cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Paradigma
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)" : 28 Documents clear
INTERAKSI SOSIAL PADA WONG MENDO : STUDI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO DAMARA, DHONY
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon merupakan salah satu desa  yang memiliki penderita retardasi mental paling banyak di Kabupaten Ponorogo. Retardasi mental merupakan keadaan mental yang terganggu sejak lahir dan berakibat pada kondisi intelektual. Masyarakat Desa Sidoharjo menyebut penderita retardasi mental ini sebagai orang idiot. Dalam keseharian menggunakan bahasa jawa masyarakat memanggilnya dengan sebutan wong mendo. Mereka hidup membaur dengan masyarakat sekitar tanpa adanya jarak. Dalam interaksi sosialnya orang idiot menggunakan simbol ketika menjalin komunikasi dengan masyarakat. Simbol tersebut digunakan dalam keseharinya ketika berkomunikasi dengan sesama idiot maupun warga normal. Tujuan dari penelian ialah untuk mengetahui penggunaan dan pemaknaan simbol dalam interaksi sosial pada orang idiot/ wong mendo di Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan interaksionisme simbolik George Herbert Mead. Perspektif interaksionisme simbolik berusaha mempelajari interaksi sosial individu dengan menggunakan simbol-simbol yang dipahaminya. Hasil penelitian adalah interaksi sosial dilakukan oleh masyarakat Desa Sidoharjo baik sesama orang  idiot maupun orang idiot dengan orang normal. Keduanya berinteraksi menggunakan komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal digunakan orang idiot melalui bahasa istilah dan penyingkatan bahasa. Komunikasi non verbal yang berupa gerakan tubuh digunakan ketika simbol verbal yang digunakan mengalami kesulitan. Kedua komunikasi tersebut digunakan oleh orang idiot dalam menjalin komunikasi sesama orang idiot maupun orang normal. Sebaliknya orang normal meresponya juga menggunakan komunikasi verbal dan non verbal. Perbedaanya orang normal lebih sedikit menggunakan simbol tersebut. Hal tersebut karena orang normal lebih banyak menggunakan komunikasi seperti biasanya karena sudah dirasa cukup dimengerti. Komunikasi dalam bentuk simbol verbal dan non verbal digunakan orang normal ketika orang idiot tidak mengerti. Komunikasi yang digunakan keduanya dibangun sejak lama atau sejak adanya orang idiot. Mereka menjalin komunikasi tersebut dengan lancar karena kebiasaan keseharian yang dilakukan. Orang lain yang belum pernah menjalin komunikasi dengan orang idiot akan merasa kesulitan jika belum beradaptasi. Kata kunci : interaksi sosial, komunikasi verbal, komunikasi non verbal, simbol verbal, simbol non verbal ABSTRACT Sidoharjo Village District of Jambon is a village that has people with mental retardation most in Ponorogo. Mental retardation is an impaired mental state since birth and affects in intellectual condition. Sidoharjo people refer patients with mental retardation as idiots. In daily activities, people called them wong mendo in Javanese. They live with the surrounding community without distance. In the social interaction, idiots use symbols when communicate with the others. The symbols are used in daily when communicating with fellow idiot and normal citizens. The aim of the study is to determine the use and meaning of symbols in social interaction of the idiots / wong Mendo in the SidoharjoVillage District of Jambon, Ponorogo. This study used qualitative methods to approach symbolic interactionism of George Herbert Mead. Perspective of symbolic interactionism tried to learn social interaction of individuals by using symbols understood. Result of the research is social interaction done by the Sidoharjo people both among idiots and the idiots with normal people. Both of them interact using verbal and non-verbal communication. Verbal communication is used by the idiots include terms and condensation language. Non-verbal communication is body movement which is used when verbal symbols are used in trouble. Both of these communications are used by idiots in establishing communication among idiot or a normal person. In contrast, normal people also response using