cover
Contact Name
Sugeng Setia Nugroho
Contact Email
sugengsnugroho@uny.ac.id
Phone
+628562977629
Journal Mail Official
sugengsnugroho@uny.ac.id
Editorial Address
Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta Jl. Colombo No. 1 Karangmalang Yogyakarta 55281, Indonesia
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Medikora: Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga
ISSN : 02169940     EISSN : 27212823     DOI : 10.21831
Core Subject : Health, Education,
MEDIKORA is a sports health scientific journal published by the Sports Science Study Program of the Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Yogyakarta which contains the results of critical analysis studies and research in the field of sports health. The Journal is published twice a year (April and October).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. I, No. 1, April 2005" : 7 Documents clear
PENGAMATAN SKILL MOTORIK DAN FISIK DALAM UPAYA MENJADIKAN SOSOK MANUSIA BERKUALITAS Panggung Sutapa
MEDIKORA Vol. I, No. 1, April 2005
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3183.642 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4730

Abstract

Pengamatan skill motorik dan fisik yang dilakukan secara rutin dapat  menemukan ada tidaknya keabnormalan perkembangan penginderaan, kreasi  gerak, dan improvisasi gerak serta bentuk maupun sikap tubuh. Keberhasilan  pengamatan perkembangan skill motorik dan fisik sangat ditentukan oleh  keahliain  testor terutama dalam mempersiapkan unsur-unsur bentuk tes skill motorik  maupun fisik.Pengamatan kedua unsur tersebut dapat dilakukan dengan berbagai  macam cara pengamatan skill motorik dengan melihat penguasaan  ketrampilannya dalam grafik tingkat keberhasilan dan kegagalan untuk setiap  tugas. Pengamatan aspek fisik dengan melihat pada posisi duduk, berdiri maupun  berjalan pada bidang garis horizontal, vertikal maupun garis lurus.Kata kunci: skill motorik dan fisik,manusia berkuaiitas
CEDERA OLAHRAGA DALAM PERSPEKTIF TEORI MODEL EKOLOGI Yustinus Sukarmin
MEDIKORA Vol. I, No. 1, April 2005
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5281.543 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4702

Abstract

Semua aktivitas manusia, termasuk olahraga, penuh dengan risiko atau bahaya.   Seiring dengan meningkatnya aktivitas olahraga meningkat pula risiko  atau bahaya tersebut. Sekecil apa pun risiko atau bahaya yang ada dalam aktivitas  olahraga, jika diabaikan atau tidak ditangani dengan sungguh-sungguh dan  tidak  dapat dikendalikan sepenuhnya akan menimbulkan kecelakaan dengan  segala  akibat yang merugikan manusia, di antaranya cedera.Cedera yang terjadi pada waktu seseorang melakukan aktivitas fitness,  latihan, atau pertandingan olahraga, — kemudian disebut cedera olahraga —  meliputi sistem muskulosekeletal. Ada dua tipe cedera olahraga, yaitu: cedera  akut dan cedera kronis. Patah tulang, memar, robek ligamen, robek otot atau  tendo,  lecet, dan tergores adalah beberapa contoh cedera akut, sedangkan stress fractures, tendinitis, dan epifisitis atau apofisitis merupakan sebagian contoh  cedera  kronis.Menurut teori keselamatan, kecelakaan (cedera) itu dapat dicegah atau  dihindari. Untuk mencegah terjadinya cedera olahraga secara akurat, orang  harus  tahu penyebabnya. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, penyebab  terjadinya kecelakaan (cedera) harus dihilangkan atau dikendalikan.    Teori model  ekologi mengatakan kecelakaan terjadi karena ada interaksi yang dinamis antara  dua faktor, yaitu faktor manusia (intrinsik) dan faktor  lingkungan (ekstrinsik).  Oleh sebab itu, penanganan terhadap faktor penyebab terjadinya kecelakaan  (cedera) harus dilakukan secara terpadu, artinya kedua-duanya harus  mendapatkan perhatian.Kata kunci : cedera olahraga, model ekologi.
BERBAGAI MACAM TES UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESTABILAN SENDI LUTUT Bambang Priyonoadi
MEDIKORA Vol. I, No. 1, April 2005
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2829.382 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4731

