cover
Contact Name
Rikha Widiaratih
Contact Email
ijoce@live.undip.ac.id
Phone
+6281310097666
Journal Mail Official
ijoce@live.undip.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of Oceanography
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27148726     DOI : -
Indonesian Journal of Oceanography is published by Department of Oceanography, Universitas Diponegoro. The Indonesian Journal of Oceanography is published four times a year in February, May, August and November containing research articles and literature review on Oceanography and Marine aspects in general. Indonesian Journal of Oceanography (IJOCE) encourages submission of manuscripts dealing with all research papers and review on all aspects of oceanography, coastal management, marine science, marine biology, marine conservation, marine ecology, marine microbiology, marine culture, marine geology, air and ocean dynamics, estuary, renewable energy, disaster mitigation, ocean technology, ocean and coastal resources, ocean satellite, ocean remote sensing, other ocean topics.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography" : 10 Documents clear
Analisa Spasial dan Temporal Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a selama 2 Dekade di Perairan Indonesia Tri Wulandari Santoso; Kunarso Kunarso; Jarot Marwoto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.473 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.12384

Abstract

Pemahaman pola variabilitas secara spasial dan temporal atas perubahan yang terjadi di lautan sangat penting dilakukan untuk pengelolaan laut. Lautan Indonesia merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan cekungan samudera yang berbeda di daerah tropis, sehingga memainkan peranan penting dalam samudera dan sistem iklim. Suhu permukaan laut (SST) dan Klorofil-a (Chl-a) seringkali digunakan untuk memantau kondisi Lautan terlebih dibawah pengaruh perubahan iklim. Perubahan kedua parameter yang signifikan sangat mempengaruhi produktivitas sumber daya lautan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji variabilitas spasio temporal SST dan Chl-a di Laut Indonesia selama 2 dekade (2000-2020) dengan menggunakan data citra MODIS TERRA harian. Penelitian dilakukan dengan menganalisis sebaran spasial dan temporal SST dan Chl-a Laut Indonesia dan analisis temporal tiga daerah bagian, yaitu Laut Cina Selatan, Utara Papua, dan Selatan Jawa. Analisa ini didasarkan pada nilai anomali yang didapat dari pengurangan nilai parameter dengan nilai historis (rerata nilai seluruh data). Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan slope SST 0,024⁰C/tahun dan Chl-a 0,0012 mg-3/tahun di Indonesia. Slope positif juga ditemui pada ketiga daerah studi. Perairan Selatan Jawa memiliki slope yang paling tinggi dari Laut China Selatan dan Utara Papua. Variabilitas SST dan Chl-a Indonesia mengalami perubahan yang sangat variatif sejak 10 tahun terakhir.
Karakteristik Upwelling pada Periode Indian Ocean Dipole (IOD) Positif di Perairan Selatan Jawa Barat Dini Oktaviani; Gentur Handoyo; Muhammad Helmi; Kunarso Kunarso; Anindya Wirasatriya
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.107 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.12081

Abstract

Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan suatu pola variabilitas di Samudera Hindia dengan perubahan Suhu Permukaan Laut (SPL) yang lebih rendah daripada biasanya. Secara umum perubahan variabilitas suhu permukaan laut dan persebaran klorofil-a di laut sangat dipengaruhi oleh adanya fenomena Indian Ocean Dipole (IOD). Adanya fenomena IOD ini berpengaruh pada terjadinya upwelling pada perairan selatan Jawa Barat.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan hubungan Indian Ocean Dipole (IOD) dengan upwelling di perairan selatan Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif,  metode ilmiah yang dianalisis menggunakan kaidah-kaidah ilmiah yang empiris, rasional dan sistematis. Penelitian ini dilakukan menggunakan data satelit tahun 2008 sampai dengan 2017 . Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Suhu Permukaan Laut (SPL) dan klorofil-a hasil perekaman satelit Aqua MODIS, data Dipole Mode Index (DMI). Data dari satelit diolah menggunakan SeaDas kemudian menggunakan software ArcGIS. Setelah data didapatkan kemudian diolah menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  variabilitas IOD mempengaruhi karakteristik upwelling yang terjadi di perairan selatan Jawa Barat. Ketika nilai DMI meningkat maka upwelling menguat yang ditunjukkan indikator SPL menurun dan klorofil-a meningkat. Sebaliknya ketika DMI menurun maka upwelling akan menurun yang ditunjukkan indikator SPL meningkat dan klorofil-a menurun. Upwelling dengan katagori lemah sudah mulai terjadi bulan Mei. Upwelling medium terjadi bulan Juni-Juli dan upwelling kuat umunya terjadi pada bulan Agustus-September.Bulan Oktober-November umumnya upwelling melemah lagi. 
Analisa Sebaran Klorofil-a dan Kualitas Air di Perairan Pulau Sintok, Karimunjawa, Jawa Tengah Muhammad Sababa Alhaq; Agus Anugroho Dwi Suryoputro; Muhammad Zainuri; Muslim Muslim; Jarot Marwoto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.678 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.11728

