Jurnal Audiens
Jurnal Audiens focuses on issues of media review, whether print, electronic, film, social media and new media and various on communication including: 1. Advertising, Public Relations, and Broadcasting 2. Social Media, New Media, Information Communication and Technology 3. Health Communications, Disaster Communications, Sport Communication 4. Political Communication, Political Marketing 5. Multiculturalism, Islam and Communication
Articles
15 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 3 No. 2 (2022): June"
:
15 Documents
clear
Representasi Maskulinitas dan Tubuh Pria Ideal dalam Iklan Shampoo Clear Man Versi Cristiano Ronaldo
Arkhan Nurtiaz Faadihilah;
Dimas Hanif Pangestu;
Kemal Akroman Shidiq
Jurnal Audiens Vol. 3 No. 2 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jas.v3i2.11822
Tujuan penelitian ini membahas representasi maskulinitas dan tubuh ideal pria dalam iklan Shampoo Clear Man versi Cristiano Ronaldo tahun 2017. Representasi menjadi konsep penting dalam kajian tentang tanda, termasuk di dalamnya adalah kajian tentang tanda yang dihadirkan oleh iklan. Melalui kajian tentang representasi dalam iklan, kita dapat melakukan kajian tentang hegemoni dari kelas berkuasa terhadap kelas yang lain. Maskulinitas adalah seperangkat praktik sosial dan representasi budaya terkait dengan seorang pria. Maskulinitas juga digunakan dalam pengakuan bahwa cara menjadi manusia dan representasi budaya tentang pria bervariasi, baik secara historis dan budaya, antara masyarakat dan antara pengelompokan pria yang berbeda dalam satu masyarakat. Dalam mendapatkan jawaban rumusan masalah dari penelitian ini, kami menggunakan metode penelitian semiotika Ronald Barthes. Setelah mengiterpretasikan serta mengkaji iklan Shampoo Clear Man versi Cristiano Ronaldo, dengan demikian kami memperoleh hasil bahwa sifat maskulinitas dan tubuh pria ideal yang digambarkan dalam iklan tersebut adalah memiliki tubuh kekar, berpenampilan rapi, dan selalu tampil percaya diri. Hal ini selaras dengan stereotip yang beredar dalam masyarakat Indonesia bahwa seorang pria ideal digambarkan dengan penampilan yang rapi, tubuh kekar atau tegap, untuk menunjang rasa percaya diri yang tinggi.
Menolak Stereotipe terhadap Perempuan Etnis Tionghoa Analisis Semiotika Iklan Bukalapak
Arif Rifki Lukmanul Hakim;
Muhammad Irza Ikhsanudin;
Alif Yahya Lutfi
Jurnal Audiens Vol. 3 No. 2 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jas.v3i2.11895
Iklan adalah bentuk presentasi non-pribadi atau promosi ide, gagasan, produk, jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Periklanan adalah penggunaan media untuk memberitahukan kepada khalayak tentang sesuatu atau mengajak mereka melakukan sesuatu. Iklan dibuat untuk menerima timbal balik yang cepat dari penerima pesan. Bukalapak membuat iklan dengan menampilkan budaya etnis Tionghoa sebagai alat untuk menarik perhatian penerima pesan. Penelitian ini dibuat untuk menganalisis stereotip dalam iklan Bukalapak edisi Imlek. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis semiotika Roland Barthes. Analisis yang dilakukan yaitu dengan melihat tanda-tanda yang digunakan dalam iklan Bukalapak edisi Imlek tahun 2017. Temuan penelitian menunjukan bahwa iklan Bukalapak edisi Imlek mengandung stereotip etnis Tionghoa. Etnis tionghoa memiliki stereotipe yang melekat pada diri mereka di antaranya, eksklusif, hanya mementingkan kelompoknya sendiri, rakus, dan setia pada negeri leluhur. Etnis Cina kerap dianggap sebagai orang asing di Indonesia. Konsep “orang luar” ini disebabkan karena pemahaman sebagian masyarakat terhadap nasionalisme. Ibu kos beretnis Tionghoa dalam iklan Bukalapak menolak stereotip bahwa etnis Tionghoa adalah etnis yang pelit dan tidak berbaur dengan masyarakat. Iklan ini adalah representasi bahwa perempuan etnis Tionghoa adalah perempuan yang peduli dan bisa berbaur dengan masyarakat.
