cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Curvanomic
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 868 Documents
ANALISIS SUB SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN DI KABUPATEN LANDAK Eka Putra B01108033, Frederik Yansen
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi ini berjudul “analisis sub sektor pertanian terhadap perekonomian di Kabupaten Landak”. permasalahan dalam penelitian ini “sub sektor apa dalam sektor pertanian yang dapat dikembangkan untuk mendorong perekonomian Kabupaten Landak”. sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sub sektor unggulan dan mengklasifikasikan sub sektor pertanian berdasarkan Tipologi Klassen di Kabupaten Landak. Sektor pertanian merupakan pendukung utama terhadap perekonomian Kabupaten Landak, hal ini ditunjukan dengan kontribusi sektor pertanian yang relatif lebih besar di bandingkan sektor-sektor lain. Sehingga keberadaan sektor pertanian sebagai penyedia bahan pangan sangat dibutuhkan sehingga keberadaannya harus tetap dipertahankan. Untuk itu perlu adanya pengkajian bagaimana mengembangkan sektor pertanian di Kabupaten Landak. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai Location Quentient (LQ) lima sub sektor pertanian serta klasifikasi lima sub sektor pertanian tersebut dengan pendekatan Tipologi Klassen. Sehingga dengan dua alat analisis tersebut dapat ditentukan sub sektor mana yang dapat dijadikan penopang sektor utama yaitu sektor pertanian. Metode dasar penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Daerah penelitian diambil secara sengaja, yaitu Kabupaten Landak. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Landak dan Provinsi Kalimantan Barat. Data yang digunakan berupa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Landak dan Provinsi Kalimantan Barat 2007-2011 atas dasar harga konstan 2000. Hasil penelitian menunjukan bahwa sub sektor pertanian di Kabupaten Landak yang memiliki nilai LQ diatas satu yaitu sub sektor tanaman bahan makanan (1,28) dan kehutanan (2,98), sedangkan yang memiliki nilai LQ dibawah satu yaitu sub sektor tanaman perkebunan (0,80), peternakan dan hasil-hasilnya (0,51) serta perikanan (0,06). Berdasarkan Klasifikasi Tipologi Klassen sub sektor yang memiliki pertumbuhan dan kontribusi yang tinggi yaitu sub sektor tanaman bahan makanan. Sub sektor yang cepat tumbuh yaitu sub sektor tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya serta perikanan. Sedangkan sub sektor yang relatif tertinggal yaitu sub sektor kehutanan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sub sektor tanaman bahan makanan adalah sub sektor andalan untuk sektor induk yaitu sektor pertanian di Kabupaten Landak.
Analisis APBD kabupaten dan Kota di Provinsi kalimantan Barat Tahun 2010-2014 B01112041, Farman Ardinata Farman
Jurnal Curvanomic Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Jurnal Curvanomic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Tingkat kemandirian daerah Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Barat dalam kemampuan keuangan untuk membiayai pemerintahan dan pembangunan daerah masih banyak yang bergantung kepada pemerintah pusat, hal ini dibuktikan dengan hasil rasio kemandirian,  dari empat belas Kabupaten dan kota ada dua belas Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Barat yang tingkat kemandiriannya berada pada angka persentase dibawah 10 persen, yang artinya tingkat kemandiriannya berada pada kriteria rendah sekali, daerah yang memiliki tingkat kemandirian yang tinggi adalah Kota Pontianak dengan rata-rata kemandirian sebesar 31,20 persen atau berada pada kriteria cukup Sedangkan Kota singkawang tingkat kemandiriannya berada pada kriteria kurang dengan nilai persentase kemandirian sebesar 10,47 persen. Kemampuan keuangan daerah Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Barat bervariasi karena mengisi setiap kriteria kemampuan keuangan, untuk daerah yang masuk kategori ideal adalah Kabupaten Kuburaya karena share dan growth-nya tinggi, untuk daerah yang masuk dalam kategori belum ideal ada Kabupaten Landak, Sambas, Sekadau, dan Kayong Utara, pada kategori ini berada pada kondisi tingginya growth namun share-nya kecil. Sedangkan untuk daerah yang masuk dalam kategori belum ideal selanjutnya adalah Kabupaten Sintang, Kota Pontianak, dan Kota Singkawang pada kondisi ini berada pada kondisi growth rendah namun share-nya tinggi, dan pada kategori kemampuan keuangan paling buruk ada Kabupaten Bengkayang,Kapuas Hulu, Ketapang, Kab Pontianak, Sanggau, dan melawi, pada kategori ini berada pada kondisi share rendah dan growth-nya juga rendah.     Kata Kunci: Kemandirian keuangan daerah, Kemampuan keuangan daerah
