cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsme@unisba.ac.id
Phone
+6282120524105
Journal Mail Official
bcsme@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series: Mining Engineering
ISSN : -     EISSN : 28282140     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsme.v2i2
Bandung Conference Series: Mining Engineering (BCSME) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Teknik Pertambangan dengan ruang lingkup Analisis sensitivitas Net Present Value (NPV), Anggaran Biaya Crushing Plant, API 5L Grade B, Belt Conveyor, BESR II, Crude Oil, Crushing plant, Dimensi Paritan, Discounted Cash Flow (DCF), Dump Truck, Economic SR, Efisiensi Kerja Cassiterite, Gas, Korosi, Hopper, Internal Rate of Return (IRR), Kapasitas Sump Jalan Angkut, Lifetime Biaya Produksi, Loosematerials, Payback Periode (PBP), Pemompaan, Peringkat Batubara, Pipa Baja Karbon, Crude Oil, Pipa Baja, Pipa Transportasi, Pit Design BWE, Productin Rate Index Crushing Plant, Produktivitas Debit Air, Rencana Reklamasi, Roller, Sisa Umur Pakai Pipa Baja Karbon, Sisa Umur Pakai Pipa Reflektan Vitrinit, Sisa Umur Pakai, Sistem Dewatering, Target Ban, KPH, TUR, Variable Crushing Plan. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 31 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering" : 31 Documents clear
Penentuan Remaining Service Life Struktur Conveyor A pada Tambang Batubara PT GHI di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan Ardiansyah; Elfida Moralista
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.065 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1446

Abstract

Abstract. Conveyor is a means of transportation commonly used in the mining industry. Part of thestructure is conveyor made of carbon steel which makes it easy to corrode. So that it can affect the remaining design life of thestructure conveyor. The purpose of this study is to determine the type of corrosion and to determine the corrosion control with themethod coating of the structure conveyor. The method used in this research is thickness measurement which includes nominal thickness and actual thickness. The research was conducted on the structure conveyor by using three segments, 25 test points with alength of conveyor 90 m. The air temperature in the study area ranges from 30,88 0C – 37,23 0C, with rainfall of 27,6 mm/year. The type of corrosion that occurs in the conveyor structure is the type of uniform corrosion. Corrosion control is carried out using the coating method. Primer coating using Seaguard 5000, Intermediate coating using Shear Glass FF and Top coating using Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane. Abstrak. Conveyor merupakan alat angkut yang biasa digunakan dalam industri pertambangan. Bagian dari struktur conveyor terbuat dari baja karbon yang menjadikannya mudah untuk terkorosi. Sehingga dapat mempengaruhi sisa umur desain dari struktur conveyor tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis korosi dan mengetahui pengendalian korosi dengan metode coating pada struktur conveyor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengukuran ketebalan yang meliputi tebal nominal dan tebal aktual. Penelitian dilakukan pada struktur conveyor yaitu dengan menggunakan tiga segmen, 25 test point dengan panjang conveyor 90 m. Temperatur udara yang ada pada daerah penelitian berkisar antara 30,88 oC – 37,23 oC, dengan curah hujan 27,6 mm/tahun. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor adalah jenis korosi merata. Pengendalian korosi yang dilakukan dengan menggunakan metode coating. Primer coating menggunakan Seaguard 5000, Intermediete coating menggunakan Shearglass FF dan Top coating menggunakan Alipatic Acrilic Modified Polyuerethane.
Pengujian Daya Dukung Perkerasan Jalan Tambang dengan Dynamic Cone Penetrometer (DCP) di PT Mitra Multi Sejahtera Muhammad Iqbal Fadillah; Iswandaru; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.663 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1465

