cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Oceanography
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Oseanografi diterbitkan oleh Program Studi Oseanografi, FPIK, Undip. Jurnal ini digunakan untuk menerbitkan jurnal-jurnal karya lulusan S1 Oseanografi Universitas Diponegoro.
Arjuna Subject : -
Articles 36 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2017)" : 36 Documents clear
PEMETAAN BATIMETRI DI PERAIRAN JUNTINYUAT, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT Wibawa, Davis Pramayuda; Subardjo, Petrus; Rochaddi, Baskoro
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.708 KB)

Abstract

Kabupaten Indramayu memiliki luas wilayah 2.099,42 km2 yang terdiri dari 31 kecamatan dimana 11 diantaranya mempunyai wilayah pesisir,  salah satunya adalah Kecamatan Juntinyuat dengan panjang  garis pantai  mencapai 7,3 km.  Pesisir Juntinyuat merupakan wilayah yang intensif bagi masyarakat. Selain menjadi tujuan wisata pantai,  daerah pesisir difungsikan menjadi  pemukiman, pertanian, pertambakan, Industri dan aktivitas nelayan. Intensitas penggunaan wilayah pesisir yang tinggi ditambah banyaknya jumlah TPI yang mudah dijangkau menjadikan Perairan Juntinyuat sangat aktif. Oleh karena itu, untuk menunjang kegiatan masyarakat pesisir, maka diperlukan peta batimetri guna mengetahui kondisi morfologi di perairan tersebut.Memetakan batimetri di Perairan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat merupakan tujuan penelitian.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19-21 Oktober 2015 di Perairan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan adalah data pemeruman, data pasang surut, dan Peta Laut Pantai Utara (Tanjungpriok hingga Cirebon) Dishidros Edisi 2003.  Pengolahan data menggunakan software ArcGIS 10.Hasil penelitan memperlihatkan kontur kedalaman cenderung sejajar garis pantai dan semakin merenggang ke arah laut. Hal ini menunjukan bahwa kondisi batimetri di Perairan Juntinyuat memiliki kemiringan yang landai. Nilai slope rata-rata tahun 2015 antara 0,26% - 0,99% dan 0,16% - 0,48% tahun 2003. Peta batimetri hasil pengukuran lapangan tahun 2015 dengan peta batimetri hasil digitasi Peta Laut tahun 2003 menunjukan perubahan kontur kedalaman. Perubahan signifikan terjadi pada kontur 5 m mencapai 1,2 km mendekati garis pantai dan 0,39 km menjauhi  garis pantai.
LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI TAYU KABUPATEN PATI JAWA TENGAH Hariadi, Ardian; Satriadi, Alfi; Subardjo, Petrus
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1971.584 KB)

Abstract

Sungai Tayu berada di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Sungai Tayu merupakan sungai terbesar yang melintasi Kecamatan Tayu. Setiap tahunnya daerah sekitar muara terjadi banjir akibat meluapnya Sungai Tayu. Sedimentasi yang terus menerus di daerah muara sungai dapat menyebabkan pendangkalan serta penutupan di mulut sungai. Sedimentasi yang semakin tinggi juga berpotensi mengurangi kapasitas tampung sungai. Sehubungan dengan kondisi yang terjadi di muara Sungai Tayu, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui nilai laju sedimentasi dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-17 Januari 2016. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer meliputi sampel sedimen dan data debit sungai. Sedangkan untuk data sekunder meliputi data pasang surut dan peta Rupa Bumi Indonesia Lembar Tayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode penentuan lokasi pengambilan data debit sungai dan sampel sedimen menggunakan metode purposive sampling. Sediment trap diletakan di 7 titik lokasi. Pengukuran arus sungai menggunakan bola duga. Pengolahan data yakni pasang surut dengan metode Admiralty, analisis laju sedimentasi dan penamaan sedimen dengan metode Buchanan dan Holme Mc Intyre. Berdasarkan hasil penelitian di muara Sungai Tayu diketahui nilai rata-rata laju sedimentasi di setiap stasiun berkisar 199,959 gr/m2/hari sampai 446,932 gr/m2/hari dengan nilai debit sungai berkisar 4,33 m3/detik sampai 7,69 m3/detik.  Pasang surut di perairan muara Sungai Tayu mempunyai nilai Formzahl sebesar 2,78 yang merupakan tipe pasang surut campuran condong ke harian tunggal.
DISTRIBUSI SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PELABUHAN CIREBON Dwianti, Rizki Fitria; Widada, Sugeng; Hariadi, Hariadi
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4381.88 KB)