Abstract

Lutut mudah sekali terserang cedera traumatik. Persendian ini kurang mampu  melawan kekuatan medial, lateral, tekanan, dan rotasi, karena lemahnya otot,  dan mudah mendapat luka memar. Mekanisme datangnya cedera sendi lutut "  yang berakibat serabut ligamen utama dari lutut bisa menjadi putus bergantung  pada aplikasi dan kekuatan, pukulan, tekanan, gerakan yang melebihi batas  keregangan. Cedera ini dapat terjadi karena suatu gaya pada garis lurus (straigth  line) langsung atau melalui bidang tunggal (single plane), atau karena suatu gaya  berputar mendadak.Luka akut dan kronis pada lutut dapat mengakibatkan ketidakstabilan  sendi, lutut yang terluka dipenksa stabilitasnya secepat mungkin setelah cedera  dan dilakukan hanya oleh tenaga yang sudah terlatih dan profesional. Lutut yang  cedera dan lutut yang tidak cedera dites dan dikontraskan atau dibedakan  untuk  menentukan suatu perbedaan dalam tingkat stabilitasnya.Tes tekanan valgus dan varus dimaksudkan untuk menampakkan  kelemahan kompleks kestabilan lateral dan medial, khususnya serabut ligamen  colateral. Tes untuk menentukan integntas dari ligamen cruciate dapat dilakukan  dengan menggunakan: 1) tes Drawer pada fleksi 90 derajat, (2) tes Drawer  Lachman, (3) tes pivot-shift, (4) tes Jerk, dan (4) tes Drawer fleksi-rotasi. Untuk  memastikan ketidakstabilan ligamen cruciate sebelah posterior dapat dilakukan  dengan: (1) tesDrawer posterior, (2) tes recurvatum rotasi eksternal, dan (3) tes  "Sag" Posterior. Adapun untuk menentukan meniscus yang robek dapat  menggunakan tiga cara yaitu dengan: (1) tes McMurray, (2) tes kompresi aplg,dan (3) tes distraksi apley.Kata kunci: tes stabilitas sendi lutut
PENEGAKAN DIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN PROSEDUR UJI LATIH JANTUNG Novita Intan Arovah
MEDIKORA Vol. I, No. 1, April 2005
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2581.108 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4703

Abstract

Kata kunci : penyakit jantung koroner - uji latih jantung
EVALUASI EFEK ERGOGENIK GINSENG Rachmah Laksmi Ambardini
MEDIKORA Vol. I, No. 1, April 2005
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1496.276 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4732

Abstract

Ginseng merupakan tanaman obat yang sudah lama digunakan dan  dipercaya mempunyai efek adaptogen dan ergogenik. Suplemen ginseng banyak  dikonsumsi olahragawan dengan tujuan utama meningkatkan kinerja fisik.   Salah  satu spesies yang paling sering digunakan adalah Panax ginseng  C.A.Meyer atau  ginseng Korea. Komponen zat aktif Pginseng adalah  ginsenoside. Berbagai  penelitian menunjukkan bahwa Pginseng mampu  meningkatkan kinerja fisik,  meningkatkan fungsi psikologis, fungsi imun, dan  anti diabetik.  Penelitian tentang efek ergogenik ginseng memberikan hasil yang bervariasi.  Banyak penelitian bermakna jika dilakukan dengan menggunakan ekstrak  ginseng  standar, durasi penelitian lebih dari 8 minggu, dosis lebih dari 1 g akar  kering  atau ekuivalen, dan jumlah subjek yang lebih besar. Secara umum  ginseng aman  digunakan. Penelitian mendatang tentang efek ergogenik  ginseng harus  memperhatikan kualitas ekstrak, respons dosis, durasi  penelitian, dan desain  penelitian yang tepat.Kata kunci: ginseng, efek ergogenik
KEGUNAAN REHABILITASI DAN TERAPI DALAM CEDERA OLAHRAGA Ali Satia Graha
MEDIKORA Vol. I, No. 1, April 2005
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4701