Abstract

Abstract. The value of the California bearing ratio is used to evaluate the need for pavement and as an effort to maintain the road. Based on SNI 03-1744-1089, it explains that CBR testing can be done in the laboratory, while conducting the test takes a long time and is relatively expensive, so there is a way to get the CBR value directly in the field using a dynamic cone penetrometer. Dynamic cone penetrometer is a tool that can be used in determining the CBR value which has been described in ASTM D6951/D6951M – 09 regarding "Standard Test Method For Use Of The Dynamic Cone Penetrometer in Shallow Pavement Application". The value of the largest california bearing ratio of 22.62% is considered less on the standard road composed of rocks because the CBR value of the road consisting of rocks will get a CBR value of up to 60%. The largest soil bearing capacity value of 7.57 (x1000 psf) indicates that the condition of the road foundation in the study area is insufficient to withstand a load of 16 (x1000 psf) from the truck and its cargo so that the road surface decreases and makes the road uneven. The pavement thickness index in the form of the foundation layer and the required pavement layer in segment 1 is 35 cm and 6.4 cm, respectively, with an ITP value of 4.35, then segment 2 of 50 cm and 9.3 cm with an ITP value of 6.21. The value of ITP itself is obtained from the results of plotting by nomogram no.7, the reason for choosing nomogram no.7 is because the IPo and IPt values ​​are sufficient to meet the requirements for using the nomogram. Abstrak. Nilai california bearing ratio digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan perkerasan jalan dan sebagai upaya pemeliharaan jalan. Berdasarkan SNI 03-1744- 1089 menjelaskan bahwa pengujian CBR dapat dilakukan di laboratorium sedangkan untuk melakukan pengujian membutukan waktu yang lama dan biaya yang relatif mahal, sehingga terdapat cara untuk mendapatkan nilai CBR langsung di lapangan dengan menggunakan alat dynamic cone penetrometer. Dynamic cone penetrometer merupakan suatu alat yang dapat digunakan dalam penentuan nilai CBR yang telah dijelaskan pada ASTM D6951/D6951M – 09 mengenai “Standard Test Method For Use Of The Dynamic Cone Penetrometer in Shallow Pavement Application”. Nilai dari california bearing ratio terbesar senilai 22,62% dinilai kurang pada standar jalan yang berkomposisi batuan karena untuk nilai CBR dari jalan yang terdiri dari batuan akan mendapatkan nilai CBR yang mencapai 60%. Nilai daya dukung tanah terbesar senilai 7,57 (x1000 psf) menandakan kondisi pondasi jalan di daerah penelitian terbilang kurang cukup untuk menahan beban sebesar 16 (x1000 psf) dari truck dan muatannya sehingga terjadinya penurunan permukaan jalan dan membuat jalan tidak rata. Indeks tebal perkerasan berupa lapisan pondasi dan lapisan perkerasan yang dibutuhkan pada segmen 1 secara berturut-turut sebesar 35 cm dan 6,4 cm dengan nilai ITP 4,35 lalu segmen 2 sebesar 50 cm dan 9,3 cm dengan nilai ITP 6,21. Nilai dari ITP sendiri didapatkan dari hasil plotting oleh nomogram no.7, alasan memilih nomogram no.7 karena nilai IPo dan IPt cukup untuk memenuhi persyaratan penggunaan nomogram tersebut.
Kajian Korosi Struktur Conveyor B pada Tambang Batubara PT GHI di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan Rizkal Zubair; Elfida Moralista; Nuur Isniarno
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.794 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1570

Abstract

Abstract. Conveyor structure is a tool that is applied to the mining industry as a tool to move goods or materials or minerals such as coal from one place to another. Conveyor structure is made of metal material that can experience corrosion. Therefore, the need for a method of controlling corrosion and monitoring corrosion on the conveyor structure, so that corrosion can be controlled. The purpose of this research is to determine the type of corrosion that occurs in the conveyor structure, to determine the corrosion control method, to determine the corrosion rate and the remaining service life of the conveyor structure. The methodology used in this study is measuring the thickness reduction of the conveyor structure. This research was conducted on a conveyor structure of 90 meters above ground level. Measurement of the thickness of the conveyor structure using the Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 at 25 observation points. The environmental conditions in the research area are the air temperature in the range of 32 oC-33 oC, while the rainfall is in the range of 6-11 mm. The type of corrosion that occurs in the conveyor structure is uniform corrosion. In controlling this corrosion using a coating method with Seaguard 5000 primer coating, Sherglass FF intermediate coating, and aliphatic acrylic modified polyurethane top coating. Abstrak. Conveyor adalah alat yang digunakan pada industri pertambangan sebagai alat untuk memindahkan barang atau material atau bahan galian contohnya batubara dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. struktur conveyor terbuat dari material logam yang rawan mengalami korosi. Oleh karena itu, diperlukan metoda pengendalian korosi serta monitoring korosi pada struktur conveyor, sehingga korosi dapat dikendalikan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor, mengetahui metode pengendalian korosi, mengetahui laju korosi dan sisa umur pakai struktur conveyor. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor. Penelitian ini dilakukan pada struktur conveyor sepanjang 90 meter yang berada di atas permukaan tanah. Pengukuran ketebalan struktur conveyor menggunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 pada 25 test point. Kondisi lingkungan di daerah penelitian yaitu temperatur udara berkisar 32 oC-33oC, sedangkan curah hujan berkisar 6-11 mm. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor adalah korosi merata. Dalam pengendalian korosi ini menggunakan metoda coating dengan primer coating Seaguard 5000, intermediate coating Sherglass FF, dan top coating aliphatic acrylic modified polyurethane.
Kajian Rencana Teknis dan Rencana Biaya Reklamasi Penambangan Batuan Andesit di PT Radian Delta Wijaya Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat Muhammad Ariffin; Dudi Nasrudin Usman; Sriyanti
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.153 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1572

