cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik ITS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik ITS merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi mahasiswa ITS yang hendak mempublikasikan hasil Tugas Akhir-nya dalam bentuk studi literatur, penelitian, dan pengembangan teknologi. Jurnal ini pertama kali terbit pada September 2012, dimana setiap tahunnya diterbitkan 1 buah volume yang mengandung tiga buah issue.
Arjuna Subject : -
Articles 3,978 Documents
Kajian Implementasi Standar Long-Term Evolution (LTE) pada Sistem Komunikasi Taktis Militer Aris Pradana; Gamantyo Hendrantoro; Devy Kuswidiastuti
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.123 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.117

Abstract

Sistem komunikasi taktis memungkinkan banyak pengguna dengan mobilitas tinggi, memiliki kemampuan network recovery dan network entry yang baik, serta diperkuat dengan sistem keamanan transmisi yang tahan terhadap jamming. Di sisi lain kemajuan telekomunikasi mendorong dikembangkannya LTE (Long-Term Evolution). LTE meningkatkan kapasitas sistem, cakupan area, high peak data rates, didukung dengan sistem keamanan yang baik guna mewujudkan pelayanan komunikasi menjadi lebih baik. Pada penelitian ini dilakukan simulasi dan pengkajian penggunaan standar teknologi LTE agar mampu mendukung dan meningkatkan kualitas sistem komunikasi taktis militer. Simulasi dilakukan untuk menguji kemampuan LTE terhadap jamming. Dari hasil simulasi dan pengkajian didapatkan bahwa sistem uplink LTE, dengan penambahan convolutional coding dan interleaver 8×8, memiliki ketahanan terhadap jamming dengan amplitudo di bawah 2,5 V, serta lebih tahan terhadap multitone-jamming pada sub-carrier yang berbeda daripada multitone-jamming pada sub-carrier yang sama. Arsitektur LTE dengan dukungan teknik AMC, AAA server, dan fast cell selection mampu mendukung sistem super network, network entry, dan network recovery pada sistem komunikasi taktis.
Rancang Bangun Perangkat Lunak untuk Workflow Pengelolaan Surat Menyurat Dinas Bagian Surat Masuk Di Kabupaten Buton Utara Yoga Kurniawan; Sholiq Sholiq; Feby Artwodini Muqtadiroh
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.198 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.878

Abstract

Proses aliran surat masuk adalah proses yang penting di pemerintah kabupaten Buton Utara. Proses ini terdiri dari beberapa alur yang melalui proses pemeriksaan yang cukup panjang. Saat ini proses pengelolaan surat masuk di pemerintah Kabupaten Buton Utara masih menggunakan metode manual. Permasalahan – permasalahan seperti lambatnya proses disposisi dari pejabat berwenang, sulit untuk melacak surat dalam waktu cepat, dan hilangnya arsip surat menjadi alasan diperlukannya suatu sistem yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Perangkat lunak ini dirancang dengan metode pengembangan UPM (Unified Process Model). Metode penelitian pada tugas akhir ini dimulai dengan pengumpulan data-data pendukung, identifikasi masalah, analisis kebutuhan yang menghasilkan dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (SKPL), membuat desain sistem dengan standar Unified Modelling Language (UML) yang menghasilkan dokumen deskripsi perancangan perangkat lunak (DPPL), dan dilanjutkan dengan fase pembangunan prototipe perangkat lunak. Hasil dari pengerjaan tugas akhir ini adalah rancangan dan perangkat lunak untuk pengelolaan surat menyurat dinas bagian surat masuk di pemerintah kabupaten Buton Utara dengan teknologi SMS Gateway sebagai dukungan terhadap proses pemeriksaan surat.
Kajian Penggunaan Standar Mobile Wimax untuk Sistem Komunikasi Taktis Militer Dyah Ayu Kusumaningtyas Harsono; Gamantyo Hendrantoro; Devy Kuswidiastuti
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.205 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.127

