cover
Contact Name
Bangun I R Harsritanto
Contact Email
bangunirh@arsitektur.undip.ac.id
Phone
+6281229999446
Journal Mail Official
jpps@arsitektur.undip.ac.id
Editorial Address
architecture campuss, faculty of engineering, Universitas Diponegoro, Jl Prof Soedarto SH, Tembalang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Poster Pirata Syandana
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27156397     DOI : -
Jurnal Poster Pirata Syandana (ISSN : 2715-6397)is an architecture poster journal publication in colaboration of Department of Architecture in Engineering Faculty at Diponegoro University with TA committee. Jurnal Poster Pirata Syandana is a scientific publication and communication media of design methods architecture design, human settlement, building construction, history of architecture, environmental design and building sciences. architecture education material and behaviour in architecture
Articles 934 Documents
APARTEMEN SOHO DI KOTA SEMARANG GRACIA STEFANI HANSEN
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 147-148 (desember 2019)
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk Kota Semarang terus meningkat tiap tahunnya. (dalamperiode 2017-2018 meningkat 10.000) akibatnya kebutuhan masyarakat meningkat,aktivitas semakin beragam. Untuk mengatasi hal itu dibangun banyak fasilitas (bangunan)untuk memenuhi kebutuhan dan aktivitas tsb. Akan tetapi kebutuhan masyarakat tidakberkurang malah terus bertambah, yang menyebabkan pembangunan terus menerusmeningkat sehingga lahan kosong menjadi semakin berkurang dan harga tanahmeningkat. Bangunan perkantoran dan permukiman menjadi semakin mahal. Jika bangunan kantor / tempat kerja / lapangan kerja berkurang (terbatas),masyarakat akan sulit mencari penghasilan selain dengan membuka usaha sendiri. Olehkarena itu dibangunanlah Apartemen SOHO yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakatakan hunian dan kantor dan mempermudah masyarakat dalam bidang ekonomi.
PENGEMBANGAN DAN PENATAAN PONDOK PESANTREN PUTRI DARUNNAJAH 9 DENGAN PENDEKATAN RESTORATIVE ENVIRONMENT NIMAS PANGESTUTI
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 149-150 (juli 2020)
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok Pesantren Darunnajah 9 Al-Hasanah merupakan pondok pesantren putri yang didirikan pada tahun 2009 dengan konsep pondok pesantren modern. PondokPesantren ini memiliki lahan seluas ±1,3 ha. Untuk saat ini, jumlah santri yang terdapat di Pondok Pesantren 9 Al-Hasanah hanya sekitar ±350 santrI. Untuk beberapa tahunmendatang, Pondok Pesantren ini berencana untuk menerima lebih banyak santriwati sekitar ±600 – 700 santriwati. Hal ini secara tidak langsung menuntut pesantren untukmelakukan pengembangan terhadap pembangunan dan juga melengkapi fasilitas yang ada.Di samping itu, terdapat penelitian oleh seorang mahasiswa kedokteran, stress dirasakan oleh para santri akibat adanya perubahan lingkungan dari luar pondok dan didalam pondok pesantren. Hal ini membuat santri harus melakukan penyesuaian diri. Beberapa faktor pendukung lainnya dikarenakan fasilitas yang tidak memadai, lingkunganyang tidak mendukung, dan juga faktor lainnya yang mempengaruhi psikologis seseorang.
REDESAIN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA SUMBAWA BESAR ULFA FARADILA
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 147-148 (desember 2019)
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep penjara yang kian berkembang dari sebuah penolakan sosial untuk dibuang menjadi sebuah proses untuk transformasi perilaku sosial. Tetapi hingga saat ini kerap kitatemui bahwa yang terjadi berbanding terbalik dengan realitas yang ada, penjara adalah kota didalam kota(terletak jauh dari pusat kota, di komunitas terpencil, dipinggiran hinggaberbeda pulau) penjara menjadi tempat isolasi dan sebuah highliht besar dari bangunan fisik yang menyatakan bahwa manusia didunia ini terpisah menjadi 2 yaitu orang baikdan orang jahat. Pemikaran ini lambat laun membuat norma sosial tidak tertulis bahwa orang-orang yang melakukan kejahatan harus dimasukan kedalam penjara, tidak adaopsi terakhir selain opsi penjara. Berdasarkan data dari Sistem Database Pemasyarakatan menyatakan bahwa LAPAS Kelas 2A Sumbawa telah dihuni oleh 542 waga binaanyang seharusnya kapasitas idealnya adalah 250. Bukan tidak mungkin jumlah warga binaan akan terus bertambah hingga beberapa tahun kedepan. Overcapacity cenderungberimplikasi negatif terhadap beberapa hal antara lain rendahnya tingkat pengamanan/pengawasan. Secara teoritik dapat dijelaskan bahwa overcapacity dapat menimbulkanprisonisasi (prisonization). Sykes dengan “pains of impri-sonment theory” mengatakan bahwa pada hakikatnya prisonisasi terbentuk sebagai respon terhadap masalahmasalahpenyesuaian yang dimunculkan sebagai akibat pidana penjara itu sendiri dengan segala bentuk perampasan (deprivation). Berdasarkan fenomena dan uraian diatas makadiperlukan perencanaan dan perancangan Pengembangan Lembaga Pemasyarakatan kelas 2A di Sumbawa Besar. Sentuhan arsitek baik dari segi teori dan praktisi sudahsaatnya digunakan guna membantu “memperbaiki” wajah penjara bagi masyarakat yang diluar dan membantu “memperbaiki” mental bagi para tahanan.
