cover
Contact Name
Suci Megawati
Contact Email
sucimegawati@unesa.ac.id
Phone
+6281342706458
Journal Mail Official
publika@unesa.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNESA Kampus Ketintang Jalan Ketintang Gedung I3 Lantai 1 Postal Code: 60231
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Publika
ISSN : -     EISSN : 2354600X     DOI : https://doi.org/10.26740/publika.v9n2
Core Subject : Social,
PUBLIKA is available for free (open access) to all readers. The articles in PUBLIKA include developments and researches in Public Policy, Public Management, and Local Administration (theoretical studies, experiments, and its applications).
Articles 25 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 4 (2021)" : 25 Documents clear
EFEKTIVITAS APLIKASI SICANTIK (SIDOARJO CEGAH ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANAK) PADA PUSKESMAS TAMAN KABUPATEN SIDOARJO Miftakhul Nurul Jannah; Galih Wahyu Pradana
Publika Vol 9 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n4.p355-366

Abstract

Health is one of the important investments in supporting economic development. However, until now the condition of health services in Indonesia is very sad. Number of maternal mortality in East Java was second ranked, and number of child mortality in East Java was first ranked. The high rate of maternal and child mortality made the District Health Office of Sidoarjo launch the SICANTIK Application in April 2018. However, this application has obstacles, such as data display which only consists of the number of visits and the number of pregnant women at risk only in graphical form (there is no data in the form of by name and by address). The type of research used is descriptive quantitative approach. This study uses the theory of effectiveness of application use according to Merwe and Bekker (in Dewanti, 2017) which includes interface, navigation, content, reliability, and technical. Data collection techniques in this study used questionnaires, interviews, observations, and documentation. The population in this study amounted to 64, with a sample of 64 respondents. This research uses saturation sampling technique. Of the five indicators used as research theory, it shows that the SICANTIK application runs very effectively, although there are a few shortcomings in its implementation. Interface indicator gets a percentage of 86%. The navigation indicator gets a percentage of 86.5%. The content indicator got a percentage of 86%. The indicator of reliability gets a percentage of 85.6%. Technical indicators get a percentage of 66%. Suggestions that researchers can give regarding this research are to improve and improve the display design and navigation system, improve the quality of services for pregnant women, and improve loading speed. Keywords: effectiveness of SICANTIK application, mortality, SICANTIK application program Kesehatan merupakan salah satu investasi penting dalam mendukung pembangunan ekonomi. Namun, hingga saat ini kondisi pelayanan kesehatan di Indonesia masih sangat miris. Jumlah kematian ibu di Jawa Timur menduduki peringkat kedua, dan jumlah kematian anak di Jawa Timur menduduki peringkat pertama. Tingginya angka kematian ibu dan anak membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo meluncurkan Aplikasi SICANTIK pada bulan April tahun 2018. Namun, aplikasi tersebut memiliki hambatan, seperti tampilan data yang hanya berupa jumlah kunjungan dan jumlah ibu hamil beresiko hanya dalam bentuk grafik (belum ada data berupa by name dan by address). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teori efektivitas penggunaan aplikasi menurut Merwe dan Bekker (dalam Dewanti, 2017) meliputi interface, navigation, content, reliability, dan technical. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 64, dengan sampel 64 responden. Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Dari kelima indikator yang digunakan sebagai teori penelitian tersebut menunjukkan bahwa Aplikasi SICANTIK berjalan sangat efektif, meskipun terdapat sedikit kekurangan dalam pelaksanaannya. Indikator interface memperoleh prosentase 86%. Indikator navigation memperoleh prosentase 86,5%. Indikator content memperoleh prosentase 86%. Indikator reliability memperoleh prosentase 85,6%. Indikator technical memperoleh prosentase 66%. Saran yang dapat peneliti berikan mengenai penelitian ini yaitu dengan memperbaiki dan meningkatkan desain tampilan dan sistem navigasi, meningkatkan kualitas pelayanan ibu hamil, serta memperbaiki kecepatan loading. Kata Kunci: efektivitas aplikasi SICANTIK, angka kematian, program aplikasi SICANTIK
MANAJEMEN STRATEGI LAYANAN PERIZINAN USAHA MELALUI APLIKASI I-MOBIL (IJIN MUDAH, BISA PAKET, INTERAKTIF DAN LANGSUNG JADI) DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BLITAR Erza Rizki Hidayana Putri; Meirinawati Meirinawati
Publika Vol 9 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n4.p345-354

