cover
Contact Name
Suci Megawati
Contact Email
sucimegawati@unesa.ac.id
Phone
+6281342706458
Journal Mail Official
publika@unesa.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNESA Kampus Ketintang Jalan Ketintang Gedung I3 Lantai 1 Postal Code: 60231
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Publika
ISSN : -     EISSN : 2354600X     DOI : https://doi.org/10.26740/publika.v9n2
Core Subject : Social,
PUBLIKA is available for free (open access) to all readers. The articles in PUBLIKA include developments and researches in Public Policy, Public Management, and Local Administration (theoretical studies, experiments, and its applications).
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 4 (2018)" : 15 Documents clear
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN ALOKASI DANA RUKUN WARGA (RW) DI RW 02 LINGKUNGAN SURATAN KELURAHAN KRANGGAN KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO MOHAMAD ALFIAN ANWARI ARIFIN; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

Pemerintah Kota Mojokerto mengalokasikan anggaran Program Alokasi Dana RW dalam APBD Kota Mojokerto Tahun 2017 yang diperuntukkan untuk pembangunan sarana dan prasarana lokal Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan (pada tingkat RW). Bentuk penganggarannya berupa alokasi dana RW yang masing-masing RW akan mendapatkan alokasi sebesar Rp. 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah Implementasi Pengelolaan Alokasi Dana Rukun Warga di RW 02 Lingkungan Suratan Kelurahan Kranggan yang ditinjau berdasarkan teori Implementasi Bottom Up Menurut Elmore, Lipsky, Hjem & David O’Porter (1981) adalah Mengidentifikasi jaringan aktor yang terlibat, Jenis kebijakan publik yang mendorong masyarakat untuk mengerjakan sendiri implementasi kebijakannya, atau masih melibatkan pejabat pemerintah di level bawah, Kebijakan yang dibuat sesuai dengan harapan, keinginan publik yang menjadi target, Prakarsa masyarakat secara langsung atau melalui Lembaga Swadaya Masyarakat. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian implementasi program ini dapat disimpulkan bahwa implementasi pengelolaan alokasi dana RW di RW 02 Lingkungan Suratan Kelurahan Kranggan dapat berjalan sesuai tujuan dan sasaran program meskipun masih ditemukan beberapa kendala yang dihadapi. Adapun saran yang diajukan adalah agar memberikan pemahaman yang lebih baik pada tahap persiapan di tingkat kota, meningkatkan besaran anggaran dana RW pada tahun berikutnya, dan melakukan seleksi pengurus LPM/Tim Pokmas (Kelompok Masyarakat) agar memperhatikan kemampuan fisik dan kompetensi bidang yang dimiliki. Kata Kunci: Implementasi, Alokasi Dana RW. Abstrack Mojokerto Municipal Government allocates budget of RW Fund Allocation Program in Mojokerto municipal budget year 2017 which is intended for development of local facilities and infrastructure of Kelurahan and community empowerment in Kelurahan (at RW level). The form of budgeting in the form of RW funds allocation that each RW will get an allocation of Rp. 50.000.000,00 (Fifty Million Rupiah). This research uses descriptive research type with qualitative approach. The focus of this research is the Implementation of Round Fund Management of Citizens in RW 02 Suratan environment of Kranggan Sub-district, which is reviewed on the basis of Bottom Up Implementation theory, Lipsky, Hjem & David OPorter (1981) is to identify the network of actors involved, encourage people to do their own policy implementation, or still involve government officials at lower levels, Policies made in accordance with expectations, targeted public wishes, community initiatives directly or through Non-Governmental Organizations. Data collection techniques through observation, interview and documentation. It can be concluded that the implementation of RW fund allocation management in RW 02 Suratan Environment of Kranggan can run according to program objectives and targets Although still found some obstacles encountered. The proposed suggestion is to provide a better understanding of the preparation stage at the city level, increase the budget of RW funds in the next year, and conduct selection of LPM / Pokmas (Community Groups) committee members to pay attention to the physical capability and competence of the field.Keywords: Implementation, RW Fund Allocation
INOVASI PELAYANAN E-SPTPD (SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH BERBASIS ELEKTRONIK) DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PAJAK DAERAH KOTA SURABAYA SRI BINTANG ANNISAUL CHOIRIYAH; EVA HANY FANIDA
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