Abstract

Cedera olahraga yang terjadi sangat bermacam-macam pada lokasi tubuh manusia, mulai dari tingkat paling ringan yaitu berupa nyeri, keluhan  lelah, dan  lesu berkepanjangan. Yang paling berat berupa hilangnya fungsi gerak karena  cedera otot atau patah tulang. Jika kondisi itu tidak ditangani dengan tepat, tentu  dapat mengganggu aktivitas kehidupan dan kesehatan  secara umum.Terapi sangat membantu sebagai upaya penyembuhan cedera olahraga  dan bukan pengobatan cedera olahraga, karena dalam pelaksanaannya terapi  dalam rehabilitasi tidak menggunakan obat-obatan, namun melalui latihan dan  pemanfaatan alam sebagai sarana penyembuhan dalam penanganan cedera  olahraga.Kegunaan rehabilitasi dan terapi dalam cedera olahraga sangat  bermanfaat bagi individu atlet yang membutuhkan layanan khusus. Ditinjau dari   segi medis hal ini mempunyai fungsi sebagai pencegahan, peningkatan,  penyembuhann, dan pemuliahan. Seorang olahragawan yang mengalami cedera  setelah melakukan aktivitas dapat kembali melakukan aktivitas olahraga tanpa  mengalami rasa nyeri maupun lelah setelah mendapatkan layanan rehabilitasi  dan terapi.Kata-kata kunci: cedera olahraga, terapi, rehabilitasi
PENGARUH JET LAG DAN CARA MENGATASI TINJAUAN FISIOLOGI Tri Prabowo
MEDIKORA Vol. I, No. 1, April 2005
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4733

Abstract

Suatu pertandingan tingkat dunia kadang tidak dilaksanakan di negeri  sendiri. Jarak yang jauh diharuskan ditempuh dalain waktu singkat. Untuk tujuan  tersebut pilihan yang tepat adalah dengan transportasi udara dengan pesawat.  Sehingga atlet, ofisial dan pelatih akan menempuh perjalanan singkat melewati  beberapa zona waktu. Akibat peristiwa tersebut penumpang pesawat sering  mengalami gangguan setelah tiba di negara tujuan. Beberapa gejala yang  muncul  pada keadaan ini antara lain kesulitan tidur, kelemahan dan hilangnya  nafsu makan.  Kondisi tersebut dikenal dengan istilah jet lag. la dapat  mengganggu penampilan  atlet pada pertandingan yang akan diikuti, sehingga  harus secepatnya dipulihkan.Secara fisiologis tubuh manusia telah memiliki ritme sirkadian tertentu  yang telah diatur secara sentral. Kondisi tubuh manusia pada saat istirahat baik  temperatur badan, tekanan darah, denyat jantung, fungsi saluran cerna dan  saluran  kencing memiliki irama sirkadian tertentu. Jam biologis di dalam tubuh manusia  senantiasa berputar seiring kegiatan rutin yang dikerjakan.  Irama tersebut berjalan  kontinu dan akan berubah dengan adanya perubahan  pola kegiatan dan pengaruh  dan luar. Adanya perubahan akibat perjalanan  singkat trans meridian akan  mengacaukan ritme biologis tersebut.Penelitian yang telah ada melibatkan beberapa subjek baik dari kalangan  atlet maupun nonatlet. Beberapa aspek berperan dalam proses adaptasi, berat  ringannya gejala dan kecepatan pemulihan. Arah perjalanan menuju negara  tujuan,  musim dan usia menjadi aspek penentu juga terhadap timbulnya jet lag. Untuk  mcngatasi jet lag ini dibutuhkan beberapa hal mulai dari  preadaptasi, pemilihan  menu makanan, fototerapi dan pemberian obat-obatan. Walaupun begitu,  motivasi atlet juga berperan untuk meringankan gejala dan  kecepatan adaptasi.Kata kunci : jet lag, sirkadian, atlet

Page 1 of 1 | Total Record : 7