Abstract

Pelabuhan Cirebon merupakan salah satu cabang dari PT. Pelabuhan Indonesia II yang berada di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Pelabuhan Cirebon sebagai alur lalu lintas pelayaran kapal, seperti kapal barang dan kapal penumpang. Salah satu masalaha yang sering terjadi di pelabuhan cirebon adalah sedimentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi sedimen dasar di Perairan Pelabuhan Cirebon. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 April – 23 Mei 2016. Materi primer berupa sampel sedimen dasar dan data arus. Materi sekunder berupa data pasang surut yang diperoleh dari DISHIDROS, Peta LPI skala 1:50000 dari DISHIDROS, dan Peta RBI Cirebon skala 1:25000 dari BIG. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif karena data yang digunakan berdasarkan angka – angka yang dianalisis. Hasil penelitian tentang sedimen dasar di Perairan Pelabuhan Cirebon menunjukkan jenis sedimen dasar yaitu pasir dan pasir lanauan. Dominasi jenis sedimen dasar di Perairan Pelabuhan Cirebon adalah pasir lanauan. Hasil parameter ukuran butir dapat diketahui bahwa transportasi sedimen di daerah Perairan Pelabuhan Cirebon dipengaruhi oleh arus yang fluktuatif dimana arus mampu memilah ukuran butir yang halus. Tipe pasang surut di Perairan Pelabuhan Cirebon pada bulan April 2016 adalah tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda. 
KARATERISTIK PASANG SURUT DAN KEDUDUKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) CAMPUREJO PANCENG, KABUPATEN GRESIK Wijaya T, M Iskandar; Setiyono, Heryoso; Atmodjo, Warsito
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.783 KB)

Abstract

Pasang surut adalah peristiwa alam tentang naik turunnya permukaan air laut yang terjadi secara berulang-ulang dan teratur karena adanya gaya gravitasi benda – benda di langit terhadap massa air laut di bumi. Karateristik dan peramalan pasang surut dapat diketahui dengan cara perhitungan mengenai data amplitudo dan beda fase yang merupakan komponen pasang surut. Peramalan pasang surut ditujukan untuk memperoleh informasi tinggi muka air laut di masa mendatang pada saat dan lokasi tertentu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik pasang surut dengan metode Admiralty meramalkan pasang surut dengan menggunakan software World Tides dan mengetahui kedudukan muka air laut di perairan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Campurejo Panceng, Kabupaten Gresik selama 5 tahun kedepan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus – 18 Agustus 2016 di Perairan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Campurejo Panceng, Kabupaten Gresik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pasang surut pengamatan pada lokasi penelitian dan koordinat lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dimana dalam penelitian ini data penelitian berupa angka yang dianalisa secara kuantitatif.Hasil penelitian dengan mengunakan metode Admiralty menunjukan bahwa tipe pasang surut di Perairan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Campurejo Panceng, Kabupaten Gresik adalah tipe pasang surut harian tunggal atau diurnal dengan nilai Formzahl sebesar 6,18. Nilai Mean Sea Level (MSL) sebesar 141 cm, nilai Highest High Water Level (HHWL) sebesar 241 cm, dan nilai Lowest Low Water Level(LLWL)sebesar 41 cm. Peramalan pasang surut menggunakan World Tides dengan nilai MRE sebesar 0,4% menunjukan bahwa HHWL tertinggi terjadi di bulan Juni 2021 dengan nilai sebesar 229 cm dan LLWL terendah terjadi di bulan Juli 2021 dengan nilai sebesar 10 cm. Untuk kedudukan muka air laut didapatkan hasil jeda draft kapal dengan dasar perairan sebesar 26 cm untuk metode Admiralty, -4 cm untuk metode World Tides. Sedangkan untuk jeda ketinggian muka air laut dengan lantai dermaga menghasilkan nilai sebesar 9 cm untuk metode Admiralty dan 21 cm untuk metode World Tides.
ANALISIS PENGARUH PASANG SURUT TERHADAP SEBARAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI SEKITAR PERAIRAN MUARA SUNGAI WULAN, KABUPATEN DEMAK, JAWA TENGAH Manurung, Jefri Gunawan; Dwi Suryoputro, Agus Anugroho; Hariadi, Hariadi
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1039.727 KB)

