cover
Contact Name
Henni Somantik
Contact Email
garuda@apji.org
Phone
+6285726173515
Journal Mail Official
danang@stekom.ac.id
Editorial Address
Jl. Ngedang Desa Tebedak Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat, 78357 Indonesia
Location
Kab. landak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat
ISSN : 29643627     EISSN : 29620724     DOI : 10.55606
Pendidikan Kristen Pastoral dan Konseling Kepemimpinan Misiologi Sejarah Gereja Homiletika Hermeneutika Biblika Sistematika Musik Gereja
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat" : 9 Documents clear
Studi Apologetika Tentang Kepercayaan Saksi Yehuwa Kepada Tuhan Septinus Hia
Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sinarkasih.v1i1.57

Abstract

Agama-agama yang ada di Indonesia memiliki kepercayaan masing-masing. Salah satunya agama Kristen yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan yang telah menebus dan menyelamatkan manusia yang percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga kelompok Kristen yang tidak sependapat dengan pandangan tersebut seperti Saksi Yehuwa. Pengikut Saksi Yehuwa tidak percaya dengan ajaran-ajaran yang diajarkan oleh Kristen pada umumnya. Saksi Yehuwa memiliki cara pandang tersendiri tentang Tuhan bagi mereka hanya ada satu Tuhan yaitu Yehuwa dan Yesus bukanlah Tuhan atau penebus dosa umat manusia melainkan Yesus hanya ciptaan dan hanya menebus dosa Adam saja. Saksi Yehuwa yang dipelopori oleh Charles Taze Russell (pendiri Saksi Yehuwa) mulanya bernama Siswa-Siswa Alkitab yang telah ada sejak tahun 1931. Tujuan penelitian ini ialah untuk menemukan Tuhan mana yang disembah oleh Saksi Yehuwa. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Hasil yang ditemukan ialah umat Kristen menyembah kepada Tuhan Yesus sebagai Allah yang hidup sedangkan Saksi Yehuwa menyembah pada Allah yang menebus Adam pada masa PL. Kesimpulan: Tuhan yang benar dan hidup yang telah berinkarnasi di dalam Yesus Kristus; yang harus disembah oleh Saksi Yehuwa dan orang Kristen pada umumnya bahkan orang-orang non-Kristen.
Deskripsi Paulus Dibenarkan, Diperdamaikan, Dan Dimerdekakan Oleh Kematian Kristus (Suatu Studi Analisis Pendekatan Teologis) Junaidi Junaidi
Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sinarkasih.v1i1.58

Abstract

Surat Paulus kepada jemaat di Roma merupakan surat yang paling unik diantara surat-surat lainnya. Dari keunikan itu bermunculan polemik tentang pokok-pokok pengajaran yang ditulisnya kepada jemaat di Roma menjadi tema yang muktahir diantaranya ialah ‘kebenaran Allah, kebaikan Allah, kedaulatan Allah, kasih karunia (anugerah) Allah, dan hukum Allah.’ Kristus Yesus menjadi sentral pemberitaan merupakan kekuatan Injil tidak terbantahkan oleh siapapun. Kematian Kristus adalah alasan kuat dalam pemberitaannya sekalipun mereka sudah percaya baik dari golongan Yahudi maupun Yunani atau orang bersunat dan tidak bersunat bahkan hukum Taurat tidak dapat diperbandingkan dengan kematian Kristus yang memberi jaminan keselamatan hidup yang kekal. Tujuan penelitian ini ialah dibenarkan, diperdamaikan dan dimerdekakan oleh kematian Kristus Roma 5-8 karena inti berita yang khas sebagai dogma teologi bagi orang yang percaya kepada-Nya. Metodologi penelitian yang digunakan ialah metodologi kualitatif dan analisis deskriptif serta pendekatan kepustakaan. Hasil penelitian ialah menarasikan tentang praktik apologetika karena diperhadapkan pada permasalahan pokok pengajaran iman kepada Yesus Kristus, melainkan umat manusia harus menyadari bahwa Kristus yang diutus oleh Bapa ke dalam dunia untuk menyelamatkan orang berdosa sebab hanya Allah saja yang dapat menyelamatkan umat-Nya bukan manusia mencari keselamatan dengan berbagai cara yang ditempuhnya.
Konsep Mengerjakan Keselamatan Menurut Filipi 2:12-18 Dan Implikasinya Bagi Umat Tuhan Netty Netty
Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sinarkasih.v1i1.59

