cover
Contact Name
Irfana Tri Wijayanti
Contact Email
info@stikesbup.ac.id
Phone
+62295384984
Journal Mail Official
p3m@stikesbup.ac.id
Editorial Address
Jalan Ki Ageng Selo No. 15, Pati
Location
Kab. pati,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan
ISSN : 20874154     EISSN : 27748669     DOI : https://doi.org/10.52299/jks
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan.
Articles 156 Documents
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN WANITA MASA PREMENOPAUSE USIA 40-50 TAHUN DI DESA KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG Zulfah Nikmatun N.; Sri Hadi Sulistiyaningsih
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1543.061 KB) | DOI: 10.52299/jks.v9i2.16

Abstract

Premenopause adalah bagian dari klimakterium sebelum terjadi menopause. Menurut WHO 2006 diperkirakan 77% wanita di dunia mengalami kecemasan, 25% dialami wanita pada masa memasuki menopause dengan berbagai gejala yang ditimbulkan. Penelitian menunjukkan bahwa 75% wanita yang mengalami menopause akan merasakan berbagai masalah/gangguan atas perubahan yang terjadi, dan diperkirakan 5% dari jumlah penduduk mengalami kecemasan baik kecemasan ringan maupun berat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan wanita masa premenopause usia 40-50 tahun di Desa Krikilan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. Jenis penelitian ini analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah wanita premenopause usia 40-50 tahun dengan sampel 61 orang yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Uji statistik menggunakan Uji Chiquare Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan Gambaran diri dengan tingkat kecemasan wanita premenopause (X² hitung 17,014 dan ρ value = 0,000), ada hubungan peran diri dengan tingkat kecemasan wanita premenopause (X² hitung 33,882 dan ρ value = 0,000, ada hubungan respon koping dengan tingkat kecemasan wanita premenopause (X² hitung 27,338 dan ρ value = 0,000). Diharapkan petugas kesehatan berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan wanita yang akan memasuki premenopause maupun yang sudah supaya mengetahui dan menyadari perubahan yang terjadi.
GAMBARAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA SISWI KELAS VII DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI MTS MA’AHID DI KUDUS Puji Hastuti
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1387.076 KB) | DOI: 10.52299/jks.v9i2.17

Abstract

Menarche merupakan pertanda adanya suatu perubahan status sosial dari anakanak ke dewasa. Pada studi antar budaya, menarche mempunyai variasi makna termasuk rasa tanggung jawab, kebebasan dan harapan untuk bereproduksi. Di Indonesia usia remaja pada waktu menarche bervariasi antara 10 hingga 16 tahun dan rata-rata menarche pada usia 12 tahun 5 bulan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun2010, rata-rata usia menarche pada perempuan usia 10-59 tahun di Indonesiaadalah 13 tahun (20,0%) dengan kejadianlebih awal pada usia kurang dari 9 tahun. Menurut hasil penelitian batubara et al (2010) menunjukkan bahwa kebanyakan remaja putri di Indonesia mengalami menarche pada usia 12 tahun ( 31,33%), usia 13 tahun ( 31,30%), dan padausia 14 tahun (18,24%). Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambaran penerimaan diri pada remaja siswi kelas VII dalam menghadapi menarche di MTS Ma’ahid di Kudus Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja kelas VII yang sudah mengalami menarche. Teknik pengambilan sampel stratified random sampling, data disajikan dalam bentuk analisis deskriptif. Hasil uji Chi Square didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara lama pemberian ASI (nilai p 0,024), paritas (nilai p 0,011) dan tingkat pengetahuan (nilai p 0,002) dengan praktik cara meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dan umur ibu dan dengan praktik cara meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI (p> 0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diharapkan bagi petugas kesehatan dan agar lebih berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan dan praktik ibu menyusui tentang cara meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI melalui penyuluhan secara kontinyu.
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI DESA MARGOREJO KECAMATAN MARGOREJO Apriliani Eko; Uswatun Kasanah
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1260.889 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i1.18

