cover
Contact Name
Meliana Sari
Contact Email
jrph@apps.uinjkt.ac.id
Phone
+628568402006
Journal Mail Official
jrph@apps.uinjkt.ac.id
Editorial Address
Jl. Kertamukti, Cireundeu, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Journal of Religion and Public Health
ISSN : 27146057     EISSN : 27219852     DOI : https://10.15408/jrph
Journal of Religion and Public Health is a peer reviewed journal that established in 2019 by Public Health Study Program, Faculty of Health Science, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia. The Journal publishes twice a year on April and September. The journal welcomes scholars and professionals to submit original articles, short communications and letters to the editor. This journal is aimed in contributing to knowledge about the relationships between religious factors and health on both a theoretical and practical level that could be a scientific evidence for scholars and professionals in advancing public health practice with individuals and groups. This journal presents papers that investigating in multidimensional approach by using diverse theoretical, conceptual, methodological and analytical in understanding the nature of religious effects on public health practices and outcomes. Journal of Religion and Public Health explores religion beliefs, values, practices, rituals and religious organization effects in various public health scope, including, but not limited to, epidemiology of communicable and non-communicable diseases, health education and promotion, health policy and administration, environmental health, public health nutrition, sexual and reproductive health and occupational health and safety.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2022)" : 6 Documents clear
Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak (RSIA) “X” Tahun 2020 Aulia, Kris Febyta; Handayani, Sarah; Ayunin, Elia Nur; Zagladin Jacoeb, Teuku Nebrisa; Umniyatun, Yuyun
Journal of Religion and Public Health Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Journal of Religion and Public Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v4i2.28878

Abstract

Service quality can be used as an indicator to measure customer satisfaction. Satisfaction is assessed from service, and service is said to be suitable by patients if the reality is under what is expected. This study aimed to determine the relationship between service quality and customer satisfaction at RSIA “X” in 2020. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design. The population in this study were all inpatients and outpatients of children polyclinic. The research sample was obtained using the Accidental Sampling technique. The research was conducted using a questionnaire to determine the length of time for data collection, namely one month. The data analysis used was univariate analysis and bivariate analysis using the Spearman correlation test. Univariate results show that customer satisfaction, patients feel satisfied (58.4%), service quality in the dimension of reliability (reliability) is quite good (61.6%), service quality in the dimension of responsiveness (responsiveness) is quite good (53.0%), service quality in the assurance dimension (guarantee) was quite good (55.7%), service quality in the empathy dimension was good (55.7%), service quality in the tangible dimension (direct evidence) was quite good (62.2%) ). The Bivariate results show that the service quality dimensions of reliability pvalue 0,031 (≤ 0,05), responsiveness pvalue 0,028 (≤ 0,05), and assurance 0,022 028 (≤ 0,05), Tangible (Bukti Langsung) pvalue 0,041 (≤ 0,05) significantly. Keywords: Customer satisfaction, Service Quality, HospitalAbstrak Kualitas pelayanan dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengukur kepuasaan pelanggan. Kepuasan dinilai dari pelayanan, suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien apabila kenyataan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  hubungan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di RSIA “X” tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat inap dan rawat jalan poli anak. Sampel penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan menentukan lamanya waktu pengumpulan data yaitu 1 bulan. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi spearman. Hasil Univariat menunjukan kepuasaan pelanggan, pasien merasa puas (58,4%), kualitas pelayanan dalam dimensi  reliability (kehandalan) cukup baik (61,6%), kualitas pelayanan dalam dimensi  responssiveness (daya tanggap) cukup baik (53,0%), kualitas pelayanan dalam dimensi  assurance (jaminan) cukup baik (55,7%), kualitas pelayanan dalam dimensi  emphaty (empati) baik (55,7%), kualitas pelayanan dalam dimensi  tangible (bukti langsung) cukup baik (62,2%). Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan yang signifikan kualitas pelayanan dimensi reliability (Kehandalan) pvalue 0,031 (≤ 0,05), Responsivenes (daya tanggap) pvalue 0,028(≤ 0,05),  Assurance (jaminan) pvalue 0,022 028(≤ 0,05), Tangible (Bukti Langsung) pvalue 0,041 (≤ 0,05)terhadap kepuasan pelanggan.Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Kualitas Pelayanan, Rumah Sakit
Analisis Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak (RSIA) “X” Pondok Bambu Jakarta Timur Tahun 2020 Putri, Muthya Etikasari; Linda, Ony; Zagladin Jacoeb, Teuku Nebrisa; Umniyatun, Yuyun
Journal of Religion and Public Health Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Journal of Religion and Public Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v4i2.28879

