Stenly Reinal Paparang
Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Restorasi Pendidikan Dalam Bingkai Moderasi Beragama Ditinjau Dari Perspektif Pendidikan Agama Kristen Jublina Mageritha Haning; Nelson Neno; Stenly Reinal Paparang
Jurnal Christian Humaniora Vol 7, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46965/jch.v7i1.2248

Abstract

Berbagai penyimpangan yang terjadi pada masa sekarang telah mempengaruhi kehidupan umat manusia secara luas, seperti perilaku-perilaku intoleransi yang masih dianut oleh sebagian kelompok tertentu. Sehingga tujuan dalam pembuatan artikel ini adalah memberikan edukasi yang baik kepada setiap orang tentang bagaimana menjalani kehidupan yang semestinya dalam konteks moderasi beragama. Hasil dari penelitian ini adalah menyatakan bahwa pendidikan agama Kristen dapat dijadikan sebagai sebuah perspektif yang efektif dalam kehidupan meoderasi beragama. Pendidikan Kristen memberikan penekanan dalam pengajarannya bahwa orang harus mampu menunjukkan kualitas hidupnya ditengah lingungan yang pluralitas. Orang mampu menjadi contoh dan teladan yang baik bagi sesamanya. Tentu saja penting untuk diketahui juga yaitu pendidikan agama Kristen secara esensi berpusat pada kebenaran Alkitab. Alkitab sendiri secara holistik membicarakan tentang penyataan-penyataan Allah yang la nyatakan bagi kehidupan umat-Nya. Oleh karena itu, sebagai orang Kristen harus menyadari akan eksistensi Allah yang kekal.
Integritas Gembala Yang Baik Berdasarkan Yohanes 10:1-21 Bagi Perintisan Gereja Calvin Revormasi Zai; Stenly Reinal Paparang
Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sinarkasih.v1i1.138

Abstract

A shepherd must have the same fundamentals as the Lord Jesus, by leading and directing the flock or believers who are always based on high integrity so that the community is always intact. This means that besides believing that the Father (God) is a good shepherd, we are also obliged as His children to have good character. This writing aims to explore the life of a good shepherd in church planting so that from time to time believers remain intact and can increase. The book of John 10:1-21 is the main foundation as well as direction for shepherds to be even better. The integrity of a good shepherd must be able to manifest himself as a servant for all of his sheep. Thus, the community of believers is increasing because of the presence of a servant-hearted shepherd. In this case, keep directing your heart and eyes only to God, not to humans.
ANALISA PANGGILAN TUHAN DALAM KONTEKS MASYARAKAT MAJEMUK DI TINGKAT SEKOLAH Hasahatan Hutahaean; Robert Patannang Borrong; Stenly Reinal Paparang; Riste Tioma Silaen; Asmat Purba
Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi Vol. 6 No. 2 (2023): Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47457/phr.v6i2.418

Abstract

This study aims to find a conception for Christian students of how to understand God's call for Christian students, especially in roles in a pluralistic society. As a large nation consisting of various elements, Christian students in Indonesia cannot stand still and surrender. At the same time, it is asked to answer God's call by portraying oneself elegantly in plurality. Research is conducted with qualitative methods to find clear and correct understanding and guidance. Data was obtained from selected literature based on the suitability of variables and needed part of the answer to the research problem. The result is that differences in ethnicity, culture, religion, and social level are loopholes to carry out God's call in a pluralistic society. Practising a calm attitude and acting out religious moderation is the right way for students to attend school. Research emphasizes that student fellowship in schools is a measured and guided effort to maintain students' faith and trust. Through the fellowship, Christian values and education can be instilled. God's call becomes light, and salt in society can be realized. The diversity of society is precisely God's way for Christian students to answer the divine call.
Mempertahankan Uma: Rumah Pemersatu dan Kebangkitan Spiritual Suku Mentawai Hasahatan Hutahaean; Jonidius Illu; Stenly Reinal Paparang; Ulisaut Parningotan Nainggolan; Sorimuda Sarumpaet
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 13 No 3 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v13i3.85049

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap keberadaan Uma di Mentawai dari sisi kemampuan mempersatukan suku dan membangkitkan spiritualitas masyarakat. Budaya dimiliki tiap Suku di Indonesia maupun dunia. Mentawai satu suku dari beberapa suku yang ada di Sumatera Barat memiliki bukti fisik dan non fisik sebagai tanda keberlangsungan budaya. Uma adalah satu artefak yang dimiliki dimana jumlahnya kini tidak lebih dari 20 unit di semua kepulauan Mentawai. Keberadaan Uma dalam aspek culture experience tidak lebih baik dari aspek culture knowledge. Padahal dalam benak semua suku Mentawai, Uma memiliki daya yang kuat mempererat antar elemen masyarakat. Sedangkan pada segmen spiritual, Uma dapat dipergunakan untuk membuat pesan-pesan keagamaan dan budaya yang ada lebih dipahami dan muda untuk disampaikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana data primer diperoleh dari wawancara yang mendalam dan observasi ke tempat. Narasumber dipilih dari pelaku dan yang memiliki hubungan langsung dengan keberadaan Uma. Sedangkan data sekunder dari penelusuran literatur yang mengkaji variable penelitian dari sumber terpilih. Dialog diantara data kemudian dianalisa untuk memperoleh kesimpulan sesuati tujuan penelitian. Keberadaan Uma telah makin minim sedangkan fungsi dan perannya di masyarakat sangat diperlukan. Dari penggunaan seturut tradisi dan rule Arat Sabulungan, Uma dapat digunakan lebih luas lagi pada berbagai segmen di masyarakat. Bukan saja bermanfaat dalam mengatur hubungan masyarakat agar semakin bersatu, tetapi juga pada aspek kerohanian. Karena itu keberadaan Uma di tengah Suku Mentawai masih sangat dibutuhkan. Stakeholder bidang kebudayaan dan keagamaan dapat mengambil peran untuk mempertahankan keberadaan Uma.