogyakarta. Menurut. Dr. Soewarno Wisetrotomo, seorang kritikus seni dan dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta, mengatakan bahwa Yogyakarta merupakan lahan yang subur bagi perkembangan seni. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya seniman besar berasal dari kota ini, seperti Basuki Abdullah, Affandi Koesoema, dan Eko Nugroho. Berbagai hal tersebut membuktikan bahwa Yogyakarta Art Space Center mempunyai iklim seni yang bagus. Perancangan Yogyakarta Art Space Center bertujuan untuk memperkuat identitas dan mendukung iklim Kota Yogyakarta sebagai kota seni dan budaya. Selain itu, Yogyakarta Art Space Center menyediakan ruang publik berupa ruang kreatif bagi seniman dan masyarakat. Perancangan Yogyakarta art space center menggunakan pendekatan arsitektur simbiosis dalam penetuan zona di dalam perancangan. Dengan pendekatan tersebut, dapat menggabungkan tiga fungsi utama bangunan pada zona suci (sacred zone), yaitu exhibition space, art space center, dan creative space yang dapat meningkatkan kualitas seniman dan komunitas kreatif, serta mempertahankan budaya dan lokalitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui arsitektur simbiosis, zona suci (sacred zone) akan dipadukan dengan adanya zona antara (intermediate zone). Ruang-ruang yang berada di zona antara (intermediate zone) ini diharapkan dapat menjadi penengah dari aspek yang saling bertentangan baik dari fungsi, maupun kegiatan pengguna di zona suci (sacred zone). Oleh karena itu, diperlukan perancangan Yogyakarta art space center sebagai ruang publik untuk mendukung iklim kesenian dan industri kreatif di Yogyakarta
Masjid Raya Baiturrahman Semarang Jawa Tengah Rabbani, Vania Yumna
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masjid Raya Baiturrahman Semarang dibangun pada tahun 1986 dan  selesai pada tahun 1974. Masjid ini merupakan simbol penting yang  menggabungkan urban dan spiritualitas dengan dinamika perkotaan.  Masjid ini dapat menampung hingga 10.000 jemaah dan menghadapi  tantangan peningkatan jumlah pengunjung, terutama pada hari-hari  besar, kebutuhan akan aksesibilitas yang baik pun semakin mendesak  karena keterbatasan lahan parkir sehingga dapat mengurangi  kenyamanan ibadah. Oleh karena itu, penambahan pembangunan  parkir bawah tanah di kawasan simpang lima dapat menjadi solusi dan  membuat jalur konektivitas yang langsung menuju masjid untuk  memudahkan aksesibilitas pengunjung. Aktivitas SD Hj. Isriati  Baiturrahman 1 seringkali menciptakan gangguan untuk pengalaman  spiritual jemaah. Oleh karena itu penting untuk merancang  konektivitas yang tidak hanya memperhatikan aspek fisik tetapi juga  mendukung kegiatan ibadah di tengah hiruk-piruk kota.
Opera House Dengan Penekanan Desain Arsitektur Metafora di Bantul, D.I. Yogyakarta Lathifah, Anassa
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Opera House dengan penekanan desain arsitektur metafora dirancang untuk memperkuat seni  pertunjukan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gedung ini bertujuan menjawab kebutuhan akan  infrastruktur seni yang memadai, terutama bagi komunitas seni yang dinamis di Yogyakarta. Melalui  desain metafora, proyek ini berupaya menghubungkan kekayaan budaya lokal dengan inovasi arsitektur  modern, menciptakan ruang ikonik yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pertunjukan tetapi juga  sebagai simbol budaya.  Studi ini mengadopsi pendekatan holistik, termasuk analisis literatur, tinjauan preseden gedung gedung pertunjukan kelas dunia seperti Sydney Opera House, dan observasi kontekstual berbasis lokasi.  Desainnya difokuskan pada elemen-elemen penting seperti akustik yang optimal, alur sirkulasi yang  efisien, kapasitas ruang yang memadai, serta pencahayaan dan ventilasi yang mendukung kenyamanan.  Hasil dari penelitian ini adalah panduan desain yang memastikan opera house ini dapat menjadi ruang  multifungsi yang memenuhi standar nasional dan internasional, sekaligus menjadi daya tarik seni dan  pariwisata bagi Yogyakarta.  Kata Kunci: Opera House; Arsitektur Metafora; Seni Pertunjukan; Akustik.