Abstract

This study aims to analyze performance and see the relationship between work ability, motivation and work environment with employee performance at the “X” Mother and Child Hospital (RSIA), Pondok Bambu, East Jakarta, 2020. This research is a quantitative analytic study using a cross sectional design. . The population of this study were all 114 employees at SamMamrie Basra Hospital. The sample in this study amounted to 65 employees consisting of paramedical and non-medical employees using stratified random sampling techniques. The data used are primary data using a questionnaire in the form of google form. Data analysis using chi square test. The univariate results of the employee performance are quite good as many as 48 people (73.8%),the ability to work employees with results that are less capable is 35 people (53.8%), motivated employee motivation as much as 44 people (67.7%),then the work environment of employees is good as many as 41people (63.1%). Based on the bivariate results, there is a significant relationship between work ability and employee performance (P = 0.039), motivation with employee performance (P = 0.016). work environment with employee performance (P = 0.027). The advice given to RSIA “X” is tothe provision of training and development programs can be distributed properly so that all employees get it, giving awards in the form of praise, take firm action and impose sanctions in the form of warnings and warning letters, and make a best employee of the month. Keywords: Performance, Employee, HospitalAbstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja dan melihat hubungan kemampuan kerja, motivasi dan lingkungan kerja dengan kinerja pegawai di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) “X” Pondok Bambu Jakarta Timur Tahun 2020. Penelitian ini merupakan analitik kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian ini ialah seluruh pegawai di RSIA “X” berjumlah 114 pegawai. Sampel pada penelitian ini berjumlah 65 pegawai terdiri dari pegawai paramedis dan non medis dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Data yang digunakan ialah data primer dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk google form. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil univariat kinerja pegawai cukup baik sebanyak 48 orang ( 73,8%), kemampuan kerja pegawai dengan hasil kurang mampu sebanyak 35 orang (53,8%), motivasi pegawai merasa termotivasi sebanyak 44 orang (67,7%), kemudian lingkungan kerja pegawai baik sebanyak 41 orang (63,1%). Berdasarkan hasil bivariat terdapat hubungan yang signifikan kemampuan kerja dengan kinerja pegawai (P=0,039), motivasi dengan kinerja pegawai (P=0,016). lingkungan kerja dengan kinerja pegawai (P=0,027). Saran yang diberikan kepada RSIA “X” yaitu pada pemberian program pelatihan dan pengembangan dapat didistribusikan dengan baik agar seluruh pegawai mendapatkannya, pemberian penghargaan berupa pujian atau insentif bagi pegawai berprestasi, menindak tegas maupun memberi sanksi  berupa teguran dan SP, serta membuat best employee of the month.Kata Kunci: Kinerja, Pegawai, Rumah Sakit
Analisis Risiko Anemia Pada Ketuban Pecah Dini Berdasarkan Niat Kehamilan Chandral, Lizzeth Natalie; Anggraeni, Kirana
Journal of Religion and Public Health Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Journal of Religion and Public Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v4i2.28880

