cover
Contact Name
Munaris
Contact Email
pbl@fkip.unila.ac.id
Phone
+6282280384220
Journal Mail Official
pbl@fkip.unila.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung 35141
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Punyimbang
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : 29871328     DOI : https://doi.org/10.23960/punyimbang
Jurnal Punyimbang adalah media publikasi yang bertujuan untuk menjadi sumber akademis pada studi pendidikan bahasa, sastra, masyarakat, dan budaya. Kami menerbitkan artikel hasil penelitian asli, artikel ulasan, dan studi kasus yang berfokus pada pendidikan bahasa, sastra, masyarakat, budaya, dan topik terkait lainnya. Jurnal Punyimbang terbit dua kali dalam setahun, pada bulan Mei dan Oktober.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Punyimbang" : 5 Documents clear
SEBUAH MAKNA DALAM PROSESI NGELAMA DIDALAM ADAT LAMPUNG SUNGKAI Amanda, Cita; Yunita, Lidiya Nurma
Jurnal Punyimbang Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Punyimbang
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/punyimbang.v5i1.821

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna prosesi adat Ngelama dalam adat Lampung Pepadun. Prosesi Ngelama merupakan tradisi yang mencerminkan hubungan kekerabatan yang erat dalam keluarga serta mengandung makna simbolis, seperti rasa hormat, tanggung jawab, dan kebersamaan. Untuk menggali makna dari prosesi ini, penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Melalui pendekatan ini, peneliti berupaya memberikan gambaran holistik mengenai proses pelaksanaan adat Ngelama serta Makna peranannya dalam membangun harmoni dikeluarga adat Lampung Pepadun.Artikel ini diharapkan dapat memperkaya kajian tentang adat dan budaya lokal sebagai bagian penting dari identitas masyarakat Lampung. This study aims to examine the meaning of the Ngelama traditional procession in the Lampung Pepadun custom. The Ngelama procession is a tradition that reflects close kinship relationships in the family and contains symbolic meanings, such as respect, responsibility, and togetherness. To explore the meaning of this procession, the research uses qualitative methods with data collection techniques in the form of interviews, participatory observations, and documentation. Through this approach, the researcher seeks to provide a holistic overview of the process of implementing the Ngelama custom and the meaning of its role in building harmony in the Lampung Pepadun traditional family.This article is expected to enrich the study of local customs and culture as an important part of the identity of the Lampung people.
ANALISIS BUDAYA LAMPUNG DALAM NOVEL NEGARABATIN KARYA UDO Z. KARZI Cahyani , Syafira Indah; Saputra , Muhammad Adjis Okpara
Jurnal Punyimbang Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Punyimbang
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/punyimbang.v5i1.822

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi budaya Lampung dalam novel "Negarabatin" karya Udo Z. Karzi. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian mengkaji bagaimana unsur-unsur budaya Lampung direpresentasikan dalam karya sastra. Sumber data utama adalah novel "Negarabatin", dengan data sekunder berupa literatur tentang budaya Lampung. Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dengan membaca novel secara cermat dan mencatat bagian-bagian yang mencerminkan aspek budaya Lampung. Hasil penelitian mengidentifikasi lima tradisi budaya Lampung yang direpresentasikan dalam novel, yaitu: (1) Ngakan menyan, tradisi berdoa dan syukuran keluarga (2) Nyambai, seni pertunjukan yang berfungsi sebagai ajang perkenalan dan perjodohan (3) Bediom, upacara perpindahan rumah (4) Penayuhan, upacara perkawinan adat besar-besaran dan (5) Bebali/Ngababali, ritual untuk menghormati nenek moyang dan meminta izin membuka lahan baru. Penelitian menyimpulkan bahwa novel "Negarabatin" tidak sekadar menyajikan cerita fiksi, melainkan juga menghadirkan elemen budaya Lampung yang autentik. Karya sastra berperan penting dalam merepresentasikan dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal, memberikan pemahaman mendalam tentang sistem sosial, adat istiadat, dan kearifan lokal masyarakat Lampung. This research aims to analyze the representation of Lampung culture in the novel "negarabatin" by Udo Z. Karzi. Through a descriptive qualitative approach, the research examines how elements of Lampung culture are represented in literary works. The main data source is the novel "negarabatin", with secondary data in the form of literature about Lampung culture. The data collection method was carried out through literature study by reading the novel carefully and noting the parts that reflect aspects of Lampung culture. The research results identified five Lampung cultural traditions represented in the novel, namely: (1) Ngakan Menyan, a family tradition of prayer and thanksgiving; (2) Nyambai, a performing art that functions as a place for introductions and matchmaking; (3) Bediom, house moving ceremony; (4) Penayuhan, a large-scale traditional wedding ceremony; and (5) Bebali/Ngababali, a ritual to honor ancestors and ask for permission to open new land. The research concluded that the novel "negarabatin" does not just present a fictional story, but also presents authentic Lampung cultural elements. Literary works play an important role in representing and preserving local cultural values, providing an in-depth understanding of the social system, customs and local wisdom of the Lampung people.
KEPERCAYAAN MASYARAKAT LAMPUNG TERHADAP MANTRA (MEMANG) DI ERA MODERENISASI Putri, Desti Aulia; Agustina, Rosalia
Jurnal Punyimbang Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Punyimbang
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/punyimbang.v5i1.823

