cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Oceanography
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Oseanografi diterbitkan oleh Program Studi Oseanografi, FPIK, Undip. Jurnal ini digunakan untuk menerbitkan jurnal-jurnal karya lulusan S1 Oseanografi Universitas Diponegoro.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2013)" : 6 Documents clear
Analisis Refraksi dan Efek Pendangkalan (Shoaling) Gelombang terhadap penambahan Panjang Pemecah Gelombang pada Mulut Pelabuhan Tanjung Adikarta Glagah Yogyakarta Rafandi, Tezar; Widada, Sugeng; Atmodjo, Warsito
Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.495 KB)

Abstract

AbstrakDalam pembangunan pelabuhan harus memperhatikan aspek fisika perairan atau aspek oseanografi yang meliputi pasang surut, arus dan gelombang. Gelombang merupakan salah satu aspek oseanografi yang penting dalam pembangunan. Proses penjalaran gelombang di sekitar pantai akan mengalami beberapa transformasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses refraksi dan efek pendangkalan (shoaling) gelombang dan kondisi gelombang ketika menuju mulut pelabuhan pada lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu pengambilan data primer/lapangan (gelombang) dan pengolahan data sekunder (angin) yang hasilnya digunakan untuk verifikasi dengan data primer gelombang. Pengambilan data primer gelombang dilakukan pada tanggal 22 sampai 24 Februari 2012. Metode yang digunakan untuk analisis hasil penelitian adalah metode kuantitatif dengan bantuan software SMS (Surface Water Modeling System). Dari hasil pengamatan gelombang diketahui gelombang di perairan pelabuhan Tanjung Adikarta, D.I Yogyakarta yang terjadi pada tanggal 22 sampai 24 Februari 2012, tinggi gelombang maksimum sebesar 1,475 meter dengan periode sebesar 15,8 detik. Tinggi gelombang signifikan (Hs) sebesar 1,021 meter dengan periode (Ts) sebesar 12,8 detik. Tinggi gelombang minimum 0,84 meter dengan periode sebesar 10,3 detik. Sedangkan hasil peramalan gelombang dengan metode SMB didapatkan untuk musim barat tinggi gelombang signifikan sebesar 0,978 meter dengan periode 8,276 detik, pada musim peralihan tinggi gelombang signifikan sebesar 0,9 meter dengan periode 7,936 detik dan pada musim timur tinggi gelombang signifikan sebesar 0,826 meter dengan periode 7,654 detik Dari hasil model didapatkan tinggi gelombang dimulut pelabuhan sampai daerah terlindung pemecah gelombang pada musim barat sebesar 1,43 meter sampai 0,52 meter, musim peralihan sebesar 1,96 meter sampai 0,46 meter, musim timur sebesar  1,54 meter sampai 0,37 meter, skenario 1 sebesar  1,3 meter sampai 0,26 meter dan skenario 2 sebesar 1,24 meter sampai 0,26 meter. 
Pemetaan Zona Rip Current sebagai Upaya Peringatan Dini Untuk Bahaya Pantai (Lokasi Kajian : Pantai Kuta Bali) Khoirunnisa, Nurfa; Hariyadi, Hariyadi; Rifai, Azis
Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.906 KB)

