cover
Contact Name
-
Contact Email
upj@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
upj@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
D7 Building, 2nd Floor, Sekaran Campus, Gunungpati, Semarang, Central Java, Indonesia, 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Unnes Physics Journal
ISSN : 22526978     EISSN : 25032321     DOI : https://doi.org/10.15294/upj
Core Subject : Science,
Unnes Physics Journal, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu fisika diterbitkan secara berkala 6 bulanan.
Articles 39 Documents
Analisis Seismotektonik Papua Bagian Utara Melalui Pemetaan Sebaran Mekanisme Fokus
Unnes Physics Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Papua merupakan salah satu wilayah di Indonesia Timur yang memiliki geologi kompleks. Akan tetapi, kajian riset geologi Papua tidak berkembang dan sifatnya terbatas. Hal ini menyebabkan belum diketahuinya seismotektonik wilayah Papua. Adapun analisis seismotektonik dapat dilakukan salah satunya melalui pemetaan sebaran mekanisme fokus. Pada penelitian ini dilakukan pemetaan sebaran mekanisme fokus event gempa yang pernah terjadi di Papua bagian utara tahun 1976 – 2013 dengan magnitudo ≥ 6 SR. Adapun hasil yang diperoleh adalah pada jenis sesar pada daerah Kepala Burung adalah oblique reverse, daerah Leher Burung dan teluk Cenderawasih memiliki jenis sesar strike-slip, serta di daerah Badan Burung jenis sesarnya adalah oblique reverse . Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan di wilayah Papua bagian utara lebih banyak dikontrol oleh kegiatan patahan – patahan aktif sebagai akibat dari penunjaman lempeng yang tidak terlalu dalam.
Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Kota Semarang Berdasarkan Data Anomali Gravitasi Citra Satelit
Unnes Physics Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendugaan struktur bawah permukaan kota Semarang dilakukan dengan metode gravitasi berdasarkan anmoali gravitasi yang dihasilkan dari citra satelit. Pengukuran citra satelit didapatkan dari hasil pengukuran Geodetic Satellite (GeoSat) dan European Remote Sensing-1 (ERS-1) yang telah terkoreksi hingga koreksi udara bebas. Pengolahan data dilakukan untuk memperoleh anomali Bouger lengkap (ABL) yang digunakan sebagai data interpretasi struktur bawah permukaan. Densitas rata-rata yang digunakan adalah 2.67g/cm3. Pemodelan bawah permukaan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak GRAV2DC for Window. Hasilnya menunjukan pendugaan struktru bawah permukaan dengan terdapat beberapa jenis lapisan dengan berbagai densitas diantaranya lapisan dasar dengan densitas 2.9g/cm3 kemudian terdapat dua lapisan kontak batuan yaitu batuan dengan densitas 1 g/cm3 dengan 2.8 g/cm3 dan 0.7 g/cm3 dengan 2.76 g/cm3. Berdasarkan informasi geologi lokasi penelitian terletak pada formasi aluvium yang merupakan dataran pantai, sungau dan danau yang umumnya terdiri dari lempung dan pasir.
Efek Penambahan Karbon Aktif pada Magnetit dari Pasir Besi Sebagai Adsorpsi Ion Kalsium dalam Air
Unnes Physics Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adsorpsi merupakan metode efektif mengurangi kesadahan menggunakan material adsorben. Adsorben magnetit dan magnetit-karbon aktif (M:KA) diperoleh dari metode kopresipitasi. Waktu kontak optimum adsorben magnetit, (M:KA=1:1), dan (M:KA=1:2) menggunakan titrasi kompleksiometri masing-masing tercapai selama 75 menit, 60 menit, dan 120 menit dengan jumlah teradsorpsi sebesar 0,397 mg/g, 0,607 mg/g, dan 0,566 mg/g. Adsorpsi masing-masing adsorben mengikuti model adsorpsi kinetika Ho pada magnetit dan (M:KA=1:1), serta kinetika Langmuir-Hinshelwood-Santosa pada adsorben (M:KA=1:2). Mempunyai kelajuan adsorpsi pada adsorben magnetit 8,139 g/mg menit, adsorben (M:KA= 1:1) sebesar 1,159 g/mg menit, dan adsorben (M:KA=1:2) yaitu 0,0062 g/L.menit. Adsorben (M:KA= 1:2) membebaskan energi adsorpsi sebesar 9,769 kJ/mol. Penambahan karbon aktif pada magnetit dapat meningkatkan porositas, dan kapasitas adsorpsi. Kinetika adsorpsi dapat diperoleh dari model kinetika Ho, kinetika Langmuir-Hinshelwood-Santosa, dan kinetika Lagergren. Titrasi kompleksiometri dengan EDTA akan menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan dalam satuan ppm (part per milion).