ANALISIS EFISIENSI ANGGARAN BELANJA DAERAH BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2012-2015 Agustinus.M, Agustinus.M B1011141120
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti alasan efisien dan inefisien anggaran belanja daerah bidang kesehatan di Provinsi Kalimantan Barat baik secara teknis biaya maupun teknis sistem dan bertujuan untuk memberikan gambaran perbaikan input maupun output pada daerah yang inefisien agar bisa mencapai efisiensi. Objek penelitian ini adalah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat. Kurun waktu tahun 2012 hingga 2015. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Landak, dan Kabupaten Sanggau tidak efisien dikarenakan rasio jumlah perawatnya yang dibawah standar ideal, infrastruktur jalan yang tidak memadai dan produksi listrik yang rendah. Anggaran belanja daerah kesehatan yang tinggi juga menyebakan Kabupaten Sanggau tidak efisien secara teknis biaya. Sementara Kabupaten Kayong Utara bisa efisien dikarenakan anggaran belanja daerah kesehatannya yang rendah dan juga rasio jumlah perawat yang tinggi disebabkan oleh jumlah penduduk yang rendah. Kabupaten Kapuas Hulu bisa mencapai efisisensi teknis biaya dikarenakan rasio jumlah puskesmas yang tinggi dan juga produksi listrik yang tinggi. Kota Singkawang bisa mencapai efisiensi karena rasio jumlah perawat yang sangat tinggi, produksi listrik tinggi dan jalan yang rusak sedikit. Untuk daerah yang tidak efisien secara teknis sistem, seperti Kabupaten Sambas, Kabupaten Kayong Utara, dan Kabupaten Ketapang dikarenakan outcome berupa AHH masih rendah, distribusi air bersih yang rendah, dan AKB yang tinggi. Selain itu, wilayah Kabupaten Ketapang yang luas juga menyebabkan tidak efisien secara teknis sistem. Kabupaten Bengkayang bisa efisien dikarenakan memiliki AHH yang sangat tinggi, rasio jumlah puskesmas yang tinggi dan rasio jumlah perawat yang tinggi. Kabupaten Landak bisa mencapai efisiensi teknis sistem dikarenakan AHH yang tinggi dan AKB yang rendah. Kabupaten Kubu Raya bisa mencapai efisiensi karena AKB yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, jaraknya dekat dengan Ibu Kota Provinsi. Kota Pontianak bisa efisien karena AHH yang tinggi, AKB yang rendah, dan distribusi air bersih yang tinggi. Kata kunci: Efisiensi, DEA, Anggaran Belanja Bidang Kesehatan, Efisiensi Teknis Biaya, Efisiensi Teknis Sistem DAFTAR PUSTAKA Adisamita, R. (2011). Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah: Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Kayong Utara. (2014). APBD Murni Kabupaten Kayong Utara Tahun Anggaran 2015. Kayong Utara: BPKPD. Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Melawi. (2014). APBD Murni Kabupaten Melawi Tahun Anggaran 2015. Melawi: BPKPD. Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Sambas. (2014). APBD Murni Kabupaten Sambas Tahun Anggaran 2015. Sambas: BPKPD. Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Sanggau. (2014). APBD Murni Kabupaten Sanggau Tahun Anggaran 2015. Sanggau: BPKPD. Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kota Singkawang. (2014). APBD Murni Kota Singkawang Tahun Anggaran 2015. Singkawang: BPKPD. Badan Pusat Statistik Bengkayang. (2013). Bengkayang dalam Angka 2013. Bengkayang: BPS. _________ . (2014). Bengkayang dalam Angka 2014. Bengkayang: BPS. _________ . (2015). Bengkayang dalam Angka 2015. Bengkayang: BPS. _________ . (2016). Bengkayang dalam Angka 2016. Bengkayang: BPS. Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat. (2013). Kalimantan Barat dalam Angka 2013. Pontianak: BPS. _________ . (2014). Kalimantan Barat dalam Angka 2014. Pontianak: BPS. _________ . (2015). Kalimantan Barat dalam Angka 2015. Pontianak: BPS. _________ . (2016). Kalimantan Barat dalam Angka 2016. Pontianak: BPS. Badan Pusat Statistik Kapuas Hulu. (2013). Kapuas Hulu dalam Angka 2013. Kapuas Hulu: BPS. _________ . (2014). Kapuas Hulu dalam Angka 2014. Kapuas Hulu: BPS. _________ . (2015). Kapuas Hulu dalam Angka 2015. Kapuas Hulu: BPS. _________ . (2016). Kapuas Hulu dalam Angka 2016. Kapuas Hulu: BPS. Badan Pusat Statistik Kayong Utara. (2013). Kayong Utara dalam Angka 2013. Kayong Utara: BPS. _________ . (2014). Kayong Utara dalam Angka 2014. Kayong Utara: BPS. _________ . (2015). Kayong Utara dalam Angka 2015. Kayong Utara: BPS. _________ . (2016). Kayong Utara dalam Angka 2016. Kayong Utara: BPS. Badan Pusat Statistik Ketapang. (2013). Ketapang dalam Angka 2013. Ketapang: BPS. _________ . (2014). Ketapang dalam Angka 2014. Ketapang: BPS. _________ . (2015). Ketapang dalam Angka 2015. Ketapang: BPS. _________ . (2016). Ketapang dalam Angka 2016. Ketapang: BPS. Badan Pusat Statistik Kubu Raya. (2013). Kubu Raya dalam Angka 2013. Kubu Raya: BPS. _________ . (2014). Kubu Raya dalam Angka 2014. Kubu Raya: BPS. _________ . (2015). Kubu Raya dalam Angka 2015. Kubu Raya: BPS. _________ . (2016). Kubu Raya dalam Angka 2016. Kubu Raya: BPS. Badan Pusat Statistik Landak. (2013). Landak dalam Angka 2013. Landak: BPS. _________ . (2014). Landak dalam Angka 2014. Landak: BPS. _________ . (2015). Landak dalam Angka 2015. Landak: BPS. _________ . (2016). Landak dalam Angka 2016. Landak: BPS. Badan Pusat Statistik Pontianak. (2013). Pontianak dalam Angka 2013. Pontianak: BPS. _________ . (2014). Pontianak dalam Angka 2014. Pontianak: BPS. _________ . (2015). Pontianak dalam Angka 2015. Pontianak: BPS. _________ . (2016). Pontianak dalam Angka 2016. Pontianak: BPS. Badan Pusat Statistik Sambas. (2013). Sambas  dalam Angka 2013. Sambas: BPS. _________ . (2014). Sambas  dalam Angka 2014. Sambas: BPS. _________ . (2015). Sambas  dalam Angka 2015. Sambas: BPS. _________ . (2016). Sambas  dalam Angka 2016. Sambas: BPS. Badan Pusat Statistik Sanggau. (2013). Sanggau dalam Angka 2013. Sanggau: BPS. _________ . (2014). Sanggau dalam Angka 2014. Sanggau: BPS. _________ . (2015). Sanggau dalam Angka 2015. Sanggau: BPS. _________ . (2016). Sanggau dalam Angka 2016. Sanggau: BPS. Badan Pusat Statistik Singkawang. (2013). Singkawang dalam Angka 2013.Singkawang: BPS. _________ . (2014). Singkawang dalam Angka 2014. Singkawang: BPS. _________ . (2015). Singkawang dalam Angka 2015. Singkawang: BPS. _________ . (2016).Singkawang dalam Angka 2016. Singkawang: BPS. Daling, M. (2013). Analisis Kinerja Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal EMBA, 1 (3), 82-89. Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara, (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Kayong Utara Tahun 2015, Kayong Utara. Dinkes. Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Tahun 2014, Kubu Raya. Dinkes Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Tahun 2015, Kubu Raya. Dinkes Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, (2013). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012, Pontianak. Dinkes. _________ , (2014). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013, Pontianak. Dinkes. _________ , (2015). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014, Pontianak. Dinkes. _________ , (2016). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015, Pontianak. Dinkes. Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Erlangga. Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Fahrianta, R. E. (2012). Ananlisis Efisiensi Anggaran Belanja Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas. Jurnal Manejemen dan Akuntansi, 13 (1), 57-72. Hakimudin, D. R. (2010). Analisis Efisiensi Belanja Kesehatan Pemerintah Daerah di Provinsi Jawa Tengah (skripsi), Universitas Diponegoro, Indonesia.Hariadi,. Restianto,. & Bawono. (2010). Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Indriati, N. E. (2014). Analisis Efisiensi Belanja Daerah di Kabupaten Sumbawa (Studi Kasus Bidang Pendidikan dan Kesehatan). JESP, 6 (2), 192-205. Jafarov, E., & Gunnarson, V. (2008). Government Spending on Health Care and Education in Croatia: Efficiency and Reform Options. IMF Working Paper, WP/08/136, 1-34. Karianga, H. (2017). Carut-Marut Pengelolaan Keuangan Daerah di Era Otonomi Daerah: Perspektif Hukum dan Politik. Depok: Kencana. Kurnia, A. S. (2006), Model Pengukuran Kinerja dan Efisiensi Sektor Publik Metode Free Disposable Hull (FDH). Jurnal Ekonomi Pembangunan. 11 (2), 1-20. Semarang: Universitas Diponegoro. Mangkoesoebroto, G. (1993). Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Mardiasmo. (2002). Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Erlangga. Muljarijadi, B. (2017). Pembangunan Ekonomi Wilayah: Pendekatan Analisis Tabel Input-Output. Bandung: UNPAD PRESS. Pangkey, I., & Pinatik, S. (2015). Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran Belanja pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal EMBA, 3 (4), 33-43. Pertiwi, L. D. (2007). Efisiensi Pengeluaran Pemerintah Daerah di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Ekonomi Negara Berkembang,12 (2), 123-129. Rapiuddin., & Rusydi, B. U. (2017). Efisiensi Belanja Pemerintah di Sektor Pendidikan dan Kesehatan di Provinsi Sulawesi Selatan. Economics, Social, and Development Studies, 4 (1), 23-39. Reksohadiprodjo, S. (2001). Ekonomika Publik Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Rusydiana, A. S., dkk. (2013). Mengukur Tingkat Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis (DEA): Teori dan Aplikasi. Bogor: SMART Publishing. Sukirno, S. (2000). Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. _________ . (2007). Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada. Summapouw, O. J, & Roebijoso, J. (2017). Pembangunan Wilayah Berwawasan Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish. Spillane, J. J. (2010). Ekonomi Farmasi. Yogyakarta: Grasindo. Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2004). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Umar, H. (2000). Bussines an Introduction. Jakarta: Gramedia Putaka Utama. Undang-Undang No. 36  Tahun 2009 tentang Kesehatan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Wulandari, P. A., & Iryanie, E. (2018). Pajak Daerah dalam Pendapatan Asli Daerah. Yogyakarta: Deepublish. Yatiman, N., & Pujiyono, A. (2013). Analisis Efisiensi Teknis Anggaran Belanja Sektor Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008-2010. Diponegoro Journal of Economics, 2 (1), 1-3. Zulyanto, A., Noerani, A. A., Badriah, L. S., & Istikomah, N. (2014). Pencapaian MDGs di Indonesia. Bandung: UNPAD PRESS. http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412. Diakses tanggal 23 Februari 2018. https://kalbar.bps.go.id/dynamictable/2017/03/22/63/umur-harapan-hidup-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-kalimantan-barat-2010-2017.html. Diakses tanggal 26 februari 2018.   
Identifikasi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Retribusi Sewa Alat Berat Di Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak B21109042, Zulkarnain
Jurnal Curvanomic Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi
Publisher : Jurnal Curvanomic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di dalam Skripsi ini yang menjadi masalahnya adalah seberapa besar potensi retribusi Sewa Alat Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak serta bagaimana upaya yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak untuk mengoptimalkan pungutan retribusi Sewa Alat Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dari Retribusi Sewa Alat Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak serta upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota / Unit Pengelola untuk mengoptimalkan pungutan retribusi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dengan menghimpun data lapangan yang bersumber dari beberapa instansi yang terkait dengan penelitian ini dan observasi langsung. Potensi pemungutan Retribusi Sewa Alat Berat Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak harus memaksimalkan pemungutan Retribusi Sewa Alat yang telah ada. Selain itu perlunya kebijakan pemungutan retribusi yang jelas untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang terjadi di lapangan.
DETERMINAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA EKONOMI KREATIF DI KOTA PONTIANAK B1011141019, NORITA
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK           Ekonomi kreatif mempunyai peran yang sangat penting peran dalam menciptakan iklim bisnis serta dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Kota Pontianak merupakan salah satu dari 23 kota Ekonomi Kreatif di Indonesia yang ditetapkan oleh Badan Ekonomi Kreatif Nasional. Kota Pontianak memiliki berbagai jenis usaha yang cukup banyak diantaranya yang paling dominan yaitu usaha di bidang fashion, kerajinan, serta kuliner. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh upah, pendidikan, nilai output, dan modal terhadap penyerapan tenaga kerja pada ekonomi kreatif pada subsektor fashion, kriya dan kuliner di Kota Pontianak.          Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian regresif kuantitatif yang menggunakan 4 (empat) variabel bebas, dan 1 (satu) variabel terikat. Terdapat 90 responden pengusaha ekonomi kreatif di Kota Pontianak yang menjadi objek penelitian, dimana subsektor fashion sebanyak 19 responden, subsektor kerajinan (mebel) sebanyak 7 responden, dan subsektor kuliner sebanyak 64 responden. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka digunakan analisis regresi berganda dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS).          Berdasarkan hasil pengujian regresi diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa: (1) secara parsial variabel upah (X1) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja (2) Pendidikan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja (3) Nilai output (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga (4) Modal (X4) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja Secara simultan diperoleh hasil bahwa secara bersama-sama variabel upah, pendidikan, nilai output, dan modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,14 yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat adalah sebesar 14,10%. Sedangkan sisanya 85,90% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.    Kata Kunci : upah, pendidikan, nilai output, modal, penyerapan tenaga kerja
PENGARUH PENGANGGURAN, PENGELUARAN PEMERINTAHDAN INDEK PEMBANGUNAN MANUSIATERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA KALIMANTAN BARAT 2010-2015 B01110038, FEBRIAN ARYANDI
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pengangguran, Pengeluaran Pemerintah Dan Indek Pembangunan Manusia Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Kalimantan Barat 2010-2015”. Dengan tujuan menguji dan menganalisis Pengaruh Tingkat Pengangguran, Pengeluaran Pemerintah Dan Indek Pembangunan Manusia Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Kalimantan Barat 2010-2015.Metode yang digunakandalamjenis penelitianiniadalahdeskriptif kuantitatifdenganmengunakan data sekunder yaitu data panel yang terdiri dari data time series dan cross section dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. diolahdengankomputermengunakan program sofware economics views (E-views). menggunakanmetodefixed effectdenganmetodePanel Least Square (PLS). Hasildaripembahasanmenyimpulkanbahwa berdasarkan uji t-statistik pengangguran dan indek pembangunan manusia berpengaruh signifikan sedangkan pengeluaran pemerintah memilikipengaruhtidak signifikanterhadap kemiskinan. Sedangkan uji f-statistik (serempak) dapat dilihat dari nilai probabilitas f-statistik sebesar 0,0000000 kurang dari 0,05% yang artinya secara bersama-sama tingkatpengangguran, pengeluaranpemerintahdanindekpembangunanmanusia berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Uji Determinasi menunjukan nilai R2sebesar 0,861213artinya 86,12% variabel tingkat kemiskinan dapat dijelaskan oleh tingkatpengangguran, pengeluaranpemerintahdanindekpembangunanmanusia. Kata kunci : Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran, Pengeluaran   Pemerintah dan Indek Pembangunan Manusia.
