cover
Contact Name
Nur Hasanah
Contact Email
nur.hasanah@batan.go.id
Phone
+6221-5204243
Journal Mail Official
jpen@batan.go.id
Editorial Address
Kawasan Kantor Pusat Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir
ISSN : 14109816     EISSN : 25029479     DOI : https://doi.org/10.17146/jpen
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir publishes scientific papers on the results of studies and research on nuclear energy development with the scope of energy and electricity planning, nuclear energy technology, energy economics, management of nuclear power plants, national industries that support nuclear power plants, aspects of the nuclear power plant site and environment, and topics others that support the development of nuclear energy.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021" : 9 Documents clear
Kebutuhan Energi Untuk Pengolahan Bauksit di Kalimantan Barat Edwaren Liun; Nurlaila Nurlaila
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2021.23.1.6031

Abstract

KEBUTUHAN ENERGI UNTUK PENGOLAHAN BAUKSIT DI KALIMANTAN BARAT. Mineral bauksit yang terkandung di tanah Kalimantan Barat mempunyai potesi ekonomi jika diolah menjadi bahan baku (alumina) atau menjadi aluminium sehingga mempunyai nilai tambah yang tinggi. Pengolahan bauksit hingga grade aluminium meliputi tahap transformasi kimia antara lain pencucian, peleburan dan elektrolisis. Untuk pengolahan bauksit dilakukan dengan membangun smelter  untuk mengolah bijih (bauksit) hingga menjadi bahan baku industri aluminium berupa alumina. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan energi berupa panas dan listrik pada pabrik alumina. Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah penelusuran pustaka dan analisis benchmarking dengan melakukan perhitungan pada setiap langkah proses yang melibatkan data dan formula terkait. Perhitungan mencakup kuantitas energi panas, energi listrik dan aspek yang terkait dengan sumber energi yang dibutuhkan seperti batubara, energi nuklir dan energi lainnya bagi pembangkit listrik di masa mendatang untuk mendukung industri ini. Dari hasil analisis diperoleh bahwa kebutuhan energi setara untuk grade alumina adalah pada kisar 611 ribu ton batubara untuk menghasilkan satu juta ton alumina. Pengolahan dari alumina menjadi satu juta ton aluminium per tahun membutuhkan ketersediaan pembangkit listrik sebesar 2 ribu MW. Besarnya kebutuhan energi listrik untuk mencapai grade aluminium membutuhkan pembangkit berskala besar yang kemungkinannya akan terpenuhi oleh PLTN berskala besar karena wilayah ini mengandung kekayaan uranium sedangkan batubara dan sumber energi fosil lainnya tidak tersedia secara memadai. 
Hal Muka JPEN 2021 Volume 23 Nomor 1 Juni jpen jpen
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2021.23.1.6416

Abstract

Status Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dan Opsi Nuklir dalam Bauran Energi Nasional Ruslan Ruslan
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2021.23.1.6161

Abstract

STATUS PEMANFAATAN ENERGI BARU TERBARUKAN DAN OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) mentargetkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional paling sedikit 23% pada tahun 2025 dan paling sedikit 31% pada tahun 2050. Pada tahun 2019 realisasi pemanfaatan EBT baru mencapai 9,15% atau baru mencapai 39,8% dibandingkan dengan target pada tahun 2025. Sementara itu di dalam KEN energi nuklir ditetapkan sebagai pilihan terakhir dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status pengembangan EBT di Indonesia dikaitkan dengan pencapain target yang telah ditetapkan dalam KEN dan opsi pemanfaatan energi nuklir dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi referensi atas data sekunder dari bahan pustaka/publikasi/dokumentasi, untuk selanjutnya dilakukan komparasi terkait studi yang dilakukan tersebut dan dilakukan analisa kuantitatif dan kualitatif atas beberapa indikator atau parameter yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan realisasi penyediaan energi primer, pemanfaatan EBT dan penyediaan pembangkit tenaga listrik sampai dengan tahun 2019 masih lebih rendah daripada yang ditargetkan. Untuk mencapai target yang ditetapkan dalam KEN pada tahun 2025 dan 2050 perlu ada perbaikan arah kebijakan dan konsistensi dalam pelaksanaannya. Energi nuklir diperkirakan bisa dimanfaatkan setelah tahun 2030 untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Hal Belakang JPEN 2021 Volume 23 Nomor 1 Juni jpen jpen
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2021.23.1.6417

