cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Oceanography
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Oseanografi diterbitkan oleh Program Studi Oseanografi, FPIK, Undip. Jurnal ini digunakan untuk menerbitkan jurnal-jurnal karya lulusan S1 Oseanografi Universitas Diponegoro.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2013)" : 15 Documents clear
PENGARUH PASANG SURUT TERHADAP JANGKAUAN SALINITAS DI SUNGAI SUDETAN BANGER KABUPATEN PEKALONGAN Sedyoko, Dwigita Aryani; Yusuf, Muh.; Widada, Sugeng
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10445.292 KB)

Abstract

Abstrak Faktor pasang surut dan parameter fisik sungai (debit sungai, kedalaman, dan jarak jangkauan) yang mempengaruhi suatu kondisi di estuari dapat menyebabkan terjadinya intrusi air permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pasang surut terhadap jangkauan salinitas di Sungai Sudetan Banger dengan menggunakan model matematis statistika analisis regresi linier berganda dan untuk mengetahui sebaran salinitas. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Mei – 11 Juni 2012 di Sungai Sudetan Banger, Pekalongan. Metode yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah metode untuk mengukur kekuatan hubungan antara variabel pasang surut terhadap variabel jarak jangkauan salinitas dan parameter fisik sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai salinitas di sepanjang daerah penelitian berkisar antara 0 ‰ sampai dengan 20 ‰, nilai kedalaman berkisar antara 1 meter – 3,3 meter, sedangkan debit sungai yang melewati Sudetan Sungai Banger cukup besar yaitu sebesar 38,77 m3/s. Berdasarkan nilai salinitas yang terukur maka perairan ini termasuk kedalam tipe estuari sudut asin (Salt Wedge Estuary). Hasil analisis regresi linier berganda didapatkan nilai koefisien determinasi (R2 atau R square) sebesar ± 68,5%, yang secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa semua variabel bebas (pasang surut dan parameter fisik sungai) menunjukkan adanya hubungan dan berpengaruh baik terhadap variabel terikat (nilai salinitas). 
KAJIAN PERSEBARAN KANDUNGAN NITRAT TERLARUT DI PERAIRAN TUGU SEMARANG Saputra, Awan Bima; Muslim, Muslim; Wulandari, Sri Yulina
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.257 KB)

Abstract

Abstrak Nitrat sangatlah penting bagi kehidupan fitoplankton di laut, sehingga diperlukan kajian tentang sebaran nitrat. Penyebaran nitrat ini dipengaruhi beberapa faktor baik secara lansung dan tidak langsung. Secara langsung penyebaran nitrat dipengaruhi oleh arus pasang surut dan secara tidak langsug dipengaruhi oleh faktor fisika kimia oseanografi, yaitu suhu, salinitas, dan pH. Penelitian ini dilakukan di Perairan Tugu Semarang pada tanggal 1 Maret 2012. Lokasi pengambilan sampel dibagi menjadi 6 stasiun yang dapat mewakili persebaran nitrat di perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nitrat  di perairan Tugu, Semarang dan mengetahui sebaran nitrat yang dipengaruhi faktor hidro oseanografi. Metode yang digunakandalampengambilan sampel air laut adalahpurposive sampling method. Hasil penelitian di perairan Tugu Semarang menunjukkan bahwa tipe pasang surut yang terjadi adalah campuran condong ke harian tunggal. Konsentrasi nitrat ketika surut berkisar 0,288 - 0,342 mg/L, dan ketika pasang 0,283 - 0,337 mg/L. Persebaran nitrat yang terjadi saat surut lebih tinggi konsentrasinya dibanding pada saat pasang. Arus tidak terlalu mempengaruhi pola sebaran nitrat, tetapi penurunan konsentrasi nitrat diakibatkan adanya pengenceran.
STUDI MODEL FISIK STABILITAS DESAIN BREAKWATER TERHADAP HEMPASAN GELOMBANG DI PANTAI GLAGAH YOGYAKARTA Wardhani, Sakina Rusma; Rochaddi, Baskoro; Purwanto, Purwanto
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKegiatan manusia telah banyak beranjak ke arah pantai sehingga sudah selayaknya mendapatkan perhatian lebih dalam hal perlindungan dari serangan gelombang seperti breakwater. Bangunan breakwater di Pelabuhan Adikarta Glagah, Kulon Progo telah dibangun dan dalam proses modifikasi akibat dari kerusakan yang dialami dengan banyaknya tetrapod yang mengalami kegagalan (failed) sehingga tetrapod berpindah tempat (bergeser dan/atau longsor). Untuk mengkaji dan mempelajari kegagalan unit lapis lindung pada breakwater di Pelabuhan Adikarta Glagah, maka pengujian stabilitas lapis lindung menggunakan model fisik dilaksanakan di Laboratorium Model Fisik BPDP – BPPT Yogyakarta menggunakan metode eksperimental. Hasil penelitian didapat tingkat kerusakannya desain breakwater sekitar 0.71 % dengan koefisien stabilitas 12,57.Sehingga tetrapod tersebut  akan bekerja dengan baik untuk melindungi breakwater.
Kajian Pola Arus Akibat Perencanaan Reklamasi Pantai Di Perairan Makassar Siagian, Benny Tyson; Helmi, Muhammad; Sugianto, Denny Nugroho
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1499.133 KB)

