Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ADAPTASI SUHU TUBUH TERHADAP LATIHAN DAN EFEK CEDERA DI CUACA PANAS DAN DINGIN Satia Graha, Ali
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 6, No 2 (2010): Juli
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.889 KB) | DOI: 10.21831/jorpres.v6i2.10339

Abstract

Somebody's skill to adapt in their different surrounding environment is differing from one to another; it can be seen in the level of the acclimatization toward the temperature. Today, we have to do our activities or practices in a high temperature, we will lose many body's liquid. From that reason, body will do some of physiologic mechanism to send the heat out and stabilized the body temperature by paying attention and doing efforts to change the body liquid which was out and bring the body's mineral internally pr externally.Some of injuries which can happen when we do some practices in dry area are heat cramps, heat syncope, heat exhaustion (there are two types: water completing, salt completing), and heat stroke. Many sweats out from the body can cause dehydration.In the other hand, if we doing some practicing in cold area, the body physiology adaptation is side system velocity decrease, the body will decrease blood pale velocity on the extremity in skin surface. Body's chill setting is an increasing metabolic rapid caused by thyroxin and catecholamine release (epinephrine and nor epinephrine)  Keywords: body's temperature, practice, injury effect, hot and cold weather
MANFAAT TERAPI MASASE FRIRAGE DAN STRETCHING DALAM PENANGANAN CEDERA PADA ATLET OLAHRAGA BELADIRI Ali Satia Graha
MEDIKORA Vol. VIII No. 2 April 2012
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v0i2.4650

Abstract

Prestasi puncak atlet, khususnya cabang beladiri tidak terlepas dari perananpenerapan IPTEK olahraga dalam pembinaan prestasi agar menciptakan atlet beladiriyang berprestasi. Atlet beladiri yang berprestasi banyak berasal dari daerah yangmemiliki cabang olahraga yang diunggulkan untuk mengikuti event kejuaraan nasionalmaupun internasional seperti pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS),Pekan Olahraga Nasional (PON), Universiade, Asian Games, Sea Games danOlimpiade. Namun demikian, tujuan untuk mendapat medali sering terhambat olehcedera, baik dalam proses latihan maupun saat bertanding.Berdasarkan keadaan tersebut, akhir-akhir ini berbagai jenis terapi masase telahditerapkan untuk meningkatakan prestasi atlet beladiri dengan tujuan mengurangitingkat cedera ringan, di antaranya terapi masase frirage dan stretching. Manfaatmasase frirage dapat membantu mempelancar peredaran darah, mengurangi rasa nyeri,dan membantu memposisikan pergeseran sendi akibat keseleo, sedangkan stretchingdapat membantu otot tetap fleksibel serta mengurangi kekakuan dan kontraksi. Manfaatdari kedua terapi tersebut sangat membantu atlet beladiri dalam mengatasi gangguancederanya, sehingga diharapkan dapat mencapai prestasi tinggi dalam setiap kejuaraan. Kata kunci: masase frirage, stretching, cedera dan olahraga beladiri
The effect of sports massage with meditation on myalgia disorders Ali Satia Graha; Rina Yuniana
MEDIKORA Vol 20, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v20i2.43082