Abstract

I-MOBIL (Easy Permit, Can Package, Interactive and Direct So) is an innovation of the Blitar Regency Government in an effort to improve services for the ease of obtaining business permits, but behind the convenience initiated by the government, there are still many people who complain about the difficulty of accessing I-MOBIL. This study describes the strategic management of business licensing services through the I-MOBIL application at the Investment Service and One Stop Services, Blitar Regency. The method used is descriptive qualitative. This study uses strategic management theory according to J. David Hunger and Thomas Wheelen. The research focus includes environmental observation, strategic formulation, strategy implementation, and evaluation and control using purposive sampling technique. Data collection techniques are interviews, observation, literature study from journals and documentation studies. The data analysis technique uses the Interactive Model according to Miles and Huberman (In Sugioyono) which consists of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion / verification. The results showed that environmental observation with SWOT analysis, namely the strength comes from the employees' own resources who are monitoring every month, then the weakness itself comes from the lack of funds for the launch of the I-MOBIL Version II application, the opportunities and threats themselves, namely the I-MOBIL Version II application. It is hoped that it can make it easier for people to access I-MOBIL to make business licenses and the threat itself is that there are still many people who are clueless about the internet. With this threat, a strategy formulation for the launch of the I-MOBIL Version II application has emerged, namely socialization with related agencies, then entering into the implementation of the I-MOBIL Version II application, namely its features are updated to make it easier for the public to access this I-MOBIL Version II. The last stage is evaluation which is carried out every month by internal employees of DPMPTSP Blitar Regency. One suggestion that can be put forward is to monitor each village in Blitar Regency to support the use of the I-MOBIL Version II application. Keywords: Strategic Management, Service, I-MOBIL I-MOBIL (Ijin Mudah, Bisa Paket, Interaktif dan Langsung Jadi) merupakan inovasi Pemerintah Kabupaten Blitar dalam upaya peningkatan pelayanan kemudahan pengurusan izin usaha, namun dibalik kemudahan yang digagas oleh pemerintah masih banyak masyarakat yang mengeluh perihal kesulitan akses I-MOBIL. Penelitian ini mendeskripsikan mengenai manajemen strategis layanan perizinan usaha melalui aplikasi I-MOBIL Di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori manajemen strategis menurut J. David Hunger and Thomas Wheelen. Fokus penelitian diantaranya yaitu pengamatan lingkungan, perumusan strategis, implementasi strategi, serta evaluasi dan pengendalian menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, studi literature dari jurnal dan studi dokumentasi. Teknik analisis datanya meggunakan Model Interaktif menurut Miles dan Huberman (Dalam Sugioyono) yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamatan lingkungan dengan analisis swot yakni kekuatan berasal dari sumber daya pegawai sendiri yang setiap bulan adanya monitoring, selanjutnya kelemahannya sendiri berasal dari kurangnya dana untuk peluncuran aplikasi I-MOBIL Versi II, peluang dan acaman sendiri yakni aplikasi I-MOBIL Versi II di harapkan dapat meringankan masyarakat dalam mengakses I-MOBIL untuk membuat perizinan usaha dan acaman sendiri masih banyaknya masyarakat yang gaptek akan internet. Dengan adanya ancaman tersebut maka muncul perumusan strategi untuk peluncuran aplikasi I-MOBIL Versi II ini yaitu diadakan sosialisasi dengan dinas terkait selanjutnya masuk ke pengimplementasian aplikasi I-MOBIL Versi II ini yakni fitur fiturnya di perbarui untuk memudahkan masyarakat mengakses I-MOBIL Versi II ini. Tahap terakhir yaitu Evaluasi yang dilakukan setiap bulan oleh internal pegawai DPMPTSP Kabupaten Blitar. Salah satu saran yang dapat diajukan adalah dengan memonitoring ke setiap desa yang ada di Kabupaten Blitar guna menunjang penggunaan aplikasi I-MOBIL Versi II ini. Kata Kunci : Manajemen Strategi , Pelayanan, I-MOBIL
STRATEGI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA BERSAMA (BUMDESMA) DI KECAMATAN SUMBERGEMPOL KABUPATEN TULUNGAGUNG Tria Shaliha Putri; Fitrotun Niswah
Publika Vol 9 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n4.p367-376