Identifikasi Nilai Hambat Jenis Arang Tempurung Kelapa dan Arang Kayu Mangrove sebagai Bahan Alternatif Pengganti Resistor Film Karbon
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resistor merupakan komponen dasar elektronika yang sering digunakan. Akan tetapi, resistor jarang ditemukan di daerah terpencil. Apabila produksi karbon berkurang, maka jumlah resistor yang diproduksi semakin berkurang dan mengakibatkan harga resistor semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai hambat jenis arang tempurung kelapa dan arang kayu mangrove sebagai bahan alternatif pengganti resistor film karbon. Kedua arang ditumbuk halus sampai dengan diperoleh ukuran yang homogen. Selanjutnya dilakukan pemampatan arang kayu dan arang tempurung kelapa dalam cetakan dengan luas penampang dan panjang yang bervariasi. Variasi luas penampang yang digunakan, yaitu 2,2 x 10-7 m2; 3,5 x 10-7 m2; dan 7,4 x 10-7 m2, sedangkan variasi panjangnya yaitu 0,01 m; 0,02 m; 0,03 m; 0,04 m; dan 0,05 m. Hambatan diukur menggunakan multimeter dan hambat jenisnya dihitung menggunakan rumus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai hambat arang tempurung kelapa adalah 0,02 MΩ s/d 3,34 MΩ, sedangkan nilai hambat arang kayu mangrove adalah 0,03 MΩ s/d 3,35 MΩ. Adapun nilai hambat jenis arang tempurung kelapa adalah 0,70 Ωm s/d 16,79 Ωm, sedangkan nilai hambat jenis arang kayu mangrove adalah 0,77 Ωm s/d 16,87 Ωm. Hal ini menunjukkan bahwa arang kayu mangrove memiliki nilai hambat dan hambat jenis lebih tinggi daripada arang tempurung kelapa.
Interpretasi Struktur Bawah Permukaan Berdasarkan Pemodelan Data Gravitasi 3D (Studi Kasus Lapangan Panas Bumi Coso, California)
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksplorasi panas bumi membutuhkan pendekatan geologi dan geofisika untuk mengetahui kondisi struktur bawah permukaan sebelum dilakukan pengeboran eksplorasi secara detail. Struktur bawah permukaan yang diketahui terlebih dahulu dapat menginterpretasi kelayakan suatu sistem panasbumi untuk dieksplorasi lebih lanjut. Kondisi tersebut dapat diketahui menggunakan metode geofisika salah satunya adalah metode gravitasi. Penelitian ini dilakukan dengan menginterpretasi struktur bawah permukaan dari visualisasi model 3D data anomali bouguer lengkap di lapangan panas bumi Coso, California. Pengolahan data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa anomali bouguer lengkap, yang dilakukan pemodelan inversi dari hasil pemisahan anomali regional dan residual. Pada peta anomali residual terdapat zona sumber panas yang terdelineasi sebagai daerah prospek dengan nilai anomali bouguer sebesar 5 hingga 13 mGal. Pemodelan data gravitasi 3D daerah penelitian menghasilkan densitas dengan nilai 2 hingga 3.3 gr/cc. Hasil interpretasi model gravitasi 3D didapatkan struktur geologi berupa graben yang menunjukan area prospek sistem panasbumi. Model gravitasi 3D menunjukkan keberadaan sumber panas berada pada kedalaman lebih dari 3000 meter dari permukaan.