verbal and non verbal communication. The difference is normal people use the symbol less. This is because the normal people use usual communication more since it has been considered quite understandable. Communication in the form of verbal and non verbal is used by normal people when the idiots do not understand. Communication used by both of them has been built long time ago or since the existence of the idiots. They communicate fluently everyday because habits have been conducted. Other people who have never communicated with an idiot would find it difficult if he has not adapted. Keywords: social interaction, verbal communication, non-verbal communication, verbal symbols, non-verbal symbols
MEKANISME SURVIVAL PEMULUNG DI KOMPLEKS PEMULUNG LANSIA (LANJUT USIA) TANGKIS GANG 17 BARATA JAYA SURABAYA SAPUTRA, DEKI
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Riset ini ingin melihat Mekanisme Survival yang dilakukan Pemulung di Kompleks Pemulung Lansia (Lanjut Usia Tangkis Gang 17 Barata Jaya Surabaya. Tujuannya adalah untuk memahami bentuk mekanisme survival yang dilakukan oleh masyarakat pemulung lanjut usia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan banyak sekali bentuk mekanisme survive yang dilakukan oleh para pemulung lanjut usia dalam usaha untuk bertahan hidup dari masalah kemiskinan. Hal yang dilakukan mulai dari pengurangan jatah makanan, meminjam uang ke tetangga atau saudara, dan mencoba mencari pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Semua itu merupakan bentuk dari mekanisme survive yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu bentuk  mekanisme survive yang dilakukan adalah dengan menerapkan konsep budaya Jawa yaitu tolong menolong antar masyarakatnya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat sekitar pemulung tersebut yang saling tolong menolong sebagi suatu kesatuan kearifan lokal dan budaya yang sama. Selain itu para pemulung lanjut usia juga menerapkan konsep savety first dengan mengajak individu lain yang sama untuk tinggal dan menetap bersama.   Kata Kunci: Mekanisme Survival, Pemulung, Lanjut Usia.   Abstract This research would like to see mechanisms Survival done Scavenger in Complex Scavenger Elderly (Seniors Badminton Gang 17 Barata Jaya Surabaya. The goal is to understand the shape of the mechanism of survival by the community of scavengers elderly. This study used a descriptive qualitative method with phenomenological approach. The data collection done by observation and interview techniques. the results showed a great many forms of mechanisms survive conducted by the scavengers elderly in an attempt to survive the poverty problem. This is done from the reduction of food rations, borrow money from neighbors or relatives, and try find a job according to their expertise. All of that is a form of mechanism survive done to meet their daily needs. in addition, the form of mechanisms to survive is by applying the concept of Javanese culture, namely mutual help among the people. this is evidenced by the many people around the scavengers who help each other as a unity of local wisdom and culture alike. Besides the scavengers elderly also apply the concept of savety first to invite other individuals a like to stay and settle down together.   Keyword: Survival Mechanism, Scavengers, Elderly. 
KONFLIK PEREBUTAN LAHAN PEMAKAMAN: STUDI DI DESA MAMBULU BARAT KECAMATAN TAMBELANGAN KABUPATEN SAMPANG SULAIMAN,
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konflik adalah bagian dari realitas sosial yang tidak dapat dihindari. Masyarakat Madura yang dianggap memiliki nilai-nilai agama islam yang tinggi pun tidak dapat terhindar dari konflik baik yang bersifat manifest maupun laten, yang berbentuk realistis maupun nonrealistis, yang melibatkan perorangan maupun kelompok. Salah satunya adalah konflik di Desa Mambulu Barat, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang yang melibatkan dua kelompok warga yakni warga Desa Mambulu Barat dan Desa Glagas yang memperebutkan lahan pemakaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk konflik perebutan lahan pemakaman di Desa Mambulu Barat, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fungsionalisme konflik perspektif Lewis Alfred Coser yang melihat konflik tidak hanya berwajah negatif tetapi juga berwajah positif.                    