Abstract

Studi Pengaruh Fraksi Coated Fuel Particle pada Desain Pebble Bed Reactor 40 MWt Berbahan Bakar Uranium Dwi Irwanto; Nining Yuningsih
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2021.23.1.6096

Abstract

Coated Fuel Particle (CFP) adalah tipe elemen bakar mikro berdiameter lebih kecil dari 1 mm, yang di dalamnya terdapat material fisil yang dilapisi oleh beberapa lapisan karbon. Pebble Bed Reactor (PBR) menggunakan konsep CFP untuk elemen bakarnya. CFP dimasukan ke dalam bola elemen bakar berukuran 6 cm dan disebar di dalam zona elemen bakar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh dari fraksi CFP terhadap beberapa parameter neutronik penting seperti faktor multiplikasi efektif, spektrum energi neutron, perubahan densitas material fisil dan fertil, serta tingkat utilisasi material fisil. Analisa dilakukan untuk pada sistem PBR berdaya 40 MWt dengan menggunakan kode Monte Carlo MVP/MVP-BURN, dengan fraksi CFP yang dianalisa berkisar antara 5-60%. Dari penelitian ini didapatkan bahwa fraksi CFP sebesar 10% memberikan nilai optimal untuk beberapa parameter neutronik terkait dan dapat dijadikan acuan untuk desain Pebble Bed Reactor berdaya 40 MWt dengan elemen bakar uranium.
Penyerapan Karbondioksida Oleh Kolom Molecular Sieve Pada Sistem Pemurnian Helium Dalam Peluit Sriyono Sriyono; Rahayu Kusumastuti; Djati Hoesen Salimy; Djoko Irianto; Sofia L Butar Butar; Abdul Hafid; Muhammad Subekti; Topan Setiadipura; Geni Rina Sunaryo
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2021.23.1.6227

Abstract

PENYERAPAN KARBONDIOKSIDA OLEH KOLOM MOLECULAR SIEVE PADA SISTEM PEMURNIAN HELIUM DALAM PELUIT. Peluit adalah desain konseptual reaktor daya yang dirancang berdasar teknologi High Temperature Gas-cooled Reactor (HTGR), dengan siklus konversi daya tidak langsung. Pendingin primer Peluit adalah gas helium dan harus dijaga kemurniannya dari pengotor CO2 dibawah 0,6 parts per million by volume (ppmv) berdasarkan persyaratannya. CO2 terbentuk karena reaksi oksigen atau air dengan karbon di teras pada saat kejadian water/air ingress. Dampak CO2 terhadap sistem, struktur dan komponen (SSK) adalah terjadinya reaksi dekarburisasi pada tabung steam generator. Dalam sistem pemurnian helium Peluit, komponen penyerap CO2 adalah kolom molecular sieve jenis 5A. Penelitian ini bertujuan mendemonstrasikan simulasi proses penyerapan pengotor CO2 pada kolom molecular sieve sepanjang ketinggian kolom yang dirancang sehingga hasil penyerapan menghasilkan konsentrasi batas maksimal pada pendingin primer tidak terlampaui. Metodologi yang digunakan adalah pemodelan perhitungan dengan software Matlab dengan metode penyerapan adalah metode Henry. Tinggi kolom diasumsikan 200 cm, diameter kolom 50 cm, laju aliran gas helium adalah 5% dari aliran utama pendingin primer setara dengan 3,0 kg/s, dan konsentrasi pengotor CO2 adalah 40 ppmv. Berdasarkan simulasi diketahui bahwa setelah 5 detik, gas helium bersih sudah keluar dari ujung kolom dengan konsentrasi pengotor CO2 tersisa 4×10-5 ppmv. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa kolom molecular sieve mampu membersihkan pengotor CO2 dengan efisiensi 99,99% dan dapat disimpulkan bahwa molecular sieve tipe 5A cocok digunakan pada sistem pemurnian helium Peluit. 
Preferred Site Selection Using GIS and AHP: Case Study in Bangka Island NPP Site Ari Nugroho; Eko Kusratmoko; Tito L. Indra
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2021.23.1.6404

