cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsms@unisba.ac.id
Phone
+6282321980947
Journal Mail Official
bcsms@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series : Medical Science
ISSN : -     EISSN : 28282205     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsms.v2i2
Core Subject : Humanities, Health,
Bandung Conference Series: Medical Science (BCSMS) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Kedokteran dengan ruang lingkup Age, ASI, BPJS Kesehatan, CGT, Dokter layanan primer, Fungsi diastolic, Gender, Hepatitis A dan B, Interval Anak Balita, ISPA, JKN, Nyeri leher, Origin, Paritas, Pasien, Denyut Nadi, Imunisasi, Perawat, Phlebitis, PHBS, pneumonia Abortus Spontan, Pola Menstruasi, rumah sakit Pendidikan, Sektor Informal Pengetahuan, Shift kerja malam, sindrom koroner akut, Status Gizi Mahasiswa kedokteran, status sosio ekonomi, Tekanan Darah, Tingkat Stres, Troponin T , Type of occupation, ventrikel kiri, dan Wanita Premenopause. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 155 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science" : 155 Documents clear
Gambaran Kualitas Tidur pada Bidan yang Bekerja Gilir di RSUD Dr. Slamet Garut Arsya Rahmadian Tantra; Ike Rahmawaty Alie; Mia Yasmina Andarini
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1315

Abstract

Abstract. Midwives are professional health workers who apply a shift work system. The application of a shift work schedule can affect the quality of the midwife's sleep. This is important because poor sleep quality can affect the work performance, health, and safety of midwives, as well as patient safety. This study aims to describe the quality of sleep in midwives who work shifts at RSUD dr. Slamet Garut in 2021. The research method used is descriptive research. Data collection starts from July to September 2021. The instrument in this study is the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. The number of samples in this study using a total sample technique of 45 people. The results showed that 88.9% of midwives had poor sleep quality and 11.1% had good sleep quality. A total of 27 people (87.1%) midwives in Verlos Kamer (VK) had poor sleep quality and 8 people (12.9%) had good sleep quality, 21 midwives in the Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) (95.5%) midwives had poor sleep quality and 1 person (4.5%) had good sleep quality, while in the treatment room all 4 midwives (100%) had poor sleep quality. Poor sleep quality can be influenced by other factors, such as age, years of service, marital status, workspace, body mass index, and physical activity. Abstrak. Bidan merupakan tenaga kesehatan profesional yang menerapkan sistem kerja gilir. Penerapan jadwal kerja gilir dapat berpengaruh terhadap kualitas tidur bidan. Hal ini patut diperhatikan karena kualitas tidur buruk dapat memengaruhi kinerja kerja, kesehatan, dan keselamatan kerja bidan, serta keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada bidan yang bekerja gilir di RSUD dr. Slamet Garut pada tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian deskriptif. Pengumpulan data dimulai dari Juli hingga September 2021. Instrumen pada penelitian ini yakni kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampel sebanyak 45 orang. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 88,9% bidan memiliki kualitas tidur buruk dan 11,1% memiliki kualitas tidur baik. Sebanyak 27 orang (87,1%) bidan di Verlos Kamer (VK) memiliki kualitas tidur buruk dan 8 orang (12,9%) bidan memiliki kualitas tidur baik, bidan di ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) sebanyak 21 orang (95,5%) bidan memiliki kualitas tidur buruk dan 1 orang (4,5%) bidan memiliki kualitas tidur baik, sedangkan di ruang perawatan seluruh bidan sebanyak 4 orang (100%) memiliki kualitas tidur buruk. Kualitas tidur buruk dapat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti usia, masa kerja, status pernikahan, ruang kerja, indeks massa tubuh, dan aktivitas fisik.
Analisis In Sillico Mekanisme Cell Survival Zat Aktif Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) pada Kanker Kolorektal Hur'iynazzahra Kariima Romli; Lelly Yuniarti; Julia Hartati
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1316