Abstract

Abstrak                                                                                                                                      Makassar merupakan salah satu wilayah perairan yang sangat banyak digunakan  untuk berbagai aktivitas masyarakat. Bertambah banyaknya aktivitas masyarakat di wilayah perairan Makassar membuat pemerintah merencanakan pembangunan berjangka dengan memanfaatkan potensi laut melalui reklamasi pantai yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan lahan yang semakin terbatas. Dalam rencana reklamasi tersebut membutuhkan pemahaman kondisi perairan dimana diketahui bahwa adanya reklamasi pantai akan menimbulkan perubahan ekosistem seperti gangguan lingkungan, erosi dan sedimentasi pantai serta perubahan pola arus. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengkaji pola arus akibat perencanaan reklamasi pantai di Perairan Makassar. Penelitian dilakukan dengan observasi lapangan selama 3 hari pada tanggal 19 - 22 April 2012 di Perairan Makassar, dengan titik lokasi 5,60430 Lintang Selatan dan 119,437190 Bujur Timur yaitu ± 4,67 Km dari pantai. Metode yang digunakan untuk analisis hasil penelitian adalah metode kuantitatif dengan bantuan software SMS (Surface Water Modelling System) yang menghasilkan peta pola arus. Berdasarkan hasil output baik dari data lapangan maupun hasil output model, diketahui bahwa arus di perairan Makassar ini merupakan arus pasut, hal ini dapat dibuktikan oleh karena besar kecepatan rata-rata arus pasut lebih besar dari pada kecepatan arus non pasut. Kecepatan arus berkisar antara 0,22 cm/det sampai 46,25 cm/det dengan kecepatan rata– rata 8,64 cm/det. Dengan arus tertinggi yaitu sebesar 46,25  cm/det dengan arah pergerakan 79,70 dan kecepatan arus terendah yaitu 0,22 cm/det dengan arah pergerakan  26,60.
SEBARAN SILIKAT SECARA HORIZONTAL OLEH ARUS DAN PASANG SURUT DI SEKITAR PERAIRAN PELABUHAN TANJUNG MAS SEMARANG Nurul Fatimah Yunita; Muslim Muslim; Lilik Maslukhah
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengamati sebaran konsentrasi silikat secara horizontal terhadap pengaruh arus dan pasang surut sebagai faktor hidrooseanografi yang sangat berpengaruh terhadap proses oseanografi yang terjadi di perairan. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Agustus 2011 di Perairan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Hasil pengamatan arus yang diperoleh dari  BMKG Semarang berkisar antara 5-25 cm/detik dengan dominan arah arus bergerak ke arah barat daya hingga barat laut. Tipe pasang surut yang dianalisis dengan metode admiralti diperoleh tipe pasang surut harian tunggal. Konsentrasi silikat yang diperoleh pada kondisi pasang berkisar antara 0,16 mg/L-0,515 mg/L dengan rata-rata 1,675 mg/L dan pada saat surut 0,26 mg/L-0,84 mg/L dengan rata-rata 2,81 mg/L. Perbedaan konsentrasi silikat pada kedua kondisi tersebut menunjukan adanya pengaruh pasang surut terhadap konsentrasi silikat. Sebaran silikat secara horizontal di lapisan permukaan memperlihatkan bahwa konsentrasi silikat yang lebih tinggi di peroleh pada daerah yang dekat dengan muara sungai sedangkan nilai konsentrasi silikat yang rendah diperoleh pada daerah yang jauh dari muara sungai. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh daratan lebih dominan terhadap konsentrasi silikat yang ada di dekat pantai.
PENGARUH ARUS TERHADAP SEBARAN MATERIAL PADATAN TERSUSPENSI DI PANTAI SIGANDU, KABUPATEN BATANG Gusman, Devi Verawati; Widada, Sugeng; Satriadi, Alfi
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.599 KB)