Abstract

Angka infeksi menular seksual (IMS) di kalangan wanita pekerja seks (WPS) setiap tahunnya menunjukkan peningkatan. Sehingga untuk pencegahan, belakangan ini para PSK banyak yang sudah menggunakan alat kontrasepsi dalam upaya pencegahan tersebut dengan menggunakan metode pencegahan kehamilan atau alat kontrasepsi yang bisa dipilih sendiri oleh akseptor yang menurutnya lebih aman efisien. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati pada bulan Oktober tahun 2011 terdapat 78 orang WPS (Dinas Kesehatan Kabupaten Pati 2011). Jumlah setiap saat dapat berkurang atau bertambah karena kebiasaan para WPS yang sering berpindah-pindah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang telah dilakukan pada tanggal 21 Agustus tahun 2013 terhadap 8 WPS diperoleh data sebagai berikut: 2 orang mengatakan bahwa tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi selama melakukan hubungan seksual dengan pelanggannya. 3 orang dari WPS tersebut mengatakan selama ini tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan, dari pengalamannya pertamanya menjadi WPS tidak menggunakan kontrasepsi sehingga mereka mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Sedangkan 3 orang WPS lainnya mengatakan pada awalnya tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi, namun kadang-kadang sang pelanggan yang menggunakan kondom, mereka mengatakan setelah melihat teman dekatnya hamil karena tidak menggunakan alat kontrasepsi muncul perasaan takut dan ingin menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan motivasi dengan perilaku terhadap penggunaan alat kotrasepsi kondom pada pekerja seks komersial (PSK) di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan variabel dependen diukur dalam waktu yang bersamaan dan sesaat dengan besar sampel 38 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa motivasi pekerja seks komersial (PSK) di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo kurang sebanyak 29 orang (76,3%). perilaku pekerja seks komersial (PSK) sebagian besar buruk sebanyak 33 orang (86,8%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan motivasi dengan perilaku penggunaan alat kotrasepsi kondom pada pekerja seks komersial (PSK) di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo ( p value = 0,000 < 0,05).
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIAPER RUSH PADA BALITA DI DESA RANDUAGUNG KECAM ATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG Hermin Susanti; Puji Hastuti
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1404.961 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i1.19

Abstract

Diaper rush adalah iritasi kulit yang berkembang pada daerah yang tertutup oleh popok. Diaper rush paling banyak terjadi pada bayi. Prevalensi bervariasi dilaporkan dari 4-35% pada tahun pertama kehidupan. Diaper rush dapat bermula pada neonatus segera setelah anak memakai popok. Insiden tertinggi pada umur 712 bulan, menurun sesuai umur. Diaper rush berhenti setelah anak mendapatkan latihan toilet training sekitar 2-2,5 th. Pada umur ini juga dapat terjadi diaper rush. Dari survey awal pendahuluan yang telah dilakukan penulis 10 balita, 6 balita terkena diaper rush. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini 33 balitan dengan total sampling. Sedangkan uji statistik yang di gunakan adalah uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal hygiene yang buruk 22 (66,67%) menyebabkan terjadinya Diaper rush. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian diaper rush (X2 hitung > X2 tabel (32,96 > 3,841). Balita dengan personal higiene yang buruk diharapkan memperhatikan personal higiene balitanya dengan baik. Dan memperbaiki personal higienenya.
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN KEPUASAN KLIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN ANC YANG DIBERIKAN OLEH MAHASISWA PRAKTIKAN DAN PRAKTISI BIDAN DI BPS PERMATA HATI KABUPATEN REMBANG Mufarrichah; Siti Ni’amah
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1489.475 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i1.20

