Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI KOMPARATIF PENGUKURAN LILA (LINGKAR LENGAN ATAS) DAN IMT (INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN BERAT BADAN PADA IBU HAMIL KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIK) Agnes Isti Harjanti; Cicilia Ninik
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1271.986 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i1.22

Abstract

Kondisi Kurang Energi Kronis sampai sekarang masih menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Kurang energi pada ibu hamil akan terjadi jika kebutuhan tubuh akan energi tidak tercukupi oleh diet. ibu hamil membutuhkan energi yang lebih besar dari kebutuhan energi individu normal. Hal ini dikarenakan pada saat hamil ibu, ibu tidak hanya memenuhi kebutuhan energi untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk janin yang dikandungnya. Oleh sebab itu jika pemenuhan kebutuhan energi pada ibu hamil kurang dari normal, maka hal itu tidak hanya akan membahayakan ibu, tetapi juga janin yang ada di dalam kandungan. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012, prevalensi ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis di Indonesia sebesar 21,6% (Sandjaja, 2012, hlm. 5). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2012, prevalensi Kurang Energi Kronis wanita usia subur di provinsi Jawa Tengah adalah 17,2% (Depkes RI, 2013). Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Semarang jumlah ibu hamil pada tahun 2014 sebanyak 29.026 orang, yang mengalami Kurang Energi Kronis sebanyak 1,147 (3,95%), sedangkan data yang di peroleh dari Puskesmas Bangetayu Semarang jumlah ibu hamil pada tahun 2014 sebanyak 990 orang, yang mengalami Kurang Energi Kronis di puskesmas Bangetayu sebanyak 65 orang (6,56%). Di tahun 2015 hingga bulan November jumlah ibu hamil KEK meningkat sebanyak 90 orang, namun penemuan kasus ini masih menggunakan standar pengukuran pita LILA,danbelum dilakukan pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh). Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi. Kurang Energi Kronis adalah keadaan di mana seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Seorang ibu hamil dikatakan terkena Kurang Energi Kronis apabila LILA < 23,5 cm. Wanita yang bersikeras hamil di kala status gizinya buruk, menghadapi risiko melahirkan bayi berberat badan rendah 2—3 kali lebih besar dibandingkan mereka yang berstatus gizi baik; disamping kemungkinan menyumbang angka kematian pada bayi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi besaran TB, BB,LILA dan IMT dan mengetahui rasio perbedaan pengukuran LILA dan IMT dari besaran berat badan ibu hamil KEK di wilayah Puskesmas Bangetayu Semarang. Penelitian ini merupakan jenis studi komparatif, dengan membandingkan 2 variabel dependent yaitu ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap variabel independent yaitu berat badan (BB). Rancangan yang digunakan adalah crossectional yaitu pengamatan variabel dependent dan independent secara bersamaan. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 90 orang ibu hamil KEK, dengan jumlah sampel sebesar 48 responden ibu hamil KEK. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa identifikasi Tinggi Badan terpendek 150 cm sebanyak 10,4% dan tertinggi 157 cm sebanyak 4,2%. Identifikasi Berat Badan terendah 32 kg sebanyak 4,2% dan terbesar 46 kg sebanyak 2,1%. Identifikasi Lingkar Lengan Atas (LILA) terkecil 20 cm sebanyak 33,3% dan terbesar 22 cm sebanyak 22,9%. Identifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) terkecil 11,20 sebanyak 2,4% dan terbesar 23,86 sebanyak 2,1%. Hasil analisis perbandingan antara besaran lingkar lengan atas dan Indeks Massa Tubuh dengan Berat Badan dengan standar deviasi absolut 0,135 interval construct 2,00, dengan CI 95%. Hal ini dinyatakan tidak ada rasio perbedaan yang bermakna. Hasil analisis multivariat antara ukuran Lingkar Lengan Atas terhadap Berat Badan didapatkan R-squere 0,00 dan Indeks Massa Tubuh terhadap Berat Badan, didapatkan R-squere 0,923.Hasil ini menunjukkan bahwa setiap 1 kg kenaikan berat badan tidak memberi effek kenaikan ukuran LILA, sedangkan pada ukuran IMT terdapat kenaikan sebesar 0,923. Penelitian ini menunjukkan ada perbedaan pada pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan perbedaan R-squere 0,00 pada LILA dan R-squere 0,923 pada IMT dengan CI 95%
PENGELOLAAN KEHAMILAN 18 MINGGU DENGAN KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIS) Sylviani Dessiana Sari; Agnes Isti Harjanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.642 KB)