Abstract

AbstrakPantai Sigandu terletak di Kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah merupakan daerah yang mulai berkembang dengan aktifitas industri dan wisata disamping kegiatan nelayan. Kegiatan ini tentunya akan berdampak negatif terhadap kondisi perairan. Salah satunya adalah semakin meningkatnya konsentrasi padatan tersuspensi di perairan wilayah tersebut. Sebaran MPT di perairan laut sangat di pengaruhi oleh arus dan sumber MPT itu sendiri. Kandungan MPT yang tinggi akan sangat mengganggu produktivitas perairan. Berkaitan dengan hal tersebut perlu dikaji hubungan antara keadaan hidrooseanografi dan sebaran material padatan tersuspensi agar pola sebaran MPT dapat diketahui dan dianalisa secara tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh arus laut terhadap sebaran MPT di perairan Pantai Sigandu, Kabupaten Batang. Penelitian ini dilakukan 2 tahap, pengukuran lapangan dan proses pemodelan hidrodinamika 2D. Pengukuran lapangan yang meliputi pengukuran dan pengambilan data pasang surut, data sampel air, dan data arus pada tanggal 4 Mei - 7 Mei 2012, sedangkan pemodelan yang dilaksanakan di Laboratorium Komputasi Jurusan Ilmu Kelautan pada bulan Juli – Agustus 2012.  Berdasarkan hasil penelitian diketahui pola sebaran MPT berbeda pada setiap lapisan kedalaman. Konsentrasi MPT pada lapisan 0,2 D berkisar antara 27 mg/l – 127 mg/l. Sedangkan pada lapisan kedalaman 0,6 D, nilai konsentrasi MPT cukup bervariasi sekitar 43 mg/l – 147 mg/l. Pada lapisan 0,8 D mempunyai nilai konsentrasi MPT sekitar 47 mg/l - 157 mg/l. Pada setiap lapisan kedalaman nilai konsentrasi MPT di daerah dekat pantai cenderung tersebar menyusur pantai dan relatif lebih tinggi dengan kedalaman yang dangkal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus mempengaruhi pola sebaran MPT, tetapi penurunan konsentrasi MPT banyak dipengaruhi oleh letak stasiun. Tingginya nilai konsentrasi MPT di lapisan dasar dibandingkan di permukaan karena adanya resuspensi sedimen dan pergerakkan arus di lapisan dasar. Sedangkan besarnya MPT di muara sungai karena adanya penumpukkan material padatan yang disebabkan oleh pergerakkan arus dan pengaruh pasang surut. 
Analisis Prakiraan Luasan Daerah ¬Upwelling di Perairan Selatan Jawa Timur Hingga Selatan Lombok Kaitannya Dengan Hasil Perikanan Tangkap Raditya, Fabian Doko; Ismunarti, Dwi Haryo; Handoyo, Gentur
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1846.063 KB)