Abstract

ANC merupakan bagian terpenting dari kehamilan. Dengan memeriksakan kehamilan secara teratur diharapkan dapat mendeteksi lebih dini keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan risiko kehamilan atau persalinan, baik bagi ibu maupun janin (Prawirohardjo S, 2002). Berdasarkan data badan riset kesehatan daerah Jawa Tengah, 65% tenaga kesehatan di Jawa Tengah kompetensi tenaga kesehatan masih kurang. Dari survei pendahuluan yang telah dilakukan penulis pada tanggal 12 sampai 19 agustus 2013 di desa Kasreman Rembang terdapat 20 klien yang melakukan kunjungan ANC. Sepuluh diantaranya menyatakan tidak bersedia di periksa oleh mahasiswa magang di BPS sedangkan 10 klien lainnya menyatakan senang diperiksa oleh bidan BPS. Populasi dalam penelitian ini adalah 70 orang ibu hamil. Sebanyak 35 ibu hamil yang melakukan ANC dengan mahasiswa praktikan dan 35 ibu hamil yang melakukan ANC dengan praktisi bidan dengan menggunakan total sampling. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre- eksperimental one–shot case study. uji statistik yang digunakan adalah Mann Whitney U-Test. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa Ada perbedaan tingkat kecemasan dan kepuasan klien terhadap mutu pelayanan ANC yang diberikan oleh mahasiswa praktikan dan praktisi bidan di BPS Permata Hati Kabupaten Rembang Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat kecemasan klien yang melakukan ANC dengan mahasiswa praktikan sebagian besar mengalami cemas berat sebanyak 25 orang (71,4%). Tingkat kecemasan klien yang melakukan ANC dengan praktisi bidan sebagian besar mengalami cemas ringan sebanyak 20 orang (57,1%). Klien merasa tidak puas dengan pelayanan ANC yang dilakukan oleh mahasiswa praktikansebanyak 21 orang (60,0%).Klien merasa puas melakukan ANC dengan praktisi bidan sebanyak 29 orang (82,9%). Klien beranggapan bahwa mutu pelayanan ANC yang diberikan oleh mahasiswa praktikan kurang sebanyak 27 orang (77,1%). Klien beranggapan mutu pelayanan ANC yang diberikan oleh praktisi bidan sebagian besar cukup sebanyak 17 orang (48,6%).
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KECEMASAN EFEK SAMPING DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA IBU PRIMIPARA DI BPS AN NISSA DESA KROPAK KEC.WINONG KABUPATEN PATI Sus Hamzah; Sri Hadi Sulistiyaningsih
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1161.778 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i1.21

Abstract

Pengetahuan mengenai manfaat dan efek pemakaian alat kontarsepsi oleh ibu primipara masih rendah hal ini disebabkan karena ini merupakan pengalaman pertama ibu primipara. Berdasarkan data bulan Maret-Agustus tahun 2013 dari Bidan Praktik Swasta An Nissa Desa Kropak Kabupaten Pati, didapatkan sebanyak 57 ibu primipara yang melakukan persalinan di BPS An Nissa. Kemudian dilakukan survey pendahuluan terhadap 5 ibu primipara, yang mana 3 orang mengatakan bahwa mereka masih bingung dalam menentukan pemilihan untuk menggunakan jenis alat kontrasepsi. Sedangkan 2 orang lainnya masih tidak mengetahui manfaat dari penggunaan KB sehingga tidak dapat memilih KB apa yang akan digunakannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang manfaat dan kecemasan efek samping alat kontrasepsi dalam pemilihan alat kontrasepsi pada ibu primipara di BPS AN Nissa Desa Kropak Kec. Winong Kabupaten Pati Tahun 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 ibu primipara dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu primipara tentang manfaat alat kontrasepsi di BPS An Nissa Desa Kropak Kecamatan Winong Kabupaten Pati kurang sebanyak 34 orang (64%), tingkat kecemasan efek samping ibu primipara tentang alat kontrasepsi ringan sebanyak 31 orang (62%) dan ibu primipara di BPS An Nissa Desa Kropak Kecamatan Winong Kabupaten Pati memilih menggunakan KB suntik sebanyak 20 (40%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan tentang manfaat dan kecemasan efek samping terhadap pemilihan alat kontrasepsi pada ibu primipara di BPS AN Nissa Desa Kropak Kec.Winong Kabupaten Pati.
STUDI KOMPARATIF PENGUKURAN LILA (LINGKAR LENGAN ATAS) DAN IMT (INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN BERAT BADAN PADA IBU HAMIL KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIK) Agnes Isti Harjanti; Cicilia Ninik
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1271.986 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i1.22