Abstract

Premature rupture of membranes (PROM) is an obstetric condition in which the membranes rupture spontaneously with the release of amniotic fluid at least one hour before delivery. This study is an analytical observational study with a cross-sectional design. The study was conducted on 124 mothers who gave birth at RSUP Dr. Kariadi in 2020. Pregnancy intention was assessed using a female questionnaire in the 2012 IDHS. The relationship between anemia in premature rupture of membranes based on intention to become pregnant was analyzed using the chi-square test with Fisher's exact test as an alternative test. The risk of anemia in premature rupture of membranes for each pregnancy intention was assessed by calculating the odds ratio. Mother who experience anemia is 2 times more risky on experiencing premature rupture of membranes than those who do not experience anemia in unwanted pregnancies. However, this cannot describe the population in total. There was no significant relationship between anemia and the incidence of premature rupture of membranes on unwanted, mistimed, and intended pregnancy.The prevalence of anemia in RSUP Dr. Kariadi was 72,8% in unwanted pregnancies, 41,1% in mistimed pregnancies, and 45,9% in intended pregnancies. Prevalence of premature rupture of membranes in RSUP Dr. Kariadi was 45,5% in unwanted pregnancies, 29,4% in mistimed pregnancies, and 43,8% in intended pregnancies. The incidence of anemia in premature rupture of membranes in RSUP Dr. Kariadi was 51,9%. Mothers with anemia were 2 times more likely to have an unwanted pregnancy, 0,25 times more likely to have a mistimed pregnancy, and 1,6 times more likely to have an intended pregnancy to have premature rupture of membranes than those without anemia. However, these results are not meaningful so they cannot represent the population as a whole.Keywords: Anemia, Premature Rupture of Membranes, Pregnancy Intentions, Unwanted PregnancyAbstrakKetuban Pecah Dini (KPD) merupakan kondisi obstetrik dimana terjadi pecahnya selaput ketuban secara spontan dengan keluarnya cairan ketuban setidaknya satu jam sebelum persalinan. Penelitian ini merupakan analitik observasional desain cross-sectional. Penelitian dilakukan terhadap 124 ibu yang melakukan persalinan di RSUP Dr. Kariadi tahun 2020. Niat kehamilan dinilai dengan menggunakan kuesioner pertanyaan wanita pada SDKI 2012. Hubungan anemia pada ketuban pecah dini berdasarkan niat kehamilan dianalisis dengan uji chi-square dengan uji fisher sebagai uji alternatif. Risiko anemia pada ketuban pecah dini untuk tiap niat kehamilan dinilai dari penghitungan odds ratio. Ibu dengan anemia 2 kali lebih berisiko untuk mengalami ketuban pecah dini dibandingkan yang tidak mengalami anemia pada kehamilan tidak diinginkan, namun tidak dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Tidak didapatkan hubungan bermakna antara anemia dan kejadian ketuban pecah dini pada niat kehamilan tidak diinginkan, tidak direncanakan, dan diinginkan. Prevalensi anemia di RSUP Dr. Kariadi sebesar 72,8% pada kehamilan tidak diinginkan, 41,1% pada kehamilan tidak direncanakan, dan 45,9% pada kehamilan diinginkan. Prevalensi ketuban pecah dini di RSUP Dr. Kariadi sebesar 45,5% pada kehamilan tidak diinginkan, 29,4% pada kehamilan tidak direncanakan, dan 43,8% pada kehamilan diinginkan. Angka kejadian anemia pada ketuban pecah dini di RSUP Dr. Kariadi sebesar 51,9%. Ibu dengan anemia 2 kali lebih berisiko pada kehamilan tidak diinginkan, 0,25 kali lebih berisiko pada kehamilan tidak direncanakan, dan 1,6 kali lebih berisiko pada kehamilan diinginkan untuk mengalami ketuban pecah dini dibandingkan yang tidak mengalami anemia. Namun, hasil tersebut tidak bermakna sehingga tidak dapat mewakili populasi secara keseluruhan.Kata kunci: anemia, ketuban pecah dini, niat kehamilan, kehamilan tidak diinginkan
Faktor yang Memengaruhi Niat Vaksinasi COVID-19 Pada Masyarakat Kabupaten Tangerang Septiani, Putri Lia; Hamzens, Muhammad Farid
Journal of Religion and Public Health Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Journal of Religion and Public Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v4i2.28882