Abstract

Abstrak                                                                        Salah satu komoditas utama perekonomian Indonesia adalah perikanan hasil tangkap ikan pelagis. Proses penangkapan ikan pelagis tidak lepas dari pendugaan daerah upwelling. Pendugaan daerah upwelling dapat diketahui melalui salah satu indikator upwelling berupa suhu permukaan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi luasan daerah upwelling melalui indikator upwelling berupa suhu permukaan laut (SPL) di perairan selatan Jawa Timur hingga Pulau Lombok serta untuk mengetahui hubungan luasan upwelling terhadap hasil tangkap ikan pelagis berdasarkan data hasil tangkapan. Penelitian dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu tahap pengumpulan data di lapangan (data primer) sebagai verifikasi citra, tahap pengumpulan data citra Aqua MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) level.3 bulanan dan data tangkapan ikan (data sekunder) serta tahap pengolahan citra untuk memperoleh luasan upwelling. Prakiraan luasan upwelling diperoleh dari luasan spasial dari piksel-piksel yang memenuhi anomali <-3oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luasan upwelling pada tahun 2007 hingga 2011 memiliki pola yang cenderung sama, yakni upwelling kondisi luasan upwelling meningkat ditemui pada musim timur tepatnya pada bulan Juni hingga Oktober di sepanjang perairan pantai Selatan Jawa Timur dengan kondisi paling luas terdapat pada bulan Agustus dan September diikuti dengan penurunan rata-rata suhu permukaan laut (SPL). Luasan upwelling yang diindikasikan oleh suhu permukaan laut tidak mempengaruhi hasil tangkapan secara langsung atau dapat dikatakan bahwa ada jeda waktu sekitar 1 hingga 2 bulan antara terbentuknya upwelling dengan puncak hasil tangkapan ikan.
STUDI KARAKTERISTIK POLA ARUS PASUT PERAIRAN SEMARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE DHI MIKE 21 R, Bambang Harry; Yusuf, Muh.; Kunarso, Kunarso
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perairan Semarang adalah perairan besar yang berfungsi sebagai pintu gerbang kegiatan distribusi dan transportasi di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Permasalahan yang terjadi di pesisir Semarang bersumber dari rob. Rob menyebabkan tergenangnya beberapa daerah yang terdapat di wilayah pesisir tersebut.Persoalan ini terjadi diakibatkan oleh pasang surut air laut. Arus pasang surut merupakan salah satu faktor pembangkit utama rob, ketika saat arus pasang surut mulai bergerak ke pasang tertinggi maka disaat itu banjir yang terjadi merupakan luapan air laut yang disebabkan oleh pasang surut.Untuk menjawab masalah diatas maka perlu dilakukan kajian karakteristik pola arus yang dibangkitkan oleh pasang surut diPerairan Semarang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pola arus pasut di Perairan Semarang terhadap luapan banjir rob yang terjadi dengan menggunakan softwareDHI Mike 21.Penelitian dilaksanakan dengan observasi lapangan yang dilakukan pada tanggal 20 Oktober - 23 Oktober 2011 di Perairan Semarang. Pengambilan data arus menggunakan Acoustic Doppler Current meter Profiler (ADCP) Sontek Argonaut-XR Extended Range, yang di rekam selama 72 jam.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.Metodedeskriptif adalah suatu metode penelitian yang meneliti suatu objek pada suatu kondisi masa sekarang. Metode ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai karakteristik pola arus pasut di Wilayah Perairan Semarang menggunakan bantuan model Hidrodinamika dengan software DHI Mike 2Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pola arus di perairan Semarang di dominasi oleh arus pasang surut. Arus pasang surut yang didapat dari hasil simulasi model dalam penelitian ini memiliki dominasi yang sama yaitu arus bergerak dari arah barat menuju timur dan sebagian kecil bergerak ke arah barat laut dan utara. Nilai untuk kecepatan arus pasut berkisar antara 0,0001 m/s sampai 0,0611 m/s. Sedangkan rata-rata arus bergerak ke arah timur dengan dominasi arah berkisar antara  46,8 o hingga 110,6 o. Luapan banjir rob terjadi pada saat pasang tertinggi baik kondisi spring tidemaupun kondisi neap tide, dengan tinggi muka air yang berbeda.
AKTIVITAS RADIONUKLIDA ANTROPOGENIK 137CS DI PERAIRAN SEMARANG BERDASARKAN SIRKULASI ARUS GLOBAL Maria Kurniawati; Muslim Muslim; Heny Suseno
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.341 KB)

