cover
Contact Name
Novena Adi Yuhara
Contact Email
novena@ukrimuniversity.ac.id
Phone
+6281329032354
Journal Mail Official
jfki@ukrimuniversity.ac.id
Editorial Address
Jalan Solo km 11,1 Kalasan Sleman DI Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA
ISSN : -     EISSN : 27784818     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia (JFKI) merupakan jurnal resmi yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi, Universitas Kristen Immanuel. Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia (JFKI) memiliki fokus pada penelitian secara khusus di bidang Farmasi dan umumnya di bidang Kesehatan. Fokus Topik penelitian JFKI: 1. Farmasi komunitas 2. Farmasi Manajemen 3. Farmasi klinis 4. Biologi Farmasi 5. Kimia Farmasi 6. Teknologi Farmasi Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia (JFKI) mengundang peneliti, pengajar dan praktisi di bidang farmasi dan kesehatan untuk menerbitkan karya penelitian dalam bentuk original research dan literature review dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris. Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia (JFKI) terbit secara cetak dan online dengan frekuensi terbit 2 kali setahun (Maret dan September) serta dapat diakses oleh umum secara gratis.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia" : 6 Documents clear
REVIEW: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK HERBA SURUHAN (Peperomia Pellucida (L.) Kunth) Ni Putu Indah Widyantari; Pande Made Nova Armita Sari
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v3i1.384

Abstract

Reaksi oksidasi yang berlebihan pada tubuh dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang sangat aktif, sehingga merusak struktur dan fungsi sel tubuh. Antioksidan dapat menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas serta dapat menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas. Herba suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid, fenol, serta tanin yang berpotensi sebagai antioksidan. Review artikel ini bertujuan untuk mengetahui nilai total fenol dan flavonoid ekstrak herba suruhan serta mengetahui nilai aktivitas antioksidan ekstrak herba suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) berdasarkan pelarut, metode ekstraksi, serta metode pengujian aktivitas antioksidan. Review artikel ini dibuat dengan metode studi literatur dengan menggunakan artikel penelitian terdahulu yang diperoleh melalui database online yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak herba suruhan memiliki perbedaan hasil berdasarkan perbedaan jenis pelarut, metode ekstraksi, serta metode pengujian aktivitas antioksidan yang digunakan.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 Rizqi Nurjanah -
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v3i1.385

Abstract

Daun kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sediaan gel hand sanitizer. Daun kersen (Muntingia calabura L.) mengandung senyawa fitokimia yang menunjukkan aktivitas antibakteri yakni senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan gel yang baik dan memenuhi persyaratan, serta mengetahui kemampuan daya hambat sediaan gel hand sanitizer ekstrak daun kersen terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Uji evaluasi sediaan yang dilakukan yaitu uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji viskositas, dan uji daya sebar sediaan gel. Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kersen dan gel hand sanitizer dilakukan dengan cara pengukuran zona hambat menggunakan disc diffusion test. Didapatkan hasil pada evaluasi sediaan basis, F1, dan F2 memenuhi persyaratan sediaan yang baik. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen serta gel hand sanitizer ekstrak daun kersen memiliki daya hambat bakteri. Daya hambat ekstrak kersen terbesar pada penelitian ini yaitu konsentrasi 20% dengan daya hambat sebesar 20 mm. Sedangkan pada uji aktivitas antibakteri sediaan gel hand sanitizer ekstrak daun kersen, daya hambat terbesar pada penelitian ini yaitu konsentrasi 7,5% dengan daya hambat sebesar 13 mm. Kata kunci : kersen, hand sanitizer, difusi, Staphylococcus aureus
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA BARU UNIVERSITAS SANATA DHARMA TENTANG PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN PENDEKATAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL Ifa Aris Suminingtyas
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v3i1.407

Abstract

Dewasa ini, penggunaan antibiotik di masyarakat semakin meningkat, kondisi ini menimbulkan masalah resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik terjadi ketika kuman seperti bakteri dan jamur mengembangkan kemampuan untuk mengalahkan obat yang dirancang untuk membunuh mereka. Artinya kuman tidak mati dan terus berkembang. Konsep dasar dari teori Health Belief Model adalah bahwa perilaku perawatan kesehatan ditentukan oleh keyakinan atau persepsi pribadi individu tentang suatu penyakit dan strategi untuk mengurangi penyakit tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan pada satu waktu dan satu kali, baik berupa faktor risiko maupun efek luaran. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 1 Fakultas Farmasi dan Fakultas Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2021/2022. Terdapat perbedaan pengetahuan tentang antibiotik antara mahasiswa baru Fakultas Farmasi dengan Fakultas Pendidikan Biologi, hal ini terlihat dari hasil penelitian bahwa sebanyak 80% mahasiswa Farmasi menjawab pertanyaan pengetahuan antibiotik dengan benar, sedangkan hanya 40% mahasiswa Fakultas Biologi yang menjawab benar.
KAJIAN NARATIF: DRUG TARGET THERAPY PADA PASIEN NON SMALL CELL LUNG CANCER (NSCLC) DENGAN MUTASI EGFR POSITIF Nova Ermawati
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v3i1.408