Abstract

Abstract. Colorectal cancer (CRC) is a malignancy of the colon which is the second leading cause of cancer death. The first-line treatment for CRC consists of chemotherapy and monoclonal antibodies that target cell survival. The efficacy of chemotherapy drugs in most cases of CRC still needs to be improved because the cancer cells show that they still have a defense mechanism. In several studies, the active compounds of soursop leaves have several anticancer effects such as cell survival. The drug discovery process requires time, several stages of clinical trials, and large funds so we need a method that can help make them more efficient, one of which is in sillico method. This study used the in sillico method by looking for the active compound of soursop leaves from published scientific articles and also looking for three-dimensional structures, predicting, and analysis of target proteins using several databases. The results of this study found 18 target proteins of soursop leaf active compound is involved in cell survival mechanism of CRC by regulating cell cycle regulation, miRNA transcription regulation, decreasing cell proliferation, triggering apoptosis, decreasing cell invasion and metastasis. The conclusion of this study is that the active substances of soursop leaves have some target proteins that can have some anticancer mechanism, one of which is by suppressing cell survival in CRC. Abstrak. Kanker kolorektal (KKR) merupakan keganasan pada usus besar yang menjadi kanker kedua penyebab kematian tertinggi akibat kanker. Pengobatan lini pertama KKR diantaranya kemoterapi dan antibodi monoklonal yang memiliki target salah satunya mekanisme cell survival. Efikasi obat kemoterapi pada sebagian besar kasus KKR masih perlu ditingkatkan karena sel kanker menunjukkan masih memiliki mekanisme pertahanan. Pada beberapa penelitian, zat aktif daun sirsak memiliki efek sebagai antikanker seperti melalui cell survival. Proses penemuan obat memerlukan waktu, beberapa tahap uji klinis, dan dana yang besar sehingga perlu metode yang membantu agar lebih efisien, salah satunya in sillico. Penelitian ini menggunakan metode in sillico dengan melakukan penelusuran zat aktif daun sirsak dari artikel ilmiah yang terpublikasi dan dilakukan pencarian stuktur tiga dimensi, prediksi, serta analisis protein target menggunakan beberapa database. Hasil dari penelitian ini yaitu ditemukan 18 protein target zat aktif daun sirsak yang terlibat pada mekanisme cell survival KKR dengan mengatur regulasi siklus sel, regulasi transkripsi miRNA, memicu apoptosis, menurunkan proliferasi sel, kemampuan invasi, dan metastasis sel. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu zat aktif daun sirsak memiliki protein target yang dapat memiliki mekanisme antikanker salah satunya dengan menekan cell survival pada KKR.
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Stigma terhadap Penderita Covid-19 pada Orang Tua Murid SD Sawwawa Salsabila Sukmara; Yuli Susanti; Tjoekra Roekmantara
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1323

Abstract

Abstract. COVID-19 has an impact on all sectors of people's lives, especially in densely populated areas that have a high number of positive COVID-19 cases. The impact of COVID-19 can cause excessive anxiety and fear so that there is a stigma on COVID-19 sufferers. Another factor that can trigger stigma is the level of knowledge. This study aims to determine the relationship between knowledge and stigma of patients with COVID-19 in parents of students. This research is a research with analytical observational design through cross sectional approach. Data analysis used Chi-Square test with SPSS version 20 application. Data was collected using a Google form questionnaire to 204 parents by simple random sampling. Based on the results of the study, most of the respondents had good knowledge, namely 152 people (74.5%) and most of the respondents had a negative stigma towards COVID-19 sufferers as many as 123 people (60.3%). There is a significant relationship p=0.000 (p<0.05) between the level of knowledge about COVID-19 and the stigma of COVID-19 sufferers among parents of students at SD Negeri 259 Griya Antapani, Bandung City. The conclusion of the study is that a good level of knowledge about COVID-19 causes a higher stigma on parents of students at SD Negeri 259 Griya Bumi Antapani, Bandung City. Abstrak. COVID-19 berdampak pada seluruh sektor kehidupan masyarakat terutama di wilayah padat penduduk yang memiliki jumlah kasus positif COVID-19 yang tinggi. Dampak COVID-19 dapat menimbulkan kecemasan dan ketakutan berlebih sehingga terdapat stigma pada penderita COVID-19. Faktor lain yang dapat memengaruhi timbulnya stigma salah satunya adalah tingkat pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan stigma terhadap penderita COVID-19 pada orang tua murid. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain analitik observasional melalui pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan aplikasi SPSS versi 20. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Google form kepada 204 orang tua murid secara simple random sampling. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik yaitu terdapat 152 orang (74,5%) dan sebagian besar responden memiliki stigma negatif terhadap penderita COVID-19 sebanyak 123 orang (60,3%). Terdapat hubungan signifikan p=0,000 (p<0.05) antara tingkat pengetahuan tentang COVID-19 dengan stigma terhadap penderita COVID-19 pada orang tua murid SD Negeri X Kota Y. Simpulan penelitian yaitu tingkat pengetahuan yang baik tentang COVID-19 menimbulkan stigma yang lebih tinggi pada orang tua murid SD Negeri X Kota Y.
Studi Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien di Puskesmas Situ Sumedang Mochammad Halim Nurrachman Wijayasomantri; Adjat S Rasyad; Agus Muharam
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1324

