cover
Contact Name
Moh. Mudassir Ali
Contact Email
analogi@umada.ac.id
Phone
+6281214962313
Journal Mail Official
analogi@umada.ac.id
Editorial Address
Jalan Kampus Umada, Kelurahan Tambun, Kecamatan Baolan, Tolitoli, Sulawesi Tengah
Location
Kab. toli toli,
Sulawesi tengah
INDONESIA
ANALOGI: Jurnal Arsitektur, Lingkungan Binaan & Planologi
ISSN : -     EISSN : 3026538X     DOI : https://doi.org/10.56630/analogi.v2i1.550
Jurnal ilmiah yang berfokus pada penelitian arsitektur dengan memperhatikan aspek keberlanjutan, teknologi, konservasi, teori dan sejarah arsitektur, memuat aspek pendidikan arsitektur dan solusi penyelesaian perancangan arsitektur dengan mengadaptasi dinamika ilmu di bidang arsitektur.
Articles 12 Documents
PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SUSUN DI KABUPATEN TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH Asmillah, Abd; Purnomo, Dwi; Rosid, Mohammad
ANALOGI : Arsitektur, Lingkungan Binaan & Planologi Vol 1 No 1 (2023): Desember
Publisher : Architecture Study Program, Faculty of Engineering, Madako University Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/algi.v1i1.344

Abstract

Perumahaan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Hak rakyat atas perumahan dalam disiplin hak asasi manusia (HAM) seringkali dipersamakan dengan hak rakyat atas tempat untuk hidup.karna hak ini berkaitan dengan hidup seseorang, maka rumah dalam pengertian ini mencakup makna perumahan yang memadai, makna kata memadai ini sangat penting untuk membedakan pendefinisian kata ‘rumah’ menjadi tidak sekedar bentuk bangunan persegi empat yang memiliki atap, yakni ketersediaan pelayanan, material, fasilitas dan insfrastruktur. Kabupaten Tolitoli merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam peta pulau Sulawesi terletak memanjang dari timur kebarat, sebelah utara garis khatulistiwa dalam koordinat di antara 0.35° - 1.20° lintang utara dan 120° - 122.09° bujur timur, luas Kabupaten Tolitoli 4.079.77 km², secara administrasi Kabupaten Tolitoli dibagi kedalam 10 Kecamatan dengan 91 Desa definitif serta 7 Kelurahan.
REDESAIN PONNDOK PESANTREN SIROJUL MA’RUF DAPALAK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM KABUPATEN TOLITOLI Sutadi, Imran; Ali, Moh. Mudassir; Rosid, Mohammad
ANALOGI : Arsitektur, Lingkungan Binaan & Planologi Vol 1 No 1 (2023): Desember
Publisher : Architecture Study Program, Faculty of Engineering, Madako University Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/algi.v1i1.348

Abstract

Jumlah santri yang terus meningkat disetiap tahunnya dengan fasilitas pada pondok pesantren Sirojul Ma’ruf Dapalak saat ini sudah tidak memadai untuk digunakan, ruang-ruang yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk digunakan. Maka dengan demikian perlu dilakukannya redesain guna menciptakan lingkungan pondok pesantren dengan fasilitas yang nyaman untuk mewadahi berbagai macam aktivitas santri di pondok pesantren tersebut, penerapan arsitektur Islam pada desain bangunan pondok pesantren yang bertujuan agar santri putra dan santri putri memiliki batasan ruang dan lainnya sehingga terbebas dari fitnah yang dapat menimbulkan dosa serta santrinya lebih fokus dalam proses belajar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui secara objektif suatu aktifitas dengan tujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Perancangan ini menjadikan daerah Kabupaten Tolitoli semakin berkembang dengan adanya pendidikan  pondok pesantren yang bermutu, sehingga dapat meningkatkan minat dan keinginan masyarakat agar melanjutkan pendidikan ke lingkungan pondok pesantren.
PERENCANAAN ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN BUOL DI KABUPATEN TOLITOLI Hamzah, Moh. Andika; Yusuf, Ramdan; Pahude, Mansur S.
ANALOGI : Arsitektur, Lingkungan Binaan & Planologi Vol 1 No 1 (2023): Desember
Publisher : Architecture Study Program, Faculty of Engineering, Madako University Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/algi.v1i1.353