Abstract

Sistem komunikasi taktis merupakan sistem komunikasi yang diterapkan di area yang luas dengan kriteria tertentu diantaranya mampu menjadi Super Network akibat banyaknya unit yang bergabung dalam sebuah operasi militer, menuntut transfer data yang relatif cepat, diperkuat dengan keamanan transmisi, serta memungkinkan diterapkan pada infrastruktur yang tidak tetap. Pada penelitian ini dilakukan pengkajian  mengenai pemilihan teknologi Mobile Wimax sebagai teknologi komunikasi alternatif yang bisa diterapkan di daerah taktis. Pengkajian yang dilakukan menggunakan dua metode, yaitu dengan simulasi untuk menguji kemampuan security pada Mobile Wimax terhadap gangguan jamming dan studi pustaka mengenai kriteria yang harus dipenuhi dalam sistem komunikasi taktis seperti kemampuan Mobile Wimax menjadi Super Network, perbaikan rute apabila suatu saat terjadi pemblokan rute pada proses pentransmisian informasi, dan mekanisme yang membolehkan apabila sebuah unit baru ingin bergabung dalam sebuah jaringan mesh yang sudah aktif sebelumnya. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa sistem Orthogonal Frequency Division Muliplexing (OFDM) yang ada pada Mobile Wimax harus dimodifikasi dengan memberikan convolutional coding dan interleaver agar tahan terhadap gangguan  jamming. Sedangkan pada hasil dari studi pustaka menunjukkan bahwa teknologi Mobile Wimax mampu memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Perancangan dan Perakitan Modulator FSK 9600 Baud untuk Perangkat Transmiter Payload Satelit IINUSAT-01 Ahmad Muhiddin; Gamantyo Hendrantoro
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.223 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.137

Abstract

Tren disain sistem komunikasi satelit setelah debut selama hampir setengah abad silih berganti bagaikan sebuah negara dengan 100 musim. Tren disain satelit yang sudah lama muncul namun tetap hangat diperbincangkan adalah satelit dengan ukuran mini, yaitu micro dan nano satelit. Menyusutkan ukuran juga berarti menyusutkan biaya pembuatan dan juga operasional dari sebuah satelit. Indonesia sebagai salah satu negara yang potensial untuk dapat memanfaatkan layanan komunikasi satelit tidak mau ketinggalan dalam mengembangkan teknologi ini. Melalui program Indonesian Nano Satellite Platform Initiative for Research and Education (INSPIRE) Indonesia mencoba mengembangkan satelit ilmiah nano yang dimulai dari proyek IiNUSAT-01. Penelitian ini berfokus pada perakitan perangkat modulator payload komunikasi IiNUSAT-01 yang memiliki kecepatan transfer data sebesar 9600 bps (baud) dengan tipe modulasi FSK. Perangkat modulator dirancang agar dapat memodulasi sinyal carrier dengan deviasi frekuensi tertentu sesuai dengan masukan sinyal logic informasi. Melalui proses disain analitis, perakitan dan pengujian alat, didapatkan sebuah perangkat modulator FSK 9600 baud berbasis IC tranceiver ADF7021-N. Perangkat modulator ini dapat memodulasi frekuensi sinyal carrier pada sisi downlink IiNUSAT-01 (436.915 MHz) dengan deviasi frekuensi ± 1.08 kHz.
Manajemen Interferensi Femtocell pada LTE-Advanced dengan Menggunakkan Metode ACCS (Autonomous Component Carrier Selection) Gatra Erga Yudhanto; Gamantyo Hendrantoro; Devy Kuswidiastuti
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.999 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.140

Abstract

Dalam bidang telekomunikasi yang berkembang pesat, maka tekonologi LTE (Long term Evolution) telah berkembang lagi menjadi LTE-Advanced dengan harapan bandwidth yang disediakan bisa mencapai 100 MHz, maka hal itu diciptakan berbagai macam teknik, salah satunya adalah CA (Carrier Aggregation), yaitu teknik untuk menggabungkan alokasi frekuensi yang terpisah-pisah. Manfaat dari teknik CA ini adalah memperbesar bandwith  demi memenuhi kecepatan data yang tinggi. Dalam sistem komunikasi terdapat interferensi dari masing-masing user yang ada di dalam sistem tersebut. Dalam proses manajemen interferensi yang terjadi dalam sistem, interferensi tersebut memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri. Maka dari itu banyak sekali diriset tentang manajemen interferensi pada sistem komunikasi bergerak. Femtocell merupakan salah satu perangkat yang ada dalam sistem LTE-Advanced yang berfungsi sebagai penguat sinyal dalam ruangan, yang tersambung langsung pada arsitektur LTE-Advanced. Didalam Penelitian ini akan membahas Analisis performansi femtocell atau bisa disebut HeNB (Home e Node B) pada LTE-Advanced dengan memakai teknik CA dan metode Autonomous component carrier selection (ACCS) untuk manajemen interferensi.
Evaluasi Kinerja Sistem Komunikasi LTE-Advanced dengan Relay Berbasis Orthogonal Resource Allocation Algorithm Farandi Febrianto Pratama; Gamantyo Hendrantoro; Devy Kuswidiastuti
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.152 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.168