Abstract

Latar Belakang :Kondisi Kurang Energi Kronis sampai sekarang masih menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Kurang energi pada ibu hamil akan terjadi jika kebutuhan tubuh akan energi tidak tercukupi oleh diet. ibu hamil membutuhkan energi yang lebih besar dari kebutuhan energi individu normal. Hal ini dikarenakan pada saat hamil ibu, ibu tidak hanya memenuhi kebutuhan energi untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk janin yang dikandungnya. Oleh sebab itu jika pemenuhan kebutuhan energi pada ibu hamil kurang dari normal, maka hal itu tidak hanya akan membahayakan ibu, tetapi juga janin yang ada di dalam kandungan. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012, prevalensi ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis di Indonesia sebesar 21,6% (Sandjaja, 2012, hlm. 5). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2012, prevalensi Kurang Energi Kronis wanita usia subur di provinsi Jawa Tengah adalah 17,2% (Depkes RI, 2013). Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Semarang jumlah ibu hamil pada tahun 2014 sebanyak 29.026 orang, yang mengalami Kurang Energi Kronis sebanyak 1,147 (3,95%), sedangkan data yang di peroleh dariPuskesmas Bangetayu Semarang jumlah ibu hamil pada tahun 2014 sebanyak 990 orang, yang mengalami Kurang Energi Kronis di puskesmas Bangetayu sebanyak 65 orang (6,56%). Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi. Kurang Energi Kronis adalah keadaan di mana seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Seorang ibu hamil dikatakan terkena Kurang Energi Kronis apabila LILA < 23,5 cm. Wanita yang bersikeras hamil di kala status gizinya buruk, menghadapi risiko melahirkan bayi berberat badan rendah 2—3 kali lebih besar dibandingkan mereka yang berstatus gizi baik; disamping kemungkinan menyumbang angka kematian pada bayi.Tujuan :Mengetahui penanganan pola asuhan pada ibu hamil Ny.W umur 25 tahun G2P1Ao usia kehamilan 18 minggu dengan Kurang Energi Kronis di Puskesmas Banget Ayu Semarang.Metode :Studi kasus ini merupakan jenis diskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel dengan quota sampling, memilih sampel sesuai dengan keinginan peneliti. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan penelitia ini Ny. W umur 25 tahun G2P1A0 sebagai subject observasi. Data dikumpulkan adalah data primer dengan mengikuti perkembangan subject selama intervensi diberikan dalam kurun waktu 21 hari dengan mengamati kenaikan berat badan dan LILA. Istrumen studi kasus ini yang digunakan format asuhan kebidanan ibu hamil. Teknik analisis data yang digunakan secara diskriptif.Hasil :Pada ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis asuhan yang terpenting diberikan yaitu pengawasan makan pada subjek dengan cara memberikan format recole kepada ibu agar mengetahui pola makan ibu dan jumlah kalori yang dipenuhi oleh subjek, selain itu juga dilakukan observasi berat badan dan LILA setiap minggunya.Hasilnya pada pengkajian ke IV, didapatkan kenaikan LILA sebesar 0,5 cm dari 22 cm menjadi 22,5 cm, kenaikan berat badan sebesar 2,5 kg dari 40 kg menjadi 42,5 kg, dan kenaikan IMT dari 17,0 menjadi 18,0. Hasil pengkajian yang telah didapatkan terlihat bahwa berat badan ibu dan 1 IMT sudah bisa mencapai tetapi LILA masih belum bisa mencapai karena kenaikan berat badan ibu tidak langsung dapat terlihat di lengan melainkan di perut dan pinggul terlebih dahulu sehingga kenaikan LILA yang bisa dicapai hanya sebesar 0,5 cm.Kesimpulan :Dengan IMT 18,0 ternyata belum dapat mencapai lingkar lengan 23,5, sedangkan kriteria Kurang Energi Kronis menurut pengukuran IMT 18,0, sudah tergolong tidak Kurang Energi Kronis. Dalam hal ini teori pengukuran LILA sebagai ukuran Kurang Energi Kronis bukan merupakan satu-satunya pedoman yang dapat digunakan sebagai acuan pengukuran, melainkan harus dilihat dari pengukuran lain, seperti IMT dan pengukuran ketebalan lemak tubuh dengan alat.
PENGELOLAAN KEHAMILAN 34 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG MENGGUNAKAN METODE KNEE-CHEST Agnes Isti Harjanti; Zakiyatul Miskiyah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas Angka Kematian Ibu (AKI) terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan (Profil Kesehatan Kota Semarang, 2013, hlm. 17). Masalah komposisi letak janin dalam rahim, juga merupakan bagian dari penatalaksanaan perbaikan pelayanan kesehatan, yang perlu diketahui lebih awal sebelum persalinan berlangsung. Perkiraan komposisi letak janin dalam rahim adalah: 96% letak kepala, 2,5-3% letak sungsang, sedangkan sekitar 0,5% letak melintang. Komposisi kelainan letak dapat mempersulit kelahiran janin, kalau tidak ditangani dengan tepat. Angka kematian bayi dengan persalinan letak sungsang sekitar 25-30%, hal ini cukup tinggi dan membutuhkan perhatian dalam pengelolaan selama kehamilan dan persalinan. Tindakan untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas karena persalinan sungsang, perlu dilakukan intervensi pada masa kehamilan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan bulan Februari 2015 di RSUD Kota Semarang dibagian poli obsgyn, dari 296 ibu hamil ditemukan 5 ibu hamil dengan letak janin sungsang. Kehamilan letak sungsang untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah letak sungsang yaitu bidan melakukan tindakan secara komprehensif pada ibu dengan kehamilan letak sungsang dengan posisi knee-chest atau sering dikenal dengan gerakan antisungsang.Tujuan : Mengetahui penatalaksanaan kehamilan letak sungsang dengan intervensi kneechest pada Ny. M umur 25 tahun G1P0A0 hamil 34 minggu di RSUD.Kota Semarang pada tahun 2015.Metode : Studi kasus ini merupakan jenis diskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel dengan quota sampling, memilih sampel sesuai dengan keinginan peneliti. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan penelitia ini Ny. M umur 25 tahun G1 P0 A0 sebagai subjek observasi. Data dikumpulkan adalah data primer dengan mengikuti perkembangan subject selama intervensi diberikan dalam kurun waktu 10 hari dengan mengamati perubagan letak janin setelah dilakukan intervensi knee chest. Istrumen studi kasus ini yang digunakan format asuhan kebidanan ibu hamil. Teknik analisis data yang digunakan secara diskriptif.Hasil : Pada kasus ini dilakukan metode knee chest 3-4 kali sehari selama 10 menit atau selama 15 menit setiap dua jam setelah bangun tidur, selama 10 hari, tetapi dalam pelaksanaan hanya dilakukan 2 kali sehari selama 8 menit dalam waktu 5 hari pertama perlakuan dilaksanakan belum berhasil dan observasi janin masih dalam keadaan sungsang, namun setelah metode knee chest diberikan sesuai 3-4 kali sehari selama 10 atau selama 15 menit, dilanjutkan dan setelah 10 hari dilakukan observasi janin sudah dalam keadaan normal.Kesimpulan : Data yang didapatkan dari pengkajian mengatakan sudah tidak ada lagi benda keras yang mendesak tulang iga, dan pemeriksaan Leopold bagian terbawah janin teraba bagian bulat, keras, melenting yaitu presentasi kepala, hal ini terjadi karena kepala janin yang mendesak tulang iga sudah berputar dan kepala janin sudah berada pada bagian terbawah janin. Maka dapat disimpulkan tindakan knee-chest yang dilakukan pada 1 Ny. M umur 25 tahun G1P0A0 hamil 34 minggu dengan letak sungsang dilakukan intervensi knee-chest selama 10 hari janin sudah dalam keadaan letak normal.
Literatur Review: Pemanfaatan Bahan Alam Guna Memperlancar ASI pada Ibu Menyusui Mudy Oktiningrum; Agnes Isti Harjanti; anisa nurhidayah; inge dewi; linda; maulidya