Abstract

Myalgia is pain that occurs in the muscles that can interfere with daily activities. Sports massage and meditation is an alternative to reduce the feeling. The purpose of this study was to determine the effect of sports massage on overcoming myalgia disorders. This study uses a quantitative quasi-experimental method with this type of design using the equivalent time series sample design. The population in this study was a total of 36 masseurs who worked in sports injury therapy massage centers on the 4th floor of UNY Plaza. The sample was determined using purposive sampling technique and obtained a number of 15 samples. This type of research is a quasi-experimental, using a pretest-posttest design. Research subjects were given 3 (three) repetitions of treatment, namely the first week, the second week and the third week. The data analysis technique in this study used a t-test (paired t-test), in test I, test II and test III, the overall significance was obtained with a value of 0.000 (sig. 0.05). The conclusion in this research is sports massage with meditation can reduce myalgia disorders.Pengaruh sports massage dengan meditasi terhadap gangguan myalgiaAbstrakMyalgia merupakan nyeri yang terjadi pada otot yang dapat menganggu aktivitas sehari-hari. Sports massage dan meditasi merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi rasa nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sports massage dengan meditasi terhadap gangguan myalgia. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen kuantitatif dengan jenis rancangan menggunakan the equivalent time series sample design. Populasi dalam penelitian ini adalah masseur sejumlah total 36 yang bekerja di tempat masase terapi cedera olahraga di Plaza UNY lantai 4. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh sejumlah 15 sampel. Subjek penelitian diberikan 3 (tiga) kali pengulangan perlakuan yaitu minggu ke- I, minggu ke-II dan minggu ke-III. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t (paired t-test). pada uji I diperoleh nilai 0,000 (sig. 0,05), uji II diperoleh nilai 0,000 (sig. 0,05) dan uji III diperoleh nilai 0,000 (sig. 0,05). Kesimpulan dalam penelitan ini adalah sports massage dengan meditasi dapat mengurangi gangguan myalgia 
PENGARUH SPORTS MASSAGE PADA EKSTREMITAS BAWAH TERHADAP FLEKSIBILITAS PEMAIN SEPAK BOLA Nurkholis Ipang Ripai; Ali Satia Graha
MEDIKORA Vol 17, No 1 (2018): April
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.958 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v17i1.23492

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sports massage pada ekstremitas bawah setelah latihan terhadap fleksibilitas. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental design yang mempunyai kelompok kontrol, namun tidak dipilih secara random (nonequivalent control group design). Populasi penelitian adalah pemain tim sepak bola di Desa Argomulyo Cangkringan Sleman Yogyakarta sebanyak 20 orang dengan sampel berjumlah 10 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis dilakukan dengan uji analysis of varians (Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hasil signifikan terhadap pengaruh sports massage pada fleksibilitas
PENGARUH MASASE DENGAN TERAPI PANAS TERHADAP PEMULIHAN GANGGUAN NYERI OTOT TRAPEZIUS PADA PEMAIN RUGBY Gilang Fachri Maulana; Ali Satia Graha
MEDIKORA Vol 18, No 1 (2019): April
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.352 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v18i1.29190

Abstract

Olahraga rugby merupakan olahraga intensitas tinggi yang ditandai dengan adanya aktivitas lari dengan kecepatan tinggi, sprint, dan hantaman-hantaman antar pemain. Gangguan nyeri otot trapezius sering terjadi pada pemain rugby. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh masase dengan terapi panas terhadap pemulihan gangguan nyeri otot trapezius pada pemain rugby. Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain rugby Universitas Negeri Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan sampel sebanyak 10 orang. Data yang dikumpulkan adalah derajat nyeri otot trapezius sebelum dan sesudah perlakuan sebanyak 6 sesi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan uji hipotesis dengan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh masase dengan terapi panas terhadap pemulihan gangguan nyeri otot trapezius. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan nilai nyeri pada sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest) pada setiap sesi. Walaupun demikian, persepsi nyeri mengalami kenaikan kembali pada setiap sesi sebelum diberikan perlakuan. THE EFFECT OF MASSAGE WITH HEAT THERAPY ON THE RECOVERY OF TRAPEZIUS MUSCLE PAIN DISORDERS IN RUGBY PLAYERSAbstractRugby is a high-intensity sport characterized by high-speed running, sprinting, and collision between players. Trapezius muscle pain disorders often occur in rugby players. The purpose of this study was to determine the effect of massage with heat therapy on the recovery of trapezius muscle pain disorders in rugby players. This research is a pre-experimental research with one group pretest-posttest design. The population in this study is the rugby player of Yogyakarta State University. The sampling technique uses purposive sampling with inclusion and exclusion criteria so that a sample of 10 people is obtained. Data collected was the degree of trapezius muscle pain before and after treatment for 6 sessions. Data analysis techniques used descriptive analysis and hypothesis testing with the Wilcoxon Signed Rank Test. The results showed that there was an effect of massage with heat therapy on the recovery of trapezius muscle pain disorders. This study shows that there is a decrease in the value of pain before and after the treatment (posttest) at each session. However, the perception of pain has increased again in each session before being given treatment.
Seberapa besar keyakinan diri pelatih ekstrakurikuler panahan kabupaten Banyumas? Betrix Teofa Perkasa Wibafiet Billy Yacshie; Suharjana Suharjana; Ali Satia Graha; Afeb Chesa Arianto
MEDIKORA Vol 21, No 1 (2022): April
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v21i1.45490

