cover
Contact Name
Ganjar Safari
Contact Email
healthyjournalkeperawatan@gmail.com
Phone
+6287825585265
Journal Mail Official
healthyjournalkeperawatan@gmail.com
Editorial Address
Gedung Baru Universitas Bale Bandung Jl. R.A.A. Wiranatakusumah No. 7, Baleendah, Kab. Bandung, Jawa Barat
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Healthy Journal
Core Subject : Health, Social,
Healthy Journal adalah jurnal ilmiah yang menyampaikan hasil penelitian, pemikiran maupun kreasi ilmiah dalam bidang ilmu kesehatan. Ilmu kesehatan sebagai suatu bidang keilmuan dan seni yang berfokus kepada pemenuhan kebutuhan dasar manusia untuk mencapai status kesehatan yang optimal. Jurnal ini diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan UNIBBA yang terbit dua kali dalam setahun yaitu setiap Maret dan Oktober dalam rangka menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 134 Documents
STUDI FENOMENOLOGI : IMPLEMENTASI HUBUNGAN INTERPERSONAL PERAWAT PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI TERHADAP PENERIMAAN PENYAKITNYA Elizabeth Ari
Healthy Journal Vol. 2 No. 1 (2014): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.634 KB)

Abstract

Pasien kanker payudara dapat mengalami masalah dalam penerimaan diri akibat penyakitnya maupun akibat intervensi kemoterapi yang diberikan sebagai upaya pengobatan. Peran perawat sebagai pendamping pasien menciptakan hubungan interpersonal yang dapat meningkatkan kemampuan koping adaptif. Tujuan penelitian mengidentifikasi implementasi hubungan interpersonal perawat (perasaan emphati, respek, ketulusan dan kerahasiaan) pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis fenomenologi dari pengalaman 6 orang pasien kanker payudara dengan kemoterapi. Tehnik pengumpulan data dengan wawancara yang mendalam dengan bentuk pertanyaan terbuka. Hasil penelitian terungkap bahwa implementasi hubungan interpersonal perawat dengan pasien kanker payudara menunjukkan perasaan emphati yang diawali dengan senyum, salam, sapa perawat dalam memulai suatu hubungan, dilanjutkan dengan pemahaman dan penerimaan perawat terhadap perasaan yang dialami pasien kanker payudara dan kemampuan merasakan apa yang dialami pasien. Respek yang ditunjukkan perawat dengan kesungguhan memberikan perhatian ketika kemoterapi berlangsung, sikap tulus disampaikan pasien bahwa perawat tidak pura-pura dalam melayani dan mendengarkan keluhan pasien serta pasien percaya bahwa perawat dapat menjaga kerahasiaan penyakit pasien. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ungkapan-ungkapan partisipan tentang perawat yang mampu menciptakan hubungan interpersonal dengan baik. Rekomendasinya senantiasa membina dan meningkatkan hubungan interpersonal yang dilandasi rasa percaya pasien kepada perawat. Kata kunci : kanker payudara, kemoterapi, hubungan interpersonal
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PERBEDAAN WAKTU FLATUS PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA Darwis A Suhananto; Tarjuman
Healthy Journal Vol. 2 No. 1 (2014): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.745 KB)

Abstract

Seksio caesar atau bedah caesar merupakan salah satu jenis operasi untuk mengakhiri persalinan. Pemberian kompres hangat merupakan salah satu tindakan mandiri keperawatan, dengan memakai prinsip pengantaran panas melalui cara konduksi yaitu dengan menempelkan buli-buli panas pada perut pasien sehingga akan terjadi perpindahan panas dari buli-buli panas kedalam perut pasien yang akan merangsang kontraksi usus sehingga terjadilah flatus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat terhadap waktu flatus pasien post operasi bedah caesar. Penelitian ini bersifat asosiatif analitik dengan rancangan quasi eksperiment (eksperimen semu). Penelitian dilakukan pada bulan desember - februari 2011 dengan jumlah sampel sebesar 30 pasien. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasilnya setelah dilakukan analisa data dengan menggunakan uji statistik t test independent maka didapatkan hasil nilai t hitung = -27,021 dan nilai signifikansi ( ? ) 0,000, sehingga jika dibandingkan dengan t tabel = ± 2.048 dan ? = 5%, maka t hitung > t tabel dan ? < 0,05, sehingga Ho ditolak. Kesimpulannya adalah ada pengaruh pemberian kompres hangat terhadap perbedaan waktu flatus pada pasien post operasi caesar. Kata kunci : kompres hangat, waktu flatus, dan seksio caesar.
PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER POSYANDU TERHADAP PENATALAKSANAAN ISPA PADA BALITA (1-4 TAHUN) Lidya Maryani
Healthy Journal Vol. 2 No. 1 (2014): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.668 KB)

Abstract

Penyakit ISPA masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, karena dapat mengakibatkan kematian pada golongan usia rawan, salah satunya pada balita. Partisipasi dan peran aktif dari kader sangat dibutuhkan untuk keberhasilan program P2 ISPA, namun di Posyandu masih terdapat kader yang tidak aktif dalam kegiatan posyandu, yaitu 17,8% dari keseluruhan kader. Pengetahuan dan sikap kader posyandu yang adekuat merupakan hal yang mendasari kader untuk membentuk suatu tindakan, yaitu berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu yang diharapkan dapat meningkatkan cakupan dan rujukan penumonia. Metode: Penelitian ini merupkan penelitian deskriptif kuantitatif. Tujuan: untuk mendapatkan gambaran tentang pengetahuan dan sikap kader posyandu terhadap upaya penatalaksanaan ISPA. Responden dalam penelitian ini adalah kader yang telah mengikuti pelatihan dan penyuluhan tentang P2 ISPA dan tercatat aktif sebagai kader posyandu yang berjumlah 78 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Analisa data aspek pengetahuan dengan menggunakan persentase dan aspek sikap menggunakan skala likert dengan menghitung terlebih dahulu skor-T. Hasil: aspek pengetahuan kader, baik (26,92%), cukup (25,64%) dan kurang (47,44%. Aspek sikap 48,72% memliki sikap favourable (mendukung) dan 51,28% memiliki sikap unfavourable (tidak mendukung). Kesimpulan: Pengetahuan kader posyandu tentang penatalaksanaan ISPA diperoleh hampir setengahnya dari responden yang memiliki pengetahuan baik, sebagian kecil dari responden yang memiliki pengetahuan cukup dan hampir setengahnya dari responden yang memiliki pengetahuan kurang. Sikap kader posyandu dalam penatalaksanaan ISPA diperoleh hampir setengahnya dari responden memiliki sikap favourable (mendukung) dan sebagian besar dari responden memiliki sikap unfavourable (tidak mendukung). Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi puskesmas untuk dilakukannya penyegaran kader dengan ruitin setiap enam bulan sekali serta pemantauan kader melalui program P2 ISPA dengan menggunakan peran aktif perawat sebagai heatlh educator dan dapat dijadikan landasan penelitian selanjutnya.
HUBUNGAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK JANTUNG RUMAH SAKIT TAHUN 2011 Daud Yusuf Rumbrawer; Nandang A. Waluya
Healthy Journal Vol. 2 No. 1 (2014): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.227 KB)

Abstract

Penelitian ini di latarbelakangi oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau Sindroma Koroner Akut (SKA). PJK merupakan salah satu penyakit jantung yang yang mengakibatkan kematian tertinggi di dunia. Angka kematian akibat PJK di Indonesia mencapai 26% dan cenderung mengalami peningkatan pada 10 tahun terakhir.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor resiko terjadinya PJK di Poliklinik Jantung RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Metode penilitian yang digunakan yaitu yaitu menggunakan pendekatan case control study yaitu: suatu penelitian (survei) analitik dengan jumlah sampel 138 pasien yang terdiri dari 69 kasus dan 69 kontrol. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dari observasi catatan rekam medis. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diketahui ada hubungan bermakna antara hipertensi dan PJK (p: 0,027), terdapat hubungan bermakna antara merokok dan PJK (p: 0,034), dan ada hubungan bermakna antara obesitas dan PJK (p: 0,046). Kesimpulan terdapat hubungan bermakna antara faktor resiko: hipertensi, merokok dan obesitas dengan kejadian PJK. Saran peneliti perlu ditingkatkan upaya pendidikan kesehatan kepada masyarakat mengenai faktor resiko PJK yang dapat diubah menghindari kebiasaan merokok, mengontrol berat badan, tekanan darah dalam batas normal. Kata kunci : PJK, faktor risiko
PENGARUH GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA PASIEN JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT Muryati
Healthy Journal Vol. 3 No. 1 (2015): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.298 KB)

Abstract

Stres dapat menstimulus syaraf sympatis, agregasi trombosit, hiperkorticolemia, arterosklerosis yang menyebabkan oksigen dan nutrisi yang masuk ke pembuluh arteri jantung menurun yang dapat mengancam jantung. Salah satu intervensi untuk mengatasi stres dengan relaksasi guided imagery atau imaginasi terbimbing. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh guided imagery terhadap penurunan tingkat stres pada pasien jantung koroner. Metoda yang digunakan adalah quasi eksperimen one group pre test-post test dengan uji Wilcoxon terhadap 36 responden. Skor rata-rata sebelum intervensi 19,89, (58,3%) mengalami stres sedang, sesudah intervensi 15,89, (63, 9 %) mengalami stres ringan, perbedaan sebelum dan sesudah intervensi nilai signifikansi p = 0,001 jadi p < 0,05 dapat diartikan terdapat perbedaan yang signifikan antara skor tingkat stres sebelum dan sesudah intervensi guided imagery. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh intervensi guided imagery yang signifikan terhadap penurunan tingkat stres pada pasien jantung koroner. Intervensi guided imagery dapat diaplikasikan pada pasien jantung koroner yang mengalami stres. Kata Kunci : Jantung Koroner, Stres, Guided imagery
HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI MAKANAN DAN KEBIASAAN MINUM AIR TEH DENGAN KEJADIAN ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI PADA IBU HAMIL Rika Resmana
Healthy Journal Vol. 3 No. 1 (2015): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.851 KB)

Abstract

Prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia masih tinggi.Kasus anemia tertinggi adalah anemia defisiensi zat besi.Penyebab anemia gizi besi pada ibu hamil dimungkinkan berhubungan dengan kecukupan konsumsi makanan ibu hamil yaitu ketidakcukupan konsumsi energi, protein, zat besi dan adanya faktor penghambat penyerapan zat besi yaitu kebiasaan minum air teh setelah makan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat konsumsi energi, tingkat konsumsi protein, tingkat konsumsi zat besi dan kebiasaan minum air teh dengan kejadian anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Cipeuyeum Kabupaten Cianjur. Penelitian dilakukan dengan studi kasus-kelola pada bulan Juni-Juli 2009. Sampel diambil secara simple random sampling sebanyak 90 orang ibu hamil terdiri dari 45 kasus ibu hamil dengan anemia dan 45 kontrol yaitu ibu hamil tidak anemia. Data tingkat komsumsi makanan dikumpulkan melalui recall selama tiga hari. Data yang diperoleh dianalisis secara bivariabel dan multivariabel dengan analisis Regresi Logistik. Faktor yang berhubungan secara signifikan terhadap kejadian anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil adalah tingkat konsumsi energi dengan p< 0,001 (OR=49; 95%CI=12,50-192,06), tingkat konsumsi protein dengan p < 0,001 (OR=29,33; 95%CI=3,70-232,44) dan tingkat konsumsi zat besi dengan p 0,005 (OR=14,26; 95%CI=1,75–115,72). Faktor kebiasaan minum air teh tidak berhubungan dengan kejadian anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Cipeuyeum Kabupaten Cianjur dengan p : 0,147. Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa faktor tingkat konsumsi energi yang secara bersamaan dengan tingkat konsumsi protein, kebiasaan minum air teh, paritas dan keteraturan minum tablet tambah darah mempengaruhi kejadian anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil. Peluang terjadinya anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil yang dipengaruhi jika keempat faktor risiko tersebut ada secara bersamaan adalah 99,8%. Untuk meningkatkan keberhasilan penanggulangan anemia ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Cipeuyeum Kabupaten Cianjur diperlukan peningkatan kualitas penyuluhan pada ibu hamil khususnya mengenai makanan yang berhubungan dengan penyebab terjadinya anemia (makanan sumber karbohidrat dan makanan sumber protein hewani) serta penjelasan tentang pentingnya mengkonsumsi tablet zat besi
HUBUNGAN TEKANAN DARAH DENGAN LAMA KOMPRESI LUKA AFF SHEATH ARTERI FEMORALIS PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) POST PERCUTANEUS CORONARY INTERVETION (PCI) TAHUN 2014. Gunawan Wahdanu; Tarjuman
Healthy Journal Vol. 3 No. 1 (2015): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.143 KB)

Abstract

WHO memperkirakan PJK akan mencapai 6% dari total penyakit global pada tahun 2020 (Tjang dkk, 2009). Penanganan PJK terus berkembang, saat ini telah berkembang intervensi non bedah : PCI (Percutaneus Coronary Intervention).Post PCI pasien akan dilakukan pencabutan sheath 4 jam post pemasangan stent, kemudian mengidentifikasi resiko dan mencegah komplikasi pada saat aff sheath karena faktor Tekanan Darah merupakan tujuan dari penelitian ini.Metode penelitian yang dilakukan adalah Diskriptif korelasi dengan teknik Cross Sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tekanan darah dengan lama waktu kompresi luka aff sheath di arteri femoralis. Sampel penelitian diambil dari responden pasien PJK Post PCI sebanyak 30 orang dengan teknik consecutive sampling. Data diolah dengan analisis bivariat Chi-Squere.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tekanan darah dengan lama waktu kompresi dimana nilai P value = 0.008 < ? (0,05). Dari hasil analisis diperoleh OR = 9,750 artinya pasien dengan hipertensi pada saat akan dilakukan aff sheath mempunyai resiko 9 kali lebih tinggi untuk mengalami peningkatan lama waktu kompresi dibandingkan dengan pasien yang tekanan darahnya normotensi. Sebaiknya pengawasan terhadap pelaksanaan standart prosedur operasional (SPO) aff sheath dapat lebih ditingkatkan sehingga indikator mutu palayanan dapat lebih meningkat. Peninjauan ulang mengenai kebijakan atau prosedur opersional tentang pencabutan sheath terutama dalam rencana penetapan lama waktu untuk penekanan manual atau mekanikal pada luka aff sheath yang tadinya menentukan waktu selama 15-20 menit. Jika akan melakukan aff sheath dengan kondisi tekanan darah pasien cenderung meningkat > 140 mmHg sudah mempersiapkan waktu > 20 menit. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk melengkapi SOP yang sudah ada di rumah sakit. Kata kunci : Post PCI, tekanan darah, lama waktu kompresi, cross sectional
PENGARUH TERAPI PSIKORELIGIUS TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN OPERASI SECTIO CAESAREA Ayu Octavia Ningrum; Lidya Maryani
Healthy Journal Vol. 3 No. 1 (2015): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.425 KB)

Abstract

Kelahiran sectio caesarea ialah kelahiran janin melalui insisi transabdomen uterus.Sectio caesarea dapat menimbulkan kecemasan pada pasien berupa emosi dan pengalaman subjektif yang berbeda-beda pada setiap pasien. Salah satu upaya menurunkan kecemasan tersebut yaitu dengan terapi psikoreligius. Diperlukan peran perawat dalam mengurangi kecemasan pasien ketika menghadapi operasi sectio caesarea dengan mengunakan terapi psikoreligius. Permasalahan yang biasa terjadi di Rumah Sakit adalah terdapatnya kecemasan ketika akan menghadapi operasi sectio caesarea dan belum dilaksanakannya terapi psikoreligius oleh perawat dengan maksimal karena belum ada SOP. Tujuan: Untuk mengetahui Pengaruh Terapi Psikoreligius Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Operasi Section Caesarea. Metode penelitian: Quasi eksperimen dengan desain Two-group Pre-Post test design. Sampel sebanyak 26 responden dengan teknik pengambilan sempel Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah baku. Uji statistic yang digunakan menggunakan uji t-test. Hasil penelitian: Dari 26 responden yang diteliti diketahui bahwa responden kelompok kontrol yang mengalami kecemasan sebelum dioperasi adalah 72,77% dan setelah tindakan operasi menjadi 71,77%, sedangkan kelompok intervensi yang mengalami kecemasan sebelum operasi adalah 68,46% dan setelah dioperasi menjadi 48,54%. Terdapat pengaruh terapi psikoreligius terhadap tingkat kecemasan pada pasien operasi sectio caesarea dengan nilai p value = 0,000 < ? = 0,05 . Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi psikoreligius terhadap tingkat kecemasan pada pasien operasi sectio caesarea. Diperlukan perbaikan Standar Operasional prosedur (SOP) dalam penerapan terapi psikoreligius oleh perawat untuk mengurangi tingkat kecemasan pasien. Kata Kunci: Terapi Psikoreligius, Kecemasan, Operasi Sectio Caesarea
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI APENDIKTOMI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TEKNIK DISTRAKSI MUSIK KLASIK Lisa Nurcahyani; Ganjar Safari
Healthy Journal Vol. 3 No. 1 (2015): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.127 KB)