Perancangan Destinasi Wisata Theme Park Seni Pewayangan Jawa Di Yogyakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Naratif Husnaini, Adilla
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wayang merupakan salah satu kesenian yang telah berkembang dalam sejarah peradaban Suku Jawa selama berabad-abad. Wayang dipercaya muncul sejak zaman batu besar dan digunakan oleh masyarakat pada saat itu sebagai praktik magis dan religius. Kemudian, wayang terus bertahan dalam berbagai era kerajaan Hindu-Buddha, islam, hingga era modern saat ini. Namun, eksistensi wayang saat ini terancam karena menurunnya minat generasi muda untuk melestarikannya karena keterbatasan pengetahuan mengenai tokoh dan ceritanya. Maka dari itu, diperlukan pendekatan yang inovatif dan relevan untuk mengenalkan wayang dengan lebih menyenangkan melalui arsitektur pariwisata. Konsep arsitektur naratif dipilih sebagai dasar untuk menganalisis narasi pada lakon pewayangan purwa untuk kemudian diimplementasikan dalam desain kawasan. Salah satu potensi daerah yang cukup kuat dalam hal keterlibatan komunitas dan pemerintah, maka Daerah Istimewa Yogyakarta pada bagian urban dipilih untuk mengembangkan sebuah taman hiburan bertema wayang sebagai bagian dari wisata budaya. Pemilihan tapak dalam lingkup urban di Yogyakarta sangat penting karena sesuai dengan teori arsitektur pariwisata di wilayah urban, aksesibilitas dan sustainibilitas pariwisata dalam suatu wilayah menjadi sangat penting dalam pengembangan pariwisata.  Kata Kunci : Taman Hiburan Bertema, Kesenian Wayang, Pariwisata Budaya, Arsitektur Naratif
Perancangan Mangrove Eco Resort dengan Pendekatan Arsitektur Lokal di Kawasan Mangrove Baros Amalia, Nurfadillah Dwi
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan pengembangan Hutan Mangrove Baros sebagai kawasan ekowisata di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, penting untuk mempertimbangkan integrasi nilai-nilai budaya lokal dalam perancangan dan pengelolaan kawasan tersebut. Akomodasi di area Hutan Mangrove Baros saat ini dianggap kurang memadai karena tidak ada fasilitas penginapan di sekitar area wisata. Ketersediaan tempat menginap sangat penting untuk memastikan kenyamanan bagi pengunjung yang ingin tinggal lebih lama di lokasi tersebut. Perancangan Mangrove Eco Resort dengan pendekatan Arsitektur lokal, berfokus untuk memberikan pengalaman emosional serta memperkaya wawasan kebudayaan. Suasana resort yang mengutamakan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan Hutan Mangrove dan penggunaan material alami diharapkan dapat memberikan kesan tenang, nyaman dan pengalaman relaksasi bagi wisatawan serta memperkaya pengalaman ekowisata sekaligus mendukung pelestarian warisan budaya. Kata kunci: Hutan Mangrove Baros, Resort, Ekowisata, Arsitektur Lokal
Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa dan Kuliah Bersama di Kampus Universitas Diponegoro Tembalang Puspitasari, Asri
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas Diponegoro (Undip) sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) terus berkembang dengan meningkatnya jumlah mahasiswa, yang mengharuskan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. Pembangunan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) dan Kuliah Bersama menjadi solusi untuk mendukung kegiatan akademik dan non-akademik. Desain gedung ini akan mengutamakan fungsional dan integrasi antar ruang, menciptakan lingkungan yang mendukung interaksi, kolaborasi, serta pertumbuhan akademik dan kreativitas mahasiswa. Selain itu, gedung ini diharapkan memperkuat reputasi kampus dan menjadi ikon visual Undip.