Abstract

Abstract. Health services are one of the factors that affect the welfare of the community. The health facility that provides the easiest access to health services is the Puskesmas. Puskesmas provide integrated and comprehensive services to the community to improve health services in Indonesia, so that the health services provided by the puskesmas must be good in order to make patients satisfied. This study aims to see the suitability of health services with patient satisfaction at the Situ Sumedang Health Center. This research is an observational analytic study using a cross sectional approach. Data analysis used the Chi-Square test with SPSS version 20. Data were collected using a questionnaire to 99 people who had visited the Situ Sumedang Health Center. Based on the research conducted at the Situ Sumedang Health Center, the results obtained from the five dimensions studied, namely most of the respondents thought that the level of service quality was good at the Situ Sumedang Health Center there were 45 people (45.5%) and most of the respondents were satisfied with the service at the Situ Sumedang Health Center. as many as 60 people (60.6%). There is a match between the quality of service and patient satisfaction at the Situ Sumedang Public Health Center. The conclusion of this study is that good service quality at the Puskesmas can increase patient satisfaction at the Situ Sumedang Health Center. Abstrak. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat. Fasilitas kesehatan yang menyediakan akses pelayanan kesehatan paling mudah untuk didapatkan yaitu Puskesmas. Puskesmas memberi layanan terpadu dan menyeluruh terhadap masyarakat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia, sehingga pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh puskesmas harus baik agar membuat pasien puas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien pada Puskesmas Situ Sumedang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain analitik observasional melalui pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan SPSS versi 20. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner kepada 99 orang yang pernah berkunjung ke Puskesmas Situ Sumedang. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Situ Sumedang didapatkan hasil dari lima dimensi yang diteliti, yaitu sebagian besar responden berpendapat bahwa tingkat kualitas pelayanan baik pada Puskesmas Situ Sumedang terdapat 45 orang (45,5%) dan sebagian besar responden puas dengan pelayanan di Puskesmas Situ Sumedang sebanyak 60 orang (60,6%). Terdapat kesesuaian antara kualitas pelayanan dan kepuasan pasien di puskesmas situ sumedang. Simpulan penelitian ini adalah kualitas pelayanan yang baik pada Puskesmas dapat meningkatkan kepuasan pasien pada Puskesmas Situ Sumedang.
Hubungan Durasi Screen Time terhadap Kualitas Tidur Remaja di Jawa Barat Selama Masa Pandemi COVID-19 Andika Aulia Ramadhan; Titik Respati; Raden Ganang Ibnusantosa
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1343

Abstract

Abstract. In adolescents, poor sleep quality, especially in the final period, is frequent. The Covid-19 pandemic exaggerated the problem with restrictions on social interactions affecting the application of home learning makes adolescent screen time increase to affect sleep quality. The purpose of this study was to analyze the relationship of increasing screen time duration in adolescents undergoing online learning in West Java during the pandemic in the period 2020 - 2021. This study uses observational analytical methods with quantitative cross-sectional designs. Data collection runs from October to November 2021 through social media. The data taken is primary data using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. The number of samples in this study was 223 people. The results of the univariate statistical test showed showed students with screen time >2 hours as many as 46 people (20.63%) with poor sleep quality and 152 people (68.16%) with moderate sleep quality. The results of the bivariate analysis showed there is no association between screen time duration during online learning and sleep quality (p=1.000). The conclusion in this study is that there is no relationship between screen time duration in adolescents undergoing online learning with sleep quality in West Java during the pandemic in the period 2020 – 2021. Abstrak. Kualitas tidur yang buruk pada remaja khususnya periode akhir masih menjadi permasalahan yang sering terjadi, ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan penerapan belajar di rumah membuat waktu screen time remaja bertambah sehingga dapat mempengaruhi kualitas tidur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan durasi screen time pada remaja yang menjalani pembelajaran daring di Jawa Barat selama pandemi berlangsung pada periode 2020 – 2021. Penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional secara kuantitatif. Pengumpulan data dimulai dari Oktober hingga November 2021 melalui sosial media. Data yang diambil merupakan data primer dengan menggunakan kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 223 orang. Hasil uji statistik univariat didapatkan karakteristik Mahasiswa dengan screen time >2 jam sebanyak 46 orang (20,63%) dengan kualitas tidur buruk dan 152 orang (68,16%) dengan kualitas tidur sedang. Hasil analisis bivariat didapatkan tidak terdapat hubungan antara durasi screen time selama pembelajaran daring dengan kualitas tidur (p=1.000). Kesimpulan pada penelitian tidak terdapat antara durasi screen time selama pembelajaran daring dengan kualitas tidur remaja di Jawa Barat pada periode 2020 – 2021.
Scoping Review: Hubungan Index Keparahan Gambaran Chest X-Ray dengan Usia pada Pasien Terkonfirmasi COVID-19 Naya Valenski; Yani Triyani; Dede Setiapriagung
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1351