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase keyakinan diri pelatih ekstrakurikuler olahraga di SMA se-Kabupaten Banyumas. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga dapat benar-benar dirasakan manfaatnya dengan cara sekolah mampu mengadakan program dengan berorientasi pada prestasi olahraga khususnya olahraga individu seperti panahan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup yang berjumlah 12 butir pernyataan valid dengan nilai reliabilitas sebesar 0,897. Sampel penelitian adalah pelatih ekstrakurikuler olahraga di SMA se-Kabupaten Banyumas yang berjumlah 40 orang dari 8 sekolah, yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria pelatih SMA Negeri di Kabupaten Banyumas, ada ekstrakurikuler olahraga panahan, pelatih bersedia menjadi sampel. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang disajikan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian keyakinan diri pelatih ekstrakurikuler olahraga di SMA se-Kabupaten Banyumas berada pada kategori “sangat rendah” sebesar 5,00%, “rendah” sebesar 22,50%, “cukup” sebesar 32,50%, “tinggi” sebesar 32,50%, dan “sangat tinggi” sebesar 7,50%How confident are the archery extracurricular trainers in Banyumas?AbstractThis study aims to determine the percentage of self-confidence of extracurricular sports coaches in high schools throughout Banyumas Regency.  The benefits of sport extracurricular activities can be truly felt by the way schools are able to organize programs that are oriented towards sporting achievements, especially individual sports such as archery.  This research is a descriptive research.  The method used is a survey.  The data collection technique used a closed questionnaire, totaling 12 valid statements with a reliability value of 0.897.  The sample in this study was sports extracurricular coaches in high school throughout Banyumas Regency, totaling 40 people from 8 schools, which were taken using a purposive sampling technique, with the criteria of coaches at public high schools in Banyumas Regency, there was archery extracurricular, the coach was willing to be a sample.  The data analysis technique used quantitative descriptive analysis which was presented in the form of percentages.  The results of the research on the self-confidence of sports extracurricular trainers in high schools throughout Banyumas Regency are in the "very low" category of 5.00%, "low" of 22.50%, "enough" of 32.50%, "high" of 32. 50%, and “very high” at 7.50%. 
IDENTIFIKASI MACAM CEDERA PADA PASIEN KLINIK TERAPI FISIK FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNY Ali Satia Graha
MEDIKORA Vol. IX No. 1 Oktober 2012
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.013 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4645