Abstrak e-SPTPD (Surat Pemberitahuan Pajak Daerah Berbasis Elektronik) merupakan inovasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah Kota Surabaya yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kebocoran pajak daerah dan memberikan kemudahan wajib pajak dalam pelaporan pajak daerah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus penelitian menggunakan teori faktor keberhasilan inovasi menurut Cook, Mattews dan Irwin yang terdiri dari Leadership, Management/Organization, Risk Management, Human Capital, dan Technology. Teknik pengumpulan data yaitu teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman, antara lain pengumpulan data, reduksi data atau pengolahan data, penyajian data serta pemaparan dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi pelayanan e-SPTPD (Surat Pemberitahuan Pajak Daerah Berbasis Elektronik) sudah berjalan dengan baik meskipun dalam pelaksanaanya terdapat kendala-kendala, namun sudah dapat terselesaikan. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis yang menggunakan faktor keberhasilan inovasi antara lain, faktor Leadership yang dipegang oleh penanggung jawab inovasi pelayanan e-SPTPD telah menunjukkan peran, tanggung jawab serta komitmen dengan baik. Faktor Management/Organization terkait dengan strategi kebijakan dan peningkatan jaringan juga telah dilakukan dengan baik. Faktor Risk Management menunjukkan bahwa masih terdapat kendala dalam sulitnya merubah kebiasaan wajib pajak untuk beralih ke sistem elektronik serta kendala dalam pelaksanaan teknis. Faktor Human Capital menunjukkan bahwa tidak adanya pelatihan khusus untuk para staf terkait dengan e-SPTPD. Faktor Technology menunjukkan bahwa perangkat teknologi yang digunakan masih berupa website namun telah dikembangkan dengan adanya fitur live chat dan barecode. Kata Kunci: Pajak Daerah, Inovasi, e-SPTPD Abstract e-SPTPD (Electronic-Based of Regional Tax Return) is an innovation of Financial Management Agencies and Regional Taxes of Surabaya that aims to prevent the occurrence of regional tax leakage and make to provide taxpayer ease in reporting regional taxes. The type of research is descriptive research with qualitative approach. Whereas the focus of the research is using the success innovation factors theory according to Cook, Mattews and Irwin consisting of Leadership, Management / Organization, Risk Management, Human Capital, and Technology The collecting data techniques are interview technique, observation, and documentation analyzed using data analysis technique by Miles and Huberman, that is data collection, data reduction or data processing, data presentation and exposure and conclusion. The results of this research indicates that the innovation of e-SPTPD service (Electronic-Based of Regional Tax Return) has run well although in its implementation there are some constraints, but it has been solved already. It is proved by the analysis results using success innovation factors theory, for instances, the Leadership factor held by the responsible innovation service of e-SPTPD has shown the role, responsibility and commitment well. Management/Organization factors related of policy strategy and network improvement have also been done well. Risk Management Factor shows that there are still obstacles in the difficulty of changing taxpayers habits to move to electronic systems and obstacles in technical implementation. The Human Capital Factor shows that there is no special training for staff associated with e-SPTPD. Factor Technology shows that the technology device is still using a website but has been developed with the feature live chat and barecode. Keywords : Regional Tax, Innovation, e-SPTPD.
IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PAKET C LAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SIDOARJO RAKA AMYRUL SURYA; INDAH PRABAWATI
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menerbitkan Peraturan Bupati Sidoarjo No 41 Tahun 2016 tentang Paket Layanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, untuk mengefektifkan pelayanan di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo kepada masyarakat. Salah satunya adalah paket c yang mengurus tentang penerbitan akta kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskipsikan impementasi kebijakan layanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil paket c di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Bagian Pelayanan Pencatatan Sipil. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, pengolahan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 41 Tahun 2016 tentang Paket C layanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang dianalisis menggunakan teori George C. Edward III dengan empat indikator yaitu: komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi, telah diimplementasikan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan pada indikator komunikasi yaitu kejelasan mengenai informasi kepada masyarakat Kabupaten Sidoarjo dan juga sumber daya staff serta fasilitas. Hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah pegawai sebagai pelaksana dan kurang luasnya ruang tunggu pelayanan jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah masyarakat sebagai pemohon. Disarankan bagi pihak Dispendukcapil Kabupaten Sidoarjo untuk menambah intensitas sosialisasi kepada masyarakat serta jumlah personel pegawai dan juga menata tata letak ruang tunggu agar lebih luas dari kapasitas ruang tunggu pelayanan yang sebelumnya. Kata Kunci: Implementasi, Administrasi, Kependudukan.