Abstract

Perkembangan teknologi komunikasi akan memasuki era LTE-Advanced (4G) yang memiliki beberapa kemampuan. Salah satu kemampuan yang dimiliki adalah peningkatkan performa cell edge. Peningkatan performa tersebut, dilakukan dengan meletakkan relay pada daerah cell edge. Dalam teknologi ini terdapat permasalahan mengenai inter-cell interference (ICI) dan nilai throughput pada cell edge.Tugas akhir ini memberikan penjelasan mengenai Orthogonal Resource Allocation Algorithm (ORAA) yang diterapkan pada sistem LTE-Advanced dengan relay. Dengan menggunakan algoritma yang memiliki kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya frekuensi pada setiap user yang ada yang diterapkan pada relay dan eNB, pelayanan yang diberikan kepada pengguna yang berada di ujung cakupan akan memiliki nilai SINR (Signal to Interference plus Noise Ratio) dan throughput yang lebih tinggi lalu ICI akan berkurang karena diatur pemakaian frekuency reuse factor sama dengan 1.Dari hasil pengujian, sistem LTE-Advanced dengan relay memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan sistem yang tidak menggunakan relay. Kinerja tersebut ditunjukkan dengan nilai SINR dan throughput. Selain itu performa sistem pada daerah tepian sel pada sistem dengan relay juga lebih baik jika dibandingkan dengan tanpa relay
Peramalan trafik SMS Area Jabotabek Dengan Metode ARIMA Lusi Alvina Tofani; Achmad Mauludiyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.666 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.184

Abstract

Dalam dunia telekomunikasi, pertukaran informasidituntut memiliki performansi yang baik. Salah satu layanantelekomunikasi yang banyak digunakan adalah SMS (ShortMessage Service). Dalam tugas akhir ini akan dilakukanpemodelan dan peramalan trafik SMS pada jaringan GSM(Global System for Mobile Communication) area Jabotabekmenggunakan metode ARIMA. Penelitian ini dipusatkan denganmengambil data dari 2 lokasi SMSC (Short Message ServiceCenter) yaitu SMSC yang menampung transaksi SMS peer topeer GSM-T dan SMSC yang menampung transaksi SMS alloperator. Data tersebut merupakan trafik harian selama 4 bulandari bulan Maret hingga Juni 2011 yang akan digunakan untukpemodelan dan Bulan Juli 2011 yang akan digunakan sebagaidata testing. Ada 2 kategori pemodelan yaitu untuk tipe SMSCall operator pada selang waktu 0-15 sec dan 16-30 sec sedangkantipe yang kedua yaitu tipe SMSC peer to peer GSM-T padaselang waktu 0-15 sec dan 16-30 sec. Dari penelitian ini diperoleh4 model dari data selama 4 bulan yaitu model ARIMA untuk alloperator 0-15 sec adalah ([6,9],1,2), model ARIMA untuk alloperator 16-30 sec adalah (1,0,[1,4,5]), model ARIMA untuk peerto peer GSM-T 0-15 sec adalah (1,0,[1,7]), dan model ARIMAuntuk peer to peer GSM-T 16-30 sec adalah ([1,5],0,5). Kemudianuntuk hasil peramalan dari 4 model tersebut didapatkan nilaiMAPE terendah yaitu pada model ARIMA untuk trafik alloperator GSM-T 0-15 sec sebesar 0,32883%. Hasil peramalan iniyang akan digunakan sebagai prediksi trafik kedepan.
Evaluasi Metode Histogram Ambang Tunggal dan Jamak Berbasis Nilai Median Dyah Sulistyo Rahayu; Arya Yudhi Wijaya; Rully Soelaiman
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.104 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.641

