cover
Contact Name
Asef Kurniyawan Hardjana
Contact Email
publikasidiptero@gmail.com
Phone
+62811582318
Journal Mail Official
publikasidiptero@gmail.com
Editorial Address
Jalan A. Wahab Syahrani No.68, Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
ISSN : 24605875     EISSN : 24605883     DOI : https://doi.org/10.20886/jped
Core Subject : Agriculture,
Silvikultur; Jasa Lingkungan (Nilai Hutan); Biometrik Hutan; Pengolahan Hasil Hutan; Keteknikan dan Pemanenan Hutan; Hasil Hutan Bukan Kayu; Perlindungan Hutan; Konservasi Sumberdaya Hutan; Perhutanan Sosial, Ekonomi dan Kebijakan; Ekologi Tumbuhan dan Biomassa Hutan; Mikrobiologi dan Bioteknologi; Hama dan Penyakit Hutan; Anatomi Kayu; Hidrologi dan Konservasi Tanah Hutan; Dendrologi, Fitogeografi dan Arsitektur Pohon; Fisiologi Tumbuhan
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 173 Documents
Peluang Kemitraan Kehutanan Untuk Mendukung Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu Dan Jasa Lingkungan Pada KHDTK/HPP Di Kalimantan Timur Tien Wahyuni; Catur Budi Wiati; Bagus Nouval
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.117-130

Abstract

Skema Kemitraan Kehutanan digagas pemerintah sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat yang tinggaldi dalam dan sekitar hutan. Skema ini dilaksanakan pemerintah sebagai upaya penyelesaian konflik atas sumberdayahutan yang terjadi antara pengelola hutan dan unit manajemen hutan dengan masyarakat yang telah memanfaatkankawasan hutan. Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi upaya kemitraan kehutanan yang sudahdan akan dilakukan B2P2EHD di KHDTK Labanan, KHDTK Sebulu dan HPP Barat Muara Kaeli dengan menguraikanbeberapa hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan yang berpotensi untuk selanjutnya dikembangkan melalui skemakemitraan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi dan pengelolaan KHDTK/HPP di beberapa daerahtersebut mengalami tekanan konflik tenurial dan kebijakan pengelolaan yang cukup serius. Tulisan ini menunjukkan aksinyata dari upaya resolusi konflik pengelolaan KHDTK/HPP yang selama ini dilakukan oleh B2P2EHD.
STRUKTUR DAN POTENSI DIPTEROCARPACEAE PADA VARIASI UMUR TEGAKAN HUTAN BEKAS TEBANGAN Farida Herry Susanty
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2008.2.1.59-72

Abstract

Dipterocarpaceae merupakan kelompok terpenting jenis pohon niagawi dari hutan hujan tropis, khususnya di Kalimantan.  Saat ini, sebagian besar hutan hujan telah menjadi hutan bekas tebangan.  Satu pertanyaan relevan adalah apakah hutan bekas tebangan berisi cukup dipterokarpa hingga rotasi tebang berikutnya.  Penelitian ini menjawab pertanyaan tersebut dengan menguji potensi Dipterokarpa pada hutan bekas tebangan dari berbagai umur pada 4 IUPHHK di Kalimantan Timur.  Penelitian ini dilaksanakan pada periode 2003 – 2006.  Data dikumpulkan dari plot temporer  berukuran 100m x 100m (satu hektar) pada setiap hutan bekas tebangan  dan seluruh pohon berdiameter >20cm diukur.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum hutan bekas tebangan masih memiliki struktur yang bagus menyerupai struktur hutan alam.  Kerapatan pohon Dipterokarpa mencapai 40%, tetapi mencapai lebih dari 50% bila berdasarkan nilai luas bidang dasar.
PENGARUH PEMBERIAN PAKLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI Shorea spp. DI PERSEMAIAN Massofian Noor
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2009.3.1.21-32

