cover
Contact Name
-
Contact Email
upj@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
upj@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
D7 Building, 2nd Floor, Sekaran Campus, Gunungpati, Semarang, Central Java, Indonesia, 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Unnes Physics Journal
ISSN : 22526978     EISSN : 25032321     DOI : https://doi.org/10.15294/upj
Core Subject : Science,
Unnes Physics Journal, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu fisika diterbitkan secara berkala 6 bulanan.
Articles 39 Documents
Karbon Tempurung Kelapa dengan Perekat PVAc sebagai Penjernih Limbah Cair Batik di Kota Pekalongan
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Pekalongan merupakan sentra produksi batik di Jawa Tengah. Pewarna sintesis batik menghasilkan limbah cair yang dapat merusak lingkungan. Salah satu penjernihan limbah cair batik dapat dilakukan dengan menggunakan karbon. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas bulatan serbuk karbon tempurung kelapa dengan perekat PVAc dalam mengabsorpsi limbah cair batik. Dengan massa karbon tempurung kelapa 10 gram dilakukan variasi massa PVAc 15, 20, 25, dan 30 gram. Perubahan warna limbah cair batik sebelum dan setelah perendaman bulatan karbon tempurung kelapa diukur menggunakan spektrometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah perendaman bulatan karbon tempurung kelapa selama 24 jam limbah cair batik menjadi lebih jernih dan nilai absorbansi limbah mengalami penurunan. Nilai absorbansi paling rendah ditunjukkan pada massa PVAc 15 gram, sedangkan nilai absorbansi pada massa PVAc 20, 25, dan 30 gram tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Penggunaan karbon tempurung kelapa dapat menjadi solusi penanganan limbah cair batik.
Pengaruh Suhu Terhadap Perubahan Pola Interferensi Pada Fiber Optik
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variasi suhu terhadap pola interferensi pada fiber optik dan menjelaskan aplikasi dari perubahan pola interferensi fiber optik akibat dari perubahan suhu. Metode yang digunakan pada makalah ini adalah kajian pustaka dari berbagai sumber atau referensi yang relevan. Dalam makalah ini, sumber pustaka yang digunakan berupa: buku, jurnal nasional, jurnal internasional, electronic book, dll. Hasil dari kajian ini adalah pemanasan pada fiber optik menyebabkan cahaya melintasi panjang lintasan yang berbeda sehingga terjadi perubahan fluks magnetik yang menyebabkan perubahan pola interferensi. Variasi suhu mempengaruhi variasi indeks bias dan pemanjangan serat. Hal ini menyebabkan perubahan pada konstanta propagasi dan panjang serat. Bila dirangsang dengan cahaya yang koheren pada salah satu ujung, serat menghasilkan pola intermodal interferensi pada ujung serat yang lain. Berdasarkan pembahasan dapat ditarik kesimpulan: Perubahan panjang fiber optik berbanding lurus dengan perubahan suhu. Besar radiasi yang datang pada daerah fotodetektor membentuk pola gelap terang adalah sebagai berikut, dimana ∆d merupakan perbedaan panjang pada fiber optik. Semakin kecil perbedaan panjang pada fiber optik maka semakin besar nilai I. Aplikasi dari pengaruh suhu pada pola interferensi fiber optik dimanfaatksn untuk pembuatan sensor suhu.
Uji Efektifitas Pencahayaan Ruang Kuliah Menggunakan Software Calculux Indoor 4.12
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat pencahayaan dan sebaran pencahayaan ruangan yang sesuai dengan fungsi ruangan sangat penting karena terkait dengan kenyamanan dan efektifitas ruang tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kenyamanan dan efektifitas pencahayaan di dua ruang kuliah gedung C 410 pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Data pengukuran intensitas pencahayaan diambil dengan menggunakan lux meter. Pengambilan data dilakukan pada beberapa titik dalam setiap ruang. Jarak antara satu titik pengukuran dengan titik yang lain adalah 1 meter. Untuk mengetahui efektifitas intensitas pencahayaan, data hasil pengukuran dibandingkan dengan intensitas pencahayaan ruang yang direkomendasikan Standar Nasional Indonesia (SNI). Data-data yang diperoleh juga diolah dengan Software Calculux Indoor 4.12. Hasil pengolahan data akan tampil dalam bentuk gambar sebaran warna pada ruangan, semakin cerah warna suatu area ruangan dalam gambar, maka semakin banyak intensitas pencahayaan yang diterima area tersebut. Calculux Indoor 5.0b juga digunakan untuk mendesain posisi dan jumlah lampu yang ideal untuk kedua ruang tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran pencahayaan pada kedua ruangan tersebut kurang merata. Beberapa area di kedua ruang kuliah memiliki tingkat pencahayaan sesuai standar SNI. Jumlah titik area yang memiliki tingkat pencahayaan kurang, lebih banyak dibandingkan jumlah titik area yang memiliki pencahayaan sesuai standar SNI.
