cover
Contact Name
Siti Hamidatul ‘Aliyah
Contact Email
sitihamidatula@gmail.com
Phone
+62741-7552710
Journal Mail Official
rik@stikes-hi.ac.id
Editorial Address
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi Jl. Tarmizi Kadir No.71 Pakuan Baru, Jambi Sel., Kota Jambi, Jambi 36122
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Riset Informasi Kesehatan
ISSN : 20888740     EISSN : 25486462     DOI : https://doi.org/10.30644
Core Subject : Health,
Focus and Scope Riset Informasi Kesehatan publishes review article, original article, as well as short communication in the all scopes of Nursing, Public Health, and Pharmacy Science. The article published on the internal and external academic community STIKES Harapan Ibu Jambi. Riset Informasi Kesehatan publishes scholarly articles in scope covering: Nursing: Adult nursing, Emergency nursing, Gerontological nursing, Community nursing, Mental health nursing, Pediatric nursing, Maternity nursing, Nursing leadership and management, Complementary and Alternative Medicine (CAM) in nursing, Education in nursing Public Health: health epidemiology, biostatistics health, health administration, public health nutrition, environmental health, occupational health and safety, health promotion, reproductive health, maternal and child health, and other related articles health Pharmacy: Pharmaceutics, Biopharmaceutics, Drug Delivery System, Physical Pharmacy, Chemical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology, Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, , Pharmaceutical Chemistry, Pharmaceutical Biology, Community and Clinical Pharmacy, Regulatory Affairs and Pharmaceutical Marketing Research, and Alternative Medicines
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2017): Riset Informasi Kesehatan" : 14 Documents clear
Aktivitas sitotoksik daun ceremai Lili Andriani
Riset Informasi Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.908 KB)

Abstract

Latar Belakang : Daun ceremai (Phyllanthus acidus) mengandung flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Kandungan senyawa tersebut diduga memiliki aktivitas sitotoksik pada pengobatan kanker. Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas sitotoksik daun ceremai. Metode : Untuk skrinning awal antikanker dilakukan uji aktivitas sitotoksik dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Penelitian ini dilakukan dengan menguji aktivitas sitotoksik dari ekstrak etanol dan fraksi daun ceremai dengan menentukan besarnya nilai LC50 selama 24 jam. Hasil : Nilai LC50 tertinggi pada ekstrak etanol adalah sebesar 6,83 ppm, dan fraksi etil asetat adalah sebesar 8,27 ppm. Kesimpulan : Ekstrak etanol dan fraksi etil asetat memiliki aktivitas sitotoksik yang tinggi dibandingkan fraksi lainnya sehingga sangat aktif berpotensi sebagai antikanker.
Analisa Kadar Natrium Benzoat Pada Cabai Merah Giling Di Pasar Angso Duo Kota Jambi armini hadriyati
Riset Informasi Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.091 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan analisis pengawet dalam cabai merah giling yang diperoleh dari pasar tradisional angso duo kota Jambi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sampel tersebut mengandung pengawet Natrium Benzoat. Analisis kadar rata-rata Sampel A diperoleh = 0,00007% Sampel B = 0,0003% sampel C = 0,0002% sampel D = 0,0006% sampel E = 0,0003% dan sampel F = 0,0004%. Pemeriksaan Natrium Benzoat dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimum 271,60 nm menunjukkan bahwa sampel cabai merah giling di pasar tradisional angso duo kota Jambi mengandung Natrium Benzoat dengan kadar rata-rata sampel kandungan Natrium Benzoat dalam cabai merah giling ini tidak melebihi batas yang telah di tentukan yaitu maksimal 1 gr/ kg berat bahan (BPOM, NO 36, 2013). Kata Kunci : Cabai Merah Giling, Natrium Benzoat, Spektrofotometri ABSTRACT In this study we analyzed the preservative in ground red chilli derived from traditional markets Angso duo Jambi city. The analysis showed that the sample contains the preservative Sodium Benzoate. Analysis of the average levels of Jambi A sample obtained = 0.00007% = 0.0003% B sample C = 0.0002% 0.0006% sample D = E = 0.0003% samples and samples F = 0.0004%. Sodium Benzoate is done by using UV at a wavelength of 271.60 nm maximum shows that the samples ground red chili in the traditional market town of Jambi Angso duo contains Sodium Benzoate with the average level of the sample content of Sodium Benzoate in ground red chili does not exceed the limits in the set is a maximum of 1 g / kg of material (BPOM, NO 36, 2013). Keywords: Red Chili Milled, Sodium Benzoate, spectrophotometry
Hubungan antara suhu lingkungan kerja panas dan beban kerja terhadap kelelahan pada tenaga kerja di bagian produksi PT. Remco (SBG) Kota Jambi Tahun 2016 Putri sahara harahap
Riset Informasi Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.185 KB)

