cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition College
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23376236     EISSN : 2622884X     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Journal of Nutrition College (P-ISSN : 2337-6236; E-ISSN : 2622-884X) diterbitkan oleh Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro sebagai media publikasi artikel-artikel ilmiah dalam biang Ilmu Gizi dengan skala terbit 4 kali dalam setahun, yaitu pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3 (2016): Juli" : 22 Documents clear
KEJADIAN SINDROM METABOLIK PADA REMAJA PUTRI STUNTED OBESITY DI PEDESAAN JEPARA Saraswati, Audina Tyas; Sulchan, Muhammad
Journal of Nutrition College Vol 5, No 3 (2016): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.635 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i3.16399

Abstract

Latar belakang: Stunted menjadi salah satu permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia. Remaja perempuan stunted lebih berisiko mengalami obesitas dibandingkan remaja laki-laki. Kondisi obesitas dapat menyebabkan perubahan metabolik melalui mekanisme disfungsi endotel dan stres oksidatif yang ditetapkan berdasarkan lingkar pinggang, HDL, trigliserida, gula darah puasa dan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stunted obesity dengan kejadian sindrom metabolik pada remaja putri.Metode: Desain penelitian adalah studi kasus kontrol dengan populasi 1002 remaja putri di SMP dan MTS Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Pemilihan subjek penelitian menggunakan multistage random sampling. Kelompok kasus adalah 21 remaja putri stunted obesity, sedangkan kelompok kontrol adalah 21 remaja putri stunted non-obesity. Status gizi dilakukan melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar pinggang. Termasuk sindrom metabolik jika memenuhi 3 kriteria yaitu obesitas, kadar glukosa darah ≥100 mg/dL, profil lipid (kadar trigliserida ≥150 mg/dL dan kadar HDL ≤40 mg/dL). Analisis univariat menggunakan uji deskriptif, sedangkan analisis bivariat untuk menentukan hubungan menggunakan uji chi-square.Hasil: Kejadian stunted pada remaja putri mencapai 23,35%. Obesitas abdominal pada remaja putri stunted mencapai 11,11%, sedangkan non stunted 8,85%. Pada kelompok kasus terdapat 5 subjek (23,8%) yang mengalami sindrom metabolik. Terdapat hubungan antara stunted obesity dengan kejadian sindrom metabolik dengan nilai (ρ=0,057). Simpulan: Obesitas abdominal pada remaja putri stunted lebih besar dibandingkan dengan non-stunted. Nilai ρ=0,057 menyatakan terdapat hubungan antara stunted obesity dengan kejadian sindrom metabolik.
PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOLIK REMAJA Asprilia, Annisa; Kusumastuti, Aryu Candra
Journal of Nutrition College Vol 5, No 3 (2016): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.326 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i3.16379

Abstract

Latar Belakang: Salah satu gangguan kesehatan pada remaja yang prevalensinya terus mengalami peningkatan adalah hipertensi. Remaja yang memiliki tekanan darah lebih dari normal mempunyai risiko lebih besar menderita penyakit jantung koroner atau gagal jantung saat dewasa. Buah belimbing wuluh mengandung vitamin C, kalium, flavonoid, dan saponin yang efektif menurunkan tekanan darah.Metode: Penelitian pra-eksperimental dengan rancangan the one group pretest-posttest design. Subjek sebanyak 21 orang merupakan siswa dan siswi SMA Negeri 15 Semarang dengan tekanan darah sistolik ≥130 mmHg. Subjek hanya terdiri dari 1 kelompok, yaitu kelompok perlakuan.  Sari buah belimbing wuluh diberikan pada subjek sebanyak 100 ml selama 14 hari. Pengukuran tekanan darah sistolik dilakukan pada hari ke 1 dan 15. Hasil: Seluruh subjek penelitian memiliki status gizi obesitas. Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel asupan lemak, serat, vitamin C, natrium, kalium, dan kalsium dengan tekanan darah sistolik setelah intervensi (p > 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah sistolik seletelah intervensi (p = 0,001). Terjadi penurunan tekanan darah sistolik pada remaja sebesar 33,52 ± 5,68 mmHg (p = 0,000).Kesimpulan: Konsumsi sari buah belimbing wuluh sebanyak 100 ml sebanyak 1 kali sehari selama 14 hari mampu menurunkan tekanan darah sistolik pada remaja secara signifikan.
PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN TEH KOMBUCHA TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA WANITA USIA 40-55 TAHUN PENDERITA HIPERTRIGLISERIDEMIA Haamiim A.F, Valendra; Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 5, No 3 (2016): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.02 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i3.16404

