cover
Contact Name
Ahmad Shafwan S. Pulungan
Contact Email
pulungan.shafwan@gmail.com
Phone
+6281370329288
Journal Mail Official
biosains@unimed.ac.id
Editorial Address
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate, Sumatera Utara
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences)
ISSN : 24431230     EISSN : 24606804     DOI : https://doi.org/10.24114/jbio.v6i1
Jurnal Biosains (JBIO) features works of exceptional significance, originality, and relevance in all areas of biological science, from molecules to ecosystems, (ie genetic, microbiology, ecology, biosystematic, biostatistic) including works at the interface of other disciplines, such as chemistry, medicine,physic and mathematics. We also welcome data-driven meta-research articles that evaluate and aim to improve the standards of research in the life sciences and beyond. Our audience is the international scientific community as well as educators, policy makers, patient advocacy groups, and interested members of the public around the world.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Biosains" : 5 Documents clear
IDENTIFICATION OF MYCOHETEROTROPHIC PLANTS (Burmanniaceae, Orchidaceae, Polygalaceae, Tiuridaceae) IN NORTH SUMATRA, INDONESIA Dina Handayani; Salwa Rezeqi; Wina Dyah Puspita Sari; Yusran Efendi Ritonga; Hary Prakasa
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v6i2.17068

Abstract

The majority of mycoheterotrophic herbs live in shady and humid forest. Therefore, the types of mycoheterotrophic plant are very abundant in tropical areas. One of the areas in Indonesia with the tropics is North Sumatera province. Unfortunately, the information about the species of mycoheterotrophic in North Sumatra is still limited. The objective of the research was to figure out the types of mycoheterotrophic plants in North Sumatra. The study was conducted in August until October 2019 in several areas of the Natural Resources Conservation Hall (BBKSDA) of North Sumatra province, the nature Reserve and nature Park. The research sites covered Tinggi Raja Nature Reserve, Dolok Sibual-Buali Nature Reserve, Sibolangit Tourist Park and Sicike-Cike Natural Park. In conducting sampling, the method used was through exploration or cruising method. The list of mycoheterotrophic plant species presented in this study consisted of their scientific names, synonyms, descriptions, distributions, and ecological information. A total of 9 species of mycoheterotrophic plants (4 families) in Sumatra have been found. As for the family Burmanniaceae, there are three species Burmannia championii, Burmannia lutescens, Gymnosiphon aphyllus. On the other hand, as for the Orchidaceae, there are 4 species, such as Didymoplexis pallens, Eulophia zollingeri, Galeola lindleyana, Gastrodia verrucosa while for the Poligalaceae and Tiuridaceae family, simply one type is found: Epirixanthes elongata and Sciaphila Secundiflora, respectively.
EFEKTIVITAS FERMENTASI BAHAN ORGANIK DALAM PENGELUPASAN JARINGAN MESOFIL DAUN KUPU-KUPU (Bauhinia purpurea L.) Yuni Astuti; Devi Anugrah; Hilman Faruq
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v6i2.15796