Abstract

Penelitian ini mengkaji fenomena bertahannya kepercayaan terhadap mantra (memang) di kalangan masyarakat Lampung di tengah arus modernisasi yang semakin kuat. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi etnografis, penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika praktik mantra dalam konteks perubahan sosial budaya kontemporer. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, dengan informan kunci yang terdiri dari tokoh adat, dan masyarakat umum di wilayah Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mantra masih memiliki signifikansi kultural yang tinggi, meskipun mengalami transformasi makna dan praktik seiring perkembangan zaman. Masyarakat Lampung mempertahankan kepercayaan terhadap memang sebagai warisan budaya yang memiliki fungsi simbolik, sosial, dan psikologis. Penelitian ini mengungkap bahwa modernisasi tidak sepenuhnya menghapuskan kepercayaan tradisional, melainkan mendorong adaptasi dan reinterpretasi praktik budaya. Temuan penelitian memberikan kontribusi penting dalam memahami ketangguhan budaya lokal dan mekanisme survival kearifan tradisional di era globalisasi. This research examines the phenomenon of the persistence of belief in mantras (indeed) among the people of Lampung amidst the increasingly strong current of modernization. Through a qualitative approach with ethnographic study methods, the research aims to explore the dynamics of mantra practice in the context of contemporary socio-cultural change. Data collection was carried out through in-depth interviews with key informants consisting of traditional leaders and the general public in the Lampung region. The research results show that mantras still have high cultural significance, even though they have experienced transformations in meaning and practice over time. Lampung people maintain belief in it as a cultural heritage that has symbolic, social and psychological functions. This research reveals that modernization does not completely eradicate traditional beliefs, but rather encourages adaptation and reinterpretation of cultural practices. The research findings provide an important contribution in understanding the resilience of local culture and the survival mechanisms of traditional wisdom in the era of globalization.
Makna Simbolik Kain Tapis Lampung sebagai Identitas Budaya Lampung Martini, Martini; Arta, Diva Danu
Jurnal Punyimbang Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Punyimbang
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/punyimbang.v5i1.825

Abstract

Kain tapis merupakan warisan budaya paling prestigius masyarakat Lampung yang memiliki signifikansi mendalam melampaui fungsi tekstil konvensional. Penelitian kualitatif dengan metode etnografis ini mengeksplorasi kompleksitas kain tapis sebagai medium komunikasi budaya yang hidup dan dinamis, dengan fokus penelitian di wilayah Pesawaran, Provinsi Lampung. Studi mendalam mengungkapkan bahwa setiap motif, warna, dan teknik pembuatan kain tapis mengandung narasi filosofis yang kaya akan makna. Kain tapis tidak sekadar produk kerajinan, melainkan representasi identitas kultural, struktur sosial, dan nilai-nilai fundamental masyarakat Lampung. Proses pembuatannya, yang mayoritas dilakukan oleh perempuan, mencerminkan filosofi "Piil Pesenggiri" yang menjunjung tinggi harga diri dan keteguhan tradisi.Penelitian ini mengidentifikasi peran penting kain tapis dalam upacara adat, ritual sosial, dan komunikasi status kultural. Meskipun menghadapi tantangan globalisasi, upaya pelestarian terus dilakukan melalui inovasi desain, edukasi, dan pengembangan ekonomi kreatif. Artikel ini menegaskan bahwa kain tapis adalah teks budaya kompleks yang memerlukan apresiasi berkelanjutan untuk mempertahankan warisan adiluhung bagi generasi mendatang. Tapis cloth is the most prestigious cultural heritage of the Lampung people that has profound significance beyond the function of conventional textiles. This qualitative research using ethnographic methods explores the complexity of tapis cloth as a living and dynamic medium of cultural communication, with the focus of the research in the Pesawaran area, Lampung Province. An in-depth study reveals that each motif, color, and technique of making tapis cloth contains a philosophical narrative that is rich in meaning. Tapis cloth is not just a craft product, but a representation of cultural identity, social structure, and fundamental values ​​of the Lampung people. The manufacturing process, which is mostly carried out by women, reflects the philosophy of "Piil Pesenggiri" which upholds self-esteem and the steadfastness of tradition.This study identifies the important role of tapis cloth in traditional ceremonies, social rituals, and communication of cultural status. Despite facing the challenges of globalization, preservation efforts continue to be carried out through design innovation, education, and the development of the creative economy. This article emphasizes that tapis cloth is a complex cultural text that requires continuous appreciation to maintain a noble heritage for future generations.
ANALISIS SASTRA BANDINGAN PADA PEPACCUR LAMPUNG DAN TAHULI GORONTALO DALAM UPACARA PEMBERIAN GELAR ADAT Putri, Nadila Ayu; Adinda, Nur Hikmawati
Jurnal Punyimbang Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Punyimbang
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/punyimbang.v5i1.1137

Abstract

Penelitian ini menganalisis perbandingan antara dua jenis puisi tradisional Indonesia, Pepaccur Lampung dan Tahuli Gorontalo, dalam konteks upacara pemberian gelar adat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tema, nada, amanat dan fungsi kedua jenis puisi tersebut dalam upacara adat. Dengan menggunakan pendekatan analisis sastra komparatif, penelitian ini menganalisis perbedaan dan kesamaan antara Pepaccur dan Tahuli serta menggali implikasi budaya yang terkandung dalam keduanya. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Teknik observasi non partisipan dan studi literatur digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil analisis disajikan dengan menggunakan teknik informal yaitu teknik perumusan kata. Temuan penelitian ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang keragaman sastra tradisional Indonesia dan peran puisi dalam memperkuat identitas budaya lokal.

Page 1 of 1 | Total Record : 5