cover
Contact Name
Bachtiar Effendi
Contact Email
bachtiareaje@gmail.com
Phone
+6222-6030483
Journal Mail Official
jurnaltekmira@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.tekmira.esdm.go.id/index.php/minerba/about/editorialTeam
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara
ISSN : 25278789     EISSN : 19796560     DOI : 10.30556/jtmb
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara adalah Jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Puslitbang tekMIRA). Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara terbit pada bulan Januari, Mei, September, memuat karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan litbang mineral dan batubara mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, ekstraksi, pemanfaatan, lingkungan, kebijakan dan keekonomian termasuk ulasan ilmiah terkait.
Articles 272 Documents
BATU KAPUR DAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH SERTA SPESIFIKASI UNTUK INDUSTRI MUCHTAR AZIZ
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6 No 3 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2010
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No3.2010.857

Abstract

Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar, dan penggunaan produktanya pun di Industri cukup banyak. Namun kenaikan harga BBM berturut-turut di Indonesia pada kurun waktu satu dekade terakhir telah memberikan pukulan berat bagi industri batu kapur domestik. Kapur tohor (CaO) dan kapur padam (Ca(OH)2) merupakan produkta konvensional batu kapur yang paling terpengaruh oleh kenaikan BBM karena dibuat melalui pembakaran batu kapur, sehingga berdampak pada penyediaan produk tersebut untuk industri yang semakin berkurang. Oleh karena itu diperlukan efisiensi pemakaian bahan bakar dalam industri kapur tohor, dan inovasi untuk menghasilkan produk baru bernilai tambah tinggi. Efisiensi pemakaian bahan bakar pada tungku tegak tradisional diantaranya dengan memperhatikan ukuran bongkah batu kapur yang masuk tungku, serta menambah ketinggian tungku. Inovasi untuk menghasilkan produk baru diantaranya pembuatan PCC (precipitated calcium carbonate). PCC saat ini telah digunakan secara luas di industri terutama sebagai bahan pengisi dan pelapis. Untuk penggunaan yang sama, saat ini juga telah berkembang batu kapur giling atau GCC (ground calcium carbonate) yang pembuatannya relatif mudah dan murah, namun pesaingnya cukup banyak. Saat ini inovasi penggunaan baru dari PCC masih terus berkembang, seperti PCC dengan kemurnian tinggi untuk aditif makanan, nano PCC untuk produk unggul, dan sebagainya. Semakin berkembangnya tuntutan kualitas terhadap produk-produk industri menuntut spesifikasi lebih ketat dari produk- produk berbasis batu kapur.
ANALISIS CADANGAN, KUALITAS DAN DAMPAK PENAMBANGAN LEMPUNG SEBAGAI BAHAN BAKU GENTENG SOKA DAN BATA, DI KABUPATEN KEBUMEN CHUSNI ANSORI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6 No 3 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2010
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No3.2010.858

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kebutuhan, pemanfaatan, sebaran, kualitas, cadangan lempung dan dampak lingkungan disekitar sentra industri genteng di Kecamatan Sruweng dan Pejagoan Kabupaten Kebumen, yang mencakup kegiatan lapangan dan laboratorium. Penelitian lapangan meliputi penelitian sebaran bahan galian, aktivitas penambangan serta dampak lingkungan yang terjadi. Penelitian laboratorium mencakup analisis XRD menggunakan alat RINT2000 wide angle geniometer dan kimia mineral menggunakan metode AAS (Atomic Absorbtion Spectrometer). Lempung tersebar pada 13 lokasi seluas 1.320,870 Ha, dengan jumlah cadangan 19.544.143,00 m3. Berdasarkan analisis XRD, lempung mengandung kaolinit, monmorilonit, illit serta mineral induk. Kualitas lempung yang berasal dari Kebakalan setara dengan lempung dari Kedawung, lempung Kebagoran mempunyai kualitas lebih rendah dibandingkan lempung Kedawung, sementara itu lempung Plumbon kurang baik. Analisis kimia menunjukkan bahwa lempung dari Kebakalan dan Plumbon mengandung Fe2O3 sebesar 18,48 – 20,15 %. Indeks plastisitas berkisar antara 19,23 – 28,12% , susut kering sekitar 6%, susut bakar 9.5% sehingga memenuhi syarat untuk genteng keramik. Tingkat produksi genteng diperkirakan 174.424.333 bh/th, produksi batu bata 60.300.000 bh/th, maka diperlukan lempung 369.528,88 m3/th. Cadangan lempung yang ada diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan selama 52,9 tahun. Nilai ekonomi cadangan lempung Rp 1,95 triliun, nilai potensial kerugian lahan akibat tidak panen Rp 84,78 milyar, nilai sewa sawah pada petani seharga Rp 63 juta/Ha, sehingga menguntungkan. Dampak lingkungan yang terjadi mencakup; hilangnya tanah penutup dan kesuburan tanah, perubahan topografi yang tidak sesuai karakter lahan serta rusaknya infra struktur. Untuk mengurangi perlu melokalisir area penambangan di sekitar Kebakalan-Logandu, melakukan reklamasi paska tambang dengan mengembalikan tanah pucuk, pemanfaatan lahan bekas tambang menjadi tempat perikanan/pemancingan, pembuatan zonasi kawasan tambang serta PERDA Pertambangan.
PEMBUATAN ZIRKONIA SEMI STABIL DARI PASIR ZIRKON KALIMANTAN TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENSTABIL CAMPURAN CaO DAN MgO YUHELDA DAHLAN; NURYADI SALEH; PRAMUSANTO PRAMUSANTO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6 No 3 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2010
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No3.2010.859