Abstract

Kondisi Kurang Energi Kronis sampai sekarang masih menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Kurang energi pada ibu hamil akan terjadi jika kebutuhan tubuh akan energi tidak tercukupi oleh diet. ibu hamil membutuhkan energi yang lebih besar dari kebutuhan energi individu normal. Hal ini dikarenakan pada saat hamil ibu, ibu tidak hanya memenuhi kebutuhan energi untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk janin yang dikandungnya. Oleh sebab itu jika pemenuhan kebutuhan energi pada ibu hamil kurang dari normal, maka hal itu tidak hanya akan membahayakan ibu, tetapi juga janin yang ada di dalam kandungan. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012, prevalensi ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis di Indonesia sebesar 21,6% (Sandjaja, 2012, hlm. 5). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2012, prevalensi Kurang Energi Kronis wanita usia subur di provinsi Jawa Tengah adalah 17,2% (Depkes RI, 2013). Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Semarang jumlah ibu hamil pada tahun 2014 sebanyak 29.026 orang, yang mengalami Kurang Energi Kronis sebanyak 1,147 (3,95%), sedangkan data yang di peroleh dari Puskesmas Bangetayu Semarang jumlah ibu hamil pada tahun 2014 sebanyak 990 orang, yang mengalami Kurang Energi Kronis di puskesmas Bangetayu sebanyak 65 orang (6,56%). Di tahun 2015 hingga bulan November jumlah ibu hamil KEK meningkat sebanyak 90 orang, namun penemuan kasus ini masih menggunakan standar pengukuran pita LILA,danbelum dilakukan pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh). Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi. Kurang Energi Kronis adalah keadaan di mana seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Seorang ibu hamil dikatakan terkena Kurang Energi Kronis apabila LILA < 23,5 cm. Wanita yang bersikeras hamil di kala status gizinya buruk, menghadapi risiko melahirkan bayi berberat badan rendah 2—3 kali lebih besar dibandingkan mereka yang berstatus gizi baik; disamping kemungkinan menyumbang angka kematian pada bayi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi besaran TB, BB,LILA dan IMT dan mengetahui rasio perbedaan pengukuran LILA dan IMT dari besaran berat badan ibu hamil KEK di wilayah Puskesmas Bangetayu Semarang. Penelitian ini merupakan jenis studi komparatif, dengan membandingkan 2 variabel dependent yaitu ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap variabel independent yaitu berat badan (BB). Rancangan yang digunakan adalah crossectional yaitu pengamatan variabel dependent dan independent secara bersamaan. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 90 orang ibu hamil KEK, dengan jumlah sampel sebesar 48 responden ibu hamil KEK. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa identifikasi Tinggi Badan terpendek 150 cm sebanyak 10,4% dan tertinggi 157 cm sebanyak 4,2%. Identifikasi Berat Badan terendah 32 kg sebanyak 4,2% dan terbesar 46 kg sebanyak 2,1%. Identifikasi Lingkar Lengan Atas (LILA) terkecil 20 cm sebanyak 33,3% dan terbesar 22 cm sebanyak 22,9%. Identifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) terkecil 11,20 sebanyak 2,4% dan terbesar 23,86 sebanyak 2,1%. Hasil analisis perbandingan antara besaran lingkar lengan atas dan Indeks Massa Tubuh dengan Berat Badan dengan standar deviasi absolut 0,135 interval construct 2,00, dengan CI 95%. Hal ini dinyatakan tidak ada rasio perbedaan yang bermakna. Hasil analisis multivariat antara ukuran Lingkar Lengan Atas terhadap Berat Badan didapatkan R-squere 0,00 dan Indeks Massa Tubuh terhadap Berat Badan, didapatkan R-squere 0,923.Hasil ini menunjukkan bahwa setiap 1 kg kenaikan berat badan tidak memberi effek kenaikan ukuran LILA, sedangkan pada ukuran IMT terdapat kenaikan sebesar 0,923. Penelitian ini menunjukkan ada perbedaan pada pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan perbedaan R-squere 0,00 pada LILA dan R-squere 0,923 pada IMT dengan CI 95%
EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PREEKLAMPSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG Nuke Devi Indrawati; Dewi Puspitaningrum
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1519.226 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i1.23