Abstract

Abstrak                Wisata pantai merupakan wisata favorit yang mengandung resiko tinggi. Bahaya pantai salah satunya adalah kecelakaan yang terjadi di wilayah pantai dan  beberapa kasus kecelakaan yang terjadi di pantai biasanya akibat pengawasan yang lemah, kurangnya pemahaman wisatawan akan bahaya pantai, fasilitas pengawasan yang kurang memadai, atau wisatawan yang tidak dapat berenang kemudian terseret arus sampai ke tengah laut. Menurut Daryono (2010), arus yang membawa korban tersebut adalah Rip Current. Penelitian ini bertujuan untuk Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui zona potensi rip current, Mengetahui persentase potensi terjadinya rip current di Pantai Kuta Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Kuta Bali dibagi kedalam 2 (dua) zona, yaitu zona aman dan zona bahaya. Pada zona aman terdapat 2 (dua) pola rip current, karena gelombang yang datang tidak membentuk sudut yang tegak lurus terhadap garis pantai, sedangkan pada zona berbahaya terdapat 7 (tujuh) pola rip current. Persentase terjadinya rip current di sepanjang Pantai Kuta Bali adalah sebesar 83%, nilai ini berdasarkan kejadian gelombang pecah tipe plunging. Slope pantai akan mempengaruhi terjadinya rip current. Pada penelitian ini pantai landai memiliki potensi rip current paling besar yaitu sebesar 91.5% yang memiliki slope sebesar 7.5˚, berada pada koordinat 08˚43’23” LS dan 115˚10’9” BT. Sedangkan, pantai datar memiliki potensi rip current yang kecil yaitu sebesar 51.5% dan memiliki slope antara 0.5˚ sampai 1.8˚.
Studi Pola Sebaran Sedimen Dasar Akibat Arus Sepanjang Pantai di Sekitar Pemecah Gelombang Pantai Kuta Bali Saputra, Hermawan; Subardjo, Petrus; Saputro, Siddhi
Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.691 KB)

Abstract

Abstrak            Pantai Kuta mengalami erosi yang cukup besar setiap tahunnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dengan cara membangunan pemecah gelombang sejumlah tiga unit dan melakukan aktifitas pengisian pasir (beachfilling). Namun hal tersebut belum bisa mengatasi erosi yang terjadi, sehingga diperlukan adanya analisa tentang pola sebaran sedimen dasar sebagai langkah awal mengetahui penyebab erosi yang terjadi selama ini. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran sebaran sedimen dasar dan arus sepanjang pantai yang menjadi penyebab utama terjadinya erosi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif bersifat eksploratif sedangkan teknik pengambilan sampel sedimen menggunakan metode sampling purposive. Berdasarkan hasil penelitian  kecepatan arus sepanjang pantai  di sekitar pemecah gelombang Pantai Kuta Bali rata – rata sebesar 1.2676 m/det  dengan  kisaran kecepatan maksimal yaitu sebesar 1.6645 m/det dan minimal sebesar 0.9293 m/det dengan arah yaitu dari Barat Daya sedangkan  hasil analisa butiran sedimen menunjukan bahwa sedimen dengan jenis kerikil terdapat pada sisi  timur laut pemecah gelombang, jenis pasir berada pada sisi selatan pemecah gelombang, dan jenis pasir kerikilan berada  pada sisi paling selatan dari pemecah gelombang. 
STUDI POLA TRANSPOR SEDIMEN DI PERAIRAN PELABUHAN TANJUNG ADIKARTA PANTAI GELAGAH, YOGYAKARTA Fikri, Irvan Ahmad; Purwanto, Purwanto; Hariadi, Hariadi
Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4575.791 KB)

Abstract

Abstrak Perairan Pantai Gelagah, Yogyakarta mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi pelabuhan perikanan, lokasi tersebut didukung oleh aksestabilitas yang mudah serta ketersediaan lahan yang cukup luas. Salah satu permasalahan dalam pembangunan dan pengembangan  pelabuhan di Perairan Pantai Gelagah adalah adanya sedimentasi yang tinggi di lokasi tersebut. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 22 – 24 Februari 2012 di Perairan Pantai Gelagah serta proses simulasi model  dilakukan di Laboratorium Komputasi Balai Pengkajian Dinamika Pantai (BPDP) Yogyakarta pada bulan Agustus – Oktober 2012. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menggambarkan pola transpor sedimen serta mengetahui daerah yang berpotensi terjadi sedimentasi di Perairan Pelabuhan Tanjung Adikarta, Gelagah. Data yang diperoleh diolah menggunakan perangkat lunak DHI Mike 21 yang dapat mensimulasikan pola transpor sedimen serta menggambarkan kondisi hidro oseanografi yang berpengaruh terhadap transpor sedimen yaitu arus dan gelombang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pola transpor sedimen di Perairan Pelabuhan Tanjung Adikarta terdistribusi dari Sungai Sarang sampai mulut pelabuhan dengan sumber utama sedimen berasal dari Sungai Sarang, sedangkan daerah yang berpotensi terjadi sedimentasi yaitu mulut pelabuhan sebelah barat dengan laju sedimentasi berkisar antara 10 – 30 m3/th/m. Kolam pelabuhan relatif aman dan tidak berpotensi terjadi sedimentasi atau pendangkalan karena terlindung dari pengaruh arus dan gelombang yang merupakan faktor utama yang mempengaruhi transpor sedimen. 
ANALISIS PENJALARAN DAN TRANSFORMASI GELOMBANG DI PULAU SUBI KECIL KABUPATEN NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU Ningsih, Indri Sulistia; S, Denny Nugroho; Prasetio, Fauzi Budi
Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1527.888 KB)