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The psychological factors of the mother in breastfeeding are very influential on breastfeeding mothers and smooth milk production. Mothers who are stressed and worried can cause reduced milk production, breast milk is very important for baby's brain development. If you want large amounts of breast milk, you must think positively that you are able to produce enough breast milk (Proverawati, 2010 in the Journal of Anggorowati Nuzulia, 2013). In Indonesia there are many plants that are believed to increase milk production (galactogogue). Local plants designated in 2016 as galactogogue in native Indonesian herbal medicine include katuk leaves (Sauropus androgynus), clabet seeds (Trigonella foenum-graceum), and cumin or torbangun leaves (Coleus ambonicius). The purpose of this journal review is to find out the use of natural ingredients that can be used to facilitate breastfeeding for nursing mothers. The method used is literacy reflection, sources include computerized database system search studies (Pubmed, The Corrain Collaboration, Elsevier, Google Scholar). The questions used to review the journal are adapted to the PICO analysis. The journal used amounted to 6 Journals. The success of breastfeeding mothers is largely determined by diet, both during pregnancy and after delivery. In order to guarantee the quality and quantity of mother's breast milk, highly nutritious and balanced food needs to be consumed every day. Breastfeeding mothers can take advantage of this natural ingredient as an alternative to increase the amount of breast milk because some of these alternatives have been researched and experimented with proven results to increase the amount of breast milk. Apart from being easy to obtain, these natural ingredients can also prevent postpartum mothers from various drugs that can affect the quality of breast milk. Abstrak Faktor psikologis ibu dalam menyusui sangat berpengaruh terhadap ibu menyusui dan produksi ASI yang lancar. Ibu yang stress dan khawatir dapat menyebabkan produksi ASI berkurang, ASI sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Apabila menginginkan ASI dengan jumlah yang banyak ibu harus berfikir positif bahwa mampu menghASIlkan ASI yang cukup (Proverawati, 2010 dalam Jurnal Anggorowati Nuzulia, 2013). Di Indonesia terdapat banyak tanaman yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI (Galaktogogue). Tanaman lokal yang ditetapkan dalam obat herbal asli Indonesia tahun 2016 sebagai galaktogogue antara lain, daun katuk (Sauropus androgynus), biji klabet (Trigonella foenum-graceum), dan daun jinten atau torbangun (Coleus ambonicius). Tujuan dari telaah jurnal ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan bahan alam yang dapat digunakan untuk memperlancar ASI bagi ibu menyusui. Metode yang digunakan adalah tinjauan literartur, sumber meliputi studi pencarian sistem database terkomputerisASI (Pubmed, The Corhrain Collaboration, Elsevier, Google Scholar). Pertanyaan yang digunakan untuk melakukan review jurnal yaitu disesuaikan dengan Analisis PICO. Sehingga jurnal yang digunakan berjumlah 6 Jurnal. KeberhASIlan ibu menyusui sangat ditentukan oleh pola makan, baik di masa hamil maupun setelah melahirkan. Agar ASI ibu terjamin kualitas maupun kuantitasnya, makanan bergizi tinggi dan seimbang perlu dikonsumsi setiap harinya. Ibu menyusui dapat memanfaatkan bahan alami ini sebagai alternatif untuk meningkatkan jumlah ASI karena beberapa alternatif ini sudah dilakukan penelitian dan eksperimen dengan hASIl terbukti dapat meningkatkan jumlah ASI. Selain mudah untuk didapatkan, bahan-bahan alami ini juga dapat menghindarkan ibu nifas dari beragam obat-obatan yang dapat mempengaruhi kualitas ASI.
Efektivitas Pemberian Kompres Hangat Elektrik Dan Relaksasi Nafas Dalam terhadap Tingka Nyeri Dismenore pada Remaja SMK Nurul Islami Semarang Bunga Mayang Sari; Agnes Isti Harjanti; Danny Putri Sulistyaningrum
Medical Laboratory Journal Vol. 1 No. 4 (2023): December : Medical Laboratory Journal
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/caloryjournal.v1i4.108