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Kelelahan merupakan masalah yang dapat menimpa semua tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya, penyebab terjadinya kelelahan yaitu intensitas dan lamanya kerja fisik dan mental, iklim keja, suhu panas, konflik ,status gizi dan kesehatan. Diketahui suhu lingkungan kerja yang panas di PT. Remco Kota Jambi bagian produksi terdapat empat bagian sumber panas yaitu, Penggilingan, Press, Packing, dan Dryer dengan suhu mencapai 30°C untuk lama kerja 8 jam (>NAB), dengan cara kerja yang monoton dan waktu kerja yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara suhu lingkungan kerja dan beban kerja terhadap kelelahan pada tenaga kerja di bagian produksi PT. Remco (SBG) Kota Jambi Tahun 2016. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan Cross sectionalstudy. Jumlah sampel ini dipilih dengan Tekhnik Proportional random sampling dan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 54 tenaga kerja di bagian produksi. Penelitian ini menggunakan Kuesioner, Stopwatch dan Heat Stress Meter. Analisis data dengan Chi-square persamaan (p-Value = 0,05). Hasil : Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara suhu lingkungan kerja panas dan beban kerja dengan kelelahan pada tenaga kerja di bagian produksi dengan tingkat suhu lingkungan kerja panas (p-Value = 0,003) dan beban kerja (p-Value = 0,007).Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara suhu lingkungan kerja panas dan beban kerja dengan kelelahan pada tenaga kerja di bagian produksi PT. Remco (SBG) Kota Jambi Tahun 2016. Kata Kunci : Suhu lingkungan Kerja Panas, Beban Kerja, Kelelahan Abstrak Backround : Fatique is a problem that could affict all workers in doing theirs job, the cause of fatique of the intensity, duration of physican and mental, work climate, hottemperature, conflict, nutritional status and health. The working environment is known Temperature Thermal PT. Remco Jambi in Production Section There are four Section of heat source including Milling, Press, Packing, and dryer with temperature reaches 30 ° C for a review of the working time of 8 hours (> NAB), working monotonous And overtime. The purpose of this study was to determine the relationship between the temperature of the working environment and workload to fatigue on the part on labor in the production department of PT. Remco (SBG) Jambi 2016.Methods: This research is a quantitative descriptive recearch using cross sectional approach. The number of samples have been selected by the Proportional random sampling amounting 54 workers on the production section. This research used a Questionnaire, Stopwatch and Heat Stress Meter. Data have been analyzed by Chi-square equation (p-Value = 0.05). Result :The frequency distribution of relationship between temperature of the hot working environment and the workload to fatigue, statistical test result was obtained p-value <0.05. These test results indicate that there is a relationship between temperature of the hot working environment (p-value = 0.003), and the workload (p-value = 0.007) with the fatigue on labor in the production department of PT. Remco (SBG) Jambi in 2016. Conclusion: There was a relationship between the temperature of the hot working environment and workload with fatigue on labor in the production department of PT. Remco (SBG) Jambi 2016. Keywords :Temperature of The Hot Working Environment, Workload, Fatigue
Positive Deviance Gizi pada Keluarga Miskin di Desa Baru, Sarolangun Jambi Merita Merita
Riset Informasi Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.241 KB)

Abstract

Latar Belakang: Meskipun kemiskinan di masyarakat, beberapa keluarga miskin memiliki anak bergizi baik. Hal ini dikarenakan adanya positive deviance yang diterapkan oleh keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran positive deviance gizi pada keluarga miskin di Desa Baru, Sarolangun Jambi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan pada April sampai Agustus 2016. Teknik penelitian adalah total sampling. Sampel penelitian sebanyak 84 balita dari keluarga miskin. Responden penelitian ini adalah ibu dari balita. Data diperoleh menggunakan wawancara kepada ibu balita menggunakan kuesioner dan pengukuran status gizi balita. Data yang terkumpul dilakukan analisis univariat. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa positive deviance gizi kebiasaan pemberian makan (91,7%), pengasuhan balita (85,7%), kebersihan balita (69,0%), dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (90,5%) tergolong baik. Kesimpulan: Sebagian besar ibu memiliki positive deviance yang baik pada empat indikator
Terapi bermain berpengaruh terhadap kemampuan interaksi sosial pada anak autis sutinah sutinah SUTINAH
Riset Informasi Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.653 KB)