Abstract

Konsep mengerjakan keselamatan itu sangatlah penting karena mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar itu berarti orang percaya lagi menghidupi iman, berjalan sebagai seorang pengikut Kristus, hidup sebagai seorang murid Kristus. Dan berbicara mengenai keselamatan, maka keselamatan merupakan inti berita injil. Karena keselamatan itu adalah anugerah Allah tanpa anugerah Allah maka manusia tidak akan mendapat keselamatan. Keselamatan mencakup seluruh aspek kehidupan kristiani, baik hubungan dengan Allah, maupun dalam hubungan dengan sesama manusia. Tujuan penelitian ini ialah setiap orang percaya harus mengerjakan keselamatan selama di dunia ini supaya mendapatkan kehidupan yang kekal. Peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Hasil penelitian ini ialah mengerjakan keselamatan bukan kehendak orang percaya tetapi berdasarkan anugerah dan kehendak-Nya. Kesimpulan: keselamatan kekal mutlak dianugerahkan oleh Yesus Kristus kepada orang percaya yang terus-menerus setia melakukan perintah-Nya sampai mati. Mengerjakan keselamatan sebagai bukti cinta kasih orang percaya kepada Kristus Yesus.
Perjanjian Allah Kepada Abraham : Landasan Perjanjian Kekal Bagi Umat-Nya Sepanjang Zaman Ramlen Woran; Janes Sinaga; Juita Lusiana Sinambela
Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sinarkasih.v1i1.85

Abstract

Tujuan penelilian ini adalah untuk memahami dasar perjanjian Allah kepada Abraham dan apa saja yang dijanjikan Allah kepada Abraham, serta korelasinya kepada umat Allah sepanjang zaman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan kajian studi literatur. Abraham adalah salah satu tokoh terpenting dalam Perjanjian Lama. Melalui Abraham, Allah membuat perjanjian dengan seluruh umat manusia. Abraham memiliki kesetiaan dan kepatuhan terhadap perintah Allah. Kesetiaan dan kepatuhan kepatuhan Abraham ditunjukkan dengan melakukan perintah Allah dalam meninggalkan negrinya dan mengorbankan anaknya. Allah mengadakan perjanjian kepada Abraham sejak dipanggil keluar dari negrinya, Allah berjanji memberikan tanah, keturunan dan penyertaan berkat. Perjanjian Allah kepada Abraham berkelanjutan bagi keturunannya dan bagi setiap umat pilihan-Nya.
Pola Kepemimpinan Yesus dalam Injil Yohanes Teladan Pemimpin Kristen Masa Kini Reni Herayani Manik; Sofia Sri Soradinah Wau; Ibelala Gea
Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sinarkasih.v1i1.116

Abstract

Writing this article is based on the fact that there are still many Christian leaders today who abuse their leadership without seeing the context of their faith in God's love. Therefore the purpose of writing this scientific work is how readers can emulate Jesus' leadership in the Gospel of John, the method used in writing this article is qualitative analysis through literature study by analyzing how Jesus' leadership example is very relevant for today's Christian leadership, which can be taken through books, articles. Bible and journal. The conclusion from the results of this study is that the leadership that Jesus did cannot be denied and doubted for today's Christian leaders, because he proved that he had shown how to be a quality leader even though Jesus himself could master what he wanted but not with Jesus who always humble.
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Terhadap Pengaruh Gadget Bagi Perkembangan Moral Peserta Didik Rejeki Deskristinawati Hia; Yane Henderina Keluanan
Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sinarkasih.v1i1.126