Abstract

Lulusan SLTA/Sederajat memlilih untuk melanjutkan studi keluar daerah, dikarenakan kurangnya Universitas atau Sekolah Tinggi yang terdapat di Kabupaten Buol, adapun Daerah-daerah yang menjadi tujuan mereka adalah, Kota Palu, Makasar, Tolitoli dan kota diluar Sulawesi. Kebutuhan mahasiswa Buol yang berada di Kabupaten Tolitoli, dimana asrama menjadi solusi terhadap persoalan mahasiswa Buol. Persyaratan tata bangunan dan lingkungan bangunan gedung meliputi aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi Rencana Tata Ruang Wilaya (RTRW) dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) dengan pendekatan Arsitektur Modern. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan pustaka, dimana penulis melakukan penelitian berdasarkan literature, dokumen dan karya ilmiah serta sumber-sumber lainnya yang berkenan dengan objek apa yang ingin diteliti. Hasil proses perencanaan asrama mahasiswa Kabupaten Buol ini, dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan fasilitas tersebut di atas. Perencanaan ini masih bersifat umum,  karena belum mencapai rancangan– rancangan yang sangat mendetail, konsepsi pendekatan perencanaan ini  sudah dapat memberikan gambaran makro. maka dapat disimpulkan bahwa tahapan perencanaan harus senantiasa didahului oleh proses perencanaan dan perencanaan dimana satu dan lainnya memiliki keterkaitan  yang tidakak dapat dipisahkan satu dan lainnya.
PERENCANAAN ARENA SIRKUIT ROAD RACE DI KABUPATEN TOLITOLI Sugiarto, Tri; Yusuf, Ramdan; Ali, Moh. Mudassir
ANALOGI : Arsitektur, Lingkungan Binaan & Planologi Vol 1 No 1 (2023): Desember
Publisher : Architecture Study Program, Faculty of Engineering, Madako University Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/algi.v1i1.357

Abstract

Melihat masyarakat Kabupaten Tolitoli begitu antusias dalam kegiatan pelaksanaan road race dimana hal ini belum terwadahi oleh pemerintah Daerah sehingga menggunakan fasilitas umum yang kerap menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, baik penerima manfaat langsung maupun tidak langsung, upaya mendukung serta menciptakan generasi masa depan di bidang sport yang belum memiliki arena khusus balapan roda dua oleh pemerintah Daerah seperti  sirkuit road race. Maka Tujuan dari perencanaan ini adalah Menciptakan sirkuit road race yang dapat mewadahi aktifitas kegiatan sport masyarakat Kabupaten Tolitoli yang aman dan sesuai standarisasi nasional dimana dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal sekaligus meningkatkan citra pembangunan Daerah Kabupaten Tolitoli Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Informan penelitian adalah Pemerintah Daerah. Tempat perencanaan Sirkuit bertempat di Kelurahan Nalu. Teknik Pengumpulan Data dalam perencanaan ini dengan melakukan survei lapangan/observasi, wawancara, pereseden dan dokumentasi. Perencanaan ini mencoba untuk mewadahi minat bakat dan Mengurangi aksi balapan liar yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Tolitoli baik di hari-hari biasa, maupun di bulan suci ramadan.
PERENCANAAN WISATA PULAU LUTUNGAN DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Grafikasari, Nurdinda; Pahude, Mansur S.; Purnomo, Dwi
ANALOGI : Arsitektur, Lingkungan Binaan & Planologi Vol 1 No 1 (2023): Desember
Publisher : Architecture Study Program, Faculty of Engineering, Madako University Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/algi.v1i1.358

Abstract

Pulau lutungan merupakan salah satu pulau yang memiliki keunikan,keindahan dan nilai keanekaragaman kekayaan alam budaya,serta sangat dekat dari pusat kota Tolitoli,banyaknya kekurangan yang belum tersedia merupakan salah satu factor kurangnya minat para wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Lutungan karena sulitnya akses menuju Pulau Lutungan. Kondisi wisata pulau Lutungan saat ini masih belum memadai bagian sarana dan prasarana penunjang objek wisata. sehingga segala potensi yang ada di pulau lutungan belum terwadahi yang mengakibatkan sangat kurang diminati  para wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Lutungan. Visitor Interest (Minat pengunjung) Pengembangan wisata  pulau lutunga perlu adanya suatu penambahan fasilitas sarana dan prasarana yang dapat menambah daya Tarik serta memiliki daya jual sector kepariwisataan yang bisa menambah ekonomi masyarakat serta infrastruktur dan social yang bisa di kembangkan di Pulau Lutungan. Dapat diketahui bahwa arsitektur Neo Vernakular memiliki peran penting dalam mewujudkan wajah kebudayaan Tolitoli kedalam bentuk rancangan arsitektural yang dapat dinikmati secara fisik maupun non fisik, sehingga kebudayaan Tolitoli tidak hanya dihayati secara jiwa dan sosial tetapi juga dapat menjadi wadah pengenalan, pembelajaran serta pelestarian kebudayaan yang menarik namun tetap mempertahankan kaidah kebudayaan Tolitoli tetapi juga terkesan dinamis dan dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat untuk semua usia baik warga setempat maupun wisatawan.
PENERAPAN ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR PADA BANGUNAN LOPO ADAT SUKU BOTI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Achir, Poetri Yaumil; Ndoen, Rhodys; Messakh, Jeni
ANALOGI : Arsitektur, Lingkungan Binaan & Planologi Vol 1 No 1 (2023): Desember
Publisher : Architecture Study Program, Faculty of Engineering, Madako University Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/analogi.v1i1.457