Abstract

PREFERRED SITE SELECTION USING GIS AND AHP: CASE STUDY IN BANGKA ISLAND NPP SITE. Industrial growth affects the increasing demand for electricity in various places, this also occurs on the island of Bangka. So far, electricity supply has only been obtained from fossil fuel power plants with inadequate capacity, unstable flow and depending on fuel supplies from outside the island. For this reason, it is necessary to build a Nuclear Power Plant (PLTN) which is believed to be reliable and able to overcome these problems. In order to prepare a safe and economical nuclear power plant site, influential parameters such as population density, cooling system, land clearing, cut and fill, and granite for the foundation have been analyzed. The novelty of this analysis lies in 2 methods which gradually used before come up with a final decision, namely spatial analysis and pairwise comparison using Geographic Information Systems (GIS) and Analytical Hierarchy Process (AHP), respectively. The scope of study area is based on the site vicinity (1:5.000) scale, located in the districts of West and South Bangka. The siting process refers to the rules set by the International Atomic Energy Agency (IAEA). Based on the final results of the analysis using the expert choice program, the numerical weights for West Bangka and South Bangka were 0.709 and 0.291, respectively, with a consistency value of 0.03.
Rancang Bangun Heater Element Segment pada Rangkaian Sistem Reactor Cavity Cooling RDNK Rahayu Kusumastuti Kusumastuti; Dedy Haryanto; Giarno Giarno; Bambang Heru; Ainur Rosidi; Mulya Juarsa; Sriyono Sriyono; Hendro Tjahjono; Surip Widodo; Ign. Djoko Irianto; Dwi Yuliaji; Edy Marzuki
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2021.23.1.6226

Abstract

RANCANG BANGUN HEATER ELEMENT SEGMENT PADA RANGKAIAN SISTEM REACTOR CAVITY COOLING RDNK. Proses pendinginan secara pasif menjadi perhatian khusus sejak kecelakaan PLTN Fukushima dan TMI-2, kecelakaan tersebut diakibatkan oleh gagalnya sistem pendingin aktif dimana pompa tidak berfungsi. Kemudian, aliran sirkulasi alam sebagai prinsip kerja sistem pendingin pasif juga digunakan pada model pendinginan di celah antara dinding luar Reactor Pressure Vessel (RPV) reactor High Temperature Gass Cooled Reactor (HTGR) dan beton penopang RPV. Riset terkait reactor cavity cooling system berbasis pendingin pasif dilakukan dengan membuat Untai Uji Reactor Cavity Cooling System-Reaktor Daya Non Komersial (RCCS-RDNK), namun saat dilakukan komisioning fungsi pemanasannya tidak optimal, temperatur yang ingin dicapai yaitu 300oC – 400oC pada permukaan simulator RPV HTGR tidak tercapai, sehingga dilakukan modifikasi pada sistem pemanas dengan heater element segments (HES) berbasis proses radiasi. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan analisis pada pengujian pemanasan HES hasil konstruksi hingga mencapai temperatur optimal. Metode eksperimen dilakukan dengan menghidupkan heater dan merekam perubahan temperatur pada titik pengukuran di bagian permukaan insulator brick (BRICK), permukaan dalam RPV (RPVD), permukaan luar RPV (RPVL) dan udara luar. Hasil pengujian menunjukkan, secara umum capaian maksimal temperatur pada bagian permukaan RPV sekitar 400oC, dengan temperatur permukaan brick sekitar 700oC. Hal ini menunjukkan bahwa, konstruksi pemanas HES dapat beroperasi optimal dan memenuhi kriteria simulasi pendingin pada RCCS HTGR.
Koreksi Geometrik Pemetaan Tataguna Lahan di Sekitar Calon Tapak PLTN Kalimantan Barat Heri - Priyanto; Mudjiono - Mudjiono; Sutarto - Yosomulyono
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2021.23.1.6306