Abstract

In the increasingly advanced digital era, gadgets can have a positive impact on students. However, the use of gadgets can also have a negative impact on their understanding and poor practice, therefore PAK teachers need to play a role in overcoming the irresponsible use of gadgets. PAK teachers have a key role in teaching responsible gadget use. They should have a role to play in building awareness of the negative effects of using gadgets; and encourage critical discussion and moral reflection related to gadget use. In addition, Christian religious education teachers strengthen moral education and Christian religious values in learning. They provide creative alternatives that don't rely on gadgets, so students can experience experiences that support their moral development. Collaboration with parents and the church community is also an important part of ensuring messages that are consistent and in line with Christian religious values. By implementing this strategy, PAK teachers can have a proactive role in shaping the moral development of students. With a deep understanding of the influence of gadgets and Christian religious values, students can develop moral attitudes and behaviors that are in accordance with the teachings of Christianity.
Peningkatan Kreativitas Guru Pendidikan Agama Kristen Melalui Pengembangan Materi Pembelajaran Digital Sadariani Zebua; Mortan Sibarani
Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sinarkasih.v1i1.133

Abstract

Increasing the creativity of Christian religious education teachers through the development of digital learning materials is urgently needed because without developing digital learning materials, PAK teachers will experience a lag in digital information. This study aims to investigate the development of digital learning materials that can increase the creativity of Christian religious education teachers. In the digital era that continues to grow, the use of technology in Christian religious education has great potential to create a more interesting and effective learning experience. This study uses a type of qualitative research and involves literature studies to gain an in-depth understanding of the integration of Christian religious values in digital learning. The results of the study show that the development of digital learning materials can provide significant benefits in increasing the creativity of Christian religious education teachers. By integrating Christian religious values, teachers can create more innovative and creative teaching methods. The use of technological resources such as multimedia, video, and interactive software allows teachers to extend learning materials and create more engaging learning experiences for students.
Integritas Gembala Yang Baik Berdasarkan Yohanes 10:1-21 Bagi Perintisan Gereja Calvin Revormasi Zai; Stenly Reinal Paparang
Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sinarkasih.v1i1.138

Abstract

A shepherd must have the same fundamentals as the Lord Jesus, by leading and directing the flock or believers who are always based on high integrity so that the community is always intact. This means that besides believing that the Father (God) is a good shepherd, we are also obliged as His children to have good character. This writing aims to explore the life of a good shepherd in church planting so that from time to time believers remain intact and can increase. The book of John 10:1-21 is the main foundation as well as direction for shepherds to be even better. The integrity of a good shepherd must be able to manifest himself as a servant for all of his sheep. Thus, the community of believers is increasing because of the presence of a servant-hearted shepherd. In this case, keep directing your heart and eyes only to God, not to humans.
Analisis Atribut Kepemimpinan Di SMP ST. Lusia Siborongborong Meli Afriani N; Ririn Simanjuntak; Ibelala Gea
Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sinarkasih.v1i1.139

Abstract

This study aims to find out how the leadership attributes are applied in SMP ST. Lucia Siborongborong. The method used is descriptive qualitative through literature studies and also direct interviews to ST Middle School. Lucia Siborongborong. The conclusion is that leadership attributes are very important for a leader to have, such as capacity, achievement, responsibility, participation, and status. Capacity here includes intelligence, alertness or accuracy, verbal fluency, the ability to judge and make decisions and originality. Achievement attributes include knowledge, academic achievement, achievement in sports. A leader must also have a sense of responsibility in the form of independence, full of initiative, diligent, aggressive, and confident. Participation attributes such as being able to socialize, being able to work together, and being able to adapt. Then status is socioeconomic status. Even though they don’t always have a higher socio-economic leader status than those who are led. The above attributes differ according to the type of organization

Page 1 of 1 | Total Record : 9