Abstract

Suku Boti merupakan suku asli pulau Timor, tepatnya di Nusa Tenggara Timur dimana memiliki keunikan di setiap aspek budaya dan bangunan yang dimilikinya. Arsitektur pada Suku Boti dapat di temui pada bangunan rumah adatnya, yang dimana biasa disebut juga dengan “Lopo”. Arsitektur pada rumah adat suku boti dapat dilihat dari beberapa elemen yang tersusun rapi, dimana dalam setiap komposisi yang ada pada rumah adat suku boti masih tetap di pertahankan dengan menggunakan material alami yang di peroleh langsung dari alam, dengan/tanpa mengubah jenis alami material tersebut. Hal ini di yakini secara turun-temurun agar nilai-nilai historis khusunya pada Arsitektur yang ada di rumah adat suku boti dapat di pertahankan sehingga diharapkan tidak terpengaruh dari budaya luar.Tujuan dan manfaat dari penelitian ini mengarah pada kegiatan mendokumentasikan secara menyeluruh pada budaya tradisional suku adat boti yang ada di Nusa Tenggara Timur, khususnya dari sisi arsitektur bangunan yang di sebut lopo, dengan menggunakan teknik observasi yang mengarah pada  penerapan elemen-elemen struktur, sampai pada cara pembangunan Lopo Adat tersebut yang sampai saat ini masih mempertahankan material alami, serta proses pembangunan dan pengambilan material yang memerlukan perlakuan khusus (melalui upacara Adat. Pada pelaksanaannya, penelitian ini menggunakan metode deskritif kualitatif dengan memperoleh data wawacara dimana mengetahui proses alami material yang digunakan, melalui teknik observasi secara langsung di Desa Adat Boti. Yang juga melakukan pemotretan terhadap material yang digunakan pada bagian sambungan bangunan yang menjadi titik-titik kajian arsitektur. Hasil penelitian menyebutkan bahwa segala penerapan pada elemen-elemen struktur bangunan lopo merupakan hasil dari upacara yang wajib di lakukan sebelum pengambilan material alami, hal lain juga di temukan dimana dalam pembuatan rumah Adat disuku Boti sepenuhnya akan melalui tahapan upacara adat, hal tersebut telah memperlihatkan bahwa budaya suku adat boti masih sangat di pertahankan oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya pada bagunan arsitektur dimana setiap elemen pada struktur bangunan memiliki nilai-nilai yang berbeda, serta akan melewati tahapan upacara untuk memperoleh makna atas bangunan yang di sebut “Lopo”
PENDEKATAN ARSITEKTUR PRILAKU PADA PERMUKIMAN PELABUHAN TANJUNG DI KABUPATEN TOLITOLI Saputra, Andika; Pahude, Mansur S.; Rosid, Mohammad
ANALOGI : Arsitektur, Lingkungan Binaan & Planologi Vol 2 No 1 (2024): June
Publisher : Architecture Study Program, Faculty of Engineering, Madako University Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/analogi.v2i1.511

Abstract

Population growth in Indonesia that continues to increase every year has a direct consequence on the increasing need for space, both for housing, public facilities, and infrastructure. With a population projected to reach more than 300 million in the next few decades, the challenges faced are not only limited to providing housing, but also meeting the socio-economic needs of the community such as education, health, transportation, and green open spaces. The purpose of this study is to solve the problem of population density in the Tanjung Port settlement so that it can create a more decent, healthy, and orderly residential environment for the fishing community living in the area. This study uses a qualitative method. Data were collected through interviews, questionnaires, and field studies, which were then analyzed using data display techniques, grouping, reduction, and data interpretation. The concept of behavioral architecture is applied as a responsive approach to understanding the interaction between humans and their environment. The results of the study indicate that the concept of behavioral architecture in overcoming the problem of population density can be done with several important findings. First, the rearrangement of residential space that is more efficient and flexible, allows for optimal land use without sacrificing the comfort of residents. Second, the integration of multifunctional public spaces, such as green areas and shared facilities, can increase social interaction and reduce pressure on private space. Third, the use of adaptive design that is responsive to the daily habits and behaviors of residents, helps create a more harmonious and productive environment. The findings also emphasize the importance of collaboration between architectural elements and human behavior to create holistic and sustainable solutions.
FUNGSIONALITAS DAN EFISIENSI RUANG BACA DI TERMINAL DUNGINGI KOTA GORONTALO DENGAN PENDEKATAN “SMART BUILDING” Ajami, Frans Mitran; Bakari, Zulkifli
ANALOGI : Arsitektur, Lingkungan Binaan & Planologi Vol 2 No 1 (2024): June
Publisher : Architecture Study Program, Faculty of Engineering, Madako University Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/analogi.v2i1.550