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Anak autis mengalami gangguan dan keterlambatan secara kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pada anak autis diantaranya terapi wicara, terapi bermain, terapi okupasi (melatih motorik halus anak), terapi dengan obat-obatan, terapi dengan makanan, terapi integrasi sensorik, terapi integrasi pendengaran dan terapi biomedik. Terapi bermain memberikan stimulasi dengan menggunakan bermacam mainan yang berwarna seperti mobil, mainan dengan musik dan lain-lain. Terapi ini memang nampak cukup memberikan hasil yang dapat dilihat dalam waktu relatif singkat, sesuai dengan tingkatan gangguan autis yang dimilikinya. Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk melihat Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Anak Autis di SDLB Prof. DR. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Kota Jambi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, pre experiment dengan desain one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini semua anak autis sebanyak 18 orang. Jumlah sampel sebanyak 18 responden, sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji T-dependent. Hasil : Penelitian ini menunjukkan ada pengaruh sesudah diberikan terapi bermain terhadap kemampuan interaksi sosial. Nilai rata-rata kemampuan interaksi sosial sebelum dilakukan terapi bermain sebesar 15,67 dan setelah diberikan terapi bermain sebesar 18,44 dengan P-value 0.000. Kesimpulan : Terapi bermain dapat menjadi salah satu alternatif terapi yang bisa digunakan untuk anak-anak autis dalam meningkatkan kemampuan interaksi sosial. Sehingga dapat disarankan kepada guru di SDLB Prof. DR. Sri Soedewi Maschun Sofwan, SH agar lebih meningkatkan pelaksanaan terapi bermain anak autis. Kata kunci : Autis, Interaksi Sosial, Terapi Bermain
Analisis peran ibu terhadap pencegahan ascariasis anak prasekolah Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi Diah Merdekawati
Riset Informasi Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.97 KB) | DOI: 10.30644/rik.v6i1.30

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Ascariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing Ascaris lumbricoides atau cacing gelang. Di Indonesia prevalensi ascariasis ini tinggi terutama pada anak-anak. Ascariasis dapat dijumpai di beberapa tempat, terutama yang beriklim panas. Ascariasis dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan terbanyak pada umur 1-6 tahun. Tujuan:Untuk mendapatkan informasi secara mendalam tentang peran ibu dalam melakukan pencegahan ascariasis pada anak prasekolah. Metode:Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, Informan dalam penelitian ini yaitu 2 orang perawat, 4 orang ibu dengan anak menderita ascariasis dan 4 orang ibu dengan anak yang tidak menderita ascariasis. Hasil:Hasil penelitiaan ini diketahui bahwa peran ibu pada anak yang menderita ascariasis masih belum optimal terhadap pencegahan ascariasis baik dari hygiene pribadi yaitu dilihat dari kebiasaan mencuci tangan, pemakaian alas kaki, dan kebersihan kuku dimana peran ibu maish kurang optimal, ibu kurang mengajarkan anak membiasakan diri mencuci tangan, memakai alas kaki, dan memotong kuku. Dari segi sanitasi lingkungan dapat dilihat dari tempat buang air besar, dan kebiasaan membuang sampah dimana informan yang tidak terkena ascariasis buang air besar sudah pada tempat nya dan buang sampah sebagian besar juga sudah pada tempatnya. Untuk sanitasi air, sumber air yang digunakan terdiri dari air sungai, air sumur dan PDAM, sarana pembuangan air limbah berupa parit, dibuang saja ke tanah, dan pada kolam tampung. Untuk pengolahan makanan dapat dilihat dari cara mencuci bahan makanan dan cara menyimpan makanan. Kesimpulan: Belum optimalnya peran ibu terhadap pencegahan ascariasis anak prasekolah. Kata Kunci: Peran Ibu, Pencegahan, Ascariasis.
Hubungan asupan gizi seimbang, pola asuh dengan perkembangan motorik balita gizi kurang di Kota Jambi dian octavia
Riset Informasi Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.019 KB)