Abstract

Village-owned enterprise jointly (BUMDESMA) is a village-owned enterprise managed by more than 1 (one) village or more jointly. Establishment of BUMDESMA is based on Law No. 6 of 2014 concerning villages. BUMDESMA becomes a place for villages that have limitations in establishing their own BUMDES. Then the village can collaborate with other villages to establish BUMDESMA with the aim of prospering the community. This study aims to determine the Management Strategy of the Joint Village Owned Enterprises (BUMDesMa) in Sumbergempol District, Tulungagung Regency. This type of research is a descriptive study with a qualitative approach. To analyze the data obtained, researchers used management strategy theory based on its function proposed by Fory A. Naway (2016) consisting of the planning stage, the organizing stage, the implementation phase and the evaluation stage. In this study the results obtained indicate that BUMDesMa Sumbergempol conducts every stage of the management strategy. Management of BUMDesMa Sumbergempol runs well, although in its implementation BUMDesMa still faces several obstacles. However, this can be handled by evaluating at the Inter-Village Conference Meeting (MAD) at least once a year. Keywords : Management Strategy, BUMDesMa Sumbergempol Badan usaha milik desa bersama (BUMDESMA) adalah badan usaha milik desa yang dikelola lebih dari 1 (satu) desa atau lebih secara bersama-sama. Pendirian BUMDESMA dilandasi oleh UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa. BUMDESMA menjadi wadah untuk desa-desa yang memiliki keterbatasan dalam mendirikan BUMDES nya sendiri. Maka desa dapat melakukan kerjasama dengan desa lain untuk mendirikan BUMDESMA dengan tujuan mensejahterakan masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMa) di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Untuk menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan teori strategi pengelolaan berdasarkan fungsinya yang dikemukakan oleh Fory A. Naway (2016) yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pengorganisasian, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Dalam penelitian ini diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa BUMDesMa Sumbergempol melakukan setiap tahap-tahap strategi pengelolaan. Pengelolaan BUMDesMa Sumbergempol berjalan dengan baik, walaupun dalam pelaksanaannya BUMDesMa masih menemui beberapa kendala. Namun hal tersebut dapat ditangani dengan evaluasi dalam rapat Musyawarah Antar Desa (MAD) minimal 1 (satu) tahun sekali. Kata kunci : Strategi Pengelolaan, BUMDesMa Sumbergempol.
STRATEGI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA BERSAMA (BUMDESMA) DI KECAMATAN SUMBERGEMPOL KABUPATEN TULUNGAGUNG Tria Shaliha Putri; Fitrotun Niswah
Publika Vol 9 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n4.p369-378

Abstract

Village-owned enterprise jointly (BUMDESMA) is a village-owned enterprise managed by more than 1 (one) village or more jointly. Establishment of BUMDESMA is based on Law No. 6 of 2014 concerning villages. BUMDESMA becomes a place for villages that have limitations in establishing their own BUMDES. Then the village can collaborate with other villages to establish BUMDESMA with the aim of prospering the community. This study aims to determine the Management Strategy of the Joint Village Owned Enterprises (BUMDesMa) in Sumbergempol District, Tulungagung Regency. This type of research is a descriptive study with a qualitative approach. To analyze the data obtained, researchers used management strategy theory based on its function proposed by Fory A. Naway (2016) consisting of the planning stage, the organizing stage, the implementation phase and the evaluation stage. In this study the results obtained indicate that BUMDesMa Sumbergempol conducts every stage of the management strategy. Management of BUMDesMa Sumbergempol runs well, although in its implementation BUMDesMa still faces several obstacles. However, this can be handled by evaluating at the Inter-Village Conference Meeting (MAD) at least once a year. Keywords : Management Strategy, BUMDesMa Sumbergempol Badan usaha milik desa bersama (BUMDESMA) adalah badan usaha milik desa yang dikelola lebih dari 1 (satu) desa atau lebih secara bersama-sama. Pendirian BUMDESMA dilandasi oleh UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa. BUMDESMA menjadi wadah untuk desa-desa yang memiliki keterbatasan dalam mendirikan BUMDES nya sendiri. Maka desa dapat melakukan kerjasama dengan desa lain untuk mendirikan BUMDESMA dengan tujuan mensejahterakan masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMa) di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Untuk menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan teori strategi pengelolaan berdasarkan fungsinya yang dikemukakan oleh Fory A. Naway (2016) yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pengorganisasian, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Dalam penelitian ini diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa BUMDesMa Sumbergempol melakukan setiap tahap-tahap strategi pengelolaan. Pengelolaan BUMDesMa Sumbergempol berjalan dengan baik, walaupun dalam pelaksanaannya BUMDesMa masih menemui beberapa kendala. Namun hal tersebut dapat ditangani dengan evaluasi dalam rapat Musyawarah Antar Desa (MAD) minimal 1 (satu) tahun sekali. Kata kunci : Strategi Pengelolaan, BUMDesMa Sumbergempol.
PERAN CAMAT DALAM PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA DI KECAMATAN PERAK KABUPATEN JOMBANG Kismiati Ratri Ramadani; Muhammad Farid Ma'ruf
Publika Vol 9 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n4.p379-394