Abstract

Pulau Sintok termasuk di bagian zonasi pariwisata yang mana terdapat beberapa kegiatan tertentu yang terjadi di wilayah Pulau Sintok. Setiap kegiatan tentunya akan berpengaruh terhadap tingkat kesuburan dan keberadaan biota perairan, terutama fitoplankton. Fitoplankton menjadi parameter utama dalam perubahan kualitas air suatu perairan dikarenakan fitoplankton merupakan biota pertama yang merespon perubahan kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan distribusi klorofil-a dan kualitas perairan di Pulau Sintok. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 28 – 30 November 2019. Sampel air untuk analisa klorofil a diambil pada permukaan air, Adapun data  kualitas air diukur secara exsitu. Hasil penelitian dari konsentrasi klorofil-a di lokasi perairan Pulau Sintok, Karimun Jawa, Jawa Tengah memiliki nilai konsentrasi yang berkisar antara 0,1401348 – 0,9097467 (mg/m3).Berdasarkan data diperoleh sebaran klorofil - a yang berbentuk divergen dari stasiun 1 sampai stasiun 10 dengan perbedaan yang tidak cukup signifikan. Hasil pengukuran suhu berkisar antara 28,3 °C – 29,5 °C; pengukuran salinitas memiliki nilai konsentrasi yang berkisar antara 32 ‰ – 35 ‰; pengukuran kecerahan berkisar antara 73,18 dan 100 %; derajat keasaman (pH) memiliki nilai konsentrasi yang berkisar antara 7 hingga 7,15; oksigen terlarut memiliki nilai konsentrasi yang berkisar antara 4,9 mg/l – 5,6 mg/l. Hubungan antara klorofil-a dan parameter kualitas air yang diukur secara korelasi regresi menunjukkan adanya persebaran yang bersifat divergen.
Studi Elevasi Dasar Perairan untuk Penentuan Lantai Dermaga Pelabuhan di Pelabuhan TPI Wonokerto Kabupaten Pekalongan Samudera Adi Bramastya; Jarot Marwoto; Purwanto Purwanto; Warsito Atmodjo; Elis Indrayanti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.12142

Abstract

Wilayah Kabupaten Pekalongan secara administratif berbatasan dengan Sebelah Utara Kota Pekalongan dan Laut Jawa. Wilayah Kabupaten Pekalongan merupakan tempat berbagai aktivitas salah satunya aktifitas pelabuhan perikanan. Perlu dilakukannya revitalisasi pelabuhan dari analisis pasang surut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasang surut, meramalkan pasang surut 5 tahun kedepan , analisis kedalaman kolam pelabuhan, dan analisis ketinggian lantai dermaga. Data yang diambil adalah data kedalaman dan data pasang surut realtime 15 piantan untuk mengetahui tipe pasang surut dan peramalan pasang surut sedangkan untuk mengetahui kondisi kolam pelabuhan dan lantai dermaga menggunakan data pasang surut yang telah diolah. Analisa pasang surut menggunakan metode Admiralty dan Worldtide diperoleh tipe pasang surut di perairan TPI Wonokerto yaitu campuran condong harian tunggal dan peramalan selama 5 tahun kedepan. Analisis kolam pelabuhan menggunakan perhitungan LLWL didapatkan nilai sebesar 2,05 m untuk kapal 10 GT dan dinyatakan layak untuk kapal bersandar. Sedangkan untuk lantai dermaga diperoleh jeda antara HHWL dan lantai dermaga sebesar 33 cm untuk metode Admiralty dan 26 cm untuk metode Worldtide sehingga dapat dikatan dermaga tersebut layak untuk tempat bersandar kapal.  
Distribusi Material Padatan Tersuspensi di Perairan Sungai Jajar, Kabupaten Demak Faiz Hamzah Adriono; Muhammad Zainuri; Muhammad Helmi; Baskoro Rochaddi; Sugeng Widada
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.914 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.11862