Abstract

Sedimen tersuspensi yang mengalir dari hulu ke hilir menambah kandungan sedimen tersuspensi yang diterima di muara Sungai Wulan dan menyebabkan pendangkalan. Penelitian mengenai pola persebaran material padatan tersuspensi sangat perlu dilakukan, dengan mengetahui sebaran sedimen maka dapat dibuat suatu penanggulangan maupun tindakan pencegahan di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pasang dan surut terhadap pola sebaran muatan padatan tersuspensi di sekitar perairan muara Sungai Wulan. Sampel air laut untuk analisis material padatan tersuspensi dilakukan mulai tanggal 10 - 19 Maret 2016 di laboratorium Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.Hasil menunjukkan bahwa pada kondisi surut menuju pasang di kedalaman 0,2d, nilai konsentrasi MPT tertinggi berada pada stasiun enam sebesar 129 mg/l dan terendah pada stasiun 18 sebesar 55 mg/l. Di kedalaman 0,6d, nilai konsentrasi MPT tertinggi berada pada stasiun empat yaitu sebesar 154 mg/l dan terendah pada stasiun 19 sebesar 87 mg/l. Di kedalaman 0,8d, konsentrasi MPT tertinggi berada pada stasiun satu sebesar 156 mg/l dan terendah pada stasiun 18 sebesar 72 mg/l. Sedangkan pada kondisi pasang menuju surut di kedalaman 0,2d, nilai konsentrasi MPT tertinggi berada pada stasiun empat sebesar 130 mg/l dan terendah pada stasiun 20 sebesar 30 mg/l. Di kedalaman 0,6d, nilai konsentrasi MPT tertinggi berada pada stasiun empat sebesar 130 mg/l dan terendah pada stasiun 20 sebesar 43 mg/l. Di kedalaman 0,8d, konsentrasi MPT tertinggi berada pada stasiun empat sebesar 144 mg/l dan terendah pada stasiun 18 sebesar 30 mg/l. Pola sebaran sedimen tersuspensi terjadi pada musim peralihan pertama di bulan Maret, sehingga sebaran sedimen suspensi bergerak dominan dari barat ke timur. Sedimen tersuspensi bergerak dominan menuju selatan pada kondisi surut menuju pasang dan dominan menuju barat daya pada kondisi pasang menuju surut. 
STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK Utami, Widya Sari; Subardjo, Petrus; Helmi, Muhammad
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak memiliki topografi pantai yang landai, elevasi rendah, dan penggunaan lahan yang kompleks sehingga rentan mengalami dampak kenaikan muka air laut. Salah satu indikasi dari meningkatnya muka air laut adalah garis pantai yang semakin naik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besar kenaikan muka air laut berdasarkan analisis data pasang surut tahun 2011-2016 dan memprediksi perubahan garis pantai akibat kenaikan muka air laut berupa panjang garis pantai dan luas area tergenang pada tahun 2016, 2021 dan 2026. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif bersifat studi kasus. Penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk membangun model spasial sesuai dengan kondisi sebenarnya. Teknologi penginderaan jauh digunakan untuk memonitor perubahan garis pantai di wilayah pesisir. Data yang digunakan adalah data pasang surut, data titik tinggi tahun 2006, peta rupabumi indonesia tahun 2011, citra satelit landsat 8 tahun 2016. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa laju kenaikan muka air laut yang terjadi di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak 8,294 cm/tahun. Perubahan garis pantai yang terjadi akibat kenaikan muka air laut di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak berupa panjang garis pantai pada tahun 2016 yaitu 32,138 km, tahun 2021 yaitu 18,185 km, dan tahun 2026 yaitu 21,848 km. Luas area yang tergenang pada tahun 2016-2021 seluas 1970,064 ha dan pada tahun 2016-2026 luas area yang tergenang seluas 2951,127 ha. 
PEMODELAN TUMPPAHAN MINYAK DI PERAIRAN TELUK LAMPUNG Haryanto, Nur Fitriana; Prasetyawan, Indra Budi; Marwoto, Jarot
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan Teluk Lampung, Provinsi Lampung merupakan salah satu perairan yang rentan mengalami tumpahan minyak. Kegiatan distribusi minyak yang berada di Pelabuhan Panjang kawasan Teluk Lampung erat kaitannya dengan proses bongkar muat minyak oleh kapal tanker. Kegiatan bongkar muat minyak inilah yang rentan terjadi tumpahan. Tumpahan minyak yang masuk ke perairan akan menyebar di permukaan laut dan menyebabkan dampak yang negatif bagi lingkungan pesisir dan laut. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui sebaran tumpahan minyak jenis bensin dan diesel di Perairan Teluk Lampung. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Tahapan penelitian ini yaitu pengukuran data lapangan, pemodelan hidrodinamika dan pemodelan tumpahan minyak. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive sampling. Hasil simulasi model hidrodinamika pola kecepatan arus di perairan Teluk Lampung bergerak secara bolak-balik mengikuti periode pasang dan surut. Sebaran minyak jenis bensin dominan ke arah utara dan selatan, di utara teluk terjadi penumpukan minyak dengan ketebalan diatas 135 mm sedangkan ke arah selatan minyak menyebar sejauh ±35 dengan waktu pemaparan 200 – 300 jam atau selama 8 – 13 hari. Sebaran jenis minyak diesel dominan ke arah utara dan selatan-barat daya, di utara teluk penumpukan minyak dengan ketebalan diatas 135 mm sedangkan ke arah selatan minyak menyebar sejauh ±45 km dengan waktu paparan selama 300 – 400 jam atau selama 13 – 16 hari.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebaran minyak jenis bensin dan diesel mengikuti pola arus. Sebaran tumpahan minyak jenis diesel lebih jauh penyebarannya serta waktu pemaparannya dibandingkan sebaran tumpahan minyak jenis bensin, hal ini dikarenakan minyak jenis bensin lebih cepat menguap dan terdegradasi dibandingkan minyak jenis diesel.
ANALISA BATIMETRI DI PERAIRAN DERMAGA KIPI MALOY KALIMANTAN TIMUR Ali, Maulana Mukti; Atmodjo, Warsito; Setiyono, Heryoso
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.04 KB)

