cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum" : 6 Documents clear
Gambaran Status Anemia pada Pasien Tuberkulosis Paru di Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2010-2012 ., Satrio Wahyu Sadewo
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.173 KB)

Abstract

Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Indonesia merupakan salah satu dari lima negara di dunia dengan kasus TB terbesar. Angka kematian akibat TB mencapai 90.000 orang setiap tahunnya. Infeksi TB dapat menimbulkan manifestasi klinis pada berbagai organ, diantaranya kelainan hematologi seperti anemia. Telah banyak penelitian yang melaporkan tingginya kasus anemia pada pasien TB dan dikaitkan dengan risiko kematian. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian destriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan dengan penilaian terhadap data rekam medik  pasien TB paru di Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru Provinsi Kalimantan Barat. Hasil. Terdapat sebanyak 692 orang yang memenuhi kriteria penelitian. TB paru paling banyak diderita oleh pasien laki-laki (66,8%). Kelompok usia 25-34 tahun adalah yang paling banyak mengalami TB paru (24,1%). Pasien TB paru sebagian besar mengalami anemia (76,4%). Anemia ringan adalah yang paling banyak terjadi pada pasien TB paru (59,1%). Jenis anemia yang paling banyak adalah normokromik normositik (54,8%). Kesimpulan. Anemia terjadi pada 76,4% pasien TB paru dan anemia normokromik normositik adalah jenis yang paling banyak ditemukan.
Hubungan Tingkat Kecemasan dan Lama Partus Kala I Fase Aktif pada Primigravida di Pontianak ., Ristra Retrianda Difarissa
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.279 KB)

Abstract

Latar Belakang. Kecemasan merupakan salah satu faktor psikologis yang memengaruhi primigravida dalam persalinan. Prevalensi kematian wanita yang  bersalin  maupun  bayi  yang  dilahirkan  masih  cukup  tinggi  di Indonesia. Metode. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan jenis desain penelitian cross sectional dan   untuk   menganalisis   data   menggunakan   uji   Chi-Square dan Spearman. Data diambil dari rekam medik dan kuesioner yang diberikan kepada primigravida   yang bersalin  di RSUD dr. Soedarso Pontianak, Rumah Sakit Bersalin Jeumpa Pontianak, RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie  Pontianak,  dan  Bidan  Praktek  Mandiri  Mariyani  Pontianak. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 29 primigravida.   Hasil. Sebanyak 44,83% primigravida memiliki tingkat kecemasan berat dan sebanyak 51,72% primigravida melewati partus kala I fase aktif normal. Hasil uji Chi Square dikategorikan per tingkat kecemasan didapatkan hasil tingkat kecemasan berat dan sedang yang memiliki hubungan bermakna dengan lamanya partus kala I fase aktif pada primigravida (p=0,005 dan p=0,16).  Kesimpulan. Terdapat  hubungan  bermakna  pada  masing- masing tingkat kecemasan berat dan sedang terhadap lamanya partus kala I fase aktif pada primigravida.
Pemanfaatan Infusa Lidah Buaya (Aloe vera L) sebagai Antiseptik Pembersih Tangan terhadap Jumlah Koloni Kuman ., Dyanti Warrahmah Dewi
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.446 KB)

Abstract

Latar Belakang. Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme patogen seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur. Lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman fungsional yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Penelitian menunjukkan lidah buaya (Aloe vera L.) memiliki kandungan saponin, flavonoid, polifenol, serta tanin yang bersifat antiseptik. Metode. Skrining fitokimia menggunakan metode uji tabung. Aloe vera diekstraksi dengan metode infundasi menggunakan akuades steril. Uji efek antiseptik pembersih tangan menggunakan infusa lidah buaya konsentrasi 150%, 250%, dan 350%. Kontrol positif menggunakan  hand sanitizer sedangkan kontrol negatif menggunakan air mengalir. Sampel kuman didapat dari swab telapak tangan responden yang dimasukan kedalam tabung berisi NaCl 0,9% dan dilakukan pengenceran berseri. Suspensi kuman ditumbuhkan pada media Plate Count Agar dengan metode pour plate. Jumlah koloni kuman dihitung menggunakan colony counter dengan memenuhi Standard Plate Counts (SPC) Hasil. Infusa  Aloe vera L. dapat mengurang jumlah koloni kuman pada telapak tangan dengan penurunan koloni terbanyak pada penggunaan konsentrasi 350%. Kesimpulan. Infusa  Aloe vera L. dapat mengurang jumlah koloni kuman pada telapak tangan.
Hubungan antara Nilai Ankle Brachial Index dan Gangguan Fungsi Kognitif pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Purnama Kota Pontianak ., Najla
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.682 KB)