Abstract

Daun Kupu-kupu (Bauhinia purpurea) memiliki tekstur tulang daun yang indah dan kuat untuk dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan lukisan. Ketersediaannya melimpah di lingkungan karena banyak ditemui sebagai tanaman peneduh jalan. Pembuatan tulang daun menggunakan bahan kimia dapat mencemari lingkungan sehingga perlu adanya bahan organik yang ramah lingkungan untuk mempercepat proses pengelupasan jaringan mesofil daun. Desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam penelitian eksperimental ini terdiri dari empat perlakuan dengan enam ulangan. Daun Kupu-Kupu segar direndam dalam empat larutan bahan organik yaitu: 1) enceng gondok; 2) air cucian beras (air leri); 3) jerami padi; dan 4) lumpur. Enceng gondok dan jerami padi difermentasi terlebih dulu dengan campuran larutan EM4, gula, dan dedek. Selanjutnya perendaman daun dalam seluruh bahan organik dilakukan selama 14 hari. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa persentase luas permukan daun yang mengelupas diukur menggunakan kuadran dengan skala 10x10 cm. Data persentase luas pengelupasan daging daun diuji normalitas dan homogenitasnya. Data diuji ANOVA satu faktor dilanjutkan uji Tukey untuk mengetahui bahan organik yang lebih efektif dalam pengelupasan mesofil daun Kupu-Kupu. Berdasarkan hasil uji ANOVA diperoleh Fhitung sebesar 3,380. Bila dibandingkan dengan Ftabel (3,098) pada α=0,05, maka Fhitung>Ftabel, artinya terdapat perbedaan pengaruh berbagai bahan organik terhadap pengelupasan mesofil daun Kupu-Kupu. Bahan organik berupa fermentasi jerami, air leri, dan lumpur efektif dalam mengelupaskan mesofil daun. Rata-rata persentase tertinggi ditemukan pada media fermentasi jerami padi (87%). Bahan organik yang digunakan bersifat ramah lingkungan. Faktor yang mempengaruhi adalah suhu, pH media rendaman, dan  keberadaan mikroorganisme. Pengidentifikasian jenis mikroorganisme mengalami kendala sehingga diperlukan penelitian lanjutan.
HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN DAN BUAH KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA TIKUS YANG DI INDUKSI ALKOHOL Hendro Pranoto; Meida Nugrahalia
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v6i2.17938

Abstract

Hepatoprotektif Ekstrak Etanol Daun dan Buah Kersen (Muntingia calabura L.) pada Tikus yang di induksi Alkohol Hendro Pranoto*, Meida NugrahaliaDepartement Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Medan, Indonesia*Corresponding authors: hendrop.unimed77@gmail.comABSTRAKJalur utama metabolisme etanol terjadi pada jaringan hepar sehingga kerusakan terparah akibat meminum alkohol terjadi di organ ini. Terapi pengobatan menggunakan herbal untuk hepatoprotektif merupakan fokus penelitian tanaman obat saat ini. Tanaman kersen sudah digunakan secara tradisional di berbagai negara untuk keperluan pengobatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi hepatoprotektif ekstrak etanol daun kersen (EEDK) dan ekstrak etanol buah kersen (EEBK) pada tikus putih (Rattus novergicus Sprague Dawley strain). 30 ekor tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok I  (diberikan 10 mL / KgBB CMC 0.5%); kelompok II (diberikan 3 mL alkohol 30%): kelompok III (diberikan 25 mg / KgBB sylimarin and 3 mL alcohol 30%); kelompok IV (500 mg / KgBB EEDK and 3mL alkohol 30%) and kelompok V (500 mg / KgBB EEBK and 3 mL alkohol 30%) for 15 days. Parameter yang diukur meliputi indeks organ hati, histopatologi hati, total bilirubin, direct bilirubin, indirect bilirubin, SGPT, ALP, total protein and albumin. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey menggunakan SPPS versi 22. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat penurunan yang signifikan pada indeks organ hati, total bilirubin, direct bilirubin, indirect bilirubin, SGPT and ALP jika dibandingkan dengan tikus yang di induksi dengan alkohol (kelompok II). Total protein dan albumin mengalami peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan kelompok II. Hasil skrining fitokimia bahwa pada daun dan buah kersen mengandung senyawa alkaloid, falvonoid, fenol dan terpenoid. Dapat disimpulkan bahwa baik EEDK dan EEBK berpotensi sebagai hepatoprotektif pada tikus yang diinduksi alkohol.. Kata Kunci: daun Kersen, buah Kersen, hepatoprotektif Hepatoprotective Ethanol Extracts of Kersen (Muntingia calabura L.) Leaves and Fruit in Alcohol-Induced Rats ABSTRACTHerbal therapy for hepatoprotective therapy currently becomes the focus of the study in medicinal plants. Kersen have been used traditionally in various countries for medicinal purposes. This study was conducted to determine the hepatoprotective potential of ethanol extract of Kersen leaves (EEKL) and ethanol extract of Kersen fruits (EEKF) in laboratory rats (Rattus novergicus Sprague Dawley strain). 30 rats were divided into 6 groups namely group I (given 10mL/KgBW CMC 0.5%); group II (given 3mL 30% alcohol); group III (given 25 mg / KgBW silymarin and 3 mL of 30% alcohol); group IV (given 500 mg/kg BW of EEKL and 3mL of 30% alcohol); and group V (given 500 mg/kg BW of EEKF and 3mL of 30% alcohol) for 15 days. The parameters measured included the index of the liver, liver histopathology, total bilirubin, direct bilirubin, indirect bilirubin, SGPT, ALP, total protein, and albumin. The obtained data were analyzed using ANOVA and Tukey test using SPSS version 22.From the results of the study, it was found that there was a significant decrease in the index of the liver, total bilirubin, direct bilirubin, indirect bilirubin, SGPT, and ALP compared to the rats induced with alcohol (group II). Total protein and albumin experienced a significant increase compared to group II. Phytochemical screening results showed that the leaves and cherries contain an alkaloid, flavonoid, phenols, and terpenoids. Thus, it can be concluded that both EEKL and EEKF have the potential to be hepatoprotective in alcohol-induced rats. Keywords: Kersen leaves, Kersen fruit, hepatoprotective 
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL DAUN KIRINYUH (Chromolaena odorata) TERHADAP BAKTERI MDR (Multi Drug Resistant) DENGAN METODE KLT BIOAUTOGRAFI Nur hasanah; Endang Sulistyarini Gultom
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v6i2.16600