Abstract

Lahan yang diusulkan untuk PLTN kemungkinan tidak sesuai, sehingga studi kesesuaian tataguna lahan dan air untuk penetapan tapak prototipe PLTN perlu dilakukan. Penggunaan citra satelit sebagai salah satu jenis data hasil penginderaan jauh telah banyak dilakukan dalam analisis kesesuaian lahan atau tataguna lahan. Sebagai langkah awal yang penting untuk mempersiapkan citra satelit resolusi tinggi (CSRT) seperti citra pleiades 1A yang digunakan pada penelitian ini adalah proses Koreksi Geometrik dengan data masukan utama adalah koordinat GCP hasil survei dan pengukuran di lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rektifikasi (pembetulan) atau restorasi (pemulihan) citra agar koordinat citra sesuai dengan koordinat geografis. Pengolahan data CSRT menggunakan beberapa metode, yaitu assemble, mosaik, dan pansharp serta koreksi geometrik on-screen. Uji akurasi proses pengolahan data CSRT menggunakan persamaan root mean square error (RMSE) atau circular error. Data raster terkoreksi geometrik yang dihasilkan memiliki RMSE sebesar 1,53 serta ketelitian geometrik horisontal sebesar 2,32, sehingga dapat memenuhi standar untuk digunakan dalam pembuatan peta dasar tataguna lahan dengan skala 1:5000.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 23, No 2 (2021): Desember 2021 Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021 Vol 22, No 2 (2020): Desember 2020 Vol 22, No 1 (2020): Juni 2020 Vol 21, No 2 (2019): Desember 2019 Vol 21, No 1 (2019): Juni 2019 Vol 20, No 2 (2018): Desember 2018 Vol 20, No 1 (2018): Juni 2018 Vol 19, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 19, No 1 (2017): Juni 2017 Vol 18, No 2 (2016): Desember 2016 Vol 18, No 1 (2016): Juni 2016 Vol 17, No 2 (2015): Desember 2015 Vol 17, No 1 (2015): Juni 2015 Vol 16, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 16, No 1 (2014): Juni 2014 Vol 15, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 15, No 1 (2013): Juni 2013 Vol 14, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 14, No 1 (2012): Juni 2012 Vol 13, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 13, No 1 (2011): Juni 2011 Vol 12, No 2 (2010): Desember 2010 Vol 12, No 1 (2010): Juni 2010 Vol 11, No 2 (2009): Desember 2009 Vol 11, No 1 (2009): Juni 2009 Vol 10, No 2 (2008): Desember 2008 Vol 10, No 1 (2008): Juni 2008 Vol 9, No 2 (2007): Desember 2007 Vol 9, No 1 (2007): Juni 2007 Vol 8, No 2 (2006): Desember 2006 Vol 8, No 1 (2006): Juni 2006 Vol 7, No 2 (2005): Desember 2005 Vol 7, No 1 (2005): Juni 2005 Vol 6, No 2 (2004): Desember 2004 Vol 6, No 1 (2004): Juni 2004 Vol 5, No 2 (2003): Desember 2003 Vol 5, No 1 (2003): Juni 2003 Vol 4, No 2 (2002): Desember 2002 Vol 4, No 1 (2002): Juni 2002 Vol 3, No 2 (2001): Desember 2001 Vol 2, No 4 (2000): Desember 2000 Vol 2, No 3 (2000): September 2000 Vol 2, No 2 (2000): Juni 2000 Vol 2, No 1 (2000): Maret 2000 Vol 1, No 4 (1999): Desember 1999 Vol 1, No 3 (1999): September 1999 Vol 1, No 1 (1999): Maret 1999 More Issue