Abstract

Latar belakang: Penyakit kardiovaskular dapat disebabkan karena kondisi hipertrigliseridemia. Teh kombucha mengandung tinggi antioksidan dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dengan cara meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase yang bekerja memecah trigliserida. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian minuman teh kombucha terhadap kadar trigliserida darah pada wanita usia 40-55 tahun penderita hipertrigliseridemia.Metode: Sebanyak 20 subjek dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan (n=10) dan kelompok kontrol (n=10). Kelompok perlakuan diberikan teh kombucha sebesar 75,25 ml/hari  dan kelompok kontrol diberikan plasebo selama 14 hari. Pemeriksaan kadar trigliserida dilakukan sebelum dan setelah perlakuan. Data diuji menggunakan uji statistik Saphiro-Wilk, independent t test, Mann Whitney,dan dependent t test.Hasil: Tidak ada perbedaan rerata asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, serat dan aktivitas fisik pada kedua kelompok (p>0,05). Tidak ada perbedaan rerata kadar trigliserida sebelum perlakuan pada kedua kelompok (p=0,946). Terdapat perbedaan rerata kadar trigliserida setelah perlakuan pada kedua kelompok (p=0,001). Terdapat perbedaan rerata kadar trigliserida sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok perlakuan (p=0,001). Terdapat perbedaan rerata kadar trigliserida sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok kontrol (p=0,016). Terdapat perubahan rerata kadar trigliserida setelah perlakuan pada kedua kelompok (p=0,001). Rerata penurunan kadar trigliserida pada kelompok perlakuan adalah 10,70±4,191 mg/dl. Rerata peningkatan kadar trigliserida pada kelompok kontrol adalah 8,30±8,908 mg/dl.Simpulan: Pemberian minuman teh kombucha sebesar 75,25 ml/hari selama 14 hari pada wanita usia 40-55 tahun penderita hipertigliseridemia dapat menurunkan rerata kadar trigliserida sebesar 10,70±4,191 mg/dl.
HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN, SENG DAN SERUM SENG PADA ANAK SEKOLAH DASAR Rejeki, Vina Puji; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 5, No 3 (2016): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i3.16393

Abstract

Latar belakang : Defisiensi seng merupakan salah satu penyebab gangguuan pertumbuhan dan perkembangan pada anak dengan prevalensi yang bervariasi di berbagai negara berkembang. Salah satu faktor penyebab defisiensi seng adalah asupan makronutrien dan mikronutrien yang tidak adekuat, seperti asupan protein dan asupan seng.Tujuan : Untuk menganalisa hubungan antara asupan protein, seng dan serum seng pada anak sekolah dasarMetode : Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Jumlah subjek penelitian ini adalah 40 anak sekolah dasar (usia 9-12 tahun) di SD IT Taqwityatul Wathon dan SDN 02 Bandarharjo, Kota Semarang. Subjek dipilih dengan metode simple random sampling. Data yang dikaji meliputi karakeristik subjek, asupan protein, asupan seng, dan kadar serum seng. Data asupan diperoleh dengan menggunakan instrumen Semi Quantitative Food Frequency Questionare. Kadar serum seng menggunakan metode Atomic Absorbant Spechtrophometry (AAS). Uji statistik yang digunakan adalah uji Pearson’s.Hasil : Sebanyak 92,5% subjek mengalami defisiensi seng dengan nilai rerata 43,98 ± 16,1 µg/dl, dan sebanyak 5% subjek masuk dalam kategori sangat pendek . Terdapat hubungan yang positif antara asupan protein dengan kadar serum seng (r=0,36, p=0,022) dengan nilai rerata asupan protein 51,31 ± 21,5 g. Ada hubungan yang positif antara asupan seng dengan kadar serum seng (r=0,46, p = 0,006) dengan dan rerata asupan seng sebesar 5,71 ± 2,3 mg. Sebagian besar asupan subjek kurang dari kebutuhan, terutama untuk asupan protein dan seng. Presentase asupan protein subjek yang tergolong kurang sebesar 47,5%, dan sebanyak 97,5% subjek memiliki asupan seng yang kurang.Simpulan : Ada hubungan antara asupan protein, asupan seng dengan kadar serum seng pada anak sekolah dasar.
PENGARUH PEMBERIAN KAPSUL CENGKIH TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA WANITA PREDIABETES Yunita, Rhona Dian; Murbawani, Etisa Adi
Journal of Nutrition College Vol 5, No 3 (2016): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.457 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i3.16371