Abstract

AbstrakDalam banyak situasi praktis, prediksi pembangkitan lokal gelombang di perairan sangat penting untuk dilakukan. Studi mengenai tahapan  ini akan sangat berguna dalam melakukan evaluasi arah penjalaran, dan transformasi gelombang laut untuk dijadikan acuan pembangunan dan pengembangan  potensi wilayah pantai dari ancaman kerusakan akibat adanya gelombang (Dishidros TNI AL, 2004). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penjalaran dan transformasi gelombang di Pulau Subi Kecil, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian dilaksanakan di Pulau Subi Kecil pada tanggal 04 Mei -  07 Mei 2012. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengambilan data gelombang lapangan menggunakan palem gelombang, stopwatch, dan theodolite. Pengolahan data angin dilakukan secara statistik sebagai input hitungan peramalan metode SMB dan selanjutnya dilakukan simulasi numerik dengan program MIKE 21/3 Integrated Coupled, Coupled Model FM (.mfm) untuk mengetahui penjalaran dan transformasi gelombang.Berdasarkan hasil peramalan gelombang di Pulau Subi Kecil didapatkan pada Musim Barat tinggi maksimum mencapai 2.63 m dengan periode 7.42 s, Musim Timur tinggi gelombang maksimum mencapai 2.45 m dengan periode 7.21 s, Musim Peralihan I tinggi gelombang maksimum mencapai 1.75 m dengan periode 5.48 s, dan Musim Peralihan II tinggi gelombang maksimum mencapai 1.46 m dengan periode 5.10 s yang termasuk karakteristik gelombang laut dalam. Tipe gelombang pecah Surging dan  Collapsing dengan B0<0,09. Hasil simulasi menunjukkan adanya transformasi gelombang berupa kombinasi antara shoaling dan refraksi yang menimbulkan terjadinya konvergensi dan divergensi gelombang.
SEBARAN SEDIMEN DI DALAM KOLAM PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG Ginting, Leon Rich; Setiyono, Heriyoso; Subardjo, Petrus
Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.763 KB)

Abstract

Abstrak Pelabuhan Tanjung Emas Semarang adalah pelabuhan besar yang berfungsi sebagai salah satu pintu perekonomian daerah Jawa Tengah, dimana lalu lintas kunjungan kapal meningkat setiap tahunnya. Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sendiri terletak diantara dua buah sungai yang bermuara disekitar pelabuhan. Data yang diambil terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data arus yang diperoleh dari pemasangan alat ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler) dan data sedimen dasar perairan yang diambil dengan menggunakan alat sedimen grab, sedangkan untuk data sekunder berupa data debit sungai di sekitar pelabuhan dan peta kontur kedalam daerah lokasi penelitian. Kondisi arus di perairan Tnajung Emas, didominasi oleh arus musiman yang bergerak berdasarkan angin muson. Kecepatan arus dominan tertinggi yaitu mencapai kisaran 0,12 m/detik – 0,82 m/detik yang terdapat di permukaan perairan dengan kedalaman 1,5 meter dan bergerak ke arah barat laut. Untuk analisa ukuran butir sedimen dasar, jenis sedimennya didominasioleh jenis pasir dimana nilai persennya lebih besar dari jenis lanau dan lempung yaitu sebesar 70,74%. Sebaran sedimen dasar di dalam kolam pelabuhan semakin mendekati pelabuhan  jenisnya adalah lanau pasiran sedangkan semakin menjauhi pelabuhan jenis sedimen yang dominan adalah pasir lanauan. 

Page 1 of 1 | Total Record : 6