STRATEGI OPTIMALISASI PENGELOLAAN KEKAYAAN (ASET) DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA (STUDI KASUS DI DESA SAMBIROTO KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO) AHMAD HELMY SYAHRIZAL; MEIRINAWATI
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

Abstrak Otonomi desa menimbulkan bertambahnya kewenangan desa dalam mengatur dan mengurus pemerintahannya diperkuat dengan Pemendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang perencanaan pembangunan desa yang sebelumnya terbebani dengan program-program pembangunan dari pusat. Pemerintah desa sekarang bisa leluasa dan bebas dalam mengelola dan mengatur serta menentukan arah pembangunan desa secara mandiri. Desa Sambiroto mendapatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 2,2 Miliar Sehingga hal ini menarik bagi peneliti untuk meneliti terkait Strategi Optimalisasi Pengelolaan kekayaan (Aset) Desa dalam Pembangunan Desa di Desa Sambiroto Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah Strategi Optimalisasi Pengelolaan kekayaan (Aset) Desa dalam Pembangunan Desa dengan menggunakan teori Mardiasmo yang terdapat 4 tahapan pengelolaan kekayaan desa yakni Identifikasi dan inventarisasi nilai dan potensi kekayaan desa, Perlunya system informasi manajemen kekayaan desa, Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan kekayaan desa dan Keterlibatan jasa penilai. Hasil dari penelitian ini pembangunan yang telah dilakukan pemerintah Desa sudah tepat sasaran meliputi pembangunan fisik dan non fisik. Dari segi identifikasi dan inventarisasi nilai dan potensi kekayaan desa, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan kekayaan desa dan keterlibatan jasa penilai sudah berjalan efektif dengan inisiatif melibatkan masyarakat. Sistem informasi manajemen aset desa sudah ada (papan informasi) namun belum bisa masyarakat akses dengan mudah dalam pemanfaatannya karena belum berbasis internet. Adapun saran peneliti terhadap pemerintah desa ialah terkait sistem informasi yang harus digiatkan berbasis tekhnologi informasi (internet) mengingat perkembangan zaman yang terus berkembang dibarengi dengan sumber daya aparatur yang mumpuni dalam pengelolaannya. Kata kunci : Strategi, Optimalisasi, Aset Desa Abstract The autonomy of the village raises increasing authority in regulating the village and take care of his Government reinforced with Pemendagri Number 66 Year 2007 about construction of a village that previously burdened with the development programs of the Center. The village Government can now freely and freely manage and organize and determine the direction of development independently. The village of Sambiroto get budget revenue and expenditure of the village of 2.2 billion making it attractive for researchers to examine the related Strategy Optimization of the management of wealth (assets) Village in the construction of the village in the village of Sambiroto sub-district of Bojonegoro Regency Cotton. This type of research is descriptive qualitative research. The focus in this study is a strategy optimization of the management of wealth (assets) in the development of the village Village by using the theory of Mardiasmo that there are 4 stages of wealth management village i.e. identification and inventory value and potential the wealth of the village, the need for wealth management information system, monitoring and control the utilization of the wealth of the village and the involvement of the services of appraisers. The result of this research was the development of the village Government has done already on target includes the construction of physical and non-physical. In terms of identification and inventory of the value and potential of the wealth of the village, the supervision and control of utilization of the wealth of the village and the involvement of the services of Appraisers has been running effectively with the initiative to involve the community. Information systems asset management the village already existed (information boards) but havent been able to access easily in society today because not internet-based. As for the suggestion of researchers against the Government of the village is related information systems should be focus based information technology services (internet) considering the times that coincided with the establishment of qualified resources in to manage them. Keywords: Strategy , Optimization, Village Assets
Analisis Strategi SWOT Dalam Pengembangan Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya (Studi Pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya) SANTI ADELINA PURBA; PRASETYO ISBANDONO
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