Representasi Wajah Perempuan Ideal dalam Iklan Garnier Edisi ‘Wajah Bersih tanpa Jerawat’
Athalla Naufal Rafi Rimbardi;
Lalu Rizki Ramadhani;
Faishal Bimo Wicaksono
Jurnal Audiens Vol. 3 No. 2 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jas.v3i2.11906
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas representasi Iklan Garnier edisi Wajah Bersih Tanpa Jerawat yang menayangkan seorang perempuan yang awalnya mempunyai wajah kusam dan kasar, mencari solusi untuk menghaluskan wajahnya dan membersihkannya, alhasil wajah tersebut bersih dan halus dikarenakan menggunakan sabun wajah Garnier. Standar representasi wajah perempuan ideal yaitu mempunyai wajah yang putih, bersih dan bersinar. Lain halnya dengan perempuan yang mempunyai wajah kotor dan kusam, disitu perempuan tersebut belum memenuhi kriteria perempuan yang ideal. Dengan adanya wajah putih, bersih dan bersinar, perempuan ini menjadi tambah percaya diri untuk memenuhi aktifitasinya, dikarenakan wajah adalah salah satu bentuk kecantikan perempuan yang dimana wajah ini bersifat umum. Analisis penelitian pada iklan Garnier ini menggunakan semiotika dari Roland Barthes berdasarkan pemikiran Ferdinand de Saussure, yang dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi wajah perempuan ideal dalam iklan. Analisis ini menggunakan konotasi, denotasi dan mitos dimana disini terdapat tanda dan petanda seperti wajah yang tadinya kotor menjadi cerah di dalam iklan Garnier tersebut. Representasi perempuan cantik dalam iklan mendominasi sebagai tontonan public, penggunaan objek perempuan cantik banyak menjadi ide kreator. Perempuan yang cantik didasari oleh khalayak sebagai wanita yang cenderung mempunyai warna kulit yang putih, langsing dan berambut lurus.
Maskulinitas Pria Ideal dalam Iklan Televisi Garnier Men Power White
Ardian Dimas Prayoga;
Ari Hendrawan;
Yushito Eswanda
Jurnal Audiens Vol. 3 No. 2 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jas.v3i2.11930
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa maskulinitas pria ideal dalam iklan televisi Garnier Men Power White. Iklan merupakan sebuah bentuk penyampaian informasi konsumen yang dikemas sedemikian rupa terhadap sebuah produk sehingga dapat menarik. Iklan tidak hanya sebatas memberikan atau menyampaikan informasi terkait dengan suatu produk. Namun, iklan dibuat sebagai bentuk penyampaian ideologi, gaya hidup, atau imaji sehingga hal ini dapat merubah atau membentuk stereotype baru di masyarakat. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode semiotika mengenai produksi sosial. Semiotika sebagai usaha intelektual mencoba untuk mengungkap dan menelaah sejauh mana makna yang muncul dari hubungan struktural yang ada dalam sistem tanda apa pun, dan bukan dari realitas eksternal yang tampak tergambarkan secara alami karena ia berkomitmen pada konsep hubungan sistematis yang beroperasi dalam struktur abstrak. Adapun analisa yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat tanda-tanda iklan melalui potongan-potongan adegan dalam iklan. Potongan-potongan adegan dalam iklan Garnier Men Power Whitre ini menunjukan adegan-adegan maskulinitas. Dimana adegan maskulinitas dapat dilihat dari aksi dan tindakan yang dilakukan oleh aktor atau pemeran dalam iklan. Selain itu, juga dilihat berdasarkan pada latar belakang setting pengambilan iklan. Berdasarkan pada hasil analisa penelitian ini menunjukkan bagaimana maskulinitas dalam iklan. Hasil dari penelitian ini dilihat dari bagaimana aksi atau tindakan, fisik, dan setting latar belakang pengambilan iklan menunjukan stereotype maskulinitas pada laki-laki.