Hasil penelitian ini adalah adanya bentuk-bentuk konflik antar warga Desa Mambulu Barat dan Desa Glagas yang termasuk dalam konflik realistis, dimana elite-elite agama yang terpinggirkan dari kepengurusan masjid Raudhatul Falah Glagas berusaha untuk membangun masjid lain di area lahan pemakaman wakaf milik warga Desa Mambulu Barat dan Desa Glagas. Konflik antar elite ini mampu meningkatkan integrasi antar anggota in group yang berbanding lurus dengan  meluasnya konflik seperti pelarangan penggalian lahan pemakaman oleh warga Desa Mambulu Barat kepada warga Desa Glagas, serta pengrusakan batu nisan dari makam leluhur warga Desa Glagas yang diduga kuat dilakukan oleh warga Desa Mambulu Barat. Sementara perlawanan dari warga Desa Glagas dilakukan dengan cara merusak pipa saluran air sumber milik warga Desa Mambulu Barat. Kata kunci :   Fungsionalisme Konflik, Bentuk Konflik, Konflik Realistis. Abstract                    Conflict is a part of social reality which can not be denied. Madura society, which is considered having strong value in Islam, can not either avoid conflicts, whether it is manifest or latent, realistic or non-realistic, individual level or group level. One example of the conflicts is the one that happen in West Mambulu village, Tambelangan district, Sampang regency which involves two communities, they are West Mambulu and Glagas villagers who fight over burial field. This research aims to describe the forms of burial field seizing conflicts in West Mambulu Village, Sampang. This research used qualitative method with functionalism conflict perspective by Lewis Alfred Coser who sees conflict as something usefull.                    The result shows that the conflict between West Mambulu and Glagas villagers is a realistic conflict. Religious elites who had been marginalized from the management of Raudhatul Falah mosque in Glagas decided to build another mosque in the burial field owned by West Mambulu dan Glagas villagers. This conflict contributes in increasing the integration of in-group members which is linear with the expansion of the conflicts itself, such as the restriction of digging the burial field by West Mambulu villagers to Glagas villagers, and also the devastation of tombstone of Glagas’s ancestor which allegedly done by West Mambulu villagers. While the resistance from Glagas was done by ruining the water pipes owned by West Mambulu villager. Keywords: Functionalism Conflict, Form of Conflict, Realistic Conflict.
PERSEPSI NILAI ANAK DALAM PENGATURAN KELAHIRAN PADA PASANGAN USIA SUBUR MULYA SARI, SAHRUL
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk memotivasi para pasangan usia subur dalam merencanakan kelahiran sesuai dengan nilai anak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Lokasi penelitian di Desa Balonggebang, Gondang, Nganjuk. Sampel penelitian 100 Responden. Teknik pengumpulan data dengan kueioner, teknik analisi  menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai anak mempengaruhi pengaturan kelahiran bagi pasangan usia subur. Diharapkan pemerintah atau lembaga yang ingin mengurangi kepadatan penduduk mempertimbangkan upaya untuk merubah pola pikir tentang anak.   Kata kunci : pasangan usia subur, keluarga, nilai anak, fertilitas.            Abstract The purpose of this study was to motivate the couples of childbearing age in planned births according to the value of children. This study uses quantitative methods. The research location in the village Balonggebang, Gondang, Nganjuk. The research sample of 100 respondents. Kueioner data collection techniques, analysis techniques using descriptive statistical analysis techniques. The results showed that the value of the child affect birth control for couples of childbearing age. Expected government or institutions that want to reduce the population density into account efforts to change the mindset of children.   Keywords : couples of childbearing age, the family, the value of the child, fertility..
ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PABRIK GULA “KEBUN TEBU MAS” (STUDI PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DUSUN SAMBIREJO DESA SIDOKUMPUL SAMBENG-LAMONGAN) PUTRI HARINI, NIKA
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya industrialisasi pada masyarakat-masyarakat pedesaan khususnya di daerah dusun Sambirejo. Pengalihfungsian lahan produktif pertanian menjadi sebuah bangunan permanen mengakibatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berubah. Penelitian ini mencoba mengungkapkan lebih dalam terkait bagaimana perubahan sosial ekonomi yang terjadi setelah dan sebelum alih fungsi lahan pertanian di dusun Sambirejo Desa Sidokumpul Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan? Serta dampak baik positif maupun negatif yang ditimbulkan. Sedangkan untuk tujuan dari penelitian ini ialah menjawab permasalahan yang dirumuskan sebelumnya yakni terkait dengan perubahan yang terjadi beserta dampak yang ditimbulkan. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan subyek penelitian adalah masyarakat yang mengalami alih fungsi lahan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui teknik wawancara in dept interview ditemukan bahwa masyarakat dusun sambirejo saat ini sudah merasakan perubahan terkait perubahan sikap dan tingkah laku serta pola pemikirannya yang mulai berubah menjadi ekonomis yang meemperhitungkan untung rugi.. Banyaknya kegiatan ekonomi yang tumbuh dan berkembang di sekitar area pabrik seperti penyewaan tempat kos dan warung-warung menjadi loncatan baru untuk sebagian masyarakat yang notabene sebelumnya mengandalkan pertanian. Selain itu, keberadaan pabrik juga menggeser beberapa tradisi yang turun temurun dilakukan oleh masyarakat dusun sambirejo yakni tradisi sedekah bumi yang dilakukan di sendang. Sendang adalah tempat sacral untuk kegiatan bancaan sedekah bumi namun saat ini sudah menjadi bagian dari  pembangunan pabrik. Kata Kunci : Alih Fungsi Lahan, Perubahan Sosial Ekonomi, Industrialisasi.   Abstract   This research is done based on  the development of industrialization in rural society, especially in Sambirejo village . All of them are linked even to social condition of the soceity. High value in tradition as the characteristic of rural society has also been marginalized because of land conversion. This research aims to explore the socio-economic changes caused by agricultural land conversion in Sambirejo, Sidokumpul Village, Sambeng district, Lamongan, and also the positive and negative effects that inflicted. The aim of this research is to answer the problems that have been formulated, it is about the changes and effects that inflicted by the land conversion. The method used for this research is qualitative method , and the subjects are the society who get affected by the land conversion. In-depth interview is also used to get further data. The result shows that Sambirejo villagers currently face the changes of their behavior and also mindset in becoming more economically rational, as they consider more of profit and loss. So many economic activities that grow and evolve in area around the factory, such as house rental and also small shops. They become new job field for the society who prior worked in agricultural sector. Furthermore, the presence of the factory has also marginalized hereditary traditions of Sambirejo villagers, for instance the “Sedekah Bumi” tradition that was done in Sendang. Sendang was a sacred place that used for Sedekah Bumi, but now it is the part of factory establishment. Keywords: Land Conversion, Socio-economic Changes, Industrialization.
RESISTENSI KARYAWAN MINIMARKET TERHADAP KEBIJAKAN PEMOTONGAN GAJI BULANAN SEBAGAI BENTUK GANTI RUGI BARANG STOCK OPNAME DWI ANGGARDINI, TIARA
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas tentang Resistensi Karyawan Minimarket Terhadap Kebijakan Pemotongan Gaji Bulanan Sebagai Bentuk Ganti Rugi Barang Stock Opname.Tujuannya untuk mengetahui struktur dalam kepegawaian minimarket, mengetahui penyebab resitensi karyawan, mengetahui tekanan yang diberikan oleh karyawan, untuk mengetahui bentuk-bentuk perlawanan yang ada dalam minimarket, dan untuk mengetahui tindakan dan strategi yang dilakukan oleh karyawan minimarket terhadap perlawanan.