Abstract

Menstrual pain (dysmenorrhea) is a pain that is felt during menstruation and is felt in the lower abdomen. The incidence of dysmenorrhea is still common in young women, including in SMK Nurul Islami Semarang. One way to reduce dysmenorrhea pain is with warm electric compresses and deep breathing relaxation. This study aimed to analyse the effectiveness of giving electric warm compresses and deep breathing relaxation on the level of dysmenorrhea pain in adolescents at SMK Nurul Islami Semarang. The research plan is a quasi-experimental design with a two-group pre-test-post-test design approach. The population in this study was composed of female students in grades 10 and 11. The sampling technique was purposive, and a total sample of 64 respondents was obtained. The statistical test used is the normality test using Kolmogorov-Sminonov, followed by the Wilcoxon test. This study found that giving electric warm compresses and deep breathing relaxation was more effective in reducing dysmenorrhea pain than giving electric warm compresses. This finding is based on the intervention group's score of 16.50, while the control group's value is 14.50. The results of this study recommend that it can be used as material for carrying out interventions for young women who experience menstrual pain (dysmenorrhea).
Empowerment of Health Cadres in Utilizing Local Foodstuffs through Modisco Corn Processing to Increase Breast Milk Production for Postpartum Mothers Agnes Isti Harjanti; Mudy Oktiningrum; Fransisca Glori
IJCS: International Journal of Community Service Vol. 1 No. 2 (2022): IJCS: International Journal of Community Service
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijcs.v1i2.294

Abstract

Nutrition status monitoring data in Indonesia in 2017 noted that the coverage of exclusive breastfeeding for babies up to the first 6 months only reached 35.7%. This is very low and still far from the coverage target set at 80%, which means that around 65% of babies do not get breast milk (ASI). In the Boja Health Center area, the coverage of exclusive breastfeeding is still low at 65%, while the target for the city of Semarang is 90%. From the description of the Puskesmas work area, the lowest breastfeeding coverage is in Meteseh Village. Exclusive breastfeeding coverage is still low at 45%. On average, postpartum mothers in Meteseh village don't think about additional nutritional intake to increase milk production, because they get little information or evidence on processing food ingredients that can be taken from local types of food. Health cadres don't know how to increase milk production for postpartum mothers, through providing additional food for making Modisco Corn. Modisco stands for Modified Dietetic Skim and Cotton Sheet Oil, which was discovered in 1973 by May White Head, according to White, the manufacture of Modisco is used to add nutrition to malnourished children, Modisco Corn is an additional modification given to facilitate breastfeeding and add nutrition to postpartum mothers. Processing Modisco Corn as a solution for postpartum mothers who breastfeed their babies, because corn fruit has the benefit of increasing milk production and is rich in nutrients. Modisco Corn is taught to Health Cadres, so that cadres have the ability to teach postpartum mothers at any time from generation to generation to increase the coverage of exclusive breastfeeding.
Perbedaan Inhalasi Essential Oil Lemon dan Oral Lemon terhadap Penurunan Frekuensi Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama Lilik Setiyowati; Agnes Isti Harjanti; Dany Putri S
Protein : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.  Vol. 2 No. 3 (2024): Juli : Protein: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/protein.v2i3.390

Abstract

Nausea and vomiting (morning sickness), experienced by around 70–80% of pregnant women, is a phenomenon that often occurs at 5–12 weeks of gestation. Lemon is one of the herbal oils that is a safe medicine against morning sickness in pregnant women. The population of this study was composed of first-trimester pregnant women with nausea and vomiting. Prior to the intervention in the oral lemon control group, there were seven respondents (28.0%) with a frequency of nausea and vomiting > 4, then 12 respondents (48.0%) with a frequency of <4 and no nausea, as well as six respondents (24.0%). After intervention in the oral lemon control group, there were five respondents (20.0%) with a frequency of nausea and vomiting > 4, then 14 respondents (56.0%) with a frequency of <4 and no nausea, and as many as six respondents (24.0%). Before the intervention, a p-value <0.001 was obtained in the control group. In the group, after being given the intervention, the p-value was <0.001. Whereas in the oral lemon control group, the p-value was <0.001 before the intervention, and after being given the oral lemon intervention, the p-value was <0.001. The research was conducted in the Ananda Clinic Work Area, Semarang Regency. The results of the study showed that there was an effect of giving lemon aromatherapy inhalation on morning sickness in pregnant women.
Pengaruh Pemberian Informasi Masa Subur dan “Flo Health” Terhadap Tingkat Pengetahuan Calon Pengantin di Semarang Maulidya Al-Frida; Agnes Isti Harjanti; Mudy Oktiningrum
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 3 No. 2 (2025): Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v3i2.4930