Abstrak Ekowisata Mangrove merupakan salah satu aset Kota Surabaya yang memiliki keindahan dan potensi untuk dikembangkan dengan baik dan terstruktur. Sehingga penting untuk mengetahui fenomena-fenomena di Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya dan menganalisis strategi yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya melalui Bidang Pertanian Kota Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Strategi SWOT Dalam Pengembangan Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya (Studi Pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya). Metode pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang juga digunakan sebagai teknik analisis yaitu desktiptif kualitatif yang merupakan pendekatan penelitian dengan tujuan utama mencari informasi secara mendalam atas suatu kendala, fakta dan realita. Fokus pada penelitian ini menggunakan teori dari Rangkuti, (2006) analisis SWOT yang meliputi Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threat (ancaman) dalam pengembangan ekowisata mangrove yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya. Dari analisa yang dilakukan, hasil penelitian ini menganalisis strategi SWOT dalam pengembangan ekowisata mangrove wonorejo Surabaya. Pertama variabel strength (kekuatan) pengukuran indikator Strength dalam pengembangan ekowisata pengaruh terbesar terletak pada promosi, dimana dalam upayanya untuk mempromosikan ekowisata mangrove mendapat dukungan peran dari instansi maupun lembaga lain guna untuk memudahkan dan menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Weakness (kelemahan) dalam pengembangan ekowisata mangrove yaitu kurang dan rendahnya sumber daya manusia (SDM) dalam pengawasan dari pengelola yang merupakan salah satu faktor penghambat dalam mengembangkan ekowisata mangrove. Opportunities (peluang) pada variabel ini peluang terbesar yang ada pada ekowisata mangrove yaitu sebagai salah satu destinasi wisata baru dan berbeda serta adanya pergeseran kebutuhan pariwisata bagi masyarakat atau wisatawan terhadap kegiatan pariwisata. Threat (ancaman) yang menjadi ancaman dalam pengembangan ekowisata mangrove terletak pada infrastruktur jalan yang kurang memadai sehingga dapat menyulitkan wisatawan yang akan berkunjung, serta tingginya persaingan bisnis khususnya di bidang pariwisata yang ditawarkan oleh pemerintah kota Surabaya. Kata Kunci : Manajemen Strategi, Analisis Swot, Ekowisata. Abstract Mangrove ecotourism is one of an asset like a plot the city of Surabaya who had been having beauty and sector have the potential to well developed and well structured. So that important to gain an understanding phenomena in Mangrove Ecotourism Wonorejo Surabaya and analyzed the strategy took by the Local Office of Food Security and farm a Town Surabaya. The purpose of this research is to described, know and analyze Ecotourism Development Strategy Mangrove Wonorejo Surabaya (Study In The Local Office Food Security And Agriculture Throughout Surabaya).Methods to research it uses the kind of research also used as a technique descriptive of analysis qualitative research is approach with the ultimate aim of seeking information deeply on an obstacle, facts and reality. Focus on this research using a theory of Rangkuti, (2006) SWOT analysis which includes the Strength (power), Weakness (weakness), Opportunities (opportunity), Threat (threat) in mangrove ecotourism development conducted by the Office of the food security and agricultural city of Surabaya. From the analysis carried out, the results of this study to analyze the strategy of SWOT in the development of ecotourism mangrove wonorejo Surabaya. The first variable strength measurement indicators of Strength in the development of ecotourism the greatest influence lies in promotion, which in its efforts to promote ecotourism mangroves support the role of the agency or institution another in order to ease and interest of tourists both local and foreign tourists. Weakness in the development of ecotourism mangrove namely less and low human resources (HR) in the supervision of the manager who is one of the factors restricting development of mangrove ecotourism. Opportunities on these variables the greatest opportunities that present on mangrove ecotourism as one of the new and different tourist destinations as well as the presence of shifting needs tourism to the community or travelers against tourism activities. Threat, which became a threat in mangrove ecotourism development lies in the inadequate road infrastructure so that it could complicate the tourists who will visit, as well as high business competition especially in the field of tourism offered by the Government of the city of Surabaya. Keywords: Strategic Management, Swot Analysis, Ecotourism.

Page 2 of 2 | Total Record : 15