Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Geomedia is a geography science journal published by the Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Yogyakarta State University. This journal has been published since 2002 and was introduced for online version in 2016.
Geomedia is a biannually published journal, May and November. In each edition, the journal publishes research articles and scientific study articles which are equal to the research paper in the field of geography and its teaching. However, the research articles are preferabe to be published.
Articles
8 Documents
Search results for
, issue
"Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian"
:
8 Documents
clear
DETEKSI GEJALA KLIMATOLOGIS DAN PEMANTAUAN PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DENGAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH
Bambang Syaeful Hadi
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1231.82 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v5i2.14196
Perubahan iklim bisa terjadi secara alami maupun tidak alami. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim secara alami dan tldak alami antara lain munculnya bintik-bintik hitam di permukaan matahari pada setiap periode sebelas tahunan, deforestasi maupun efek rumah kaca. Terjadinya akumulasi panas energi di atmosfer bumi yang berlebihan merupakan dampak dari perubahan iklim. Hal ini mendorong iklim global untuk melakukan penyesuaian dengan peningkatan temperatur bumi. Teknik penginderaan jauh telah mampu memberikan kontribusi dalam studi iklim dan lingkungan global. Melalui teknik penginderaan jauh berbagai gejala klimatologis di atmosfir dapat diketahui secara cepat. Fenomena klimatologis ya ng dapat dipelajari melalui rekaman penginderaan jauh meliputi tutupan dan gerakan awan, analisis medan angin, analisis uap air, struktur temperatur atmosfir, radiasi permukaan, dan estimasi cuaca ekstrim. Untuk pemantauan kemungkinan terjadinya perubahan iklim global, maka interpretasi variabel klimatologis secara global dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai citra satetit dalam berbagai skala, waktu perekaman, dan spektral. Kata kunci: gejala klimatologis, iklim global, teknik penginderaan jauh
ORIENTASI DAN POLA TANAM PADA PENGGUNAAN LAHAN TEGALAN DI KECAMATAN KLEDUNG KABUPATEN TEMANGGUNG
Valentina Arminah
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1517.767 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v5i2.14063
ABSTRAKPertanian lahan kering salah satunya berwujud tegal mempunyai potensi tinggi untuk mengatasi kekurangan pangan atau meningkatkan pendapatan. Luas dan potensi lahan tegal mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang dalam peningkatan hasil pertanian. Saat ini lahan tegal belum mendapatkan perhatian yang serius dibandingkan dengan lahan sawah, perkebunan, maupun tambak. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kledung dengan tujuan mengkaji pemanfaatan lahan untuk usaha tani lahan tegalan terutama mengkaji penggunaannya yang terwujud pada sistem pola taman. Pengumpulan data dilakukan dengan cara interpretasi peta dan observasi lapangan, dilengkapi dengan data monografi kecamatan. Penelitian ini memberikan hasil bahwa petani lahan kering Kecamatan Kledung memanfaatkan lahan dengan baik dalam arti sepanjang tahun ditanami dengan cara mengusahakan berbagai jenis tanaman untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan dengan pola tanam yang menguntungkan petani. KATA KUNCI : oriantasi tanam, pola tanam.
Ada Apa Dengan Geografi Manusia?
Hastuti Hastuti
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1366.786 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v5i2.14064
Abstrak Geografi mengalami dinamika dalam menggambarkan muka bumi sebagai tempat dan ruang bagi manusia melangsungkan kehidupannya mulai dari identifikasi secara sederhana hingga menggunakan model pencatatan dan sketsa kemudian memanfaatkan alat bantu seperti peta, citra radar, statistik, matematika, dan Sistem Informasi Geografi. Dalam pengembangan geografi sesuai untuk menjelaskan fenomena muka bumi dalam konteks kekinian seiring dengan proses perkembangan ilmu dan teknologi. Geografi sebagai ilmu sintetik tentu saja memandang fenomena geosfer dengan pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan diorientasikan pada pemecahan masalah sebagai pertimbangan pengambil kebijakan untuk kesejahteraan umat manusia. Ketika menolak deterministik geografi meletakkan manusia sebagai faktor utama menawarkan posibilsm kemudian probabilisme mengandung unsur hubungan timbal balik antara alam dan manusia dalam struktur, pola dan proses pada tempat dan waktu tertentu di muka bumi kemudian menekankan kajian antropocentries. Antropocentris menekankan manusia sebagai pusat perhatian geografi sebagai awal semakin berkembangnya devisi geografi manusia. Di Indonesia ketika geografi dikembangkan mulai dari SD sampai perguruan tinggi seolah kurang konsisten terbagi dalam devisi terpisah dalam ranah ilmu alam dan ranah ilmu humaniora. Masih perlu perhatian lebih serius agar geografi manusia dapat memberikan kontribusi pada pengembangan geografi sebagai ilmu dan pemecahan persoalan manusia di muka bumi.