Abstract

PelabuhanKawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy terletak di desa Maloy, Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur, Kalimantan Timur.Perencanaan pengembangan dermaga KIPI Maloy dibutuhkan data batimetri sebagai data pokok yang berpengaruh terhadap kondisi kelayakan dermaga.Batimetri menentukan jenis – jenis kapal yang bersandar dan alur pelayaran bagi kapal yang hendak melaut maupun berlabuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data batimetri sebagai acuan pembuatan dermaga di KIPI Maloy Kalimantan Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu dimana metode inimemusatkan permasalahan pada suatu kasus secara mendetail dan umumya menghasilkan gambaran yang dihasilkan hanya dapat digunakan pada daerah tersebut. Pengukuran lapangan meliputi data pasang surut dan batimetri. Hasil pengukuran pasang surut di perairan KIPI Maloy adalahmean sea level (msl) 221 cm, highest high water level (hhwl) 387 cm, lowest low water level (llwl) 36 cm dan nilai muka surutan (Z0) sebesar 79,4 cm. Morfologi dasar perairan menunjukan kelerengan di Perairan Dermaga KIPI Maloy termasuk pantai landai antara 0,15 % hingga 2,86 %. Kedalaman alur pelayaran yang dibutuhkan pada dermaga KIPI Maloy sebesar 22,35 m dengan lebar alur pelayaran 338,2 m. Dibutuhkan pengerukan sebesar 800.195,24 m3agar dermaga KIPI Maloy dapat digunakan untuk kapal dengan draft 18m.
STUDI TINGGI MUKA AIR RENCANA DAN ELEVASI PUNCAK BREAKWATER DI PANTAI MARINA ANCOL JAKARTA Harryando, Dicky; Sugianto, Denny Nugroho; Hariadi, Hariadi
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.463 KB)