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi macam cedera pada pasienklinik terapi fisik Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (KTF FIKUNY).Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metodesurvei. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pasien KTF FIK UNY yangmengalami cedera anggota gerak tubuh pada tahun 2010 dan 2011 . Analisis data yangdigunakan dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik deskriptif persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sepuluh macam cedera anggotagerak tubuh yang dialami pasien KTF FIK UNY, yaitu cedera leher, bahu, siku,pergelangan tangan, jari tangan, pinggang, panggul, lutut, engkel, dan jari kaki. Darisepuluh macam cedera tersebut cedera bahu merupakan cedera yang paling seringdialami pasien KTF FIK UNY dengan persentase 20,29 % pada tahun 2010 dan 23,03% pada tahun 2011, sedangkan cedera yang paling sedikit dialami adalah cedera jarikaki dengan persentase 0,23 % pada tahun 2010 dan 0,58 % pada tahun 2011 . Selain itupada penelitian ini dapat juga diketahui bahwa pada tahun 2010 dan 2011 pasien lakilaki lebih banyak mengalami cedera dibandingkan pasien perempuan dari sepuluhmacam cedera yang terjadi, kecuali pada tahun 2011 bahwa pasien perempuan lebihbanyak mengalami cedera bahu dibandingkan pasien laki-laki. Kata Kunci: Cedera, Pasien KTF FIK UNY
KEGUNAAN REHABILITASI DAN TERAPI DALAM CEDERA OLAHRAGA Ali Satia Graha
MEDIKORA Vol. I, No. 1, April 2005
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4701

Abstract

Cedera olahraga yang terjadi sangat bermacam-macam pada lokasi tubuh manusia, mulai dari tingkat paling ringan yaitu berupa nyeri, keluhan  lelah, dan  lesu berkepanjangan. Yang paling berat berupa hilangnya fungsi gerak karena  cedera otot atau patah tulang. Jika kondisi itu tidak ditangani dengan tepat, tentu  dapat mengganggu aktivitas kehidupan dan kesehatan  secara umum.Terapi sangat membantu sebagai upaya penyembuhan cedera olahraga  dan bukan pengobatan cedera olahraga, karena dalam pelaksanaannya terapi  dalam rehabilitasi tidak menggunakan obat-obatan, namun melalui latihan dan  pemanfaatan alam sebagai sarana penyembuhan dalam penanganan cedera  olahraga.Kegunaan rehabilitasi dan terapi dalam cedera olahraga sangat  bermanfaat bagi individu atlet yang membutuhkan layanan khusus. Ditinjau dari   segi medis hal ini mempunyai fungsi sebagai pencegahan, peningkatan,  penyembuhann, dan pemuliahan. Seorang olahragawan yang mengalami cedera  setelah melakukan aktivitas dapat kembali melakukan aktivitas olahraga tanpa  mengalami rasa nyeri maupun lelah setelah mendapatkan layanan rehabilitasi  dan terapi.Kata-kata kunci: cedera olahraga, terapi, rehabilitasi
PROFIL KONDISI FISIK ATLET UNIT KEGIATAN MAHASISWA PENCAK SILAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KATEGORI TANDING Dewi Nurhidayah; Ali Satia Graha
MEDIKORA Vol 16, No 1 (2017): April
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.425 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v16i1.23475

Abstract

Kondisi fisik merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan sebelum mempelajari teknik, taktik, dan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kondisi fisik atlet UKM Pencak Silat UNY kategori tanding pada putra dan putri.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data tes dan pengukuran. Subjek dalam penelitian ini adalah altet UKM pencak Silat UNY kaategori tanding pada putra dan putri. Instrumen yang digunakan terdiri atas 9 item tes. Pemilihan item tes ini mengacu pada tes kondisi fisik atlet pencak silat dewasa kategori tanding, yaitu: (1) fleksibilitas menggunakan side-split, (2) kecepatan menggunakan sprint 40 meter, (3) daya ledak lengan menggunakan push-up 30 detik, (4) kekuatan otot perut menggunakan sit-up selama 1 menit, (5) kekuatan otot punggung menggunakan back-up selama 1 menit, (6) daya ledak tungkai menggunaka standing triple jump, (7) kelincahan menggunakan shuttle run, (8) daya tahan anaerobik menggunakan sprint 300 meter, dan (9) daya tahan aerobik menggunakan bleep test.Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Berdasarkan hasil analisis tes dengan menglasifikasikan hasil tes dengan norma yang ada, secara umum kondisi fisik atlet UKM Pencak Silat UNY tahun 2016 pada putra rata-rata 63 % dalam kategori baik, 25 % dalam kondisi cukup, dan 13 % dalam kondisi sangat baik. Kondisi fisik atlet UKM Pencak Silat UNY tahun 2016 pada putri rata-rata 75% dalam kategori baik dan 25% dalam kondisi cukup.
MANFAAT ISTIRAHAT PADA PASCA CEDERA AKIBAT BEROLAHRAGA Ali Satia Graha
MEDIKORA Vol 18, No 1 (2019): April
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.923 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v18i1.29196