Abstract

AbstractBackground: Most cases of growth failure (malnutrition) occur due to inadequate food consumption in terms of number and type. Lack of food intake is most often caused by psychosocial problems, including lack of access to food, ignorance, and misperceptions of parents about proper food, environmental dysfunction or eating interactions, and more global parent-child relationship issues.Methodology Research: This research is a quantitative research with a cross-sectional design that aims to determine the relationship between balanced nutrition intake and parenting patterns against motor development less nutrition. The population in this study were mothers who had under-five children with less nutrition recorded in Payo Selincah Community Health Center, Simpang IV Sipin Public Health Center, Handil Health Center, Paal V Public Health Center of Jambi City in 2016. The number of samples in this study amounted to 48 samples. The technique of taking place of research using Multistage Random Sampling. The sample selection technique is purposive sampling. Data analysis tested is univariate-bivariate analysis using chi-square statistic test.Results: The results showed that there was a significant relationship between balanced nutritional intake (p-value = 0,017) to motor development of under-fives malnutrition. There is no significant correlation between parenting pattern (p-value = 0,093) to motor development in underweight children less.Conclusion: It is expected that parents pay more attention to nutrition intake in children under the age of five. As a nutritional balanced in accordance with the needs of children's growth will give a big influence on growth development of children. It is expected health workers, especially in primary health center officers to always remind parents to provide balanced nutrition for children under five.
Hubungan sepsis neonatorum, BBLR dan asfiksia dengan kejadian ikterus pada bayi baru lahir Susi Widiawati
Riset Informasi Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.422 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Neonatal Jaundice can be both physiological and pathological, several factors could be due to neonatal sepsis, low birth weight and asphyxia. The purpose of this study was to look at the relationship neonatal sepsis, low birth weight and asphyxia with the incidence of neonatal jaundice in newborns aged 0-7 days in hospitals RadenMattaher Jambi 2016. Methods: This study is a quantitative research, case-control approach. The population of cases in this study were 102 babies diagnosed with jaundice and population control as many as 167 babies who are undiagnosed jaundice. Sample cases as much as 65 babies diagnosed with jaundice and a control sample of 65 infants not diagnosed jaundice, sampling technique purposive sampling technique using matching sex. The instrument used was a checklist sheet. Data was analyzed by univariate and bivariate using chi-squere. Results: The results of the univariate analysis of 65 known infant jaundice (50.0%). Babies who neonatal sepsis in 69 (53.1%). Infant low birth weight by 70 (53.8%) and neonatal asphyxia by 74 (56.9%). There is a relationship between neonatal sepsis with an OR of 3.352 p-value (0.002), there is a relationship LBW with OR of 8.820 p-value (0.000) and there is a relationship asphyxia with OR of 4.900 p-value (0.000) in the incidence of neonatal jaundice in newborn birth age 0-7 days. Conclusion: Mothers need to get health education about the importance of prenatal care, to obtain information from health professionals about the development of the fetus, newborn care to prevent the occurrence of neonatal jaundice. Keywords: asphyxia, low birth weight, jaundice and neonatal sepsis
Uji total kandungan flavonoid dan aktivitas antioksidan ekstrak daun kembang bulan (Thitonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Lia Anggresani; Yuliawati Yuliawati; Eliza Desriyanti
Riset Informasi Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.009 KB)