Abstract

  Latar Belakang. Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang dapat menimbulkan komplikasi akut maupun kronik seperti penyakit penyumbatan pembuluh  darah,  baik  mikrovaskular  maupun  makrovaskular.  Ankle  Brachial Index (ABI) adalah salah satu pemeriksaan untuk mendeteksi adanya gangguan vaskular yang non-invasif, objektif, murah, serta memiliki keakuratan yang tinggi. Gangguan pembuluh darah baik mikrovaskular maupun makrovaskular yang berkepanjangan, dapat memunculkan gangguan pada  sirkulasi darah di otak yang  dapat menimbulkan gangguan kognitif. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan pengukuran langsung. Besar sampel yakni 80 orang diambil secara consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan   uji   Chi   Square. Hasil. Uji   statistik   menunjukkan   terdapat hubungan yang bermakna antara nilai ABI dengan gangguan fungsi kognitif pada penderita  diabetes  melitus  tipe  2  (p=0.000).  Kesimpulan. Nilai  ABI  yang abnormal berhubungan dengan terganggunya fungsi kognitif pada penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Purnama Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak Kata kunci: Gangguan Fungsi Kognitif, Ankle Brachial Index.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkatan Stres pada Tenaga Kesehatan di RS Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2015 ., Dwi Tirta Perwitasari
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.737 KB)

Abstract

Latar Belakang. Stres merupakan respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Stres satu di antaranya dapat dialami oleh tenaga kesehatan.Tingkatan stres dibagi menjadi ringan, sedang, dan berat yang dipengaruhi oleh faktor yang berbeda-beda dari setiap individu. Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner. Hasil. Tingkat stres tenaga kesehatan sebagian besar dalam kategori tidak stres sebanyak (66%). Didapatkan juga faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat stres yaitu faktor kemampuan individu mempersepsikan stresor (84%), faktor intensitas terhadap stimulus (88%), faktor jumlah stresor yang harus dihadapi dalam waktu yang sama (68%), faktor lamanya pemaparan stresor (74%), faktor pengalaman masa lalu (82%), dan faktor tingkat perkembangan (78%). Kesimpulan. Faktor kemampuan individu mempersepsikan stresor, faktor intensitas terhadap stimulus, faktor jumlah stresor yang harus dihadapi dalam waku yang sama, faktor lamanya pemaparan stresor, faktor pengalaman masa lalu dan faktor tingkat perkembangan mempengaruhi tingkat stres.
Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan Lengkung Kaki pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FK UNTAN Angkatan 2012 ., Herick Alvenus Willim
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Struktur dan pergerakan lengkung kaki sangat penting untuk kesejahteraan dan fungsi optimal tubuh. Lengkung kaki yang terpenting secara klinis adalah arcus longitudinalis medialis. Berdasarkan struktur   arcus  longitudinalis   medialis,  lengkung   kaki   diklasifikasikan menjadi  3  jenis:  lengkung  kaki  normal,  lengkung  kaki  rendah,  dan lengkung kaki tinggi. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Sebanyak 51 sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dipilih dengan teknik consecutive sampling. Data IMT dihitung  dengan rumus  berat  badan 2 dibagi  dengan  kuadrat tinggi  badan  (kg/m ).  Data lengkung kaki diperoleh dengan teknik ink footprint dan perhitungan Arch Index. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Gamma dengan menggunakan SPSS versi 17. Hasil. Terdapat korelasi negatif yang kuat antara IMT dan lengkung kaki kiri (r = -0,716, p = 0,00). Terdapat korelasi negatif yang sangat kuat antara IMT dan lengkung kaki kanan (r = -0,815, p = 0,00). Kesimpulan. Terdapat hubungan yang bermakna antara IMT yang semakin tinggi dan lengkung kaki yang semakin rendah.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue