cover
Contact Name
Prof. Widiatmaka
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jtl_soilipb@yahoo.com
Editorial Address
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Wing 12 Lt 4, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment)
ISSN : 14107333     EISSN : 25492853     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan merupakan media yang menyajikan artikel mengenai hasil penelitian dan telaah perkembangan mutakhir dalam bidang ilmu tanah, air, dan ilmu lingkungan sebagai bahan kajian utama.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan" : 6 Documents clear
Karakterisasi dan Viabilitas Bakteri Penambat Nitrogen dan Bakteri Pelarut Fosfat dalam Media Pembawa Biochar Ilyas, Satriyas; Widyastuti, Rahayu; Umadi, Sarah Sakinah
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.25.2.40-45

Abstract

A consortium of nitrogen-fixing bacteria and phosphate solubilizers serves as biological fertilizers to increase the availability of plant nutrients such as nitrogen (N) and phosphorus (P). The experiment aims to study the character of nitrogen-fixing bacteria and phosphate solubilizing bacteria and compare their viability on the biochar (made from husk charcoal and corn cobs) as the carrier media. The experiment involved several tests, such as pathogenicity, nitrogen-fixing ability, phosphate solubilization ability on solid Pikovskaya media, compatibility, and viability. The results showed that KPB4 isolates were pathogenic to animals or humans. Nitrogen-fixing bacteria isolates, namely KBP1, KBP2, and KBP5, had N solubility (ppm) of 54.86, 77.79, and 76.28, respectively, and had NH3 concentrations (mg/L) of 66.61, 94.46, and 92.63, respectively. BPF9 (phosphate solubilizing bacteria isolate) had a phosphate solubilization index of 1.14. Each isolate of nitrogen-fixing bacteria was compatible with BPF9. The results showed that KBP2 and KBP5 each consorted with BPF9 on corncob biochar carriers had higher bacteria populations (15.50 x 107 CFU/g) after four weeks of storage. Keywords: nitrogen-fixing, phosphate solvent, consortium bacteria, biochar
Tingkat Bahaya Erosi dan Status Kesuburan Lahan di Area Konsesi Hutan Tanaman Industri di Kalimantan Tengah Hendrayanto; Muhammad Nizar, Zulkarnaen; Jung, Yoonhwa; Iskandar, Wahyu
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.25.2.46-55

Abstract

Dinamika perubahan tutupan lahan dapat mempengaruhi aliran permukaan dan selanjutnya erosi permukaan. Tebang habis, sebagai bentuk penerapan sistem silvikultur tentunya akan menurunkan evapotranspirasi dan menyebabkan meningkatnya jumlah air permukaan. Pemodelan dengan USLE menujukkan bahwa penggunaan tutupan lahan mempengaruhi mempengaruhi peningkatan erosi permukaan. Erosi dapat mencuci unrsur hara dan tentunya berdampak terhadap penurunan kesuburan tanah. Penelitian ini memetakan tingkat bahaya erosi di area konsesi hutan tanaman industri di Kalimantan Tengah. Dalam penelitian ini tercatat laju erosi di area tegakan Akasia (Acacia mangium), Ekaliptus (Eucaliptus pellita), Daerah Pelestarian Satwa Liar (DPSL) sebagai kawasan tidak terganggu, Penebangan dan Jalan Sarad berturut-turut: 3.0, 3.2, 1.5, 4.8 dan 5.0 (ton ha-1 tahun-1). Meskipun tingkat erosi terbilang tinggi seperti di area Penebangan dan Jalan Sarad, Tingkat Bahaya Erosi (TBE) masih rendah. Berdasarkan hasil analisis contoh tanah, hampir seluruh area memiliki tingkat kemasaman yang tinggi dan bertaraf kesuburan rendah.
Analisis Penggunaan Lahan dan Pola Ruang Berbasis Koefisien Regim Aliran (KRA) pada DAS Air Bengkulu Izzatuddinillah, Iffah
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.25.2.56-63

Abstract

Daerah aliran sungai merupakan sebuah ruang yang memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan dan kestabilan hidrologi suatu wilayah. Penyebab-penyebab yang kerap terjadi adalah konversi lahan dalam bentuk vegetasi menjadi non vegetasi sehingga menurunkan fungsi idrologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan, kestabilan fungsi hidrologi DAS Air Bengkulu dan arahan pengelolaan DAS Air Bengkulu. Metode analisis yang digunakan adalah interpretasi visual citra, perhitungan statistik KRA dan arahan pengelolaan DAS. Berdasarkan hasil analisis perubahan penggunaan lahan pada tahun 2010-2015 terjadi peningkatan luas didominasi lahan permukiman 674.97 ha, perkebunan 606.98 ha dan penurunan dominan pada lahan hutan 1,177.25 ha. Pada periode 2015-2020 peningkatan signifikan pada lahan tegalan/ladang 1,383.09 ha, serta penurunan dominan pada lahan perkebunan dengan luas 1,202.91 ha. Karateristik hidrologi dilihat dari hasil analisis koefisesn regim aliran (KRA), hasil analisis KRA pada tahun 2012 dengan nilai 33.03 kelas rendah, tahun 2015 dengan nilai 25.91 kelas rendah dan tahun 2020 dengan nilai 313.49 kelas sangat tinggi. Berdasarkan skenario penggunaan lahan, kelas rendah pada tahun 2012 dan 2015, termasuk klasifikasi baik sehingga hidrologi DAS berjalan sesuai dengan fungsinya dengan penggunaan lahan dominan perkebunan yang mengalami peningkatan pada tahun 2010 sebesar 62.65 % dan tahun 2015 dengan nilai 63.82%, namun kondisi KRA tahun 2020 tergolong buruk, penggunaan lahan yang menyebabkan nilai KRA sangat tinggi, disebabkan oleh perubahan penggunaan lahan hutan yaitu 19.77% dan perkebunan 61.51% mengalami penurunan luas, sedangkan permukiman, ladang/tegalan, semak belukar, dan tambang meningkat. Berdasarkan analisis keselarasan, kelas KRA, penggunaan lahan dan pola ruang, Skenario RTRW menghasilkan nilai selaras yaitu 65%, transisi 16% dan tidak selaras 19%. Mayoritas penggunaan lahan yang tidak selaras dengan pola ruang adalah berasal dari hutan, pertambangan dan perkebunan. Maka perlu dilakukan pengelolaan DAS Air Bengkulu terhadap lahan yang tidak selaras dengan arahan penggunaan lahan dan konservasi.
Analisis Korelasi Sifat Biologi, Kimia dan Fisika Tanah pada Berbagai Ketinggian Tempat di Bandung, Jawa Barat Rahayu Widyastuti; Sri Malahayati Yusuf; Apsari Putri Wulandari; Fitriyani, Indri Hapsari
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.25.2.64-70

Abstract

Kabupaten Bandung memiliki ketinggian tempat antara 675 mdpl – 2,100 mdpl dengan suhu udara berkisar 14oC sampai dengan 30oC. Perbedaan ketinggian tempat dapat menimbulkan perbedaan iklim dan cuaca sehingga dapat mempengaruhi transformasi hara dan populasi mikrob di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi sifat biologi dan kimia tanah, serta kaitannya antara sifat kimia dan fisika tanah pada berbagai ketinggian tempat di Bandung, Jawa barat. Pengambilan sampel tanah menggunakan metode Purposive Random Sampling dengan 5 kali ulangan. Sampel tanah terganggu diambil pada kedalaman 0-20 cm sebanyak ±1 kg, sedangkan contoh tanah utuh diambil menggunakan ring sampler. Pengambilan sampel tanah meliputi empat ketinggian tempat yaitu ketinggian 600 mdpl penggunaan lahan tanaman kol, ketinggian 1000 dan 1200 mdpl penggunaan lahan tanaman selada, serta ketinggian 1400 mdpl penggunaan lahan perkebunan kopi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada ketinggian 1000 mdpl populasi bakteri pelarut fosfat (BPF) dapat tumbuh optimum sebesar 93.6 x 103 CFU g-1 dengan pH tanah agak masam, P-Total sangat tinggi, dan P-Tersedia sedang. Populasi fungi dapat tumbuh optimum sampai ketinggian 1200 mdpl. Total populasi fungi berkorelasi tinggi dengan unsur hara P-Total dan N-Total di dalam tanah. Respirasi tanah berkorelasi positif dengan semua parameter yang berhubungan dengan sifat kimia tanah. Nilai bobot isi terendah pada ketinggian 1200 mdpl bersesuaian dengan nilai C-organik dan porositas tertinggi pada ketinggian tersebut.
Kesesuaian wisata Mangrove di Taman Ekowisata Mangrove Kacepi, Desa Kacepi Syaifuddin, Zubair; Retno Panuju, Dyah; Widiatmaka
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.25.2.71-77

Abstract

Pemanfaatan ekosistem mangrove untuk ekowisata sejalan dengan pergesaran wisatawan old tourism yaitu wisatawan yang datang dengan tujuan hanya untuk berwisata, menjadi new tourism yaitu wisatawan yang datang selain tujuan berwisata juga untuk pendidikan dan konservasi didalamnya. Taman ekowisata mangrove kacepi bertujuan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar sebagai pengelola obyek wisata, yang pertama kali dibuka pada tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah jenis mangrove, kerapatan jenis mangrove, persentase kerapatan mangrove dan indeks kesesuaian wisata mangrove di taman ekowisata mangrove kacepi, Desa Kacepi. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode line transect untuk mengukur kerapatan dan mengamati jenis-jenis mangrove, metode Hemispherical Photography untuk menghitung persentase tutupan kanopi mangrove serta metode pembobotan/skoring untuk menentukkan nilai indeks kesesuaian wisata. Hasil penelitian ini menujukkan persentase tutupan kanopi adalah 73%, Jumlah jenis mangrove yang teramati adalah 5, kerapatan mangrove di TEMK adalah 17 ind/100m2, pasang surut air laut adalah 1,9 m, dan ketebalan mangrove adalah 183,45m. Secara keseluruhan, kesesuaian wisata mangrove di TEMK adalah 3,22 yang menunjukkan kesesuaian wisata mangrove di TEMK adalah cukup sesuai
Klasifikasi Fase Tumbuh Padi dengan Pendekatan Berbasis Objek Menggunakan Citra Sentinel-2 Munibah, Khursatul; Saniinah, Siti Nur; Ardiansyah, Muhammad
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.25.2.78-85

Abstract

Pemantauan tanaman padi di Indonesia didukung oleh pemerintah daerah di tingkat kecamatan. Praktik tersebut membutuhkan dana yang besar dan dinilai kurang efisien. Opsi lain adalah pemanfaatan data Penginderaan Jauh menggunakan citra satelit gratis Sentinel-2 untuk memantau pertumbuhan padi secara spasio temporal dan pada wilayah yang lebih luas. Citra Sentinel-2 didesain untuk mendukung pemantauan pertanian. Untuk memantau fase tumbuh padi dapat dilakukan dengan klasifikasi berbasis piksel, tetapi pendekatan ini memiliki keterbatasan munculnya salt and pepper yang mengganggu hasil dan akurasi klasifikasi. Pendekatan klasifikasi Object-Based Image Analysis dapat mengatasi fenomena ini dan lebih baik dalam meniru persepsi manusia terhadap objek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fase tumbuh padi pada citra Sentinel-2 dengan pendekatan klasifikasi berbasis objek, dan memantau sebaran spasio temporal fase tumbuh padi. Citra Sentinel-2 dengan 10 akuisisi bulan Mei – Agustus 2021 dianalisis dengan pendekatan berbasis objek dan fase tumbuh padi diklasifikasi dengan pendekatan SVM. Hasil analisis menunjukkan bahwa fase tumbuh padi dapat diidentfikasi dan diklasifikasi dengan baik tanpa fenomena salt and pepper dengan pendekatan berbasis objek dari citra multi-temporal Sentinel-2. Ketelitian model klasifikasi SVM cukup baik dengan rata-rata akurasi 81,60. Klasifikasi SVM berbasis objek dapat memetakan sebaran fase tumbuh padi konsisten dan berlanjut dari citra multi-temporal Sentinel-2.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 27 No 2 (2025): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 27 No 1 (2025): Journal of Soil Science and Environment Vol 26 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 26 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 11 No 2 (2009): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 11 No 1 (2009): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 18 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 17 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 17 No 1 (2015): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 16 No 2 (2014): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 16 No 1 (2014): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 2 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 1 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 14 No 2 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 14 No 1 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 2 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 1 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 2 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 1 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 10 No 2 (2008): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 10 No 1 (2008): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 9 No 2 (2007): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 9 No 1 (2007): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 7 No 2 (2005): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 7 No 1 (2005): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6 No 2 (2004): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6 No 1 (2004): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 5 No 1 (2003): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2000): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 2 No 2 (1999): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 2 No 1 (1999): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan More Issue