Abstract

Pembuatan zirkonia semi stabil (PSZ) dari pasir zirkon Kalimantan Tengah telah dilakukan dengan metode disosiasi termal pada skala laboratorium. Pasir zirkon Kalimantan Tengah yang digunakan mempunyai kadar 58,95% ZrO2 dengan pengotor terbanyak SiO2 28,21%, Fe2O3 1,30%, dan TiO2 6,68%. Kadar zirkon sebesar ini belum ekonomis apabila digunakan untuk pembuatan zirkonia semi stabil, oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan kadar sehingga mencapai kadar >65% ZrO2. Peningkatan kadar pasir zirkon dilakukan melalui pemisahan mineral pengotornya dengan menggunakan kombinasi serangkaian peralatan yang terdiri dari meja goyang, pemisah magnetik, dan high tension separator (HTS). Dari hasil percobaan peningkatan kadar diperoleh konsentrat pasir zirkon berkadar 66,15% ZrO2, dengan perolehan sebesar 88,95%. Untuk memperoleh zirkonia semi stabil, bahan penstabil berupa campuran CaO dengan MgO ditambahkan ke dalam zirkonia berkadar 93,81% yang dibuat dari pasir zirkon dengan cara mixing dan sintering. Untuk mendapatkan kondisi pembuatan zirkonia semi stabil (PSZ) yang baik, perlu dilakukan percobaan dengan memvariasikan suhu sintering dan jumlah bahan penstabil. Kemudian produk yang diproleh dianalisis kadar ZrO2nya dan diuji bentuk struktur kristalnya dengan difraksi sinar-x. Hasil difraksi sinar-x terhadap zirkonia semi stabil (PSZ) yang diperoleh menunjukkan hanya puncak ZrO2 dengan bentuk struktur kristal tetragonal terjadi pada suhu sintering 1100oC dengan jumlah bahan penstabil 11% mol (5%berat) CaO dan 11% mol (3,6%berat) MgO.
ANALISIS PENENTUAN LOKASI DAN PRIORITAS PENGUSAHAAN BAHAN GALIAN DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN ACEH BESAR, PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TRISWAN SUSENO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6 No 3 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2010
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No3.2010.860