Abstract

Abstract. The existence and availability of mineral resources in West Java is quite large, one of which is andesite rock in Bandung Regency. Andesite rock has a role in the physical development process, but by paying attention to environmental aspects in carrying out its exploitation, every mining company is required to have Good Mining Practice rules in carrying out mining operations. This research was conducted with the aim of repairing or managing disturbed land as a result of the mining business activities carried out, as well as providing added value to the ex-mining area which can become an object of utility for the surrounding community and the wider community in general. Providing added value includes aspects of appropriate environmental empowerment, economic empowerment resulting from the reclamation activity itself. This study discusses the study of reclamation plans, land surface arrangement, revegetation, reclamation and post-mining costs. Based on the results of the study, the reclamation area was 2,969 ha with the time needed for land management using mechanical tools if the total was 5 years, namely 349.3 days. The time for making the drainage system is 6 days. And the time required for revegetation for 5 years is 155 days. Meanwhile, the direct cost of the reclamation activity plan for the production operation period (2021–2025) is Rp. 1,073,794,391 where the percentage of reclamation planning costs is 8.7% - 10% and supervision costs are between 6.4% - 7%, so that the indirect costs are Rp. 195,240,447. Abstrak. Keberadaan dan keterdapatan sumberdaya bahan tambang di Jawa Barat cukup besar salah satunya batuan andesit di Kabupaten Bandung. Batuan andesit memiliki peran dalam proses pembangunan secara fisik, namun dengan memperhatikan aspek lingkungan didalam melakukan eksploitasinya, yaitu setiap perusahaan tambang wajib memiliki kaidah Good Mining Practice dalam melakukan operasi pertambangan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memperbaiki atau menata lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan, serta memberikan nilai tambah pada area bekas tambang yang dapat menjadi obyek daya guna bagi masyarakat sekitar serta masyarakat luas pada umumnya. Memberikan nilai tambah mencakup pada aspek pemberdayaan lingkungan yang tepat guna, pemberdayaan ekonomi yang dihasilkan dari kegiatan reklamasi itu sendiri. Penelitian ini membahas mengenai kajian rencana reklamasi, penataan permukaan lahan, revegetasi, biaya reklamasi dan pasca tambang. Berdasarkan hasil penelitian, didapat luasan area reklamasi 2.969 ha dengan waktu yang dibutuhkan untuk penataan lahan menggunakan alat-alat mekanis jika ditotal selamat 5 tahun yaitu 349,3 hari. Waktu pembuatan sistem drainase yaitu 6 hari. Dan waktu revegetasi yang dibutuhkan selama pengerjaan 5 tahun yaitu 155 hari. Sedangkan biaya langsung rencana kegiatan reklamasi periode operasi produksi (2021–2025) adalah sebesar Rp. 1.073.794.391 dimana persentase biaya perencanaan reklamasi 8,7 % – 10 % dan biaya supervisi antara 6,4 % – 7 %, sehingga didapat biaya tidak langsungnya sebesar Rp. 195.240.447.
Pemodelan dan Estimasi Sumberdaya Bijih Emas di PT. DEF Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat Muhamad Kaisya Hidayat; Noor Fauzi Isniarno; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.842 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1573