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak metanol daun kirinyuh (Chromolaena odorata) terhadap bakteri MDR dengan metode KLT-bioautografi. Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri MDR S.lugdunensis MRSA, K.pneumoniae ESBL dan P.aeruginosa ESBL. Metode ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol p.a.Untuk pengujian KLT-bioautografi, ekstrak metanol daun kirinyuh ditotolkan pada plat KLT kemudian dielusi dengan eluen metanol:kloroform (9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8 dan 1:9), kemudian plat KLT ditempelkan pada media MHA yang telah diinokulasikan ke 3 bakteri MDR dan diinkubasi selama 24 jam. Zona hambat yang terbentuk dilakukan identifikasi senyawa menggunakan pereaksi semprot FeCl3, dragendorff, uap amoniak, SbCl3 dan Lieberman bouchardat. Hasil uji KLT-bioautografi menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun kirinyuh dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang ditandai terbentuknya zona bening pada EMDKF3, EMDKF7b, EMDKF9b dengan masing-masing nilai Rf 0,47 cm (fenol), 0,87 cm (flavonoid), 0,92 cm (flavonoid) pada bakteri S.lugdunensis MRSA dan EMDKF2, EMDKF7a, EMDKF7c dengan masing-masing nilai Rf 0,6 cm (flavonoid), 0,57 cm (alkaloid), 0,96 cm (flavonoid) pada bakteri K.pneumoniae ESBL, sedangkan pada bakteri P.aeruginosa ESBL ekstrak metanol daun kirinyuh tidak memiliki aktivitas antibakteri yang ditunjukkan dengan tidak ada zona bening yang terbentuk. Senyawa yang berperan sebagai antibakteri terhadap bakteri S.lugdunensis MRSA dan K.pneumoniae ESBL adalah senyawa golongan alkaloid, flavonoid dan fenol. Kata Kunci: Chromolaena odorata, Bakteri MDR, Aktivitas Antibakteri, KLT    Bioautografi ABSTRACT            This study aims to determine the antibacterial activity of methanol extract of kirinyuh leaves (Chromolaena odorata) against MDR bacteria by TLC-bioautography method. The test bacteria used were MDR S.lugdunensis MRSA, K.pneumoniae ESBL and P.aeruginosa ESBL. The extraction method is carried out by maceration using methanol solvent p.a. for TLC-bioautographic testing, the methanol extract of the kirinyuh leaves was poured on the TLC plate then eluted with methanol:chloroform eluent (9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8 and 1:9), then the TLC plate was attached to the MHA media which had been inoculated to 3 MDR bacteria and incubated for 24 hours. Inhibition zones formed were identified using compound spray reagents FeCl3, dragendorff, ammonia vapor, SbCl3 and Lieberman bouchardat. The TLC-bioautographic test results showed that the methanolic extract of kirinyuh leaves can inhibit bacterial growth marked by the formation of clear zones in EMDKF3, EMDKF7b, EMDKF9b with each Rf value of 0,47 cm (phenol), 0,87 cm (flavonoids), 0,92 cm (flavonoids) in S.lugdunensis MRSA and EMDKF2, EMDKF7a, EMDKF7c bacteria with Rf values of 0,6 cm (flavonoids), 0,57 cm (alkaloids), 0,96 cm (flavonoids) in K.pneumoniae ESBL, whereas in P.aeruginosa ESBL bacteria the methanolic extract of kirinyuh leaves had no antibacterial activity as indicated by no clear zone formed. The compounds that act as antibacterial against the bacteria S.lugdunensis MRSA and K.pneumoniae ESBL are alkaloid, flavonoid and phenol compounds.Keywords: Chromolaena odorata, MDR Bacteria, Antibacterial Activity, TLC  Bioautography
PENGARUH BAKTERI ENDOFIT Bacillus subtilis DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nusyirwan Nusyirwan; Rukiyah Abdi Syahadah
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v6i2.15219