Abstract

Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Besar Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada 2007 mencapai 309.089 jiwa, besarnya produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita adalah Rp. 6,15 juta. Kontribusi sub sektor Penggalian terhadap struktur PDRB daerah ini hanya 3,17%. Kecilnya peran sub sektor ini karena pengusahaan dan pemanfaatan potensi bahan galian yang dimiliki belum optimal, padahal potensinya cukup besar dan bervariasi.Berdasarkan hasil analisis faktor, ternyata potensi dan lokasi bahan galian yang memiliki peluang untuk diusahakan di Aceh Besar adalah andesit, batusabak, fosfat, serpentinit, kaolin, tufa diatome, tras dan bijih besi. Lokasinya terletak di Kecamatan Seulimum, Lhoong, Kuta Cot Gile, Lembah, Selawah, Mesjid Raya dan Indrapuri. Jenis bahan galian lainnya adalah tanah urug, belerang, andesit, batusabak, pasir kwarsa, batu gamping, batubara muda/gambut, konglomerat, tufagampingan, sirtu, marmer, granodiorit, lempung dan konglomerat. Lokasinya berada di Kecamatan Lhoong, Kota Jhanto, Seulimum, Indrapuri, Montasik, Masjid Raya, Darussa Darul Kamal, Leumbah Seulimum, Kota Cot Gile, Leupung, Lhoonga, Peukan Bada, Simpang Tiga, Seulimum, Lembah Seulawah, Indrapuri, Kuta Malaka, dan Kuta Cot Glie, Masjid Raya, Seulimum, Kota Jhanto, Pulo Aceh.
PEMBUATAN BATA DAN MORTAR DARI ABU TERBANG PLTU SURALAYA TRISNA SOENARA; NGURAH ARDHA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No2.2010.866

Abstract

 Pemanfaatan limbah abu terbang PLTU Suralaya menjadi produk sederhana bata dan mortar dilakukan dengan menambahkan bahan pencampur semen portland dan pasir kali agar abu terbang tersebut mempunyai nilai tambah dan mengurangi pencemaran lingkungan. Pembuatan percontoh bata dan pengujian kualitasnya dilakukan dengan cara cetak tekan terhadap campuran bahan baku berdasarkan SNI 03-0348-89. Percontoh produk bata yang terbaik diperoleh dari campuran abu terbang dan semen portland pada komposisi volume 85/15 ditambah air 10-12% dalam waktu curing terpendek (3 hari) dengan kuat tekan mencapai 120 kg/cm2. Pembuatan percontoh mortar dan pengujian kualitasnya dilakukan dengan cara cetak getar terhadap bahan baku berdasarkan pedoman Dept. KimPrasWil-1989. Percontoh produk mortar yang terbaik diperoleh dari campuran abu terbang, pasir kali dan semen portland pada komposisi volume 70/15/15, menghasilkan kuat tekan 156 kg/cm2.
BENEFISIASI LEMPUNG BOGOR UNTUK KATALIS PADAT DALAM SINTESIS BIODIESEL MUCHTAR AZIZ; DESSY AMALIA; ISYATUN RODLIYAH; STEFANUS S. CAHYONO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No2.2010.867

Abstract

Dalam upaya mencari alternatif katalis padat untuk sintesis biodiesel, telah dilakukan benefisisasi lempung mengandung monmorilonit asal Nanggung, Bogor. Benefisiasi dilakukan melalui pengadukan kasar dan pemisahan monmorilonit dengan hidrosiklon. Monmorilonit keluar dari hidrosiklon sebagai aliran atas dan diaktifasi dengan asam sulfat melalui perendaman dengan konsentrasi 0,05; 0,5; 5 M selama dua minggu. Lempung aktif yang dihasilkan diuji angka asam dan kinerjanya dalam esterifikasi lemak nabati dengan pembanding katalis asam sulfat. Hasil pengujian menunjukkan, angka asam lempung dapat ditingkatkan dari asalnya 2,06 mmol H+/gram berturut-turut menjadi 2,46; 2,87; dan 2,98 mmol H+/gram, setelah diaktifasi dengan asam sulfat 0,05; 0,5; dan 5 M. Juga kemampuannya mengkonversi lemak nabati menjadi ester dapat ditingkatkan dari 50,36% berturut-turut mencapai 64,89; 67,11; dan 70,96 %. Kemampuan konversi lempung aktif tersebut dapat mencapai 72 % dari kemampuan konversi katalis asam sulfat.
ANALISIS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA PENUTUPAN TAMBANG BATUBARA PT. BUKIT ASAM UNIT PENAMBANGAN OMBILIN (PT. BA-UPO) DI KOTA SAWAHLUNTO TOTI SRIMULYATI; SYAFRUDDIN KARIMI; MULYADI MULYADI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No2.2010.868