Abstract

Latar Belakang :Flavonoid merupakan senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan dimana antioksidan merupakan senyawa yang dapat meredam radikal bebas. Tumbuhan Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) adalah suatu tumbuhan yang memiliki kandungan senyawa flavonoid. Tujuan untuk mengetahui kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan pada ekstrak daun kembang bulan. Metode :Penentuan kadar flavonoid total dinyatakan sebagai ekivalen dari kuersetin (µg/ml) dengan metode Spektrofotometer UV-Vis dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil :Hasil penelitian didapat bahwa kadar flavonoid total pada ekstrak daun kembang bulan adalah 0,00592667 % dan pengujian aktivitas antioksidan memberikan nilai IC50 sebesar 145,67µg/ml. Kesimpulan :Ekstrak daun kembang bulan memiliki aktivitas antioksidan yang sedang dimana nilai IC50 berada pada range 101-250.
Hubungan Pengendalian Jentik Berkala dengan Kejadian Kasus DBD di Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi Ratna Sari Dewi
Riset Informasi Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan Pengendalian Jentik Berkala Dengan Kejadian Kasus DBD Di Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi Ratna Sari Dewi1 Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKES Harapan Ibu Jambi, Indonesia1 Abstrak Latar belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, yang Masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes misalnya Aedes aegypty atau Aedes albopicitius. Pada tahun 2015 di wilayah kerja puskesmas kebun handil kota Jambi terdapat sebanyak 34 kasus DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat Hubungan pengendalian Jentik Berkala 3 M Plus, Pemberian Abate, dan Pengendalian biologi (ikan pemakan jentik). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Case control. Sampel dalam penelitian ini dengan perbandingan 1:1 sebanyak 34 kasus dan 34 Kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian di analisis secara univariat dan bivariat. Hasil: Diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara yang melakukan kegiatan 3M Plus dengan kejadian demam berdarah dengue (P- Value = 0,015) dan OR = 3,877 yang artinya adalah, responden yang tidak melakukan kegiatan 3M plus berisiko terkena DBD 3,877 kali lebih besar jika dibandingkan dengan responden yang melakukan 3M plus, ada hubungan bermakna menaburkan bubuk abate dengan kejadian DBD (P-value=0,028) dan OR=3,429 yang artinya adalah responden yang tidak menaburkan bubuk abate pada penampungan air memiliki risiko 3,429 kali lebih besar untuk terkena DBD dibandingkan dengan responden yang menaburkan bubuk abate pada penampungan air selanjutnya tidak ada hubungan antara memelihara ikan pemakan jentik dengan kejadian demam berdarah dengue (P-value=0,537) dan OR=1,765 yang artinya tidak memlihara ikan pemakan jentik merupakan faktor risiko terjadinya DBD. Kesimpulan: Kepada petugas kesehatan agar lebih meningkatkan program promosi tentang upaya pencengahan dan penanggulangan DBD kepada masyarakat secara intensif, meningkatkan kegiatan survey jentik dan memberikan bubuk abate kepada masyarakat sebagai upaya kewaspadaan dini terhadap kejadian DBD. Bagi masyarakat diharapkan lebih memperhatikan kegiatan 3 M Plus dan pelaksanaan PSN-DBD secara mandiri dan teratur agar dapat mengurangi keberadaan jentik. Kata Kunci : Pengendalian Jentik Berkala, Kejadian DBD Abstract Background: Hemorrhagic Fever disease (DHF) is a disease caused by dengue virus, the human circulatory by mosquitoes of the genus Aedes, particularly Aedes aegypty or albopicitius. In 2015 in Handil Garden health care centers, Jambi city, Indonesia there are 34 dengue cases. The objective of this study is to identify the relationship between larva control Periodic 3 M Plus, Giving Abate, and control of biological (fish-eating larvae) with dangue cases. Method: This research was quantitative with case control study. The sample in this study with a ratio of 1:1 as many as 34 cases and 34 controls. while data collected by interviewed. Research results from the univariate and bivariate analysis. Results: The survey results showed that there was a significant association between conducting 3M Plus with the incidence of dengue hemorrhagic fever (P Value = 0,015) and OR = 3.877 that means is, respondents who did not do the activities at risk of dengue 3M plus 3.877 times greater than with respondents who did 3M plus, significant association dusted abate the incidence of dengue (P-value = 0.028) and OR = 3,429 which means it is the respondents who do not used abate the water reservoirs at risk 3,429 times more likely to develop DHF compared with respondents were dusted abate the water reservoir subsequently there is no significant between maintaining fish-eating larvae with the incidence of dengue hemorrhagic fever (P-value = 0.537) and OR = 1.765, which means no maintaining fish larvae is a risk factor for DHF. Conclusion: Health workers in order to further enhance the promotion program on dengue prevention efforts and intensively to the community, increasing the larva surveys and provide abate powder to the public as early awareness on the incidence of dengue. For the people expected more attention to activities 3 M Plus and implementation of PSN-DBD independently and regularly in order to reduce the presence of larvae. Keywords: Periodic Control of larva, Hemorrhagic Fever disease (DHF)

Page 1 of 2 | Total Record : 14