Abstract

Proses pengolahan citra merupakan tahapan penting dalam proses ekstraksi informasi dari sebuah citra. Salah satu tahapan awal dalam proses pengolahan citra adalah segmentasi dimana cara yang paling sederhana untuk melakukan segmentasi adalah dengan memilih ambang histogram, baik ambang tunggal maupun jamak. Metode ambang histogram baik ambang tunggal dan ambang jamak yang ada saat ini belum mampu memilih ambang dengan tepat ketika histogram yang terbentuk asimetris, heavy tailed, atau memiliki tingkat kemencengan yang tinggi. Metode Median-based Otsu dan Median-based Minimum Error Thresholding (MET) merupakan pengembangan dari metode Otsu dan MET yang diklaim dapat melakukan pemilihan ambang tunggal dan ambang jamak dari histogram citra dengan baik. Makalah ini bertujuan untuk melakukan pengamatan terhadap karakteristik dan kinerja kedua metode tersebut dalam melakukan pemilihan ambang. Kinerja metode diukur dengan menghitung nilai Missclassification Error (ME) atau tingkat kesalahan klasifikasi. Pada uji coba yang dilakukan terhadap data unimodal, diketahui bahwa karakteristik kedua metode tersebut berbeda. Metode Median-based Otsu memotong pada puncak histogram sedangkan Median-based MET memotong pada awal atau akhir histogram. Berdasarkan serangkaian uji coba terhadap data sintetis, diketahui bahwa metode Median-based MET memiliki kinerja yang lebih baik dibanding Median-based Otsu pada data dengan lembah yang jelas dengan selisih nilai kesalahan klasifikasi 22%.
DESAIN PID FUZZY UNTUK PENGENDALIAN TEKANAN DAN LEVEL OKSIGEN GAS BUANG PADA BOILER Fauzy, Rizky Fitria
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.255

Abstract

Perubahan beban yang terjadi pada PLTU seringkali tidak dapat dihindari. Hal ini membuat boiler harus mempertahankan tekanan dalam setiap kondisi pembebanan agar turbin dapat berputar dengan kecepatan yang diinginkan. Perubahan beban yang terjadi akan berpengaruh terhadap laju bahan bakar dan udara sebagai sumber energi boiler. Ketika pembebanan jumlah laju udara dan bahan bakar yang dibutuhkan selalu berubah terhadap perubahan beban untuk menjaga tekanan dan level oksigen pada gas buang boiler sesuai dengan yang diinginkan turbin-generator.PID fuzzy dirancang sebagai kontroler yang mampu mengatasi perubahan parameter plant terutama saat terjadi pembebanan. Kontroler PID terbukti dapat mengurangi error steady state dan meredam osilasi. Akan tetapi ketika terjadi perubahan beban, respon sistem mengalami osilasi yang cukup besar. Sehingga diperlukan fuzzy tuner untuk mendapatkan nilai parameter PID yang baru ketika terjadi perubahan beban.
Optimasi Parameter Kontroler PID BerbasisAlgoritma Particle Swarm Optimization untuk Pengendalian Kecepatan Motor Induksi Tiga Fase Suhartono, Suhartono Suhartono
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.256

Abstract

Kontroler PID adalah kontroler yang paling populer abad ini karena kefektifannya luar biasa, implementasinya sederhana dan aplikasinya sangat luas. Namun, dalam prakteknya tuning kontroler PID merupakan suatu persoalan tersendiri yang tidak mudah dan umumnya masih dilakukan secara manual yang memerlukan cukup waktu. Tugas akhir ini membahas teknik tuning kontroler PID menggunakan metode PSO (Particle Swarm Optimization). Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode PSO yang digunakan untuk mendapatkan nilai parameter PID  menghasilkan performa sistem yang baik terutama pada saat wmin = 0,25, wmax = 0,75 jumlah populasi sebanyak 50 dan dilakukan sebanyak 50 iterasi didapatkan Kp = 11,2215, Ki = 2,0873 dan Kd = 5,4503 dan ketika dilakukan didapati rise time sebesar 8,4 detik, overshoot sebesar 2%, setling time sebesar 10,72 detik dan error steady state sebesar 20 RPM.

Page 3 of 398 | Total Record : 3978