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari ditutupnya kegiatan pertambangan batubara PT. Bukit Asam Unit Penambangan Ombilin (PT BA-UPO) terhadap kondisi sosial dan perekonomian masyarakat Kota Sawahlunto. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan observasi lapangan. Sampel yang diambil dalam penelitian adalah 450 rumah tangga dan 50 pengusaha yang dipilih secara acak. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap data dan fakta yang terjadi pada masyarakat (rumah tangga). Data dan fakta yang diperoleh dilakukan analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data sekunder dan primer yang relevan dengan penelitian menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS). Analisis kualitatif dilakukan terhadap persoalan- persoalan yang melibatkan masyarakat, pengusaha dan pemerintah daerah serta didasarkan pada data kuantitatif yang  diinterpretasikan. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden mempunyai pekerjaan utama sebagai petani (21,78 %), karena sektor ini masih merupakan sektor paling dominan di Kotamadya Sawahlunto. Data Responden dengan pekerjaan utama sebagai penambang rakyat sebanyak 6,67%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat masih menggantungkan ekonomi rumah tangganya dari sisa tambang yang ada. Pada umumnya para penambang rakyat menggali di tanah sendiri tanpa melalui proses perizinan (PETI). Perbaikan ekonomi masyarakat juga ditandai dengan mulai beralihnya aktivitas ekonomi dari pertanian ke industri, hal ini didukung oleh 55% responden yang menyatakan kegiatan ekonomi tidak lagi bertumpu pada pertanian. Pada kelompok masyarakat yang mengandalkan pertanian sebagai usaha utama, menyatakan pertanian masih sangat mungkin untuk ditingkatkan, karena masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan. Kesimpulan penelitian ini adalah timbulnya kekhawatiran sebagian masyarakat dengan berakhirnya kegiatan pertambangan PT. BA-UPO akan mengakibatkan Kota Sawahlunto sebagai kota mati, tidak perlu terjadi, karena hanya sebagian kecil masyarakat Kota Sawahlunto yang bekerja sebagai karyawan PT. BA-UPO, artinya pengaruh keberadaan PT. BA-UPO secara langsung terhadap perekonomian masyarakat tidak terlalu besar. Karyawan PT. BA-UPO yang di PHK sebagian besar sudah memiliki usaha sendiri, dengan memanfaatkan dana pesangon dan bimbingan dari pemerintah. Namun pihak pemerintah dan pemuka masyarakat harus dapat menggali sumber pendapatan alternatif yang lebih baik sebagai pengganti pendapatan daerah yang berasal dari PT. BA.
PEMANFAATAN GIPSUM KARANGNUNGGAL, KABUPATEN TASIKMALAYA UNTUK PEMBUATAN PAPAN GIPSUM DARWIN A. SIREGAR
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No2.2010.869

Abstract

Ditinjau dari komposisi kimia, gipsum (CaSO4.2H2O) tidak memperlihatkan variasi komposisi sehingga umumnya berwarna putih. Jika terdapat beberapa jenis pengotor yang berasosiasi dengan mineral tersebut menyebabkan gipsum mempunyai warna berbeda misalnya kuning, abu-abu, merah jingga. Pada saat ini gipsum yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan papan gipsum di Indonesia merupakan komoditas impor (antara lain dari Australia). Padahal cadangan mineral ini di Indonesia cukup banyak, namun belum dikelola secara maksimal. Penelitian terhadap pengaruh penambahan gipsum Karangnunggal terhadap gipsum Australia sebagai bahan dasar pembuatan papan gipsum dilakukan untuk mengetahui karakteristik yang terjadi pada produk yang dihasilkan. Gipsum Karangnunggal mempunyai kandungan kimia: 46,76% SO3, 32,46% CaO, dan 4,87% air kristal, sedangkan gipsum Australia berkomposisi 53,97% SO3, 37,18% CaO, dan 7,82% air Kristal. Penambahan gipsum Karangnunggal terhadap gipsum Australia sebagai bahan dasar pembuatan papan gipsum menaikkan susut kering dan berat kering (densitas), menurunkan kemampuan penyerapan air, pengembangan tebal dan kuat lentur. Pencampuran 25% gipsum Karangnunggal dengan 75% gipsum Australia dengan konsentrasi sluri antara 20% sampai 25% merupakan komposisi terbaik papan gipsum dengan perubahan karakteristik di bawah 10%.
PENGGUNAAN TRAS SUKABUMI UNTUK BAHAN BANGUNAN BETON JENIS PAVING DAN CONBLOCK SUBARI SUBARI; SRI HIDAYATI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No2.2010.870