Representasi Kemiskinan dan Marjinalisasi terhadap Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Iklan Lifebuoy Edisi “5 Tahun Bisa Untuk NTT”
Pratama Widyasmara Ariyandi;
Alfira Nurfitria;
Puteri Cahya Safitriningati
Jurnal Audiens Vol. 3 No. 2 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jas.v3i2.11946
Latar belakang masalah ini adalah bagaimana membuat atau menyusun sebuah kesimpulan dan bahkan judul dalam beriklan, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan generalisasi dalam iklan Lifebuoy. Penelitian ini untuk mengetahui dan menjawab marginalisasi terhadap NTT dalam iklan Lifebuoy “5 Tahun Bisa Untuk NTT”. Sebagaimana yang disebut sebelumnya bahwa iklan ini mengatakan bahwa seolah semua masyarakat NTT hidup dalam kesusahan dan tidak sadar akan gaya hidup sehat, pengiklan dituding menjual kemiskinan untuk kepentingan komersialnya. Kesepakatan yang telah terjadi metode ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan kajian kritis dan juga menggunakan metode semiotika untuk menganalisis objek penelitian. Hasil dari penelitian ini yaitu representasi kemiskinan dalam iklan Lifebuoy edisi“ 5 Tahun Bisa Untuk NTT” selalu dikaitkan dengan hal yang kotor dan tidak rapi dengan menggunakan produk dari Lifebuoy akan menunjang serta meningkatkan kebersihan di Desa Bitobe, NTT.
Stereotype Kulit Hitam dalam Iklan Deterjen Qiaobi 2016
Rezki Yoga Pamungkas;
Nashiruddin Akmal;
Suriya Alqadri
Jurnal Audiens Vol. 3 No. 2 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jas.v3i2.11956
Produk deterjen cuci Qiaobi merupakan merek deterjen pakaian yang mempromosikan produknya melalui beragam macam media, salah satunya media televisi. Tetapi, setelah beberapa bulan dipromosikan melalui media televisi, iklan ini dihapus oleh pemerintah Cina karena mengandung unsur rasis yang melibatkan ras kulit hitam. Artikel ini menggunakan teori semiotika dari Roland Barthes karena teorinya dapat mengungkap sistem dan aturan yang memungkinkan tanda memiliki makna. Selain itu juga dapat membagiisi makna teks dan menjangkau dengan waana yang lebih luas. Ras kulit hitam mendapatkan perlakuan berbeda dari masyarakat karena dipengaruhi oleh ideologi white supremacy, di mana kulit putih dipandang lebih superior dan unggul, dibandingkan kulit hitam yang dianggap inferior dan tidak unggul. Hal ini membuat sebuah kesimpulan kalau masyarakat lebih menyukai dan mengidolakan kulit putih dibandingkan kulit hitam, hal ini dipengaruhi oleh ideologi white supremacy, di mana kulit putih dipandang lebih superior dan unggul, dibandingkan kulit hitam yang dianggap inferior dan tidak unggul.
Representasi Kulit Putih Perempuan dalam Iklan MS Glow
Ikhwanul Muslimin Abdullah;
Hanan Widiasmara;
Muhammad Syarifudin Fajirul Ulum
Jurnal Audiens Vol. 3 No. 2 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jas.v3i2.11959
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui representasi kulit putih perempuan dalam iklan MS Glow dengan melihat standar kecantikan perempuan Indonesia. Metode penelitian yang dipilih adalah semiotika. Kulit putih perempuan merupakan hal yang menarik untuk diteliti mengenai pandangan seseorang terhadap kecantikan perempuan dan standar kecantikan perempuan menurut masyarakat dan iklan MS Glow. Penelitian ini menggunakan teori representasi, tubuh kecantikan dan iklan melalui metode semiotika ditemukan bahwa iklan MS Glow merepresentasikan kulit putih, bersih dan mulus adalah kulit ideal dan menjadi dambaan setiap perempuan.