KETERKAITAN DESA-KOTA: SEBAGAI ALTERNATIF PEMBANGUNAN PERDESAAN
Suparmini Suparmini
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1277.151 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v5i2.14192
Abstrak Masalah yang dihadapi masyarakat perdesaan adalah rendahnya kualitas hidup, tingginya pengangguran serta sistem produksi dan diversivikasi yang belum berkembang. Akibatnya terjadi kesenjangan kesejahteraan masyarakat perdesaan dibanding dengan masyarakat kota.Oieh karena itu perlu adanya upaya dan pemikiran untuk memperkecil kesenjangan tersebut. Program Pembangunan dengan mengutamakan keterkaitan desakota, program pembangunan ini didasarkan pada teori pembangunan pusat-repi (core periphery) dari Friedman, teori po/arisasl ekonomi dari Hirschman, serta teori ekonomi dari Myrdal. Ketiganya sepakat bahwa hubungan pusat-tepi dapat menumbuhkan pertumbuhan ekonomi wilayah. Untuk memperbesar spread effects dan memperkecil pengaruh backwash effects, Myrdal memandang perlu adanya intervensi pemerintah. Sedangkan Hirschman yakin bahwa perbedaan ekonomi keruangan desakota bersifat sementara saja, karena dengan pembangunan yang merupakan intervensi pemerintah akan mempercepat menghilangkan ketimpangan keruangan tersebut. Keberhasilan pendekatan pembangunan perdesaan yang merupakan proses peningkatan kemampuan masyarakat dan penguatan keterkaitan desa-kota tergantung pada keterlibatan pemerintah, masyarakat sendiri, swasta serta /embaga masyarakat. Kata kunci: desa, kota, pembangunan perdesaan
Evaluasi Program Pengentasan Kemiskinan di Kota Yogyakarta
Gunardo Gunardo
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1031.586 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v5i2.14065
AbstrakKajian evaluasi program pengentasan kemiskinan menunjukkan bahwa program-program pengentasan kemiskinan yang telah dilaksanakan meliputi : program Padat Karya dan Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) dari Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah, Kartu Sehat dari Dinas Kesehatan, Beras Miskin dari Pemerintah Kota,Pelatihan Ketrampilan dan Bantuan Modal Usaha dari Dinas Kesejahteraan Sosial , Kuliah Kerja Nyata dari berbagai perguruan tinggi, dan Beasiswa untuk anak-anak miskin dari Dinas PendidikanProgram-program pengentasan kemiskinan itu tidak semuanya berhasil, yang dianggap berhasil oleh warga miskin yaitu program padat karya, P2KP ,Kartu Sehat dan Beras Miskin.Adapun program-program pelatihan dianggap gagal. Keluarga miskin di sesungguhnya mempunyai motivasi yang cukup kuat untuk melepaskan diri dari predikat kemiskinannya. .Aspirasi yang mereka sampaikan adalah agar melibatkan keluarga miskin dalam program-program pengentasan kemiskinan, terbentuknya paguyuban yang dapat menampung berbagai berbagai aspirasi,usul, saran dan kritikan. Diharapkan ada tindak lanjut pelatihan diikuti penampungan tenaga kerja atau pemasaran hasil produknya.Perlu penanganan kaum ulama sehingga motivasi warga miskin tidak mudah patah menghadapi tantangan yang berat ini dan memperbaiki moral dan mental warga miskin.