Abstract

Kanker paru merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian terbesar dari kejadian kanker di seluruh dunia. Menurut WHO di tahun 2018, telah terjadi lebih dari 2 juta kasus baru, dimana lebih dari 1,8 juta meninggal karena kanker paru. Sebuah penelitian dilakukan di RS. dr. Soetomo, Surabaya pada tahun 2019 yang melibatkan 335 pasien kanker paru (55,53% laki-laki dan 44,47% wanita). Dalam penelitian tersebut 87,44% diantaranya sudah mengidap kanker paru stage IV pada saat pemeriksaan awal. Selain itu, dari data histopatologinya, 79,37% terdiagnosis NSCLC jenis adenokarsinoma. Terapi pasien kanker paru jenis NSCLC dengan mutasi EGFR (Epidermal Growth Factor Receptor) positif, salah satunya adalah dengan menggunakan drug target therapy, yaitu obat golongan Tyrosine Kinase Inhibitor (TKI). Kajian naratif ini mereview perkembangan terapi pasien kanker paru jenis NSCLC dengan mutasi EGFR positif menggunakan obat golongan TKI. Penelitian yang digunakan sebagai dasar kajian diambil dari PubMed dan Google Scholar sebagai database. Di Indonesia, beberapa obat golongan TKI ini telah digunakan dalam BPJS sebagai lini pertama dari terapi pasien kanker paru jenis NSCLC dengan mutasi EGFR positif, antara lain gefitinib, erlotinib dan afatinib. Fokus outcome terapi NSCLC berbasis TKI ini adalah antara lain untuk meningkatkan Overall Survival/OS serta Progression-Free Survival (PFS). Namun demikian adanya mekanisme resistensi pada gen EGFR mengakibatkan terbatasnya outcome terapi menggunakan obat golongan TKI. Untuk itu perlu adanya studi lebih lanjut untuk menemukan terapi yang efektif untuk mengatasi resistensi pada gen EGFR.
PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP KADAR KLOROFIL DAN KAROTENOID BROKOLI (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis Eni Kartika Sari; Mega Karina Putri
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v3i1.422

Abstract

Brokoli pada umumnya dikenal sangat kaya dengan kandungan metabolit sekunder, seperti alkaloid, flavonoid, tanin, mineral, serat pangan, betakaroten, dan klorofil. Betakaroten dan klorofil yang terkandung dalam brokoli sangat penting bagi manusia karena memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan antimutagenik. Sedangkan karotenoid dikenal sebagai prekursor vitamin A (beta karoten) yang dikembangkan sebagai efek protektif melawan sel kanker, penyakit jantung, mengurangi penyakit mata, antioksidan, dan regulator dalam sistem imun tubuh. Oleh karena pentingnya mengetahui kadar klorofil dan karotenoid dalam brokoli sebagai referensi nilai gizi maka dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu penyimpanan terhadap kadar klorofi dan karotenoid. Tahapan dalam penelitian ini meliputi preparasi sampel, kemudian variasi penyimpanan 48 jam, 72 jam, 96 jam dan 120 jam, dilanjutkan analisis sampel dengan metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 663; 645; 480 nm. Hasil penelitian menunjukkan lama waktu penyimpanan dapat mempengaruhi kadar klorofil dan karotenoid pada brokoli. Kadar klorofil dan karotenoid tertinggi pada waktu penyimpanan selama 72 jam yaitu sebesar 6.106 mg/L untuk klorofil dan waktu penyimpanan 96 jam 444.72 mg/L untuk karotenoid. Namun dengan bertambahnya waktu penyimpanan menurunkan kadar klorofil dan karotenoid. Kata kunci : pengaruh waktu penyimpanan, klorofil, karotenoid.
PENGARUH KOMPOSISI SUKROSA DAN PROPILEN GLIKOL TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK SEDIAAN SIRUP PARASETAMOL Aloysia Kurniawati; Ellsya Rawar
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v3i1.425

Abstract

Parasetamol merupakan obat yang memiliki aktivitas analgetik dan antipiretik. Parasetamol dalam bentuk sediaan sirup ditujukan untuk anak atau orang dewasa yang sulit menelan tablet atau kapsul. Dalam sediaan sirup parasetamol, sukrosa merupakan bahan tambahan yang berfungsi sebagai pemanis, sedangkan propilen glikol berfungsi sebagai kosolven. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh komposisi sukrosa dan propilen glikol terhadap karakteristik fisik sediaan sirup parasetamol. Metode penelitian meliputi pembuatan sirup parasetamol dan uji karakteristik fisik yang meliputi uji organoleptis, uji pH, uji bobot jenis, uji viskositas, dan uji kejernihan. Hasil uji organoleptis F1-F5 menunjukkan bentuk cair, warna kuning, aroma jeruk, dan rasa asam-pahit. Tingkat keasaman (pH) F1-F5 berada dalam rentang 4,51-5,02. Hasil uji kejernihan menunjukkan F1-F5 jernih. Namun, perbedaan komposisi sukrosa dan propilen glikol berpengaruh terhadap bobot jenis dan viskositas. Semakin tinggi kadar sukrosa maka semakin tinggi bobot jenis dan viskositasnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 6