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menunjuk salah satu karyawan sebagai key informant. Pengumpulan datadilakukan teknik wawancara dengan teknik snowball.Hasil penelitianmenunjukkan bahwa resistensi yang dilakukan oleh pekerja karena adanya pemotongan gaji di setiap bulannya yang dilakukan oleh pihak minimarket. Pekerja berusaha untuk melakukan resistensi dengan cara resistensi sungguh-sungguh dan resistensi insidental. Resistensi ini memiliki gaya tersendiri disetiap tindakannya. Jabatan menjadi pengaruh dalam resistensi yang ditunjukkan, semakin tinggi jabatan  yang dimiliki oleh pekerja maka tidak terlihatnya resistensi yang ditunjukkan. Pekerja dengan jabatan tinggi akan memilih garis aman untuk tetap memiliki jabatan yang tinggi dalam minimarket tersebut. Kata Kunci: Pekerja, Minimarket, dan Resistensi   Abstract This study discusses Minimarket Resistance Against Employee Monthly Salary Cuts policy as a Form of Indemnity Goods Inventory Taking.The goal is to determine the structure of the staffing minimarket, find the cause resitensi employees, knowing the pressure exerted by the employees, to find forms of resistance that exist in the minimarket, and to identify actions and strategies undertaken by employees minimarket against resistance. This study used qualitative methods to designate one employee as a key informant.The data collection is done interview with snowball technique. The results showed that the resistance by workers for their presence in the monthly salary deductions made by the minimarket. Workers are trying to do with the resistance means resistance and resistance earnest incidental. This resistance has its own style in every action. Position to be an influence in the resistance shown, the higher the position of the workers, the apparent absence of resistance shown. Workers with high office will choose the line is safe to still have a high position in the minimarket. Keyword: Labor, Minimarket, and Resistance
RESISTENSI SOPIR ANGKOT TERHADAP PENGOPRASIAN BUS TRANS SIDOARJO STUDY PADA SOPIR MIKROLET LYN/JOYOBOYO-SIDOARJO-PORONG (JSP) AFIQ MUDZAKKIR, MUHAMMAD
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian dilatar belakangi oleh adanya pengoprasian jenis pelayanan public transportasi masal baru di Sidoarjo yaitu bus rapid transit Trans Sidoarjo dengan moda transportasi baru tersebut memunculkan polemik baru khususnya bagi sopir angkutan umum yang terkena dampak dari pengoprasian trans Sidoarjo. Dampaknya terjadi perebutan penumpang antara angkutan umum seperti lyn/jsp yang rute trayeknya sama dengan Trans Sidoarjo, dinilai banyak merugikan sopir angkot terjadilah aksi-aksi penolakan atau melakukan resistensi yang dilakukan oleh sopir angkot. Fenomena ini merupakan yang pertama di Kabupaten Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang bentuk resistensi sopir angkot lyn/jsp yang ada di Sidoarjo terhadap pengoprasian bus Trans Sidoarjo serta mendeskripsikan tentang bentuk-bentuk resistensi sopir angkot lyn/jsp terhadap pengoprasian bus Trans Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunkan teknik wawancara dan observasi kepada sopir angkot lyn/jsp. Penelitian ini dilakukan di diTerminal Larangan yang merupakan Terminal pusat di Kabupaten Sidoarjo. subjek dalam penelitian ini adalah sopir angkot lyn/jsp. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dalam penelitian ini adalah  bahwasannya sopir angkot lyn/jsp melakukan aksi penolakan, perlawanan (resistensi) terhadap pengoprasian bus Trans Sidoarjo dengan bentuk, demonstrasi, mogok masal, ngetem dihalte bus Trans Sidoarjo, komunikasi bisik-bisik dengan sopir angkutan umum lain untuk melakkan komunikasi rasional kritis bertujuan, serta musyawarah dengan pemerintah. Perilaku yang ditunjukan oleh informan merupakan sebagai bentuk perlawanan dari pengoprasian bus Trans Sidoarjo. Kata kunci. Resistensi, ruang public, sopir angkot, Trans Sidoarjo   Abstract   Research background by the operator of the type of public service in the new mass transportation is bus rapid transit Sidoarjo Sidoarjo Trans with new transportation modes raises new polemic, especially for public transport drivers affected by the operator of the trans Sidoarjo. , The impact occurred seizure of public transport passengers between such lyn / jsp the same route trayeknya with Trans Sidoarjo, rated much harm to public transportation drivers to pass acts of rejection or doing resistance undertaken by public transportation drivers. This phenomenon is the first in Sidoarjo. The purpose of this study is to describe a form of resistance transportation drivers lyn / jsp in Sidoarjo against the bus operator of Trans Sidoarjo and to describe the forms of resistance transportation drivers lyn / jsp against the bus operator of Trans Sidoarjo. This