Abstract

Abstract. One of the impacts of COVID-19 infection is the manifestation in the lungs due to the COVID-19 virus attacks the respiratory tract. Therefore, radiographic examination is needed for monitoring the severity of the lungs of patients with confirmed COVID-19. The severity of the Chest X-Ray can be calculated using an assessment score such as Brixia Score. Factors that affect the severity of chest X-Ray include age in patients with confirmed COVID-19. Older age increases the severity of Chest X-Ray because the immune system declines with age. Thus, the aim of this study was to determine the relationship between the severity index of Chest X-Ray with age in patients with confirmed COVID-19. The study was taken using the scoping review method with a sample of international scientific articles that met the eligibility criteria (elegible). The results in this study were taken from three databases, namely Science Direct, Springer Link and Proquest as well as the Google Scholar scientific publication search feature with 795 initial search results and three eligible articles. The results of three articles, one article uses the RALE (Radiographic Assessment of Lung Edema) score with the results that there is a relationship between the severity of Chest X-Ray and the age of patients with confirmed COVID-19, namely the higher the age, the higher the severity of the Chest X-Ray. The other two articles used the Brixia score with similar results using the RALE score. The conclusion of this study shows that there is a relationship between the severity of Chest X-Ray and age in patients with confirmed COVID-19. Abstrak. Salah satu dampak infeksi COVID-19 adanya manifestasi pada organ paru dikarenakan virus COVID-19 menyerang saluran pernapasan. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan radiografi untuk monitoring keparahan pada paru pasien terkonfirmasi COVID-19. Keparahan pada gambaran Chest X-Ray dapat dihitung dengan menggunakan skor penilaian seperti skor Brixia. Faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan gambaran Chest X-Ray antara lain usia pada pasien terkonfirmasi COVID-19. Usia yang lebih tua meningkatkan tingkat keparahan gambaran Chest X-Ray disebabkan oleh sistem imun yang menurun seiring bertambah usia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan indeks keparahan gambaran Chest X-Ray dengan usia pada pasien terkonfirmasi COVID-19. Penelitian diambil dengan metode scoping review dengan sampel artikel ilmiah internasional yang memenuhi kriteria kelayakan (elegible). Hasil pada penelitian ini diambil dari tiga database yaitu Science Direct, Springer Link dan Proquest serta fitur pencarian publikasi ilmiah Google Scholar dengan hasil pencarian awal terdapat 795 dan artikel yang memenuhi kelayakan (eligible) ada tiga artikel. Hasil dari tiga artikel, satu artikel menggunakan skor RALE (Radiographic Assesment of Lung Edema) dengan hasil terdapat hubungan antara tingkat keparahan gambaran Chest X-Ray dengan usia pasien terkonfirmasi COVID-19 yaitu semakin tinggi usia maka semakin tinggi tingkat keparahan gambaran Chest X-Ray. Dua artikel lainnya menggunakan skor Brixia dengan hasil yang sama dengan menggunakan skor RALE. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara tingkat keparahan gambaran Chest X-Ray dengan usia pada pasien terkonfirmasi COVID-19.
Scoping Review: Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma sp.) dalam Penurunan Tingkat Nyeri pada Pengobatan Dismenore Syifa Yusrina; Arief Budi Yulianti; Gatot C Pratama
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1391