APARTEMEN BERSUBSIDI DI JAKARTA BARAT SUCI RAMADANTI
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 149-150 (juli 2020)
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan tempat tinggal di Jakarta kian waktu semakin meningkat.Salah satu penyebabnya adalah status kota ini sebagai pusat ekonomi diIndonesia. Bahkan menurut penelitian, kota ini akan tetap menjadi pusatekonomi apabila ibu kota dipindahkan. Dengan status ini, tingkat urbanisasi diJakarta meningkat tiap tahunnya. Terbatasnya ketersediaan lahanmengakibatkan harga tanah di Jakarta mahal. Menanggapi permasalahan inipemerintah mengeluarkan solusi hunian seperti yang tertera pada Visi dan MisiPembangunan DKI Jakarta tahun 2030 untuk mengembangkan perumahan yangmendukung produktivitas kota dengan strategi pengembangan vertikal yangberkelanjutan.Apartemen Bersubsidi yang terletak di Jakarta Barat ini merupakanmasterplan pengembangan Rusunawa Daan Mogot yang diinisiasi PemprovDKI Jakarta.
RUMAH SUSUN TINGKAT TINGGI DI JAKARTA JANNETA PUTRI DINAWATI
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 147-148 (desember 2019)
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan Rusun kini tengah digencarkan oleh pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan hunian layak huni bagi ASN dan MBR. Denganpertambahan penduduk yang sangat pesat membuat tempat tinggal semakinmahal dan sulit menemukan tempat yang layak huni di ibukota, oleh karena itudiperlukan suatu perencanaan jangka panjang kedepan untuk mengantasipasikebutuhan penduduk akan hunian. Salah satu rencana pembangunan rusuntingkat tinggi berada di pasar jumat Jakarta selatan. Dengan lahan yangterbatas dan kebutuhan hunian layak huni yang tinggi membuat pembangunanrumah susun ini sangat dibutuhkan. Saat ini banyak pekerja dengan gaji rata –rata regional ibu kota yang belum mampu mempunyai hunian layak hunisehingga memilih tinggal diarea pinggir kota atau bahkan dihunian yang kuranglayak. Oleh karena itu pemerintah mencetuskan pembangunan rumah susuntingkat tinggi bagi ASN dan masyarakat umum dengan penghasilan tetap Penekanan konsep desain pada rumah susun tingkat tinggi ini adalahcommunal living dengan menitikan pada hunian bersama atau fasilitasbersama. Hal ini dikarenakan semakin individualisme-nya masayarakat saat inisehingga sulitnya menciptakan interaksi social antar penghuni. Konseptersebut didukung dengan penekanan desain sustainable architecture yangtidak hanya terfokus pada bangunannya namun juga sosial dan jugalingkungan sekitar
SEMARANG COMMUNITY CENTER KEVIN ALEXANDER
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 151 (desember 2020)
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era pandemik COVID-19 membawakan perubahan di seluruh dunia, dan Semarang tanpa terkecuali. Berbagai hambatan yang terjadi akibat kasus COVID19 mendorong masyarakat untuk menciptakan pola hidup baru yang dapat dikatakan sebagai ‘the new normal’. Manusia yang perlu bersosialisasi mulai mencari alternatif lain. Arsitektur dalam kasus ini merespon dengan menciptakan parameter parameter baru dalam desain yang akan dihasilkan. Community Centermerupakan salah satu jawaban sebagai suatu wadah alternatif dalam melakukan kegiatan rutinitas sehari-hari selepas dari rumah yang juga mendapatkan kontrol dari pihak ke-3 dalam aspek kontrol sanitasi dan kesehatan. Tujuan utama dari desain ini adalah menghadirkan suatu ruang antara atau dapat dikatakan sebagai ‘ruang ke3’ diluar dari rumah dan tempat kerja yangmenjadi pusat interaksi masyarakat dengan memanfaatkan kreativitas individu yang meningkat pada fase isolasi ini. Objek desain ini menyediakan pengalaman komunal baik dari skala kecil maupun besar sebagai fasilitas untuk keluar dari rutinitas sehari-hari yang menjenuhkan, dan lewat hal tersebut membuat seseorang lebih mengapresiasi hal-hal kecil yang terletak di alam relung mereka sebelum era pandemi terjadi.