Abstract

Olahraga yang berkembang di masyarakat telah banyak menerima IPTEK sebagai pelengkap dalam setiap melakukan aktivitas olahraga. tetapi banyak masyarakat yang melakukan aktivitas olahraga, tidak terlepas dari cedera akibat melakukan olahraga tersebut. Cedera akibat olahraga berdampak pada aktivitas sehari-hari dan gangguan tubuh yang lain. Karateristik cedera yang dialami oleh para olahragawan seperti cedera ringan, sedang dan berat Cedera pada olahragawan dapat dikelompokkan yaitu cedera derajat-1, cedera derajat-2 dan cedera derajat-3. Cedera derajat-2 dan cedera derajat-3 pada umumnya dilakukan pengobatannya oleh dokter oleh karena cedera derajat-2 dan cedera derajat-3 biasanya jaringan otot robek atau patah tulang, dll. Macam cedera yang tejadi pada tubuh seperti: tulang, otot, ligamen dan persendian anggota gerak tubuh, baik olahraga body contact ataupun non body contact. Cedera yang terjadi tidak dihiraukan oleh para olahragawan dan mereka masih tetap berlatih, bertanding ataupun melakukan aktivitas olahraga untuk prestasi, hobi ataupun kebugaran. Saat cedera terjadi para olahragawan tidak mau untuk beristirahat supaya pulih dari cederanya. Dampak dari tidak adanya istirahat yang terprogram mengakibatkan proses peradangan timbul kembali, kelemahan pada otot semakin tinggi, kreatin kinase meningkat sehingga menimbulkan atrophy otot, dan cedera lama timbul kembali sehingga nyeri terus terasa setiap saat. Kekurangan Kreatin Kinase didalam sarkoplasma otot menyebabkan kemampuan otot menurun tetapi ketika kreatin kinase meningkat akan minimbulkan atrophy pada otot. Istirahat yang terprogram dan cukup sangat penting bagi olahragawan yang mengalami pasca cedera supaya dapat meraih prestasi, kesehatan, kebugaran dan hobi dalam berolahraga kembali. THE BENEFITS OF REST FOLLOWING INJURED DUE TO SPORTS Abstract In modern era, sports will engange with science and technology then improving human performance to get achievement, health and recreation through sports. Science and technology used in various sports, on the other hand it causes injured then impact on daily activities. Injury characteristics experienced by athletes such as minor, moderate and severe injuries. Injured can be classified as first-degree injuries, second-degree injuries and third-degree injuries. Second-degree injuries and third-degree injuries are generally treated by doctors because its usually torn or broken muscle tissue, etc. Types of injuries that occur in the body such as: bones, muscles, ligaments and joints of the limbs, both body contact or non-body contact sports. Sometimes athletes deny that suffers injury and still go the the field for training, compete or do exercise. When the feeling of injury arise, athletes tend to deny the tears and continue their training. Impact of deny to take a rest program will cause inflammation process reappears, weakness in the muscles gets higher, creatine kinase increases, causing muscle atrophy, and overpast injuries reappear so that the pain continues to be felt any time. Creatine kinase decrease in muscle sarcoplasm causing downward muscle ability, while creatine kinase increases, it will generate muscle atrophy. Recovery program is important for athletes who suffering injured so that he/she should come back to the field to get achievement, health, fitness and passion in sports.