Abstract

Indonesia is a country with very low reading interest. Technological developments can be utilized to change lazy reading habits into reading hobbies through interactive features such as highlighting, digital notes, and automatic recommendations to make the reading experience more interesting and personal. With advanced technology, someone can read anywhere and anytime, including while waiting, which is often an unproductive time. This study uses a qualitative method with an architectural approach to understand aspects of space, design approaches, and human interaction with the built environment. The research location is focused on the Dungingi Terminal, Gorontalo City, the data includes primary and secondary, data collection techniques using observation techniques, interviews, surveys, and documentation. Data analysis uses data display, data grouping, data reduction, and data interpretation. The results of the study indicate that re-growing people's interest in reading does not need to be in a library building, but it can also be done in public buildings, so that increasing lumeration and literacy in the community goes well. In the reading room with an architectural approach concept with "Smart Building", the selection of building elements in the form of energy-saving needs, the use of technology to support indoor needs in the form of electronic reading media procurement, and in the process of operating a smart building system. The world of architecture is challenged to be able to carry out or design public facilities that combine various functions, such as transportation and education, in one building. This can maximize the use of space and increase added value for the community, such as a terminal that functions as a reading room. The application of flexible design allows public spaces to be changed or used for various purposes, without sacrificing comfort or primary functionality.
IMPLEMENTASI KONSEP TROPIS MODERN DALAM PERANCANGAN RUMAH SAKIT UMUM KELAS D PRATAMA KECAMATAN TOLITOLI UTARA Misnandani, Misnandani; Rosid, Mohammad
ANALOGI : Arsitektur, Lingkungan Binaan & Planologi Vol 2 No 1 (2024): June
Publisher : Architecture Study Program, Faculty of Engineering, Madako University Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/analogi.v2i1.551

Abstract

The importance of health access in the North Tolitoli area bordering Buol Regency, is quite far from the city center, making it difficult to refer patients to the main hospital. This condition underlies the design of the hospital, becoming an ideal solution to support health services and referrals from the Health Center. The research method used is qualitative with a case study approach and analysis of space requirements based on class D hospital service standards. Data collection techniques involve field observations, interviews with related parties, and document reviews including hospital design guidelines and government regulations. Data analysis was carried out using a SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) analysis. The architectural approach with a modern tropical design concept, which is adjusted to the local climate and site conditions in North Tolitoli. This approach aims to create environmentally friendly, energy efficient, and functional buildings, taking into account natural air circulation, lighting, and the use of local materials. The results of the study show that this Class D Pratama Hospital is able to meet the health needs of the community by providing main rooms such as the Emergency Room, polyclinic, inpatient room, laboratory, and pharmacy. Architecture is required to continue to innovate and develop architectural designs that are adaptive to climate, including tropical climates, as well as improving the quality of health facilities in remote areas as a contribution to architectural science in the field of health facility design.
PENERAPAN ARSITEKTUR VERNAKULAR PADA RANCANGAN MUSEUM SEJARAH DAN BUDAYA DI KABUPATEN TOLITOLI Ahwal; Ali, Moh. Mudassir
ANALOGI : Arsitektur, Lingkungan Binaan & Planologi Vol 2 No 1 (2024): June
Publisher : Architecture Study Program, Faculty of Engineering, Madako University Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/analogi.v2i1.705

Abstract

This study aims to design the Tolitoli Regency History and Culture Museum with a vernacular architectural approach, which integrates local cultural elements into the building design. Through qualitative methods, data were collected through interviews, field observations, and literature studies on Tolitoli traditional architecture. The results of the study indicate that the application of local materials such as ironwood and bamboo, as well as the design of a gable roof and natural ventilation, creates a building that is sustainable and adaptive to local climate conditions. In addition, the integration of traditional carving motifs into the interior of the museum strengthens cultural identity and increases the educational value of the building. The museum is designed as a multifunctional social space, acting as a center for cultural and community interaction. With a vernacular architectural approach, this museum not only functions as a place to preserve historical artifacts, but also as a symbol of dynamic and sustainable local identity. The results of this study are expected to be a model for the development of architecture that prioritizes sustainability and cultural preservation in other regions. Overall, this discussion underlines the importance of a vernacular architectural approach in the design of public buildings such as museums. In addition to producing aesthetic and functional designs, this approach is also able to create strong cultural ties, support environmental sustainability, and provide a positive impact on the tourism sector and the regional economy.

Page 1 of 2 | Total Record : 12