Abstract

Abstract. PT. DEF has a gold and silver mining concession located in Sukabumi district, West Java. Several open pit mining and conventional processing support the production of gold and silver bullion. The mining operations which started in 1995 have shaped the company's reputation as an industry in terms of safety, sustainability and operational performance. PT. DEF prioritizes environmental conservation and the interests of the community as an integral part of its mining cycle. To find out the gold potential of the company, exploration activities are needed which can then be carried out geological modeling of gold ore and calculating the amount of mineral resources. Resource modeling is a series of explorations in the mining sector. In this study, modeling of gold (Au) resources aims to identify, determine a geological picture and delineate in detail the size, shape, distribution, quality and quantity of the ore body in 3D obtained from pilot data in exploration activities. The data needed from exploration data to continue in the collection and processing are drill point coordinate data (collar), lithology data, grade (assay/geology), drill hole direction data, dip and azimuth (survey). In the processing and analysis of Au resources and reserves using the Ordinary Kriging estimation method with a model block size of 1x1x1 meters then calculations are carried out based on the Cut Off Grade (COG) value and classification using Kriging Efficiency. The results of data processing and lithological modeling show the distribution of tuff, breccia and andesite alteration, which tends to lead to the surface in the form of an outcrop. The results of data processing, resource estimates that have been carried out in the research area are divided into two blocks. Block A has a total volume of 243,373 BCM with a tonnage value of 511,083 tons with an inferred resource classification resulting in a volume of 185,849 BCM with a tonnage value of 390,282,9 tons, an indicated volume of 36,949 BCM with a tonnage value of 77,592,9 tons, a measured resource classification the resulting volume is 20,575 BCM with a tonnage value of 43,207.5 tons. Block B has a total volume of 133,460 BCM with a tonnage value of 280,266 tons with an inferred resource classification resulting in a volume of 75,159 BCM with a tonnage value of 157,833.9 tons, indicated a volume of 32,364 BCM with a tonnage value of 67,964.4 tons, a measured resource classification the resulting volume is 25,937 BCM with a tonnage value of 54,467.7 tons. Abstrak. PT. DEF memiliki konsensi pertambangan emas dan perak terletak di kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Beberapa pit tambang terbuka dan pengolahan konvensional mendukung produksi emas dan perak batangan. Operasi tambang yang telah dimulai pada tahun 1995 telah membentuk reputasi perusahaan sebagai industri dalam hal keselamatan, keberlanjutan dan kinerja operasional. PT. DEF mengutamakan pelestarian lingkungan dan kepentingan masyarakat sebagai bagian integral dalam siklus penambangannya.Untuk mengetahui potensi emas pada perushaan tersebut diperlukannya kegiatan eksplorasi yang kemudian dapat dilakukannya pemodelan geologi bijih emas dan menghitung jumlah sumberdaya bahan galiannya. Pemodelan sumberdaya merupakan suatu rangkaian eksplorasi dalam bidang pertambangan. Pada penelitian ini, pemodelan sumberdaya emas (Au), bertujuan untuk mengidentifikasi, menentukan suatu gambaran geologi dan mendeliniasi secara rinci mengenai ukuran, bentuk, sebaran, kualitas dan kuantitas badan bijih dalam bentuk 3D yang didapatkan dari data-data percontohan dalam kegiatan eksplorasi. Data-data yang diperlukan dari data eksplorasi untuk melanjutkan dalam pengimputan dan pengolahan adalah data koordinat titik bor (collar),data litologi, kadar (assay), data arah lubang bor, dip dan azimuth (data bor). Dalam pengolahan dan analiasa sumberdaya dan cadangan Au menggunakan metode estimasi Ordinary Kriging dengan ukuran blok model yaitu 1x1x1 meter kemudian dilakukan perhitungan berdasarkan nilai Cut Off Grade (COG) serta pengklasifikasian menggunakan Kriging Efisiensi. Hasil Pengolahan data dan pemodelan litologi menunjukan sebaran tufa, breksi dan alterasi andesit, yang kecenderungan batuannya mengarah ke permukaan berupa suatu singkapan. Hasil Pengolahan data, estimasi sumberdaya yang telah dilakukan pada daerah penelitian yaitu dibagi kedalam dua blok. Blok A mendapatkan volume total sebanyak 243.373 BCM dengan nilai tonnase sebesar 511.083 ton dengan klasifikasi sumberdaya tereka dihasilkan volume sebesar 185.849 BCM dengan nilai tonnase sebesar 390.282,9 ton, tertunjuk dihasilkan volume sebesar 36.949 BCM dengan nilai tonnase sebesar 77.592,9 ton, klasifikasi sumberdaya terukur dihasilkan volume sebesar 20.575 BCM dengan nilai tonnase sebesar 43.207,5 ton. Blok B mendapatkan volume total sebanyak 133.460 BCM dengan nilai tonnase sebesar 280.266 ton dengan klasifikasi sumberdaya tereka dihasilkan volume sebesar 75.159 BCM dengan nilai tonnase sebesar 157.833,9 ton, tertunjuk dihasilkan volume sebesar 32.364 BCM dengan nilai tonnase sebesar 67.964,4 ton, klasifikasi sumberdaya terukur dihasilkan volume sebesar 25.937 BCM dengan nilai tonnase sebesar 54.467,7 ton.
Penentuan Sisa Umur Pakai Struktur Conveyor H pada Tambang Batubara PT GHI di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan Soultan Taufiq; Elfida Moralista; Iswandaru
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.912 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1587