Abstract

Data yang didapatkan di Puskesmas Kedungmundu pada tanggal 15 Oktober 2014. AKI di Puskesmas Kedungmundu 2013 yaitu ada 4 kasus, tahun 2012 ada 1 kasus dan pada tahun 2011 ada 1 kasus. Jumlah ibu hamil resiko tinggi yang ada di Puskesmas Kedungmundu pada tahun 2013 ada 346 orang yaitu usia ≥ 35 tahun 27,1%, primi muda 14,6%, grandemultipara 12,1%, infertilitas sekunder 9,2%, riwayat abortus 7,2%, lila < 23,5 cm 7,2%, primigravida tua 5,4%, jarak anak < 2 tahun 4,9%, riwayat SC ada 4,6% dan lain-lain 7,5%. Penelitian bertujuan menganalisis efektifitas penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang preeklampsia di wilayah Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Jenis penelitian eksperimen, dengan rancangan one group pretest posttest. Populasi 38 ibu hamil TM III. Penelitian menggunakan “paired T tes”. Pengetahuan p-value sebesar 0,000 <0,005 artinya ada perbedaan yang pada pengetahuan responden tentang preeklampsia sebelum dan sesudah penyuluhan. Hal ini menunjukkan bahwa Penyuluhan tentang preeklampsia di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu dapat diterima dan direspon dengan baik oleh responden, saat diberikan penyuluhan dan beberapa dari responden terlihat aktif untuk tanya jawab tentang materi preeklampsia pada ibu hamil.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAPIHAN ASI PADA ANAK USIA < 2 TAHUN DI DESA KAJAR KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG Ismaturosidah; Irfana Tri Wijayanti
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1321.759 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i2.24

Abstract

Berdasarkan survay pendahuluan yang dilakukan di Desa Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembanag 15 ibu yang mempunyai anak yang sudah dipilih di Desa Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang didapatkan hasil bahwa ada 11 ibu yang bekerja. Dari 11 ibu yang bekerja ada 3 orang yang jarak kelahiran anak ibu dengan anak sebelumnya yang < 2 tahun dan ada 8 orang yang jarak kelahiran anak ibu dengan anak sebelumnya > 2 tahun. Dari 11 ibu ada 6 orang yang mendapatkan dukungan seperti keluarga mengingatkan ibu untuk menyapih anaknya pada usia > 2 tahun, dan menganjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin karena memperbanyak produksi ASI sebanyak 5 orang. Dari 11 ibu yang bekerja ada 4 orang ibu yang menyapih anaknya pada usia < 2 tahun karena ibu yang pulang kerjanya malam, capek, sehingga ibu malas menyusui, selain itu ada 3 orang ibu yang berkeinginan untuk menyapih anaknya pada usia < 2 tahun, dan ada 4 orang ibu dengan alasan putingnya tenggelam jadi anak tidak mau menyusu dan payudara ibu mangalami pembengkakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui apakah ada hubungan antara pekerjaan, jarak kelahiran, dukungan keluarga, dan motivasi dengan penyapihan ASI pada anak usia < 2 tahun di Desa Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembanag. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelatif, dengan pendekatan survey cross sectional. Dari hasil penelitian didapatkan hasil sebagian besar responden yang bekerja 22 (59,5%), jarak kelahiran < 2 tahun ada 19 responden (51,4%), dukungan keluarga yang mendukung (56,8%), dan motivasi baik 23 (62,2%) dan motivasinya yang buruk ada 14 (37,8%) untuk menyapih anaknya pada usia < 2 tahun. Ada hubungan pekerjaan dengan penyapihan ASI pada anak usia < 2 tahun di Desa Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Hal ini ditunjukkan oleh X2 hitung 6,854 > X2 tabel 5,991 dan ρ value 0,032 < 0,05. Ada hubungan jarak kelahira dengan penyapihan ASI pada anak usia < 2 tahun di Desa Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Hal ini ditunjukkan oleh X2 hitung 8,980 > X2 tabel 5,991 dan ρ value 0,011 < 0,05. Ada hubungan dukungan keluarga dengan penyapihan ASI pada anak usia < 2 tahun di Desa Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Hal ini ditunjukkan oleh X2 hitung 6,170 > X2 tabel 5,991 dan ρ value 0,046 < 0,05. Ada hubungan motivasi dengan penyapihan ASI pada anak usia < 2 tahun di Desa Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Hal ini ditunjukkan oleh X2 hitung 6,179 > X2 tabel 5,991 dan ρ value 0,035 < 0,05. Saran ditunjukkan pada responden diharapkan ibu lebih mencari tau tentang penyapihan ASI pada anak usia < 2 tahun dan jika ibu memiliki anak lagi untuk bisa memenuhi ASI yang dibutuhkan anaknya hingga usia > 2 tahun.
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWATAN KEPUTIHAN PRA TRAINING DAN POST TRAINING PADA SISWI SMP NEGERI 2 JAKEN KABUPATEN PATI Yuli Irnawati
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1364.035 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i2.25