Abstract

Salah satu cara yang dapat digunakan dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai merah yaitu dengan menggunakan bakteri endofit. Salah satu bakteri endofit yang bersifat PGPR yang dapat digunakan sebagai pupuk hayati adalah Bacillus subtilis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari Bacillus subtilis untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai merah. Metode penelitian yang dilakukan adalah rancangan acak lengkap dengan 10 perlakuan dan 8 kali pengulangan. Parameter pengamatan yang digunakan untuk mengamati pertumbuhan tanaman yaitu, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang dan parameter pengamatan yang digunakan untuk mengamati produksi adalah jumlah buah pertama muncul. Data yang diperoleh diuji dengan ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan dengan taraf kepercayaan 95 % menggunakan aplikasi SPSS 2.2. dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Bacillus subtilis berpengaruh nyata dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. Dosis dan waktu pemberian yang paling berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai merah adalah 1% dengan waktu pemberian 10 hari sekali yaitu pada perlakuan A2B2 dan dosis dan waktu pemberian yang paling berpengaruh dalam meningkatkan produksi tanaman cabai merah juga terdapat pada dosis 1% dengan waktu pemberian 10 hari sekali yaitu pada perlakuan A2B2.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol. 11 No. 2 (2025): JURNAL BIOSAINS Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL BIOSAINS Vol. 10 No. 3 (2024): JBIO : JURNAL BIOSAINS (THE JOURNAL OF BIOSCIENCES) Vol. 10 No. 2 (2024): JBIO : JURNAL BIOSAINS (THE JOURNAL OF BIOSCIENCES) Vol 10, No 2 (2024): JBIO : JURNAL BIOSAINS (THE JOURNAL OF BIOSCIENCES) Vol 10, No 1 (2024): JBIO : JURNAL BIOSAINS (THE JOURNAL OF BIOSCIENCES) Vol. 10 No. 1 (2024): JBIO : JURNAL BIOSAINS (THE JOURNAL OF BIOSCIENCES) Vol. 9 No. 3 (2023): JBIO : Jurnal Biosains (The Journal of Biosciences) Vol 9, No 3 (2023): JBIO : Jurnal Biosains (The Journal of Biosciences) Vol 9, No 2 (2023): JBIO : Jurnal Biosains (The Journal of Biosciences) Vol 9, No 1 (2023): JBIO : Jurnal Biosains (The Journal of Biosciences) Vol 8, No 3 (2022): JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 8, No 2 (2022): JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 8, No 1 (2022): JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 7, No 3 (2021): Jurnal Biosains Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Biosains Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Biosains Vol 6, No 3 (2020): Jurnal Biosains Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Biosains Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Biosains Vol 5, No 3 (2019): Jurnal Biosains Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Biosains Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Biosains Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Biosains Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Biosains Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Biosains Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Biosains Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Biosains Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Biosains Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Biosains Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Biosains Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Biosains Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Biosains Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Biosains Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Biosains Vol 1, No 2 (2013): Bio Hasil Review Fauziyah Harahap More Issue