cover
Contact Name
Agus Prayitno
Contact Email
agussprayitno09@sttimanuelpacet.ac.id
Phone
+6285259879525
Journal Mail Official
agussprayitno09@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sumberan No.3 Des. Sajen Kec. Pacet Kab. Mojokerto Jawa Timur
Location
Kab. mojokerto,
Jawa timur
INDONESIA
Filadelfia : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Core Subject : Religion, Education,
Teologi dan Pendidikan Agama Kristen FILADELFIA merupakan wadah publikasi hasil penelitian di bidang teologi dan Pendidikan Agama Kristen bagi dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Imanuel Pacet, bahkan semua pihak yang berkompeten di bidang ini dari institusi mana pun.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2024): Oktober 2024" : 5 Documents clear
MOSES LEADERSHIP IN THE BOOK OF EXODUS: IT’S IMPLEMENTATION IN ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT zai, vinus
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55772/filadelfia.v5i2.127

Abstract

Leadership is the process of influencing or setting an example so that it can encourage a group to achieve a set goal. Moses was one of the successful leaders in the book of Exodus, and his leadership can serve as an example for today's leaders. Organizational coaching is directing a group of people to carry out tasks that have been given in order to achieve a common goal. So, leadership is an important thing in life, leadership has a wide place to influence the way people look, and how they behave. Leadership is the process of influencing or setting an example so that through the process it encourages a group to achieve a set goal (Richard 2005. 33). If a leader is skilled in influencing, it means that the leader has a great opportunity to convey what he wants to his followers, but that influence should be based on the absolute truth values of God. based on the leadership of Moses in the Book of Exodus, an organizational leader must: 1) Must be centered on God, 2) There must be Delegation, 3) No compromise with Sin. To realize the above three thing’s need serious guidance to the group of organizations to achieve the goals to be achieved.
“KAJIAN TENTANG PENGORBANAN KRISTUS MENURUT IBRANI 9:23-28” Lawolo, Meidama
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55772/filadelfia.v5i2.139

Abstract

Penelitian ini mengkaji makna dan signifikansi pengorbanan Kristus sebagaimana diuraikan dalam Ibrani 9:23-28. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan kajian pustaka, studi ini menyelidiki pemahaman penulis Ibrani tentang pengorbanan Kristus dalam kaitannya dengan sistem pengorbanan Perjanjian Lama.Hasil penelitian menunjukkan beberapa aspek kunci dari pengorbanan Kristus: (1) Kesempurnaannya dibandingkan dengan korban hewan, (2) Sifatnya yang sekali untuk selamanya, (3) Efektivitasnya dalam menghapus dosa, dan (4) Perannya dalam mendamaikan hubungan manusia dengan Allah. Pengorbanan Kristus dipahami sebagai pemenuhan dan penggantian sistem pengorbanan Perjanjian Lama, menjadi tindakan penebusan yang definitif dan final.Studi ini mengungkapkan bahwa pengorbanan Kristus memiliki implikasi teologis yang mendalam, termasuk pembenaran manusia di hadapan Allah, pengampunan dosa, dan jaminan keselamatan. Temuan-temuan ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang soteriologi Kristen dan relevansinya bagi kehidupan orang percaya.Kata Kunci    : Teologi, Pengorbanan, Kristus
Studi Komparatif terhadap Tradisi Tananan Pairan Anak Yang Baru Lahir di Desa Balla Barat dan Konsep Baptisan Anak Sisilawati, Endang
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55772/filadelfia.v5i2.146