Percepatan Tanah Berdasarkan Data Mikroseismik Wisata Bantir Sumowono Semarang
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dearah bantir merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Semarang, tepatnya di desa Losari kecamatan Sumowono kabupaten Semarang. Sebagai salah satu destinasi wisata daerah ini mempunyai keadaan geologi dengan kemiringan yang cukup curam, yang dimungkinkan rawan akan terjadinya pergerkan tanah. Hal ini mendasari dilakukannya penelitian mikroseismik di daerah Bantir sebagai informasi kepada masyarakat tentang nilai percepatan maksimum tanah daerah tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan seismimeter 3 komponen pada 16 titik dengan jarak antar titiknya 200 m. Prosesing data menggunakan metode HVSR yang menghasilkan nilai amplitudo dan frekuensi dominan. Nilai-nilai ini dapat digunakan untuk menentukan kerentanan gempa dan percepatan tanah maksmum. Dari hasil penelitian didapatkan nilai kerentanan gempa daerah Bantir berkisar antara 0-120, secara umum nilai ini menunjukan kerentanan gempa di daerah Bnatir adalah rendah. Sedangkan nilai percepatan tanah rata-rata berdasarkan gempa Yogyakarta, Jepara dan Tegal berkisar sekitar 0,2 gal. Percepatan tanah di daerah ini bernilai rendah, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa wilayah Bantir mempunyai potensi bahaya seismik yang rendah.
Pemanfaatan Citra Satelit Himawari-8 untuk Identifikasi Sebaran Abu Vulkanik Gunung Agung (Studi Kasus 25 – 29 November 2017)
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tanggal 26 November 2017 terjadi fenomena erupsi freatik Gunung Agung. Sebaran abu vulkanik Gunung Agung tersebut menimbulkan kerugian salah satunya di dunia penerbangan yaitu adanya penutupan sementara bandara Ngurah Rai Bali dan bandara Internasional Lombok. Untuk itu, perlu adanya monitoring sebaran abu vulkanik Gunung Agung secara berkelanjutan. Monitoring arah sebaran abu vulkanik Gunung Agung dilakukan dengan penginderaan jauh dengan mengolah data satelit himawari-8 menggunakan program GMSLPD.exe yang divisualisasikan dengan citra komposit RGB (Red-Green-Blue). Warna yang di tunjukan dari orange hingga merah muda dimana arah persebaran abu di pengaruhi oleh pergerakan angin. Oleh karena itu, dilakukan analisis angin pada lapisan 925mb, 850mb dan 700mb. Pada awalnya, trajektori abu vulkanik Gunung Agung mengarah ke Timur-Tenggara. Namun, karena adanya pusat tekanan rendah di Laut Selatan Jawa menyebabkan sebaran menuju ke Selatan.
Analisis Hujan Lebat dan Angin Kencang di Wilayah Banjarnegara Study Kasus Rabu 8 November 2017
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada hari Rabu tanggal 8 November 2017 sekitar pukul 12.30 WIB telah terjadi fenomena cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang di Wilayah Banjarnegara, Jawa tengah. Hal ini menimbulkan kerusakan yang cukup parah dan membuat kepanikan masyarakat. Untuk itu dilakukan analisis meteorologis terhadap kejadian tersebut. Metode penelitian ini memanfaatkan data Citra Satelit Himawari 8-EH, Citra Radar Cuaca, Radiosonde, dan Streamline dalam skala lokal. Pada skala regional dan global dilakukan analisis Sea Surface Temperature (SST). Melalui analisis, didapatkan bahwa faktor utama terjadinya fenomena tersebut karena kondisi udara yang labil, dimana terpenuhinya indeks labilitas udara pada pengamatan Radiosonde. Terdapat kumpulan awan konvektif tebal dan meluas (Comulunimbus) yang dilihat dari citra satelit dan radar. Selain itu, analisis Streamline menujukkan adanya belokan angin yang cukup signifikan. Hal ini didukung dengan teramatinya kelembaban udara yang tinggi pada lapisan udara atas, disebabkan oleh adanya SST yang cukup hangat yang mendukung terbentuknya awan – awan konvektif.