Korelasi Frekuensi Sambaran Petir Terhadap Intensitas Curah Hujan di Kota Manado Tahun 2016
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petir merupakan peristiwa pelepasan muatan akibat adanya perbedaan potensial. Petir dapat terjadi karena adanya awan petir atau dapat juga disebut sebagai awan cumulonimbus. Dalam proses terbentuknya awan petir, di dalamnya terdapat proses kondensasi. Ketika awan sudah tidak mampu menampung air yang terbentuk akibat kondensasi, maka air tersebut akan jatuh dalam bentuk hujan. Ketika terjadi hujan, terkadang disertasi sambaran petir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara frekuensi sambaran petir terhadap jumlah intensitas hujan. Data frekuensi sambaran petir diambil dari sensor Lightning Detector Stasiun Geofisika Manado pada tahun 2016. Data jumlah intensitas curah hujan didapat dari Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado. Perhitungan frekuansi sambaran petir dihitung per bulan di Kota Manado dengan menggunakan aplikasi Arcgis 10.2.2. Metode yang digunakan dalam perhitungan korelasi adalah Koefisien Korelasi Pearson. Frekuensi sambaran petir dimisalkan sebagai variabel dan nilai intensitas hujan dimisalkan sebagai variabel . Setelah dilakukan perhitungan, didapat nilai Rs sebesar 0,674 yang artinya antara variabel (frekuensi sambaran) dengan variabel (intensitas hujan) terdapat hubungan linier positif moderat sebesar 0.674.
Selulosa Kulit Jagung sebagai Adsorben Logam Cromium (Cr) pada Limbah Cair Batik
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung Batik merupakan salah satu kompleks industri pengrajin batik di Kota Semarang. Proses pewarnaan batik dengan pewarna sintetis akan menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan. Salah satu alternatif untuk mengurangi kadar logam pada limbah cair batik dapat dilakukan dengan memanfaatkan kandungan selulosa. Kulit jagung merupakan salah satu limbah tanaman yang memiliki kandungan selulosa. Selama ini pemanfaatan kulit jagung masih belum maksimal sehingga menjadi limbah yang kurang bermanfaat. Selulosa kulit jagung diperoleh melalui proses delignifikasi secara kimia dengan larutan NaOH selama 2,5 jam. Penentuan gugus fungsi selulosa dilakukan dengan FTIR, sedangkan penentuan daya adsorpsi logam Cr pada limbah batik dilakukan dengan AAS. Proses adsorpsi dilakukan dengan mencampur serbuk selulosa ke dalam limbah cair batik dengan variasi waktu kontak perendaman. Hasil analisa AAS menunjukkan bahwa selulosa kulit jagung mampu mengadsorpsi kadar logam Cr pada limbah cair batik.
Kajian Dinamika Atmosfer saat Kejadian Hujan Lebat di Wilayah Pesisir Timur Sumatera Utara Menggunakan Model WRF-ARW dan Citra Satelit Himawari-8
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesisir Timur Sumatera Utara adalah kawasan pesisir di wilayah Provinsi Sumatera Utara yang hampir keseluruhannya terletak di wilayah administratif Kabupaten Deli Serdang. Topografi wilayah Kabupaten Deli Serdang terdiri dari daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi pegunungan. Secara geografis, Pesisir Timur Sumatera Utara berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Kondisi geografis dan topografi ini berpengaruh terhadap dinamika atmosfer di wilayah Pesisir Timur Sumatera Utara yang memiliki curah hujan yang relatif tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik dinamika atmosfer saat kejadian hujan lebat di wilayah Pesisir Timur Sumatera Utara berdasarkan beberapa kejadian hujan lebat terpilih yang terjadi di wilayah Pesisir Timur Sumatera Utara selama tahun 2016, yaitu pada tanggal 10 Februari 2016, 23 Agustus 2016, 18 September 2016, dan 8 Oktober 2016. Penentuan kejadian hujan lebat ini dilakukan sesuai dengan kriteria intensitas curah hujan lebat di wilayah Indonesia yang ditetapkan oleh BMKG, yaitu 10-20 mm/jam atau 50-100 mm/hari. Analisis dinamika atmosfer dilakukan menggunakan model cuaca skala meso WRF-ARW (Weather Research and Forecasting-Advanced Research WRF) dan citra satelit Himawari-8. Penelitian ini menggunakan data FNL (Final Analysis) untuk model WRF-ARW, data kanal infrared (IR) untuk citra satelit Himawari-8, data GSMaP (Global Satellite Mapping Precipitation), dan data observasi dari Stasiun Meteorologi Kualanamu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hujan lebat yang terjadi di wilayah Pesisir Timur Sumatera Utara merupakan akibat dari aktivitas konvektif yang terjadi di wilayah tersebut. Hal ini diperlihatkan oleh adanya awan Cumulonimbus (Cb) pada citra satelit Himawari-8 yang ditunjukkan oleh nilai suhu puncak awan yang sangat rendah.