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Samboja. Secara administrasi pemerintahan wilayah ini termasuk Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini terdiri atas 2 faktor. Faktor A adalah jenis, terdiri atas Shorea balangeran, S. laevis dan S. pauciflora. Faktor B adalah konsentrasi zat penghambat tumbuh paklobutrazol terdiri atas bO = 0 ppm, b1 = 60 ppm, b2 = 90 ppm dan b3 = 140 ppm. Satu unit terdiri atas 30 anakan dan ulangan dilakukan sebanyak 2 kali. Rancangan yang dipergunakan adalah pola faktorial 3x4x2, dalam rancangan acak lengkap. Hasil yang diperoleh, pengaruh pemberian paklobrutrazol terhadap pertumbuhan tinggi dan jenis anakan Shorea spp. berbeda nyata, dimana tinggi rataan anakan untuk keempat perlakuan dan ketiga jenis adalah berbeda, hal ini dapat dilihat dari nilai F-hitungnya yang lebih besar dibandingkan dengan F-tabel, yakni 13,358> 3,81 untuk perlakuan, dan 27,251 > 4,636 untuk jenis. Hasil uji lanjut Duncan, berdasarkan perlakuan, menunjukkan perlakuan b3= 140 ppm, paklobrutrazol menghasilkan nilai rataan tinggi yang lebih rendah, yakni sebesar 41,77 cm. Sedangkan perlakuan bO = 0 ppm (kontrol), menghasilkan nilai rataan pertumbuhan tinggi yang paling tertinggi, yakni sebesar 49,90 em. Hasil uji lanjut Duncan, berdasarkan jenis anakan Shorea spp. menunjukkan bahwa S. laevis merupakanjenis anakan yang mempunyai nilai rataan tinggi yang paling kecil, yakni sebesar 41,43 cm, kemudian S. pauciflora mempunyai nilai rataan tinggi sebesar 46,39 cm, sedangkan anakan S. balangeran mempunyai nilai rataan tinggi yang paling besar yakni 49, 57 cm. Pengaruh pemberian paklobutrazol terhadap pertambahan diameter anakan Shorea spp. berbeda nyata terhadap perlakuan danjenis anakan, dimana nilai F-hitung 9,375 > 3,81 nilai F- tabel untuk perlakuan dan nilai F-hitung 11,881 > 4,636 nilai F- tabel untukjenis. Uji lanjut Duncan berdasarkan perlakuan yang diberikan, nampak bahwa bO= 0 ppm, menghasilkan nilai rataan diameter yang paling tinggi, yakni sebesar 0,48 cm. Sedangkan perlakuan b3= 140 ppm, paklobutrazol menghasilkan nilai rataan diameter yang paling kecil, yakni sebesar 0,43 cm. Uji lanjut berdasarkan jenis anakan Shorea spp., jenis S. pauciflora menghasilkan nilai rataan diameter yang paling kecil, yakni sebesar 0,42 cm. Kemudian S. balangeran menghasilkan nilai rataan diameter sebesar 0,44 cm dan jenis S. laevis menghasilkan nilai rataan diameter yang terbesar, yakni 0,46 cm. Pengaruh pemberian paklobutrazol terhadap persen hidup, dari hasil analisis varian memberikan hasil yang sama atau tidak berbeda nyata, baik dari faktor jenis anakan Shorea spp. perlakuan atau ulangan. Pengaruh perlakuan paklobutrazol terhadap anakan Shorea spp. dapat mempengaruhi biomas tanaman tersebut.
SIFAT FISIK DAN MEKANIK KAYU SHOREA MACROPTERA ssp. SANDAKANENSIS ( Sym. ) ASHTON SEBAGAI BAHAN BAKU MEBEL Andrian Fernandes; Amiril Saridan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2013.7.1.1-6

Abstract

Adanya perkembangan industri mebel membuka peluang digunakannya jenis-jenis kayu yang kurang dikenal. Salah satunya adalah Shorea macroptera ssp. sandakanensis (Sym.) Ashton yang tergolong jenis meranti merah yang belum diketahui sifat dasarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat dasar dan peluang penggunaan kayu S. macroptera ssp. sandakanensis (Sym.) Ashton sebagai bahan baku mebel. S. macroptera ssp. sandakanensis (Sym.) Ashton diambil dari RKT 2012 IUPHHK PT Hutansanggam Labanan Lestari. Sifat dasar yang diuji meliputi berat jenis kayu dan perubahan dimensi kayu mengikuti standar DIN-2135 1975, pengujian mekanik kayu menggunakan standar uji BS 373-1957, dan pengujian pengetaman kayu mengikuti standar uji ASTM D-1666-64 1981 yang dimodifikasi oleh Abdurachman dan Karnasudirdja (1982). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu S. macroptera ssp. Sandakanensis (Sym.) Ashton tergolong ke dalam berat jenis kelas III, memiliki kekuatan lengkung statis kelas II, kekuatan tekan sejajar serat kelas III dan mudah dikerjakan. Berdasarkan sifat tersebut kayu S. macroptera ssp. sandakanensis (Sym.) Ashton dapat digunakan untuk bahan baku mebel.
Pengaruh Pupuk NPK Dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Daun Pada Bibit Shorea laevis Ridl. Rini Handayani; Hartati Apriani
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.107-116