study used a qualitative method by using a case study approach. The data collection techniques in this study using the technique of interviews and observations to public transportation driver lyn / jsp. This research was conducted at the bus station which is the prohibition of the central bus station in Sidoarjo. subjects in this study is a public transportation driver lyn / jsp. The results obtained from this study in this research is that public transportation drivers lyn / jsp action rejection, resistance (resistance) to the operator of the bus Trans Sidoarjo with forms, demonstration, strike en masse, ngetem front of the bus stop Trans Sidoarjo, communication whispers with driver other public transport to make critical rational communication aims, as well as consultation with the government. Behavior shown by the informant is a form of resistance from the operator of the bus Trans Sidoarjo. Keywords. Resistance, public space, public transportation drivers, Trans Sidoarjo 
STUDI FENOMENOLOGI MOTIF MELAKUKAN JUDI TOGEL DI SURABAYA HAFIFA, NIKMATUL
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PERGESERAN GAYA HIDUP MASYARAKAT SUB URBAN AREA DI KOTA MOJOKERTO SETYO SUKIRNO, FIRLA
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RESISTENSI MASYARAKAT KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR SURABAYA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN APARTEMEN DAN MALL RIZKY KOMORINA, SAVONDA
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini tentang rencana pembangunan apartemen dan mall di wilayah Gunung Anyar Surabaya, tetapi masyarakat Gunung Anyar yang terkena dampak dari rencana pembangunan tersebut tidak setuju dikarenakan pembangunan tersebut dinilai lebih banyak merugikan warga. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji lebih dalam dan menganalisis mengenai bentuk-bentuk resistensi masyarakat Gunung Anyar tentang rencana pembangunan apartemen dan mall.             Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskripstif. Dengan tipe penelitian deskriptif ini peneliti akan menjelaskan fenomena secara rinci dengan kata-kata tertulis berdasarkan informasi yang telah didapatkan dari subjek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan melakukan wawancara secara in dept interview dengan subyek yang telah dipilih secara purposive yaitu pemilihan informan dengan pertimbangan tertentu.             Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat Gunung Anyar telah melakukan berbagai tindakan resistensi. Menurut Scott resistensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu resistensi terbuka dan terselubung. Tindakan resistensi secara terbuka yang dilakukan masyarakat antara lain melakukan demo, memasang spanduk dan pamflet, dan membuat surat pernyataan. Sedangkan tindakan resistensi terselubung yang dilakukan masyarakat antara lain membentuk forum komunikasi gunung anyar, dan adanya aktivitas rasan-rasan. Resistensi yang terjadi menimbulkan konflik yang berkepanjangan hingga saat ini belum ada penyelesaian dari masyarakat dengan pihak investor.   Kata Kunci : Pembangunan, Resistensi, Konflik Abstract This research talking about the apartment and mall development planing in Gunung Anyar Surabaya, which is focuses on their impacted resident who againts the development planing and suspected that the development causes more harm for resident. Therefore this research try to analyzing the diversity that came from Gunung Anyar resident’s resistancess about apartment and mall development planing. This type of research is descriptive. It is used to explain the detailed of phenomenon in narative ways based on information from informant. The techniques for collect data used observant also in-depth interview, wherein used purposive techniques for looking informant which is choosing with a certain consideration. The result from this research is the resident of Gunung Anyar already do many kinds of resistance acts. According to Scott, resistancess can be divide by two types. Open-Resistance and Covert-Resistance. The open-resistance that usually do by society are demonstration, put on banner and pamphlet, also writing statement letter. However, the covert-resistance that usually do by society are making communication forum for Gunung Anyar resident, and gossiping about the development planing. This resistance somehow bring out protracted conflicts yet doesn’t reach settlement from resident and investor until now.    Keywords: Development, Resistancess, Conflict

Page 2 of 3 | Total Record : 28