Abstract

The sub-district government is one of the organizers of regional autonomy. One of the duties of the District Government is to guide and supervise the implementation of village administration in accordance with the provisions of laws and regulations governing the village. The problems that exist in implementing the District Government are complex and dynamic. This is also triggered by the increasingly diverse needs of society in this modern era. In carrying out the task of fostering and supervising the implementation of village governance, of course the Camat and the ranks of the District Government experience obstacles in implementing it. The District Government also continues to strive to ensure that village governance runs well. The Perak Subdistrict Government itself has so far provided services to the village government as well as to the petitioners as much as possible. The role of the sub-district head as supervisor and supervisor of village administration is very important to spur village development. This is because the village still needs guidance from the Camat in the implementation of Village Government Administration. The purpose of this research is to find out, analyze, and explain the role of the sub-district head in the implementation of guidance and supervision of the implementation of Village Government Administration in Perak District, Jombang Regency. The research method used by researchers is a descriptive method with a qualitative approach. The results showed that the Head of the Perak Sub-District in carrying out guidance and supervision of Village Government Administration was accompanied by District Government staff, the Head of the Government Section and the Head of the Community and Village Empowerment Section also collaborated with village assistants from the Community and Village Empowerment Service to carry out technical guidance related to Administration. Village government is technically implemented by the Inspectorate of Jombang Regency. Coaching carried out by the Head of the Perak Sub-District in the form of a Conference with Village Officials, in particular the Village Head and the Village Secretary on a regular basis. In addition to conferences, the Camat in carrying out coaching also provides facilities with related agencies to increase the capacity of village officials. Supervision carried out by the Head of the Perak Sub-District is carried out directly and indirectly. Keywords: Role, Head of Sub-District, Guidance and Supervision, Village Government Administration Pemerintah kecamatan merupakan salah satu dari penyelenggara otonomi daerah. Salah satu tugas dari Pemerintah Kecamatan adalah membina dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur desa. Permasalahan yang ada dalam pelaksanaan Pemerintah Kecamatan kompleks dan dinamis. Hal ini juga dipicu dengan adanya kebutuhan masyarakat pada era modern ini semakin beragam. Dalam menjalankan tugas membina dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan desa, tentunya Camat bersama jajaran Pemerintah Kecamatan mengalami kendala dalam melaksanakannya. Pemerintah Kecamatan juga terus berupaya untuk memastikan penyelenggaraan pemerintahan desa berjalan dengan baik. Pemerintah Kecamatan Perak sendiri sejauh ini melaksanakan pelayanan kepada pemerintahan desa juga warga pemohon dengan semaksimal mungkin. Peran Camat sebagai Pembina dan Pengawas Administrasi Pemerintahan Desa sangat penting untuk memacu perkembangan desa. Hal ini dikarenakan desa juga masih membutuhkan bimbingan dari Camat dalam pelaksanaan Administrasi Pemerintahan Desa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan menjelaskan peran Camat dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan Desa di Kecamatan Perak Kabupaten Jombang. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Camat Perak dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan Administrasi Pemerintahan Desa didampingi oleh staf Pemerintah Kecamatan Kepala Seksi Pemerintahan dan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa juga berkerjasama dengan pendamping desa yang berasal dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa untuk melaksanakan pembinaan secara teknis Pengawasan terkait Administrasi Pemerintahan Desa dilaksanakan secara teknis oleh Inspektorat Kabupaten Jombang. Pembinaan yang dilaksanakan oleh Camat Perak dalam bentuk Konferensi dengan Perangkat Desa, khususnya Kepala Desa dengan Sekretaris Desa secara rutinan. Selain konferensi, Camat dalam melaksanakan pembinaan juga dengan memberikan fasilitas bersama dinas terkait untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa. Pengawasan yang dilaksanakan oleh Camat Perak dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kata Kunci: Peran, Camat, Pembinaan dan Pengawasan, Administrasi Pemerintahan Desa
IMPLEMENTASI PROGRAM PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH DI PROVINSI JAWA TIMUR Jhon Dearson Parapat; Badrudin Kurniawan
Publika Vol 9 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n4.p355-368