Abstract

Abstract. Conveyor structure is a tool that is applied to the mining industry as a tool that supports the process of moving excavated materials such as coal. The structure of the conveyor is made of steel which is subject to corrosion. The disadvantage of corrosion is that it results in a reduction in the thickness of the conveyor structure. Therefore, it is necessary to control and monitor corrosion on the conveyor structure to be observed, so that corrosion can be controlled. The purpose of this research is to determine the type of corrosion, corrosion rate, remaining service life, and control methods. The methodology used in this study is measuring the thickness reduction of the conveyor structure. This research was conducted on a conveyor structure of 90 meters above ground level. Measurement of the thickness of the conveyor structure using the Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 at 25 observation points. The environmental conditions in the research area are the air temperature in the range of 26 oC-32oC, while the rainfall with an average range of 197.58 mm-165.71 cm. In controlling this corrosion using a coating method with Seaguard 5000 primer coating, Sherglass FF intermediate coating, and aliphatic acrylic modified polyurethane top coating. The corrosion rate of the conveyor structure ranges from 0.18-0.3 mm/year. The remaining service life of the conveyor structure ranges from 7,16-9,65 years. The service life of the conveyor structure is 7 years, while the design life is 15 years. 25 observation points, 28.00% below the design life. Abstrak. Conveyor adalah alat yang diaplikasikan pada industri pertambangan sebagai alat yang menunjang dalam proses pemindahan material bahan galian contohnya batubara. Struktur conveyor terbuat dari baja yang dapat mengalami korosi. Kerugian terjadinya korosi yaitu mengakibatkan pengurangan ketebalan struktur conveyor. Oleh karena itu, diperlukannya pengendalian serta monitoring korosi pada struktur conveyor yang akan diamati, sehingga korosi dapat dikendalikan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis korosi, laju korosi, sisa umur pakai, dan metoda pengendaliannya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor. Penelitian ini dilakukan pada struktur conveyor sepanjang 90 meter yang berada di atas permukaan tanah. Pengukuran ketebalan struktur conveyor menggunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 pada 25 test point. Kondisi lingkungan di daerah penelitian yaitu temperatur udara kisaran 26 oC-32oC, sedangkan curah hujan dengan rata-rata kisaran 197,58 mm-165,71 cm. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor adalah korosi merata. Dalam pengendalian korosi ini menggunakan metoda coating dengan primer coating Seaguard 5000, intermediate coating Sherglass FF, dan top coating aliphatic acrylic modified polyurethane. Laju korosi struktur conveyor berkisar antara 0,18-0,3 mm/tahun. Sedangkan sisa umur pakai struktur conveyor berkisar antara 7,16-9,65 tahun. Umur pakai struktur conveyor yaitu 7 tahun, sedangkan umur desainnya 15 tahun. Pada 25 test point, didapatkan persentase sebesar 28,00% yang diprediksikan di bawah umur desainnya.
Rancangan Teknis Penambangan Emas pada PT DEF di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat Bagea Bagja Gumelar Gumelar; Iswandaru; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.621 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1592

Abstract

Abstract. PT DEF is a mining industry company engaged in gold ore mining which has a mining area in Simpenan District, Sukabumi Regency, West Java Province. Observations were made on the results of exploration drilling of 73 drill points in the form of recapitulation of drilling data which was used as a reference for making geological models and resource estimates. Based on the results of the grade assessment using the ordinary kriging method, the inferred resource was 166,482.38 tons with an average grade of 0.46 ppm, the indicated resource was 2,434,150.06 tons with an average grade of 0.58 ppm and the measured resource was 5,264,703.55 tons with an average grade of 0.85 ppm, so that the total resources obtained are 7,865,335.99 tons with an average grade of 0.76 ppm. Determination of areas that have the potential for mining is done based on the largest NPV value from the optimization pit results. Mining is carried out with an open-pit mining system, the mining method used is open pit. The design of the mine opening is made with a geometry of 6 m high, 5 m wide, and a slope of 52°. While the design of the road geometry used is a straight road width of 8.715 m, a bend road width of 14.84 m, a bend radius of 14.38 m, a superelevation of 40mm/m. Based on the results of the mining technical design, the mined reserves of gold ore were 7,270,393.62 tons with an average Au grade of 0.49 ppm. There are non-ore materials in the form of waste amounting to 9,190,104.22 Tons. The minimum gold ore production target is planned at 100,000 BCM/year. Abstrak. PT DEF merupakan perusahaan tambang yang bergerak pada komoditas bijih emas yang memiliki area pertambangan di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Pengamatan dilakukan pada hasil eksplorasi pengeboran sejumlah 73 titik bor berupa rekapitulasi data pengeboran yang digunakan sebagai acuan pembuatan model geologi dan estimasi sumberdaya. Berdasarkan hasil penaksiran kadar menggunakan metode ordinary kriging, diperoleh sumberdaya tereka sebesar 166.482,38 ton dengan kadar rata-rata 0,46 ppm, sumberdaya terunjuk sebesar 2.434.150,06 ton dengan kadar rata-rata sebesar 0,58 ppm dan sumberdaya terukur sebesar 5.264.703,55 ton dengan kadar rata-rata sebesar 0,85 ppm, sehingga didapatkan total sumberdaya sebesar 7.865.335,99 Ton dengan kadar rata-rata sebesar 0,76 ppm. Penentuan area yang berpotensi untuk dilakukan penambangan dilakukan berdasarkan nilai NPV terbesar dari hasil pit optimasi. Penambangan dilakukan dengan sistem tambang terbuka, metode penambangan yang digunakan yaitu open pit. Rancangan bukaan tambang dibuat dengan geometri tinggi jenjang 6 m, lebar 5m, dan kemiringan 52°. Sedangkan rancangan geometri jalan yang digunakan yaitu lebar jalan lurus 8,715 m, lebar jalan tikungan 14,84 m, jari-jari tikungan sebesar 14,38 m, superelevasi 40mm/m. Berdasarkan hasil rancangan teknis penambangan, diperoleh cadangan tertambang bijih emas sebesar 7.270.393,62 Ton dengan kadar rata-rata Au 0,49 ppm. Terdapat material bukan bijih berupa waste sebesar 9.190.104,22 Ton. Target produksi minimal bijih emas direncanakan sebesar 100.000 BCM/tahun.
Kajian Ekonomi Perbandingan Antara Beli dan Sewa Alat Gali Muat dan Alat Angkut pada Penambangan Batu Pasir Perusahaan Perorangan H. Adin Sumarna di Desa Sarimukti, Kecamatan Citatah, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat Rismul Rasyad Rasyad; Zaenal; Noor Fauzi Isniarno
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.748 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1658