Penggunaan Radiasi Gelombang Mikro untuk Sintesis Karbon Aktif dari Limbah Biomassa dan Aplikasinya dalam Pengurangan Kadar Congo Red 4BS
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia menjadi salah satu negara penghasil utama tekstil dan bahan sejenisnya setelah India dan Pakistan. Limbah tekstil dapat mengakibatkan pencemaran air jika dibuang ke badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Hal tersebut karena limbah tekstil menggunakan pewarna sintetis seperti congo red 4BS. Bahan kimia ini dapat menyebabkan iritasi dan karsinogenik pada manusia serta dapat menyebabkan kematian organisme dalam air karena bersifat racun. Pencemaran air oleh limbah tekstil tersebut dapat diatasi menggunakan metode adsorpsi dengan karbon aktif yang dapat menjerap congo red 4BS masuk ke dalam pori-porinya. Limbah daun jati (Tectona grandis) merupakan bahan yang potensial untuk pembuatan karbon aktif karena memiliki kandungan lignin ±10%, selulosa ±28%, dan karbon organik ±42%. Pada beberapa penelitian sebelumnya, pembuatan karbon aktif dilakukan tanpa aktivator, namun menghasilkan adsorben dengan struktur mikropori. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan digunakan aktivator ZnCl2 dan microwave. Tujuan dari proses aktivasi ini adalah untuk memperbesar pori karbon aktif sehingga mengoptimalkan kapasitas penyerapan congo red 4BS dari limbah tekstil. Efisiensi penyerapan congo red 4BS tergantung pada pH, konsentrasi aktivator ZnCl2, konsentrasi congo red 4BS dan waktu kontak. Karakterisasi karbon aktif yang dihasilkan menggunakan uji Fourier Transform Infrared Spectrophotometer (FT-IR), Scanning Electron Microscope (SEM) dan Brunauer, Emmett and Teller (BET). Selanjutnya, percobaan secara batch dilakukan untuk menyelidiki pengaruh pH, waktu kontak dan konsentrasi congo red 4BS pada efisiensi penyerapan yang kemudian diuji menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pori, volume diameter pori, akan meningkat karena reaksi antara karbon dengan ZnCl2 dan pemanasan menggunakan microwave. Tingkat adsorpsi maksimum terjadi pada pH 2, waktu kontak selama 160 menit, dan konsentrasi awal 40 mg/L.
Pengaruh Monsun Terhadap Kesuburan Perairan Utara Jawa dengan Menggunakan Satelit Aqua Modis
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandungan klorofil a di suatu perairan dibutuhkan untuk mengetahui kesuburan perairan tersebut. Dalam penelitian ini penulis menghubungkan pengaruh monsun terhadap distribusi klorofil-a di perairan utara Jawa oleh suhu permukaan laut, arah angin, serta arus laut yang berpengaruh terhadap proses upwelling dan downwelling. Data yang digunakan adalah data dari Satelit Aqua Modis berupa data rata-rata sebaran klorofil a serta suhu permukaan laut (SST) bulanan di perairan utara Jawa mulai 2006 hingga 2015 dengan resolusi 4 Km. Selain itu data pola angin bulanan di perairan utara Jawa yang diperoleh dari ECMWF (European Centre for Medium-Range Weather Forecasts) yang dikelompokkan berdasarkan pola musim di Indonesia dengan grid sebesar 0,1250. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil a di perairan utara Jawa mengalami peningkatan karena adanya upwelling saat angin monsun timuran, yaitu periode Juni, Juli, Agustus. Selain itu diamati bahwa pesisir laut jawa memiliki kandungan klorofil yang tinggi karena adanya runoff.

Page 3 of 4 | Total Record : 39