Abstract

One of the important indicators to support the success of national development is the issue of restructuring. To minimize land conflicts, one of the efforts made by the government in this case is the Ministry of ATR or BPN to issue a program, namely Complete Systematic Land Registration (PTSL) with the aim of issuing certificates on land parcels as proof of ownership of a land parcel. In this study, researchers aimed to determine how the implementation of the PTSL program as an effort to accelerate land certificate registration in East Java Province, especially Jember Regency, Jombang Regency, Kediri Regency, Sidoarjo Regency, and Tulungagung Regency. Researchers used literature study research methods using library sources as the main data in the study. According to Van Meter and Van Horn (1975) there are 6 variables that influence the success of policy implementation, namely (1) policy standards and objectives; (2) resources; (3) relationships between organizations; (4) the characteristics of the executing agent; (5) implementor disposition; (6) social, economic, political conditions. The results of this study are based on the 6 indicators above, that the PTSL program in East Java Province has been running quite well, but there are still several obstacles such as a lack of understanding of the community, village officials and community groups related to the importance of land registration and problems related to administrative requirements to participate in the program. PTSL, as well as related to PPh and BPHTB issues whose value is too large for some people. Suggestions that can be given by researchers are to improve coordination between BPN and parties involved in implementing the PTSL program, and conduct regular outreach to the community, village officials, and community groups regarding the importance of the PTSL program, provide training related to instructions and technical implementation of the PTSL program..Keywords: National Development, Implementation, Systematic Land Registration. Salah satu indokator penting penunjang keberhasilan pembangunan nasional ialah masalah peratahan. Untuk meminimalisir konflik pertanahan, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini adalah Kementrian ATR atau BPN mengeluarkan suatu program yaitu Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dengan tujuan penerbitan sertifikat pada bidang tanah sebagai tanda bukti kepemilikan atas suatu bidang tanah. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi program PTSL sebagai upaya percepatan pendaftaran sertifikat tanah di Provinsi Jawa Timur, terutama Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Tulungagung. Peneliti menggunakan metode penelitian studi kepustakaan dengan menggunakan sumber-sumber pustaka sebagai data utama dalam penelitian. Menurut Van Meter dan Van Horn (1975) ada 6 variabel yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan yaitu (1) standar dan sasaran kebijakan; (2) sumberdaya; (3) hubungan antar organisasi; (4) karakteristik agen pelaksana; (5) disposisi implementor; (6) kondisi sosial, ekonomi, politik. Hasil dari penelitian ini berdasarkan dari 6 indikator diatas, bahwa program PTSL di Provinsi Jawa Timur sudah berjalan dengan cukup baik, tetapi masih terdapat beberapa hambatan seperti kurangnya pemahan masyarakat, perangkat desa serta kelompok masyarakat terkait pentingnya pendaftaran tanah dan masalah terkait syarat administratif untuk mengikuti program PTSL, serta terkait masalah PPh dan BPHTB yang nilainya terlalu besar bagi sebagian masyarakat. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti ialah dengan meningkatkan koordinasi antara BPN dengan pihak-pihak yang terlibat dalam implementasi program PTSL, dan melakukan penyuluhan secara berkala kepada masyarakat, perangkat desa, serta kelompok masyarakat terkait pentingnya program PTSL, memberikan pelatihan terkait petunjuk dan teknis pelaksanaan program PTSL. Kata Kunci: Pembangunan nasional, Implementasi, Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.
KUALITAS PELAYANAN PROGRAM LARASITA (LAYANAN RAKYAT UNTUK SERTIFIKAT TANAH) DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL (STUDI PELAYANAN HAK JUAL BELI DI KECAMATAN PONOROGO) Mega Rouzana Auliya Rahma; Meirinawati Meirinawati
Publika Vol 9 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n4.p395-408