Abstract

Berdasarkan survey pendahuluan disimpulkan bahwa remaja SMP Negeri 2 Jaken Kecamatan Jaken Kabupaten pati masih belum mengerti tentang perawatan keputihan. Siswi SMP Negeri 2 Jaken belum mengerti cara cebok yang benar, cebok yang benar itu dari arah depan kebelakang dan siswi SMP Negeri 2 Jaken jika setelah BAK dan BAB tidak mengeringkan daerah vaginanya dulu sebelum menggunakan celana dalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Perbedaan Tingkat Pengetahuan Perawatan Keputihan Pra Training Dan Post Training Perawatan Keputihan Pada Remaja Siswi SMP Negeri 2 Jaken Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Eksperimen dengan Rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pra – post test design yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subyek. Hasil Penelitian dari 31 responden, terdapat 10 orang (32,2%) siswi SMP Negeri 2 Jaken yang mempunyai pengetahuan baik tentangperawatan keputihan setelah diberikan pelatihan, ada 3 orang (9,65%) yang mempunyai pengetahuan cukup tentang perawatan keputihan setelah diberikan pelatihan, ada 5 orang (16,2) yang tetap mempunyai pengetahuan yang kurang baik sebelum dan setelah diberikan pelatihan perawatan keputihan. Siswi SMP Negeri 2 jaken yang tetap mempunyai pengetahuan kurang setelah mendapatkan pelatihan perawatan keputihan sebanyak 5 orang (16,2), sedangkan yang mempunyai pengetahuan perawatan keputihan cukup setelah mendapat pelatihan perawatan keputihan sebanyak 3 orang (9,65), ada 5 orang (16,2) siswi yang tetap mempunyai pengetahuan perawatan keputihan dengan kurang baik sebelum maupun setelah mendapatkan pelatihan. perbedaan tingkat pengetahuan perawatan keputihan pra training dan post training perawatan keputihan pada remaja siswi SMP Negeri 2 Jaken. Hasil uji perbedaan dengan Wilcoxondidapatkan hasil nilai p value 0,000<0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak, bearti terdapat perbedaan tingkat pengetahuan perawatan keputihan pra training dan post trainingperawatan keputihan pada siswi SMP Negeri 2 Jaken. Saran Bagi Remaja Putri Diharapkan pada remaja putri khususnya Siswi SMP Negeri 2 Jaken setelah diberikan pelatihan (post training) tentang perawatan keputihan dapat mengetahui perawatan keputihan dan mempunyai pengetahuan yang sangat baik tentang perawatan keputihan. Dan mengetahui penyebab keputihan dan cara merawatnya.

Page 2 of 16 | Total Record : 156


Filter by Year

2016 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 16 No. 02 (2025): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) More Issue