ANALISIS PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI SAYURAN DI KECAMATAN TUJUH BELAS KABUPATEN BENGKAYANG MELALUI PERBAIKAN SALURAN DISTRIBUSI B01111008, Amin Rohman
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 4, No 3 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vegetable Farmers' Income Improvement Analysis in District Seventeen Bengkayang by Improved Distribution Channels.This study aims to know (1) the pattern of distribution channel of vegetables that occurred in the District Seventeen, (2) determining the pattern of distribution channels of vegetables that can increase the income of vegetable farmers in the district Seventeen .The method used is a qualitative descriptive study. The study population were vegetable farmers in the District Seventeen. Research subjects are 40 respondents, that farmer who cultivated vegetable tomato, big chili, eggplant, green beans, cucumbers and beans. The used data are primary data taken in February 2015. The data was collected by observation, interviews and open questionnaires method. Using presentation of the questionnaire answers and conclusion data analysis. Based on the research results, we concluded that: first, the distribution channel of vegetable commodities in District Seventeen have four channel, Channel I: Farmers to the Collector, the Collector to Malaysia (exports), Channel II: Farmers to Malaysia (exports ), Channel III: Farmers to Collector of the village, Collector of the village to the merchant outside the city, Channel IV: Farmers to Retailers, retailers to consumers. Second, the distribution channels that can increase the income of vegetable farmers in the District Seventeen is the channels II: From Farmer to Malaysia (exports). Keywords: farmers' income, vegetables commodity, and distribution channels.  
PENGARUH TRANSAKSI ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK) TERHADAP INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA B21112011, Sindi Aryani
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Means of payment using the card are inovation of system payment side that give many benefits for Indonesia, namely simple to transaction especially in big amount, decrease cost of making/ spreading cash money, push to consume the goods and services because of followed by the efficiency of the transaction cost This research aims to analyze influence of means of payment using the card transaction about inflation and growing of economuc in Indonesia. This research using secondary data that is retrieved by Bank Indonesia and Centra Bureau of Statistics. Method of analysis that is used in this research in Simple linear regretion. The result of this research from 2005 to 2014 shows that if the transaction using APMK still growth is high. It shows if the interest of society still high about APMK as means of payment. Result of regretion shows that APMK transaction consists of nominal debit card transaction and nominal credit card transaction that is accumulated become growth of APMK value transaction influence in positive and significance about growth of economic in Indonesia, meanwhile growing of transaction value in means of payment using the card about inflation in positive influence but insignificance. Keyword : APMK, Growth of economic, inflation
ANALISIS MANFAAT PINJAMAN PT. PEGADAIAN TERHADAP OMSET PEDAGANG SAYUR DI KABUPATEN SAMBAS B01107075, RODI
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study entitled "Analysis ofLoanBenefitsPT. PawnAgainstAgainstturnoverVegetableMerchantsSambasregency". The problem in this research is how the "Impact Sambas Pawnshop loans to increase business development for small traders Sambas", while the purpose of this study to determine the impact of the credit given to the improvement of business development for small traders in the district Sambas. This research used descriptive method, a method that describes the circumstances that actually occurred. Retrieval of data by using the kueosioner, interviews and observations. Sampling technique with a simple random sample of the total respondents 10% or 15 respondents as a small trader by profession pawnshop customers. The results of the study most of the respondents felt the real impact of the loans granted by the pawnshop, the visible impact of increased income business, assets increased efforts to make their business volume has increased so that the operating profit increased. Keywords: benefits, Credit, Improvement, turnover, efforts
KEMAMPUAN KESEMPATAN KERJA, KONSUMSI RUMAH TANGGA DAN INVESTASI DALAM MENJELASKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN BARAT B1012131031, Anisa Adhistira Pratiwi
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesempatan kerja, konsumsi rumah tangga, dan investasi dalam menjelaskan pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data panel yaitu kesempatan kerja, konsumsi rumah tangga dan investasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel tahun 2011-2015 dengan model fixed effect cross section weights.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar 99.95% dipengaruhi secara bersama-sama oleh variabel dalam model, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model. Secara parsial variabel kesempatan kerja (X1) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tingkat signifikan sebesar 0.1064>0.05, konsumsi rumah tangga (X2) berpengaruh positifdan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tingkat signifikan sebesar 0.0000<0.05, investasi (X3) berpengaruh positifdan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tingkat signifikan sebesar 0.0001<0,05. Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan Kerja, Konsumsi Rumah Tangga, Investasi

Filter by Year

2012 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 4 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 3 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 7, No 4 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 6, No 3 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 5, No 4 (2016): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 5, No 3 (2016): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 4, No 4 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 4, No 3 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 3, No 4 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 3, No 3 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 2, No 3 (2013): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi More Issue