Abstract

Larasita (The People's Service for Land Certificates) is one of the innovations in the field of land administration services in accordance with the Regulation of the Head of the National Land Agency of the Republic of Indonesia No. 18 of 2009 concerning Larasita within the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning or the National Land Agency. Larasita is a service assistance with a ball pick-up system or mobile service using technology and motorized vehicles. This service uses an online or computerized system so that it is able to transfer and communicate data to servers in each land agency. This study aims to describe in a concretely how the Service Quality of the Larasita Program (People's Service for Land Certificates) at the National Land Agency (Study of Sale and Purchase Rights Services in Ponorogo District) is. The research method used is descriptive research and quantitative approach. This research took a sample of 53 people from a total population of 112 customers using the Accidental Sampling technique. The operational definition of variables, namely through the dimensions of service quality according to Hardiyansyah (2011), includes: physical evidence, reliability, responsiveness, assurance and empathy. Data collection techniques include interviews, questionnaires, observation and documentation. Meanwhile, the data analysis method used descriptive quantitative analysis. The results showed that the tangible indicator/physical evidence obtained a percentage of 77.92%, the reliability/reliability indicator obtained a percentage of 81.98%, the responsiveness indicator obtained 75.34%, the assurance indicator obtained 76.69%, and the empathy indicator got 83.69%. Overall, the quality of the Larasita program service (sales for sale and purchase rights services in Ponorogo district) obtained a percentage of 78.91% which was in the "Satisfied or quality service". Keywords: Larasita Program, Buying and Selling Rights Service, Service Quality Larasita (Layanan Rakyat Untuk Sertifikat Tanah) merupakan salah satu inovasi dibidang layanan administrasi pertanahan yang sesuai Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 18 Tahun 2009 tentang Larasita di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional. Larasita adalah bantuan jasa yang bersistem jemput bola ataupun mobile service dengan menggunakan teknologi serta kendaraan bermotor. Pelayanan ini menggunakan sistem online atau komputerisasi sehingga mampu melakukan transfer dan komunikasi data kepada server yang ada di setiap badan pertanahan. Penelitian ini bertujuan guna menjabarkan secara konkret bagaimana Kualitas Pelayanan Program Larasita (Layanan Rakyat Untuk Sertifikat Tanah) di Badan Pertanahan Nasional (Studi Pelayanan Hak Jual Beli di Kecamatan Ponorogo). Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 53 orang dari jumlah populasi 112 pelanggan dengan mengenakan teknik Accidental Sampling. Adapun definisi operasional variabel yakni melalui dimensi kualitas layanan menurut Hardiyansyah (2011), meliputi: bukti fisik, kehandalan, responsivitas, jaminan dan empati. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, angket, observasi serta dokumentasi. Sedangkan, untuk metode analisis data menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator tangible/ bukti fisik memperoleh presentase sebesar 77,92%, indikator reliability/kehandalan memperoleh presentase 81,98%, indikator responssiveness/daya tanggap memperoleh 75,34%, indikator assurance/jaminan memperoleh 76,69%, dan indikator empathy/empati memperoleh 83,69%. Secara keseluruhan kualitas pelayanan program larasita (studi pelayanan hak jual beli di kecamatan ponorogo) memperoleh presentase sebesar 78,91% yang terletak pada golongan “Puas atau berkualitas”. Kata Kunci: Program Larasita, Pelayanan Hak Jual Beli, Kualitas Pelayanan
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN WISATA TAMAN BULAK KENJERAN DI KELURAHAN KEDUNG COWEK KECAMATAN BULAK KOTA SURABAYA Bayu Setiawan; Badrudin Kurniawan
Publika Vol 9 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n4.p409-418