Abstract

Perairan sekitar muara Sungai Jajar merupakan jalur keluar masuknya perahu nelayan yang bersandar di hilir sungai dan sekaligus tempat berlindung perahu dari gelombang. Daerah Aliran Sungai (DAS) Jajar yang berupa area pemukiman dan persawahan menjadikan kandungan material padatan tersuspensi di muara cukup tinggi. Faktor hidro oseanografi seperti arus dan pasang surut merupakan faktor penting dalam persebaran material padatan tersuspensi . Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh arus dan pasang surut terhadap sebaran material padatan tersuspensi di muara Sungai Jajar. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode pemodelan hidrodinamika 2D menggunakan software MIKE 21. Penentuan titik sampling dilakukan menggunakan metode purposive, sedangkan pengolahan data arus dilakukan data pasang surut menggunakan metode Admiralty. Analisis material sedimen tersuspensi menggunakan metode Gravimetri. Hasil pengolahan data menunjukkan arus bergerak dari arah barat laut ke tenggara saat pasang menuju surut dengan kecepatan tertinggi 0,1972m/det dan dari arah tenggara ke barat laur saat surut menuju pasang dengan kecepatan tertinggi 0,128 m/det. Arus saat pasang menuju surut membawa sedimen tersuspensi dari muara sungai kearah laut dan saat arus surut menuju pasang sedimen tersuspensi yang berada di laut terbawa arus menuju muara sungai. Nilai sedimen tersuspensi pada kedalaman 0,2D berkisar antara 0 0,3818–0,4435 g/l,  t berkisar antara 0,3913 – 0,4477 g/l pada kedalaman 0.6D dan berkisar antara 0,3983–0,4690 g/l pada  kedalaman 0,8D. Saat kondisi pasang menuju surut maupun surut menuju pasang konsentrasi sedimen tersuspensi di sekitar muara sungai lebih tinggi disbanding lokasi laiinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persebaran material padatan tersuspensi di lokasi dipengaruhi arah arus dan pasang surut. 
Studi Pola Arus untuk Mengkaji Fenomena Suhu Dingin di Perairan Alor-kecil Rahmadiana Andini; Anindya Wirasatriya; Muhammad Zainuri; Kunarso Kunarso; Aris Ismanto; Jahved Ferianto Maro
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.795 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.12411

Abstract

Alor-kecil merupakan sebuah desa yang berada di pesisir pantai di Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Perairan Alor-kecil memiliki potensi taman laut yang indah (Lau,2019). Perairan di sekitar Pulau Alor-kecil tidak hanya cantik tapi juga memiliki keunikan dari fenomena alam yaitu di perairan Alor-kecil terjadi fenomena yang disebut suhu dingin di Selat Kumbang, yang terletak antara Desa Alor Kecil dan Pulau Kepa. Salah satu parameter perairan yang penting untuk diteliti dan mempunyai pengaruh cukup tinggi terhadap parameter lainnya adalah arus laut . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola arus di Perairan Alor-kecil dan kaitannya dengan fenomena suhu dingin. Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari pengumpulan data primer, data sekunder dan pengolahan data. Data yang diolah berupa data arus, pasang surut, batimetri, suhu, dan data angin. Hasil data lapangan dan hasil model menggunakan MIKE 21 menunjukkan bahwa Perairan Alor-kecil didominasi arus pasang surut dengan arah arus cenderung bolak-balik. Nilai formzahl sebesar 0,52 mengindikasikan adanya tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda. Hasil pemodelan hidrodinamika menunjukkan kecepatan arus berkisar antara 0,2 – 0,4 m/s pada saat pasang. Pada saat pasang menuju surut kecepatannya berkisar 0,66 – 1,33 m/s. Pada saat surut kecepatannya berkisar antara 0,08 – 0,2 m/s dan pada saat pasang menuju surut kecepatannya berkisar antara 0,66 - 1,33 m/s. Pergerakan arus cenderung bolak-balik berdasarkan kondisi yaitu saat pasang dan saat surut. Ketika pasang arusnya bergerak ke arah selatan, dan ketika surut bergerak ke arah utara. Fenomena suhu dingin terjadi saat kondisi surut menuju pasang, sehingga dapat diperkirakan bahwa sumber air dingin tersebut berada pada sebelah selatan pulau, karena pola arus saat surut menuju pasang adalah ke utara. Fenomena suhu dingin di Perairan Alor-kecil diduga merupakan fenomena upwelling.
Studi Analisa Pasang Surut, Distribusi Air Tanah Payau dan Sedimen Serta Pengaruhnya Terhadap Pola Sebaran Mangrove Di Kepulauan Karimunjawa Fajar Hudoyo; Sugeng Widada; Lilik Maslukah; Baskoro Rochaddi; Anindya Wirasatriya; Novi Susetyo Adi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.869 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.12916