Abstract

Penelitian pembuatan bahan bangunan beton jenis paving dan conblock atau bata beton berlubang dengan menggunakan bahan baku tras dari daerah Sukabumi telah dilakukan, karena belum ada industri bahan bangunan (paving maupun conblock) yang menggunakan tras Sukabumi. Dalam penelitian ini selain bahan tras, juga digunakan kapur tohor dan “ares” (bahan hasil gilingan produk reject seperti genteng beton, batako, ubin teraso dan paving block), dibuat dengan 5 (lima) variasi komposisi A1 – A5. Dalam komposisi tersebut, digunakan tras 49-57%,kapur tohor 27-33% dan “ares” 18%. Terhadap benda uji dilakukan perawatan (curing) selama berturut-turut 3,7,14 dan 21 hari dan selanjutnya diamati sifat penyerapan air, berat jenis dan kuat tekannya. Berdasarkan data hasil pengamatan penyerapan air, berat jenis dan kuat tekan, maka komposisi A5 memberikan hasil yang paling baik untuk produk conblock . Namun untuk produk paving block belum memenuhi syarat, karena kuat tekannya  masih  dibawah  100  kg/cm2.
KAJIAN PEMANFAATAN AMPAS PENGOLAHAN BIJIH TEMBAGA PT. FREEPORT INDONESIA SEBAGAI KATALIS PADA PROSES PENCAIRAN BATUBARA NINING S. NINGRUM; MIFTAHUL HUDA; IMELDA E.R. HUTABARAT
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2010
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No1.2010.875

Abstract

Dalam rangka mempertahankan kestabilan suplai bahan bakar minyak untuk kebutuhan domestik akibat semakin menipisnya cadangan minyak di Indonesia, maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk mencari bahan  bakar alternatif pengganti minyak. Pencairan batubara merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan minyak dari batubara. Katalis adalah faktor penentu dalam pencairan batubara, untuk mendapatkan produk minyak batubara agar  lebih ekonomis karena katalis berfungsi mempercepat reaksi dan meningkatkan hasil konversi minyak. Katalis yang baik untuk pencairan batubara adalah katalis berbasis besi, karena  besi  oksida  dengan  penambahan  sulfur  dan  besi sulfida dapat membentuk fasa aktif pyrrhotite (Fe1-xS) serta dapat meningkatkan proses pencairan batubara. Sumber katalis berbasis besi terdapat banyak di Indonesia, salah satunya berasal dari ampas proses pengolahan bijih tembaga PT. Freeport Indonesia (PT. FI). Hasil analisis kimia menunjukkan adanya mineral magnetit (Fe3O4) dan pirit (FeS2) sebagai sumber katalis berbasis besi yang mengandung besi (Fe) dan sulfur (S). Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan ampas PT. FI sebagai katalis pencairan batubara dengan memfokuskan pada pengamatan pengaruh nisbah sulfur/besi (S/Fe) dan % besi terhadap produk pencairan. Hasil penelitian menunjukkan nisbah S/Fe yang rendah dapat meningkatkan hasil konversi gas dan distilat minyak. Konversi gas dan minyak pada nisbah S/Fe 0,90 sebesar 64,3%, sedangkan pada nisbah S/Fe 2,06 sebesar 56,17 %. Peningkatan persentase besi pada nisbah S/Fe yang tetap, tidak berpengaruh banyak terhadap hasil konversi gas dan distilat minyak, dengan rata-rata perolehan gas dan distilat minyak sebesar 61,3% pada kadar besi 0,78 - 3,12%.

Filter by Year

2009 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2025 Vol 20 No 3 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2024 Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2024 Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2024 Vol 19 No 3 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2023 Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2023 Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2023 Vol 18 No 3 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2022 Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2022 Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022 Vol 17 No 3 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2021 Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2021 Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2021 Vol 16 No 3 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2020 Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2020 Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2020 Vol 15 No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019 Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019 Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2019 Vol 14 No 3 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2018 Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2018 Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2018 Vol 13 No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017 Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2017 Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2017 Vol 12 No 3 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2016 Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2016 Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2016 Vol 11 No 3 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2015 Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2015 Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015 Vol 10 No 3 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2014 Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2014 Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2014 Vol 9 No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013 Vol 9 No 2 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2013 Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013 Vol 8 No 3 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2012 Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2012 Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2012 Vol 7 No 4 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2011 Vol 7 No 3 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2011 Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2011 Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2011 Vol 6 No 4 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2010 Vol 6 No 3 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2010 Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010 Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2010 Vol 5 No 4 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2009 Vol 5 No 3 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2009 Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2009 Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2009 More Issue