Abstract

Community participation will always be related to efforts to actively participate all components of society in various activities that have been planned. Active participation is the energy that drives the wheels of community activities in order to achieve a goal or to solve a problem. The community participation of Kedung Cowek Village is an important prerequisite in the tourism development process. The purpose of this study discusses community participation in the development of the Kenjeran Park Tourism in Kedung Cowek Village, Bulak District, Surabaya City. This type of research used in this research is a field study. The theory used in this research is to use the theory of Hamijoyo and Iskandar in Huraerah, namely the participation of ideas, participation of labor, participation of assets, participation of skills. This study used a qualitative method with a field study. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. As well as the data analysis technique carried out in this study is according to Sugiyono, namely by collecting data, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that in the shape of the mind variable, the community gave suggestions and opinions on the development of Taman Bulak tourism. In the variable form of funding, community contributions to tourism development. In the variable form of energy, the community is active in helping tourism development. In the skill form variable, the community makes use of the skills so that they can make local specialty products. A good relationship is established between the community and DKRTH in socializing the development of Bulak Park tourism. The suggestion in this research is that there is a need for equal outreach and the Kelurahan and DKRTH evaluate their respective performance in this socialization Keywords: Community participation, Tourism Development Partisipasi masyarakat akan selalu berkaitan dengan upaya-upaya keikutsertaan seluruh komponen masyarakat secara aktif dalam berbagai aktivitas yang telah direncanakan. Keikutsertaan secara aktif tersebut merupakan energi yang mendorong bergeraknya roda kegiatan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan atau untuk memecahkan suatu masalah. Partisipasi masyarakat Kelurahan Kedung Cowek menjadi prasyarat penting dalam proses pengembangan wisata. Tujuan penelitian ini membahas tentang Partisipasi masyarakat dalam Pengembangan Wisata Taman Bulak Kenjeran di Kelurahan Kedung Cowek Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan teori Hamijoyo dan Iskandar dalam Huraerah yaitu Partisipasi buah pikiran, partisipasi tenaga, partisipasi harta benda, partisipasi ketrampilan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan study lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta dengan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menurut Sugiyono yaitu dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel bentuk buah pikiran, masyarakat memberikan usulan dan pendapat terhadap pengembangan wisata Taman Bulak. Pada variabel bentuk pendanaan, sumbangan masyarakat terhadap pengembangan wisata. Pada variabel bentuk tenaga, masyarakat aktif dalam membantu pembangunan wisata. Pada variabel bentuk ketrampilan, masyarakat memanfaatkan ketrampilan sehingga bisa membuat produk khas daerah. Hubungan baik terjalin antara masyarakat dan DKRTH dalam bersosialisasi terhadap pengembangan wisata Taman Bulak. Saran dalam penelitian ini adalah perlu adanya sosialisasi yang merata dan Kelurahan serta DKRTH mengevaluasi kinerja masing-masing dalam bersosialisasi ini. Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Pengembangan Wisata Taman Bulak Kenjeran
IMPLEMENTASI POGRAM JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DALAM MENJAMIN PERSALINAN IBU DAN ANAK DI PROVINSI JAWA TIMUR Sarimatus Fadilah; Badrudin Kurniawan
Publika Vol 9 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n4.p419-432

Abstract

Public policy implementation is an action taken by individuals or groups of government or private to achieve goals in decision making Jampersal is a public policy issued by the government in 2011 with the Ministerial Decree Number 256/Menkes/PER/XII concerning Technical Guidelines for the Implementation of the Jampersal Program. Jampersal program aims to reduce maternal and infant mortality. The purpose of the Jampersal program research is to describe and analyze how the Jampersal program is implemented in ensuring the delivery of mothers and children in East Java. This research is categorized as literature review research. Data related to jampersal are sourced from books, papers, journals and various other literary sources. The focus of the research uses 6 indicators from Van Metter and Van Horn. The results of research conducted in the literature show that the size and objectives of the Jampersal program have not been achieved optimally because information about the Jampersal program has not yet reached the entire community so that there are still many people who have not participated in this program. The characteristics of implementing agents are suitable for implementing this program. Communication between organizations and activities went well so as to be able to deliver the Jampersal program to achieve its goals. The social environment becomes an obstacle for the Jampersal program because there are still negative public perceptions about mothers who give birth to health facilities. The community stigma tends to choose traditional birth attendants over health facilities during childbirth, while in the political environment they strongly support the Jampersal program. Even so, there is a need for sustainable socialization regarding the Jampersal program so that it can be utilized properly by the community and it can be attempted by midwives to collaborate with the government regarding the birth insurance program. Keywords: Implementation of public policies, maternal and child mortality, Jampersal Implementasi kebijakan publik adalah tindakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok pemerintahan atau swasta untuk mencapai tujuan di pengambilan keputusan. Jampersal adalah kebijakan publik yang dikeluarkan pemerintah pada tahun 2011 dengan Peraturan Keputusan Menteri Nomor 256/Menkes/PER/XII Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Jampersal. Program jampersal bertujuan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Tujuan dari penelitian Program jampersal adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana implementasi program jampersal dalam menjamin pesalinan ibu dan anak di Jawa Timur. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kajian pustaka. Data terkait jampersal bersumber dari buku, makalah, jurnal dan berbagai sumber literatur lainnya. Fokus penelitian menggunakan 6 indikator dari Van Metter dan Van Horn. Hasil penelitian yang dilakukan secara literatur menunjukkan bahwa ukuran dan tujuan dari program jampersal belum tercapai secara maksimal karena informasi mengenai program jampersal belum sampai ke seluruh masyarakat sehingga masih banyak masyarakat yang belum berpartisipasi dalam program ini. Karakteristik agen pelaksana sudah cocok untuk melaksanakan program ini. Komunikasi antar organisasi dan aktivitas berjalan dengan baik sehingga mampu mengantarkan program jampersal mencapai tujuannya. Lingkungan sosial menjadi penghambat program jampersal karena masih terdapat presepsi negatif masyarakat mengenai ibu yang melahirkan ke fasilitas kesehatan. Stigma masyarakat cenderung memilih dukun beranak daripada fasilitas kesehatan saat melahirkan, sementara di lingkungan politik sangat mendukung program jampersal. Meski begitu perlu adanya sosialisasi yang bersifat berkelanjutan mengenai program jampersal agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan dapat diupayakan bidan dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah mengenai program jaminan persalinan. Kata Kunci: Implementasi kebijakan publik, kematian ibu dan anak, Jampersal
IMPLEMENTASI PROGRAM PERLUASAN JANGKAUAN PEMASARAN UMKM PADA DINAS PERDAGANGAN KOTA SURABAYA Merah Mega Pertiwi; Suci Megawati
Publika Vol 9 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v9n4.p433-444