APARTEMEN DENGAN PENDEKATAN BIOPHILIK DI SEMARANG HANNA SOFIA
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 147-148 (desember 2019)
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

APARTEMEN DENGAN PENDEKATAN BIOPHILIK DI SEMARAN
HOTEL BINTANG 3 DAN RESTORAN DI PERIFERI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS RAYHAN AZKA
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 147-148 (desember 2019)
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Semarang sebagai salah satu dari lima kota metropolitan terbesar di Indonesia memiliki laju pertumbuhan ekonomi dan investasi bisnis yang baik. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota Semarang dari yang semula pada tahun 2015 sebesar 5,79 meningkat pada tahun 2016 menjadi 5,8. Geliat perkembangan bisnis akomodasi terlihat pada semakin tingginya jumlah investasi hotel khususnya di kawasan Kota Semarang, hal ini juga didukung dengan tidak dibatasinya jumlah investasi bidang perhotelan oleh pemerintah Kota Semarang. Untuk menghindari dampak buruk dari pembangunan hotel yang tidak memperhatikan dampak lingkungan, serta terdegradasinya fungsi-fungsi lahan hijau dan daerah resapan yang dapat berakibat pada kerusakan lingkungan, maka diperlukan sebuah usaha pengembangan konsep hotel berbasis eko arsitektur, dimana bangunan dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan disekitarny
HOTEL BINTANG 4 DI BERGAS KABUPATEN SEMARANG DENGAN PENDEKATAN GREEN BUILDING ANITA SEPTIANA PUTRI
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 149-150 (juli 2020)
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Semarang merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang memilikisektor pariwisata dan industri yang sangat berkembang. Hal ini dibuktikan denganmasuknya Kabupaten Semarang ke dalam 3 besar Central Java Investment BusinessForum (CJIBF) 2018. Meningkatnya investor yang ada di Kabupaten Semarang,maka akan memicu lebih banyak investor untuk hadir di Kabupaten Semarang.Untuk itu, dibutuhkan akomodasi pula berupa hotel. Untuk hotel di KabupatenSemarang berdasarkan data statistik 2018 Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang,dalam satu tahun belakangan hotel bintang 4 mengalami kenaikan jumlahpengunjung yang sangat tinggi mencapai 69,4%. Sedangakan untuk jumlah hotelbintang 4 di Kabupaten Semarang hanya ada 1 hotel dengan jumlah kamar sebanyak140 kamar. Maka dari itu, perlu adanya penambahan jumlah hotel bintang 4 diKabupaten Semarang untuk mengamodasi jumlah pengunjung hotel yang cukupmelonjak tiap bulannya. Dalam penerapan desainnyapun menggunakan konsepGreen Building untuk mengatasi permasalahan pembangunan seperti hotel yangseringkali menggunakan banyak energi di dunia dan merusak alam
BEKASI CREATIVE HUB DITA HANIFA FEBRIANI
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 149-150 (juli 2020)
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bekasi merupakan salah satu yang pesat berkembang di Indonesia.Sebagai kota metropolitan terbesar ke-3 di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, makatidak asing apabila Bekasi menjadi salah satu kota yang terus berkembang dalam sektorekonomi, jasa, perdagangan, pariwisata, ekonomi, dan ekonomi kreatif. Dalam PeraturanPresiden no. 142 tahun 2018, 16 subsektor ekonomi kreatif di Indonesia terdiri dari:aplikasi dan game developer; arsitektur; desain interior; desain komunikasi visual; desainproduk; fashion; film, animasi, dan video; fotografi; kriya; kuliner; musik; penerbitan;periklanan; seni pertunjukan; seni rupa; televisi dan radio. Berdasarkan Sensus Ekonomi2016 dalam Profil Usaha/Perusahaan 16 Subsektor Ekraf yang disusun oleh BadanEkonomi Kreatif (BEKRAF), Kota Bekasi berada di urutan ke-9 dalam sebaran potensiusaha/perusahaan subsektor ekonomi kreatif di seluruh kota di Indonesia denganpresentase sebesar 3,10%. Pemerintah Jawa Barat merencanakan pembangunan creativehub di 6 Kota/Kabupaten Jawa Barat, salah satunya Kota Bekasi. Setelah pembangunancreative hub di 6 Kota ini terwujud, maka diharapkan akan menjadi katalis bagikota/kabupaten lain untuk mendirikan creative hub.Berdasarkan Creative Hubkit creative hub adalah tempat, baik fisik maupunvirtual, yang menyatukan orang-orang kreatif dan berperan sebagai penghubung yangmenyediakan ruang dan dukungan untuk menjalin koneksi, pengembangan bisnis danketerlibatan masyarakat dalam sektor kreatif, budaya serta teknologi.