ASPEK SOSIAL GEMPA BUMI 27 MEI 2006 DI KABUPATEN BANTUL
Soemantri Wardoyo
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1065.839 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v5i2.14193
Gempa dapat mengakibatkan kerusakan bentang alam, makhluk hidup, dan bangunan fisik. Manusia sebagai korbannya menjadi bagian penting dalam peristiwa gempa. Apa yang dialami oleh manusia akibat gempa, aspeknya meliputi aspek fisik dan aspek nonfisik. Aspek fisik meliputi luka ringan, luka berat, cacat permanen, dan meninggal dunia. Aspek nonfisik meliputi gangguan kejiwaan sehubungan dengan kehilangan harta benda, suamijisteri, anak, saudara, tetangga, maupun mitra kerja. Aspek non fisik yaitu aspek sosial merupakan aspek yang memerlukan perhatian lebih terutama pasca gempa. Pendampingan dengan tenaga yang memadai diperlukan untuk pemulihannya. Kata kunci: aspek sosial, gempa bumi
STUDI KEPEDULIAN MASYARAKAT SLEMAN MEMBANGUN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN
Suhadi Purwantara
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/gm.v5i2.14195
Penelitian di sebagian wilayah fereng Merapi bagian sefatan yang diwakifi Kecamatan Pakem dan Kecamatan Ngemplak bertujuan untuk me1getahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang sumur resapan air hujan dan mengetahui tingkat kepedulian masyarakat tentang sumur resapan air hujan. Dalam hal ini wifayah lereng Gunung Merapi bagian selatan merupakan wilayah resapan air hujan yang menjadi penyangga . konservasi air tanah dl Kota Yogyakarta. Populasi dalam penelitian adalah semua masyarakat Sleman yang membangun rumah dafam periode 10 tahun terakhir. Penelitian ini bersifat penefitian deskriptif berdasarkan hasii wawancata pendapat masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Sleman yang ada di Kecamatan Pakem dan Ngemplak yang menjadi responden sudah tahu manfaat sumur resapan air hujan untuk menghindari banjir (82,15%), walaupun sebagian besar tidak tahu manfaatnya untuk konservasi air tanah (60, 72%). Sebagian besar responden tidak memiliki resapan air hujan (89,29%) dan sebagian besar responden juga tidak akan membangun sumur resapan air hujan (67,86%). Ketidakpedulian masyarakat membangun sumur resapan air hujan tersebut karena sebagian besar fingkungan permukimannya sudah tersedia saluran drainase. Kata kunci: kepedulian masyarakat, sumur resapan
PENGGUNAAN CITRA QUICKBIRD DAN SIG UNTUK PEROLEHAN DATA SPASIAL GUNA MENDUKUNG MANAJEMEN LALULINTAS DI KOTA YOGYAKARTA
Qadriathi Dg. Bau;
Hartono Hartono
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/gm.v5i2.14062
Abstrak Permasalahan yang sering muncul di pusatkotapada kota-kota besar dan menengah, seperti halnyaYogyakartaadalah masalah transportasi yang pada umumnya terjadi akibat ketimpangan antara kepesatan peningkatan sarana transportasi dan rendahnya kemampuan penyediaan prasarana transportasi. Citra Quickbird dapat digunakan untuk menyajikan data dan informasi beberapa parameter yang berkaitan dengan kemacetan lalu lintas sehingga dapat digunakan untuk manajemen lalulintas dalam pemecahan masalah transportasi. Data dari 8 parameter yang digunakan sebagai masukan dalam managemen lalu lintas, 5 parameter dapat diinterpretasi dari citra Quickbird, yaitu: unsur geometrik jalan yang dipakai sebagai dasar dalam perhitungan tingkat pelayanan dan derajat kejenuhan, penggunaan lahan, bentuk persimpangan, trotoar, dan kondisi parkir. Data spasial yang diperole memiliki akurasi yang baik dengan ketelitian 98 % masing-masing untuk penggunaan lahan dan data lebar jalan. Kata Kunci: Quickbird, SIG, Kemacetan Lalulintas, Manajemen Lalulintas