Pelapis Pemantul Panas menggunakan Senyawa TiO2
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penambahan senyawa pada cat diketahui dapat memberikan warna putih pada cat dan filter sinar UV. Pada penelitian ini, serbuk sebesar 0.2 g, 0.4 g, 0.6 g, 0.8 g , 1.0 g dan 1.2 g masing-masing dilarutkan pada 10 ml cat untuk dijadikan pelapis. Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi campuran bahan tersebut mempengaruhi kalor jenis pelapis. Semakin banyak serbuk yang dicampurkan maka kalor jenis akan semakin kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa pelapis tersebut tidak menyerap panas melainkan memantulkan panas. Pelapis ini dapat diaplikasikan pada bagian bangunan yang sering terpapar sinar matahari sehingga tercapai Kenyamanan Thermal dalam ruangan.
Kisi Difraksi dengan Menggunakan Batang Talas (Colocasia esculenta)
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksperimen kisi difraksi sederhana dapat dibuat menggunakan batang talas (Colocasia esculenta) sebagai bahan alami kisi difraksi. Kisi difraksi ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kisi difraksi standar dalam eksperimen fisika. Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak. Penggunaan kisi difraksi standar dalam eksperimen umumnya hanya terbatas pada penentuan panjang gelombang cahaya tampak. Jika seberkas cahaya koheren dilewatkan kisi difraksi maka akan menghasilkan pola difraksi pada layar. Eksperimen kisi difraksi ini digunakan untuk menentukan besarnya konstanta kisi difraksi ( ) pada batang talas. Kisi difraksi batang talas yang digunakan dalam kondisi fresh yang diambil langsung dari pohonnya. Cahaya koheren dari laser hijau dengan panjang gelombang 532 nm disinarkan tegak lurus melalui batang talas. Dengan variasi jarak kisi ke layar ( ) dihasilkan pola gelap terang pada layar. Pola gelap terang tersebut merupakan fenomena difraksi. Hasil eksperimen didapatkan nilai . Oleh karena itu batang talas dapat digunakan secara mudah dengan harga murah untuk eksperimen kisi difraksi.
Analisis Pengaruh Temperatur pada Sambungan Cladding Serat Optik Plastik dengan Variasi Warna Gel Rambut terhadap Intensitas Cahaya
Unnes Physics Journal Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perkembangannya, selain untuk mentransmisikan informasi, serat optik dapat berkembang menjadi perangkat optik dengan fungsi yang sangat luas. Serat optik plastik dapat digunakan sebagai sensor dengan memberi perlakuan berupa mengganti cladding, memberi bahan sambungan maupun memanaskan serat optik plastik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur pada sambungan serat optik plastik dengan variasi warna gel sambungan terhadap intensitas cahaya keluaran serta mengetahui sambungan warna gel rambut yang memiliki intensitas cahaya keluaran paling tinggi karena pengaruh perubahan temperatur. Untuk proses penelitiannya, serat optik plastik dilepas pelindungnya dan dihilangkan claddingnya menggunakan larutan aseton. Kemudian memotong serat optik plastik menjadi dua bagian dan disambung kembali dengan tiga variasi warna gel rambut yaitu warna merah, biru dan kuning. Setelah itu meletakkan serat optik plastik yang telah disambung di atas pemanas air. Karakterisasi dilakukan dengan menghubungkan ujung serat optik pada Light Emiting Diode (LED) dan ujung lainnya dihubungkan dengan luxmeter. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa semakin besar temperatur pada sambungan gel rambut maka semakin berkurang intensitas cahaya keluaran serat optik plastik. Selain itu, sambungan gel warna kuning memiliki intensitas cahaya keluaran paling besar dibandingkan sambungan gel warna merah dan biru.

Page 4 of 4 | Total Record : 39