Abstract

Karimunjawa merupakan salah satu pulau yang berada di sebelah utara Kota Jepara. Keberadaan mangrove di daerah ini menjadi daya tarik tersendiri dan dijadikan distinasi wisata berupa tracking mangrove di area Taman Nasional Karimunjawa. Sebagian mangrove di area ini memiliki keunikan yaitu bentuknya yang kerdil dibandingkan dengan mangrove di daerah lainnya yang diduga terkait dengan kondisi sedimen dan air tanahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pasang surut, distribusi air tanah payau, dan sedimen dasar terhadap pola sebaran mangrove. Data yang diambil adalah  sampel sedimen untuk mengetahui jenis sedimen dan kandungan C organik, salinitas, dan pasang surut. Sedangkan untuk mengetahui kondisi lapisan sedimennya digunakan metode geolitrik resistivity. Tipe pasang surut Karimunjawa yaitu campuran condong harian tunggal, distibusi air tanahnya berasal dari resapan air hujan dan daratan yang lebih tinggi yang mengalir pada sedimen dengan ketebalan sampai 9 meter dari permukaan tanah. Kandungan C organik pada tracking mangrove bervariasi antara 4 – 39 %. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebaran mangrove yang jauh dari laut memiliki diameter yang lebih kecil antara 4 - 6 cm dan tinggi batang yang lebih tinggi antara 4 - 6 m. Hal ini dikarenakan pengaruh pasang surut, distribusi air tanah, dan lapisan sedimen dibawahnya. Jenis mangrove ke arah daratan memiliki kerapatan dan tutupan kanopi yang lebih tinggi daripada jenis mangrove yang dekat dengan laut, sehingga mempengaruhi perbedaan nilai C organik dimana pada daerah dekat laut nilainya lebih kecil antara 4-9 % dan di dekat daratan lebih besar antara 10 – 39 %. 
Kajian Stok Karbon Organik dalam Sedimen di Area Vegetasi Mangrove Karimunjawa Nurul Hickmah; Lilik Maslukah; Sri Yulina Wulandari; Denny Nugroho Sugianto; Anindya Wirasatriya
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.199 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.12494

Abstract

Ekosistem mangrove termasuk ekosistem yang sangat produktif dan dapat berkontribusi sebagai penyimpan karbon organik pada sedimen. Lepasan serasah yang jatuh ke dasar akan menjadi bagian Sedimen. Serasah yang berguguran akan mengalami dekomposisi dan membentuk karbon organik. Jenis mangrove yang tumbuh dalam suatu ekosistem dipengaruhi oleh distribusi ukuran butir. Setiap jenis mangrove memiliki karakteristik pertumbuhan spesifik. Hal ini akan berpengaruh terhadap kemampuan penyimpanan bahan organik dan secara langsung dapat mempengaruhi kontribusi konsentrasi bahan organik dalam sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simpanan karbon organik total dalam sedimen di daerah vegetasi mangrove Karimunjawa. Penelitian dilakukan pada 29 September – 3 Oktober 2020. Analisis data meliputi analisis karbon organik total dengan metode LOI (Lost of Ignition), densitas sedimen (Bulk Density), pH sedimen dan ukuran butir sedimen menggunakan metode granulometri. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata simpanan karbon organik secara vertikal di dekat aliran sebesar 172,72 ton/ha, sedangkan yang jauh dari aliran yaitu 76,17 ton/ha. Simpanan karbon organik ditentukan oleh variabel terikat yaitu bulk density, kandungan karbon dan kedalaman sampel. Faktor lain yang mempengaruhi simpanan karbon organik yaitu pH sedimen, ukuran dan jenis partikel. 
The Modeling of Tsunami Wave Run-Up and Vulnerability Zone Analysis In Cipatujah, Tasikmalaya District Tamara Centong Mandey; Aris Ismanto; Denny Nugroho Sugianto; Purwanto Purwanto; Rikha Widiaratih; Gentio Harsono
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.92 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.12491