Representasi Rasisme Iklan Grab terhadap Ojek Pangkalan
Andika Anugrah;
Talitha Ailsa Ardiningrum;
Andhika Srindra Faiz Ramadhan
Jurnal Audiens Vol. 3 No. 2 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jas.v3i2.11961
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa representgasi marjinalisasi Iklan Grab terhadap Ojek konvensional. Dimana iklan memiliki peranan besar dalam memberikan pengaruh kepada masyarakat. Iklan dibuat berdasarkan pada representasi dari kehidupan masyarakat, hal ini kemudian menjadi realitas pada iklan. Iklan juga memiliki kekuatan dalam membangun ataupun merubah stereotype di masyarakat. Pada penelitian ini penulis menganalisa Iklan Grab. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode analisa menggunakan metode semiotika. Dimana metode semiotika ini menganalisa berdasarkan pada tanda-tanda yang dilihat dari iklan. Adapun hasil analisa tersebut kemudian diulas secara denotasi dan konotasi. Hasil penelitian ini telah menganalisa lima scene dalam Iklan Grab menunjukkan bahwasannya terdapat pesan marjinalisasi dalam iklan Grab terhadap ojek konvensional. Pada Iklan tersebut menyampaikan bahwasannya penggunaan ojek konvensional jauh lebih berbahaya, dan menyarankan untuk memilik ojek online melalui grab. Sehingga dengan demikian pesan yang ada dalam Iklan Grab ini merepresentasikan rasisme terhadap ojek konvensional.
Adaptasi Ikom Radio: Dari Analog menjadi Digital di Masa Pandemi Covid-19
Aromah Udaningrum Kusumadewi;
Meri Noviyanti;
Sefila Ananda Talia
Jurnal Audiens Vol. 3 No. 2 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jas.v3i2.11962
Ikom Radio 107.7 fm UMY merupakan radio komunitas mahasiswa yang ada di dalam lingkungan Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Nama IKOM Radio sesuai dengan nama jurusan | fakultas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yaitu Ilmu Komunikasi (IKOM). Radio yang pada awalnya mengudara menggunakan frekuensi komunitas 107.7 FM hingga sekarang tidak ada perubahan frekuensi. Didirikan sebagai pembelajaran penyiaran (Broadcast) radio sejak era analog sampai era digital media sekarang. Melalui streaming ini, pendengar dapat bergabung dengan me-request lagu melalui chatbox yang tersedia yg ada di website maupun aplikasinya. Dan untuk informasi mengenai streaming dan berbagai informasi tentang ikom radio menarik lainnya, bisa di lihat di akun instragramnya IKOM radio. Dengan kondisi saat ini masih pandemi ikom radio masih tetap melalukan siaran (streaming) walaupun sistemnya bukan lagi on air melainkan tapping. Dari dampak pandemi ini menyulitkan ikom radio untuk berkoordinasi, untuk mengatasi hal ini ikom radio membuat kebijakan untuk memanfaatkan platfrom zoom.
Representasi Maskulinitas dan Budaya Populer dalam Iklan Pond’s Men
Elvira Rosalia Lawono;
Akmal Dliyaulhaq;
Aprianza Bimantara
Jurnal Audiens Vol. 3 No. 2 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/jas.v3i2.12000
Iklan adalah sebuah informasi mengenai produk atau jasa yang dapat ditemukan di berbagai media, seperti media televisi, medial sosial, media cetak, dll. Penelitian tentang iklan Pond’s Men yang dibintangi oleh Rio Dewanto ini bertujuan untuk mengatahui makna denotasi, konotasi, mitos dalam iklan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini ialah di dalam iklan Pond’s Men Energy Charge laki-laki ditampilkan dalam representasi yang produktf, peduli akan kebersihan wajah, dan percaya diri ialah ciri khas pria yang maskulin.