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan tentang bagaimana tradisi tananan pairan anak to manedadi yang ada di Balla Barat dan menunjukkan bagaimana komparasinya dengan baptisan anak menurut Calvin. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan cara mengumpulkan informasi-informasi yang mudah dipahami. Penulis menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan informasi-informasi yang mudah untuk dipahami dan dimengerti. Agar penelitian lebih mudah diselesaikan dan dimengerti, maka penulis melakukan kajian terhadap sumber-sumber pustaka yang berhubungan dengan tradisi dan kepercayaan dalam masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah Baptisan menurut Calvin tidak dimaknai sebagai sarana keselamatan atau faktor penentu keselamatan. Namun, menurut Calvin, baptisan anak adalah perintah Allah yang menegaskan bahwa anak-anak tersebut sudah dipilih oleh Allah. Keselamatan, menurut Calvin, adalah kehendak Allah, dan baptisan menandai awal dari perjalanan iman dan pertobatan mereka. Sementara itu, dalam tradisi yang menjadi objek penelitian, baptisan juga dianggap sebagai permohonan keselamatan kepada Tuhan, yang diwujudkan dalam bentuk kesejahteraan dan panjang umur. Tradisi ini percaya bahwa keselamatan diberikan ketika anak yang baru lahir diberkati melalui upacara baptisan.Kata kunci : Baptisan, Calvin, Masyarakat, Tananan pairan,  AbstractThe purpose of this study is to explain how the tradition of "tananan pairan anak to manedadi" exists in West Balla and show how it compares with child baptism according to Calvin. In this study, the author uses a qualitative method by collecting information that is easy to understand. The author uses a qualitative method in this study by collecting information that is easy to understand and understand. In order to make the research easier to complete and understand, the author conducts a study of literature sources related to traditions and beliefs in society. The result of this study is that Baptism according to Calvin is not interpreted as a means of salvation or a determining factor for salvation. However, according to Calvin, child baptism is God's command that confirms that the children have been chosen by God. Salvation, according to Calvin, is the will of God, and baptism marks the beginning of their journey of faith and repentance. Meanwhile, in the tradition that is the object of research, baptism is also considered a request for salvation to God, which is manifested in the form of well-being and longevity. This tradition believes that salvation is granted when a newborn child is blessed through a baptismal ceremony.Keywords: Baptism, Calvin, Society, Tananan Pairan
Penguatan Karakter Moderisasi Keagamaan Melalui Literasi Keagamaan Dalam Pendidikan Kristiani widowati, dwi siska
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55772/filadelfia.v5i2.144

Abstract

Dalam  pendidikan kristiani, studi tentang topik ini umumnya berfokus pada upaya membangun landasan  cara pandang, sikap dan praktik hidup beragama peserta didik. Berbagai kajian ini penting sebagai bentuk literasi agama. Namun sejauh ini, belum ada penelitian tentang model penguatan karakter peserta didik beragama melalui gerakan literasi agama dalam pendidikan kristiani agar nilai-nilai karakter baik terinternalisasi menjadi karakter peserta didik. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasilnya menunjukkan bahwa penguatan karakter peserta didik akan efektif jika literasi keagamaan dilakukan sebagai gerakan partisipatif melalui kegiatan pembelajaran, pengembangan budaya sekolah, kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan di rumah/gereja/masyarakat. Hasil penelitian ini memperkaya literatur moderasi dan literasi keagamaan serta berguna sebagai input yang penting bagi para pendidik yang berkomitmen untuk membentuk karakter baik   dalam diri peserta didik. 
PENGGUNAAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN PAK PASCA PANDEMI Hura, Ros nila
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55772/filadelfia.v5i2.113

Abstract

ABSTRACTChristian Religious Education (PAK) is one of the subjects that needs to be taught in various schools. When the pandemic began to hit Indonesia, learning in schools experienced rapid changes, so inevitably learning in schools had to be done online. This makes teachers and students throughout Indonesia face new challenges in carrying out distance learning. Therefore, the use of technology is an alternative solution to overcome this problem. However, we need to realize that in reality the use of this technology does not only have positive impacts but also negative impacts. This should open the eyes of every educator and work hard to overcome things that have a negative impact on the use of technology in learning. Therefore, in this scientific paper the author discusses "the use of technology in post-pandemic Christian Religious Education learning". Through this article, you can find positive and negative impacts as well as anticipations that teachers must take. The research method used is the literature method. Key words: use of technology, learning, Christian religious education, pandemic.

Page 1 of 1 | Total Record : 5