Abstract

Abstract. Dysmenorrhea is a menstrual pain that almost all women in the world experience. The main cause of dysmenorrhea is hyperproduction of uterine prostaglandins, which causes contractions of the myometrium, which is characterized by symptoms of pain in the lower abdomen. Treatment to reduce dysmenorrhea can be done by means of herbal treatment, namely by giving turmeric extract (Curcuma sp.), which will inhibit the production of prostaglandins that cause dysmenorrhea. This study aims to analyze the effect of turmeric extract (Curcuma sp.) in reducing pain levels in the treatment of dysmenorrhea using the method of Scoping Review, which was carried out by analyzing articles published in 2011 - 2021 in four databases, namely ProQuest, ScienceDirect, SpringerLink, and Google Scholar, with the type of quasi-experimental research published in the last 10 years. There were 710 articles obtained, and those that matched the inclusion criteria were 477 articles. After making adjustments to the exclusion criteria and testing the feasibility using a critical analysis of the Joanna Brigs Institute checklist based on PICOS, 3 articles were obtained. From the results of this study, it can be concluded that there is an effect of turmeric extract (Curcuma sp.) in reducing pain levels in the traeatment of dysmenorrhea. This study shows that turmeric extract (Curcuma sp.) can treat dysmenorrhea. Therefore, turmeric extract (Curcuma sp.) can be used to treat dysmenorrhea as an herbal treatment. Abstrak. Dismenore merupakan suatu nyeri haid yang hampir seluruh wanita di dunia mengalaminya. Penyebab utama terjadinya dismenore yaitu hiperproduksi prostaglandin uterus sehingga menyebabkan kontraksi pada myometrium yang ditandai adanya gejala nyeri dibagian bawah abdomen. Pengobatan untuk menurunkan dismenore dapat dengan cara pengobatan herbal yaitu dengan pemberian ekstrak kunyit (Curcuma sp.) yang nantinya akan menghambat produksi prostaglandin yang menyebabkan dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekstrak kunyit (Curcuma sp.) dalam penurunan tingkat nyeri pada pengobatan dismenore menggunakan metode Scoping Review yang dilakukan dengan cara menganalisis artikel yang dipublikasikan pada tahun 2011 - 2021 pada empat database yaitu ProQuest, ScienceDirect, SpringerLink, dan Google Scholar dengan jenis penelitin Quasi eksperimen yang terbit 10 tahun terakhir. Artikel yang didapatkan sebanyak 710 artikel dan yang sesuai dengan kriteria inklusi berjumlah 477 artikel. Setelah dilakukan penyesuaian dengan kriteria eksklusi, dan uji kelayakan menggunakan telaah kritis dari checklist Joanna Brigs Institute berdasarkan PICOS didapatkan 3 artikel. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan yaitu terdapat adanya pengaruh ekstrak kunyit (Curcuma sp.) dalam penurunan tingkat nyeri pada pengobatan dismenore. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kunyit (Curcuma sp.) dapat mengobati dismenore. Oleh karena itu, ekstrak kunyit (Curcuma sp.) dapat digunakan untuk mengobati dismenore sebagai pengobatan herbal.
Scoping Review: Pengaruh Konsumsi Aged Garlic terhadap Skor Coronary Artery Calcification (CAC) pada Pasien dengan Faktor Risiko Aterosklerosis Pembuluh Darah Arteri Annisa Prima Lestari; Adjat S. Rasjad; Ratna Damailia
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1429