Abstract

Shorea laevis Ridl. dikenal sebagai pohon penghasil kayu. juga dimanfaatkan daunnya untuk obat.. Namun belakangan diketahui Shorea laevis memiliki hasil ikutan berupa pemanfaatan daunnya sebagai tanaman obat. Pengembangan diversifikasi produk daun Shorea laevis Ridl. untuk obat tentu membutuhkan bahan baku yang memadai, baik dari aspek kuantitas maupun kualitasnya. Daun yang dimanfaatkan selama ini  berasal dari pohon bangkirai yang sudah ada di hutan secara alami. Budidaya Shorea laevis Ridl. untuk tujuan memproduksi daun belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian terkait teknik budidaya daun Shorea laevis Ridl. yang tepat, sehingga didapatkan pertumbuhan dan produksi daun dengan kuantitas dan kualitas baik. Penelitian ini dirancang dengan (Rancangan Acak Kelompok Lengkap). BAhan tanaman yang digunakan adalah bibit Shorea laevis Ridl. yang berasal dari cabutan alam. Perlakuan yang diberikan adalah media tanam (M) dan pupuk NPK 15-15-15  (P). Perlakuan media tanam terdiri dari 4 taraf yaitu tanah (M1), campuran tanah dengan pasir (2:1 v/v) (M2), campuran tanah dengan kompos kotoran sapi (2:1 v/v) (M3) dan campuran tanah dengan pasir dan kompos kotoran sapi (2:1:1 v/v) (M4). Perlakuan pupuk NPK (15-15-15) terdiri dari 5 taraf yaitu 0 g/tanaman (P0), 2 g/tanaman (P1), 3 g/tanaman (P2), 4 g/tanaman (P3) dan 5 g/tanaman (P4). Setiap kombinasi perlakuan terdiri dari 10 tanaman dan diulang 3 kali, sehingga total unit pengamatan berjumlah 600 tanaman. Aplikasi pupuk dan pengamatan dilakukan 1 bulan 1 kali. Parameter yang diamati adalah tinggi, diameter batang, jumlah daun, berat kering daun dan berat kering tajuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK dan media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi daun Shorea laevis Ridl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk NPK tidak berpengaruh terhadap diameter batang dan jumlah daun. Namun pupuk NPK berpengaruh nyata pada parameter tinggi, berat kering daun dan berat kering tajuk. Sedangkan media tanah berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati (tinggi, diameter batang, jumlah daun, berat kering daun dan berat kering tajuk). Pemberian pupuk dan kompos berpengaruh terhadap sifat tanah.
PENGARUH KANDUNGAN AIR TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN TRANSPIRASI SEMAI Shorea leprosula MIQ. Marjenah Marjenah
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2010.4.1.11-24

Abstract

Untuk dapat memulihkan kembali hutan Dipterocarpaceae, perlu adanya peningkatan usaha pembudidayaan dari jenis-jenis tersebut. Selain itu, dalam rangka mencapai keberhasilan permudaan buatan secara buatan dan rehabilitasi lahan kritis, perlu adanya usaha pengadaan bahan tanaman. Usaha pengadaan bahan tanaman tidak hanya memperhatikan kuantitas, tapi juga yang tak kalah pentingnya adalah kualitas bahan tanaman agar kegiatan penanaman di lapangan terhindar dari kegagalan. Pada umumnya, penelitian tentang pertumbuhan tanaman hanya berfokus pada pertumbuhan tinggi. diameter, jumlah daun, jumlah cabang, atau biomassa. Di sisi lain, penjelasan tentang pertumbuhan tanaman ditinjau dengan pendekatan ekofisiologis juga diperlukan, khususnya pada tingkat semai. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kandungan air tanah yang berbeda terhadap pertumbuban semai Shorea leprosula Miq. Pertumbuhan tinggi dan diameter,jumlah daun, luas daun, dan laju transpirasi dikumpulkan sebagai parameter utama. Perlakuan penyiraman berpengaruh sangat signifikan terhadap pertumbuhan tinggi, jumlah daun, dan laju transpirasi; berpengaruh signifikan terbadap pertumbuhan diameter dan luas daun. Perlakuan penyiraman 100% memberikan pengaruh terbaik terhadap semua parameter yang diamati.
SEBARAN DAN POTENSI POHON TENGKAWANG DI HUTAN PENELITIAN LABANAN,KALIMANTAN TIMUR Amiril Saridan; Andrian Fernandes; Massofian Noor
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2013.7.2.101-108