Abstract

Background: COVID-19 is an infectious disease that is still a health problem that needs to be prevented by the whole community. One of the efforts to prevent COVID-19 is to carry out the COVID-19 vaccination. In the Theory of Planned Behavior (TPB), behavior of a person's COVID-19 vaccination can be predicted by the individual's intention. COVID-19 vaccination intention is also still a problem in the implementation of the COVID-19 vaccination program, especially in Tangerang Regency which in the preliminary study of this study showed 23/38 respondents (60.5%) did not intend to vaccinate against COVID-19. Methods: This type of research is quantitative with a cross sectional study design. The sample amounted to 200 people with a sampling technique using non-probability sampling with quota sampling type. The dependent variable of the study was the intention to vaccinate against COVID-19 and the independent variables were attitudes towards behavior, subjective norms, and perceptions of behavioral control, which were analyzed using the Chi-Square statistical test. Results: The results of this study showed that 74.5% of people aged 18 years in Tangerang Regency did not intend to be vaccinated against COVID-19. Most respondents have attitudes towards vaccination behavior with negative 50.5% COVID-19 vaccination intentions, negative subjective norms 77%, and negative behavioral control perceptions of 72%. All three have a significant relationship with the intention to vaccinate COVID-19.Keywords: Tangerang Regency, Intention of COVID-19 vaccination, Theory of Planned Behavior (TPB) AbstrakLatar Belakang: COVID-19 merupakan penyakit menular yang masih menjadi permasalahan kesehatan yang perlu dicegah oleh seluruh masyarakat. Salah satu upaya pencegahan COVID-19 adalah dengan melaksanakan vaksinasi COVID-19. Perilaku vaksinasi COVID-19 pada seseorang dapat diprediksi dengan niat individu yang dijelaskan dalam Theory of Planned Behavior (TPB). Niat vaksinasi COVID-19 ini juga masih menjadi permasalahan dalam pelaksanaan program vaksinasi COVID-19, khususnya di Kabupaten Tangerang yang pada studi pendahuluan penelitian ini menunjukkan 23/38 orang responden (60,5%) tidak berniat vaksinasi COVID-19. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel berjumlah 200 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan jenis quota sampling. Variabel dependen penelitian adalah niat vaksinasi COVID-19 dan variabel independennya sikap terhadap perilaku, norma subjektif, serta persepsi kontrol perilaku, yang dianalisis dengan uji statistic Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan 74,5% masyarakat usia ≥18 tahun di Kabupaten Tangerang tidak berniat divaksinasi COVID-19. Sebagian besar responden memiliki sikap terhadap perilaku vaksinasi dengan niat vaksinasi COVID-19 yang negatif 50,5%, norma subjektif negatif 77%, dan persepsi kontrol perilaku negatif 72%. Ketiganya memiliki hubungan yang signifikan dengan niat vaksinasi COVID-19.Kata Kunci: Kabupaten Tangerang, Niat vaksinasi COVID-19, Theory of Planned Behavior (TPB)
Faktor Risiko Ergonomi Terhadap Terjadinya Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Kuli Angkut di Gudang DC PT. X Depok Tahun 2019 Thaharani, Dinda Ayu
Journal of Religion and Public Health Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Journal of Religion and Public Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v4i2.28886

Abstract

MSDs became the most felt complaint among cases of other occupational diseases, and also caused the most loss of workdays. It is known that 2 out of 3 workers have complaints at the waist and shoulder, such as pains and aches, based on the preliminary studies. This research aims to determine the description of ergonomic risk factors towards the occurrence of MSDs complaints in 27 porters, using the cross-sectional design. The result of the research showed that 88,9% of the porters experienced low complaints, with the most complaints in the waist, left upper arm, and lower back. For the individual risk factors, it is known that 85,2% of porters aged less than 30 years, 88,9% of porters have smoking habits, 48,1% of porters have low physical strength, 77,8% of porters have normal BMI status and 77,8% of porters have been worked for less than a year. For the occupational factors, based on the REBA method, it is known that 2 work processes are medium risk and 3 work processes are high risk.Researcher's suggestion to reduce MSDs complaints to porters are the use of pallet stacking at inbound process, muscles stretching before work or occasionally/periodically and manual handling training, especially to new porters.Keywords: MSDs, Porters, Manual Handling, REBAAbstrakMSDs menjadi keluhan yang paling banyak dirasakan di antara kasus penyakit akibat kerja, serta menyebabkan hilangnya hari kerja paling banyak. Berdasarkan studi pendahuluan diketahui 2 dari 3 pekerja merasakan keluhan pada pinggang dan bahu, seperti pegal-pegal dan nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko ergonomi terhadap terjadinya keluhan MSDs pada 27 orang kuli angkut, dengan menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan 88,9% pekerja mengalami keluhan rendah, dengan keluhan paling banyak di bagian pinggang, lengan kiri atas dan punggung bawah. Untuk faktor risiko individu, diketahui 85,2% pekerja berusia kurang dari 30 tahun, 88,9% pekerja memiliki kebiasaan merokok, 48,1% pekerja memiliki kekuatan fisik lemah, 77,8% pekerja memiliki status IMT normal dan 77,8% pekerja memiliki masa kerja kurang dari satu tahun. Untuk faktor pekerjaan, berdasarkan penilaian metode REBA diketahui 2 proses kerja berisiko sedang dan 3 proses kerja berisiko tinggi. Saran peneliti pada penelitian ini untuk mengurangi keluhan MSDs pada pekerja adalah penggunaan tumpukan pallet pada proses inbound, peregangan otot sebelum bekerja atau secara berkala dan pelatihan manual handling, terutama pada pekerja baru.Kata Kunci: MSDs, Kuli Angkut, Manual Handling, REBA
Faktor yang Berhubungan dengan Niat untuk Melakukan Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bekasi Faiz, Jihan Fadilah; Hamzens, Muhammad Farid
Journal of Religion and Public Health Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Journal of Religion and Public Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v4i2.28887