Abstract

Perusahaan Perseorangan atas nama H.ADIN SUMARNA, which plans to use the SUMITOMO digging tool SH-210 type and HUTO haulage type DUTRO 130MDL for the activity of digging, loading and transporting sand material, to determine the selection of the loading and unloading digging equipment and conveyance that has the most economical supply the economy. CV Bumi Pasir Makmur which has 2,632,821 tons of mined reserves, with a planned production target of 460,000 tons / year with an effective working time of 6.5 hours / day or 1,931 hours / year. The need for the number of loading and unloading equipment and conveyances to meet production targets is carried out by calculating the productivity and Macth Factor values of the equipment to be used. The productivity value is 264.67 tons / hour or 510,953 tons / year for loading and unloading equipment and 131.78 tons / hour / unit or 254,405 tons / year / unit for transportation, so the amount of loading and unloading equipment needs 1 (one) unit and tool transport 2 (two) units with an alignment value of 1 (one) which means perfect. The costs that have to be incurred by Perusahaan Perseorangan atas nama H.ADIN SUMARNA for the need for loading and unloading equipment and transportation equipment for production which includes equipment procurement costs, operational costs, and operator salary costs. The cost for procurement of equipment by purchase is Rp. 2,115,300,000 and rental fee is Rp. 849,600,000 / year. The operational cost of the equipment is Rp. 1,137,240,248/year and the lease is Rp. 1,065,240,248/year. Operator salary costs as much as Rp. 129,360,000 / year. The cost of producing unloading and loading and buying conveyance equipment is IDR 1,266,600,248/year and rent is IDR 2,044,200,248/year. Economic analysis of loading and unloading equipment and conveyances with a value of inflation of 3% / year shows the cumulative value of NPV in purchase of Rp. 712,271,102,963 and a rental of Rp. 695,245,976,224 with a difference of Rp. 17,026,129,738. IRR value of 63.53 for purchase and 63.73 for rent with a difference of 0.2. PBP value of purchase is 1.58 and rent is 1.56 with a difference of 0.02. Perusahaan Perseorangan atas nama H.ADIN SUMARNA dalam kegitanan penambangan yang merencanakan penggunaan alat gali muat pabrikan SUMITOMO tipe SH-210 dan alat angkut pabrikan HINO type DUTRO 130MDL untuk kegiatan gali, muat, dan angkut material pasir. Penentuan pemilihan penggunaan alat gali muat dan alat angkut yang efektif dan efisien dilakukan perhitungan dan kajian ekonomi. Perusahaan Perseorangan atas nama H.ADIN SUMARNA yang memiliki cadangan tertambang 2.632.821 ton, dengan rencana target produksi 460.000 ton/tahun dengan waktu efektif kerja 6,5 jam/hari atau 1.931 jam/tahun. Kebutuhan jumlah alat gali muat dan alat angkut untuk memenuhi target produksi dilakukan perhitungan produktifitas dan nilai keserasian/Macth Factor dari alat-alat yang akan digunakan. Nilai produktifitas 264,67 ton/jam atau 510.953 ton/tahun untuk alat gali muat dan 131,78 ton/jam/unit atau 254.405 ton/tahun/unit untuk alat angkut maka maka jumlah kebutuhan alat gali muat 1 (satu) unit dan alat angkut 2 (dua) unit dengan nilai keselarasan 1 (satu) yang artinya sempurna. Biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh Perusahaan untuk kebutuhan alat gali muat dan alat angkut untuk produksi yang meliputi biaya pengadaan alat, biaya oprasional, dan biaya gaji operator. Biaya untuk pengadaan alat secara beli sebesar Rp 2.115.300.000 dan secara sewa sebes Rp 849.600.000/tahun. Biaya oprasional alat secara beli sebesar Rp 1.137.240.248/tahun dan secara sewa sebesar Rp 1.065.240.248/tahun. Biaya gaji operator sebesar Rp 129.360.000/tahun. Biaya produksi alat gali muat dan alat angkut beli sebesar Rp 1.266.600.248/tahun dan secara sewa sebesar Rp 2.044.200.248/tahun. Analisa ekonomi alat gali muat dan alat angkut dengan nilai inflasi 3%/tahun menunjukan Kumulatif nilai NPV secara beli sebesar Rp 712.271.102.963 dan secara sewa sebesar Rp 695.245.976.224 dengan selisih sebesar Rp 17.026.129.738. nilai IRR secara beli sebesar 63,53 dan secara sewa 63,73 dengan selisih sebesar 0,2. Nilai PBP secara beli sebesar 1,58 dan secara sewa 1,56 dengan selisih 0,02.
Rencana Kegiatan Teknis dan Ekonomi Reklamasi Lahan Bekas Tambang Andesit pada PT Gunung Lagadar Abadi di Leuwidulang, Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat Dino Amirdin Talaohu; Zaenal; Iswandaru
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.073 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1752