Abstract

Latar Belakang: Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat (AU) dalam darah melebihi 7 mg/dL pada laki-laki dan lebih dari 6 mg/dL pada perempuan. Konsumsi bahan makanan yang mengandung tinggi antioksidan dapat menurunkan kadar asam urat, salah satunya adalah cengkih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kapsul cengkih terhadap kadar asam urat pada wanita prediabetes.Metoda: Empat puluh delapan subjek wanita prediabetes berusia 25-50 tahun dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok pemberian dosis 1, 2, dan 3 gram kapsul cengkih. Kapsul tersebut berisi cengkih yang telah dihaluskan dan berbentuk serbuk. Intervensi dilakukan selama 14 hari. Kadar asam urat dalam darah sebelum dan setelah intervensi diambil dari pembuluh vena oleh petugas laboratorium dan dianalisis menggunakan metode test warna enzimatik. Analisis statistik menggunakan program komputer.Hasil: Adanya pengaruh yang bermakna antara pemberian kapsul cengkih dengan dosis 1, 2, dan 3 gram terhadap kadar asam urat subjek (p<0,05). Tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok dosis dalam menurunkan kadar asam urat. Kadar asam urat pada kelompok dosis 1 gram yang semula 6,562 ± 0,41 gram/dl menjadi 5,39 ± 1,35 gram/dl,  pada kelompok dosis 2 gram yaitu semula 57 ± 0,448 gram/dl menjadi 4,54 ± 1,55 gram/dl dan pada kelompok dosis 3 gram yaitu semula 6,69 ± 0,732 gram/dl menjadi 4,34 ± 0,92 gram/dl. Masing-masing karakteristik sampel antar kelompok serupa, kecuali hasil asupan cairan. Pada penelitian ini, masing-masing variabel perancu tidak memiliki hubungan secara signifikan dengan kadar asam urat sampel.Kesimpulan: Konsumsi kapsul cengkih dengan dosis 1, 2, atau 3 gram per hari selama 14 hari dapat menurunkan kadar asam urat pada wanita prediabetes secara signifikan (p<0,05)
PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BUBUK KAYU MANIS (Cinnammomum zeylanicum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA 2 JAM POST PRANDIAL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Arini, Prettika Juhan; Ardiaria, Martha
Journal of Nutrition College Vol 5, No 3 (2016): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.899 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i3.16400

Abstract

Latar Belakang : Kulit kayu manis spesies Cinnammomum zeylanicum sebagai tanaman lokal Indonesia memiliki zat aktif yaitu polifenol yang dapat meningkatkan reseptor insulin pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Meningkatnya sensitivitas reseptor tersebut dapat meningkatkan efektivitas penyerapan glukosa sehingga pada akhirnya dapat menurunkan kadar glukosa darah mendekati normal. Penelitian ini menggunakan kayu manis yang telah digiling halus sehingga menjadi bubuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh seduhan bubuk kayu manis terhadap kadar glukosa darah puasa 2 jam post prandial (GDP 2 PP) pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Metode : 54 subjek pasien diabetes melitus dikelompokkan ke dalam 3 kelompok perlakuan, yang meliputi kelompok perlakuan 8 gram (n=18), kelompok perlakuan 10 gram (n=18), serta kelompok kontrol (n=18). Sebelum intervensi dilakukan ketiga kelompok melakukan tes untuk menentukan kadar GDP 2 PP. Kelompok perlakuan diberikan seduhan bubuk kayu manis selama 14 hari dengan dosis 8 gram dan dosis 10 gram. Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan seduhan bubuk kayu manis. Setelah 14 hari, ketiga kelompok kembali melakukan tes darah untuk melihat kadar GDP 2 PP. Ketiga kelompok tersebut tetap melakukan mengkonsumsi obat yang telah dipreskripsikan oleh dokter. Hasil : Tidak terdapat perbedaan pada karakteristik subjek dari ketiga kelompok perlakuan sebelm pengujian (p>0,05). Terdapat perubahan signifikan (p<0,05) pada ketiga kelompok pengujian, dengan perubahan paling signifikan terdapat pada kelompok 10 gram dengan tingkat korelasi 0.000 dan kelompok 8 gram dengan korelasi 0.001, sedangkan tidak ditemukan perbedaan signifikan pada kelompok kontrol dengan korelasi 0.652. Simpulan : Seduhan bubuk kayu manis (Cinnammomum zeylanicum) dapat menurunkan kadar GDP 2 PP pada penderita diabetes melitus dengan hasil signifikan. 
PENGARUH PEMBERIAN YOGHURT KORO PEDANG (Canavalia ensiformis) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS SPRAGUE DAWLEY Mubarok, Agus Abul Fadli; Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 5, No 3 (2016): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.796 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i3.16380