Abstract

The MSME marketing reach expansion program created by the Department of Trade aims to revive the UMKM in Surabaya which has long been drowning. The purpose of this study is to find out the implementation of the MSME marketing reach expansion program at the Department of Trade. The results of the research obtained were who was involved in the program, who participated in the program, namely the Trade Service and companions, tailors on Jalan Patua and the Bukit Barisan sewing center, the community, and security officers. The essence of the program administration process is socialization from the Trade Office regarding the area around Jalan Patua so that it is clean and has a wide road. And there are requirements that are needed for tailors to move to the Bukit Barisan sewing center, namely having a Surabaya ID card because the majority of the tailors are domiciled in Madura. Compliance with a program is due to the lack of strategic location of the center building, resulting in tailors who have been moved to the SME center returning to Jalan Patua. The effect or impact of the program implementation is that the number of tailors at the sewing center of the Bukit Row was originally 50 and now there are 11 tailors left. The income for the tailors of the Bukit Barisan sewing center has decreased drastically, and there are also those who do not get wages every day. This is because the location experiences a fairly shallow flood when the rainy season arrives, the street lighting is also minimal, and there is less attention. Then access roads that are difficult to reach by entering the alley first and the center building next to the TPA.Keywords: Implementation, Marketing Reach Extension Program, micro, small and medium enterprises Program perluasan jangkauan pemasaran UMKM dibuat oleh Dinas Perdagangan bertujuan untuk menghidupkan kembali UMKM di Surabaya yang sudah lama tenggelam, tujuan penelitian ini yaitu mengetahui implementasi program perluasan jangkauan pemasaran UMKM pada Dinas Perdagangan. Hasil penelitian yang di dapat adalah siapa yang dilibatkan dalam program, yang berpartisipasi dalam program yaitu Dinas Perdagangan dan pendamping, penjahit di Jalan Patua dan sentra ukm jahit bukit barisan, masyarakat, serta petugas keamanan. Hakikat proses administrasi program, adanya sosialisasi dari Dinas Perdagangan mengenai sekitar Jalan Patua agar bersih dan memiliki jalan yang lebar. Serta ada persyaratan yang diperlukan penjahit agar dapat pindah ke sentra jahit bukit barisan yaitu memiliki KTP Surabaya karena mayoritas penjahit berdomisili Madura. Kepatuhan atas suatu program yaitu karena kurang strategisnya letak gedung sentra mengakibatkan para penjahit yang sudah di pindahkan ke sentra ukm kembali lagi ke Jalan Patua. Efek atau dampak dari implementasi program yaitu jumlah penjahit di sentra jahit bukit barisan awalnya adalah 50 dan sekarang tersisa 11 penjahit. Untuk pengahsilan penjahit sentra ukm jahit bukit barisan mengalami penurunan drastis, dan juga ada yang tidak mendapatkan upah setiap harinya. Hal tersebut dikarenakan lokasi mengalami banjir yang lumayan dangkal jika musim hujan tiba, untuk lampu penerangan jalan yang juga minim, serta kurang diperhatikan. Kemudian akses jalan yang sulit di jangkau dengan memasuki gang terlebih dahulu dan gedung sentra bersebelahan dengan TPA. Kata Kunci: Implementasi, Program Perluasan Jangkauan Pemasaran, umkm

Page 1 of 3 | Total Record : 25