Abstract

Abstract. PT XYZ is a private mining company engaged in Quarry Andesite mining located in Leuwidulang Village, Lagadar Village, Margaasih District. Bandung Regency. West Java Province. With a total area of ± 5.37 Ha. One part of the mining industry is reclamation activities. where reclamation itself is a very mandatory thing to do. because the former mining activities can change the landscape and land use of an area. Reclamation is an activity that aims to improve or organize land that has been disturbed due to mining activities so that it can function and be useful according to its designation. The purpose of this research is to know the technical plan for land management, revegetation and care and maintenance in an area of former andesite mining activities where reclamation activities will be carried out. Another objective of this activity is to find out the total cost required for the planned reclamation activity in terms of its economics. The plan for the technical scheme for structuring the land to be reclaimed is carried out from 2022-2026 with the reclamation area in accordance with the area being mined. The total area to be reclaimed is 4.8 Ha. At the land use stage, mechanical equipment will be used in the form of the Kobelco SK200 Excavator, Hino 500 Dump Truck – FG235 TI. and Komatsu D85PX-18 Bulldozer. At the revegetation stage, the plants used were. among others, the main plants in the form of Acacia (Acacia), insert plants in the form of guava trees (Syzygium Aqueum) and cover crops in the form of legumes (Mucuna bracteata). This reclamation technical plan will be continued until the stage of care and maintenance of revegetation plants so that plant growth can be optimal and the success of reclamation is 100%. The total budget for this reclamation plan is Rp. 389.976.707,-. Abstrak. PT XYZ merupakan perusahaan tambang swasta yang bergerak pada bidang pertambangan Quarry andesit yang berlokasi di Kampung Leuwidulang, Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Luas wilayah IUP OP keseluruhan ± 5,37 Ha. Salah satu bagian dari industri pertambangan adalah kegiatan reklamasi, dimana reklamasi sendiri adalah hal yang bersifat sangat wajib dilakukan, karena lahan bekas kegiatan penambangan dapat merubah bentang alam maupun tataguna lahan suatu wilayah. Reklamasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki atau menata lahan yang sudah terganggu akibat adanya kegiatan penambangan agar dapat berfungsi dan berguna sesuai peruntukannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui rencana teknis penataan lahan, revegetasi serta perawatan dan pemeliharaan pada suatu area bekas kegiatan penambangan batu andesit yang akan dilakukan kegiatan reklamasi. Tujuan lain dari kegiatan ini, yaitu untuk mengetahui total biaya yang dibutuhkan untuk rencana kegiatan reklamasi ditinjau dari sisi keekonomisannya. Rencana skema teknis penataan lahan yang akan direklamasi dilakukan dari tahun 2022 sampai 2026 dengan luas area reklamasi sesuai dengan luas area yang dilakukan penambangan. Luas total yang akan direklamasi 4,8 Ha. Pada tahapan penatagunaan lahan akan digunakan peralatan mekanis berupa Excavator Kobelco SK200, Dump Truck Hino 500 – FG235 TI, dan Bulldozer Komatsu D85PX-18. Pada tahapan revegetasi tanaman yang digunakan yaitu tanaman pokok berupa tanaman akasia (Acacia), tanaman sisipan berupa pohon jambu (Syzygium Aqueum) dan tanaman penutup berupa tanaman kacang-kacangan (Mucuna Bracteata). Rencana teknis reklamasi ini akan dilanjutkan hingga tahapan perawatan dan pemeliharaan tanaman revegetasi agar pertumbuhan tanaman dapat optimal dan tercapainya keberhasilan reklamasi sebesar 100%. Adapun anggaran total biaya rencana reklamasi ini dibutuhkan sebesar Rp 389.976.707,-.
Analisis Karakteristik Batuan Penciri Mineralisasi Au-Ag untuk Penentuan Zona Potensi di PT Bhadra Pinggala Sejahtera Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Sintia Rahayu Agustina; Dudi Nasrudin Usman; Dono Guntoro
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.229 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1886