Abstract

Tengkawang merupakan jenis pohon yang dilindungi, tumbuh di hutan tropis yang dikenal sebagai penghasil buah dan lemak tengkawang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi dan sebaran jenis pohon penghasil tengkawang. Penelitian dilaksanakan di hutan penelitian Labanan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dalam penelitian ini digunakan plot berukuran 100 m x 100 m (1 ha) yang diletakkan secara purposive sampling pada tegakan yang berbeda yang dibuat sebanyak 3 plot penelitian dengan total areal 3 ha. Hasil penelitian terdapat 5 jenis pohon penghasil tengkawang meliputi Shorea beccariana Burck, S. macrophylla Ashton, S. mecistopteryx Ridl., S. pinanga Scheff dan S. Seminis (de Vriese) Sloot. dengan Kerapatan pohon bervariasi dari satu plot ke plot lainnya dengan rataan 11 pohon/ha dan volume tegakan sebesar 38,32 m3/ha. Umumnya jenis tengkawang yang tumbuh pada kelerengan > 40 % yaitu S. beccariana Burck, S. pinanga Scheff, S. mecistopteryx Ridl dan S. seminis Sloot. Sedangkan yang tumbuh pada kelerengan < 40 % adalah S. macrophylla Ashton.
RIAP DIAMETER DAN TINGGI PERMUDAAN ALAM DAN TANAMAN MERANTI TEMBAGA (Shorea leprosula MIQ.) PADA SISTEM TPTII Kiswanto Kiswanto
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2010.4.1.1-10

Abstract

Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) merupakan sistem silvikultur terbaru yang diterapkan di Indonesia, yang menekankan paad penanaman jenis-jenis unggul hasil pemuliaan dengan sistem jalur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa informasi dan data pendukung yang berhubungan dengan permudaan alami dan tanaman dari meranti tembaga (Shorea leprosula Miq.) di areal TPTII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permudaan alami dengan perlakuan perapihan memiliki pertumbuhan awal (diameter dan tinggi) lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan permudaan alami tanpa perlakuan dan pertumbuhan tanaman. Hal tersebut disebabkan perlakuan perapihan memberikan ruang tumbuh dan cahaya yang lebih banyak untuk pertumbuhan permudaan. Permudaan alami dengan perlakuan perapihan juga menunjukkan pertumbuhan lebih baik dibanding tanaman. Hasil ini diduga desebabkan permudaan alami telah cocok dengan kondisi tapak dan lingkungan, sementara tanaman harus beradaptasi dulu dengan kondisi tersebut.
PERTUMBUHAN SEMAI Shorea leprosula Miq. DARI BERBAGAI POHON INDUK ASAL KALIMANTAN BARAT DI PERSEMAIAN Deddy Dwi Nurcahyono; Rayan Rayan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2012.6.1.23-30

Abstract

Pembangunan hutan tanaman menjadi alternatif untuk mencukupi penyediaan bahan baku industri perkayuan khususnya jenis yang bernilai ekonomi tinggi seperti Shorea leprosula Miq. Penggunaan benih bermutu perlu dilakukan untuk pembangunan hutan tanaman yang berproduktifitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan semai S. leprosula Miq. dari berbagai pohon induk asal Gunung Bunga Kalimantan Barat di persemaian Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Samarinda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan pohon induk sebagai perlakuan dan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya kecambah benih, pertumbuhan tinggi dan diameter bibit yang tertinggi adalah dari pohon induk nomor 7. Sebaliknya, daya kecambah benih terendah, pertumbuhan tinggi dan diamaterterkecil berturut-turut berasal dari pohon induk nomor 1, 4 dan 5. Setelah dianalisis secara statistik parameter daya kecambah, pertumbuhan tinggi dan diameterdari berbagai pohon induk menunjukkan hasil berbeda nyata. 
Serangan Rayap Coptotermes Sp. Pada Tanaman Shorea leprosula Miq di PT Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat Ngatiman Ngatiman; Deddy Dwi Nur Cahyono
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2017.3.1.33-42

Abstract

Meranti merah (Shorea leprosula Miq) merupakan salah satu jenis unggulan untuk ditanam dalam teknik silvikultur intensif (SILIN). Namun permasalahan yang sering dijumpai di lapangan adalah adanya serangan rayap Coptotermes sp yang mengakibatkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi dan intensitas serangan rayap  pada tanaman S. leprosula dan mengamati sarang rayap yang terdapat diantara jalur tanam.  Metode yang digunakan adalah melakukan pengamatan serangan rayap pada jalur tanam S. leprosula umur 6, 7 dan 8 tahun untuk mengetahui frekuensi dan intensitas serangan rayap dan mengamati sarang rayap yang terdapat diantara jalur tanam dengan mengukur jarak sarang rayap dengan tanaman S. leprosula pada jalur tanam. Hasil penelitian menunjukan bahwa gejala serangan rayap terjadi pada tanaman umur 7 dan 8 tahun. Pada tanaman umur 7 tahun frekuensi serangannya 2% dan intensitas serangan 2%, sedangkan pada tanaman umur 8 tahun frekuensi serangan 9,2% dan intensitas serangannya 8%. Sarang rayap ditemukan diantara jalur tanam dengan jarak berkisar 5–17 m dari tanaman S. leprosula. Sumber serangan rayap pada tanaman S. leprosula berasal dari adanya sarang rayap berupa gundukan tanah yang terdapat diantara jalur tanam.

Page 6 of 18 | Total Record : 173


Filter by Year

2007 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Dipterokarpa More Issue