Abstract

Cipatujah is a sub-district in Tasikmalaya Regency, West Java Province, Indonesia, which is one of the areas affected by significant damage due to tectonic activity in the southern region of Java, namely an earthquake with a magnitude of 7.7 magnitude and West Java tsunami in 2006 after Nusa Kambangan and PangandaranThe purpose of this study is to estimate the tsunami travel time, wave heights distribution, coverage areas, and vulnerability zone based on the Java 17 July 2006 earthquake scenario in Cipatujah, Tasikmalaya Regency. The method used in this study is quantitative and requires bathymetry data, high points, earthquake parameters of July 17, 2006, tidal data, RBI maps, and land use data. Tsunami modeling with numerical simulations using COMCOT v 1.7 and MATLAB software, also Arc Map for mapping tsunami coverage and vulnerability zone areas. Based on data processing, it was found that the maximum wave speed of 3.92 m/s. In the 27th minute, the waves had reached the Cipatujah region, with a maximum run-up height of 6.115 meters and a maximum tsunami range on the land of 1.891 meters. The area affected by the tsunami based on the processing of tsunami coverage data in Cipatujah totals 11.64 km2. Whereas for tsunami vulnerability zone in Cipatujah, it is divided into 3 categories, namely low hazard zone, medium hazard zone, and high hazard zone. This indicates that the Cipatujah region is included in a high tsunami-prone zone. Based on the results of verification and validation with an RSR value of 0,073, then it is assumed that the height of the run-up model is sufficient by the run-up data that occurred during the event.  
Studi Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut Menggunakan Citra Landsat 8 TIRS di Perairan PLTU Banten 3 Lontar, Tangerang Gita Praspa Ramdhani; Kunarso Kunarso; Azis Rifai; Alfi Satriadi; Dwi Haryo Ismunarti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.638 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.12415

Abstract

PLTU Banten 3 Lontar merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan utama tenaga listrik di Jakarta dan sekitarnya. Adanya aktivitas PLTU di wilayah pesisir berpengaruh terhadap dinamika parameter hidro-oseanografi. Limbah panas yang dihasilkan PLTU memberikan dampak pada lingkungan pesisir salah satunya adalah meningkatkan suhu permukaan air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran spasial suhu permukaan laut secara horizontal serta luas wilayah terdampak limbah air panas di Perairan PLTU Banten 3 Lontar, Tangerang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data yang meliputi Citra Landsat 8 TIRS, suhu permukaan laut lapangan dan data pendukung yakni data angin dari NOAA , data batimetri publikasi BATNAS dan data pasang surut serta peta RBI publikasi BIG. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif  dengan metode pengolahan data citra dilakukan menggunakan Google Earth Engine (GEE), sedangkan untuk metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah terdampak limbah panas memiliki rentang nilai suhu permukaan laut yaitu 29.01 oC - 33.00 oC. Penyebaran limbah air panas pada tahun 2019 memiliki total rata- rata luasan mencapai 367.58 ha dan mencapai jarak 1.76 km dari outfall sedangkan pada tahun 2020 memiliki total rata- rata luasan penyebaran 81.9 ha dan mencapai jarak 1.38 km dari outfall PLTU Banten 3, Lontar. Pola sebaran suhu permukaan laut dipengaruhi oleh arus pasang surut yang bergerak dengan kecepatan 0.014 - 0.519 m/det dengan dominasi arah sebaran ke Timur Laut.    

Page 1 of 1 | Total Record : 10