Abstract

Abstract. Gold is a metallic mineral that is one of the high-value commodities with relatively less amount and presence in nature compared to other metallic minerals. Gold can be closely related to magmatic processes, where the formation environment in volcanic rocks is often found in various deposits. This exploration activity is a preliminary exploration that aims to identify the characteristics of rock types, structures, and alterations in determining areas that have the potential for epithermal gold deposits. Identification of epithermal gold deposits is carried out by direct and indirect exploration methods, namely geological mapping and remote sensing because in principle direct exploration activities are supported by controlling factors including geological conditions, types of mineralization and alteration and indirect exploration methods, namely sensing Remote sensing to identify zones that have the potential for the presence of epithermal gold deposits based on Landsat images so that these results are identified based on the parameters indicated to have characteristics of the presence of epithermal gold deposits and the results of research in the field. Lithological interpretation was carried out to determine the source rock of the gold deposit, namely rocks containing Au-Ag-carrying minerals such as kaolin, quartz, pyrite, and chlorite minerals accompanied by the presence of carbonates and sericite so that the research area includes zones of argilized mineralization and propolitization. The estimation results of Landsat 8 image interpretation can be proven by the red color which is suspected to be a tmh formation consisting of andesite rock, as well as for hydrothermal alteration minerals identified from the appearance of the light orange color and the highest density density which is considered a mineralized area in the northeastern part. to the southwest of the study area, this is evidenced by the finding of straightness patterns and indications of alteration. Based on the interpretation results that have been obtained, it can then be overlaid on each of these parameters so as to produce a delineation of the potential epithermal gold deposit zone. Abstrak. Emas merupakan mineral logam yang menjadi salah satu komiditi yang bernilai tinggi dengan jumlah dan keberadaannya dialam yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan mineral logam lainnya. Emas dapat berkaitan erat dengan proses magmatik, dimana lingkungan pembentukan yang berada di dalam batuan vulkanik sering ditemukan di berbagai endapan. Kegiatan eksplorasi ini merupakan eksplorasi pendahuluan yang bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik jenis batuan, struktur, dan alterasi dalam penentuan wilayah yang mempunyai potensi keterdapatan cebakan emas epitermal. Identifikasi mengenai endapan emas epitermal yang dilakukan dengan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung yaitu pemetaan geologi dan penginderaan jauh (remote sensing) karena pada prinsipnya dalam kegiatan eksplorasi langsung didukung oleh faktor pengontol diantaranya kondisi geologi, jenis mineralisasi dan alterasi dan metode eksplorasi tidak langsung yaitu Penginderan Jauh (Remote sensing) untuk mengindentifikasi zona yang memiliki potensi keterdapatan endapan emas epitermal yang berdasarkan citra landsat sehingga dari hasil tersebut diidentifikasikan berdasarkan parameter-parameter yang diindikasikan memiliki ciri dari keterdapatan endapan emas epitermal dan hasil penelitian di lapangan. Interpretasi litologi dilakukan untuk mengetahui sumber batuan induk dari cebakan endapan emas yaitu batuan yang memiliki kandungan mineral pembawa Au-Ag seperti mineral kaolin, kuarsa, pirit, dan klorit yang disertai dengan adanya karbonat dan serisit sehingga daerah penelitian termasuk zona mineralisasi argilisasi dan propolitisasi. Adapun pendugaan hasil interpretasi citra landsat 8 yang dilakukan dapat dibuktikan dengan warna merah yang diduga sebagai formasi tmh yang terdiri dari batuan andesit, serta untuk mineral alterasi hidrotermal dikenali dari kenampakan warna oranye muda dan densitas kerapatan tertinggi yang dianggap sebagai daerah mineralisasi berada pada bagian timur laut hingga barat daya daerah penelitian, hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya pola kelurusan dan indikasi alterasi. Berdasarkan hasil interpretasi yang telah didapatkan kemudian dapat dilakukan overlay pada setiap parameter tersebut sehingga menghasilkan deliniasi zona potensi endapan emas epitermal

Page 2 of 4 | Total Record : 31