Abstract

Angka kejadian apendisitis di dunia mencapai 321 juta kasus tiap tahun (handwashing, 2006). Menurut Lubis A (2008) statistik menunjukkan bahwa setiap tahun apendisitis menyerang 10 juta penduduk Indonesia.Saat ini morbiditas angka apendisitis di Indonesia mencapai 95 per 1000 penduduk dan angka ini merupakan tertinggi di antara Negara-negara di Assosiation South East Asian Nation (ASEAN). Teknik distraksi merupakan salah satu metode manajemen nyeri non farmakologi dalam strategi penanggulangan nyeri, Salah satu distraksi yang efektif salah satunya musik, yang dapat menurunkan nyeri fisiologis, stress dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri. Berdasarkan data awal yang ditemukan melalui wawancara dan observasi langsung di lapangan, terdapat 3 orang yang telah di operasi apendiktomi mengatakan berada pada skala nyeri 6-7 yaitu skala nyeri berat, angka kejadian intensitas nyeri yang terjadi pada pasien post operasi cukup meningkat. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri pada pasien post operasi apendiktomi sebelum dan sesudah diberikan teknik distraksi musik. Metode: Metodologi yang digunakan Quasy eksperimental dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design. dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 64 orang pasien yang mengalami post operasi apendiks sedangkan sampel sebanyak 32 orang. Teknik pengambilan sampel mengunakan teknik accidental sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan nilai p-value < alpha atau menunjukan perbedaan intensitas nyeri pada pasien post operasi apendiktomi sebelum dengan hasil nyeri berat sebagian besar 18 orang (56.3%) dan sesudah diberikan teknik distraksi musik dengan hasil nyeri ringan sebagian besar 22 orang (68.8%) dengan p- value 0.000 < alpha 0.05. Kesimpulan: Dengan didapatkannya hasil terdapat perbedaan diharapkan pada petugas kesehatan dan pihak rumah sakit untuk menerapkan teknik distraksi musik sebelum melakukan tindakan kepada pasien. Saran: menganjurkan pada pasien untuk melakukan teknik tersebut. Hal ini dilakukan supaya dengan pengaruh musik klasik pasien akan merasa rileks dan tenang. Kata Kunci: Apendiktomi, Distraksi Musik, Nyeri, Post Operasi.
PENGARUH MOTIVASI DAN MUTU PELAYANAN PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Lidya Maryani
Healthy Journal Vol. 3 No. 1 (2015): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.464 KB)

Abstract

Peranan rumah sakit dapat diukur keberhasilannya dalam memberikan pelayanan yang bermutu sehingga pasien merasa puas. Data dari Rumah Sakit menunjukkan tingkat hunian tempat tidur (Bed Occupancy Rate) masih berada dibawah angka standar Depkes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan mutu pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit. Data yang diperlukan didapat melalui kuesioner. Populasi penelitian adalah semua pasien rawat inap. Sampel dipilih dari populasi dengan kriteria inklusi sebagai berikut: pasien telah dirawat inap selama lebih dari dua hari pada waktu penelitian, penyakit yang diderita pasien dengan kategori ringan atau sedang, pasien sadar dan dapat berkomunikasi dengan baik. Metode analisis data menggunakan tes validitas dan realibilitas kuesioner, tes normalitas, tes linieritas, tes multikolinieritas, tes autokorelasi, analisis korelasi multipel dan analisis regresi linier ganda. Hasil penelitian di atas menyimpulkan bahwa motivasi dan mutu pelayanan perawat memliki pengaruh positif baik secara parsial maupun simultan terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit (p < 0,05). Kata kunci: motivasi, mutu pelayanan perawat, kepuasan pasien rawat inap.

Page 2 of 14 | Total Record : 134