Abstract

COVID-19 vaccination is one way to reduce the pandemic which will be given to 70% of the population to achieve herd immunity, but there are still many rejections from the community and the cause needs to be known. This can be predicted with the variable of intention to carry out the COVID-19 vaccine and its factors so that it can be used as consideration in achieving the targets that have been set. The purpose of this study was to determine the factors associated with the intention to vaccinate against COVID-19 with the Theory of Planned Behavior approach. This study used a cross sectional analytic study design with a volunteer sampling technique. Data collection using online and offline questionnaires were collected from 15 February to 28 March 2021. The questionnaire contained questions regarding the characteristics of respondents, attitudes to vaccinating COVID- 19, subjective norms, perceptions of behavioral control and intentions to vaccinate against COVID-19. A total of 108 respondents with sample criteria not registered as a participant in the COVID-19 vaccination, who have never been vaccinated against COVID-19, aged 18 years and domiciled in Bekasi Regency. Univariate and bivariate (chi-square) analysis were used to analyze the data.Most of them are 18-35 years old (53.7%) which are dominated by women (77.8%) with the last education being SLTA (63%). As many as 79.6% of respondents have a positive attitude to vaccinate COVID-19, as many as 64.8% of respondents have positive subjective norms and there is not much difference between perceptions of positive (57.4%) and negative behavior control (42.6%). Respondents who have the intention to vaccinate against COVID-19 are 58.3%. There is a relationship between the attitude to vaccinate against COVID-19 (p- value=0.010) and subjective norm (p-value=0.040) with intention to vaccinate against COVID-19. Conclusion: Intention to vaccinate against COVID-19 is still low. It is necessary to provide education regarding the importance of COVID-19 vaccination by utilizing social media as a means of education.Keyword: intention of COVID-19 vaccine, attitude toward COVID-19 vaccine, subjective norms, perceived behavioral control.AbstrakVaksinasi COVID-19 merupakan salah satu cara dalam menurunkan pandemi yang akan diberikan kepada 70% penduduk untuk mencapai herd immunity, namun masih banyak penolakan dari masyarakat yang perlu diketahui penyebabnya. Hal ini dapat diprediksi dengan variabel niat untuk melakukan vaksinasi COVID-19 serta faktornya sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan niat untuk melakukan vaksinasi COVID-19 dengan pendekatan Theory of Planned Behavior. Penelitian ini menggunakan desain studi analitik cross sectional dengan teknik sampel volunteer sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner online dan offline yang dikumpulkan dari 15 Februari-28 Maret 2021. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden, sikap untuk melakukan vaksinasi COVID-19, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku dan niat untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Sebanyak 108 responden dengan kriteria sampel yang belum terdaftar sebagai peserta vaksinasi COVID-19, pernah divaksinasi COVID-19, berusia ≥18 tahun dan berdomisili di Kabupaten Bekasi. Analisis univariat dan bivariat (chi-square) digunakan untuk menganalisis data. Sebagian besar berusia 18-35 tahun (53,7%) yang didominasi oleh perempuan (77,8%) dengan pendidikan terakhir adalah SMA (63%). Sebanyak 79,6% responden memiliki sikap positif untuk melakukan vaksinasi COVID-19, sebanyak 64,8% responden memiliki norma subjektif positif dan tidak jauh berbeda antara persepsi kontrol perilaku positif (57,4%) dan negatif (42,6%). Responden yang memiliki niat untuk melakukan vaksinasi COVID-19 sebanyak 58,3%. Terdapat hubungan antara sikap untuk melakukan vaksinasi COVID-19 (p-value=0,010) dan norma subjektif (p-value=0,040) dengan niat untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Niat untuk melakukan vaksinasi COVID-19 masih rendah. Perlu mengadakan edukasi terkait pentingnya vaksinasi COVID-19 dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana edukasi.Kata Kunci: niat untuk melakukan vaksinasi COVID-19, sikap untuk melakukan vaksinasi COVID-19, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku

Page 1 of 1 | Total Record : 6