Abstract

Abstract. Atherosclerosis is a condition of hardening and thickening of the arteries due to lipid deposition, inflammatory cells, matrix deposits, and excess smooth muscle growth. One of the tests that can be carried out on the progress of atherosclerosis which ends with excess calcium deposition is coronary artery calcification score (CAC-score). Aged garlic is one of the results of processing garlic (Allium sativum L.) with high temperature and humidity treatment for a certain time. The main compound S-allyl cysteine (SAC) in aged garlic has a positive correlation with decreasing atherosclerosis progression.This study is a Scoping Review, by searching for articles from the Pubmed, Springer Link, Google Scholar databases and Science Direct. Articles that meet the inclusion criteria 309 are as many as articles and those included in the exclusion criteria 22 are as many as articles. The results of the feasibility test based on PICOS are as many as 4 articles. After a critical study based on CASP checklist, the remaining articles were 4 articles.The results of the study and analysis of 4 articles found that the CAC score and various other chemical biomarker variables could be used to assess the condition of atherosclerosis. increased risk of atherosclerosis, namely body mass index, blood pressure, and lipid profile. Aged garlic supplementation can reduce CAC scores compared to placebo. In the 2 articles reviewed, the intervention used was age garlic combined with other substances such as Coenzyme Q10, vitamin B, and L-arginine. The conclusion of this study is that aged garlic can reduce CAC scores andvarious chemical biomarkers of patients with risk factors for atherosclerosis arteries. Abstrak. Aterosklerosis merupakan kondisi pengerasan dan penebalan pembuluh darah arteri akibat deposisi lipid, sel inflamasi, deposit matriks, dan pertumbuhan otot polos berlebih. Salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan terhadap progresifitas aterosklerosis dengan deposisi kalsium adalah skor coronary artery calcification (CAC). Aged garlic merupakan salah satu hasil pengolahan bawang putih (Alium sativum L.) dengan perlakuan suhu dan kelembaban yang tinggi dalam waktu tertentu. Senyawa utama S-allylsistein (SAC) pada aged garlic memiliki korelasi positif terhadap penurunan progresifitas aterosklerosis. Penelitian ini merupakan Scoping Review dengan mencari artikel dari database Pubmed, Springer Link, Google Scholar dan Science Direct. Artikel yang sesuai kriteria inklusi sebanyak 309 artikel dan yang termasuk dalam kriteria eksklusi sebanyak 22 artikel. Hasil uji kelayakan berdasarkan PICOS sebanyak 4 artikel. Setelah dilakukan telaah kritis menggunakan checklist CASP, artikel yang tersisa sebanyak 4 artikel. Pada masing-masing penelitian meneliti faktor lain yang berhubungan dengan peningkatan risiko atherosklerosis yaitu body mass index, tekanan darah dan profil lipid. Pemberian suplemen aged garlic dapat menurunkan skor CAC dibandingkan dengan plasebo. Pada 2 artikel yang telah di review intervensi yang digunakan adalah age garlic dikombinasikan dengan zat lain seperti Coenzym Q10, vitamin B dan L-arginin. Hasil analisis dari 4 artikel mendapati hasil bahwa skor CAC dan berbagai variabel biomarker kimiawi lain dapat digunakan untuk menilai kondisi atherosklerosis. Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian aged garlic dapat menurunkan skor CAC dan berbagai biomarker kimiawi pasien dengan faktor resiko atherosklerosis pembuluh darah arteri.
Gambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa Tingkat 1 Fakultas Kedokteran Unisba pada Sistem Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 Nurmalia Putri; Yuniarti; R. Ganang Ibnusantosa
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1437

Abstract

Abstract. The COVID-19 pandemic was declared a "public health emergency of international concern" by WHO on January 30, 2020, and designated a pandemic on March 11, 2020. The COVID-19 pandemic causes psychological and social effects. One of the psychological effects of the COVID-19 pandemic is anxiety. This anxiety can occur among students. Data from Chang et al in China shows that students have an incidence of mental disorders due to the COVID-19 pandemic, namely anxiety around 26.60%. This study aims to describe the level of anxiety in level 1 students of the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung for the 2020/2021 academic year in the online learning system during the COVID-19 pandemic. The research design used was descriptive observational, with a cross-sectional design. The sample size is 133 first-year students of the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung for the academic year 2020/2021 with a simple random sampling technique, the instrument used is the Zung Self Rating-Anxiety Scale (ZSAS) questionnaire. The results showed that most of the respondents did not experience anxiety as many as 104 people (76%) and the rest experienced mild anxiety as many as 32 people (24%). Students don’t experience anxiety (normal) because of their adaptability to prevent the emergence of anxiety that arises such as interesting learning, doing self-care, namely sleeping, physical activity, and meeting nutritional needs. Students who experience a mild level of anxiety means that students still have to self-focus on things that cause anxiety but are still able to do other activities. Abstrak. Pandemi COVID-19 dinyatakan sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" oleh WHO pada tanggal 30 Januari 2020, dan ditetapkan sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020. Pandemi COVID-19 menyebabkan efek psikologis dan sosial. Salah satu efek psikologis pandemi COVID-19 yaitu kecemasan. Kecemasan ini dapat terjadi di kalangan mahasiswa. Data dari Chang dkk di negara China menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kejadian gangguan mental akibat pandemi COVID-19 yaitu kecemasan sekitar 26,60%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat 1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun ajaran 2020/2021 pada sistem pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Desain penelitian yang digunakan adalah observational deskriptif, dengan rancangan cross sectional. Besar sampel berjumlah 133 mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun ajaran 2020/2021 dengan teknik simple random sampling, instrumen yang digunakan adalah kuesioner Zung Self Rating-Anxiety Scale (ZSAS). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden tidak mengalami kecemasan sebanyak 104 orang (76%) dan sisanya mengalami kecemasan ringan sebanyak 32 orang (24%). Mahasiswa tidak mengalami kecemasan (normal) karena kemampuan adaptasinya untuk mencegah timbulnya rasa cemas yang muncul seperti pembelajaran yang menarik, melakukan perawatan diri yaitu tidur, aktivitas fisik dan memenuhi kebutuhan nutrisi. Mahasiswa yang mengalami tingkat kecemasan ringan artinya mahasiswa masih mempunyai fokus diri terhadap hal- hal yang menimbulkan kecemasan tetapi masih mampu melakukan aktivitas lain.
Scoping Review: Pengaruh Latihan Fisik terhadap Perbaikan Gejala Klinis Osteoarthritis Navira Salsabila Putri; Abdul Hadi Hassan; Meike Rachmawati
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1438