Abstract

The Semarang City Health Office reported that in 2022, there were 15 maternal deaths out of 22,030 live births, or 67.5 per 100,000 KH. Furthermore, 19% of prospective brides at the Gunungpati Semarang Health Center with risky health issues are required to delay pregnancy by monitoring their fertile period. However, 91% of these prospective brides expressed confusion and were unaware of their fertile period and the Flo Health app. This study aims to analyze the effect of providing information on the fertile period and using Flo Health on increasing the knowledge of prospective brides. The research design used was a quasi-experimental design with a One Group Pre-Test and Post-Test approach. The population in this study consisted of prospective brides at the Gunungpati Semarang Health Center. The sampling technique used was accidental sampling, with 63 respondents. The statistical test employed was the normality test using Kolmogorov-Smirnov, followed by the Wilcoxon test, which resulted in a p-value of 0.000. This indicates that Ha is accepted, meaning there is an effect of providing information about the fertile period and using Flo Health on the knowledge level of prospective brides at the Gunungpati Semarang Health Center.
Efektifitas Buah Pepaya (Carica Papaya L.) dan Buah Semangka (Citrullus Lanatus.) Terhadap Kelancaran ASI Ibu Menyusui Silvia Darmawati Kartika Sari; Agnes Isti Harjanti; Mudy Oktiningrum
Detector: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2025): Mei: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/detector.v3i2.4985

Abstract

Breast milk (BM) is the optimal source of nutrition for newborns up to six months old, providing essential antibodies, complete nutrition, and easier digestion compared to formula milk. Exclusive breastfeeding is crucial for infant health, and efforts to support lactation include consuming a balanced and nutritious diet. This study aimed to examine the effect of papaya and watermelon consumption on breast milk expression in nursing mothers. The research utilized a true experimental design with a two-group post-test approach, conducted over five consecutive days. The intervention involved consuming 400 grams of cut papaya and 300 grams of watermelon daily. The study population consisted of postpartum mothers with infants aged 0–6 months, and the sampling technique used was probability sampling, resulting in a total of 42 respondents. Participants were divided into two groups: 21 in the control group and 21 in the intervention group. The Wilcoxon test was applied for statistical analysis. The findings revealed that papaya consumption significantly affected breast milk expression, with a p-value of 0.046 (<0.05), accepting the alternative hypothesis (Ha). This result indicated that papaya intervention increased breast milk expression by 2,000 times. Similarly, the watermelon intervention showed a significant effect, with a p-value of 0.02 (<0.05), also leading to the acceptance of the alternative hypothesis (Ha). The analysis suggested that watermelon consumption improved breast milk expression in nursing mothers by 3.162 times. These findings highlight the potential benefits of consuming papaya and watermelon in enhancing lactation, providing valuable insights for nursing mothers and healthcare professionals in supporting breastfeeding practices.
Hubungan Kualitas Tidur dengan Kejadian Dismenore Pada Siswi di SMK Negeri 5 Kendal Terris Nur Fadhila; Kristina Maharani; Agnes Isti Harjanti
Inovasi Kesehatan Global Vol. 2 No. 2 (2025): Mei : Inovasi Kesehatan Global
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/ikg.v2i2.1684

Abstract

The incidence of dysmenorrhea in Indonesia is 107,673 individuals (64.25%), consisting of 59,671 individuals (54.89%) experiencing primary dysmenorrhea and 9,496 individuals (9.36%) experiencing secondary dysmenorrhea. In Kendal Regency, the number of adolescent girls experiencing dysmenorrhea in 2014 was 11,570, while in 2015, the number was 11,565 (29.8%).Several factors that trigger the increase in the incidence of dysmenorrhea among adolescents include sleeping quality. This study determined the correlation between sleeping quality and the incidence of dysmenorrhea in adolescents at Public VHS 5 Kendal. The research used observational analytics with a cross-sectional approach. The population in this study consisted of 10th and 11th-grade female students. The sampling technique was purposive sampling, resulting in a sample size of 63 respondents. The statistical test was the normality test using the Kolmogorov-Smirnov method followed by the Wilcoxon test, and a p-value of 0.000 was obtained, accepting Ha or indicating a correlation between sleeping quality and the incidence of dysmenorrhea among female students at Public VHS 5 Kendal. The researcher expects the results of this research can serve as educational material on the importance of consistently maintaining sleep quality to prevent worsening dysmenorrhea.