Abstract

Pantai Marina Ancol memiliki aktivitas pelayaran yang cukup padat, karena menjadi akses penyebrangan ke Kepulauan Seribu melalui Dermaga Pantai Marina. Dengan mempertimbangkan hal demikian Dermaga Marina Ancol membutuhkan dermaga yang lebih besar sebagai fasilitas transportasi. Untuk mendukung pembangunan di masa yang akan datang maka dibutuhkan bangunan pelindung pantai untuk mengurangi dampak langsung dari fenomena gelombang yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tinggi muka air rencana dan elevasi puncak breakwateryang dapat menjadi pertimbangan dalam perancangan dan pembangunan breakwater di perarian Pantai Marina Ancol, Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada 27 -30 April 2016 di perairan Pantai Marina Ancol, Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Lokasi titik pengukuruan gelombang berada pada kedalaman 5 meter dengan menggunakan alat ADCP selama 3 hari dengan interval pengukuran selama 60 menit.Analisis gelombang dilakukan dengan mencari nilai Hs dan Ts yang selanjutnya di verifikasi dengan data peramalan. Nilai Hs dan Ts digunakkan untuk mencari nilai tinggi muka air rencana dan elevasi puncak breakwater dengan menggunakan softwater Microsoft excel dan software SPSS. Berdasarkan analisa yang dilakukan didapatkan nilai tinggi muka air rencana yang ideal sebesar 2,30 m - 2,55 m dan elevasi puncak breakwater sebesar 3,85m - .5,20m untuk struktur bangunan tetrapod dengan laju kenaikan muka air laut karena pemanasan global dianggap konstan sebesar 0,004m.
KAJIAN BATIMETRI PERAIRAN TELUK NURI DAN PERAIRAN TELUK BATANG UNTUK PENENTUAN ALUR PELAYARAN DI PELABUHAN TELUK BATANG, KABUPATEN KAYONG UTARA, KALIMANTAN BARAT Indrawan, Rizky Pri; Widada, Sugeng; Hariadi, Hariadi
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Teluk Batang merupakan salah satu pintu utama keluar masuk hasil tangkap ikan baik dari Selat Karimata atau perairan Laut Cina Selatan yang akan di distribusikan ke wilayah Kalimantan. Ada beberapa alternatif alur untuk menuju pelabuhan Teluk Batang salah satunya alur yang melewati Perairan Teluk Nuri, belum adanya alur pelayaran yang jelas di perairan tersebut membuat kapal yang ingin keluar atau masuk harus menempuh jarak yang lebih jauh karena kondisi morfologi di perairan Teluk Nuri yang masih belum memiliki data kedalaman yang jelas, sehingga perlu untuk mengetahui kondisi kedalaman alur sungai untuk kapal-kapal yang berlayar. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 06 November sampai dengan 25 Desember 2015 di Perairan Teluk Batang. Kegiatan pemeruman dengan singlebeam echosounder. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak HYDROpro, Terramodel, ArcGIS. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kedalaman perairan lokasi penelitian berkisar antara 0 - 23 m. Peta batimetri memperlihatkan jarak kontur yang rapat pada perairan Teluk Batang yang menuju pelabuhan Teluk Batang dengan kedalaman hingga 23m dan pada perairan Teluk Nuri hingga Laut Cina Selatan kedalaman berikar hingga 13 m. Tipe pasang surut di perairan ini adalah harian tunggal dengan nilai Formzahl 6,2.

Page 2 of 4 | Total Record : 36