Abstract

Abstract. Clinical symptoms of OA consist of pain, morning stiffness, joint tenderness, swelling, crepitus, restriction, joint displacement, and bone enlargement. These clinical symptoms affect the quality of life, function, and psychological parameters. OA management consists of pharmacological therapy and non-pharmacological therapy. Non-pharmacological interventions are an inseparable part of OA therapy planning. One of the non-pharmacological therapies is physical exercise. Physical exercise can build muscle strength and endurance, increase flexibility and joint movement, increase aerobic activity, and increase joint mobility in OA. The purpose of this study was to find out what physical exercise can affect the improvement of clinical symptoms of OA. The research was conducted using the Scoping Review method on scientific articles taken from 3 databases, namely PubMed, ScienceDirect, and springer link for analysis, identification, and evaluation. The initial search results consist of 2,910 articles, then the eligible results consist of nine articles. Of the nine articles, three articles provide strength training interventions. Two articles provide a walking exercise intervention. The other four articles provide physical exercise interventions in the form of aquatic exercises, biomechanics-based yoga exercises, internet-based exercises, and home-based non-weight bearing (NWB) quadriceps exercises. The conclusion of this study based on articles that have been reviewed shows that physical exercises that can be given as OA therapy consist of strength training, walking exercises, aquatic exercises, biomechanics-based yoga exercises, and internet-based physical exercises. All of these physical exercises play a role in improving clinical symptoms of knee OA. Abstrak. Gejala klinis OA terdiri dari nyeri, morning stiffness, tenderness pada sendi, swelling, krepitus, retriksi, perpindahan sendi dan pembesaran tulang. Gejala klinis tersebut memiliki efek pada kualitas hidup, fungsi dan parameter psikologi. Manajemen OA terdiri dari terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Intervensi non farmakologi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam perencanaan terapi OA. Salah satu terapi non farmakologis adalah latihan fisik. Latihan fisik dapat membangun kekuatan dan daya tahan otot, meningkatkan kelenturan dan gerakan sendi, meningkatkan aktivitas aerobik, dan meningkatkan mobilitas sendi pada OA. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui latihan fisik apa saja yang dapat memengaruhi perbaikan gejala klinis OA. Penilitian dilakukan dengan metode Scoping Review pada artikel ilmiah yang diambil pada 3 database yaitu PubMed, ScienceDirect, dan springer link untuk dilakukan analasis, identifikasi, dan evaluasi. Hasil pencarian awal terdiri dari 2.910 artikel, kemudian hasil yang eligible terdiri dari sembilan artikel. Dari Sembilan artikel, terdapat tiga artikel yang memberikan intervensi latihan kekuatan. Dua artikel memberikan intervensi latihan berjalan. Empat artikel lainnya meberikan intervensi latihan fisik berupa latihan akuatik, latihan yoga berbasis biomekanik, latihan berbasis internet dan latihan home-based non-weigght bearing (NWB) quadriceps. Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan artikel yang telah dikaji menunjukkan bahwa latihan fisik yang dapat diberikan sebagai terapi OA terdiri dari latihan kekuatan, latihan berjalan, latihan akuatik, latihan yoga berbasis biomekanik, dan latih fisik berbasis internet. Semua latihan fisik tersebut berperan dalam perbaikan gejala klinis OA lutut.

Page 10 of 16 | Total Record : 155