Abstract

Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular. Koro pedang memiliki zat antihiperkolesterolemia (antioksidan, fitoprotein dan serat) yang dapat menurunkan kadar kolesterol total. Yoghurt koro pedang memiliki kadar zat antinutrisi (HCN, tripsin inhibitor, oksalat, dan fitat) yang lebih rendah dan kandungan bakteri asam laktat yang juga dapat mengurangi kadar kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian yoghurt koro pedang terhadap kadar kolesterol total tikus Sprague Dawley.Metode : Penelitian berjenis true experimental dengan pre-post test with randomized control group design. Subjek penelitian adalah tikus Sprague dawley dengan diinduksi hiperkolesterolemia, dibagi menjadi tiga kelompok, kelompok kontrol dan kelompok perlakuan diberi yoghurt koro pedang dosis 2,1 dan 4,5 ml selama 21 hari. Berat badan dan asupan makan tikus dipantau. Kadar kolesterol total diukur secara langsung dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon dan Kruskall-Wallis.Hasil : Seluruh kelompok mengalami kenaikan berat badan dan peningkatan asupan makan yang bermakna. Rerata kolesterol total serum tiap kelompok mengalami kenaikan yang tidak bermakna; kontrol 7,58 mg/dl, perlakuan I 3,67 mg/dl, dan perlakuan II 3,47 mg/dl.Kesimpulan : Pemberian yoghurt koro pedang dengan dosis 2,1 ml/hari dan 4,5 ml/hari tidak dapat menurunkan kadar kolesterol tikus.
PENGARUH PEMBERIAN KAPSUL CENGKIH (Syzygium aromaticum) TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA PREDIABETES Oksidriyani, Safrina; Murbawani, Etisa Adi
Journal of Nutrition College Vol 5, No 3 (2016): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.719 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i3.16405

Abstract

Latar Belakang :Salah satu dampak yang muncul akibat keadaan prediabetes adalah meningkatnya risiko hipertensi. Cengkih diketahui bermanfaat dapat menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian bubuk cengkih berbagai dosis terhadap tekanan darah pada wanita prediabetes.Metode :Penelitian inimenggunakan desain quasi experimental dengan pre and post test groupterhadap wanita prediabetes dengan prehipertensi usia 25-45 tahun di Tlogosari, Semarang. Subjek penelitian dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok pemberian 1 kapsul (n=15), 2 kapsul (n=15), dan 3 kapsul cengkih(n=15). Satu kapsul berisi 1 gram bubuk cengkih yang dibuat dengan menumbuk cengkih kering. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan setelah 14 hari perlakuan. Uji paired t test dilakukanuntuk menganalisis perbedaan tekanan darah antara pre dengan postperlakuan. Uji One Way ANOVA dan Kruskall Wallis untuk menganalisis perbedaan tekanan darah post dan variabel perancu antara ketiga kelompok. Uji regresi linear ganda untuk menganalisis variabel perancu yang paling berpengaruh terhadap tekanan darah. Uji ANCOVA untuk menganalisis pengaruh kapsul cengkih setelah dikendalikan dengan variabel perancu.Hasil :: Terdapat penurunan tekanan darah  sistolik dan diastolik sebesar 19 mmHg dan 8 mmHg pada pemberian 1 dan 2 kapsul cengkih (p<0,05). Variabel yang ikut berperan terhadap penurunan tekanan darah sistolik adalah asupan natrium. Setelah dikontrol dengan variabel perancu, tidak ada pengaruh signifikan asupan natrium terhadap penurunan tekanan darah sistolik (p>0,05).Kesimpulan :Konsumsi 1 dan 2 kapsul cengkihselama 14 hari dapat menurunkan tekanan darah  secara signifikan pada wanita prediabetes.
HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA 6-12 BULAN Fitriana, Istiqomah Ramadhan; Margawati, Ani
Journal of Nutrition College Vol 5, No 3 (2016): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.721 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i3.16394