Abstract

AbstrakBanyak macam sumber radionuklida yang masuk ke laut dan saat ini antropogenik radionuklida menjadi perhatian yang serius di dunia ini. Kecelakaan Chernobyl dan Fukushima yang terjadi belum lama merupakan contoh penyumbang radionuklida antropogenik, di samping dari sumber lain seperti uji coba nuklir di atmosfer yang banyak dilakukan setelah Perang Dunia II.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kondisi radionuklida 137Cs di perairan Semarang, Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 2 Juli 2012 kemudian ditreatment di Laboratorium Kimia Jurusan Kelautan Undip dan dilanjutkan di Badan Tenaga Nuklir, Jakarta yang dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2012. Metode penelitian ini bersifat deskriptif, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampling purposive. Analisis aktivitas 137Cs menggunakan metode dari IAEA-MEL (International Atomic Energy Agency’s Marine Environmental Laboratories). Hasil penelitian menunjukan bahwa radionuklida 137Cs di Perairan Semarang dalam kisaran yang sangat kecil bila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya di beberapa tempat lain. Nilai konsentrasi  pada sedimen berkisar 0,65 Bq/kg hingga 1,11 Bq/kg, pada air laut 0,02 mBq/L hingga 0,09 mBq/L, pada biota sebesar 0,01 Bq/kg pada Euthynus alleteratus sedang pada Anadara granosa sebesar 0,02 Bq/kg.  Karena di Semarang tidak ada sumber aktivitas radionuklida yang menghasilkan 137Cs, maka diduga aktivitas yang ada berasal global fallout  yaitu buangan Fukushima yang baru terjadi satu tahun yang lalu dan dibawa oleh arus global yaitu ARLINDO yang kemudian diteruskan oleh arus monsoon.
STUDI RUN-UP GELOMBANG PADA OFFSHORE BREAKWATER DI PANTAI SLAMARAN PEKALONGAN Ariani, Finna Widya; Zainuri, Muhammad; Handoyo, Gentur
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Permeable–rubble mound offshore breakwater dibangun di Pantai Slamaran Pekalongan sebagai upaya melindungi pantai dari pengaruh gelombang dan erosi. Gelombang yang menjalar ke arah pantai akan menghantam bangunan kemudian naik (run-up) ke permukaan bangunan. Penelitian ini bertujuan mengetahui tinggi run-up dalam kaitan dengan efektivitas pemecah gelombang lepas pantai. Penelitian dilaksanakan tanggal 28 Mei – 11 Juni 2012 di Pantai Slamaran Pekalongan. Data yang digunakan terbagi atas data primer (data gelombang dan pasang surut) dan data sekunder (data angin, batimetri, layout pemecah gelombang). Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dan metode penentuan titik pengukuran menggunakan metode purposive sampling method. Analisis data angin menggunakan metode SMB; pasang surut menggunakan metode Admiralty; run-up dan overtopping menggunakan pendekatan Saville (1955, 1956); wave transmission menggunakan pendekatan Van de Meer (1996). Tinggi run-up gelombang pada cross section 2-7 secara berurutan 1,099 meter, 1,099 meter, 1,099 meter, 1,106 meter, 1,106 meter, dan 1,106 meter. Pemecah gelombang lepas pantai di Pantai Slamaran di kategorikan low-crested/overtopped breakwater dengan kemungkinan overtopping sebesar 5,88% dan kecepatan rata-rata overtopping 0,051 m3/ms-1. Tinggi gelombang rata-rata akibat wave transmission sebesar 0,30 meter. Hasil tersebut menunjukkan bahwa offshore breakwater di Pantai Slamaran kurang efektif karena menyebabkan overtopping. Namun, overtopping yang terjadi masih dalam batas yang diijinkan.

Page 1 of 2 | Total Record : 15