Abstract

LatarBelakang: Tahun pertama kehidupan merupakan periode penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Berat badan lahir menggambarkan perkembangan bayi dalam janin yang berpengaruh terhadap perkembangan motorik bayi setelah lahir. Pemberian ASI ekslusif memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan motorik. Hal tersebut berkaitan dengan kandungan gizi di dalam ASI yang berperan dalam perkembangan otak dan saraf bayi. Tujuan : Mengetahui hubungan antara riwayat pemberian ASI dan berat badan lahir dengan perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus bayi usia 6-12 bulan.Metode : Desain penelitian cross sectional dengan subyek 52 bayiusia 6-12 bulan dipilih dengan consecutive sampling. Data yang dikumpulkan adalah karakteristk bayi  (nama, usia, jenis kelamin, pengasuh), riwayat pemberian ASI, berat badan lahir, perkembangan motorik kasar, dan perkembangan motorik halus dengan formulir tes Denver II. Analisis bivariat menggunakan ujikorelasi Pearson (chi-square). Hasil : Terdapat 19,2%  subjek diduga mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar dan 21,2% subjek diduga mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Selain itu, 38,5% subjek tidak diberikan ASI ekskusif dan 7,7%% subjek lahir dengan berat badan rendah (BBLR). Riwayat pemberian ASI memiliki hubungan dengan perkembangan motorik kasar subjek (nilai p 0,040) tetapi tidak memiliki hubungan bermakna dengan perkembangan motorik halus subjek (nilai p > 0,05). Tidak terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan perkembangan motorik kasar dan halus (nilai p > 0,05)Kesimpulan : Riwayat pemberian ASI memiliki hubungan dengan perkembangan motorik kasar bayiusia 6-12 bula nakan tetapi tidak memiliki hubungan bermakna dengan perkembangan motorik halus. Berat badan lahir tidak memiliki hubungan dengan perkembangan motorik kasar dan halus bayi usia 6-12 bulan. 
HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK, KEBIASAAN OLAHRAGA, SCREEN TIME, DAN DURASI TIDUR DENGAN KEJADIAN SINDROM METABOLIK PADA REMAJA OBESITAS Utami, Lussi Wahyu Putri; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 5, No 3 (2016): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.009 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i3.16373

Abstract

Latar Belakang: Obesitas yang terjadi pada remaja berisiko tinggi menjadi obesitas dimasa dewasa dan berpotensi mengalami sindrom metabolik (SM). Inaktivitas fisik yang kurang merupakan salah satu faktor risiko obesitas.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan tingkat aktivitas fisik, kebiasaan olahraga, screen time, dan durasi tidur dengan kejadian sindrom metabolik pada remaja obesitas.Metode: Studi observasional menggunakan desain cross sectional melibatkan 40 siswa obesitas berusia 15-18 tahun di SMA Negeri 15 Semarang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan adalah identitas subjek, antropometri, tekanan darah (TD), trigliserida (Tg), high density lipoprotein (HDL) dan glukosa darah puasa (GDP), tingkat aktivitas fisik (TAF), kebiasaan olahraga, screen time (ST) dan durasi tidur (DT). Trigliserida, HDL, dan GDP diukur dengan teknik kimia kolorimetri. Tingkat aktivitas fisik, kebiasaan olahraga, screen time, dan durasi tidur diukur dengan menggunakan International Physical Activity Quetionnaire-short form (IPAQ-short form). Uji fisher digunakan untuk menganalisis hubungan antara TAF, kebiasaan olahraga, ST, dan DT dengan kejadian SM.Hasil: Proporsi sindrom metabolik 47,5%. Sebesar 55% subjek memiliki tingkat aktivitas fisik rendah, 92,5% memiliki kebiasaan olahraga rendah, 92,5% memiliki screen time lebih, dan 85% memiliki durasi tidur kurang. Tidak terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik, kebiasaan olahraga, screen time, dan durasi tidur dengan kejadian SM dengan nilai masing-masing p>0,05.Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik, kebiasaan olahraga, screen time, dan durasi tidur dengan kejadian sindrom metabolik pada remaja obesitas.

Page 1 of 3 | Total Record : 22